MAKALAH EKONOMI PUBLIK “KEGAGALAN PASAR DAN PERAN PEMERINTAH” Dosen Pengampu: Titov Chuk's Mayvani, SE.,ME Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Agus Hantera Ahmad Wahyu Riza Firmasyah Aditya Baharudinsyah Lilik Sri Wulandari Nurta Yuwanita Wardatul Jannah Rahmania Fitriani 140231100049 140231100061 140231100011 140231100053 140231100058 140231100071 140231100068 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2016 Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah NYA sehingga dapat terselesaikan makalah ini yang berjudul “kegagalan pasar dan peran pemerintah” dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan ini penulis juga berterima kasih kepada bapak Titov selaku dosen mata kuliah ekonomi publik yang telah memberikan bimbingan dan arahannya dalam menyesesaikan makalah ini. Tidak lupa kepada teman teman ekonomi kelas B 2014 yang telah memberikan dukungan. Makalah ini berisi tentang kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah. Adanya kegagalan pasar menjadikan peran pemerintah sangat dibutuhkan agar kesejahteraan masyarakat bisa tercapai secara optimal. Makalah ini juga menjelaskan faktor penyebab terjadinya kegagalan pasar dan upayaupaya pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar. Penulis menyadari bahwa dalam analisis maupun penyajian, buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala komentar, kritik dan saran yang membangun maupun tanggapan dari semua pihak sebagai bahan masukan untuk perbaikan makalah ini dan menjadi makalah yang baik ke depannya. Akhirnya penulis mengucapakan semoga dengan makalah ini dapat memberikan wawasan serta menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk semua pihak. Amin. Bangkalan, 9 Maret 2016 Penyusun ii Daftar Isi Cover i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Rumusan Masalah 2 1.3. Tujuan Penulisan & Manfaat penulisan 2 Bab II Isi 2.1. Pengertian kegagalan pasar 3 2.2. Faktor-faktor penyebab kegagalan pasar 3 2.3. Campur tangan dan peran pemerintah 11 Bab III Penutup 3.1. Kesimpulan 16 3.2. Saran 17 Daftar Pustaka iv iii Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan ekonomi pada umumnya pemerintah memiliki pengaruh perekonomian pada tingkat yang berbeda beda. Ada pemerintah yang mengatur perekonomian secara ketat atau intensif dan ada pula yang membatasi sebagai pendukung saja dalam suatu perokonimian. Peran pemerintah dalam perekonomian adalah membantu perkembangan binis secara umum, mendorong persaingan usaha yang sehat, membantu ekonomi lemah sebagai penyeimbang. Dalam perekonomian suatu negara, pemerintah mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengalahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah maupun swasta. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan pembangunan suatu negara tergantung pada peranan pemerintah dalam menatur negaranya termauk didalamnya adalah perekonomian. Kebutuhan barang publik seperti barang, jasa maupun sistem merupakan suatu yang harus disiapkan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada warga negaranya. Terpenuhinya kebutuhan kebutuhan terebut dapat berpengaruh pada tingkat tingkat perekonomian suatu negara. Dalam menjalankan peranannya, pemerintah terbentur dalam beberapa kegagalan untuk menjalankan fungsinnya. Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak berfungsi efisien dalam mengalokasikan sumber sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat. Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan pereto optimal. Kegagalan pasar dapat terjadi karena adanya faktor faktor antara lain yaitu adanya common goods, adanya unsur ketidakpastian pasar, adanya barang publik, adanya eksternalitas, adanya pasar tidak penuh, adanya kegagalan informasi, unemployment, adanya ketidakpastian. Dalam makalah ini akan dipaparkan kegagalan pasar, kegagalan pemerintah dan peran pemerintah dalam pembangunan berorientai pasar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran pemerintah dalam perekonomian dan campur tangan pemerintah dalam menghadapi kegagalan pasar. 1 2.1. Rumusan Masalah A. Apa yang dimaksud dengan kegagalan pasar? B. Faktor- faktor penyebab terjadinnya kegagalan pasar? C. Bagaimana campur tangan pemerintah dan peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar? 2.1. Tujuan dan manfaat penulisan Tujuan dari penulisan ini yaitu dapat mengetahui kegagalan pasar ,faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar dan bagaimana peran pemerintah dalam mengatasinya. Dengan adanya hal itu penulisan ini juga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang kegagalan pasar dan mengetahui peran penting pemerintah dalam mengatsinya 2 BAB II ISI 2.1. Pengertian kegagalan pasar Kegagalan pasar terjadi ketika pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. kegagalan pasar juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien. Dalam banyak hal, terjadinya kegagalan pasar disebabkan karena biaya transksi sebab transaksi pertukaran bukanlah tanpa biaya(costless), misalnya saja, biaya untuk memperoleh informasi, biaya tawar-menawar, biaya untuk melakukan kontrak, biaya dalam perencanaan, dan sebagainya. Bagi konsumen, untuk memperoleh informasi mengenai kualitas suatu jenis barang yang akan dibeli memerlukan biaya yang tidak sedikit, begitu juga menganai kualitas input yang akan dibeli oleh produsen. Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien. 1.3. Faktor – faktor penyebab kegagalan pasar A. Adanya Common Goods Dasar adanya sistem pasar persaingan adalah adanya hak pemilikan (property rights) yang memberikan pemilikan pada setiap individu atas suatu barang sehingga ia dapat mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan barang tersebut. Pertukaran pada dasarnya merupakan suatu tindakan untuk memindahkan dari satu orang ke orang lainnya. Untuk beberapa jenis barang, hak kepemilikan kepada satu individu melainkan diberikan kepada sekelompok masyarakat. Misalnya padang rumput milik desa, dan sebaiknnya oleh kerena manfaat tidak dirasakan individu saja, maka tak seorangpun yang dapat menjual hak kepemilikannya. Dalam situasi seperti ini, David Hum menyatakan akan timbul apa yang disebut dengan tragedi kebersamaan( Tragedy of the commons). Hume memberikan contoh sebidang tanah gembalaan yang yang dimiliki sekelompok orang yang dapat dimanfaatkan oleh anggota kelompok tersebut untuk menggembalakan ternaknnya, akan tetapi tidak seorang pun seorang 3 individual dapat menjual hak kepemilikannya sehingga tidak ada pasar untuk tanah tersebut. Hal kekayaan yang dimiliki bersama maka perilaku optimal bagi setiap individu merupakan perilaku yang tidak optimal bagi kelompok. Masalah yang timbul karena kekayaan bersama karena dua faktor yaitu indivisibility dan jumlah kelompok masyarakat. Adanya indivisibility menyebabkan suatu kekayaan tidak dapat diberikan hak pemilikannya kepada setiap anggota kelompok. Apabila jumlah anggota kelompok hanya dua orang, maka kedua orang tersebut akan dapat dibuat suatu perjanjian yang mengatur penggunaan kekayaan tersebut secara optimal akan tetapi anggota semakin banyak maka biaya untuk memperoleh persetujuan menjadi semakin besar dan mahal. Dalam contoh yang dikemukakan Hume, maka terdapat pertentangan antara maksimisasi kepuasan individu dalam jangka pendek dan maksimisasi individu dalam jangka panjang., selain itu muncul pertentangan diantara anggota kelompok. Dalam hal ini timbul peran pemerintah untuk mengatur kekayaan yang masuk dalam kategori kekayaan bersama. Dalam kekayaan bersama muncul istilah adanya free rider. Free rider adalah suatu sikap yang tidak menyatakan sebenarnya manfaat suatu barang atau jasa tanpa harus membayar atau menggung biaya pengadaan barang tersebut. Bagi setiap individu untuk menjadi free rider merupakan tindakan rasional, jika semua individu bertidak sebagai free rider maka orang lain akan merugi. Karena orang tersebut tidak mau membayar biaya atas manfaat bara tersebut. Tragedy kebersamaan muncul karena kelompok pemilik tidak mau bekerjasama dan hanya mengejar kepentingan pribadi. Menurut David Hum, pemerintah harus melakukan pengaturan atas penggunaan common goods. Jadi peranan pemerintah adalah mengalokasikan penggunaan common goods untuk tercapainnya kepuasan bersama yang optimal dalam jangka pendek atau jangka panjang. Pengaturan yang dilakukan pemerintah juga memerlukan biaya, oleh karena itu maka pemerintah harus juga menerapkan sistem pembayaran atau yang disebut dengan pajak. Hirsch menyatakan adanya barang lain yang juga memerlukan campur tangan pemerintah yaitu yang disebut potional goods. Positional goods adalah barang yang jumlahnya terbatas dan tidak dapat ditambah dalam jangka 4 waktu pendek, misalnya tanah,jabatan. Apabila seseorang mempunyai akses dengan positional goods maka, individu akan menggunakan secara berlebihan hingga keadaan menjadi buruk. B. Adanya unsur ketidaksempurnaan pasar Kegagalan pasar ada ketika tidak tercapainya kondisi Pareto optimal. Artinya, konsumen tidak bisa lagi menyamakan tarif marginal substitusi dan produsen menawarkan barang untuk dijual dengan harga lebih tinggi daripada biaya marjinal produksi. Kegagalan pasar tersebar luas di negara berkembang. Barang ekonomi dan faktor pasar yang berada dalam keadaan disekuilibrium menyebabkan inefisiensi dalam alokasi sumber daya. pasar barang ditandai dengan kekurangan dan surplus, sedangkan faktor pasar menunjukkan tingkat pengangguran yang tinggi dan kelangkaan modal. Dalam kebanyakan kasus, harga pasar tidak mencerminkan biaya produksi marjinal. Penyebab kegagalan pasar sebagai berikut : Persaingan tidak sempurna adalah penyebab kegagalan pasar. Dibawah pasar ini perusahaan menghadapi penurunan kemiringan kurva permintaan untuk produknya. Menyimpangnya pendapatan marjinal dari pendapatan rata-rata dan harga tidak lagi sama dengan biaya marjinal. Dalam skenario ini, perusahaan monopoli menetapkan harga yang melebihi biaya marjinal, untuk memaksimalkan keuntungan. Hal ini menyebabkan output yang jauh lebih rendah daripada yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersaing sempurna dan beroperasi di bawah kondisi biaya yang sama. Konsumen tidak memiliki kedaulatan dalam hal alokasi sumber daya di bawah monopoli. Pengoperasian perusahaan monopoli dikatakan tidak efisien, karena dapat menyebabkan alokasi dari sumber daya yang kurang optimal. Monopoli alami dan perusahaan lain yang mengalami penurunan biaya rata-rata atas berbagai output adalah sumber kegagalan pasar. Sebuah monopoli alamiah tidak diatur perbaikan outputnya dengan harga yang lebih besar daripada biaya marjinal. Tingkat output tidak berada pada kondisi Pareto optimal. Jika perusahaan mencoba untuk harga produknya di biaya marjinal, kerugian harus dibiayai oleh pajak atau diskriminasi harga. Contoh dari pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut: 5 1) Monopoli Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk (barriers to entry) ke pasar. Pada pasar monopoli, mempunyai prinsip keuntungan yang produsen maksimum yaitu pada tingkat produksi dimana MC=MR. gambaran dari pasar monopoli akan digambarkan sebagai berikut : (Sumber : http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/mikro-7- strukturpasar-nuhfil.pdf) Dari dari gambar diatas terlihat bahwa ekuilibrium jangka pendek terjadi pada titik E dimana MC = MR. Pada kondisi ini produk yang dijual adalah 0Q* dengan harga 0P*dan rata-rata biaya total OC* ( = C*B ). Keuntungan per unit adalah 0P* – 0C* = P*C* Sehingga keuntungan monopoli jangka pendek adalah P*C* x 0Q* = P*ABC* ( luas terarsir). kurva menggambarkan kondisi pasar bersaing, maka titik ekuilibrium adalah pada titik F, dimana kurva permintaan berpotongan dengan MC yang berarti MC = P ( syarat ekuilibrium pasar bersaing). Dengan demikian pasar bersaing akan menurunkan harga dan memperbesar jumlah produk. 2) Oligopoli Pasar oligopoli sebuah keadaan dimana dalam pasar jumlah perusahaan yang menguasai pasar lebih dari dua tetapi tidak banyak (2-10) sehingga tindakan dari pengusaha yang satu akan mempengaruhi kebijakan dari pengusaha lainnya. Ketika pasar terdiri dari dua perusahaan maka disebut 6 dengan istilah duopoly. Apabila produk yang dihasilkan oleh pengusaha oligopoli homogen, maka pasar dinamakan oligopoli murni (pure oligopoly) dan apabila produk yang dihasilkan tidak homogen maka dinamakan oligopoli yang dibedakan (differentiated oligopoly). Akibat dari bebasnya masing-masing pengusaha di dalam menentukan kebijakan-kebijakannya, terutama kebijakan harga dan produksi, maka akan menimbulkan perang harga diantara sesama pengusaha oligopoli tersebut. Akhir dari perang harga ini adalah membuat kehancuran bagi beberapa pengusaha tertentu. Sampai di mana kemampuan pengusaha oligopoli di dalam perang harga ini, sangat tergantung kepada produk yang dihasilkan dan biaya produksinya. Apabila produk dalam pasar oligopoli adalah homogen ( oligopoli murni ) maka tiap-tiap pengusaha hanya akan turut dalam perang harga sampai batas keuntungan normal. Jika produk yang dihasilkan tidak homogen ( oligopoli yang dibedakan) maka pengusaha akan turut dalam perang harga sampai pada tingkat harga dimana biaya rata-rata (AC) sama dengan nilai penjualan rata-rata (P). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut: (Sumber gambar : http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/mikro-7-struktur- pasar-nuhfil.pdf Gambar a menunjukkan keadaan suatu perusahaan oligopoli murni dalam perang harga. Pengusaha itu hanya akan turut dalam perang harga sampai harga sebesar P1 dengan jumlah produk yang dihasilkan sebesar Q1, dimana harga sama dengan biaya rata-rata ( P1 = AC). Jika harga dibawah P1, maka pengusaha akan memberhentikan perusahaannya karena dalam jangka panjang ia akan menderita kerugian. Gambar b menunjukkan keadaan suatu perusahaan “oligopoli yang dibedakan” dalam perang harga. Pengusaha ini hanya akan dapat mengikuti perang harga sampai pada tingkat harga P2 dengan tingkat produksi Q2, 7 dimana harga sama dengan biaya rata-rata (AC). Tetapi kapasitas produksi Q2 belum optimum, karena produksi optimum dicapai pada saat MC = AC. Jika harga lebih rendah dari pada P2 maka perusahaan terpaksa harus ditutup karena biaya rata-rata lebih besar dari pada nilai penjualan rata-rata. 3) Monopoli Alamiah Ketika pemerintah berusaha untuk menghapus monopoli pada produksi suatu barang tetapi hal tersebut akan menyebabkan diantara produsen terjadi persaingan yang menyebabkan hanya ada satu produsen saja yang bertahan. Penyebab dari hal tersebut karena pasar akan barang tersebut terlalu kecil atau investasi yang dibutuhkan sangat besar sehingga ekonomi yang efisien akan terjadi ketika tingkat produksi besar. Keadaan diatas disebut dengan monopoli alamiah. Biaya rata-rata pada monopoli alamiah akan digambarkan sebagai berikut. Sumber : DR. Guritno Mangkusoebroto, M.Ec – Ekonomi Publik C. Adanya Barang Publik Beberapa jenis barang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, semula barang dan jasa itu dihasilkan oleh swasta dan di jual di pasar. Namun dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat, ada barang dan jasa yang tidak dapat di hasilkan oleh swasta dan disediakan dipasar barang dan jasa itu 8 dikenal dengan barang atau jasa publik. Yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara penjual dan pembeli dipasar. Barang dan jasa tersebut disediakan oleh pemerintah.barang publik ataupun pelayanan pemerintah berupa penyediaan barang dan jasa, misalnya pertahanan,peradilan dan sebagainya. Jenis barang publik ini mempunyai dua karakteristik utama, yaitu penggunaanya tidak bersaingan ( non rivalry) ini berarti konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi individu lainnya dan tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian(non excludability) berarti semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut. Oleh karena itu pihak swasta tidak mau menghasilkan barang publik murni, maka pemerintahlah yang harus menghasilkan nya agar kesejahteraan seluruh masyarakat dapat ditingkatkan.pihak swasta mrnghasilkan mobil, akan tetapi kalau produksi mobil tersebut tidak diimbangi oleh pembangunan jalan oleh pemerintah, maka kesejahteraan masyarakat tidak optimum.pada barang publik murni ini, seseorang tidak bersedia untuk menghasilkannya karena adanya masalah kepemilikan. D. Adanya Eksternalitas Masalah lain yang menyebabkan kegagalan pasar dalam mengalokasi faktor-faktor produksi secara efisien adalah adanya eksternalitas. eksternalitas merupakan kerugian atau keuntungan yang di derita atau dinikmati pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam harga pasar.ketika seseorang terlibat dalam suatu aktivitas yang mempengaruhi kesejahteraan, meskipun tidak secara langsung dan belum membayar maupun belum menerima kompensasi atas dampak tersebut. Ketika pengaruhnya terhadap lingkungan kurang baik, eksternalitas disebut sebagai eksternalitas negatif. Ketika pengaruhnya pada lingkungan mendatangkan manfaat disebut eksternalitas positif. Dalam perekonomian terdapat empat kemugkinan eksternalitas, yaitu : a) Konsumen-konsumen, yaitu tindakan seorang konsumen yang menimbulkan eksternalitas bagi konsumen lain,misalnya permainan piano. b) Konsumen-produsen, yaitu tindakan seorang konsumen yang menimbulkan eksternalitas terhadap produsen, misalnya olah raga 9 yang dilakukan oleh buruh menyebabkan mereka menjadi sehat sehingga produktivitas meningkat dan mengntungkan produsen. c) Produsen-konsumen, tindakan seorang produsen yang menimbulkan eksternalitas terhadap konsumen, misalnya pabrik menyebabkan polusi sungai sehingga mengganggu penduduk yang menggunakan air sungai tersebut. d) Produsen-produsen,tindakan seorang produsen yang menimbulkan eksternalitas terhadap produsen lain, contohnya sebuah pabrik menimbulkan polusi air yang mengakibatkan pabrik atau perusahaan lain yang menggunakan air sungai tersebut sebagai faktor produksinya merasa dirugikan seperti pabrik es. Adanya eksternalitas menimbulkan peranan alokasi pemerintah dalam perekonomian. Dalam hal eksternalitas yang negatif, pemerintah mengenakan pajak (pigovian tax) pada penyebab polusi sampai polusi yang ditimbulkannya mencapai tingkat nol.asumsi kebijakan yang ekstrem ini adalah suatu anggapan bahwa setiap orang mempunyai hak atas lingkungan yang bersih. Pemerintah juga mengupayakan mengurangi tingkat produksi yang menimbulkan eksternalitas negatif yang tinggi. Namun, sebaliknya pada kasus eksternalitas positif, pemerintah memberikan subsidi tehadap produsen untuk meningkatkan produktivitasnya, seperti subsidi hak paten. E. Adanya pasar tidak penuh(incomplete market) Suatu pasar dikatakan lengkap apabila mampu menghasilkan semua barang dan jasa yang biaya produksinya lebih kecil daripada harga jual yang mampu dibeli oleh masyarakat. Adanya pasar tidak lengkap dipengaruhi oleh beberapa jenis jasa yang tidak diusahakan oleh pihak swasta dalam jumlah yang cukup, meskipun biaya penyediaan jenis jasanya lebih kecil dibandingkan dengan apa harga jual yang ingin dibayar oleh masyarakat. Misalnya saja pennyediaan jasa asuransi dalam menghadapi suatu resiko tertentu, tidak semua pihak swasta mau untuk menjalankan usaha ini. Dengan demikian maka pemerintahlah yang harus mennyediakan jasa tersebut. 10 F. Adanya kegagalan informasi Kegagalan informasi adalah suatu kejadian dimana informasi yang diharapkan tidak sampai kepada seseorang yang seharusnya membutuhkan informasi tersebut, pada beberapa kasus masyarakat sangat membutuhkan informasi yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta. misalnya saja tentang perkiraan cuaca. Para petani akan sangat membutuhkan informasi ini untuk menentukan tanaman apa yang sekiranya cocok untuk di tanam diladangnya, sedangkan pelaut sangat membutuhkan informasi ini untuk mengambil keputusan untuk berlayar atau tidak. Akan tetapi tidak ada pihak swasta yang mennyediaka informasi trsebut. Sehingga dalam hal ini, maka pemerintahlah yang harus mennyediakan informasi yang sangat dibutuhkan masyarakat. Contoh lainnya kegagalan informasi adalah tentang ketimpangan informasi antara pihak satu dengan pihak yang lainnya, disini kami mengambil contoh ketimpangan informasi antara peternak dan produsen sapi, karena kurangnya informasi yang dimiliki oleh peternak sapi tentang harga sapi dipasaran, peternak sapi tersebut menjual sapinya dengan harga yang jauh dibawah pasaran. sehingga mennyebabkan kerugian dialami oleh peternak yang minim informasi tersebut. 2.3. Campur tangan pemerintah dan peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar Adanya kegagalan pasar membuat pemerintah harus campur tangan dengan tujuan untuk: 1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindaasan dapat dihindarkan. 2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembanagan yang teratur dan stabil. 3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan- persahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan. 4. Menyediakan “barang bersama” yaitu barang seperti jalan raya, polisi dan tentara, ang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat. 11 5. Mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya. Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah: Keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapa dibedakan dalam tiga bentuk: membuat peraturan, menjalankan kebijakan fisakal dan moneter, dan secara langsung melakukan kegiatan ekonomi. Pola kegiatan ekonomi: 1. Membuata peraturan Tujuan pokok adanya peraturan-peraturan pemerintah adalah kegiatan kegiatan ekonomi dijaklankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai. Sebagai contoh, peraturan mengenai syarat-syarat kerja kepada para pekerja di sektor industri adalah dibuat untuk menjamin agar para pekerja diberi gaji, upah dan tunjangan lain yang wajar serta tidak ditindas majikan. Serta contoh lain adalah peraturan-peratran mengenailokasi pengembangan perusahaan yan bertujuan agar industri-ndustri tidak dikembangkan secara sembarangan. Langkah ini bertujuan agar kegiatan industry tidak mengganggu masyarakat di sekitar dan menghindari pencemaran udara di kawasan perumahan. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah meliputi pengaturan terhadap berbagai aspek dari kegiatan ekonomi. Ia bukan saja terbatas kepada mengatur kegiatan dan pendirian industri tetapi juga kegiaan ekspor dan impor, perbaikan lalu lintas pengembangan perusahaan dan berbagai aspek kegiatan ekonomi lainnya. 2. Menjalan kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal adalah setragi dan langah-langkah pemerintah dalam pengeluarannya dan dalam system dan cara-cara mengumpulkan pajak. Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah-langkah untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian, yatu mempengaruhi suku bunga, operasi bank-bank, dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Kedua kebijakan ini sangat penting artinya dalam mengatur kegitan ekonomi. Berbagai perekonomian selalu mengalami masalah inflasi dan penganguran. Kebiajakan fiskal dan moneter merupakan tindakan untuk mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pekerjaan. 12 3. Melakukan kegiaan ekonomi secara langsung Dalam kegiatan ekonomi terdapat perbedaan keuntungan yang yang nyata danataranya keuntungan dapat yang dinikmati oleh orng yang melakukannya (keuntungan pribadi) dan keuntungan yang diperoleh masyarakat secara keseluruhan (keuntungan sosial).Kegiatan kegiatan yang dilakuakan pemerintah bertujuan untuk mengurangi keuntungan perorangan dan memaksimumkan keuntungan social seprti halnya kegiatan pengangkutan kereta api, listrik, telepon, jasa pos, dll. Apa bila kegiatan ini tidak di jalankan oleh pemerintah maka tarif yang akan diterapkan pihak swasta kepada pengguna jasa akan lebih tinggi dan ini akan merugikan masayarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah tidak hannya meliputi bidang itu saja melankan bannyak bidang lainnya seperti disektor perkebunan, industry, pertambangan, perbankan, dsb. Campur tangan seperti itu juga bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan yang akan diperoleh masyarakat dari berbagai kegiatan tersebut. Pemerintah juga mempunyai fungsi pemerintah untuk menghadapi kegagalan pasar, ada 3 fungsi pemerintah yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Fungsi alokasi yaitu peran pemerintah untuk mengatasi kegagalan mekanisme pasar dengan menyediakan public goods atau dengan mengalokasikan seluruh sumber daya yang ada agar dapat dipergunakan dan menentukan komposisi dari public goods. Regulasi yang dilakukan pemerintah juga termasuk dalam fungsi alokasi . fungsi distribusi merupakan tugas pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan guna menjamin terpenuhinya kondisi yang adil dan merata bagi seluruh komponen masyarakat. Dan fungsi stabilisasi yaitu penggunaan kebijakan anggaran sebagai suatu alat untuk mencapai tingkat kesempatan kerja yang tinggi, tingkat stabilisasi yang semestinya, dan laju pertumbuhan ekonomi yang baik. Peran pemerintah dalam mengkoreksi kegagalan pasar sangatlah penting untuk memperbaiki efisiensi produksi dan alokasi sumber daya dan barang, serta merealokasi oportunitas dan barang untuk mencapai nilai-nilai distribusional. Barton ( 2000 ) menyebutkan peran utama pemerintah secara garis besar dalam mengatasi kagagalan pasar adalah : 1) peran alokasi sumber daya, 2) peran regulator, 3) peran kesejahteraan sosial, 4) peran 13 mengelola ekonomi makro. Penjelasan kempat peran pemerintah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Dalam peran alokasi sumber daya tercakup soal penentuan ukuran absolut dan relatif pemerintah dalam perekonomian (keseimbangan sektor publik dan sektor swasta) dan penyediaan barang-barang publik serta pelayanan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. 2. Peran regulator. Hal ini mencakup undang-undang dan tata tertib yang dibutuhkan masyarakat termasuk undang-undang yang mengatur dunia bisnis yang memadai untuk memfasilitasi aktivitas bisnis dan hak-hak kepemilikan pribadi. 3. Peran kesejahteraan sosial. Mencakup kebijakan-kebijakan yang mendorong pemerataan sosial di negara yang bersangkutan seperti perpajakan, jaminan sosial (transfer payment) dan penyediaan sejumlah barang publik campuran bagai masyarakat. 4. Peran mengelolan ekonomi makro yang memfasilitasi stabilitas secara umum dan kemakmuran ekonomi negara melalui kebijakan-kebijakan yang didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, full employment, inflasi yang rendah, dan stabilitas neraca pembayaran. Kegagalan pemerintah Adanya kegagalan pasar merupakan salah satu sebab mengapa pemerintah harus turun tangan dalam perekonomian agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara optimal. Walaupun demikian, tidak selamanya campur tangan pemerintah mennyebaban peningkatan kesejahteraan masyarakat, bahkan secara sistematis senantiasa terjadi kegagalan pemerintah (government failures). Ini disebabkan karena pemerintah melakukan fungsi alokasi tidak dengan cara yang efisien. Ketidak efisienan pemerintah ini disebabkan oleh 4 hal, diantaranya: informasi yang terbatas, pengawasan yang terbatas atau reaksi pihak swasta, pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat, hambatan dalam proses politik. 14 1. Informasi yang terabatas. Bannyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat dilihat dampaknya karena sangat rumit dan sulit untuk diperhitungkan sebelumnya. Misalnya, kebijakan pemerintah untunk menghapus subsidi pupuk petani ataupun penghapusan subsidi BBM hai ini sangat sulit untuk diperhitugkan secara akurat dampaknya bagi seluruh masyarakat. 2. Pengawasan yang terbatas atas reaksi swasta. Suatu kebijakan pemerintah akan menimbulakan rekasi pihak swasta dan sering sekali pemerintah tidak dapat menghambat reaksi tersebut. Misalnya saja, apabila pemerintah menurunkan subsidi BBM khususnya untuk bensin. Ini akan mennyebabkan pemilik mobil yang menggunakan bahan bakar bensin beralih kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar sehingga permintaan akan solar meningkat dan harga naik. Dalam hal ini, karena kepentingan untuk memiliki mobil sepenuhnya berada pada swasta/masyarakat maka pemerintah tidak dapat melarang seseorang untuk menjual mobil yang menggunakan bensin ke mobil yang menggunakan solar. 3. Pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat. pemerintah tidak dapat megawasi secara ketat perilaku para birokrat, sedangkan pelaksanaan kebijakan pemerintah umumnya didelegasikan pada berbagai tingkat birokrat yang mempunyai persepsi dan kepentingan yang berbeda-beda, sehingga kebijakan pemerintah mungkin menimbulkan hasil yang berbeda dengan apa yang diinginkan, dengan kata lain kebijakan yang decanangkan pemerintah terkadang tidak dapat efektif untuk di terapkan didaerah tertentu karena kebijakannya yang bersifat universal/umum, sehingga pemerintah daerah harus menggunakan kebijakan baru. Misalnya, kebijakan deregulasi pemerintah yang bermaksud untuk mengurangi perizinan, pada pelaksanaan didaerah kadang berbeda dengan apa yang digriskan oleh pemerintah pusat. 4. Hambatan dalam proses politik. Dalam suatu Negara demokrasi terdapat pemisahan wewenang antara kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislative. Sering terjadi kebijakan yang akan dilaksanakan oleh eksektif terhambat oleh proses pengambilan keputusan karena harus di setujui terlebih dahulu oleh pihak legisletif. 15 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kegagalan pasar merupakan ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. kegagalan pasar juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien. Penyebab terjadinya kegagalan pasar karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain adanya common goods, adanya unsur ketidaksempurnaan pasar, adanya barang public, adanya eksternalitas, adanya pasar tidak penuh(incomplete market) dan adanya kegagalan informasi. Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien. Campur tangan pemerintah sangat diperlukan dengan tujuan menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindaasan dapat dihindarkan, menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembanagan yang teratur dan stabil, mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-persahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan, menyediakan “barang bersama” yaitu barang seperti jalan raya, polisi dan tentara, ang penggunaannya mempertinggi dilakukan kesejahteraan secara social kolektif masyarakat, oleh dan masyarakat untuk mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya. Namun pemerintah juga memiliki fungsi pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dan peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar yang paling utama ada 4 peran antara lain peran alokasi sumber daya, peran regulator, peran kesejahteraan sosial, dan peran mengelola ekonomi makro. 16 3.2. Saran Sebaiknnya pemerintah harus mengatasi faktor faktor terjadinnya kegagalan pasar seperti adannya barang milik bersama untuk mencapai perilaku yang optimal untuk kesejahteraan masyarakat. munculnya free rider dapat menyebabkan masyarakat cenderung untuk ikut menikmati tanpa dikenakan biaya atas pengadaan barang tersebut. Pemerintah dapat menerapkan pajak yang dapat mengatur penggunaan barang milik bersaman. Pengaturan Sebuah alamiah tidak monopoli diatur perbaikan outputnya dengan harga yang lebih besar daripada biaya marjinal. Tingkat output tidak berada pada kondisi Pareto optimal. Penyediaan barang publik harus dilakukan oleh pemerintah karena pihak swasta maupun individu tidak akan mau atas pengadaan barang tersebut. Pencegahan eksternalitas yang negatif atau dampak dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi macam macam polusi. Penyediaan informasi yang dibutuhkan masyarakat harus disediakan pemerintah dikarenakan pihak swasta tidak akan menanggung pengadaan barang tersebut yang membutuhkan biaya besar. Selain kegagalan diatas, pemerintah juga harus melakukan pembenahan dan penyerdahanaan dibidang politik, melakukan pengawasan atas reaksi swasta, perilaku birokrat. 17 Daftar Pustaka Reksohadiprodjo, Sukanto. 2014. Ekonomika Publik Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Mangkosoebroto, Guritno.1993. Ekonomi Publik Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Prasetyia, Ferry. S.E, M.App Ec. 2013. “Bagian I: Peran Pemerintah”. UB journal. Volume 3. ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/.../Bagian-I-PeranPemerintah1.pdf ,10 maret 2016. iv