BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas abad ke 21, akan menjadi iklim kompetensi yang tinggi disegala bidang. Belum lagi krisis ekonomi yang barubaru ini terjadi di indonesia yang memaksa setiap perusahaan harus bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompetensi ini memacu setiap perusahaan berusaha untuk mengejar tingkat produktivitas yang tinggi untuk menjaga kelangsungan hidup organisasinya. Agar perusahaan dapat mempertahannkan perputaran organisasinya, maka sumber daya manusia harus dipelihara karena sumber daya manusia sangat berperan penting dalam menjalankan kehidupan organisasi. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia mempengaruhi efektivitasi dan efesiensi orgsnisasi. Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dam pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Karena karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan, serta keinginan yang dapat ditunjukan, akan mempengaruhi motivasi, prestasi,kepuasan kerja serta kedisiplinanya terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Dari sekian banyak faktor yang ada, motivasi kerja karyawan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dimana hal tersebut harus diperhatikan oleh pihak manajemen. Kurangnya perhatian terhadap hal di atas akan menimbulkan efek negatif pada karyawan yang akhirnya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Dikarenakan motivasi kerja akan mempunyai peran penting terhadap output maupun input dari perusahaan baik itu segi kualitas maupun kuantitas. 1 Oleh karena itu, agar setiap karyawan memiliki motivasi yang tinggi, perlu bagi setiap perusahaan untuk memberikan motivasi terhadap karyawannya. Dengan pemberian motivasi ini diharapkan karyawan tidak hanya mau bekerja saja tetapi yang paling penting adalah pekerjaannya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan adalah pekerjaannya sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. Bentuk pemberian motivasi oleh perusahaan kepada karyawan sangat bermacam-macam, misalnya seperti pemberian kompensasi, pemberian penghargaan, pemberian kesempatan untuk maju, dan lain sebagainya. Motivasi adalah faktor penggerak dalam diri seseorang yang akan mengarahkan prilaku dan prestasi kerja orang tersebut. Motivasi karyawan ditentukan oleh unsur penggerak sehingga menimbulkan pengaruh pada perilaku karyawan yang bersangkutan untuk bekerja lebih giat. Hal ini semua dimaksudkan agar karyawan dapat terpenuhi kebutuhannya sehingga diharapkan karyawan akan merasa senang dengan dengan pekerjaannya. Apabila karyawan merasa senang dengan pekerjaannya, maka karyawan akan bekerja menurut aturan yang telah ditetapkan, saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing dan dengan demikian maka disiplin kerja dapat ditegakkan. Tegaknya disiplin kerja sangatlah kerja diperlukan di dalam perusahaan agar setiap karyawan mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku di perusahaan. Apabila setiap karyawan dapat mengendalikan diri dan memaatuhi semua norma-norma yang berlaku, maka hal ini dapat menjadi modal utama yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam pemberian motivasi kepada karyawan perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang bekerja. Dengan demikian juga disiplin kerja perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan lemahnya disiplin kerja karyawan. Kesalahan dalam memberikan motivasi kepada karyawan kepada karyawan maupun timbulnya gejala-gejala lemahnya disiplin kerja ini, akan menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi para karyawannya. 2 Dalam menghadapi tingkat persaingan usaha yang tinggi, CV.Bumi Persada harus bisa mempertahankan kelangsungan kegiatan perusahaan supaya tetap lancar dan dapat meningkatkan daya saing, untuk meningkatkan motivasi serta disiplin kerja karyawannya. CV. Bumi Persada melakukan beberapa usaha untuk memotivasi karyawannya yaitu melalui pemberian insentif, pemberian asuransi kesehatan dan jiwa. Tetapi hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dengan masih terdapatnya ketidakdisiplinan dalam berkerja pada karyawan yaitu dengan adanya karyawan yang sering terlambat dalam mengerjakan pekerjaannya ataupun terlambat masuk kantor (sumber: wawancara Ibu Sriwedari Dharmayanti). Hal ini terbukti pada saat melakukan observasi awal di mana ada tiga karyawan yang terlambat masuk kerja, akan tetapi pihak pimpinan tidak memberikan teguran secara langsung kepada karyawan. Fenomena yang terjadi di CV. Bumi Persada, dimana pemberian motivasi kepada karyawan yang diberikan belum dikelola secara baik sehingga kemungkinan tingkat disiplin kerja karyawan cenderung menurun. Untuk mengetahui pengaruh pemberian motivasi terhadap disiplin kerja, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di CV.Bumi Persada dengan mengambil judul “PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI CV.BUMI PERSADA” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, akhirnya penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pemberian motivasi yang diberikan pada karyawan CV.Bumi Persada ? 2. Bagaimana disiplin kerja karyawan di CV.Bumi Persada ? 3. Seberapa besar pengaruh pemberian motivasi terhadap disiplin kerja karyawan di CV. Bumi Persada ? 3 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian motivasi terhadap disiplin kerja karyawan pada CV.Bumi Persada. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat pemberian motivasi pada CV.Bumi Persada 2. Untuk mengetahui tingkat disiplin kerja pada CV.Bumi Persada 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian motivasi terhadap disiplin kerja karyawan pada CV.Bumi Persada 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan baik bagi penulis, perusahaan maupun semua pihak untuk keperluan referensi dan aplikasi. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Penulis, penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian motivasi terhadap disiplin kerja karyawan sehingga dapat memberikan tambahan sumbangan pengetahuan bagi penulis mengenai ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya dan ilmu manajemen umumnya. 2. Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang menarik mengenai suatu kebijaksanaan tentang pemberian motivasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 3. Pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan memperluas wawasan bagi mereka yang berminat dalam memperdalam pengetahuannya di bidang sumber daya manusia khususnya mengenai motivasi dan disiplin kerja. 4 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Salah satu faktor produksi yang mempengaruhi keberhasilan satu perusahaan adalah dengan mengolah sumber daya manusia. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama dalam operasional perusahaan, dengan kata lain sumber daya manusia ini sangar berperan dalam memajukan perusahaan. Pihak perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawa yang mampu, cakap, dan terampil akan tetapi yang terpenting adalah mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Sehingga pihak manajemen perusahaan perlu memotivasi karyawan. Pemberian motivasi bagi karyawan sangat penting untuk meningkatkan gairah dan semangat kerja, karyawan akan memiliki motivasi sesuai dengan kemampuannya apabila perusahaan dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Menurut Hasibuan (2007 : 145) salah satu tujuan motivasi adalah untuk meningkatkan disiplin kerja karyawannya sehingga manajer perlu berhati-hati dalam memberikan motivasi kepada karyawannya. Karena pemotivasian yang salah dapat menyebabkan dampak yang merugikan bagi perusahaan sendiri yaitu menurunnya tingkat disiplin para karyawan, oleh sebab itu manajer perlu memahami konsep-konsep motivasi. Adapun alat-alat motivasi (daya perangsang menurut Maslow’s yang diberikan kepada bawahan dapat berupa material incentive dan non material incentive. Material incentive adalah motivasi yang bersifar material sebagai imbalan prestasi kerja yang diberikan oleh karyawan. Yang termasuk Material incentive adalah yang berbentuk uang contohnya seperti pemberian uang lembur yang lebih besar dari gaji pokok atau barang-barang contohnya seperti pemberian telpon genggam karena berprestasi. Non Material Incantive adalah motivasi (daya perangsang yang tidak berbentuk materi). Yang termasuk non material adalah penempatan yang tepat, pekerjaan terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, perlakuan yang wajar dan sejenis displin lainnya. Dengan demikian karyawan akan merasa senang dalam pekerjaannya sehingga mereka akan bekerja menurut aturan yang telah ditetapkan, saling 5 menghargai hak dan kewajibannya masing-masing dengan demikian maka disiplin kerja akan ditegakkan. Menurut Sinungan (2000:14 mendefinisikan disiplin kerja sebagai berikut: “Suatu sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku atau tingkah laku berupa kepatuhan dan ketaatan (obedience terhadap peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan baik oleh pemerintah atau etik, norma atau kaidah yang berlaku dalam lingkungan atau organisasi untuk tujuan tertentu” Sedangkan Menurut Henry Simamora (2004:610) yakni : “Disiplin adalah prosedur yang mengkoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur” Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang pegawai harus memilki disiplin kerja yang tinggi karena keberadaan disiplin kerja merupakan usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dapat terlaksana. Disiplin kerja pada hakekatnya adalah menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya untuk melakukan tugas yang telah dibebankan sedangkan motivasi yang ada pada setiap karyawan harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian semakin tingginya motivasi kerja karyawan yang didukung keahlian maka akan mempengaruhi disiplin kerja karyawan itu sendiri. (Jurnal: M. Harlie, Oktober 2010, volume 11 nomor 2). Dari penjelasan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis bahwa pemberian motivasi berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan. 1.6 Metode Penelitian Metodologi yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki“ Nazir (2003;54) 6 Sedangkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan ditempuh melalui : 1. Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara langsung, memberikan kuessioner pada pihak-pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian lapangan antara lain : - Wawancara (interview) Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab dengan pejabat yang berwenang yang berhubungan dengan permasalahan - Kuesioner Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang bersangkutan dengan masalah kepada responden dengan tujuan memperoleh data-data yang mendukung penelitian ini. - Observasi Yaitu mengadakan penelitian dan pencatatan secara langsung semua aktivitas perusahaan sesuai dengan hasil informasi yang diperoleh. Dalam hal ini penulis melakukan penyebaran kuesioner untuk memperoleh data atau informasi. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dilakukan dengan membaca buku–buku referensi pencatatan berbagai literatur yang berhubungan dengan permasalah yang ditulis oleh peneliti. 1.7 Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di CV.BUMI PERSADA di Jl. Plaosan E11 no. 8 Bandung. 7