BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persaingan industri mendesak perusahaan untuk lebih memperhatikan kapasitas dan kapabilitas sumber daya yang dimiliki sebagai strategi bersaing. Sumber daya manusia menjadi hal yang penting bagi perusahaan sehingga manajemen sumber daya manusia bertransformasi dari manajemen sumber daya tradisional ke manajemen sumber daya strategis. Manajemen sumber daya manusia strategis menurut Anthony dkk. (2006) adalah sebuah sistem yang menjadikan individu sebagai salah satu sumber tak terlihat perusahaan untuk berada di posisi strategis yang bertujuan mencapai tujuan perusahaan. Departemen sumber daya manusia turut terlibat dalam perumusan strategi perusahaan agar dapat merumuskan praktek-praktek sumber daya manusia yang sesuai dengan nilai dan tujuan perusahaan. Saat sumber daya manusia menjadi aset penting bagi perusahaan, maka perlu dilakukan pengelolaan sumber daya manusia yang ada secara positif agar komitmen dan dedikasi karyawan tetap terjaga dan selaras dengan pencapaian nilai serta tujuan perusahaan. Beragam alasan individu dalam bekerja menjadi acuan terhadap seberapa besar makna pekerjaan tersebut dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan mereka. Bagi perusahaan, ketersediaan tenaga kerja potensial merupakan hal yang penting. Maka perusahaan perlu mempelajari faktor-faktor apa saja yang dapat 1 memberi motivasi positif bagi karyawan. Pemberian motivasi terhadap karyawan dikatakan oleh Dash dkk. (2008) sebagai kunci strategis perusahaan dalam bertahan di kompetisi sekaligus meraih performa kerja terbaik. Locke dan Latham (2004) turut menyebutkan pentingnya motivasi dalam mempengaruhi dan meningkatkan gairah kerja karyawan. Pemberian motivasi oleh perusahaan selain untuk meminimalisir tingkat turnover yang dihadapi juga untuk mempertahankan gairah kerja karyawan yang telah lama bekerja agar tetap memiliki loyalitas dan komitmen terhadap perusahaan. Pemberian motivasi terhadap karyawan akan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Karyawan yang termotivasi akan berbanding lurus dengan optimalisasi performa kerja sekaligus peningkatan komitmen terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Porter dkk. (1974) dalam Nawab dan Bhatti (2011) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai komitmen, rasa percaya dan menerima tujuan dan nilai-nilai perusahaan serta menunjukkan keinginan untuk menjadi bagian dari perusahaan. Karyawan yang berkomitmen menunjukkan niat yang kuat untuk melayani organisasi dan memiliki niatan rendah untuk keluar dari perusahaannya. Komitmen organisasional menurut Luthans (2006) serta Allen dan Meyer (1990) memiliki tiga komponen, yaitu komitmen afektif, komitmen kelanjutan atau kontinuan dan komitmen normatif. Komitmen organisasional dalam penelitian Camilleri dan Van Der Heijden (2007) dipandang sebagai hal penting dalam perkembangan sumber daya manusia. Bahkan Hoque dan Kirkpatrick (2005) dalam Camilleri dan Van Der Heijden (2007) menyebutkan bahwa lebih efektif bagi manajer dalam membentuk sumber 2 daya manusia yang ada daripada mencari sumber daya manusia baru. Efisiensi biaya pun tercapai ketika karyawan berkomitmen terhadap perusahaan karena turnover rendah sehingga biaya seleksi, rekrutmen dan pelatihan dapat dihindari. Pemenuhan motivasi karyawan secara instrinsik dan eskstrinsik dapat diantisipasi oleh manajemen sebagai upaya mempertahankan karyawan berkualitas agar tingkat komitmen karyawan terhadap perusahaan dapat terjaga sebagai wujud pertahanan perusahaan dalam persaingan industri. Hal ini menjadi perhatian penulis di sebuah perusahaan radio yang berkantor pusat di Kebumen dan memiliki beberapa cabang di Jawa Tengah. PT. Rajawali Cipta Media atau RCM Radionet merupakan perusahaan radio yang memiliki 12 cabang yang tersebar di Jawa Tengah. Perusahaan yang berdiri sejak 1992 ini memiliki komitmen untuk memberi pelayanan terbaik melalui program-program promosi yang dikemas dan terintegrasi dengan baik, baik secara on air maupun off air untuk memberi hasil maksimal bagi pendengarnya. Perusahaan yang mengawali kiprahnya dari kota Cilacap ini mampu mengembangkan sayap dalam kurun waktu satu tahun. Perusahaan yang berpusat di Jalan Arungbinang No. 9 Kebumen Jawa Tengah ini memiliki total karyawan lebih kurang sebanyak 103 orang. Berdasar hasil wawancara dengan Bapak Yudo Anggoro selaku General Manager RCM Radionet pada 24 Juli 2012 diketahui bahwa industri radio di Indonesia dihadapkan pada situasi kritis. Pembagian porsi media oleh Pemerintah yang dalam hal ini wewenang sepenuhnya dipegang oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), radio hanya memiliki 0,8 persen porsi yang menduduki peringkat 3 jauh dibawah media televisi, baliho hingga koran elektronik seperti Kompas.com dan sebagainya. Peringkat pertama ditempati oleh televisi dengan porsi sebesar 60 persen. Sedangkan kondisi persaingan di wilayah Jawa Tengah sendiri, RCM Radionet dihadapkan pada kompetitor radio-radio ilegal yang telah siaran dengan mengambil frekuensi-frekuensi tertentu tanpa terdaftar di KPI. Menurut UU No. 32 Tahun 2002, KPI merupakan badan pengatur independen yang memiliki tugas, kewajiban dan wewenang yang terbagi dalam kegiatan-kegiatan seperti regulasi, pengawasan dan pengembangan terhadap kepentingan masyarakat dalam memperoleh informasi dengan lembaga penyiaran seperti radio dan televisi baik swasta, publik, komunitas maupun berlangganan (http://kpid.jatengprov.go.id/). Selain itu, permasalahan lain yang dihadapi perusahaan ialah tingginya tingkat turnover untuk posisi penyiar di beberapa stasiun radio, terutama yang fokus di segmen remaja. Hal ini berdasar laporan Ibu Lily Anggraeni selaku manajer personalia RCM. Menurut beliau, hal ini disebabkan mayoritas penyiar yang masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. Dalam menghadapi kondisi tersebut, maka perusahaan perlu mempertimbangkan aset sumber daya manusia yang dimiliki dan mengelola dengan baik agar karyawan yang ada berdedikasi penuh terhadap kesiapan perusahaan atas persaingan. Salah satu upayanya adalah dengan mengenal dan memahami karakter individu karyawan sebagai upaya memberi motivasi yang tepat baik secara intrinsik maupun ekstrinsik agar kepuasan karyawan tercapai dan karyawan dapat memberi performa kerja maksimalnya sebagai wujud dedikasi dan komitmen mereka terhadap perusahaan. 4 RCM Radionet sebagai perusahaan radio tentu memerlukan keberadaan penyiar sebagai ujung tombak interaksi perusahaan dengan konsumennya (pendengar siaran radio). Dari hasil wawancara penulis dengan seorang penyiar yang masih bekerja di salah satu radio komersil di Yogyakarta hingga saat ini menyebutkan bahwa salah satu tantangan menjadi seorang penyiar adalah kemampuan menyampaikan pesan berupa info ke pendengar maupun menghadirkan hiburan musik yang bagus ke pendengar, karena apabila kedua hal tersebut gagal dilakukan maka pendengar dapat pindah ke frekuensi lain. Sukma dalam portal.cbn.net (2009) menyebutkan pula bahwa keberhasilan sebuah program acara siaran di radio dengan parameter jumlah pendengar dan pemasukan iklan sangat ditentukan oleh kepiawaian penyiar dalam membawakan program acara tertentu. Masduki (2001) menyebutkan bahwa dunia radio merupakan sarana imajinasi, komunikasi dan sahabat yang lebih dari sekedar penyampai fakta di lapangan. Dibutuhkan kreativitas pada diri penyiar dalam mengelola acara siaran yang inovatif, improvisasi saat siaran serta kemampuan bekerja sama dalam tim berdasar pengetahuan dan profesionalitas. Namun keberadaan penyiar di sebuah perusahaan radio tidaklah cukup. Terdapat juga produser, direktur program, bagian pemasaran, teknisi dan sebagainya yang turut berpartisipasi dalam kesuksesan siaran dan kemajuan perusahaan secara keseluruhan. Beberapa hal seperti menyediakan jenjang karir dan memberi kesempatan karyawan terutama penyiar untuk berkembang telah dilakukan perusahaan. 5 Berdasar uraian di atas, maka dalam rangka mempertahankan karyawan yang ada sebagai aset utama perusahaan dalam bersaing di industrrinya, RCM Radionet perlu mempertahankan penyiar dan karyawan lain yang ada dengan cara memberi motivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik agar performa kerja yang dihasilkan lebih optimal dan komitmen mereka terhadap perusahaan akan ikut meningkat. Berdasar kondisi tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh antara faktor-faktor motivasi intrinsik dan ektrinsik yang dimiliki oleh karyawan terhadap rasa komitmen mereka terhadap perusahaan serta apakah ada pengaruh sifat kepribadian dalam diri penyiar terhadap pencapaian kinerja serta kaitannya dengan komitmen terhadap perusahaan. I.2. Rumusan Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi perusahaan. Dalam upaya bersaing dengan pesaing di suatu industri, maka perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan memberi motivasi atas kinerja karyawan yang telah lama bekerja baik secara intrinsik maupun secara ekstrinsik agar karyawan memiliki komitmen terhadap perusahaan. Maka perlu bagi perusahaan untuk mengetahui dan mengenal karakter kepribadian karyawan agar upaya memotivasi karyawan berjalan optimal. Hal ini senada dengan pernyataan Shah dkk. (2011) bahwa tanpa adanya motivasi, karyawan yang memiliki skill pun akan menunjukkan penurunan performa kerja. 6 PT. Rajawali Cipta Media atau yang dikenal juga dengan RCM Radionet merupakan perusahaan yang telah mengembangkan sayapnya sejak tahun 1992. Beragam program on air maupun off air telah banyak dilakukan dalam rangka menarik perhatian pendengar setianya. Kompetisi baik di tingkat provinsi maupun nasional menjadi tantangan bisnis tersendiri bagi perusahaan. Salah satu upaya bersaing adalah dengan mempertahankan sumber daya manusia yang ada dan mengelola dengan baik agar rasa komitmen karyawan terhadap perusahaan bertahan lama. Kondisi ini menjadi subyek penelitian yang menarik karena bagi perusahaan radio seperti RCM Radionet, keberadaan penyiar radio menjadi salah satu aset utama bagi perusahaan di mana kreativitas dan pengetahuan yang dimiliki penyiar mampu menarik perhatian pendengar hingga mampu menaikkan rating radio tempatnya bekerja. Namun, dari hasil wawancara penulis dengan Manajer personalia diketahui bahwa tingkat turnover untuk penyiar yang mengisi segmen radio remaja cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh motivasi kerja karyawan yang sekedar mencari pengalaman atau batu loncatan karir semata. Maka motivasi perlu dilakukan oleh manajemen dalam mengelola penyiar yang ada agar komitmen mereka terhadap perusahaan meningkat. Bahwa terdapat jaminan kesuksesan melalui jenjang karir yang disediakan perusahaan. Motivasi ini perlu karena mengacu pada pernyataan Shah dkk. (2011) bahwa tanpa adanya motivasi, karyawan yang memiliki skill pun akan menunjukkan penurunan performa kerja. Maka penulis ingin mengetahui sampai 7 sejauh mana faktor-faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik serta sifat kepribadian penyiar dan karyawan lain berpengaruh terhadap komitmen organisasional. I.3. Pertanyaan Penelitian Berdasar latar belakang diatas, maka pertanyaan penelitian yang penulis ajukan adalah: 1. Apakah faktor-faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik memiliki pengaruh positif terhadap komitmen afektif organisasional? 2. Apakah faktor-faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik memiliki pengaruh positif terhadap komitmen normatif organisasional? 3. Apakah faktor-faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik memiliki pengaruh positif terhadap komitmen kontinuan organisasional? 4. Apakah sifat kepribadian conscientiousness dan extraversion memiliki pengaruh positif terhadap komitmen afektif organisasional? 5. Apakah sifat kepribadian conscientiousness dan extraversion memiliki pengaruh positif terhadap komitmen normatif organisasional? 6. Apakah sifat kepribadian conscientiousness dan extraversion memiliki pengaruh positif terhadap komitmen kontinuan organisasional? 8 I.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara positif antara faktor-faktor motivasi intrinsik dengan komitmen organisasional yang terdiri dari komitmen afektif, komitmen normatif dan komitmen kontinuan karyawan di RCM Radionet. b) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara positif antara faktor-faktor motivasi ekstrinsik dengan komitmen organisasional yang terdiri dari komitmen afektif, komitmen normatif dan komitmen kontinuan karyawan di RCM Radionet. c) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara positif diantara sifat kepribadian conscientiousness dan extraversion dengan komitmen organisasional yang terdiri dari komitmen afektif, komitmen normatif dan kontinuan karyawan di RCM Radionet. I.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan kontribusi terhadap pihak-pihak berikut: I.5.1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan memberi bukti empiris terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bagi manajemen sumber daya manusia terkait hubungan antara faktor-faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik serta sifat kepribadian terhadap komitmen organisasional. Penelitian ini juga diharapkan 9 dapat memberikan inspirasi bagi peneliti-peneliti untuk pengembangan penelitian berikutnya. I.5.2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberi sumbangsih terhadap perusahaan untuk bidang manajemen sumber daya manusia khususnya yang terkait dengan tingkat komitmen karyawan terhadap perusahaan. Selain itu penelitian ini juga diharapkan memberi masukan terhadap manajemen perusahaan dalam upaya memotivasi karyawan dengan mengetahui dan mengenal lebih dalam karakteristik individu karyawan agar proses motivasi lebih optimal dan karyawan dapat memberikan performa kerja terbaiknya demi kelangsungan bisnis perusahaan kedepannya. I.6. Sistematika Penulisan Pokok pembahasan dalam penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab pembahasan yang keseluruhannya membentuk alur penelitian. Berikut sistematika penulisan penelitian: a) BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. b) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas tentang beberapa teori yang digunakan untuk menganalisis masalah pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian. 10 Adapun sumber teori diperoleh dari literatur seperti jurnal, artikel, buku dan penelitian lain yang terkait. c) BAB III METODE PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN Pada bab ini dibahas tentang identifikasi variabel-variabel penelitian, data yang digunakan, sampel penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengambilan data, dan profil perusahaan. d) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas tentang analisis kuantitatif berdasar data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada karyawan RCM Radionet. Hasil yang diperoleh lalu dianalisis terkait hubungan variabel-variabel dalam penelitian ini. e) BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisi simpulan, batasan penelitian dan saran atas permasalahan dan hasil analisis pada bab sebelumnya. 11