BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasi Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Beberapa definisi komunikasi adalah: 1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid). 2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G). 3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981). 4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W). 9 10 5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi). 2.2 Komunikasi Massa Komunikasi Massa adalah ringkasan dari komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana komunikasi massa. Salah satu perubahan teknologi baru menyebabkan dipertanyakannya kembali definisi komunikasi itu sendiri. Definisi komunikasi massa yang sebelumnya sudah cukup jelas. Komunikasi massa bisa didefinisikan dalam tiga ciri: 1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen, dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempuk dan sifatnya sementara. 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. 11 2.3 Media Massa Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu. Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, dan media on-line (internet). Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi kendati dalam setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi komunikasi melalui media massa. 12 Fungsi komunikasi massa menurut Dominick (2001) terdiri dari: 1. Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (a). Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (b). Instrumental surveillance (pengawasan instrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprohatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Sebuah stasiun televisi mengelola program untuk menayangkan sebuah peringatan atau menayangkannya dalam jangka panjang. Sebuah surat kabar memuat secara berseri, bahaya polusi udara dan pengangguran. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang ancaman itu. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop merupakan contoh pengawasan instumental. 13 2. Interpretation (Penafsiran) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga membeberkan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) surat kabar. Penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya. Penafsiran tidak terbatas pada tajuk rencana. Rubrik artikel yang disajikan pun memberikan analisis kasus di belakang peristiwa yang menjadi berita utama, misalnya tentang kebijakan pemerintah, pemilihan umum dan lainnya. Selain surat kabar, radio siaran dari televisi pun memiliki fungsi penafsiran, seperti tayangan acara “Derap Hukum” di SCTV, dan tangan penafsiran sejenis lainnya. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersonal atau komunikasi kelompok. 14 3. Linkage (Pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Contoh kasus di Indonesia adalah kasus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebelumnya menjabat Menko Polkam dalam jajaran Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarnoputri. Ketika beliau jarang diajak rapat kabinet dan kemudia mengundurkan diri, maka tayangan beritanya di televisi, radio siaran dan surat kabar telah menaikkan pamor Partai Demokrat yang mencalonkan SBY sebagai presiden. Dalam pemilu 2004 lalu, perolehan suara partai demokrat mencuat dan mengalahkan partai besar sebelumnya, seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Masyarakat yang tersebar dipertalikan oleh media massa untuk memilih Partai Demokrat. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau dihubungkan oleh media. 4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai) Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut sosialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili 15 gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. Sebuah penelitiann menunjukkan bahwa banyak remaja belajar tentang perilaku berpacaran dari menonton film dan acara televisi yang mengisahkan tentang pacaran, termasuk pacaran yang agak liberal atau bebas. Diantara semua media massa, televisi dangat berpotensi untuk terjadinya sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) pada anak muda, terutama anak-anak yang telah melampaui usia 16tahun, yang banyak menghabiskan waktunya menonton televisi dibanding kegiatan lainnya, kecuali tidur. Beberapa pengamat memperingatkan kemungkinan terjadinya disfungsi jika televisi menjadikan salurannya terutama untuk sosialisasi (penyebaran nilainilai). Sebagai contoh, maraknya tayangan kekerasan di stasiun televisi dapat membentuk sosialisasi bagi anak muda yang menontonnya, yang membuat anak muda berpikir bahwa merode kekerasan adalah wajar dalam memecahkan persoalan hidup. 5. Entertainment (Hiburan) Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang 16 mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisis setiap hari merupakan tayangan hiburan. Begitupun radio siaran, siarannya banyak memuat acara hiburan. Memang ada beberapa stasiun televisi dan radio siaran lebih mengutamakan tayangan berita. Demikian pula halnya dengan majalah. Tetapi, ada beberapa majalah yang lebih mengutamakan tayangan berita seperti Time dan News week, Tempo dan Gatra. Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya. Melalui berbagai macam acara di radio siaran pun masyarakat dapat menikmati hiburan. Sementara surat kabar dapat melakukan hal tersebut dengan membuat cerpen, komik, teka teki silang (TTS), dan berita yang mengandung human interest (sentuhan manusia). Berdasarkan hasil penelitian, siaran langsung olahraga yang ditayangkan televisi dan media massa telah meningkatkan jumlah penonton yang menyaksikan olahraga. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat seorang ahli sosiologi John Tulamin dan Charles Page (dalam Rakhmat, 1996) yang menyatakan bahwa meningkatnya olahraga secara luar biasa sebagai hiburan massa setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai besar merupakan hasil dari televisi. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena 17 dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali. Sementara itu, Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah : 1. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang terjadi. Sebagian informasi didapat bukan dari sekolah, atau tempat bekerja, melainkan dari media. Kita belajar musik, politik, ekonomi, hukum, seni, sosiologi, psikologi, komunikasi, dan hal lain dari media. Kita belajar keterampilan menggunakan komputer, memasak, menjahit dan sebagainya dari media. Kita mengenal tempat-tempat bersejarah yang ada di dunia juga dari media elektronik (terutama film) dan media cetak yaitu buku-buku sejarah. Khalayak media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan radio siaran atau menonton televisi karena mereka ingin 18 mendapatkan informasi tentang peristiwa yang terjadi di muka bumi, gagasann atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan, diucapkan atau dilihat orang lain. 2. Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, serita, diskusi dan artikel. Contohnya, dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita yang dipandu oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidang-bidang yang ada kaitannya dengan pendidikan anak-anak. Semua situasi ini, nilai-nilai yang harus dianut masyarakat, tidak diungkapkan secara langsung, tetapi divisualisasikan dengan contoh-contoh tentang bagaimana mendidik anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, apa makanan yang layak, bagaimana merawat bayi yang baik, bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan anak balita, dan sebagainya. 19 3. Fungsi Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar, seperti contoh dalam media cetak surat kabar, fungsi memengaruhi dapar dilihat antara lain dalam ruang atau kolom khusus, iklan atau artikel yang disusun sedemikian rupa sehingga tidak terlihat sebagai suatu artikel yang isinya mempromosikan suatu produk. Artikel tersebut biasanya memuat tulisan tentang suatu analisis terhadap produk makanan atau suatu analisis tentang produk elektronik yang baru (komputer, internet dan sebagainya). Khalayak terpengaruh oleh pesan-pesan dalam tulisan tersebut sehingga tanpa sadar khalayak melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan oleh media tersebut. 2.4 Televisi Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memiliki televisi dirumahnya. Tayang televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam sehari (Agee, et. al 2001:279). 20 Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satellite (DBS). Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian, dengan adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Karena perkembangan televisi yang sangat cepat, dari waktu ke waktu media ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesat Olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) hingga sekarang. 21 TVRI yang berada dibawah departemen Penerangan pada saat itu, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah sekira 210 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, TV7, Lativi, Metro TV dan lain-lain. Fungsi utama televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, medidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Radio siaran dengan indra pendengaran, surat kabar dan majalah dengan indra penglihatan. Sedangkan dalam televisi bersifat audivisual, berpikir dalam gambar, dan pengoperasiannya jauh lebih kompleks. 22 2.5 Produksi Program Acara Produksi program acara adalah Program siaran yang sesuai dengan karakteristik informasi yang akan diproduksi. Produksi program acara dapat dibagi menjadi dua jenis,yaitu 1. Produksi karya artistik adalah proses produksi informasi yang bersumber dari ide / gagasan manusia untuk dijadikan informasi audio (radio), dan informasi audio visual gerak (televisi), sesuai dengan kriteria program acara. Diantaranya yaitu : - Musik - Komedi - Edukasi - Seni dan Budaya 2. Produksi Karya Jurnalistik diproduksi melalui pendekatan jurnalistik, yaitu proses produksi yang mengutamakan kecepatan, khususnya program acara yang bersifat time concern. Diantaranya yaitu: - News bulletins - News magazine - Current Affair, seperti dialog (wawancara, diskusi panel, talkshow) - Live report atau reportase Produksi program acara provocative proactive yang disiarkan di Metro TV merupakan termasuk dalam karya jurnalistik yaitu talkshow. Talkshow 23 merupakan sebuah program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator. Kadangkala, Talkshow menghadirkan tamu berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga, seorang tamu dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talkshow ini biasanya diikuti dengan menerima telpon dari para pendengar/penonton yang berada di rumah, mobil, ataupun ditempat lain. Program Acara Provocative Proactive Sebuah program TV yang hadir di Metro TV setiap hari kamis pukul 21.30 yang akan memberikan pada intinya berita dan kabar terpanas dalam gaya yang berbeda. Akan ada 2 bagian besar di Provocative Proactive TV. Pertama adalah berita. Dimana presenter (pandji) akan memberitakan berita berita selama seminggu yang panas. Seperti recap dalam seminggu. Kedua adalah sebuah talkshow dengan nama “Warung Kopi”. Warung Kopi adalah bagian dari budaya Indonesia. Orang Indonesia suka sekali bersosialisasi. Walau hanya sekedar bercengkrama maupun berkumpul. Kemanapun di Indonesia, kita bisa temui warung kopi. Dan filosofi warung kopi itu menarik: Semua orang sama dan semua orang bisa membahas apa saja. Tak jarang, politik, sejarah, konspirasi jadi bagian dari obrolan tersebut. 24 Filosofi seperti inilah yang akan dibawa ke Talkshow “Warung Kopi” tadi. “Warung Kopi” akan jadi talkshow tapi dengan format seperti sitcom (situasi komedi). Para presenter tidak jadi diri sendiri, tapi jadi sebuah tokoh yang mewakili lapisan masyarakat yang berbeda, yaitu: - Raditya Dika: menjadi mahasiswa bernama Dika dengan segala karakteristik mahasiswa. - Ronald: menjadi rakyat jelata bernama Onal yang kerjanya serabutan, salah satunya adalah berdangan barang apapun. - Pandji: menjadi perwakilan dari masyarakat kelas menengah, yaitu sebagai pekerja. - J Flow: menjadi tokoh yang mewakili kalangan yang lebih mampu bernama Joshi. Yang tongkrongannya lebih “tinggi” tapi sesungguhnya peduli dengan Indonesia, dengan gayanya sendiri. Ke 4 orang ini disatukan oleh tongkrongan mereka, Warung Kopi. Anak pemilik Warung Kopi tersebut adalah seorang anak gadis diperankan oleh Andhari. Di Provocative Proactive selalu di hadirkan bintang tamu yang berkaitan dengan topik, terutama politikus, pejabat dan orang yang terkenal di Indonesia. Keberanian mengutarakan kebebasan berpendapat yang menjadi inti program. Seperti yang kita ketahui, pernah ada isu panas datang dari negara tetangga kita, 25 Malaysia dan itupun menjadi topik pembahasan yang seru. Pada episode itu mendatangkan Tantowi Yahya sebagai perwakilan dari dewan, yang harus merasakan sentilan halus dari mereka mengenai pembangunan gedung DPR yang baru dan penambahan fasilitas seperti kolam renang & SPA. Berbicara tentang Isu Politik tidak selamanya harus dengan wajah serius. Di Provocative Proactive ini adalah ketika kritisme dipadu dengan komentar cerdas berbalut humor. Gambar 2.1 Logo Provocative Proactive 2.6 Konsep Persepsi Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin mudah dan semakin sering 26 mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensi nya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. (Mulyana 2009:180) Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Perbedaannya yaitu (Mulyana 2009: 184) : - Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan nonverbal. Manusia lebih aktif daripada kebanyakan objek dan lebih sulit diramalkan. - Persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan persepsi terhadap manusia menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dan sebagainya). - Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi. Dengan kata lain, objek bersifat statis sedangkan manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, lebih cepat dari pada persepsi terhadap objek. Oleh karena itu, persepsi terhadap manusia lebih beresiko daripada persepsi terhadap objek. 27 2.7 Politik Istilah politik berasal dari kata Polis (bahasa Yunani) yang artinya Negara Kota. Dari kata polis dihasilkan kata-kata, seperti: 1. Politeia artinya segala hal ihwal mengenai Negara. 2. Polites artinya warga Negara. 3. Politikus artinya ahli Negara atau orang yang paham tentang Negara atau negarawan. 4. Politicia artinya pemerintahan Negara. Secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu system politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari system tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Kekuasaan yaitu kemampuan sesorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok sesuai dengan keinginan dari pelaku. Pembagian atau alokasi adalah pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat. Jadi, politik merupakan pembagian dan penjatahan nilainilai secara mengikat. 28 Sistem politik suatu Negara selalu meliputi 2 suasana kehidupan. Yaitu: a. Suasana kehidupan politik suatu pemerintah (the Govermental political sphere) b. Suasana kehidupan politik rakyat (the sociopolitical sphere) Suasana kehidupan politik pemerintah dikenal dengan istilah suprastruktur politik, yaitu bangunan “atas” suatu politik. Pada suprastruktur poliyik terdapat lembaga-lembaga Negara yang mempunyai peranan penting dalam proses kehidupan politik (pemerintah). Suasana kehidupan politik pemerintahan ini umumnya dapat diketehuai dalam UUD atau konstitusi Negara yang bersangkutan. Suprastruktur politik Negara Indonesia meliputi MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, danDPA. Suasana kehidupan politik rakyat dikenal istilah “Infrastruktur politik” yaitu bangunan bawah suatu kehidupan politik, yakni hal-hal yang bersangkut paut dengan pengelompokan warga Negara atau anggota masyarakat ke dalam berbagai macam golongan yang biasa disebut sebagai kekuatan sosial politik dalam masyarakat. Infrastruktur politik mempunyai 5 unsur diantaranya: 1. Partai politik 2. Kelompok kepentingan 29 3. Kelompok penekan 4. Alat komunikasi politik 5. Tokoh politik. 2.8 Efek Komunikasi Massa Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. Efek efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu. Disini peneliti meneliti dua efek yaitu: - Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. 30 - Efek afektif ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya. 2.9 Teori Individual Differences Nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini lengkapnya adalah “Individual Differences Theory of Mass Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis. Tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang lain. 31 Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu,maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terehadap pesan tertentu. (jika variabel antara bersifat seragam). 2.10 Operasional Konsep Operasionalisasi konsep adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable. Dengan kata lain, operasional konsep adalah sebagai petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan cara ini, konsep-konsep sosial sudah diterjemahkan menjadi suatu yang operasional yaitu variabel konstruk yang nantinya akan diukur. Operasioanal konsep juga sebagai informasi ilmiah yang amat membantu peneliti dan dari informasi yang didapat maka akan diketahui caranya pengukuran suatu variabel. (Masri Singaribun, Sofian Effendy. Op. Cit. Hal. 46.) 32 Table 2.1 Operasionalisasi Konsep Variabel Persepsi Dimensi Kognitif Indikator Instrumen 1. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena para presenternya yang lucu dan santai Kuesioner 2. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena para presenternya bukan berasal dari dunia politik di Indonesia 3. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena dibawakan dengan konsep yang santai dan segar 4. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena pembahasan yang di angkat tentang politik di Indonesia 5. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena tutur bahasa nya yang diperbincangkan mudah di mengerti oleh mahasiswa 6. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena untuk mengisi 33 waktu luang 7. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena menurut Anda acara politik seperti ini sangat jarang di Indonesia 8. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena acara ini cocok untuk para mahasiswa/i yang tertarik dengan dunia politik 9. Menyaksikan acara Provocative Proactive karena topik politik yang dibahas sedang hangat diperbincangkan 10. Acara Provocative Proactive memberikan manfaat Afektif 11. Acara Provocative Proactive memberikan gambaran postif tentang politik pemerintahan di Indonesia 12. Acara Provocative Proactive memberikan gambaran negatif tentang politik pemerintahan di Indonesia 13. Acara Provocative Proactive mempengaruhi untuk 34 menilai sejauhmana kehidupan politik pemerintahan di Indonesia 14. Acara Provocative Proactive dapat membuat lebih mengenal permasalahan Politik pemerintahan di Indonesia 15. Acara Provocative Proactive dapat membuat lebih mengenal tokoh politik di pemerintahan Indonesia 16. Acara Provocative Proactive menambah pengetahuan tentang politik 17. Acara Provocative Proactive dapat mempengaruhi untuk berpendapat tentang politik pemerintahan di Indonesia 18. Acara Provocative Proactive membuat menjadi kritis dalam menanggapi isu-isu politik di Indonesia