Tayangan Presentasi Perubahan Mindset Kurikulum 2013

advertisement
PERUBAHAN MINDSET GURU
DALAM KURIKULUM 2013
Oleh
Hanna
Kepala LPMP Prov. Sultra
1
1
PERTANYAAN YANG PERLU KITA JAWAB
2
“SEBATAS RENUNGAN”
WiLAYAH KERJA LPMP SULAWESI TENGGARA
DATA KEPENDIDIKAN SULTRA
1. LUAS WIALYAH: 38067.70 KM, (87 % KEPULAUAN, 23 % DARATAN), 14
KABUPATEN, 208 KECAMATAN,345 KELURAHAN, PENDUDUK, 2.508.05 JIWA
2. JUMLAH SEKOLAH 4.136
Paud . 218, TK/RA. 1.226, SD/MI. 2310, SMP/MTS. 283, SMK. 99
3. JUMLAH GURU: 55.841
TK. 5.383, SD. 29790, SMP. 9.186, SLB. 279, SMA. 5.446, SMK. 1.717, RA. 247,
MI. 980, MTS. 2007, dan MA. 814
4. GOLOGAN
II: a. 1449, b. 2191, c. 908, dan d. 762
III: a. 4887, b. 2465, c. 3548, dan d. 4881
VI: a. 5758, b. 269, c. 8, dan d. 3
5. PENDIDIKAN
SMA. 15679, D1. 1299, D2. 18426, D3. 1351, S1. 18697, S2. 387, dan S3. 4
6. JUMLAH TENAGA SDM 120 ORANG
SUMBER ETOS KERJA
Sebagian analisis menguraikan bahwa sumber utama bagi
etos kerja adalah keyakinan religius.
Agama Islam : "Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyakbanyak supaya kamu beruntung."( QS 62: 10)
Agama Kristen : “ hendaknya kamu saling memberi tanpa mengharapkan
sesuatu ”. Akulah jalan & kebenaran & hidup. Tdk ada seorangpun yang
datang kepada Bapa kalau tdk melalui Aku (Yohannes 14:6)
Agama Hindu : “ keharusan memenuhi kewajiban untuk mentaati hokum
karmayoga, suatu norma yang menyatakan bahwa bekerja sesuai dengan
swadharma masing-masing merupakan inti dari yadnya (ibadah)
6
Tukarlah sikap mu untuk
menuju puncak 100%
7
MASALAH……
1. BELUM BEARADAB
2. BELUM MENGINDONESIAKAN INDONESIA
3. BELUM MAMPU MENGEMBANGKAN KEPERCAYAAN DIRI
4. TIDAK MENGHARGAI PERBEDAAN
5. GAGAL MENYATUKAN SUKU BANGSA
6. GAGAL MEMBENTUK POLITIK IDENTITAS
7. PEMBELAJARAN BELUM MENJADI SARANA BERFIRKR
8. MALAS MENGURUS KENAIKAN PANGKAT
8
9. PENGEMBANGAN PROFESI TERHAMBAT
PENYAKIT KRONIS PNS
•
•
•
•
•
KUDIS = KURANG DISIPLIN
ASMA = ASAL MASUK
TBC = TIDAK BISA COMPETEN
KRAM = KURANG TRAMPIL
ASAM URAT = ASAL SAMPE
KANTOR URING-URINGAN & TIDUR
• GINJAL = GAJI INGIN NAIK KERJA
LAMBAN
Habibie, pertanyaan mendasar
Persoalan apa yang kita hadapi sbg bangsa?
Indonesia ‘terjatuh’
dalam situasi
“paradoksal”
Kita mengalami
ketimpangan kualitas
SDM
Indonesia dalam “Paradoks”
kita KAYA tapi MISKIN
[kekayaan SDA melimpah, tapi miskin penghasilan]
kita BESAR tapi KERDIL
[amat besar wilayah & penduduknya, tapi kerdil dalam produktivitas
dan daya saingnya]
kita MERDEKA tapi TERJAJAH
[merdeka secara politik, namun terjajah secara ekonomi]
kita KUAT tapi LEMAH
[kuat dalam tindak anarkisme, namun lemah dalam menghadapi
tantangan globalisasi]
kita INDAH tapi JELEK
[indah dalam potensi dan prospeknya, namun jelek & korup dalam
pengelolaannya]
Mengapa ?
 karena kita terkena “Penyakit Orientasi”
 Kita lebih mengandalkan SDA daripada SDM
 Kita lebih berorientasi jangka pendek daripada jangka panjang
 Kita lebih mengutamakan critra daripada karya nyata
 Kita lebih melirik makro daripada mikro ekonomi
 Kita lebih mengandalkan cost added daripada value added
 Kita lebih berorientsi pada neraca perdagangan & pembayaran
daripada neraca jam kerja
 Kita lebih menyukai jalan pintas (korupsi, kolusi, penyelewengan,
dsb) daripada kejujuran dan kebajikan
 Kita lebih menganggap jabatan (power) sebagai tujuan daripada
sebagai sarana untuk mencapai tujuan
BE, LANJUT TEYUSSSS ………………
KAMI LAGI ASYIK NIHHHH ………
2
PERLUNYA PERUBAHAN
14
(UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN
Nomor 14 Tahun 2005)

PENDIDIK PROFESIONAL

TUGAS UTAMA: MENDIDIK, MENGAJAR,
MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI,
DAN MENGEVALUASI PESERTA DIDIK
TENTANG MANUSIA
• Manusia Pada Dasarnya Ingin Berubah, Tetapi Tak
Mau “Diubah”
• Mengapa Manusia Sulit Menerima Perubahan?
• Karena “Bukan dari Saya”
• Tidak Mampu Melihat
• Blur, Tidak Fokus, Kurang Kontras
• Merasa Terancam, Budaya Foto-foto • Sulit
Beradaptasi
• Kurang “Membaca”
• Over-reactive
• “Jauh”
16
Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama:
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
[Perber Mendiknas & Ka BKN 2010, 1: 2]
"Kalau Anda menginginkan
perubahan kecil dalam hidup,
ubahlah perilaku Anda. Tetapi bila
Anda menginginkan perubahan
yang besar dan mendasar, ubahlah
pola pikir Anda."
- Stephen Covey
18
PERUBAHAN MINDSET APA?
Kualitas
Proses
Kualitas
Implementasi
Kurikulum
Kompetensi
Keterampilan
Guru
 Merancang
 Melaksanakan
 Mengevaluasi
Perubaha
n Sikap
Rancanga
n aktivitas
Tingkat Keberterimaan
• Recieving (menerima)
• Responding (merespon)
• Valuing (menghargai)
• Organizing
(mengorganisasi)
• Charactering (karakter)
Perubahan Mindset hanya dapat dilakukan dengan
Kemauan dan Kegigihan serta melatih diri untuk
berbuat ikhlas dalam menerima perubahan
PERUBAHAN PRILAKU GURU
dari Kiri
ke Kanan
Mulut besar banyak
ceramah = Memberi tahu
Mulut kecil sedikit ceramah
= siswa banyak mencari tahu
Telunjuk jentik sering
menyalahkan = siswa
kurang kreatif
Tangan terbuka “welcome”
terhadap kesalahan = siswa
kreatif
Mata kecil = tidak
memperhatikan siswa
yang memerlukan
motivasi
Mata lebar =
memperhatikan siswa yang
memerlukan motivasi
/bantuan
Telinga kecil = kurang
mendengarkan keluhan
dan kebutuhan siswa yang
masing-masingnya
mempunyai kekhasan
Telinga besar =
mendengarkan keluhan dan
kebutuhan siswa yang
masing-masingnya
mempunyai kekhasan
20
Perubahan Pola Pembelajaran
PERUBAHAN PRILAKU INDIVIDU
APA JDINYA COI ?
Betapa Sedihnya…
• “Aku benci guruku.”
• “Guruku suka marah-marah. Aku nggak
suka”
• “Guruku acak-acakan, aku males diajar dia”
Kebanyakan terjadi……
Awalnya,
kita bentuk kebiasaankebiasaan pada diri kita,
Kemudian,
kebiasaan-kebiasaanlah
yang membentuk kita.
Sejatinya ….
ANTUSIAS
Inginkah Anda
Diingat Siswa sebagai
Guru Yang Menginspirasi
?
Brain
Beauty
Behaviour
25
Guru yang menginspirasi
menghasilkan
murid yang terinspirasi
3
TENTANG PERUBAHAN
27
Mengapa Harus Berubah?
• Ilmu –Teknologi – Sosial – Budaya –
Ekonomi:
– Kecepatan
– Interaksi
– Variasi
– Kualitas
– ...
• Data Informasi Pengetahuan Kearifan
Teknologi Pengetahuan
• Teknologi Informasi
• Teknologi Komunikasi
• Teknologi Komputasi
• Teknologi Otomasi
PERUBAHAN PRILAKU DALAM PBM
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
-
Observing [mengamat]
Questioning [menanya]
Personal
Experimenting [mencoba]
Associating [menalar]
Inter-personal
Networking [Membentuk jejaring]
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan
hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan
yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
30
30
Kerucut Pengalaman Belajar
Yang Diingat
Tingkat Keterlibatan
10%
Baca
20%
Dengarkan
Verbal
Lihat Gambar/
Diagram
30%
Lihat Video/Film
Visual
Lihat Demonstrasi
50%
Terlibat dalam Diskusi
70%
Menyajikan/Presentasi
Terlibat
Bermain Peran
90%
Melakukan Simulasi
Berbuat
Mengerjakan Hal yang Nyata
“Belajar yang berhasil lahir dari mengerjakannya” (Wyatt & Looper, 1999)
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana
Belajar
Mengapa
Keterampilan
Belajar Apa
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pembelajaran  K-S-A
Pengetahuan
Sikap
Pemanfaatan  A-S-K
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir
No
Rumusan Kurikulum 2013
1
Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
2
Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi
3
Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya
kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan.
4
Pembelajaran melalui pendekatan scientific:
-Mengamati
-Menanya
-Mencoba
-Menalar
-Mengkomunikasikan
(berlaku untuk semua mapel/tema)
5
Model Pembelajaran:
-Discovery learning
-Project based learning
-Collaborative learning
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran
No
Rumusan Kurikulum 2013
1.
Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya:
-Menahan diri untuk memberitahu
-Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya
2.
Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan
3.
Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari
keterampilan lainnya
4.
Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan
5.
Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya
6.
Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mapel menekankan pentingnya
prosedur: detil, logis, sistematis  algoritmis. Kebenaran prosedur lebih penting
daripada kebenaran hasil
7.
Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mapel berangkat dari pengamatan thdp
benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian dibahas melalui abstraksinya
8.
Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengthuan yang telah dipelajarinya
Perubahan Pola Pikir
No
Pola Pikir
1
Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar
2
Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3
Belajar dapat dari lingkungan sekitar
4
Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
5
Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya
6
Menekankan pentingnya kolaborasi  Guru dan siswa adalah rekan
belajar
7
Proses nomer satu, hasil nomer dua
8
Teaching  Tutoring
9
Siswa memiliki kekhasan masing-masing
35
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21
Model Pembelajaran
Informasi
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Komputasi
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Otomasi
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Komunikasi
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
(tersedia dimana saja, kapan saja)
(lebih cepat memakai mesin)
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
(dari mana saja, ke mana saja)
36
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Kerangka ini menunjukkan
bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja
tidak cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran,
produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
37
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
•Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes standar serta
penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
•Menciptakan latihan
pembelajaran, dukungan SDM
dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi
pengalaman dan integrasinya di
kelas
•Memungkinkan peserta didik
untuk belajar yang relevan
dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan
keterlibatan komunitas dalam
pembelajaran, baik langsung
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
38
4
TENTANG TIPE MANUSIA DALAM TERI U
39
(Richard Paul: Critical Thinking, 2014)
Three Levels of Thought
Level 3
Highest- Order Thinking
Explicitly reflective
(Knowledge), Highest
skill level (Skill),
consitently fair
(Attitude)
Level 2
Higher- Order Thinking
Selectively reflective,
High skill level,
Inconsitently fair, May
be skilled in sophistry
Level 1
Lower Order Thinking
Unreflective, Low to
mixed skill level,
Largerly self-serving
and self deceived
40
Prinsip MINDSET
1. Kualitas seseorang tergantung pada seberapa
banyak waktu yang digunakan untuk
mendengarkan (Listening)
2. Keragaman adalah Kunci Inovasi, kreativitas dan
kolektifitas
o Kegagalan Implementasi Pembangunan khususnya Pendidikan antara lain
karena : Kurang
investasi waktu untuk "Listening"
0 Ada 4 Level "Listening,
DOWNLOADING
SEEING
OPEN MIND
PERFORMING
OPEN HEART
PROTOTYPING
OPEN WILL
SENSING
CRYSTALIZING
PRESENCING
Connect to Sources:
Siapa diri Saya ?
Apa pekerjaan Saya ?
42
Pengembangan Kebijakan, Program & Kegiatan harus berdasar pada Akar Masalah
bukan pada Gejalanya: Untuk memahami akar masalah gunakan Model Gunung Es
Gejala
10 %
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN
ADAPTASI
INNOVASI
AKAR
MASALAH
GENERATIF
REFRAMING
BEHAVIOUR
PATTERN
SYSTEM
STRUCTURE
90 %
REDESIGN
RETHINKING
MENTAL
MODEL
43
Perencanaan membangun insan
mengacu pada sistem metabolisme
tubuh Manusia
44
5
MUTU, PROFESI, PERAN DAN TANGGUNG JAWAB GURU DALAM K 13
45
TENTANG MINDSET
• Perubahan mindset merupakan faktor pertama yang harus
disentuh sebelum sebuah kebijakan diberlakukan.
Carol Dweck (2012) menyatakan bahwa pola pikir merupakan
sumber kekuatan kemampuan seseorang.
Kekuatan dua pandangan. (1) pola pikir itu tetap “pixed mindset”
atau karakteristiknya dibawa sejak lahir, (2) pola pikir dipandang
sebagai sesuatu yang tumbuh – “growth mindset”. Jadi yang
dimaksud di sini adalah bahwa mindset itu bisa dibentuk sesuai
dengan tujuan dan orientasi yang diharapkan. BACA KHAZALI
17-20
• Pendekatan pembelajaran yang dimaksud dalam Kurikulum
2013 adalah pembelajaran saintifik, yaitu pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah.
46
PERAN GURU
yang dapat
menghasilkan
insan indonesia
yang:
Pergeseran dari pendidikan yang
berpusat kepada guru menjadi berpusat
kepada siswa dan melibatkan mereka
dengan menghubungkan kurikulum
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
dengan kehidupan NYATA
STUDENT
S
CENTER
ARTINYA
melalui
penguatan
Sikap,
Keterampiland
an
Pengetahuan
yang terintegrasi
MENDIDIK IBARAT PETANI
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
Kerah
Saku
Lengan Kiri
Lengan Kanan
Muka Kiri
Muka Kanan
Belakang
49
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan
58 cm)
38 cm
saku
kerah
92 cm
86 cm
Lengan Kiri
Muka Kiri
Belakang
58 cm
83 cm
Muka Kanan
Lengan Kanan
50
REPOSISI GURU
Dari konvensional
PRIBADI
YANG LEMAH,
KURANG
PERCAYA
DIRI, KURANG
WIBAWA
Ke saintifik
PRIBADI
YANG
MATANG,
PENUH
PERCAYA
DIRI,
BERWIBAWA
PRINSIP ILMIAH
• Pertama: Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu;
bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
• Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta
didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
• Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.
• Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain
dari substansi atau materi pembelajaran.
• Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan
objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.
• Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapatdipertanggung52
jawabkan.
KAPAN ILMIAH
• Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus
berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode
ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui
observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis,
kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis
• Penggunaan Pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus dipandu
dengan kaida-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan
penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan
penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses
pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip,
atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi
kriteria seperti berikut ini.
53
Faktor-faktor yang Memengaruhi
Capaian Murid
Guru merupakan
faktor terbesar
dalam sistem
pendidikan yang
memengaruhi
capaian murid
Guru
30%
Karakteristik
Murid
49%
Sekolah
7%
Rumah
7%
7%
Teman
sebaya
Based on research by Professor John Hattie from the University of Auckland who quantified
the overall effect on student achievement to the above factors
Yakinlah bahwa Guru yang bagus
bisa berdampak besar terhadap
capaian siswa
100 persen
Kinerja siswa dalam ujian standar
Setelah 3 tahun dengan
guru berkualitas baik
90 persen
Perbedaan sebesar 53 poin
50 persen
Setelah 3 tahun dengan
guru berkualitas rendah
37 persen
0 persen
Age 8
Age 11
Sumber: Tennessee Value-Added Assessment System (TVAAS) Study Results
From Barber, M., and M. Mourshed. (2007) based on results from Sanders and Rivers (1999).
Beberapa Faktor menjadikan Guru
yang Bagus antara lain:
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
Apa yang diketahui dan bisa dilakukan
guru
Penguasaan
Mata Pelajaran
Keterampilan
Pedagogis
KINERJA
Apa yang sebenarnya dilakukan
oleh guru
Tugas-tugas
(misal: kehadiran, dan
hal-hal yang ada dalam
“daftar kewajiban “
Efektivitas
(upaya untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran)
Kedua komponen ini penting dan saling berkaitan
Seorang guru tidak akan bisa
mengajarkan apa yang dia tidak
ketahui/kuasai
Guru yang berpengetahuan tetapi
tidak memiliki motivasi tidak akan
memiliki kinerja yang baik.
METAMORFOSE
BIDANG USAHA MANUSIA BERDASARKAN
PENGETAHUAN, DIMANA KEAHLIAN DAN
PENGALAMAN PELAKUNYA DIPERLUKAN
OLEH MASYARAKAT
DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK
1. ILMU PENGETAHUAN TERTENTU
2. APLIKASI KEMAMPUAN/KECAKAPAN
3. BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN
UMUM
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES
582010
KARAKTERISTIK PROFESI, YAITU:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KODE ETIK
PENGETAHUAN YANG TERORGANISIR
KEAHLIAN DAN KOMPETENSI YANG BERSIFAT KHUSUS
TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL YANG
DIPERSYARATKAN
SERTIFIKAT KEAHLIAN
PROSES TERTENTU SEBELUM MEMANGKU PROFESI
UNTUK BISA MEMANGKU TUGAS DAN
TANGGUNGJAWAB
KESEMPATAN UNTUK PENYEBARLUASAN DAN
PERTUKARAN IDE DI ANTARA ANGGOTA PROFESI
ADANYA TINDAKAN DISIPLIN DAN BATASAN TERTENTU
JIKA TERJADI MALPRAKTEK OLEH ANGGOTA PROFESI
59
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
HARUS DIDUKUNG OLEH KOMPETENSI YANG
STANDAR BAGI GURU PROFESIONAL, Meliputi:
1. PEMILIKAN KEMAMPUAN ATAU KEAHLIAN YANG
BERSIFAT KHUSUS ( MIS. GURU BIDANG STUDI)
2. TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL
3. SERTIFIKASI KEAHLIAN
4. HARUS MENGUASAI KEAHLIAN DALAM KEMAMPUAN
MATERI KEILMUAN DAN KETRAMPILAN METODOLOGI
5. MEMILIKI RASA TANGGUNGJAWAB YANG TINGGI ATAS
PEKERJAANNYA, BAIK TERHADAP TUHAN YANG MAHA
ESA, BANGSA DAN NEGARA, LEMBAGA DAN
ORGANISASI PROFESI
6. GURU JUGA HARUS MENGEMBANGKAN RASA
KESEJAWATAN YANG TINGGI DENGAN SESAMA GURU
60
KOMPETENSI
KUALIFIKASI GURU
KOMPETENSI:
 PAEDAGOGIK
 KEPRIBADIAN
 SOSIAL
 PROFESIONAL
KUALIFIKASI AKADEMIK:
1. BERPENDIDIKAN S1 atau D4
2. BERSERTIFIKASI PENDIDIKAN
PROFESI GURU
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES
612010
ADALAH SUATU KEBERHASILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
YANG MENYENANGKAN DAN MEMBERIKAN KENIKMATAN
 LULUSAN BERMUTU SEBAGAI
TUNTUTAN
 PERUBAHAN YANG CEPAT
 DAYA SAING LULUSAN
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES
622010
 MUTU ADALAH SIFAT DARI BENDA DAN JASA
 MUTU ADALAH PADUAN SIFAT-SIFAT DARI BARANG ATAU
JASA, YANG MENUNJUKKAN KEMAMPUANNYA DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN PELANGGAN
MENGAPA
PRODUK/JASA HARUS
BERMUTU
MENJAGA MUTU
ADANYA KECENDERUNGAN
PELANGGAN PADA ALTERNATIF
PRODUK LAIN (YANG BISA DIPILIH)
KEBERLANGSUNGAN USAHA
SIFAT-SIFAT POKOK MUTU (JASA)
1.
KEPERCAYAAN (RELIABILITY)
2.
KETERJAMINAN (ASSURANCE)
3.
PENAMPILAN (TANGIBILITY)
4.
PERHATIAN (EMPHATY)
5.
KETANGGAPAN (RESPONSIVENESS)
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES
642010
berorientasi
KEBUTUHAN/HARAPAN PELANGGAN
maka
LAYANAN PENDIDIKAN YG BERMUTU, PERHATIKAN:
1.
KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASING-MASING PELANGGAN
2.
KEPUASAN DAN KEBANGGAAN DARI PELANGGAN TERHADAP
PRODUK KITA
3.
PENERIMA MANFAAT LAYANAN PENDIDIKAN HARUS MENJADI
ACUAN BAGI PROGRAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN
PENDIDIKAN
 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI)
AKAN MENGUBAH POLA HUBUNGAN GURUMURID, TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL DAN
SISTEM PENDIDIKAN SECARA KESELURUHAN
 PROFESIONALISME GURU PERLU DIDUKUNG
PENEGAKAN KODE ETIK GURU ( SEBAGAI
NORMA HUKUM YG DIJUNJUNG TINGGI DAN
SEKALIGUS SEBAGAI NORMA KOMUNITAS
GURU)
 PROFESIONALISME GURU HARUS DIDUKUNG
OLEH KOMPETENSI YANG STANDAR.
>>
SALAH SATU DARI KOMPETENSI = PEMILIKAN
KEMAMPUAN/ PENGUASAAN TEKNOLOGI
INFORMASI
66
LAMA
1.
2.
BARU
MENGAJAR DAN
MENYODORI SISWA
DENGAN MUATAN
INFORMASI PENGETAHUAN
1.
2.
GURU DIPANDANG PALING
MENGETAHUI DAN
SATU2NYA SUMBER
INFORMASI
3.
67
DERASNYA INFORMASI
TIDAK MUNGKIN GURU
BERSIKAP PALING TAHU
GURU MENGAJAR
BAGAIMANA SISWA
BELAJAR
BERUSAHA MENDAPATKAN
INFORMASI DARI BERBAGAI
SUMBER U/. MEMFASILITASI
KEBUTUHAN SISWA






BERUBAHNYA PERAN GURU DALAM MANAJEMEN
PROSES BELAJAR MENGAJAR
(KLASIKAL vs. INKLUSI)
KURIKULUM YANG TERDESENTRALISASI vs.
KURIKULUM DEFERENSIASI
PEMANFAATAN SECARA OPTIMAL SUMBERSUMBER BELAJAR LAIN DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
USAHA PENCAPAIAN LAYANAN MUTU
PENDIDIKAN YANG OPTIMAL
PENEGAKAN PROFESIONALISME GURU
PENGUASAAN KOMPETENSI TAMBAHAN BAGI
GURU SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI ( APA?...
BELA NEGARA?)
GURU HARUSLAH DAPAT MENGEMBANGKAN SUATU
PERILAKU ADAPTIF THDP PERUBAHAN
68
Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan Kebijakan
& Program Pembangunan Pendidikan Nasional
Perubahan Lingkungan Strategis
(persaingan global, demokratisasi, desentralisasi, meningkatnya
tuntutan governance, pengangguran)
MASALAH &
TANTANGAN
 Tkt pendidikan rendah
 Dinamika struktur
penduduk belum
terakomodasi
 Kesenjangan tingkat
pendidikan
 Fasilitas pendidikan
belum memadai
 Kualitas pendidikan
rendah
 Pengembangan IPTEK
 Manajemen belum
efektif, efisien, dan
akuntabel
 Anggaran rendah
Sasaran

Kebijakan
Standarisasi

Penjaminan Mutu
Akreditasi

Program
Meningkat dan
meratanya
partisipasi/akses
Pendidikan
Meningkatnya Mutu
dan Relevansi
Pendidikan
Meningkatnya
Governance
Paradigma Nasional ( Pancasila & UUD’45)
Landasan Yuridis ( UU SISDIKNAS,69UU BHP, UU GURU, 14PP & Perda)
BEBERAPA SUBSTANSI RUU GURU
YANG BERNILAI “PEMBAHARUAN”
1. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU
a. MEMILIKI KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL
PENDIDIK SEBAGAI AGEN PEMBELAJARAN.
b. KUALIFIKASI AKADEMIK : PROGRAM SARJANA (S1) ATAU PROGRAM
DIPLOMA EMPAT (D-IV) YANG SESUAI DENGAN TUGASNYA SEBAGAI GURU.
c. KOMPETENSI PROFESI PENDIDIK MELIPUTI KOMPETENSI: PEDAGOGIK,
KEPRIBADIAN, PROFESIONAL, DAN SOSIAL
70
2. HAK GURU
a. GURU BERHAK MEMPEROLEH PENGHASILAN YANG LAYAK : gaji pokok,
tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan fungsional, tunjangan
profesi guru, dan/atau tunjangan khusus, serta maslahat tambahan.
b. TUNJANGAN PROFESI :setara 1 (satu) kali gaji pokok guru negeri pada
tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
c. TUNJANGAN KHUSUS: setara 1 (satu) kali gaji pokok guru negeri pada
tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
d. Selama guru belum memiliki sertifikat profesi, mereka memperoleh
peningkatan kesejahteraan melalui PERBAIKAN TUNJANGAN
FUNGSIONAL
71
3. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU
DITJEN PMPTK, 2005
a. MENTERI MENETAPKAN KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESI DAN KARIR GURU PADA SATUAN PENDIDIKAN YANG
DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH ATAU MASYARAKAT
b. PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH WAJIB MENINGKATKAN
PROFESIONALISME DAN PENGABDIAN GURU YANG DIANGKAT OLEH
PENYELENGGARA PENDIDIKAN DENGAN MEMBERIKAN TUNJANGAN
DAN/ATAU KESEJAHTERAAN LAINNYA
72
(MENGELOLA FAKTOR-FAKTOR EFISIENSI BELAJAR)
1.
PEMAHAMAN THDP SISWA (LAYANAN INDIVIDUAL /
INKLUSI DAN KLASIKAL
2.
KETEPATAN MEMILIH BAHAN DAN SUMBER AJAR
3.
PEMAHAMAN GURU THDP PERANNYA
4.
PENGELOLAAN FASILITAS BELAJAR YANG ADA
5.
PEMANFAATAN LINGKUNGAN (DIMANA SISWA HIDUP
DAN TEMPATNYA BELAJARNYA)
6.
MENGELOLA HUBUNGAN GURU-MURID (METODE
MENGAJAR DAN PEMANFAATAN PENGALAMAN BELAJAR
SEBELUMNYA)
۞Lakukanlah SEKARANG, karena
Besok belum tentu datang dan
kemarin tak pernah kembali
۞Hidup ini teramat singkat….
6
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses
KBK 2004
KTSP 2006
2. Pendalaman
dan Perluasan
Materi
1. Penataan Pola
Pikir dan Tata
Kelola
KURIKUL
UM
2013
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
76
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
"Bonus Demografi"
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
100 tahun kemerdekaan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
77
Tantangan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC,
CAFTA
• Masalah lingkungan hidup
• Kemajuan teknologi informasi
• Konvergensi ilmu dan teknologi
• Ekonomi berbasis pengetahuan
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
• Pengaruh dan imbas teknosains
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan
• Materi TIMSS dan PISA
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan
Pedagogi
• Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka






Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest)
78
Dinamika Kurikulum
Perkembangan
Perubahan
Kebutuhan
Akademik
Pengetahuan
Industri
Keterampilan
SosialBudaya
Sikap
Pengembangan
Kurikulum
Pedagogi, Psikologi
SDM yang
Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
79
Tema Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap,
Keterampilandan
Pengetahuan
yang terintegrasi
80
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Human Development Index (HDI)
• IPM adalah pengukuran perbandingan dari
harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan
standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.
• IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah
sebuah negara adalah negara maju, negara
berkembang atau negara terbelakang dan juga
untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan
ekonomi terhadap kualitas hidup.
Angka IPM Indonesia dari tahun ke tahun
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tahun 1980 = 0,522
Tahun 1985 = 0,562
Tahun 1990 = 0,624
Tahun 1995 = 0,658
Tahun 2000 = 0,673
Tahun 2003 = 0,709
Tahun 2004 = 0,714
Tahun 2005 = 0,723
Tahun 2006 = 0,729
Tahun 2007 = 0,734
Tahun 2008 = perhitungan baru diberlakukan
Tahun 2009 = 0,593
Tahun 2010 = 0,600
Tahun 2011 = 0,617
Tahun 2013 = 0,629
Konstruksi Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
...pendidikan
dilakukan agar
“potensi peserta
didik
berkembang”
(1) beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha
Esa, (2) berakhlak mulia,
(3) sehat, (4) berilmu,
cakap, kreatif, mandiri,
menjadi warga
negara yang
“demokratis”
serta
“bertanggung
jawab”.
SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN
Memerlukan perubahan yang revolusioner tentang
isi, proses dan penilaian
Memerlukan perubahan mindset, pengetahuan dan
keterampilan guru serta kinerja guru mengimplementasikan
kurikulum
Oleh sebab itu, kita tidak sekedar bicara pelatihan guru tetapi juga
kerangka besar pembinaan profesi guru secara utuh agar
kelak guru mampu mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
83
SAAT INI :
KURIKULUM 2013
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
84
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetens
2006
Evaluatin
g
Analyzin
g
2013
Creatin
g
Characterizin
g/
Communicati
Actualizing
ng
Organizing
/
Associati
Internalizin
ng
g
PT
Evaluatin
g
Analyzin
g
Applying
Valuing
Experimenting
Applying
Understanding
Responding
Questioning
Understanding
Knowing/
Remembering
Accepting
Observing
Knowing/
Remembering
Knowledge
(Bloom)
Attitude
(Krathwohl)
Skill
(Dyers)
Knowledge
(Bloom)
SMA/K
SM
P
S
D
85
PENGUATAN PROSES:
“ACTIVITY BASED”
BUKAN SEKEDAR
“CONTENT BASED”
KOMPETENSI LULUSAN
•
•
•
•
•
BUKU SISWA
BUKU GURU
•
•
•
CONTOH RPP
•
•
VIDEO
STANDAR PROSES
PENILAIAN
PROSES REMEDI
PENGAYAAN
PEDOMAN INTERAKSI
KOMPETENSI DASAR,
INDIKATOR DAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
ANALISIS DAN PEMILIHAN
MATERI AJAR
PEMILIHAN MODEL, MEDIA
DAN SUMBER BELAJAR
PERANCANGAN SKENARION
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
86
PENGUATAN PROSES:
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PENDEKATAN/MODEL BELAJAR
MODUL PELATIHAN
Tematik Terpadu
Pendekatan Scientific
Discovery/Inquiry
Learning
Problem Based Learning
Project Based Learning
Cooperative Learning
• Konsep Dasar
• Succes Story/Fakta
Empirik Penerapannya
• Langkaah Operasional
Penerapan
• Evaluasi Yang Digunakan
• Video Pembelajarannya
87
ESENSI PENYEMPURNAAN KURIKLUM 2013
KARAKTERISTIK
GENERASI EMAS 2045
• AMANAT UUD, UU SISDIKNAS,
PP 19
• DAYA SAING, DAYA SANDING,
DAN KAPASITAS ADAPTASI
• KOMPETENSI ABAD 21
• BONUS DEMOGRAFI
• FILOSOFI PENDIDIKAN
• FILOSOFI KURIKULUM
• TEORI PENGEMBANGAN
KURIKULUM
• PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
• DATA-DATA EMPIRIK
Generasi yang secara aktif
mampu mengembangkan
potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang
diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan
KOMPETENSI
MATERI
PROSES
• SIKAP &
PERILAKU
• KETERAMPILAN
• PENGETAHUAN
• MENGAKOMODASI
MATERI TIMSS, PISA,
PIRLS
• MENAMBAH,
MEMPERTAHANKAN,
ATAU MENGURANGI
• SCIENTIFIC APROACH
• TEMATIK TERPADU
• BAHASA SEBAGAI
CARRIER OF
KNOWLEDGE
• DISCOVERY LEARNING
• PROJECT BASED
LEARNING
• Instructional Effect dan
Nurturant Effect
• NALAR
• HIGH
ORDER
THINKING
• CRITICAL
THINKING
• CREATIVE
Materi dan tes
(benchmark dgn
soal-soal
TIMSS, PISA,
PIRLS, EGRA,
dsb)
• Observing,
questioning,
associating,
experimenting,
presenting
• Receiving,
Responding,
Valuing,
Organization,
&
Characterizatio
n
• TES  TES DAN
• Instrumentasi
• Analisis dan
PENILAIAN
NON TES
Penafsiran
(PORTFOLIO)
• Konsistensi
penerapanya.
• OUTPUT 
PROSES DAN
MANAJEMEN SEKOLAH :
OUTPUT
• PEMINATAN
• PK Guru
• Mekanisme dan Pola Supervisi
• PKB Guru
• Portfolio Guru dan Siswa
• Isian monitoring dan
• Pengelolaan Kegiatan
keterlibatan orang tua
Ekstrakurikuler
• Rapor (transfer kegiatan ekstra dan
portfolio ke dalam rapaor)
88
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
• Konstruski yang
holistik
• Didukung oleh Semua
Materi atau Mapel
• Terintegrasi secara
Vertikal maupun
Horizontal
• Berorientasi pada karakteristik
kompetensi:
•
•
•
• Dikembangkan
Berbasis Kompetensi
sehingga Memenuhi
Aspek Kesesuaian dan
Kecukupan
• Mengakomodasi
Content Lokal,
Nasional dan
Internasional (antara
lain TIMMS, PISA,
PIRLS)
Sikap (Krathwohl) : Menerima +
Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan
Keterampilan (Dyers) : Mengamati
+ Menanya + Mencoba + Menalar +
Menyaji + Mencipta
Pengetahuan (Bloom & Anderson):
Mengetahui + Memahami +
Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi +Mencipta
• Menggunakan Pendekatan
Saintifik, Karakteristik
Kompetensi sesuai Jenjang (SD:
Tematik Terpadu, SMP: Tematik
Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel,
SMA : Tematik dan Mapel
• Mengutamakan Discovery
Learning dan Project Based
Learning
• Berbasis Tes
dan Non Tes
(porfolio)
• Menilai Proses
dan Output
dengan
menggunakan
authentic
assesment
• Rapor memuat
penilaian
kuantitatif
tentang
pengetahuan
dan deskripsi
kualitatif
tentang sikap
dan
keterampilan
Kecukupan
89
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013
Silabus merupakan
rencana Pembelajaran
pada mata pelajaran
atau tema tertentu
berisi:
a. Kompetensi inti;
b. Kompetensi dasar;
c. materi pembelajaran;
d. kegiatan
pembelajaran;
e. penilaian;
f. alokasi waktu; dan
g. sumber belajar.
•
•
•
•
•
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Muatan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Beban Belajar
• Pengembangan
• Implementasi
• Monitoring dan
Evaluasi
•
•
•
•
Landasan Filosofis
Sosiologis
Psikopedagogis
Yuridis
Acuan Pengembangan
•
Struktur di tingkat nasional
•
Muatan Lokal di tingkat daerah
•
KTSP
Kompetensi
Materi
Media
Skenario
Pembelajaran
• Penilaian
•
•
•
•
KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR
STRUKTUR
SILABUS
RPP
90
MINAL AIDZIN WALFAIZIN
silvy@
91
TERIMA KASIH
Download