Tantangan dan Prospek Indonesia sebagai

advertisement
STR ATEG IIN D U STR IPAN G A N D IER A
M EA D A N IM PLEM EN TASIU U JPH
Anton Apriyantono
Universitas Bakrie
Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA)
MEA akan
membentuk
ASEAN
sebagai
mempercepa memfasilitas
memperkuat
pasar dan
t integrasi
i pergerakan
kelembagaa
basis
regional di
bisnis,
n
produksi
sektortenaga kerja
mekanisme
tunggal
sektor
terampil dan
ASEAN
membuat
prioritas
berbakat
ASEAN lebih
dinamis dan
kompetitif
Em patPilarM EA
 Terbentuknya pasar dan
 Kawasan berdaya
basis produksi tunggal
saing tinggi
 Bebas arus barang
 Bebas jasa
 Kebijakan persaingan
 Perlindungan konsumen
 Bebas investasi
 Bebas tenaga kerja
 HKI
 Pembangunan
 Bebas arus permodalan
 Priority integration sector
 Pengembangan sector
food, agric and forestry
infrastruktur
 Kerjasama energy
 Perpajakan
 E-commerce
Em patPilarM EA
Kawasan dengan
pembangunan
ekonomi merata
Integrasi dengan
perekonomian dunia
 Pengembangan UKM
 Mempersempit
 Pendekatan koheren
kesenjangan
pembangunan antar
negara ASEAN
terhadap hubungan
ekonomi eksternal
 Partisipasi yang semakin
meningkat dalam
jaringan suplai global
MEA 2015 tetap
mewajiban barang
impor memenuhi
seluruh
aturan/kebijakan
terkait: prosedur impor;
ketentuan lartas;
pembebasan bea
masuk; kesesuaian
standard & persyaratan
teknis (SNI); labelling;
sertifikasi kelayakan
produk; karantina; dsb
PotensiIndonesia
 Kaya dengan SDA dan SDM
 Populasi keempat terbesar di dunia
 Kondisi politik relatif stabil dengan ekonomi
yang sedang tumbuh
Dom estic M arket
Strength
250
40
Population
mn
(> 40% of ASEAN population)
percent
Middle-class
140
mn
(56 mn people of prod.age)
20
Rp.mn
USD 1,700
Productive age
(15-55 yrs)
Shopping/month
(middle-class family)
Trade Growth
-3.28
Household consumption
5,071.1
percent
Rp.bn
(55.8% of GDP)
Source : Coordinating Central Bureau of Statistics, Rep. of Indonesia, 2013
Trade Policy Research and Development Agency
7
Indonesia Key Indicator
•
Indonesian GDP
(nominal prices) in
period Jan-Sep 2014
reached Rp 7,507
trillion.
• Indonesia GDP growth
in period Jan-Sep is
5.1% (YoY).
• Composition of GDP in
Jan-Sep 2014 is
dominated by
household
consumption amounted
to 55.7% and 31 % of
Sumber: World Economic Forum, Statistics Indonesia (2014)
investment.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
8
U ndang – U ndang N o 7 2014
Point-point dalam UU Perdagangan
1
Mendorong produksi barang kebutuhan
pokok dan/atau barang penting dalam negeri
2
Menopang ketahanan ekonomi nasional
3
Perlindungan konsumen dengan labelling
dan SNI
4
Dukungan kepada Pelaku Usaha Indonesia lebih
efisien dan berkembang lebih maju
5
Payung hukum E-Commerce
6
Peran DPR dalam ratifikasi Perjanjian Kerjasama
Perdagangan Internasional
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
•More than 17,000 islands
•Blessed with fertile land
•More than 150 volcanoes
•Along equator
•The second largest biodiversity after
Brazil
•Agriculture sector account for 40% of
workforce
•More than 250 million people
Indonesia is the world number one
growing area of oil palm,
agarwood, cajeput, cananga,
clove, cubeb, galanga, kaffir lime,
massoia, nutmeg and patchouli.
Export of essential oil 2011:
USD230-250 million
Estate Crops
 Indonesia is number one in palm oil
production, number two in rubber and
number three in cocoa
 Other potential estate crop products: coffee,
tea, pepper, vanila, etc.
PotensiPerikanan
1. Perikanan Tangkap
2. Perikanan Budidaya
3. Industri Bioteknologi
4. Industri Pengolahan Produk Perikanan
5. Pariwisata Bahari
6. Pertambangan dan Energi
7. Perhubungan Laut
8. Industri dan Jasa Maritim
9. Investasi dan Pembangunan Pulau Kecil
10. Sumberdaya Alam non-konvensional, seperti :
deep sea water industries
Poultry Industry
 Big opportunity
 Must be more efficient and
higher productivity in order
to win in the competition
 Need strong R and D
 Need infrastructure support
especially in logistic
 Must be an exporter of
poultry products
Tantangan
INTERNAL
Daya saing & produktivitas nasional
Iklim usaha (pembiayaan murah, birokrasi efisien,
insentif menarik dsb)
Sumber Daya Manusia (spesialisasi, kompetensi,
etos, kultur, produktivitas)
Infrastruktur & sistem logistik-distribusi nasional
Dukungan Research & Development, inovasi
ASEAN sebagai pasar ekspor, tujuan investasi &
basis usaha pebisnis nasional
Meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai
nilai/suplai di kawasan dan global
EKSTERNAL
Pemenuhan komitmen terhadap
Roadmap menuju MEA 2015 secara
individu dan kolektif di ASEAN
Penyelarasan kebijakan nasional
dengan integrasi kawasan
Political will dari seluruh anggota
ASEAN &
Sistem hukum dan perundangundangan yang berbeda di setiap
negara ASEAN
Indonesia G lobalCom petitiveness Index 2014-2015
Sumber: World Economic Forum, 2014
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
17
KondisiInfrastrukturIndonesia (G CIScore)
Sumber: World Economic Forum dalam Setijadi, 2014
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
18
Tantangan SektorAgroindustri
(Dalam kaitan dengan halal)
 Legislasi
 Pengawasan dan pembinaan
 Mutual Recognition
Agreement dengan negara
negara lain
 Infrastruktur industri
 Bahan baku industri yang
halal, thoyib dan relatif murah
M utualRecognition Agreem ent
 MRA bisa dilakukan melalui pembahasan
intensif antara negara-negara ASEAN, masih
banyak PR nya
 Diperlukan adanya sistem sertifikasi halal
yang standar dan baik di masing masing
negara
 Adanya standar-standar yang berkaitan
dengan halal di masing-masing negara yang
bisa diharmonisasikan
 Apa yang sudah digagas OKI bisa
dilanjutkan
InfrastrukturIndustri
 Infrastruktur yang menunjang industri harus
dibenahi, diperbaiki dan ditambah:
 Sarana transportasi: jalan, pelabuhan, bandara
 Sumber energi: harus tersedia dan murah
 Sarana air: harus tersedia dan murah
 SDM: skillful di semua level
 Kebijakan yang memihak:
 Kebijakan perdagangan: mendapatkan
kemudahan dan kemurahan dalam penyediaan
bahan baku, tapi menghambat arus deras
masuknya produk impor (secara smart)
Bahan Baku Industri
 Harus tersedia cukup, halal, thoyib, relatif
murah:
 Didorong dan difasilitasi penyediaan dari dalam
negeri: pertanian harus maju, memenuhi skala
ekonomi sehingga bisa relatif murah
 Semua fasilitas pemotongan hewan halal harus
memenuhi standar halal dan thoyib (hygiene,
sanitasi, dll), harus bersertifikat halal
 Jika terpaksa harus impor harus diberi
kemudahan dan tidak dikenai tarif bea masuk
Persiapan yang D iperlukan
 Menguasai bahasa asing baik bahasa inggris maupun bahasa
asing lainnya.
 Meningkatkan keterampilan melalui pelatihan dan
sertifikasi bertaraf ASEAN dan internasional.
 Memperluas networking/jejaring, tidak hanya di Indonesia
tetapi juga di ASEAN.
 Memahami MRA dan ASEAN MNP Agreement beserta
komitmennya dari semua negara anggota ASEAN.
 Memahami peraturan domestik di negara ASEAN
 Menyelaraskan peraturan domestik Indonesia agar sejalan
dengan komitmen Indonesia di ASEAN Economic Community
YANG PERLU DILAKUKAN
PEMERINTAH PUSAT & DAERAH
• Kerangka kebijakan nasional yang mendorong daya saing global
• Kebijakan daerah yang harmonis-inovatif-pro iklim usaha
DUNIA USAHA NASIONAL
• Penguatan strategi penguasan domestik & ekspansi wilayah bisnis di ASEAN
• UMKM tingkatkan kapasitas & kualitas produk-jasa serta manfaatkan TI-modal-SDM-bahan
baku
KALANGAN PEKERJA
• Ubah budaya kerja, pertajam kompetensi, spesialisasi keahlian & dorong produktivitas
• ASEAN sebagai pasar kerja potensial & basis pengembangan karir
DUNIA AKADEMIK
 Sistem menghasilkan manusia Indonesia optimis-kreatif-dinamis-berdaya saing
 Kembangkan tenaga vokasi handal-berkemampuan internasional
Beberapa
Beberapa Upaya
Upaya yang
yang dapat
dapat dilakukan
dilakukan
pengusaha
pengusaha agar
agar dapat
dapat bersaing
bersaing
a) Peningkatan efisiensi usaha dan kualitas produk (termasuk
packaging).
b) Riset pasar dan networking dengan mitra lokal.
c) Promosi produk dan mengikuti pameran.
d) Mengikuti misi dagang ke negara tujuan ekspor.
e) Membangun komunikasi dan hubungan kerjasama yang erat
dengan Kementerian Perdagangan untuk mengakses informasi
peluang untuk menyusup ke pasar yang menguntungkan serta
mengatasi rintangan masuk pasar.
f) Mampu beradaptasi dan sensitif terhadap kebutuhan, gaya
hidup, dan tren negara tujuan ekspor.
g) Inovasi dalam mengembangkan jaringan kerja, mengembangkan
produk serta pemasarannya.
Peningkatan
• Produktifitas
• Efisiensi
Penerapan sistem jaminan dan standar
• Mutu
• Halal
Sertifikasi dan Pemenuhan ketentuan negara
pengimpor
• Mutu
• Halal
Download