40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
rancangan studi kasus. Inti dari penelitian kualitatif adalah untuk
mengidentifikasi karakteristik dan struktur suatu fenomena serta
peristiwa dalam konteks alamiah nya, selanjutnya karakteristik ini
dibawa secara bersama-sama untuk membentuk sebuah teori mini
atau model konseptual (Jonker., et al, 2011).
Studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali
suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan
(program, even atau proses) serta mengumpulkan informasi secara
terperinci dan mendalam dengan berberapa prosedur pengumpulan
data selama priode tertentu (Herdiansyah, 2012).
Penelitian ini dipilih karena untuk menggali secara mendalam
mengenai permasalahan pada aspek input, process dan output
dalam penerapan pelaksanaan discharge planning di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta.
40
41
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek
penelitian
merupakan
pihak-pihak
yang
telah
bertanggung jawab pada discharge planning yang telah dibuat
sebelumnya (perawat) dan pihak-pihak yang menerima pelayanan
dari discharge planning (pasien atau keluarga). Objek penelitian ini
adalah rekam medis; form discharge planning yang dimiliki oleh
rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta.
C. Populasi dan Sampling Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang telah
membuat discharge planning kepada pasien readmisi selumnya dan
pasien atau keluarga pasien readmisi yang telah menerima
discharge planning dan health education perawatan sebelumnya.
Penetuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sample menggunakan purposive random sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2010). Sampel penelitian ini didapatkan 11 informan
dari perawat dan 11 informan dari pasien rawat ulang atau keluarga
pasien berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
42
1. Perawat
Kriteria inklusi:
a. Perawat yang membuat discharge planning sebelumnya
pada pasien readmisi
b. Bersedia menjadi responden penelitian
Kriteria Ekslusi:
a.
Perawat
yang
tidak
membuat
discharge
planning
sebelumnya pada pasien readmisi
b. Perawat yang tidak bersedia menjadi responden
2. Pasien atau Keluarga
Kriteria Inklusi:
a. Pasien rawat ulang (readmission) dalam waktu sebulan
(<30 Hari) atau keluarga pasien.
b. Pasien readmisi dalam waktu sebulan yang telah dilakukan
discharge planing pada perawatan sebelumnya.
c. Bersedia menjadi responden penelitian
Kriteria Ekslusi:
a.
Pasien readmisi yang mengajukan APS (atas permintaan
sendiri) pulang sebelumnya.
b.
Pasien meninggal.
43
c.
Pasien yang berada diruang ICU
d.
Pasien yang akan melakukan pengobatan yang telah
direncanakan.
e.
Pasien yang tidak bersedia menjadi responden.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Waktu penelitian ini
dilakukan pada bulan Desember 2016
E. Masalah Penelitian
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana analisis terhadap komponen input?
2. Bagaimana analisis terhadap komponen process?
3. Bagaimana analisis terhadap komponen output?
F. Instrumen Penelitian
Instruman penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010).
Instrumen yang
digunakan dalam pengambilan data wawancara adalah pedoman
wawancara (interview guide) yang ditulis sendiri oleh peneliti
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Selanjutnya instrumen yang
44
digunakan dalam pengambilan data observasi adalah check list
observasi pelaksanaan discharge planning (lampiran 6) yang
mengadop dari teori Perry & Potter (2005), sedangkan instrumen
untuk pengambilan data studi dokumentasi form discharge planning
adalah pedoman telaah dokumen (lampiran 7) yang mengadop teori
Discharge Planning Assosiation (2008) dan pedoman telaah
dokumen SOP discharge planning (lampiran 9) yang mengadop
teori Perry & Potter (2005).
G. Uji Validitas
Uji validitas data atau kesahihan apa yang akan diukur.
Penelitian ini akan menggunakan teknik triangulasi dalam
memvalidkan data. Teknik triangulasi meliputi triangulasi sumber,
triangulasi metode dan triangulasi teori. Triangulasi sumber, yakni
mengumpulkan data yang sama dari beberapa sumber yang berbeda.
Triangulasi metode, yakni mengumpulkan data yang sejenis dengan
menggunakan teknik atau pengumpulan data yang berbeda.
Triangulasi teori untuk menginterpretasikan data yang sejenis. Dari
ketiga teknik uji validitas diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mencocokan data hasil pengamatan atau observasi dengan data
hasil wawancara.
45
2. Mencocokan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
3. Mencocokan apa yang di dapatkan dari hasil wawancara ke
perawat dan hasil studi dokumentasi kemudian melakukan cross
check ke pasien yang mendapatkan pelayanan discharge
planning tersebut.
H. Analisis Data
Analisa data merupakan proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satu uraian dasar,
sehingga dapat ditemukan tema tertentu (Herdiansyah, 2012).
Proses analisa dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
langkah-langkah
dari
Miles
&
Hubermann
(1986)
dalam
(Herdiansyah, 2012).
Berikut ini merupakan gambaran tahapan-tahaan beserta alur
teknik analisa data dengan model interaktif yang dikemukakan oleh
Miles & Huberman.
46
Pengumpulan data
Reduksi data
Display data
Kesimpulan /
verifikasi
Gambar 3.1. Komponen-komponen analisa data model
Miles & Huberman
(Herdiansyah, 2012)
Teknik analisa data model interaktif menurut Miles &
Huberman terdiri dari empat tahapan yang harus dilakukan secara
berurutan sebagai berikut : tahapan pertama adalah pengumpulan
data, tahapan kedua adalah tahapan reduksi data, tahapan ketiga
adalah tahapan display data, dan tahapan keempat adalah tahapan
penarikan kesimpulan dan/atau verifikasi. Keempat diatas tersebut
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data sudah dimulai dari sebelum proses
penelitian dimulai yang disebut pre-eleminary yang berfungsi
untuk verifikasi awal bahwa fenomena yang ingin diteliti benar-
47
benar ada. Pada tahapan ini peneliti melakukan wawancara dan
mengumpulkan data pasien yang akan dijadikan penelitian.
2. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah
peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya, dan mencarinya
bila diperlukan hasil wawancara, observasi, hasil studi
dokumentasi diubah menjadi bentuk tulisan (script) sesuai
dengan formatnya masing-masing.
3. Display data (penyajian data)
Pada prinsipnya display data adalah mengolah data
setengah jadi yang sudah seragam menjadi bentuk tulisan yang
sudah memiliki alur tema yang jelas kedalam suatu matriks
kategori
yang
sesuai
dengan
tema-tema
yang
telah
dikelompokan dan di kategorikan, serta akan memecah tematema tersebut kedalam bentuk yang lebih sederhana. Display
data tersebut akan disusun dalam bentuk tabel dan teks naratif.
48
4. Kesimpulan atau verifikasi
Kesimpulan atau verifikasi merupakan tahap akhir dalam
rangkaian analisis data. Terdapat tiga tahapan yang harus
dilakukan saat melakukan verifikasi. Pertama, menguraikan
subkatagori tema dalam tabel katagorisasi dan pengedoan
dengan
disertai
menjelaskan
pertanyaan
quote
hasil
verbatim
temuan
penelitian
wawancaranya.
penelitian dengan
berdasarkan
dimensi
Kedua,
menjawab
dari
central
phenomenon penelitian. Ketiga, membuat kesimpulan dari
temuan tersebut dengan memberikan penjelasan dari jawaban
pertanyaan penelitian yang diajukan.
I. Cara Pengumpul data
Pengumpulan data kualitatif dapat dilakukan dengan 3 (tiga)
cara, yaitu wawancara mendalam (in-depth interview), observasi
dan studi dokumentasi. Demikian juga pendapat Moleong (2007)
penelitian dengan metoda kualitatif cara pengumpulan data yang
digunakan yaitu dengan ; 1) depth interview atau wawancara
mendalam, 2) observasi dan 3) studi dokumentasi/telaah dokumen
49
1. Wawancara
Wawancara atau depth interview adalah percakapan
dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua orang yaitu
pewawancara dan terwawancara (Moleong, 2007). Pedoman
wawancara dibagi atas dua, pedoman wawancara untuk perawat
yang membuat discharge planning sebelumnya untuk pasien
readmisi (pemberi pelayanan) dan pedoman wawancara untuk
pasien atau keluarga pasien readmisi (penerima pelayanan).
Pedoman wawancara ditulis oleh peneliti sendiri yang
disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Pencatatan dilakukan
dengan menggunakan alat tulis dan recording.
Tabel 3.1. Daftar pedoman wawancara
Tema wawancara
Kondisi Input
1. SDM
a. Ratio
b. Pendidikan
perawat
c. Pengetahuan
perawat
d. Sikap
dan
pengendalian
emosi
2. SOP
3. Form
discharge
planning
Kondisi proses
Lampiran
No pertanyaan
Sasaran
Lampiran 3
Lampiran 5
3, 8 dan 9
3, 4, 5, 6, 7, & 8
Telaah dokumen
Telaah dokumen
Perawat
Pasien
Lampiran 3
Lampiran 3
11 dan 12
1, 2 dan 14
Perawat
Bagian manajemen
1.
Waktu pembuatan
Lampiran 3
5
Perawat
2.
Pemberi
dan
penerima pelayanan
Proses pelaksanaan
Lampiran 3
10
Perawat
Lampiran 3
1 dan 2
Perawat
3.
50
Lampiran 4
1,2,6,7,8,9,10,
11,12, dan 13
Pasien
Kondisi output
1.
Faktor readmisi
Lampiran 4
3,4, dan 5
Pasien
2.
Lampiran 4
1 dan 2
Pasien
3.
Pemahaman
pasien/keluarga
Kelengkapan form
-
-
4.
Hambatan pelaksanaan Lampiran 3
Telaah
dokumen
Perawat
4
2. Observasi
Catwright mendefinsikan observasi merupakan proses
melihat, mengamati, dan mencermati, serta merekam perilaku
secara sistematis untuk tujuan tertentu (Herdiansyah, 2010).
Tujuan dari observasi pada penelitian ini adalah untuk
mengamati proses pelaksanaan discharge planning dari awal
pasien readmisi masuk sampai dengan pasien keluar dari rumah
sakit.
Selama
proses
penelitian,
peneliti
mengobservasi
pelaksanaan discharge planning pada pasien readmisi yang ada
di rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta
dengan
menggunakan
check
list
observasi
pelaksanaan
discharge planning (lampiran 6) yang mengadop dari teori
Perry & Potter (2005).
51
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan salah satu cara peneliti
untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek
melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis
atau
dibuat
langsung
oleh
subjek
yang
bersangkutan
(Herdiansyah, 2012). Dokumen yang di pelajari pada penelitian
ini adalah lembar discharge planning pasien. Tujuan dari studi
dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengevaluasi dari
hasil wawancara terhadap dokumentasi yang telah diisi atau
kelengkapan pengisisan lembar discharge planning oleh
perawat dan mengevaluasi apakah lembar dari discharge
planning
sudah sesuai menurut teori Discharge Planning
Assosiation (2008). Studi dokumentasi dipenelitian ini juga
digunakan sebagai alat untuk mengukur pendidikan perawat
serta jumlah perawat dan juga tempat tidur (TT). Selain itu
dokumen yang dipelajari pada penelitian ini adalah pedoman
telaah dokumen SOP yang mengadop dari teori Perry & Potter
(2005).
52
J. Tahapan penelitian
Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan pada
penelitian ini adalah :
1. Tahap pra lapangan
Tahap pra lapangan merupakan tahap orientasi untuk
memperoleh gambaran penelitian. Pada tahap ini peneliti
melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu terkait kasus yang
akan diteliti oleh peneliti. Peneliti mengurus surat pemohonan
ijin studi pendahuluan dan mencari data informasi mengenai
penerapan pelaksanaan discharge planning yang ada di rumah
sakit.
2. Tahap Pelaksanaan
Proses
penelitian
dimulai
saat
peneliti
mendapat
persetujuan informan untuk diwawancarai, kemudian peneliti
dengan informan waktu untuk wawancara. Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan hanya satu kali, validitas hasil wawancara
dilakukan dengan langsung mengkroscek jawaban informan
sesaat setelah wawancara. Peneliti mencatat hal-hal yang
peneliti anggap penting. Selama wawancara berlangsung
direkam dengan hand phone.
53
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara semi
terstruktur, artinya pertanyaan yang diberikan merupakan
pertanyaan terbuka dan fleksibel namun ada patokan agar
pembicaraan tidak keluar jalur. Hasil wawancara dicatat dalam
bentuk verbatim. Verbatim wawancara berisi tentang proses
semua hal yang dibicarakan dan kemudian diubah menjadi
bentuk tulisan apa adanya, tanpa satu katapun yang dilewatkan,
dikurangi atau diedit.
3.
Tahap Penutup
Setelah
melakukan
wawancara,
peneliti
mengecek
keabsahan data dan kualitas data dengan cara memindahkan
hasil rekaman kedalam bentuk tulisan yang dinarasikan dan
menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Data
wawancara yang telah didapatkan kemudian diorganisasikan
dan disistematiskan agar siap dianalisis. Setelah laporan usulan
penelitian tersusun dengan baik, dilanjutkan dengan seminar
proposal penelitian dan revisi proposal penelitian.
K. Etika penelitian
Sebelum
penelitian
dilaksanakan,
peneliti
mengajukan
permohonan ijin kepada kepala bidang penelitian Rumah Sakit
54
PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Setelah mendapatkan
ijin, selanjutnya peneliti memulai penelitian dengan menggali
informasi kepada informan dengan instrumen yang telah disiapkan
seperti lembar wawancara, lembar observasi dan
lembar studi
dokumentasi (ceklist) dengan tetap menekankan etika penelitian
meliputi:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human
dignity)
Peneliti mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian
untuk mendapatkan informasi dengan memberikan kebebasan
kepada subjek atau informan untuk berpartisipasi dan terlibat
dalam penelitian ini atau tidak. Peneliti mempersiapkan lembar
persetujuan responden / informan yang diteliti, peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang
mungkin terjadi selama dan setelah penelitian sesudah
pengumpulan
data.
informan
berhak
memilih
untuk
berpartisipasi atau tidak berpartispasi dalam penelitian. Jika
sudah menandatangani lembar persetujuan menjadi informan,
informan berhak berhenti selama proses penelitian dilakukan
dengan alasan ataupun tanpa alasan tertentu.
55
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect
for privacy and confidentiality)
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk
privasi dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan
memberikan akibat terbukannya informasi individu termasuk
informasi yang bersifat pribadi, sehingga peneliti perlu
memperhatikan hak-hak dasar tersebut.
3. Beneficience
Penelitian ini tidak membahayakan, tidak memiliki resiko
negatif dan hal yang dapat merugikan subjek penelitian atau
informan.
4. Anonymity
Peneliti tetap menjaga kerahasiaan subjek peneliti, dalam
pengumpulan data baik dengan wawancara, observasi, studi
dokumentasi dan kuisioner walaupun tidak dicantumkan nama
informan ataupun pada saat menampilkan cuplikan hasil
wawancara.
5. Confidentiality
Merupakan etika dalam penelitian untuk menjamin
kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun
56
masalah-masalah
lainnya,
semua
partisipan
yang
telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian.
Download