INTISARI PERANAN DAN FUNGSI OTORITAS JASA

advertisement
INTISARI
PERANAN DAN FUNGSI OTORITAS JASA KEUANGAN
DALAM MELAKUKAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG
PASAR MODAL
Oleh : Daud Tarigan1
Pelanggaran yang terjadi di Pasar Modal sangat beragam dilihat dari segi
jenis, modus operandi, atau kerugian yang mungkin ditimbulkannya. Oleh karena itu
Otoritas Jasa Keuangan diberikan wewenang untuk mempertimbangkan konsekuensi
dari pelanggaran yang terjadi dan wewenang untuk meneruskannya ke tahap
penyidikan berdasarkan pertimbangan dimaksud. Tidak semua pelanggaran terhadap
Undang-Undang Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaannya harus dilanjutkan
ke tahap penyidikan karena hal tersebut justru dapat menghambat kegiatan penawaran
dan atau perdagangan efek secara keseluruhan. Apabila kerugian yang ditimbulkan
membahayakan system Pasar Modal atau kepentingan pemodal dan atau masyarakat,
atau apabila tidak tercapai penyelesaian atas kerugian yang telah timbul, Otoritas Jasa
Keuangan dapat memulai tindakan penyidikan dalam rangka penuntutan tindak
pidana.
Dalam prakteknya, Otoritas Jasa Keuangan sering kali tidak meneruskan
suatu pelanggaran pidana ke tahap penyidikan, namun juga mengenakan sanksi denda
kepada pelaku pelanggaran tersebut yang jumlah sanksi dendanya melebihi batas
maksimal sanksi denda yang dapat dikenakan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
bidang Pasar Modal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan
yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan tidak meneruskan suatu pelanggaran pidana
ke tahap penyidikan dan juga mengenakan sanksi denda kepada pelakunya sesuai
dengan sistem hukum pidana di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan penelitian
lapangan untuk memperoleh gambaran mengenai peranan dan fungsi Otoritas Jasa
Keuangan dalam melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Pasar Modal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagai sub sistem peradilan pidana, Otoritas Jasa
Keuangan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan tertentu ataupun
mengenakan sanksi terhadap pihak yang diduga melakukan tindak pidana Pasar
Modal. Terbukti ataupun tidak terbuktinya suatu tindak pidana diputuskan oleh
Hakim berdasarkan pemeriksaan persidangan.
Kata kunci : Peranan dan fungsi Otoritas Jasa Keuangan; Penyidikan tindak pidana di
bidang Pasar Modal
1
Mahasiswa Magister Hukum UGM Konsentrasi Hukum Bisnis
viii
ROLE AND FUNCTION OF THE FINANCIAL SERVICES
AUTHORITY TO CONDUCT CRIMINAL INVESTIGATIONS IN THE
CAPITAL MARKET
ABSTRACT
by
Daud Tarigan2
Violations that occur in the Capital Market are very diverse in terms of type,
modus operandi (procedure), or losses that may be incurred. Therefore, the Financial
Services Authority (OJK) is authorized to consider the consequences of the violations and
the authority to proceed to the stage of investigation based on the considerations
mentioned. Not all violations of the Capital Market Law and its implementing regulations
should proceed to the investigation stage because it can actually inhibit the public
offering activity or securities trading deals and overall effect. If the losses caused harm to
the capital market system and the interests of investors or the public, or if there is no
settlement is reached for any losses that have been incurred, the Financial Services
Authority can initiate an investigation actions in order for prosecution of offenses.
In practice, the Financial Services Authority does not forward a criminal offense
to the investigation stage, but also impose fines to the offender that the amount of the fine
sanction exceeds the maximum penalties that may be imposed as stipulated in
Government Regulation No. 45 of 1995 on the Implementation of Capital Market
Activities. The purpose of this study is to determine whether the action taken by Financial
Services Authority does not forward a criminal offense to the investigation stage and also
impose fines to the perpetrators is in accordance with the criminal law system in
Indonesia.
This research was conducted through literature research and field research to gain
an overview of the roles and functions of the Financial Services Authority to conduct
criminal investigations in the capital market. The results showed that as a sub-system of
criminal justice, the Financial Services Authority does not have the authority to perform
certain actions or impose penalties on those suspected of committing the crime of capital
market. Proven or not the evidence of a criminal offense is decided by the judge based on
the proceedings.
Keywords: Role and functions of the Financial Services Authority; Investigation of
criminal offenses in the Capital Market
2
Mahasiswa Magister Hukum UGM Konsentrasi Hukum Bisnis
ix
Download