BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap perusahaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Setiap perusahaan memiliki stakeholder internal dan eksternal nya masingmasing. Salah satu stakeholder internal yang sangat penting keberadaannya bagi
sebuah perusahaan adalah karyawan-karyawan yang dimilikinya. Cutlip, Center,
dan Broom (2009:28) mengatakan:
“Critical to the success of any organization, of course, are its employees.
Before any relationships can be maintained with customers, consumers, neighbors,
investors, and other outside the organization, management must attend to those
who do the work – the employees.”
Hal tersebut menunjukkan bahwa, kunci terpenting bagi kesuksesan sebuah
perusahaan adalah karyawannya. Sebelum organisasi mengelola hubungan dengan
pelanggan, komunitas sekitar, investor, dan pihak-pihak eksternal perusahaan
lainnya, perusahaan harus memperhatikan terlebih dahulu pihak yang sehari-hari
menjalankan pekerjaan yaitu karyawan.
Mengelola hubungan dengan karyawan internal perusahaan merupakan
bagian dari praktek PR yang disebut dengan internal relations. Tujuan dari internal
relations adalah untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang saling
menguntungkan antara organisasi dengan karyawannya, yang mana kesuksesan
atau kegagalan organisasi tersebut bergantung kepadanya. (Cutlip, Center, dan
Broom, 2009:28).
1
Menurut Lattimore, et. al (2007:202), “well-informed employees are usually
satisfied employees. They better, more productive workers who get more out of their
work and do a better job for the organization.” Maksud dari pernyataan tersebut
adalah karyawan yang berpengetahuan luas atau mendapat informasi yang cukup
biasanya adalah karyawan yang terpuaskan. Jika karyawan merasa terpuaskan akan
kebutuhan informasinya, maka mereka akan semakin produktif bekerja bagi
perusahaan mereka. Sebagai juru bicara perusahaan di luar pekerjaannya, ketika
berinteraksi dengan stakeholder perusahaan, karyawan yang mendapat cukup
informasi tersebut, akan menghasilkan pengaruh yang positif dalam hubungannya
dengan pelanggan, komunitas sekitar, investor, dan media. Jika demikian, maka
perusahaan pun akan mendapat keuntungan dari kinerja karyawan yang semakin
maksimal tersebut, dan tujuan perusahaan akan tercapai.
Jika dikaitkan dengan keilmuan Public Relations sendiri, dapat dikatakan
bahwa ketika karyawan memiliki informasi yang cukup mengenai perusahaan tempat
mereka bekerja, tentu mereka akan memiliki keterikatan yang baik dengan
perusahaan tersebut. Semua informasi yang mereka dapat akan membentuk sikap
yang positif pula terhadap perusahaan di mana mereka bekerja. Informasi tidak
serta-merta disampaikan kepada para karyawan secara verbal, namun juga
melalui tulisan yang dikemas dalam media-media internal tertentu. Mediamedia internal tersebut digunakan oleh PR untuk menyampaikan informasiinformasi yang bersangkutan dengan perusahaan secara keseluruhan yang dirasa
penting untuk diketahui para karyawan.
2
Menurut Jefkins (2003:145), media internal yang sering juga disebut
dengan jurnal internal, merupakan media yang diciptakan oleh suatu organisasi
sendiri yang ditujukan khusus untuk para staf dan pegawai. Bentuk media
internal bisa bermacam-macam, seperti newsletter yang sederhana, website,
intranet, majalah dinding, atau majalah, koran, dan email yang didistribusikan
secara rutin. Semua media publikasi perusahaan memiliki karakteristik yang
sama, yaitu untuk memberitahukan kebijakan-kebijakan yang dimiliki oleh
perusahaan dan untuk mengkomunikasikan informasi-informasi penting dalam
upaya mencapai tujuan perusahaan.
Media internal perusahaan begitu serba guna. Hal tersebut dapat
disiapkan untuk melayani kepentingan sponsor, hal tersebut juga dapat
disiapkan untuk menyoroti isu-isu penting yang diperuntukkan bagi karyawan
atau publik perusahaan lainnya. Hal yang paling sering terjadi adalah
menggabungkan konten editorial yang mendukung keduanya, yaitu sudut
pandang sponsor dan menujukan isu-isu kepada publik, seperti yang dikatakan
oleh Cutlip, Center, dan Broom (2009:246):
“The organizational publication is versatile. It can be edited to serve the
narrow interest of its sponsor. It can be edited to shed light on issues important
to employees and other publics. Most often it combines editorial content that
both espouses the sponsor’s point of view and addresses concern of targeted
publics.”
Oleh karena itulah, media internal juga dapat berfungsi sebagai alat untuk
pembentukan citra suatu perusahaan, karena media internal sendiri juga dapat
3
dijadikan sebagai media promosi dan komunikasi kepada seluruh stakeholder
dalam sebuah perusahaan.
Pembaca media internal sendiri adalah seluruh publik dalam internal
perusahaan mulai jajaran pimpinan (direksi, manajemen) hingga karyawan
terendah. Selain itu, media internal juga dapat dikonsumsi oleh mitra kerja,
konsumen, klien, dan publik yang menjadi target usaha. Hal ini tentu jelas
memperlihatkan pentingnya media internal bagi sebuah perusahaan. Selain itu,
media internal tidak hanya terkait informasi tetapi juga mampu memberikan
motivasi kepada publik serta menjalin ikatan yang positif dengan publik untuk
membentuk trust atau kepercayan terhadap perusahaan.
Sekarang ini sudah banyak perusahaan yang mulai menyadari betul akan
pentingnya kehadiran media internal sebagai alat komunikasi antara perusahaan
dengan karyawan internalnya. Sudah mulai terlihat, banyak perusahaanperusahaan yang menggunakan media internal, terutama dalam bentuk majalah,
untuk menyampaikan segala informasi mengenai perusahaan tersebut yang dirasa
mampu menunjang kinerja karyawan.
Industri perbankan termasuk salah satu industri yang mulai menyadari
pentingnya hal tersebut. Ada beberapa bank swasta terkemuka yang kita ketahui
menggunakan media internal dalam bentuk majalah, antara lain: CIMB Niaga
memiliki majalah internal dengan nama “CIMB Niaga News”, Bank Central Asia
dengan majalah “Info BCA” nya, Bank Danamon juga memiliki majalah internal
dengan nama “SPIRIT”, Selain itu, Bank OCBC NISP juga memiliki majalah
4
“On Us” sebagai majalah internalnya, kemudian ada lagi majalah “PRIDE” yang
dimiliki oleh Bank Mega, dan baru saja menjadi Silver Winner kategori
perusahaan swasta nasional dalam ajang “Indonesia In house Magazine Award
(InMa) 2013”.
InMa adalah sebuah ajang penghargaan prestisius nasional bagi sampul
muka (cover) terbaik media cetak internal (in-house magazine) yang diterbitkan
oleh lembaga negara/pemerintah, perusahaan swasta nasional, perusahaan
multinasional, perusahaan BUMN, dan Perguruan Tinggi. InMa 2013 ini juga
merupakan bentuk apresiasi atas kinerja pengelola in-house magazine. InMa
2013 juga ditujukan untuk merangsang peningkatan kualitas kreatif penerbitan
in-house di seluruh Indonesia, agar mampu mencapai level maksimal untuk
kepentingan organisasi/korporasi yang menerbitkannya. Hal ini membuktikan
bahwa majalah internal penting untuk diterapkan di sebuah korporasi atau
lembaga. Bisa dilihat dengan diadakannya ajang seperti InMa 2013 ini.
Begitu pula yang dilakukan oleh BII. BII adalah perusahaan perbankan
yang cukup ternama di Indonesia, bahkan mancanegara. Terlebih BII baru saja
merger dengan yang berasal dari Malaysia, yaitu Maybank. Ada beberapa nilai
perusahaan yang diterapkan BII kepada para karyawannya, yaitu team work,
integrity, growth, excellent and efficiency, serta relationship building. Untuk
membantu agar para karyawan senantiasa menerapkan nilai-nilai perusahaan
tersebut, diperlukan suatu usaha dari praktisi PR untuk terus-menerus
mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut sesering mungkin agar karyawan
5
menjadi semakin sadar dan mulai menerapkannya ketika mereka berada dalam
lingkungan pekerjaan. Oleh karena itulah BII harus terus menjalin dan
mengembangkan proses komunikasi internal yang terjadi di perusahaan. Salah satu
komunikasi internal yang dilakukan oleh BII adalah dengan menggunakan majalah
internal bernama “BII News”.
Keberadaan majalah BII News dirasa penting untuk menginformasikan
hal-hal baru yang perlu diketahui karyawan dan diharapkan mampu membuat
karyawan-karyawan tersebut nyaman dengan segala perubahan yang ada.
Dengan
demikian,
kebutuhan
mereka
akan
informasi-informasi
yang
menyangkut perusahaan bisa mereka dapatkan melalui majalah BII News yang
didistibusikan ke semua kantor BII, baik kantor pusat maupun kantor-kantor
cabang yang dimilikinya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti
apakah majalah BII News sebagai media internal perusahaan dapat memuaskan
kebutuhan informasi karyawan.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan antara motif penggunaan majalah BII News
sebagai media internal dengan kepuasan karyawan BII?
2. Apakah ada kepuasan yang diperoleh karyawan BII setelah membaca
majalah BII News?
6
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara motif
penggunaan majalah BII News sebagai media internal dengan
kepuasan karyawan BII.
2. Ingin mengetahui apakah ada kepuasan yang diperoleh karyawan BII
setelah membaca majalah BII News.
1.4.
Manfaat Penelitian

Manfaat Akademis
-
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang
menyokong perkembangan ilmu komunikasi, khususnya bidang studi
Public Relation mengenai hubungan antara motif penggunaan majalah
internal terhadap kepuasan karyawan BII.
-
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengkajian media internal PR dengan menggunakan teori Uses and
Gratification.
7

Manfaat Praktis
-
Bagi perusahaan
Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya kajian mengenai fenomena
employee relations dan diharapkan dapat diigunakan sebagai sumber
informasi dan bahan pertimbangan oleh BII dalam meningkatkan
kepuasan karyawannya.
8
Download