BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sebagai negara berkembang, indonesia sedang giat- giatnya melakukan pembangunan baik dikota maupun di pedesaan. Pembangunan yang dilakukan merupakan rangkaian gerakan perubahan menuju kearah kemajuan. Hal ini tentunya dengan maksud mewujudkan terciptanya suatu lingkungan masyarakat yang adil dan makmur didalam wadah negara kesatuan republik Indonesia. Setiap negara yang sedang berkembang, umumnya berupaya untuk meninggalkan dirinya dari suatu keadaan dan sifat masyarakat yag tradisional, dengan keadaan ekonomi yang terbelakang menuju kearah keadaan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Budiarjo ( 1994: 136 ) mengatakan “ tujuan dari welfere state ( negara kesejahteraan ) pada hakikatnya adalah menghapuskan kemiskinan absolut ( solute poverty ) dengan memberikan jaminan minimum untuk kehidupan bagi setiap warga negara”. Dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 disebutkan” kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu peemrintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang- undang dasar negara republik Indonesia yang berdaulatan rakyat dengan berdasrkan kepada keTuhanan Yang Maha Esa, kemanusian yangadil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Jadi secara terperinci tujuan daan cita- cita bangsa dan negara Indonesia adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Jika berbicara tentang tujuan negara Indonesia, maka dalam bahasa yang lebih singkat bisa dikatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang ingin mewujudkan masyarakat yang madani. Secara umum masyarakat madani adalah masyarakat yang sejahtera tentram dan juga damai. Ubaedillah & Rozak ( 2010: 234 ) mengatakan “ masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang ingin menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, jadi semua lapisan masyarakat harus merasakan keadilan itu, baik yang tinggal dipusat kota, didesa dan maupun didaerah pelosok sekalipun. Tatanan pemerintahan yang baik merupakan suatu kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran, kesamaan, dan keseimbangan peran serta adanya saling mengontrol yang dilakukan oleh komponen negara yaitu pemerintah dan rakyat. Komponen ini mempunyai tata hubungan yang sama. Kesamaan ini akan sangat berpengaruh terhadap upaya menciptakan tata pemerintahan yang baik untuk mewujudkan cita- cita negara yang dirangkum dalam perwujudan masyarakat yang madani. Sedangkan menurut Sedarmayanti ( 2004 : 24 ) karakteristik pemerintahan yang baik adalah berdasarkan literatur yang ada, paling tidaknya memiliki tiga karakterisitik utama yaitu transparasi, penegak hukum dan akuntabilitas. Dalam tatanan pemerintahan yang demokratis, rakyat yang disebut sebagai masyarakat madani ( civil society ) harus memperoleh peran yang utama, hak ini didasari pada kenyataan bahwa dalam sistem yang demokratis kekuasaan tidak hanya ditangan penguasa melainkan ditangan rakyat. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Ubaedillah & Rozak ( 2010: 227) mengemukakan” Indonesia memiliki tradisi yang kuat tentang masyarakat madani ( civil soiety ) bahkan jauh sebelum negara bangsa berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili oleh kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasioanal dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sifat kemandirian dan kesukarelaan merupakan karakter dan ciri khas masyarakat madani”. Jika tradisi dan sifat yang menggambarkan tentang masyarakat madani sudah berkembang pesat sebelum negara Indonesia berdiri, maka seharusnya sifat tersebut sebagai warisan yang berharga untuk mewujudkan masyarakat madani yang secara berkelanjutan akan mewujudkan cita- cita negara Indoensia. Peran lurah dalam mewujudkan masyarakat yang madani dikelurahan sangat besar. Kaloh (2009: 13) mengatakan: Kedudukan dan peran kepala daerah dalam sistem pemerintahan sangat strategis, sehingga seorang kepala daerah harus menerapkan pola kegiatan yang dinamis, aktif, dan komunikatif menerapkan pola kekuasaan yang tepat maupun pola prilaku kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang dipengaruhi oleh latar belakang individual masing-masing kepala daerah. Dengan kepemimpinan yang efektif dari kepala daerah diharapkan dapat menerapkan dan menyesuaikan dengan paradigma baru otonomi daerah. Sebagai pemimpin di daerah kelurahan kinerjanya dan fungsinya akan sangat menggambarkan tentang kehidupan masyarakat di kelurahannya. Seperti yang dikatakan oleh Verba ( 1984 : 56 ) Bahwa orang- orang di beberapa negara merasakan bahwa pemerintahan sungguhsungguh mempunyai pengaruh terhadap kehidupan pribadi mereka. Sampai manakah mereka merasakan bahwa kehidupan mereka berkaitan dengan aktivitas pemerintahan? Salah satu diantara semua pertanyaan yang diajukan pada responden telah dirancang guna menemukan seberapa banyak pengaruh kegiatan pemerintahan nasional terhadap kehidupan sehari-hari warganya. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas pemerintahan lurah mempengaruhi kehidupan masyarakat tersebut. Oktarini dan Damis ( 2010 : 103 ) Di desa, lurah menjadi tokoh yang sangat sentral dengan kewenangan yang mutlak dalam memimpin desa. Sebagai pemimpin yang berkuasa di desa, maka lurah layaknya bagaikan „robot‟, yang harus menjalankan „mesin politik‟ kepentingan pemerintah pusat. Tugas lurah beserta jajarannya hanya berperan sebagai „pelaksana pembangunan‟ yang tidak pernah dilibatkan sama sekali dalam merumuskan kebijakan maupun memutuskan segala persoalan yang menyangkut kepentingan warganya. Pekerjaan lurah semuanya sudah diatur menurut juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dari pemerintah pusat. Jika dilihat saat sekarang ini, bagaimana negara Indonesia sudah merdeka selama puluhan tahun akan tetapi masih seperti hidup dizaman penjajahan, yang seolah- olah hidup tanpa pemimpin. Bagaimana hendak mewujudkan masyarakat yang madani jika masih terus seperti ini? Hal ini sangat meprihatinkan bagi semua. Sebagai manusia yang sadar akan kebutuhannya. Semua harus sadar bahwa pembangunan adalah sebuah proses. Yang artinya harus dilaksanakan secara terus- menerus yang dilaksanakan secara sadar dan penuh perencanaan yang akhirnya akan membawa masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik mencakup seluruh aspek kehidupan baik itu aspek sosial. Aspek ekonomi, aspek politik aspek budaya, aspek hankam maupun administrasi yang akan mewujudkan cita- cita negara Indonesia yang sangat dicintai ini. Seperti yang dikemukakan oleh Ubaedy ( 2005 : 48 ) para psikolog olahraga yang sudah bertahun- tahun mendampingi para kliennya, menyimpulkan ada kolerasi antara visi dan motivasi. Hal itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan sebuah penelitian. Melihat situasi dan kondisi saat ini yang sepertinya semua masyarakat Indonesia lupa akan tujuan negaranya, baik itu aparat pemerintahan beserta jajarannya dan semua lapisan masyarakat. Dan penelitian yang akan peneliti lakukan dimulai dari kelurahan yaitu kelurahan Simatorkis sisoma karena sepertinya warga dikelurahan tersebut sangat jauh dari masyarakat kekeluargaan dengan judul UPAYA LURAH DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI DIKELURAHAN SIMATORKIS SISOMA KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN TAPANULI SELATAN. B. Identifikasi Masalah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan terjadi penelitian yang tidak sesuai, terjerumus dalam banyak masalah yang diteliti, maka perlu ditentunkan ruang lingkupnya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah yaang diteliti, maka penulis mengidentifikasikan masalah ini sebagai berikut 1. Upaya apa yang dilakukan oleh lurah dalam mewujudkan masyarakat madani? 2. Hambatan apa saja yang ditemukan oleh lurah dalam mewujudkan masyarakat madani? C. Batasan Masalah Pembatasan masalah gunanya untuk mempertajam konsep. Sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2009: 396) karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, waktu dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus penelitian ini masih juga bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah: “Upaya lurah dalam mewujudkan masyarakat madani dikelurahan Simatorkis Sisoma kecamatan Angkola Barat kabupaten Tapanuli Selatan” D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada obyek yang diteliti. Untuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap masalah yang dibicarakan maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa saja upaya yang dilakukan oleh lurah dalam mewujudkan masyarakat madani? E. Tujuan Penelitian Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian yang dilakukan harus tujuan tertentu. Sugiyono (2009 : 397) mengemukakan sebagai berikut “Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mangembangkan dan membuktikan pengetahuan. Berdasarkan hal diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui upaya lurah dalam mewujudkan masyarakat madani di kelurahan Siamtorkis Sisoma kecamatan Angkola Barat kabupaten Tapanuli Selatan F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut diatas maka penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bahan masukan bagi Lurah dan staf-stafnya dalam upaya mewujudkan masyarakat yang madani. 2. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir penulis, terutama dalam bidang penilitian. 3. Sebagai bahan masukan pada pemerintah dalam pembangunan ditingkat kelurahan sehingga membantu pemerintah dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita negara Indonesia yaitu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.