ii ABSTRAK Pengobatan sendiri didefinisikan sebagai pemilihan

advertisement
ii
ABSTRAK
Pengobatan sendiri didefinisikan sebagai pemilihan dan penggunaan obatobatan oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dikenali sendiri.
Di banyak negara berkembang, hingga 60-80% masalah kesehatan diatasi dengan
pengobatan sendiri. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, 35,2% dari 294.959
rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk pengobatan sendiri. Di Sumatera
Utara, proporsi rumah tangga yang menyimpan obat untuk pengobatan sendiri yaitu
33,5%. Namun, pengetahuan masyarakat terhadap pengobatan sendiri masih
terbatas, sehingga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan tindakan mereka
terhadap pengobatan sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran
pengetahuan, sikap, dan tindakan pengobatan sendiri, serta mengetahui
sosiodemografi pengobatan sendiri pada masyarakat di Lingkungan II Kelurahan
Babura Sunggal. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deksriptif,
dengan desain penelitian cross-sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah
97 responden, yang diambil dengan menggunakan metode accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat
pengetahuan yang sedang terhadap pengobatan sendiri, yaitu sebanyak 60
responden (61,9%). Hasil uji sikap menunjukkan bahwa mayoritas sikap responden
terhadap pengobatan sendiri adalah sedang, yaitu sebanyak 83 responden (85,6%).
Mayoritas tindakan pengobatan sendiri pada responden adalah sedang, yaitu
sebanyak 52 responden (53,6%). Rentang usia mayoritas responden adalah 18 – 28
tahun (43,3%), jenis kelamin perempuan (70,1%), berstatus kawin (58,8%), tingkat
pendidikan SMA/SMK (52,6%), dan jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa (26,8%).
Mayoritas responden membeli obat di apotek (51,5%). Sumber informasi obat
responden terbanyak adalah iklan media cetak/elektronik (37,1%). Keluhan
penyakit responden terbanyak adalah flu (46,4%). Jenis obat yang paling banyak
digunakan adalah analgesik (non-opiat) dan antipiretik (54,6%). Alasan responden
terbanyak adalah hemat waktu (52,6%).
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pemerintah dan dinas kesehatan
dapat melakukan promosi kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan
pengobatan sendiri masyarakat, agar sikap dan tindakan pengobatan sendiri
masyarakat menjadi lebih baik.
Kata kunci: pengobatan sendiri, pengetahuan, sikap, tindakan
iii
ABSTRACT
Self medication is defined as the selection and use of medicines by
individuals to treat self-recognized illnesses or symptoms. In many developing
countries, up to 60-80% of health problems are self-medicated. Based on Riskesdas
2013, 35,2% of 294.959 households in Indonesia store medicines for self
medication. In North Sumatra, the proportion of households which store medicines
for self medication is 33,5%. However, knowledge of the society of self medication
is still limited, which may affect how attitudes and their actions towards self
medication.
The purpose of this study was to determine the level of knowledge, attitudes,
and practices of self medication, and to know the self medication sociodemographic
among the community of Lingkungan II Babura Sunggal. This study was conducted
using descriptive study, with a cross-sectional study design. The number of the
samples in this study were 97 respondents, that obtained by using accidental
sampling method.
The results showed that the majority of respondents have a moderate level
of knowledge in self medication, which was 60 respondents (61,9%). The results for
attitude in self medication showed that the majority of respondents’ attitude was
moderate, which was 83 respondents (85,6%). The majority of practice in self
medication was moderate, which was 52 respondents (53,6%). The majority of
range of respondents’ age was 18 – 28 years (43,3%), the gender majority was
woman (70,1%), the marital status was married (58,8%), the educational level was
SMA/SMK (52,6%), and the occupation was student/college student (26,8%). The
majority of respondents bought medicines from pharmacy (51.5%). The most
common source of medicine information was from advertisement (37,1%). The most
common symptom of respondents was flu (46,4%). The most common type of drug
that was used was analgesics (non-opiat) and antipyretics (54,6%). The most
common reason was time saving (52,6%).
Based on this study, it is expected that government and health official could
conduct health promotions that could improve the knowledge of society in self
medication, thus the attitude and practice in self medication of society would be
better.
Keywords: self medication, knowledge, attitude, practice
Download