FENOMENA ANAK PENJUAL KANTONG KRESEK DI PASAR RAYA KOTA PADANG Selly Rifka Syafitri¹, Firdaus², Yuhelna² ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT The background of this research is about phenomenon of childrens selling plastic bags in Pasar Raya Padang that they should go to school, play and use their spare time to rest. But in reality the childrens working to earn money for meet their family needs. As a problem in this study is how the live of children selling plastic bags in Pasar Raya Padang. This study used qualitative reserch with the type of descriptive research. The subject of this study was taken used purposive sampling technique with 16 informant. Data collection method is done by observation, interview and study document. Technique of data analysis 1). Data reduction, 2). Data display, 3). Conclusions or verification. The study conducted in Pasar Raya Padang. Based on results of this research concluded as follows: 1. Internal factor: a) The child's self-interest is more influenced by the experience of family life that every day sees parents who struggle repeatedly so that the intended as a result of poor family conditions to be the most powerful impetus for their to work. b) Lack of parental attention. 2. External factor: a) the influence of friends, The strong influence of friend groups also resulted in weakening individual bonds with parents, schools, conventional norms. In addition, much of the time individuals spend outdoors with their friends rather than with their parents. b) residential environment, that is environment of neighborhood can also influence one's actions through interaction. Keywords: Plastic bags, Children, Pasar Raya pertumbuhan fisik, mental, sosial secara PENDAHULUAN Anak adalah generasi penerus utuh, selaras, serasi dan seimbang. bangsa, mereka merupakan calon - calon pengganti pemimpin bangsa, beban berat bangsa ini ada di pundak mereka. Mereka harus dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani, maju, mandiri dan sejahtera menjadi sumber daya yang berkualitas dan dapat menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu, anak perlu perlindungan dalam rangka menjamin Menurut UU RI No.23 Th. 2002 tentang Perlindungan Anak, setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan, jaminan sosial, pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya, dan setiap anak berhak untuk beristirahat memanfaatkan waktu dengan yang anak luang, sebaya, dan bergaul bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya Akan tetapi disisi yang lain, anak dianggap demi perkembangan diri. memiliki aset Ekonomi potensial yang Orang tua memiliki peran penting dalam mengasuh, mendidik, menumbuh kembangkan orang keluarga tua, dan anak. dan Selain masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara hak asasi anak tersebut sesuai dengan kewajiban yang dibebankan oleh hukum. Negara dan pemerintah bertanggung jawab menyediakan fasilitas dan aksesibilitas bagi anak, terutama dalam menjamin pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal dan terarah. (UU RI No. 23 Th. 2002 Pasal 1). Sepintas alasan yang menyebabkan dapat dioptimalkan sebagai salah satu pilar penyangga Ekonomi keluarga (Sasmito, 1996). Secara etika dan moral disadari bahwa anak usia sekolah tidak seharusnya bekerja, apalagi bekerja disektor berbahaya, karena dunia mereka adalah dunia anak-anak yang selayaknya dimanfaatkannya untuk belajar, bermain, bergembira dengan menyenangkan, suasana dan damai mendapat kesempatan, serta fasilitas untuk mencapai cita-citanya sesuai dengan perkembangan fisik, psikologis intelektual dan sosialnya (Suyanto, 2010:125). mengapa anak dalam usia dini sudah Di Sumatera Barat sendiri banyak terlibat dalam kegiatan produktif dan kondisi anak yang sangat memprihatinkan, bahkan terkadang terpaksa putus sekolah keberadaan anak jalanan dan pengemis sebagian besar karena faktor ekonomi. dalam beberapa tahun terakhir di beberapa Bisa dibayangkan sebuah keluarga yang kota di Sumatera Barat, memperlihatkan secara ekonomi kehidupannya selalu pas - kecendrungan yang semakin meningkat. pasan bahkan serba kekurangan, tentu Jumlah penyandang masalah kesejahteraan wajar jika anak - anak kemudian terpaksa sosial, seperti: anak jalanan berjumlah dilibatkan ikut mencari uang sebagaimana 7.086 orang, anak terlantar berjumlah layaknya Bapak dan ibunya. Di dalam 53.352 orang, pengemis berjumlah 1.361 keluarga dianggap orang dan anak nakal berjumlah 10.588 mempunyai makna ataupun peran ganda orang (Dinas Sosial Propinsi Sumbar, dalam keluarga dan masyarakat. Pada satu 2010). Secara umum karakteristik yang sisi penerus menonjol untuk anak jalanan ini, seperti 1) keluarga dan masyarakat yang artinya masih memiliki hubungan dengan orang mereka harus mendapat fasilitas yang tuanya dan tidak lagi sekolah, keluar memadai untuk perkembangan hidupnya. rumah di pagi hari, kembali kerumah sore anak seringkali dianggap seorang sebagai hari. 2) Anak yang masih sekolah, akan Di kota Padang, keberadaan anak tetapi keluar rumah di pagi hari atau sore jalanan ini bisa ditemukan dibeberapa hari, sebelum atau sesudah jam sekolah. 3) tempat yaitu di perempatan jalan Khatib Masih memiliki hubungan dengan orang Sulaiman, di perempatan kantor Pos besar tua, atau mereka berada diluar rumah jalan Sudirman, di sepengetahuan orang tua. 4) Anak-anak Padang, di jalan Ratulangi dan jalan yang sudah putus sekolah, hubungan Patimura, dengan orang tua terbatas. 5) Anak - anak perempatan Lubuk Begalung. Beberapa yang tidak bersekolah dan bersama orang lokasi tuanya berada di jalanan dan tidak memungkinkan mereka mendapat uang. memiliki tempat tinggal, biasanya berada Terutama untuk anak jalanan yang ditemui di jalanan sampai tengah malam (Erwin, di perempatan jalan Khatib Sulaiman, 2011 : 3). dimana anak - anak yang dimaksud serta ini Pasar Raya Kota di jalan merupakan By tempat Pass, yang Anak jalanan merupakan bagian berjualan koran di pagi hari dan siang hari dari pekerja anak. Anak jalanan adalah berjualan barang - barang keperluan rumah anak-anak yang tersisih, marginal, dan tangga. Berbeda dengan anak - anak yang tereliminasi dari perlakuan kasih sayang berada di perempatan jalan Sudirman, karena kebanyakan dalam usia yang relatif tepatnya di perempatan kantor Pos besar dini sudah harus berhadapan dengan Kota Padang, di jalan Ratulangi dan jalan lingkungan kota yang keras, dan bahkan Patimura yang melakukan aktivitas sebagai sangat tidak bersahabat. Secara garis besar pengamen. anak menggunakan jalanan dibedakan dalam tiga Bernyanyi alat musik dengan seadanya. kelompok. Pertama, children on the street, Sedangkan anak jalanan yang berada di yakni anak - anak yang mempunyai sekitar kegiatan ekonomi, sebagai pekerja anak di melakukan jalan, namun masih mempunyai hubungan menyemir sepatu, jualan kresek (kantong yang kuat dengan orang tua mereka. Plastik) dan sekaligus menyediakan jasa Kedua, children of the street, yakni anak - untuk anak yang berpartisipasi penuh dijalan, Sedangkan anak jalanan yang berada di baik secara sosial maupun ekonomi. lokasi perempatan jalan By Pass Lubuk Ketiga, children fromfamilies of the street, Begalung, anak-anak yang melakukan yakni anak - anak yang berasal dari kegiatan di jalanan bersama orang tua keluarga yang hidup di jalanan (Suyanto, (Erwin, 2011 : 4). 2010:220). Pasar Raya berbagai membawa Kota Padang aktivitas, seperti barang belanjaan. Anak- anak ini yang seharusnya penjual kantong kresek, anak yang bersekolah, bermain, dan memanfaatkan berjualan kantong kresek ini berjumlah 23 waktu luangnya untuk istirahat, namun orang, terdiri dari 7 orang anak perempuan tidak dan 16 orang anak laki-laki. Dapat dilihat pada realitasnya mendapatkan uang bekerja untuk demi memenuhi pada tabel berikut. hidupnya. Seperti anak - anak yang berada Tabel 1.1 Nama Anak Penjual Kantong di pasar raya yang sedang mengais rezeki Kresek dengan cara berjualan, yang mereka jual di Pasar Raya Kota Padang ini ialah kantong kresek (kantong plastik). Mereka ada yang bersekolah dan ada yang tidak. Mereka yang bersekolah memulai waktunya untuk berjualan pada jam Masih/T No Nama Umur Aktivitas kerja mereka mulai dari 1. Aldy 10 th 2. 3. Annisa Buala 13 th 11 th pukul 09.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Bagi yang bersekolah, mereka tetap melakukan kegiatan sekolahnya dan 4. 5. Chandra Dea 12 th 9 th bekerja disaat jam sekolah mereka telah usai yakni pada pukul 12.30 WIB. Mereka 6. Doni 12 th yang menjual kantong kresek ini yang 7. Fajar 14 th tidak bersekolah mengaku karena tidak memiliki biaya untuk bersekolah, 8. Fany 11 th jangankan untuk sekolah untuk makan sehari-hari mereka harus bekerja keras demi mendapatkan sesuap nasi. Sedangkan 9. 10. Ines Imam 11 th 14 th yang sekolah mereka juga mengaku untuk membantu orang tua mereka. Penghasilan orang tua mereka hanya mampu untuk membiayai sekolah, tetapi ada juga yang penulis peroleh merupakan salah satu 12. Ilham Joshua 15 th 12 th 13 sekolah . Masih 14 sekolah . Masih 15 sekolah . Masih 16 sekolah . Masih 17 sekolah . Masih 18 sekolah . Masih 19 sekolah . Masih 20 sekolah . Masih 21 sekolah . Masih 22 sekolah . Tidak 23 sekolah . Kitiang Lince Muli Um ur Masih/T idak Sekolah 17 Tidak th sekolah 10 Masih th sekolah 9 th Masih sekolah Mulia Netral Putra Rahmat 12 Masih th sekolah 15 Masih th sekolah 15 Masih th sekolah 8 th Masih sekolah Rahmat Tiara Virgo 12 Tidak th sekolah 10 Masih th sekolah 9 th Masih sekolah Yoga Masih sekolah yang dilihat dari tabel diatas, diantara 23 orang informan yang anak ini masih bersekolah sebanyak 19 anggota anak informasi dari 11. Masih Nama Sumber : Data Primer April Tahun 2017 hanya ikut - ikutan teman. Berdasarkan o Sekolah sekolah telah usai. Sedangkan yang tidak, mereka berjualan dari pagi hingga petang. idak N 16 Tidak th sekolah orang dan yang tidak bersekolah sebanyak kantong kresek, ketimbang menikmati 4 orang. Mereka berumur 8 – 17 tahun. masa anak-anak dan tidak mendapatkan Setiap hari mereka berjualan haknya sebagai anak. Karena itu peneliti menyusuri dagangan buah, sayur, dan tertarik bahan banyak dengan judul “Fenomena Anak Penjual ingin Kantong Kresek Di Pasar Raya Kota pokok dikunjungi oleh lainnya yang ibu-ibu yang berbelanja kebutuhan sehari-hari. Mereka menjual kantong kresek ini seharga Rp. untuk melakukan penelitian Padang.” Perumusan masalah dalam 1000 rupiah. Dan ada diantara mereka penelitian ini adalah Bagaimana kehidupan yang anak yang berjualan kantong kresek di mau menawari dirinya untuk mengangkat belanjaan ibu-ibu tersebut Pasar Raya Kota Padang? setelah membeli kantong kreseknya. Dan Penelitian ini bertujuan untuk mereka pun bisa dibayar hingga Rp. 5000 endeskripsikan penyebab anak berjualan rupiah. kantong kresek di Pasar Raya Kota Hasil yang mereka peroleh dari menjual kantong kresek ini setiap anak tidak mendapatkan hasil yang sama, tergantung seberapa METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam mereka penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam menjajakan dagangan mereka dan dengan tipe penelitian deskriptif. Metode pengaruh waktu mulai berjualan, dan pemilihan seberapa ibu-ibu yang mau membeli bersifat kantong kresek mereka. Bagi anak yang jumlah informan keseluruhan berjumlah 16 berjualan dari pukul 09.00 WIB hingga orang. Data Primer dalam penelitian ini pukul penghasilannya adalah data yang diambil langsung dari mencapai Rp. 50.000 dengan modal Rp. informan penelitian melalui wawancara 20.000 perhari, namun bagi anak yang langsung dengan anak penjual kantong mulai dari pukul 12.30 wib, menghasilkan kresek dan pihak-pihak yang mengetahui Rp.25.000 sampai Rp. 30.000 dengan kehidupan anak penjual kantong kresek di modal 1 pack kantong kresek Rp. 10.000 Pasar Raya Kota Padang. Data Sekunder rupiah. Sehingga keuntungan yang mereka yang digunakan dalam penelitian ini arsip- peroleh berkisar Rp. 15000 – 30.000 arsip mengenai letak geografis, peta rupiah perhari. wilayah Pasar Raya Kota Padang. 18.00 WIB gigihnya Padang. Hal ini tentu menjadi fenomena mengapa mereka lebih memilih berjualan informan purposive yang digunakan sampling. Adapun Metode pengumpulan data yang digunakan adalah 1. Observasi 2. Wawancara Dalam penelitian ini, peneliti Wawancara yang dilakukan dalam menggunakan non participant observer, penelitian ini adalah wawancara mendalam yaitu suatu bentuk observasi dimana merupakan peneliti tidak terlibat langsung dalam informal antara seorang peneliti dengan kegiatan para informannya. Seorang peneliti tidak kelompok, atau dapat juga sebuah interaksi dikatakan peneliti tidak ikut serta dalam melakukan kegiatan anak yang berjualan kantong sejumlah pertanyaan yang telah disusun kresek tersebut. dengan mendetail jawaban yang Peneliti melakukan observasi wawancara sosial ketika anak mulai beraktifitas sampai melakukan mereka berdasarkan pulang. Daerah observasi berdasarkan dengan telah alternatif dibuat wawancara, pertanyaan sebelum melainkan yang umum penelitian ini adalah kawasan Pasar Raya kemudian didetailkan dan dikembangkan kota Padang merupakan Pasar Induk kota ketika melakukan wawancara atau setelah Padang tepatnya di jalan sandang pangan melakukan wawancara untuk melakukan yang relatif banyak anak penjual kantong wawancara berikutnya (Afrizal, 2014:137). kresek. Keadaan lokasi penelitian yang Peneliti melakukan dalam waktu diobservasi oleh peneliti adalah situasi yang berbeda yaitu pada kegiatan informan pada siang dan sore hari di daerah tersebut dalam menjalankan aktivitasnya yakni pagi karena pada saat itu anak penjual kantong hingga sore hari. kresek 3. Studi Dokumen melakukan sehingga aktivitas mempermudah jualan peneliti memperoleh data. Dokumen dalam penelitian ini ialah berupa data anak penjual kantong kresek, Kegiatan observasi ini dilakukan kondisi geografis dan demografis Pasar pada siang hari pada pukul 12.30 WIB Raya Kota Padang yang tertera pada bab sampai dengan sore hari pada pukul 18.00 IV, yang peneliti peroleh dari kantor BPS WIB. Adapun yang peneliti observasikan Kota Padang dan kantor Dinas Pasar Kota di lapangan adalah anak yang berjualan Padang. kantong kresek yang total keseluruhannya Unit analisis dalam penelitian ini berjumlah 23 orang, tempat aktivitas adalah individu, yakni anak yang berjualan berjualan kantong kresek di Pasar Raya Kota tepatnya disekitaran jalan sandang pangan, dan pasar raya blok Padang. Teknik analisis data dalam timur, serta pembeli kantong kresek/ penelitian ini adalah model analisis model pengguna jasa dan pihak lain yang terlibat. Milles Huberman. Keinginan HASIL DAN PEMBAHASAN mandiri pengalaman lebih Penyebab Anak Berjualan Kantong dipengaruhi Kresek keluarga yang setiap hari melihat orang tua Adapun penyebab anak - anak ini oleh anak hidup yang berjuang keras secara berulang-ulang memilih berjualan kantong kresek selain sehingga dari tuntutan untuk memenuhi kebutuhan kondisi keluarga yang miskin menjadi sehari - hari dengan dukungan penuh dari dorongan paling kuat bagi anak untuk keluarga, hal ini didasari oleh beberapa bekerja, sering kita jumpai anak-anak yang faktor yaitu faktor internal dan faktor bekerja demi memenuhi kebutuhan sendiri eksternal. maupun Internal disini adalah tindakan yang dilakukan anak untuk membantu meringankan beban orang tua dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari serta keinginan mandiri. Keinginan mandiri anak barangkali lebih dipengaruhi oleh pengalaman hidup keluarga yang setiap hari melihat orang tua yang berjuang keras secara dimaksudkan sebagai membantu akibat perekonomian keluarganya, seperti halnya anak penjual 1. Faktor Internal Faktor dimaksudkan berulang-ulang sebagai akibat sehingga kondisi keluarga yang miskin menjadi dorongan paling kuat bagi anak untuk bekerja. 1. Keinginan Mandiri Keinginan mandiri seorang anak muncul karena adanya masalah yang terdapat di dalam keluarganya. Anak mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, baik secara sosial ekonomis maupun politis, dengan mengutamakan kebebasan dari pengawasan yang terlalu ketat oleh orang tua atau sekolah. kantong kresek yang berada di Pasar Raya Kota Padang, mereka melakukan pekerjaan ini demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dengan cara menjual kantong kresek kepada orangorang yang berbelanja di Pasar Raya, mereka harus mencari uang sendiri dikarenakan kehidupan keluarga mereka yang kurang mampu sehingga dengan menjual kantong kresek mereka berharap dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan membantu meringankan beban orang tuanya. Keinginan anak - anak untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan pribadi didasari dari dorongan dirinya sendiri tanpa adanya paksaan orang lain, hal ini didasari dari keinginan mereka untuk membantu meringankan beban keluarganya, uang yang mereka peroleh walaupun tidak banyak namun dapat membantu untuk membahagiakan diri mereka sendiri, sehingga dapat digunakan untuk tambahan uang saku di sekolah dan membeli perlengkapan sekolah seperti sebahagian buku dan alat tulis lainnya. sembunyi – sembunyi tanpa sepengetahuan 2. Kurangnya Perhatian Orang tua dari mereka ada yang orang tua, dimana seumuran mereka harus Kurangnya perhatian orang tua bersekolah. Perhatian orang tua terhadap disini menuntut orang tua lebih peduli anak sangatlah penting karena dukungan dengan kehidupan anaknya khususnya orang tua hal yang paling utama bagi diri pergaulan diluar rumah. Karena di era si anak, bagi anak yang menjual kantong global saat ini pergaulan bebas dapat kresek di Pasar ada sebahagian dari mengancam untuk mereka yang langsung berangkat ke Pasar mengarah ke hal - hal yang buruk. Namun Raya tanpa harus pulang telebih dahulu hal minimnya ini tidak jadi perhatian bagi orangtua si diantara kehidupan komunikasi anggota anak yang keluarga terjalin membuat anak. kedekatan antara orang tua dengan anak menjadi kurang seimbang. Perhatian penting dalam orang Dengan kondisi keluarga yang tidak memadai sehingga para orang tua tua sangatlah perkembangan anak, pasrah dengan kondisi yang ada, sehingga anak merasa tidak ada lagi harapan untuk banyak anak yang tidak mendapatkan bersekolah perhatian dari orang tua mereka, dengan mencari uang sendiri. berbagai macam persoalan yang ada dalam 2. Faktor Eksternal kehidupan keluarga mereka, mulai dari 1. dan memutuskan untuk Pengaruh Teman tidak lengkapnya kedua orang tua mereka, Pengaruh teman menjadi salah satu sampai dengan tuntutan hidup yang tidak faktor yang besar karena proses interaksi seimbang dengan kebutuhan hidup. Hal ini individu sangat berdampak terhadap diri si anak, bergabung ini muncul. Oleh karenanya banyak anak yang tidak bisa melanjutkan memang peran orang tua atau kerabat sekolah mereka dikarenakan tidak adanya sangat penting dan besar dalam motif ini. biaya dan kurangnya perhatian terhadap Karena prilaku di luar rumah, ditambah dengan nyaman dengan keputusannya sulit bagi tidak adanya salah satu orang tua mereka. seseorang disekitarnya untuk merubahnya Sama halnya dengan beberapa anak yang kembali. menjadi jika awal seorang ajakan untuk individu sudah menjual kantong kresek di Pasar Raya Mengacu dari konsep intersubjektif Kota Padang, ada yang tidak bersekolah jika sebuah tindakan diambil berdasarkan dan ada yang masih sekolah dan ikut proses interaksi individu dan pengalaman menjual pribadi individu tersebut. Secara khusus kantong kresek, walaupun tertarik kepada menggunakan untuk individu skema ketika interpretatifnya merealisasikan fenomenologi sekolahan pergi menjual kantong kresek ke Pasar Raya. 2. personalnya dalam kehidupan sehari-hari untuk memahami makna dari apa yang dikatakan dan dilakukan oleh orang lain. (Sindung, 2013 : 146) berperan apabila terjadi ketegangan antara anak dengan orangtuanya yang merupakan inti dalam keluarga. Ketegangan mungkin terjadi, apabila terjadi ketidakserasian pandangan kehidupan tuanya. dengan Orang tua anak mengenai pandangan yang orang mengalami kesulitan mendidik putra - putrinya adalah mereka yang belum percaya penuh atas kemampuan mandiri putra - putrinya, sehingga cenderung melindunginya untuk (Over-protective). keadaan - keadaan Lingkungan tempat tinggal yakni tetangga juga bisa mempengaruhi tindakan seseorang melalui interaksi yang terjalin, lingkungan Kelompok sepermainan semakin antara Pengaruh Lingkungan terlalu Pada begini, pengaruh kelompok sepermainan semakin besar. Hal ini di alami oleh anak yang menjual kantong kresek di Pasar Raya , mereka tergiur akan ajakan teman, di mana teman yang lain dapat menghasilkan uang tambahan belanja, hal ini menambah motivasi anak yang lain untuk melakukan hal tersebut, sedangkan di rumah mereka merasa bosan tanpa adanya kegiatan setelah pulang sekolah, hal lain yang memicunya adalah tidak adanya kawan bermain di rumah setelah mereka pulang dari sekolah, sebab kawan yang satu kebanyakan tempat tinggal tetangganya anak ini melakukan aktifitas di Pasar, bagi orang tua mereka yang memiliki pekerjaan di Pasar, anakanaknya juga ikut ke Pasar, ada yang membantu orang tuanya berjualan dagangan orang tuanya dan ada juga yang melakukan aktifitas lain salah satunya menjual kantong kresek, tidak adanya teman bermain dirumah tentu akan membuat anak - anak lain merasa bosan di rumah, ditambah dengan melihat temannya pulang dari pasar bisa membawa uang sendiri yang bisa digunakan untuk uang tambahan belanja di sekolah, dengan melihat kondisi anak-anak lain yang tidak memiliki aktifitas, ditambah dengan kondisi ekonomi keluarga mereka yang kurang mampu, maka tetangga lain juga mengajak anak - anak lain untuk ikut kepasar dengan tujuan supaya bisa membantu meringankan beban orang tua mereka. KESIMPULAN Berdasarkan temuan peneliti diatas terhadap kehidupan anak - anak penjual kantong kresek di Pasar Raya kota Padang, mereka melakukan dengan keinginan b) Kurangnya perhatian orang tua, sendiri yang didasari apa yang mereka dimana temui dalam keluarga, misal, apabila si mendapatkan perhatian dari orang tua kakak besar mereka, dengan bebagai macam persoalan kemungkinan adik akan meniru. Hubungan yang ada dalam kehidupan keluarga keluarga sangat berpengaruh disini. mereka, mulai dari tidak lengkapnya kedua telah berjualan, maka Selain itu ada beberapa faktor - banyak hidup faktor internal dan eksternal. kebutuhan hidup. a) Keinginan dipengaruhi 2. mandiri oleh anak pengalaman lebih yang tidak orang tua mereka, sampai dengan tuntutan faktor lain yang mempengaruhi yaitu 1. Faktor Internal anak yang tidak seimbang dengan Faktor Ekternal a) Pengaruh teman hidup Kuatnya pengaruh kelompok teman keluarga yang setiap hari melihat orang tua sebaya juga mengakibatkan melemahnya yang berjuang keras secara berulang - ikatan individu dengan orang tua, sekolah, ulang sebagai norma - norma konvensional. Selain itu, akibat kondisi keluarga yang miskin banyak waktu yang diluangkan individu di menjadi dorongan paling kuat bagi anak luar rumah bersama teman - teman untuk bekerja, sering kita jumpai anak - sebayanya dari pada dengan orang tuanya anak adalah salah satu alasan pokok pentingnya sehingga yang dimaksudkan bekerja kebutuhan sendiri demi memenuhi maupun membantu peran teman sebaya bagi individu. perekonomian keluarganya, seperti halnya b) Lingkungan tempat tinggal anak penjual kantong kresek yang berada Lingkungan tempat tinggal yakni di Pasar Raya Kota Padang, mereka tetangga juga bisa mempengaruhi tindakan melakukan pekerjaan ini demi memenuhi seseorang melalui interaksi yang terjalin. kebutuhan hidup mereka sehari - hari DAFTAR PUSTAKA dengan cara menjual kantong kresek Afrizal. kepada orang-orang yang berbelanja di 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Pasar Raya, mereka harus mencari uang Erwin. 2011. Pola Penanganan Anak sendiri dikarenakan kehidupan keluarga Jalanan dan Pengemis di Sumatera mereka yang kurang mampu sehingga Barat. (Kasus Kota Padang dan dengan menjual kantong kresek mereka Kota berharap Antropologi Tahun XI, Vol 1. dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan membantu meringankan beban orang tuanya Bukittinggi). Jurnal Nomor 14. Juli-Desember. Hal 1-16 ____. 2013. Karakteristik Anak Jalanan dan Bentuk Kekerasan Anak Jalanan di KotaPadang Sumatera Barat. Jurnal Antropologi Indonesia Tahun XIII, Vol 34. Nomor 2. JuliDesember. Hal 176-189 Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta : Kencana Prenada Media Group _____ dan Sutiah. 2011. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.