Mindset Warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon Dalam Ketepatan Waktu Membayar PBB Thiar Sitorus, Maria Woi, Marselina Ganing, Chandra Paputungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manado Email: [email protected] Email: [email protected] Email: [email protected] Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1), mindset warga Kelurahan Kaka Kota Tomohon akan ketepatan waktu membayar pajak 2). pengetahuan warga akan sanksi yang akan diterima bila terlambat melakukan pembayaran pajak khususnya PBB 3). Rata-rata jumlah warga yang menyadari pentingnya membayar pajak tepat waktu Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, pelaksanaan penelitian ini bertempat di Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon dan hasil yag di dapatkan dari penelitian ini adalah 80% dari warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon memiliki mindset akan betapa pentingnya ketepatan dalam membayar pajak terkhususnya PBB juga dikarenakan warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon sadar dan paham akan sanksi yang didapat jika terlambat membayar pajak Kata kunci: Mindset, PBB, Kelurahan Kakaskasen Citizens' Mindset of Kakaskasen Urban Village, Tomohon City In Accurate Time of Paying PBB Thiar Sitorus, Maria Woi, Marselina Ganing, Chandra Paputungan Faculty of Social Sciences, Manado State University Email: [email protected] Email: [email protected] Email: [email protected] Email: [email protected] Abstract This study aims to find out: 1), the citizen mindset of the Kaka City of Tomohon Sub-district will be timely to pay taxes 2). knowledge of citizens about sanctions that will be accepted if they are late in paying the tax in particular PBB 3). The average number of residents who realize the importance of paying taxes on time The method used in this study is a qualitative method, the implementation of this study took place at Kakaskasen Urban Village in Tomohon City and 80% of the residents of Kakaskasen Urban Village in Tomohon City had a mindset of how important it was to pay taxes specifically because of the citizens Kakaskasen Urban Village, Tomohon City is aware and understands the sanctions that are obtained if it is too late to pay taxes Keywords: Mindset, PBB, Kakaskasen Village PENDAHULUAN Tanggung jawab atas kewajiban pembayaran pajak, sebagai pencerminan kewajiban lkenegaran di bidang perpajakan berada pada anggota masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut Hal tersebut sesuai dengan sistem self assessment yang dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia Pemerintah pembinaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan. Dalam penyelanggaraan fungsinya yang dimiliki, Direktorat Jenderal Pajak berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak. Pengertian mindset menurut Mulyadi adalah sikap mental mapan yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman dan prasangka. Mulyadi (2007:14). Artinya mindset adalah sebuah cara pandang terhadap suatu masalah yang mempengaruhi kebiasaan kita dalam melakukan sesuatu. Mindset menjadi penting ketika wajib pajak membayar pajak dengan dipengaruhi olehmindsetmereka. Ada wajib pajak denganmindsetmembayar pajak karena merasa takut akan dikejar-kejar oleh petugas, ada yang benar-benar tulus karena ksadar dari sendiri dan ada juga yang membayar pajak karena melihat orang lain saja tanpa tahu maksud dan tujuannya dari membayar pajak. Pada hakikatnya hanya masingmasing individu yang dapat bertanggungjawab. Hanya mereka yang menopang buah dari apa yang dibuat mereka. Maka dari itu, istilah tanggungjawab pribadi atau tanggungjawab diri sendiri sebenarnya “mubadzir”. masyarakat yang tidak mengsadari bahwa setiap pribadi mempunyai nilainya sendiri- sendiri yang berhak diikutinya tidak mampu menghargai martabat individu tersebut dan tidak mampu mengenali hakikat kebebasan oleh (Friedrich August von Hayek : 2011). Pasal 9 Ayat 2A UU KUP "Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang dilakuakn setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak dikenai sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% per bulan yang akan nantinya dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai 2 dengan tanggal pelunasan/pembayaran dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan (satu) bulan." Penghasilan dari sumber pajak berasal berbagai sektor perpajakan yang bias juga diperoleh dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu bagian income bagi negara yang cukup besar dan berkontribusi terhadap pendapatan negara. Strategisnya Pajak Bumi dan Bangunan tersebut tidak lain karena objeknya meliputi seluruh bumi dan bangunan yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kemudian yang mempengaruhi mindset wajib pajak terhadap pajak yang mereka bayarkan terhadap pembangunan Indonesia sangat berpengaruh terhadap penyelenggaranaan pembayaran itu sendiri dan efek yang berkelnjutan pada wajib pajak lain. Wajib pajak yang membayar pajak dengan ikhlas akan cenderung stabil dan berkelanjutan karena mereka akan lebih sadar sadar bahwa pajak adalah suatu kebutuhan dan bukan lagi sekedar kewajiban yang selalu menuntut menurut (Muhammad Nagoro: 2019) Berbeda ketika mindset wajib pajak cenderung terpaksa atau sekadar masa bodoh dan membayar pajak karena takut akan sanksi atau merasa tidak ada gunanya membayar pajak karena bagi mereka pajak itu tidak penting, masih ada sumber daya alam. Tentunya pembayaran pajak mereka cenderung tidak akan berkelanjutan ketika hal-hal yang mereka takutkan itu sudah ada atau tidak efektif. Dari hasil penelitian kami mengenai pola pikir warga kelurahan Kakaskasen kota tomohon dalam hal ketepatan waktu membayar pajak sudah terbentuk, 80 % Mindset Pemahaman masyarakat Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon tentang pentingnya membayar pajak terkhususnya PBB sadar akan pentingnya membayar PBB tepat pada waktunya, mereka mengetahui betul dampak positif nya bagi kehidupan mereka. Mereka mengakui bahwa dengan membayar pajak terkhususnya PBB dengan tepat waktu mereka akan terlepas dari sanksi sanksi yang akan didapat, namun tidak dapat dipungkiri tidak semua warga memiliki mindset dalam kesadaran tepat waktu membayar pajak, walaupun tempat tinggal mereka dekat dengan KP2KP namun mereka sering kali terlambat dalam membayar pjak dengan alasan belum mempuyai uang dan sering menunda-nunda waktu pembayaran dikarenakan jarak KP2KP yang dianggap dekat dari rumah. Bedasarkan Penjelasan diatas, Maka dari itu penulis tertarik mengangkat tema “ MINDSET WARGA KELURAHAN KAKASKASEN KOTA TOMOHON DALAM KETEPATAN WAKTU MEMBAYAR PBB Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pola pikir warga kelurahan Kakaskasen kota Tomohon dalam ketepatan waktu membayar pbb; 2. Bagaimana pemahaman warga tentang pentingnya membayar pajak; 3 3. Bagaimana informasi yang dimiliki warga tentang dampak yang didapat jika tidak membayar pajak tepat waktu KAJIAN TEORI 1. Konsep Pajak Bumi dan Bangunan Pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat balas jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011 : 1). Menurut Abdul Rahman, pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Menurut Undang-undang No.28 Tahun 2007, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa Landasan Hukum PBB, adalah Undang– Undang Nomor 12 Tahun 1985 Sebagaimana telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Ada empat asas utama yang harus diperhatikan dalam Pajak Bumi dan Bangunan, yaitu: 1. Sederhana, dengan pengertian mudah dimengerti dan dapat dilaksanakan. 2. Adil, dalam arti keadilan vertikal maupun horizontal dalam pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan yang disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak. 3. Mempunyai kepastian hukum, dengan pengertian bahwa pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan diatur dengan UndangUndang dan peraturan atau ketentuan pemerintah sehingga mempunyai kekuatan dan hukum. 4. Gotong-royong, dimana semua masyarakat baik berkemampuan rendah maupun tinggi ikut berpartisipasi dan bertanggung-jawab mendukung 2. Konsep mindset Mindset esadaran wajib pajak akan meningkat jika dalam masyarakat timbul persepsi positif terhadap pajak. Kebanyakan masyarakat memandang pajak sebagai beban, sehingga banyak masyarakat yang berusaha untuk menghindar dari pajak. Di sisi lain, masyarakat akan menilai pengelolaan pajak yang mereka bayar. Jika masyarakat merasa pemungutan pajak tersebut tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah dan tidak memberikan manfaat yang setimpal terhadap masyarakat, maka masyarakat akan cenderung untuk tidak patuh (Suryadi, 2006:106). Menurut Maria Karanta et.al bahwa “Persepsi wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya menitik beratkan pada kesederhanaan prosedur pembayaran pajak, kebutuhan perpajakan wajib pajak, asas keadilan dalam peraturan perundangundangan perpajakan” (Maria Karanta et.al dalam Siti Kurnia Rahayu, 2010:141). Ketika wajib pajak mempunyai persepsi positif tentang hal-hal tersebut maka wajib pajak akan mempunyai kesadaran dengan sendirinya untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. 3. Konsep Ketepatan Waktu Kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan kepatuhan wajib pajak yang tinggi, yaitu kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang sesuai dengan kebenarannya. Kepatuhan memenuhi 4 kewajiban perpajakan secara sukarela (voluntary of complience) merupakan tulang punggung dari selfassesment system, dimana wajib pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan kemudian secara akurat dan tepat waktu dalam membayar dan melaporkan pajaknya. Pengertian kepatuhan Wajib Pajak menurut Safri Nurmantu yang dikutip oleh Siti Kurnia Rahayu (2010:138), menyatakan bahwa: “Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya” METODE PENELITIAN karena sasaran kami yaitu ingin membandingkan apakah ada pengaruh dalam hal ketepatan waktu membayar pajak terhadap warga yang tinggal dekat dengan kantor pajak dan dengan warga yang jauh dengan kantor pajak. Selain itu lokasi ni juga mudah di jangkau sehingga mempermudah dalam hal memperoleh data, selain itu juga hemat biaya, terjangkau dan mudah di akses merupakan salah satu pertibangan kami. Waktu Penelitian Penelitian ini kami lakukan dalam jangka waktu 1 hari saja, karena kami hanya mewawancarai para warga yang berada di sekitar kantor pajak Kakaskasen. 1.Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Kualitatifm bedasarkan metode penelitian yang telah dikemukan oleh Sebagaimana yang dikutip oleh lexy J. Moleong (2000:51), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Sementara itu penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia. 2. Lokasi dan Waktu Penelitan Lokasi penelitian Lokasi Penelitian adalah Jalan Raya Tomohon, Kel. Kakaskasen, Kec. Tomohon, Kakaskasen, Tomohon, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Mengapa lokasi ini kami pilih Fokus Penelitian Yang menjadi focus penelitian adalah mindset dari para warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon dalam ketepatan waktu membayar pajak, Sumber Data Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari informan yang di anggap tahu tentang mindset ketepatan waktu membayar pajak Data sekunder adalah data yang di dapat dari buku-buku jurnal ataupun informasi lain yang terkait dengan fungsi dan tujuan ketepatan waktu membayar pajak Teknik Pengumpulan Data 5 Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung keada warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon Wawancara, wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur ( semistructure interview) di mana pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada informan yang dipilih ANALISIS DATA Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis interaktif. Model analisi ini terdiri dari tiga tahapan utama yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ketiga tahapan ini sebagai suatu yang jalin menjalin selama melakukan penelitian. Proses reduksi adalah proses pemulihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Selanjutnya setelah proses reduksi ini berlangsung dilakukan penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Langkah terakhir setelah penyajian data baru dilakukan pebarikan kesimpulan. Dalam tahap ini peneliti membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokan data yang telah terbentuk dan proporsisi yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap dengan temuan baru yang berbeda dari temuan yang sudah ada. Secara individual melalui wawancara yang dilakukan penulis warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan hasil wawacara dengan 7 warga. Sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa membayar pajak bukanlah merupakan hal yang memberatkan masyarakat, sebagian besar responden membayar pajak karena mereka sadar bahwa membayar pajak akan membantu proses pelaksanaan pembangunanm selain itu responden/ warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon menyatakan bahwa mudahnya membayar pajak karna bertepatan di Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon ada KP2KP Tomohon sehingga memudahkan responden untuk membayar pajak secara langsung. Penelitian kami mengenai ”Mindset Warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon Dalam Ketepatan Waktu Membayar PBB” kami menggunakan penelitian yang mampu untuk menganalisi setiap permaalahan, kejadian, persepsi, tindakan dan lainnya untuk kemudian kami jelaskan serta uraikan dalam sebuah data yang kami dapatkan saat wawancara dengan sebuah kata – kata ataupun kalimat HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara kami dengan beberapa warga 6 Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon bahwa 80% presentasi warga menyatakan bahwa mereka memiliki mindset bahwa penting utnuk membayar pajak tepat pada wkatunya. Hasil 80% yang terdiri dari 7 warga yang tempat tinggalnya berada di sekitar kantor pajak 5 diantaranya menyatakan penting untuk membayar pajak tepat waktu karena mereka tahu akan sanksi yang akan didapatkan jika terlambat membayar pahak namun pada kenyataannya 2 dari 7 warga yang menjawab pertanyaan mengaku bahwa walaupun tempat tinggalnya dekat dengan kantor pajak tapi mereka masih mengaku bahwa mereka sering kali terlambat membayar pajak dengan berbagai alasan yaitu pertama, belum memiliki uang, kedua karena kantornya dekat jadi selalu menundah dan mengakibatkan keterlambatan membayar pajak dan dikanahkan denda. Dan 5 dari 7 orang yang di wawancarai taat dalam membayar pajak karena akses yang mudah hanya dengan berjalan kaki, dan tidak perluh menunggu karena selalu datang tepat waktu. Warga Kelurahan Kakaskasen Kota tomohon sadar akan dampak yang akan didapat jika terlambat membayar pajak. Mereka mengaku bahwa cukup tahu akan sanksi maupun denda dan sebagian besar warga sangat menghindari terjadinya hal itu. Menurut hasil penelitian kami mengenai pola pikir warga kelurahan Kakaskasen kota tomohon dalam hal ketepatan waktu membayar pajak sudah terbentuk, tetapi dalam hal pelaksanaanya masih kurang maksimal. Masyarakat pada umumnya mengetahui bahwa pajak itu harus dibayar karena sudah merupakan kewajiban kita, dan sudah tercantum dalam UU KUP Pasal 9 Ayat 2A. Mungkin jika tidak di atur dalam UU, masyarakat menjadi acuh tak acuh dalam membayar pajak, karena tidak berdasarkan dan berlandaskan UU KUP Pasal 9 Ayat 2A. Memang tidak mudah menanamkan pola yang baik dalam hal membayar pajak tepat waktu pada masyarakat, karena tidak semua orang berpola pikir yang sama. Tetapi membayar pajak saat ini sudah terpola pada masyarakat, bahwa dalam membayar pajak kita harus memperoleh imbalan secepatnya dari pajak yang kita bayar. Sangat sulit merubahnya pola pikir masyarakat seperti ini, yang kurang paham tentang prosedur dan proses pengelolaan pajak. Pemahaman masyarakat Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon tentang pentingnya membayar pajak tepat waktu yaitu tentunya mereka sudah mengetahui dampak positif nya bagi kehidupan mereka yaitu memberikan keuntungan besar, walaupun hasil nya belum langsung dirasakan, tetapi dengan membayar pajak tepat waktu masyarakat / wajib pajak sudah terbebas dari denda yang cukup merugikan bagi wajib pajak itu sendiri, dan bila kita tidak tepat waktu dalam membayar pajak, dampak negatifnya wajib pajak akan memdapatkan surat peringatan jika sudah berulangkali membayar pajak tidak tepat waktu. Apabila wajib pajak tidak membayar pajak tepat waktu dan sudah berulang – ulang kali, maka hal tersebut makin mempersulit wajib pajak dalam hal melakukan pembayaran karena utang yang akan di bayar menjadi sangat banyak. Jika hal ini terjadi maka wajib pajak akan di lakukan pemeriksaan, apabila saat wajib pajak sudah menerima surat peringatan dari para petugas, 7 dan wajib pajak itu sendiri tidak ada etikat baik maka akan di tindak lanjuti dalam persidangan, karena dalam UU sudah menjelaskan jika wajib pajak menyepakati dari awal ditempuh jalur hukum. Kelalaian ataupun kesengajaan tidak menyelesaikan tunggakan / utang pajak memberikan konsekwensi hukum dalam hal ini dilakukan tindakan sandera. Tindakan sandera merupakan tindakan hukum yang biasa. Informasi yang dimiliki warga Kelurahan Kakaskasen Kota tomohon tentang dampak yang didapat jika masyarakat tidak membayar pajak tepat waktu yaitu tentunya pembangunan infrastruktur seperti jalan, fasilitas umum dan masih banyak lagi akan terhambat dan petumbuhan daerahnya akan melemah dan sulit berkembang. Warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon sekiranya ikut peduli terhadap warga disekitar mereka yang masih kurang sadar akan pentingnya membayar PBB tepat waktu DAFTAR PUSTAKA Friedrich august von hayek, Tanggung jawab individu, Pradya Paramitha, jakarta, 2001. Gunawan, Sulistia Gan. Setiabudy, Rianto. Nafrialdi. Elysabeth. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI. J. Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya; Bandung. 167 hlm. KESIMPULAN Hal yang dapat Penelitian ini adalah: (1) (2) (3) dicapai dalam 80% Mindset dari warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohono Utara menyadari bahwa penting membayar untuk membayar PBB tepat waktu; 5 dari 7 warga yang diwawancarai mengaku mudah dalam pembayaran pajak dikarenakan wilayah yang bertepatan dengan KP2KP Tomohon, sehingga kesadaran dari para warga untuk membayar pajak sangatlah tinggi; sebagian besar warga tepatnya 80% warga Kelurahan Kakaskasen Kota Tomohon memiliki Pengetahuan warga akan sanksi yang akan didapat jika terlambat membayar pajak. SARAN Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi 2011 .Yogyakarta: Penerbit Andi. 2011. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba. Empat. Jakarta Menurut Undang-undang No.28 Tahun 2007, Pasal 9 Ayat 2A UU KUP Rahayu, Siti Kurnia. 2013. Perpajakan Indonesia: Konsep & Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu Suryadi. (2006). Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak. Jurnal Keuangan Publik, 4(1), 105-121. 8 http://www.neraca.co.id/article/97944/minds et-wajib-pajak-yang-baik https://klikpajak.id/batas-waktupembayaran-pajak-badan/ http://eprints.umpo.ac.id/1145/3/BAB%201. pdf https://www.moneysmart.id/yuk-bayar-pbbtepat-waktu-ketahui-dulu-nih-cara-bayarpbb-dan-bagaimana-menghitung-nilainya/ http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/ akt/article/viewFile/1600/1223 https://www.pajak.go.id/id/artikel/mindsetwajib-pajak-yang-baik (Muhammad Nagoro) 9