badan koordinasi penanaman modal

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Sektor Manufaktur Diproyeksikan
Penyumbang Investasi Terbesar 2015
Jakarta, 22 Desember 2015 -- Investasi di sektor manufaktur dan industri diproyeksikan
sebesar 43% dari kinerja realisasi investasi tahun 2015. Proyeksi tersebut didasarkan komposisi
realisasi investasi periode Januari-September 2015, di mana realisasi sektor manufaktur
mencapai Rp 172 Triliun atau setara dengan 43%. Realisasi sektor tersebut lebih besar
dibandingkan dengan dua sektor lainnya yakni sektor primer yang terkait dengan kegiatan
ekstraktif atau bahan mentah sebesar Rp 72 Triliun atau 18% dan sektor tersier yang
mencakup bidang usaha jasa, konstruksi dan infrastruktur sebesar Rp 155,9 Triliun atau 39%.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan porsi
sektor manufaktur yang cukup besar ini patut disyukuri karena mengindikasikan masih
tumbuhnya sektor manufaktur. “Kami akan menempatkan sektor manufaktur sebagai prioritas
investasi di tahun 2016, untuk mendukung terciptanya industrialisasi. Berkembangnya sektor
manufaktur juga akan mendorong berkembangnya sektor lainnya, khususnya infrastruktur dan
jasa,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada pers, hari ini (22/12).
Menurut Franky, selain manufaktur pihaknya akan mendorong investasi industri di sub sektor
orientasi ekspor, substitusi impor dan padat karya. “Selain tiga sub-sektor tersebut, BKPM juga
akan memfasilitasi realisasi investasi sektor hilirisasi sumber daya alam,” jelasnya.
Bila mengacu pada pencapaian realisasi investasi tahun 2014, kontribusi sektor manufaktur
mencapai Rp 199,1 triliun atau setara dengan 42,99%, sektor primer atau ekstraktif mencapai
Rp 91,7 triliun atau setara dengan 19,81%, dan sektor tersier termasuk jasa, konstruksi dan
infrastruktur sebesar Rp 172,3 triliun atau setara dengan 37,20%.
Dalam berbagai kesempatan Kepala BKPM menyampaikan optimismenya kinerja investasi
tahun ini akan melampaui target yang dicanangkan untuk tahun ini sebesar Rp 519 triliun. Hal
ini didasarkan dengan proyeksi capaian kinerja tahun ini yang dikalkulasi di angka Rp 540-545
triliun. Sebelumnya di tahun 2014, pencapaian realisasi investasi tercatat mencapai angka Rp
463,1 triliun.
Realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp 400 Triliun, meningkat 16,7%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 342 Triliun. Realisasi
investasi tersebut sudah mencapai 77% dari target realisasi investasi tahun 2015 Rp 519,5
Triliun. Dari realisasi investasi Januari-September tersebut, PMDN meningkat 16,4% sebesar Rp
133,2 Triliun diibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara realisasi investasi
AnD
PMA naik 16,9% sebesar Rp 266,8 Triliun. Dari sisi tenaga kerja realisasi investasi sepanjang
Januari-September 2015 juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1.059.734 orang, naik 10,4%
dibandingkan periode yang sama tahun 2014, sebesar 960.336 orang.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut,hubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
AnD
Download