PENGERTIAN SYARI’AH jalan yang dilewati untuk menuju sumber air. Atau dengan kata lebih jelas, syariat berarti aturan, undang-undang dan mengumpulkan banyak hal Namun, dalam perkembangannya, istilah syariat lebih akrab untuk menyebut aturan islam syariat islam adalah semua aturan yang Allah turunkan untuk para hamba-Nya, baik terkait masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab, maupun akhlak. Baik terkait hubungan makhluk dengan Allah, maupun hubungan antar-sesama makhluk F I R M A N A L L A H S W T اك ث ُ َّم ََّ َعلَى َجعَ ْلن َ َّن ش َِريعَة ََّ فَات ِب ْع َها ْاْل َ ْم َِّر ِم “Kemudian Aku jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu…” (QS. AlJatsiyah: 18) F I R M A N A L L A H S W T Syariah Islam adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhoan Allah SWT yang dirumuskan dalam AlQur’an AL-QUR’AN DAN SYARIAH ??? 1. Surat Asy-Syura ayat 13 2. Surat Asy-Syura ayat 21 S u r a t A s y S y u r a Artinya : Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kamu wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada (agama)Nya orang yang kembali (kepada-Nya) A Y A T 1 3 S u r a t A s y S y u r a Artinya : Apakah mereka mempunyai sembahansembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diijinkan Allah ? sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah tentukanlah mereka dibinasakan. Dan sesungguhnya orangorang yang zalim itu akan memperoleh azab yang pedih A Y A T 2 1 SYARIAH DAN KETENTUAN ALLAH Ketentuan-ketentuan sebagaimana dirumuskan dalam syariah, wajib dipatuhi. Orang Islam yakin bahwa ketentuan Allah SWT yang terdapat dalam syariah itu adalah ketentuanm Allah SWT yang bersifat universal, oleh karena itu merupakan hukum bagi setiap komponen dalam satu sistem. Hal ini berarti bahwa setiap ketentuan yang ditinggalkannya atau dilanggar bukan saja akan merusak lingkungannya tetapi juga akan menghilangkan fungsi parameter dalam komponen atau fungsi komponen dalam sisten C O N T O h seseorang menyalahi janji, berdusta, zina, mencuri, korupsi, dan lain-lain. Dalam syariah Islam ada istilah rukshoh (keringanan) apabila seseorang tidak dapat melaksanakan kewajibannya secara normal, maka ia boleh melaksanakannya dengan cara lain sesuai dengan kekuatan, kemungkinan, dan kondisi, seperti sholat sambil duduk mencakup peraturanperaturan SBB: · · · · · · · Ibadah Muamalah Munakahat Jinayat Siyasa Akhlak Peraturan-peraturan lainnya yaitu peraturan- peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT (ritual) yang terdiri dari rukun ISLAM mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat, zakat, puasa, dan haji lainnya yang berhubungan dengan rumun Islam Badani (bersifat fisik) bersuci meliputi wudlu, mandi, tayamum, pengaturan menghilangkan najis, peraturan air, istinja, adzan, qomat, I’tikaf, do’a, sholawat, umroh, tasbih, istighfar, khitan, pengurusan mayit, dan lainlain Mali (bersifat harta) qurban, aqiqah, alhadyu, sidqah, wakaf, fidyah, hibbah, dan lain-lain I B A D A H Sumbersumber Syariah 1. Al-Qur’an, 2. Al-Hadist (As-Sunnah) 3. Ra’yu (Ijtihad) Sumber-sumber Syariah Al-Qur’an, Al-Qur’an adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dihimpun dalam sebuah kita suci yang menjadi pegangan bagi manusia. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan merupakan UndangUndang yang sebagian besar berisi hukum-hukum pokok. Sumber-sumber Syariah Al-Hadist (As-Sunnah) Al-Hadist (As-Sunnah), sumber hukum kedua yang memberikan penjelasan dan rincian terhadap hukum-hukum Al-Qur’an yang bersifat umum. Sunnah adalah sumber hukum islam (pedoman hidup kaum muslimin yang kedua setelah Al-Qur’an). Sumber-sumber Syariah Ra’yu (Ijtihad) Ra’yu (Ijtihad), upaya para ahli mengkaji Al-Qur’an dan AsSunnah untuk menetapkan hukum yang belum ditetapkan secara pasti dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Syariah adalah ketentuan, ketentuan Allah SWT yang mengatur dilaksanakannya atau tidak dilaksanakannya suatu perbuatan seseorang baik yang menyangkut ibadah dalam arti kata khusus atau ibadah dalam arti luas. WAJIB (IJAB) HARAM suatu ketentuan yang menurut pelaksanaann ya, apabila dikerjakan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan mendapat dosa suatu ketentuan apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan mendapat dosa zinah, mencuri, membunuh, minumminuman keras, durhaka pada orang tua, dan lain-lain. Sunnah (Mustahab), yaitu suatu ketentuan apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa Makruh (Karahah), yaitu suatu ketentuan yang menganjurkan untuk ditinggalkannya suatu perbuatan; apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak berdosa merokok, makan bau-bauan, dan lain-lain Bagi seseorang muslim melaksanakan syariah dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya tidak hanya melaksanakan agama dalam arti khusus tapi melaksanakan agama yang bersifat universal. Pelaksanaan syariah didalam islam ini sangat berhubungan dengan kondisi, sebagai contoh orang yang tidak mampu untuk melaksanakan sesuatu kewajiban secara normal maka dia pasti melaksanakannya dengan cara lain. TUJUAN SYARIAT ISLAM 1.Hifdzud diin (menjaga agama) 2.Hifdzul ‘aql (menjaga akal) 3.Hifdzul maal (menjaga harta) 4.Hifdzun nasl (menjaga keturunan) 5.Hifdzun nafs (menjaga diri). PRINSIP-PRINSIP SYARIAT ISLAM : 1. Tidak Mempersulit (‘AdAm Al-Haraj) Dalam menetapkan syariat Islam, al-Quran senantiasa memperhitungkan kemampuan manusia dalam melaksanaknnya. Itu diwujudkan dengan mamberikan kemudahan dan kelonggaran (tasamuh wa rukhsah) kepada mansusia, agar menerima ketetapan hukum den- gan kesanggupan yang dimiliknya. Prinsip ini secara tegas disebutkan dalam Al-Quran Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al-Baqarah: 286) PRINSIP-PRINSIP SYARIAT ISLAM : 2. Mengurang i Beban (Taqlil alTaklif) Allah swt. Berfirman Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterang kan kepada kalian, niscaya akan menyusahkan Kalian ....(QS. al-Maidah: 101) Prinsip kedua ini merupakan langkah prenventif (penanggulangan) terhadap mukallaf dari pengurangan atau penambahan dalam kewajiban agama. Al-Quran tidak memberikan hukum kepada mukallaf agar ia menambahi atau menguranginya, meskipun hal itu mungkin dianggap wajar menurut kacamata sosial. Hal ini guna memperingan dan menjaga nilai-nilai kemaslahatan manusia pada umumnya, agar tercipta suatu pelaksanaan hukum tanpa ddasari parasaan terbebani yang berujung pada kesulitan. Umat manusia tidak diperintahkan untuk mencari-cari sesuatu yang justru akan memperberat diri sendiri. PRINSIP-PRINSIP SYARIAT ISLAM : 3. Penetapan Hukum secara Periodik Al-quran merupakan kitab suci yang dalam prosesi tasri’ sangat memperhatikan berbagai aspek, baik natural, spiritual, kultural, maupun sosial uamt. Dalam menetapkan hukum, al-Quran selalu mempertimbangkan, apakah mental spiritual manusia telah siap untuk menerima ketentuan yang akan dibebankan kepadanya?. Hal ini terkait erat dengan prinsip kesua, yakni tidak memberatkan umat. Karena itulah, hukum syariat dalam al-Quran tidak diturunkan secara serta merta dengan format yang final, melainkan secara bertahap, dengan maksud agar umat tidak merasa terkejut dengan syariat yang tiba-tiba. Karenanya, wahyu al-Quran senantiasa turun sesuai dengan kondisi dan realita yang terjadi pada waktu itu. a. Mendiamkan, b. Menyinggung manfat ataupun madlaratnya secara global c. Menetapkan hukum tegas tiga periode tasryi’ al-Quran PRINSIP-PRINSIP SYARIAT ISLAM : 4. Sejalan dengan Kemaslahatan Universal Islam bukan hanya doktrin belaka yang identik dengan pembebanan, tetapi juga ajaran yang bertujuan untuk menyejahterakan manusia. Karenanya, segala sesuatu yang ada di mayapada ini merupakan fasilitas yang berguna bagi manusia dalam memenuhi kebutuhannya PRINSIP-PRINSIP SYARIAT ISLAM : 5. Persamaan dan Keadilan (al-Musawah wa al-Adalah) Persamaan hak di muka adalah salah satu prinsip utama syariat Islam, baik yang berkaitan dengan ibadah atau muamalah Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Nisa: 58)