Analisis Risiko Kecelakaan Pada Penggunaan Tower Crane Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Baru Unikom dan Proyek Pembangunan Gedung Elizabeth RS Bossomeus EXTENDED ABSTRACT Konstruksi merupakan usaha manusia untuk menyatukan bahan-bahan atau material menjadi suatu kesatuan yang utuh atau suatu unit penuh, bisa berupa bangunan, dengan fungsi dan kriteria tertentu. Proses ini tidak hanya melibatkan manusia atau pekerja sebagai pelaksananya, tetapi juga didukung dan dibantu oleh berbagai peralatan. Peralatan konstruksi digunakan untuk mengatasi keterbatasan kemampuan manusia. Kemampuan manusia dalam hal jangkauan (ketinggian, kejauhan), kecepatan, kemampuan mengangkat bebandan atau hal serta kondisi yang membatasi, membebani dan mengancam keselamatan dan kesehatan manusia. Meski peralatan sangat membantu pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan, kemampuan penggunaan dan pengendalian peralatan menjadi satu prasyarat mutlak yang harus dipenuhi agar peralatan dapat digunakan dengan baik dan aman. Karena jika kemampuan penggunaan dan pengendalian alat tidak dipenuhi, bukan cuma pekerjaan yang akan terganggu, tapi juga bisa mengancam keselamatan dan kesehatan manusia di wilayah penggunaan alat tersebut. Bisa disimpulkan selalu ada risiko kecelakaan untuk pemakaian setiap peralatan konstruksi. Salah satu dari banyak peralatan konstruksi yang biasa digunakan adalah alat angkut yang disebut tower crane. Tower crane adalah pesawat angkut yang mengangkat beban dan memindahkan beban secara horizontal menuju tempat yang diinginkan. Risiko kecelakaan pada penggunaan tower crane dapat diminimalisir dengan melakukan manajemen risiko, dengan melalui beberapa tahapan manajemen, salah satunya analisis risiko. Analisis risiko dibagi menjadi tiga tahapan yaitu, identifikasi risiko, analisis risiko, memprioritaskan risiko. Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan pembangunan gedung Elizabeth rumah sakit Borromeus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi risiko penggunaan tower crane pada kedua proyek, agar selanjutnya dapat digunakan untuk proses manajemen risiko selanjutnya. Kata kunci : analisis risiko, kecelakaan kerja, tower crane Pendahuluan kemungkinan kecelakaan harus ditindak Risiko kecelakaan adalah kombinasi dari lanjuti. Hanya kecelakaan dengan kerugian probabilitas suatu kejadian dan konsekuensi besar dan kemungkinan terjadi besar yang dari kejadian tersebut. paparan risiko dapat perlu dihitung sebagai berikut, pengeluaran untuk tindak lanjut tersebut. Risk exposure = Risk Likelihood x Risk Potensi risiko kecelakaan perlu dihitung impact supaya Dimana konstruksi dapat tercapai. Risk Exposure (Value) diperhatikan, nilai untuk ekonomis memperkecil dalam proses Risiko kecelakaan pada penggunaan tower : crane dapat diminimalisir dengan melakukan Paparan/potensi Risiko Risk Likelihood manajemen risiko, manajemen risiko secara : garis besar dibagi 2 bagian, bagian pertama Probabilitas terjadinya risiko Risk impact analisis risiko bagian kedua manajemen : risiko, kedua proses ini merupakan suatu Dampak bila terjadi risiko siklus yang berkelanjutan. Yang dimaksud Besarnya potensi kecelakaan dipengaruhi siklus berkelanjutan adalah setiap kegiatan oleh yang dua faktor, yaitu jenis dan telah dianalisis risikonya dan kemungkinan. Jenis kecelakaan yang terjadi dilakukan tindakan manajemen dianalisis yaitu kecil, sedang dan besar. Makin besar ulang untuk dilakukan tindakan manajemen kecelakaan makin besar kerugian yang selanjutnya dan terus berulang hingga risiko didapat namun mencapai tingkat minimal atau tingkat yang kemungkinan diinginkan. Analisis risiko dibagi menjadi dan kecelakaan harus besar dihindari, dengan kejadian kecil bisa saja diabaikan, karena tiga kecelakaan membutuhkan kondisi-kondisi analisis risiko, memprioritaskan risiko. khusus untuk terjadi. Begitu juga kecelakaan Identifikasi kecil dengan kemungkinan terjadi besar, risiko , membuat daftar risiko, sehingga namun pada kondisi ini juga bergantung didapatkan daftar yang berisi risiko-risiko pada akumulasi kerugian dari kecelakaan kecelakaan yang mungkin terjadi pada tower tersebut, jika akumulasinya besar maka crane. Setelah didapatkan daftar risiko-risiko sudah kecelakaan seharusnya pencegahan. dilakukan Karna tidak tindakan semua tahapan yaitu, risiko maka identifikasi yaitu risiko, mendefinisikan selanjutnya dapat dilakukan analyze risk. Analyze risk atau kegiatan menganalisis risiko bertujuan untuk dengan bahasan kecelakaan menurut jenis- manganalisis risiko untuk dimasukan kepada jenisnya beberapa sangat penyebabnya. Setelah daftar kecelakaan berbahaya, berbahaya, sedang, rendah dll. didapat selanjutnya dilakukan analyze risk, Selanjutnya risiko yang telah di analisis untuk mengetahui tingkat risiko kecelakaan sigolongkan berdasarkan tingkatannya atau tersebut. analizy risk dilakukan dengan prioritize risk. Prioritize risk adalah kegiatan memakai menggolongkan risiko berdasarkan berbagai menggunakan matriks risiko terlebih dahulu kelompok, misalnya perlu kerawanan, biaya tingkatan, dilakukan untuk contohnya waktu, dll. tingkat Prioritize mendapatkan risk daftar dan kecelakaan matriks didefinisikan menurut risiko, untuk konsekuensi dan frekuensi kecelakaan Untuk penilaian konsekuensi dan frekuensi prioritas risiko yang perlu di minimalisir dinilai dari lebih dahulu. Ketiga bagian tersebut adalah 1. Konsekuensi kecelakaan (C) bagian-bagian umum dari risk analysis, Konsekuensi banyak keparahan atas kejadian kecelakaan yang peneliti menambahkan atau kecelakaan yaitu tingkat mengurangoi konten dari risk analysis dapat/akan terjadi. bergantung konteks proyek. Skala Konsekuensi Definisi Konsekuensi 1. No/trivial effect ( hampir tidak ada effect) Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini 2. Injuri (luka kecil) 3. Lost time injuri (kehilangan jam kerja) adalah deskriptif, yaitu mendiskripsikan data kualitatif yang diperoleh dari pengamatan 4. Incapacity (hampir fatal) proyek 5. Fatality (fatal) yang akan ditinjau dan yang diperoleh menunjang dari studi kebutuhan literature penulisan yang Dirujuk dari file Adhi Karya dan penyusunan tugas akhir ini. Sesuai dengan tahapan risk analysis tehapan 2. Frekuensi kecelakaan (F) pertama yang dilakukan adalah identify risk. Frekuensi Proses analisis risiko pada penilitian ini seringnya terjadi kecelakaan atau bahaya berdasarkan kecelakaan menurut ILO 2004, kecelakaan adalah tingkat yang akan terjadi atau seberapa sering Referensi kejadian kecelakaan akan terjadi. Barrie, Skala Frekuensi Definisi frekuensi Construction Management, The McGraw- 5. Certain (pasti) Donald S. 1984. Profesional Hill. 4. Probable (sangat mungkin) Dipohusodo, 3. Possible (mungkin) Manajemen 2. Very unlikely (kecil Kanisius. Jakarta. Istimawan. Proyek dan 1996. Konstruksi, kemungkinan) Griffith, Alan. & Watson, Paul. 1. Almost impossible (hampir tidak mungkin) 2004. Construction Management Principles Dirujuk dari and Practice, Palgrave Macmillan. New www.mishc.uq.edu.au/NMIRAG/NMISHR AG.asp Setelah mengetahui konsekuensi frekuensi kecelakan, maka dan dapat didapatkan tingkat risiko kecelakaan pada suatu proyek. Setelah itu dapat dilakukan tahapan akhir risk analysis yaitu prioritize risk, atau memperioritaskan risiko mana yang akan ditangani terlebih dahulu untuk masuk ke dalam tahapan risk management. kecelakaan pada penggunaan tower crane untuk proyek pembangunan gedung baru unikom lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyek pembangunan gedung Elizabeth rumah sakit borromeus. in Construction Projects Second edition. Blackwell Science Ltd. UK. Levitt Raymond E., Samelson Nancy M.. Construction Safety Management 2nd Edition. Levy, Sidney M. 2006. Project management in construction-5th Edition, The McGraw-Hill. Project Scheduling and Control, John Wiley Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko Jobling, Paul. 1999. Managing Risk Mubarak, Saleh. 2010. Contstruction Kesimpulan tingkatan York. & Sons Inc. Peurifoy Robert L., Schexnayder Clifford J., Shapira Aviad. 2006. Construction Planning, Equipment, and Methods 4th Edition. Project Management Institut. 2008. A Guide to Project Management Body of Knowledge-4th Edition, PMI Inc. Pennsylvania. Schexayder, Clifford J. & Richard E. Taylor and Francis. 2009.Operation management construction. TJ International LTD. Mayo. 2004. Construction Management Fundamentals, Mc Graw Hill. New York. for Turner, Alan E. 1990. Building Procurement. MACMILLAN EDUCATION LTD.