PT BNI Life Insurance Ulasan Pasar Mingguan Minggu berakhir : 7 Juli 2017 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan – YTD 2017 Secara keseluruhan, IHSG bergerak menurun pada perdagangan minggu lalu. IHSG ditutup negatif 0,59% ke level 5814.79 pada Jumat (7/6) dengan volume perdagangan tercatat sebesar 3,763 miliar lembar saham. Untuk data mingguan sektor yang ditutup melemah yaitu sektor konsumer -0,85% sektor perdagangan -1,80% dan sektor industri aneka -1,31% sedangkan sektor yang ditutup menguat adalah sektor infrastruktur 1,23% industri dasar 0,88% dan sektor keuangan sebesar 0,79%. Untuk satu minggu penuh IHSG membukukan hasil negatif 0,26%, sedangkan untuk YTD IHSG ditutup menguat sebesar 9,78% Pergerakan Yield Surat Utang Pemerintah 5&10 Tahun - YTD 2017 Untuk instrumen obligasi, investor asing masih melakukan aksi beli. Untuk data YTD mereka membukukan nilai beli bersih sebesar IDR97,14 Triliun pada obligasi negara. Pada perdagangan hari terakhir Yield bond pemerintah Indonesia untuk tenor 5 dan 10 tahun di tutup sedikit menguat, dimana masing-masing berada pada level 6,87% dan 7,21%. Posisi Nilai Tukar Rupiah – YTD 2017 Walau sedikit ditutup melemah, rupiah masih cenderung bergerak stabil (ytd). Pagi ini rupiah melemah dan berada pada level 13,413. Ringkasan Berita Ekonomi dan Keuangan Minggu Lalu : Defisit anggaran tahun ini diprediksi melebar. Dalam nota keuangan yang disampaikan pemerintah kepada DPR, pemerintah mematok defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 mencapai Rp 397,2 triliun atau 2,92% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dengan asumsi belanja kementerian dan lembaga bisa mencapai 100%. Namun, dengan telah memperhitungkan anggaran yang tidak terserap secara alamiah, defisit anggaran tahun ini diperkirakan mencapai Rp 362,9 triliun atau 2,67% dari PDB. Persoalannya, defisit yang melebar ini diikuti dengan kenaikan anggaran subsidi energi yang diusulkan naik sebesar Rp 25,8 triliun menjadi Rp 103,1 triliun dalam RAPBN-P 2017. Sumber: www.kontan.co.id. Euro Bond pemerintah diprediksi akan laku keras. Lembaga pemeringkat global, Moody's Investor Service telah memberikan peringkat Baa3 (Investment Grade) untuk surat utang valas jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) pemerintah yang rencananya diterbitkan dalam denominasi Euro (Euro Bond). Dalam keterangan resmi pada (29/6) silam, Moody's menyebut bahwa Indonesia layak menerima peringkat tersebut lantaran tingkat utang Indonesia relatif rendah. Di samping itu, Indonesia juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Sumber: www.kontan.co.id. Disclaimer: Informasi ini disiapkan oleh PT BNI Life insurance dan digunakan sebagai keterangan saja. Kinerja dana ini tidak dijamin, nilai unit dan pendapatan dari dana ini dapat bertambah atau berkurang. Informasi ini bukan penawaran untuk menjual, atau penawaranuntuk pembelian sehingga tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi dalam mengandalkan informasi ini. Anda disarankan meminta pendapat dari konsultan keuangan anda sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. BNI Life Insurance -Treasury and Investment Division- Page 1