badan koordinasi penanaman modal

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Kalimantan Dominasi Realisasi Investasi Luar Jawa
Jakarta, 23 Januari 2016 – Upaya pemerintah mendorong investasi di luar pulau Jawa mulai
membuahkan hasil. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa sebagai
sentra investasi baru. Salah satu yang menonjol adalah provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan yang
berhasil masuk dalam daftar 10 besar peringkat lokasi investasi asing di Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa pemerintah akan
terus memprioritaskan investasi-investasi di luar Pulau Jawa untuk mendorong pemerataan
pembangunan di Indonesia. “Empat provinsi di Kalimantan masuk 10 besar lokasi investasi. Ini tentu
positif untuk mendorong pertumbuhan pembangunan di luar Jawa,” ujarnya dalam keterangan
tertulis kepada media, Sabtu (23/1)
Menurut Franky, empat provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur yang menduduki peringkat 5
dengan nilai investasi US$ 1,3 miliar, Kalimantan Barat yang menduduki peringkat 6 dengan nilai US$
1,2 miliar, kemudian Kalimantan Selatan di peringkat ke-9 dengan nilai investasi US$ 961 juta dan
Kalimantan Tengah di peringkat ke-10 dengan nilai US$ 933 juta. “Selain provinsi di Kalimantan, dua
provinsi lain yang masuk 10 besar adalah Sumatera Barat dan Sulawesi Tengah di peringkat ke-7 dan
ke-8,” lanjutnya.
Dari sisi sektor kontributor utama investasi yang masuk di empat provinsi di Kalimantan adalah
sektor Pertambangan, Tanaman Pangan dan Perkebunan, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan
Elektronik, dan Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran.
Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa ke depan, pemerintah-pemerintah Provinsi di luar Pulau
Jawa harus melakukan terobosan-terobosan untuk menggungguli provinsi-provinsi di Jawa yang
sudah memiliki berbagai kelebihan. “Ini sesuai dengan sambutan yang disampaikan oleh Bapak
Presiden dalam acara di Wonogiri kemarin (22/1), bahwa setiap daerah bersaing, antar negara
bersaing,” ungkapnya.
Persaingan antar daerah untuk menarik minat investasi dinilai cukup positif untuk memacu
bergeraknya perekonomian di masing-masing daerah. “DKI Jakarta sudah melakukan pelayanan
online untuk IMB dan SIUP-nya. Ini akan semakin mempermudah bagi investor baik asing maupun
domestik untuk memulai melakukan aktivitas usahanya,” paparnya.
Proporsi investasi di luar Jawa tahun 2015 mencapai 45,6%, lebih tinggi dibandingkan dengan
proporsi tahun sebelumnya sebesar 43%. Pada tahun 2016 ini, BKPM menargetkan proporsi realisasi
investasi luar Jawa mencapai 49%.
1
Franky menilai ini merupakan salah satu keberhasilan visi pemerintah untuk melakukan pemerataan
pembangunan atau orientasi pembangunan yang Indonesia sentris. “Kenaikan proporsi realisasi
investasi di luar Jawa merupakan salah satu indikator pemerataan yang mulai terjadi. Ini akan terus
didorong sehingga proporsi investasi di luar Pulau Jawa akan terus meningkat,”pungkasnya.
Dalam lima tahun terakhir tercatat dua provinsi yang berhasil menembus dominasi provinsi-provinsi
di Pulau Jawa dalam daftar peringkat lokasi investasi adalah Kalimantan Timur dan Papua. Investor di
Kalimantan Timur merealisasikan investasinya sebesar US$ 2,1 miliar pada 2014 dan meningkat
menjadi US$ 2,4 miliar pada 2015. Sedangkan Papua mencatatkan realisasi investasi sebesar US$ 2,4
miliar pada tahun 2013.
Seperti diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan hasil capaian realisasi
investasi tahun 2015 sebesar Rp 545,4 triliun meningkat 17,8% dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya. Capaian realisasi investasi tersebut melampui target tahun 2015 sebesar Rp 519,5
triliun (105%). Komposisi realisasi investasi terdiri dari PMDN meningkat 15,0% sebesar Rp 179,5
triliun, sementara PMA juga meningkat 19,2% sebesar Rp 365,9 triliun. Dari data BKPM, tercatat
realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2015 dapat menyerap tenaga kerja sebanyak
1.435.711 orang, naik 0,3% dibandingkan periode yang sama Tahun 2014, sebesar 1.430.846 orang.
Capaian positif kinerja investasi selama 2015 tersebut didukung oleh kontribusi positif realisasi
investasi dalam periode triwulan IV bulan Oktober-Desember 2015 sebesar Rp 145,4 triliun,
meningkat 20,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Realisasi PMDN mencapai Rp 46,2
triliun, meningkat 10,8% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu, sedangkan PMA
mencapai Rp 99,2 triliun atau tumbuh 26,0%. Pada triwulan IV Tahun 2015, realisasi investasi di
Pulau Jawa sebesar Rp 77,3 triliun dan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 68,1 triliun.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada Tahun 2014 sebesar Rp 50,4 triliun terjadi
peningkatan realisasi investasi di luar pulau jawa sebesar 35,1%. Realisasi penyerapan tenaga kerja
indonesia pada Triwulan IV 2015 mencapai 375.982 orang yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak
111.006 orang dan dari proyek PMA sebanyak 264.976 orang.
Untuk keterangan lebih lanjut,hubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
2
Download