4.5. Iklim 4.5.1. Tipe Iklim Indonesia merupakan wilayah yang

advertisement
4.5. Iklim
4.5.1. Tipe Iklim
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis karena dilewati garis
khatulistiwa. Iklim tropis tersebut bersifat panas dan menyebabkan munculnya dua musim,
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Karena adanya Iklim ini pula, matahari menyinari
selama 12 jam per hari. Flora dan fauna dapat tumbuh dengan baik sehingga sumber daya
alam yang potensial dapat dikembangkan.
Iklim adalah rata-rata cuaca dalam suatu periode yang panjang. Sebelum terjadinya
global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.
Kini, periode tersebut sangat terlihat dari kondisi cuaca yang mudah sekali berubah. Dalam
waktu satu hari saja, bisa terjadi panas berkepanjangan, kemudian disusul hujan dalam kurun
waktu beberapa jam saja. Menurut Koppen (Klimatologi Tahun 1986).
Iklim adalah keseluruhan
syarat-syarat atmosfer
daerah yang memungkinkan
kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan di daerah tersebut. Atas dasar
pengertian tersebut, iklim di Jawa Barat menurut Koppen (Klimatologi Tahun 1986) terdiri dari
tipe iklim Am, Aw, Af, Cf, dan Cw. Untuk lebih jelasnya tipe iklim di Jawa Barat dan daerah
penyebarannya dapat dilihat pada tabel 8 berikut :
Tabel 8. Tipe Iklim dan Daerah Penyebarannya di Jawa Barat
TIPE
WILAYAH (KABUPATEN/KOTA)
IKLIM
Am
Bekasi
Bagian
Selatan,
Karawang,
Subang,
Cirebon,
Purwakarta, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Garut Bagian
Utara, Tasikmalaya Bagian Utara, Jampang, Cidaun
Aw
Sebagian
daerah
Bekasi,
Karawang,
Subang,
Indramayu,
Cirebon
Af
Bogor, Sukabumi, Cianjur, sebagian Bandung, Garut Selatan,
Tasikmalaya, Ciamis
Cw
Puncak Gunung Ciremai dan Papandayan
Cf
Gunung Pangrango, Gunung Gede, Gunung Burangrang, Gunung
Tangkuban Parahu, Gunung Wayang, Gunung Tilu, Gunung
Malabar, Gunung Patuha, Gunung Galunggung
4.5.2. Curah Hujan dan Hari Hujan
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar,
tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya
dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu
millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Menurut Klasifikasi Schmidt dan Ferguson, keadaan curah hujan di Jawa Barat termasuk
pada iklim basah yaitu Tipe A dan Tipe B. Jawa Barat merupakan daerah hampir selalu basah
dengan curah hujan berkisar antara 1.000 - 6.000 mm, dengan pengecualian untuk daerah
pesisir yang berubah menjadi kering pada musim kemarau. Pada daerah selatan dan tengah,
intensitas hujan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah utara.
Pada tahun 2010 sampai dengan pertengahan tahun 2012, curah hujan di Jawa Barat
berkisar antara 3,1 mm sampai dengan 557,1 mm, dengan hari hujan tergolong cukup tinggi
dengan rata-rata 21 hari hujan per bulan. Sedangkan untuk suhu rata-rata di Jawa Barat
selama tahun 2010 sampai dengan pertengahan tahun 2012, terendah mencapai 18,2ºC dan
tertinggi mencapai 30,40ºC. Untuk lebih jelasnya data mengenai curah hujan, hari hujan dan
temperatur pada tahun 2010-2012 di Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 9 berikut :
Tabel 9. Curah Hujan, Temperatur dan Hari Hujan Tahun 2010-2012
Bulan
Tahun 2010
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tahun 2011
Januari
Temperatur
Maksimum
(ºC)
Temperatur
Minimum
(ºC)
Curah
Hujan
(mm)
Hari Hujan
(Hari)
27,9
28,2
28,5
30,2
29,6
28,2
27,9
28,6
28,0
28,4
28,3
27,5
20,0
20,1
19,9
20,7
20,7
19,6
19,5
19,6
19,9
20,0
20,2
20,3
353,3
557,1
531,0
93,0
345,0
131,9
220,8
220,8
424,4
292,2
401,4
237,5
27
25
31
17
31
18
20
21
26
25
28
26
27,6
20,7
63,0
21
Bulan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tahun 2012
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Rata-Rata
Temperatur
Maksimum
(ºC)
28,5
28,6
29,4
29,0
29,3
29,0
29,8
30,4
30,4
28,5
29,4
Temperatur
Minimum
(ºC)
20,5
20,5
20,3
19,8
18,7
18,5
18.2
18,3
20,1
20,3
20,8
28,0
28,4
28,8
28,8
29,2
29,1
28,7
20,9
20,4
20,3
20,0
19,2
19,1
20,0
Curah
Hujan
(mm)
76,7
89,4
381,5
193,4
117,6
77,2
3,1
102,8
103,6
321,4
259,0
82,9
303,7
155,5
290,8
257,1
60,5
191,75
Hari Hujan
(Hari)
16
22
26
24
9
12
5
11
16
26
17
27
25
20
24
20
10
21
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Jawa Barat
4.5.3. Tekanan Udara Kelembaban dan Kecepatan Angin
Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas tertentu,
misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm), millimeter kolom air raksa
(mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan udara patokan (sering juga disebut tekanan udara
normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan
suhu 0ºC. besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm
ini setara dengan tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan
tekanan selain dengan atm atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m 2.
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan
sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Pada
daerah lembab seperti di daerah tropis, ρv akan lebih tinggi daripada daerah temperate yang
relatif kering terutama pada musim dingin (winter).
Sedangkan kecepatan angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena
daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta
tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan
terjadinya aliran udara. Kecepatan angin rata-rata di Jawa Barat tahun 2010 sampai dengan
pertengahan 2012 mencapai 3 knot sedangkan rata-rata kecepatan angin terbesar mencapai
27,3 knot terutama terjadi pada bulan Oktober 2012.
Untuk lebih jelasnya data mengenai Keadaan Tekanan Udara Kelembaban dan
Kecepatan Angin di Jawa Barat pada tahun 2010 sampai dengan pertengahan tahun 2012
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 10. Tekanan Udara Kelembaban dan Kecepatan Angin Tahun 2010-2012
Bulan
Tahun 2010
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata-Rata
Tahun 2011
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata-Rata
Tahun 2012
Januari
Februari
Kecepatan
Angin RataRata (Knot)
Kecepatan
Angin
Terbesar
(Knot)
LPM (%)
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
11
7
9
12
10
10
7
13
9
17
9
10
10,3
49
43
46
72
57
51
49
56
48
43
42
38
49,5
84
87
86
78
83
84
85
81
85
82
85
82
83,5
4
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
12
13
10
9
10
8
7
7
10
12
7
9
13
42
59
49
50
60
74
79
85
77
63
41
49
61
79
78
77
79
80
75
74
69
69
73
83
79
76
4
3
12
12
41
58
78
79
Kelembaban
Nisbi (%)
Bulan
Maret
April
Mei
Juni
Rata-Rata
Kecepatan
Angin RataRata (Knot)
4
3
3
3
3
Kecepatan
Angin
Terbesar
(Knot)
12
7
9
8
12
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Jawa Barat
Ket : LPM = Lama Penyinaran Matahari
LPM (%)
56
56
66
76
59
Kelembaban
Nisbi (%)
75
81
77
74
77
Download