Asset Management

advertisement
Laporan Kinerja Bulanan
Laporan
Kinerja CERDAS
Bulanan
RENCANA
31-Juli-13
RENCANA CERDAS
Asset Management
< Tujuan Investasi
< Alokasi Aset Sektoral
Rencana Cerdas bertujuan memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang optimal
dalam jangka panjang melalui diversifikasi investasi dana pada Efek Saham, Efek Utang,
Efek Pasar Uang dan Kas.
Agriculture
0%
Money Market
19%
Mining,oil and Gas
13%
< Ulasan Pasar Modal
Volatilitas masih berlanjut di bulan Juli. Meningkatnya ketidakpastian atas jumlah dan
kelangsungan program quantitative easing The Fed menurunkan volume perdagangan di
seluruh dunia dan memperburuk tingkat volatilitas. Pasar saham global berhasil
membukukan kenaikan 5,2% meskipun tidak merata. Emerging market hanya naik 0,8% dan
beberapa pasar negara-negara berkembang mengalami kerugian. Janji pemerintah China
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 7,5% mendorong minat beli pada
komoditas terutama logam industri (2,9%) dan energi (+3%). Pada pasar mata uang, USD
menguat terhadap mata uang Asia (+0,4%) namun melemah terhadap mata uang utama (1.7%).
Setelah memberitahu dunia bahwa The Fed akan mengurangi jumlah stimulus dan
mengakhiri program sepenuhnya ketika kondisi ekonomi memungkinkan, Ben Bernanke
meyakinkan bahwa program ini tidak diatur pada posisi yang sudah ditetapkan dan bisa
dikurangi atau ditambahkan jika data ekonomi menunjukkan perbaikan atau memburuk.
Bernanke juga terus mengawasi indikator kunci seperti pertumbuhan yang berkelanjutan,
tingkat pengangguran (<6,5%) dan inflasi (2% - 2,5%). Saat ini, kemungkinan berkurangnya
QE meningkat setelah pertumbuhan PDB AS menguat dari 1,1% menjadi 1,7% pada kuartal
kedua.
Basic Chemical
Industry
9%
Trade Services &
Investment
9%
Miscellaneous
Industry
13%
Finance
5%
Property, Real
Estate and
Buiding
Construction
18%
Infrastructure,
Utilities &
Transportation
10%
< Grafik Kinerja
Kinerja Rencana Cerdas VS IHSG
Juli '99 s/d 31 Juli '13
1400%
Setelah berhadapan dengan masalah cash crunch pada perbankan, Cina harus berurusan
dengan pertumbuhan yang lebih lambat. GDP China melambat dari 7,7% menjadi 7,5% pada
kuartal kedua. Pemerintah mengatakan bahwa 7,5% akan menjadi "floor" dan akan menjaga
likuiditas moneter yang melimpah secara moderat dan efisien memanfaatkan kredit dan
fiskal untuk mendukung ekonomi industri. Potensi pelonggaran di masa depan memicu minat
beli di China dan negara-negara yang terkait erat seperti Hong Kong (5,2%), Taiwan (+0.9%),
Korea (2,8%) dan Singapura (2,6%). Komoditas juga membukukan keuntungan terutama
logam industri (2,9%) dan energi (+3%).
Consumer Goods
Industry
4%
RC
IHSG
1200%
RC
1000%
IHSG ditutup melemah 3.5% di 4,610. Indeks berfluktuasi secara lebar dengan volume yang
tipis sementara pelaku pasar lebih memilih untuk menunggu kinerja keuangan emiten di
kuartal dua. Kinerja yang bagus dibukukan oleh sektor perbankan, properti dan konsumer.
Sektor telekomunikasi dan semen sejalan dengan ekspektasi. Sementara itu, sektor ritel,
otomotif, unggas dan komoditas terkena tekanan biaya dan kenaikan upah. Infrastruktur
(+1.2%), perbankan (-0.2%) dan konsumer (-0.5%) outperform terhadap pasar. Sementara
sektor perkebunan (-15.9%), pertambangan (-9%), properti (-9.4%) dan industri dasar (-10%)
mengalami penurunan terbesar. Investor asing membukukan penjualan bersih senilai Rp. 2,5
triliun ($250 juta) dan outflow secara YTD meningkat menjadi Rp. 3.5 triliun ($350 juta).
800%
Rupiah melemah 3.2% terhadap dolar ke level Rp. 10,257. Laju inflasi menguat ke 8.61% YoY
dari sebelumnya 5.9% karena bersamaan dengan peristiwa-peristiwa yang memicu inflasi
seperti kenaikan BBM bersubsidi, Ramadhan dan tahun ajaran baru sekolah. Secara monthon-month, inflasi naik menjadi 3.29%. Dari sisi trade balance, defisit melebar menjadi $847
juta dari $590 juta. Pertumbuhan ekspor turun 4.5% dan impor juga melemah dari 2.2%
menjadi 6.8%.
Kami melihat koreksi pasar sekarang ini cukup sehat dan normal terjadi ketika harga BBM
bersubsidi dinaikkan. Hal ini biasanya akan kembali normal setelah 3 bulan dan pasar akan
pulih setelah itu.
200%
IHSG
600%
400%
0%
-200%
09-Jul-99
20-Jul-06
31-Jul-13
Dividend direinvestasikan
< Kebijakan Investasi
< Kinerja dan Tolok Ukur
Minimum
80.00%
0.00%
Maksimum
100.00%
20.00%
Rp.(juta)
Rp./Unit
Unit ('000)
75,892.87
10,900.51
6,962.32
Efek Ekuitas
Efek Utang
< Posisi Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Total NAB
NAB per unit
Jumlah Outstanding Unit
1Mo
-8.89%
-3.50%
3Mo
-12.85%
-8.42%
YTD
-1.02%
6.80%
1Yr
-0.21%
11.30%
3Yr
24.39%
50.21%
Since Inception
990.05%
602.12%
< Kepemilikan Terbesar
< Keterangan
Tanggal Penawaran
Bank Kustodian
Biaya Investasi
- Manajemen
- Kustodian
- Pembelian
- Penjualan Kembali
per 31-Juli-13
RC
IHSG
9-Jul-99
Deutsche Bank, AG
1
2
3
4
5
Semen Indonesia
Gajah Tunggal
Bank Jabar Banten
Adhi Karya
Medco Energy International
SMGR
GJTL
BJBR
ADHI
MEDC
8.22%
7.54%
4.63%
4.39%
4.18%
< Manajer Investasi
Maks 2.00% p.a
Maks 0.15% p.a
Maks 2.0%
Maks 1.0% ( s/D 6 bulan ) ; 0% ( > 6 Bulan )
No. Rekening Rencana Cerdas
1) Nama Bank
No. Rekening
Nama Rekening
: Deutsche Bank AG, Jakarta
: 00.91017.00.9
: Rencana Cerdas
2) Nama Bank
No. Rekening
Nama Rekening
: CIMB Niaga, Cabang Sudirman - Jakarta
: 064.01.63611.00.3
: Rencana Cerdas
3) Nama Bank
No. Rekening
Nama Rekening
: Bank BCA, Cabang BEI
: 4583013736
: Reksa Dana Rencana Cerdas
Asset Management
Plaza ASIA Office Park Unit 2
Jl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190
Phone: (021) 2557-4883, Fax: (021) 2557-4893
E-mail: [email protected] ; Website: www.ciptadana.com
Disclaimer: Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi kinerja yang akan datang. Investasi di dalam Reksadana mengandung risiko. Sebelum melakukan investasi, calon pemodal dianjurkan untuk membaca Prospektus Reksa
Dana Rencana Cerdas terlebih dahulu.
Download