pola komunikasi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan

advertisement
POLA KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN
REFERENSI DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH PENGOLAHAN DATA
ELEKTRONIK DAN ARSIP KABUPATEN WAKATOBI (STUDI KASUS DI
PERPUSTAKAAN DAERAH PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK DAN ARSIP
KEC. WANGI-WANGI, KABUPATEN WAKATOBI)
La Ode Iffa * Marsia Sumule ** Sitti Utami Rezkiawaty Kamil
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo Kendari
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Pustakawan Dalam Meningkatkan Pelayanan
Referensi di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten
Wakatobi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan mengenai pola komunikasi
pustakawan dalam meningkatkan pelayanan referensi di Kantor Perpustakaan Daerah
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pola komunikasi pustakawan dalam
meningkatkan pelayanan referensi di kantor perpustakaan daerah pengolahan data elektronik
dan arsip kabupaten wakatobi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menjalankan tiga
pola komunikasi yaitu pola komunikasi satu arah, pola komunikasi dua arah dan pola
komunikasi multi arah yang dilakukan oleh Pustakawan di Kantor Perpustakaan Daerah
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi, sangat mendukung peningkatan
pelayanan referensi diKantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip
Kabupaten Wakatobi.
Kata Kunci : Meningkatkan pelayanan referensi
1
ABSTRACT
This study entitled Communication Patterns In Improving Services Reference
Librarian at Library Office of Electronic Data Processing and Archive Wakatobi. The
purpose of this study was to describe the patterns of communication in improving the service
reference librarian at the Library Office of Electronic Data Processing and Archive
Wakatobi.
The results showed that the communication patterns librarians in improving the
service reference in the office area library Electronic data processing and archive district
Wakatobi, it can be concluded that in running three communication pattern is a pattern of
one-way communication, the pattern of two-way communication and communication patterns
of multi-way done by Librarian at Library Office of Electronic Data Processing and Archive
Wakatobi, strongly supports improvement of reference services at the office of the Regional
Library And Archive Electronic Data Processing Wakatobi.
Keywords: Improving service reference
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang bertujuan untuk melayani
kebutuhan masyarakat akan informasi. Agar kebutuhan masyarakat pada informasi terwujud,
Perpustakaan itu harus baik, terarah, dan terkendali. Supaya masyarakat mendapatkan
informasi yang mereka butuhkan. Perpustakaan harus menghimpun, mengolah dan
mengelolah informasi-informasi yang ada, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebagai subsistem dari sistem Perpustakaan, pelayanan Perpustakaan adalah suatu
proses atau pemberdaya sumber-sumber informasi secara tepat serta penyediaan berbagai
layanan dan bantuan kepada pengguna sesuai kebutuhan pengguna Perpustakaan.
Perpustakaan adalah barometer kegunaan yang ada di Perpustakaan dan memperlihatkan
bagaimana Perpustakaan mampu menjalankan fungsi-fungsinya. Untuk dapat menjalankan
tugas mengelola informasi dan memberikan pelayanan dengan baik kepada pengguna,
seorang pustakawan harus menguasai keahlian dan perbanyak berinteraksi dengan orang lain.
Pustakawanpun sebagai orang yang menguasai sumber-sumber informasi dan sangat di
butuhkan oleh orang lain, mereka juga akan menjadi pemandu agar menemukan informasi
seefektif dan seefisien mungkin agar tujuan tersebut bisa tercapai, dengan itu diperlukan pola
komunikasi yang tepat dan efektif.
Dalam layanan Perpustakaan, komunikasi memegang peranan yang sangat penting.
Hampir semua aktivitas pelayanan dan kerja di lingkungan Perpustakaan yang terjadi dalam
keseharian tidak terlepas dari interaksi/komunikasi dalam berbagai cara; baik secara verbal,
tulisan, gestural, ataupun bentuk komunikasi lainnya. Komunikasi dapat melibatkan semua
pihak, bahwa tanpa adanya komunikasi suatu lembaga organisasi tidak dapat berjalan dengan
efektif dan efesien. Dari hal terkecil sekalipun. Baik komunikasi intrapribadi ( intrapersonal
communication) yaitu komunikasi dengan diri sendiri. Kemudian komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) yaitu komunikasi antara orang-orang secara tatap muka (face
to face) yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung,
baik secara verbal maupun nonverbal. Tanpa komunikasi juga, manusia tidak dapat
berinteraksi dengan kelompok individu yang satu dengan kelompok individu yang lainnya.
Sehingga komunikasi sangat penting dalam sebuah perencanaan (planning) disebuah
lembaga, baik ditingkat bawah maupun menengah. Jadi komunikasi dapat diartikan sebagai
proses pertukaran informasi yang melibatkan banyak orang.
3
Dari penjelasan mengenai pelayanan referensi yang merupakan pelayanan yang
berhubungan langsung dengan pengguna, pustakawan dituntut untuk melakukan pola
komunikasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi pemustaka yang
membutuhkan informasi. Pustakawan harus memiliki pola komunikasi dalam memberikan
pelayanan kepada pemustaka yang mencari informasi sehingga pemustaka merasa senang
dengan kinerja pustakawan dan membuat pemustaka mau berkunjung kembali ke
Perpustakaan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pola
Komunikasi Pustakawan Dalam Meningkatkan Pelayanan Referensi Di Kantor Perpustakaan
Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana pola komunikasi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan referensi di
Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Kabupaten Wakatobi ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menjelaskan mengenai pola komunikasi pustakawan dalam meningkatkan
pelayanan referensi di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik dan Arsip
Kabupaten Wakatobi.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik
Dan Arsip Kabupaten Wakatobi, dengan pertimbangan :
1. Adanya tuntutan masyarakat pengguna Perpustakaan untuk mendapatkan pelayanan
Perpustakaan yang baik, berupa pelayanan koleksi, fasilitas dan jasa Perpustakaan.
2. Belum pernah ada yang mengadakan penelitian tentang Pola Komunikasi
Pustakawan Dalam Meningkatkan Pelayanan Referensi pada Kantor Perpustakaan
Daerah Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
4
Subyek Dan Informan Penelitian
Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah Pustakawan Dalam Meningkatkan
Pelayanan Referensi di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip
Kabupaten Wakatobi.
Informan Penelitian
Informan adalah orang yang memberikan informasi. Informasi-informasi ini berasal
dari dalam Perpustakaan itu sendiri. Pemilihan informan ini secara purposive sampling,
dengan informan yang ditetapkan sebanyak 6 orang.
Adapun banyaknya informan yang diambil dari Kantor Perpustakaan Daerah
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi sebagai berikut:
1. Informan kunci, Kepala Perpustakaan
2. 2 orang Saf di bagian Pengolahan Layanan Bahan Pustaka
3. 1 orang Pustakawan dibagian Pengelola Layanan Referensi
4. 2 orang pengunjung Perpustakaan atau pemustaka.
Dalam pemilihan para informan di atas, peneliti mendasarkan pada pendapat
Sugiyono (2008) yang mengatakan ada beberapa kriteria yang dijadikan landasan mereka
yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi. Mereka memahami
kultur setempat dan menyaksikan kejadian-kejadian penting di sana, sehingga sesuatu itu
bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati.
Jenis Dan Sumber Data
Jenis Data
Jenis penelitian ini adalah menggunakan deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan
secara alamiah mengenai Pola Komunikasi Pustakawan Dalam Meningkatakan Pelayanan
Referensi di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten
Wakatobi.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :
1. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari lokasi penelitian
tanpa adanya perantara seperti pernyataan staf (Pegawai) pada Kantor
Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Kabupaten
5
Wakatobi, mengenai pola komunikasi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan
referensi.
2. Data sekunder adalah data yang di peroleh secara tidak langsung malalui sumber
yang telah tersedia yang mendukung data primer, seperti dokumen resmi dan arsip
yang berhubungan dengan masalah penelitian mengenai pola komunikasi
pustakawan dalam meningkatkan pelayanan referensi pada Kantor Perpustakaan
Daerah Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Kabupaten Wakatobi
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peniliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
data yang ditetapkan.
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan
metode sebagai berikut:
1.
Studi Pustaka yakni serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, seperti buku-buku dan laporan penelitian yang
mempunyai relevansi dengan masalah penelitian.
2.
Penelitian Lapangan yakni melakukan kajian langsung di lokasi Penelitian
melalui teknik sebagai berikut :
a. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung di lokasi
penelitian
terkait
dengan
Pola
Komunikasi
Pustakawan
Dalam
Meningkatkan Pelayanan Referensi di Kantor Perpustakaan Daerah
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
b. Wawancara yaitu memberikan beberapa pertanyaan kapada informan
terkait dengan Pola Komunikasi Pustakawan Dalam Meningkatkan
Pelayanan Referensi di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data
Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
c. Dokumentasi yaitu dokumen yang digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.
6
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengelompokan
data yang telah diperoleh kemudian menyajikan secara deskriptif kualitatif mengenai Pola
Komunikasi Pustakawan Dalam Meningkatkan Pelayanan Referensi di Kantor Perpustakaan
Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Hasil Penelitian
Pola Komunikasi Dalam Meningkatkan Pelayanan Referensi
yang di
Selenggarakan Pada Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan
Arsip Kabupaten Wakatobi.
Berdasrkan pola komuniikasi dalam meningkatkan pelayanan
referensi yang
diselenggarakan pada Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip
Kabupaten Wakatobi mengacu pada tiga pola komunikasi yaitu pola komunikasi satu arah,
pola komunikasi dua arah dan pola komunikasi multi arah. Adapun tiga pola komunikasi
yang dimaksud adalah:
1.
Pola Komunikasi Satu Arah
Komunikasi satu arah berupa penyamapain informasiyang dilakukan oleh pegawai
Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakataobi
melalui media. Media yang dimaksud adalah poster, leaflet/brosur, flood stand, etalase, dan
media komunikasi grafis lainnya yang dapat dibaca secara langsung oleh para pengunjung di
dalam ruangan layanan Perpustakaan.
PolaKomunikasi
Pustakawan
Dalam
Meningkatkan
Pelayanan
Referensidiselenggarakan berdasarkan kebijakan Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan
Data Elektronik Dan arsip Kabupaten Wakatobi dalam memberikan pelayanan Bahan
Pustakadengan mudah dan cepat serta mempermudah dalam pencarian Informasi yang
dibutuhkan oleh pemustaka.Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik
Dan Arsip Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti para
pengelola Perpustakaan Desa dan Kelurahan serta Pemerintah Daerah, baik Pemerintah
Kabupaten maupun seluruh unsur masyarakat Daerah Wakatobi maju, sejahtera, berilmu, dan
memiliki wawasan yang luas, serta mampu berpikiran kritis melalui keaktifannya
7
mendayagunakan koleksi bahan pustaka yang selalu disajikan di Perpustakaan sesuai dengan
kebutuhan profesinya masing-masing.
Kebijakan Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip
Kabupaten Wakatobi dalam meningkatkan pelayanan referensidengan pola komunikasi
Pustakawan untuk memberikan pelayanan bahan pustaka dengan mudah dan cepat serta
mempermudah dalam pencarian Informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka. Menurut
Informan di ruang KantorPerpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip
Kabupaten Wakatobi yang bernamaArifin Asa, S.IPmenyatakan bahwa:
“Jadi begini, dalam pelayanan Perpustakaan inikan, ini pegawai kan bekerja
sampaihari sabtu tapi karena tuntutan masyarakat karena menyangkut pelayanan
publik maka pelayanan Perpustakaan kita buka pula pada sore hari dari senin sore
sampai sabtu sore dan dimulai pada pukul 14:30 dan ditutup pada pukul 17:00. Itu
salah satu kebijakannya, dan saya menyebarkan brosur layanan Perpustakan,
kemudian siapa saja yang datang kami layani dengan baik dengan kapasitas kursi
yang tersedia.Kita punya kursi bisa melayani ± 84 – 115 orang perhari.Kemudian ada
wifi di sini, internet gratis.Kemudian dalam rangka pelayanankita juga menyediakan
fasilitas umum bagi pemustaka yang datang berkunjung seperti WC Halaman Parkir
dan Musholla”.
( Hasil wawancara tanggal 13 Juni 2016 ).
Pernyataan Bapak ArifinAsa.,S.IP menandakan bahwa untuk bisa melayani kebutuhan
pemustaka maka Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik
dan
ArsipKabupaten Wakatobi membuka layanan sore hari mulai dari hari senin sore sampai
sabtu sore sesuai dengan jam yang sudah ditentukan.
Pendapat lain dari Ikhra Asikin mengatakan bahwa:
“Yang membuat saya tertarik ke kesini karna banyak buku-buku ceritanya, dan
penjaga Perpustakaan ruangannya selalu membantu mencarikan buku yang saya cari
dan saya pernah mencari buku tapi tidak ada di Perpustakaan penjaganya langsung
mengajak saya untuk mencari di internet yang sudah disiapkan,dengan
komputernya.saya juga nyaman soalnya ruangannya berAC juga. kemudian saya
selalu datang disni kalau belum masuk jam belajar untuk baca-baca buku”.
( Hasil wawancara 14 Maret 2016)
Jika di analisa tentang ungkapan Informan di atas, menandakan bahwa pelayanan
Perpustakaan kepada pemustaka di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik
Dan Arsip Kabupaten Wakatobi mendapatkan pelayanan yang baik.
2.
Pola Komunikasi Dua Arah
Komunikasi dua arah berupa komunikasi yang saling bergantian memberikan
informasi secara langsung. Misalanya antara pustakawan di Kantor Perpustakaan Daerah
8
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi dan salah-satu pengunjung
dalam ruanglayanan referensi di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik
Dan Arsip Kabupaten Wakatobi. Menurut Informan yang ada di ruang layanan referensi yang
bernamaLa Mego, SE mengatakan bahwa:
“Saya layani, saya siap memberikan jawaban pada pemustaka misalkan pemustaka
menanyakan salah satu judul buku yang dicari, kemudian itu saya langsung
menunjukkan pada raknya sesuai dengan kelasnya.Namun kadang tidak semua
kebutuhan pemustaka tentang informasi yang dicari tidak ada dalam bentuk buku atau
cetak tapi saya menyampaikan langsung kepemustaka untuk menggunakan layanan
internet geratis dan untuk buku yang tidak ada itu tadi saya masukkan di catatan daftar
buku. Dengan sewaktu-waktu akan di adakan kalau sudah ada pengadaan buku
lagi.Dan pemustaka yang menggunakan layanan ruangan koleksi referensi, bukunya
itu hanya bisa dibaca ditemnpatnya dan tidak bisa dipinjamkan”.
(Hasil wawancara tanggal 5Juli 2016 )
Berdasarkan Informan diatas,bahwa Pustakawan siap memberikan pelayanan
informasi secara langsung kepada pemustakanya sehingga cepat dan mudah dimengerti.
Menurut Informan yang bernama Muhammad Adram mengatakan bahwa:
“Yang membuat saya tertarik pada pelayanan Perpustakaan Daerah wakatobi, karena
sering adanya komunikasi langsung dengan penjaganya sebagai pustakawan ketika
saya datang dan mempertanyakan langsung tentang buku yang saya
butuhkan.Kedatangan ku ke Perpustakaan tidak lain hanyalah untuk menyelesaikan
tugas-tugas dari dosen mengenai khusus mata kuliah jurusan saya saja .dan disini
sumber referensi mengenai buku-buku agama Islam lumayan banyak karna saya dari
jurusan tarbiyah, yang dimana banyak koleksi referensinya disini, bagusnya juga
disini sudah ada pelayanan internet”.
( Hasil wawancara tanggal 14 Maret 2016 )
Berdasarkan pernyataan Informan diatas, menunjukkan bahwa setiap orang
mempunyai ciri khas tersendiri untuk datang ke Perpustakaan walaupun hanya untuk
menyelesaikan tugas semata.
Pola komunikasi dua arah ini, mengambil dasar pemikiran dari teori relationship yang
dikemukakan oleh Liliweri (1994) menyatakan bahwa teori relationship merupakan
komunikasi yang berlangsung antara pihak komunikator dan komunikan dan ada timbal-balik
dari pihak komunikator maupun pihak komunikan secara tatap muka dengan cara
membawakan pesan secara bersama-sama sehingga informasi cepat dan mudah dimengerti.
Sama halnya dengan pola komunikasi yang diterapkan oleh pustakawan diKantor
Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.Pola
komunikasi yang diterapkan adalah pola komunikasi dua arah.Yang dimaksud dengan pola
9
komunikasi dua arah yaitu komunikasi berupa penyampaian pesan dari pihak antara
Perpustakaan dan pengunjungnya.
3.
Pola Komunikasi Multi Arah
Komunikasi multi arah berupa komunikasi yang berlangsung antara Pegawai/Staf
dengan beberapa pemustaka yang ada di Kantor Perpustakaan Daerah, Pengolahan data
Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakataobi yang saling berinteraksi melalui diskusi dalam
ruangan layanan Perpustakaan dengan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga
pesan yang sama dapat diterima secara serentak.
Jenis kegiatan layanan yang diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan Daerah
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi dalam meningkatakan
pelayanan Perpustakaan. Menurut Informan yang ada di ruang layanan bahan pustaka yang
bernama Bapak Rahmayanto.,S.Simengatakan bahwa :
“Untuk jenis kegiatanPerpustakaan dalam meningkatkan pelayanan bahan pustaka
pada layanan ruang baca koleksi umum pemustaka juga bisameminjam dan
mengembalikan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.Kemudian disiapkan juga
layanan mobil keliling dan layanan internet”.( Hasil wawancara 5 Juli 2016)
Menurut Informan yang ada di ruang layanan bahan pustaka yang bernama Ibu
Jumrana A.Mdmengatakan bahwa :
“Jadi salah sataunya jenis kegiatan dalam meningkatkan pelayanan referensi pada
Perpustakaan yaitu menambah jumlah koleksinya. penambahan bahan pustaka
biasanya kita adakan tiap tahun kemudian kita juga sudah sering adakan lomba dan itu
sudah menjadi kegiatan tahunan yaitu lomba minat baca ( lomba bercerita siswa-siswi
SD) dan lomba mewarnai gambar untuk tingkat anak TKuntuk pengunjung terajin tiap
tahun putra dan putri sama ada lomba-lomba mewarnai gambar untuk tingkat taman
kanak-kanak itu untuk menarik minat membaca”.
( Hasil wawancara 5 Juli 2016)
Berdasarkan kedua Informan yang ada di ruang layanan bahan pustaka di atas bahwa
segala kegiatan layanan dan penambahan jumlah bahan koleksi telah disiapkan oleh Kantor
Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi bagi
pemustaka dan masyarakat.
Sebagai lembaga penyelenggara pemerintahan di bidang Perpustakaan, telah diberi
tugas dan wewenang oleh pemerintah melalui Perpustakaan Nasional RI untuk melayani
seluruh masyarakatdalam pelayanan Perpustakaan secara berkesinambungan melalui berbagai
jenis kegiatan seperti yang telah disebutkan di atas oleh beberapa staf Seksi Pengembangan
10
dan layanan bahan Pustaka pada Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik
Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
Berbagai jenis kegiatan dilakukanagar dapat meningkatkan pelayanan Perpustakaan
dengan pola komunikasi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan referensi sehingga
masyarakat sebagai pemustaka dapat dengan mudah mencari informasi di Perpustakaan.
Strategi Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten
Wakatobi
dalammeningkatkan
pelayanan
Perpustakaan
dengan
pola
komunikasi
Perpustakaan yaitu dengan memberikan jawaban dengan mudah dan cepat kepada masyarakat
sebagai pemustaka dalam pencarian informasi yang dibutuhkan. Seperti yang telah
diungkapkan sebelumya diatas oleh Bapak Mego.,SE,selaku Pustakawan di Kantor
Perpustakaan Daerah, Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
Kantor Perpustakaan Daerah, Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten
Wakatobiharus mengembangakan koleksi bahan pustaka. Kegiatan pengembangan koleksi
merupakan salah satu sarana yang penting dalam suatu Perpustakaan umum. Kegiatan kerja
pengembangan koleksi mencakup kegiatan memilih pustaka dan dilanjutkan dengan
pengadaan bahan pustaka.Kegiatan memilih dan mengadakan bahan pustaka harus
dilaksanakan secara maksimal sehingga dapat mewujudkan tujuan dan fungsi dari
Perpustakaan yaitu untuk berusaha menyediakan informasi atau bahan pustaka yang
dibutuhkan pemustaka.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pola komunikasi yang dilakukan oleh Pustakawan dalam meningkatkan pelayanan
referensi di Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten
Wakatobisecara garis besar dibagi atas tiga adalah sebagai berikut :
1.
Komunikasi satu arah berupa penyampaian informasiyang dilakukan oleh
pustakawanKantor Perpustakaan Daerah, Pengolahan data Elektronik Dan Arsip
Kabupaten Wakataobi melalui media. Media yang dimaksud adalah poster,
leaflet/brosur, flood stand, etalase, dan media komunikasi grafis lainnya yang
dapat dibaca secara langsung oleh para pengunjung di dalam ruangan layanan
Perpustakaan.
2.
Komunikasi dua arah berupa komunikasi yang saling bergantian memberikan
informasi. Misalanya antara pustakawan di Kantor Perpustakaan Daerah
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi dan salah-satu
11
pengunjung dalam ruangan layanan Perpustakaan. Jadi dapat dikatakan bahwa
komunikkasi dua arah ini sama halnya dengan komunikasi antar pribadi.
3.
Komunikasi multi arah berupa komunikasi yang berlangsung antara pustakawan
dengan beberapa pemustakayang ada di Kantor Perpustakaan Daerah, Pengolahan
data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakataobi yang saling berinteraksi melalui
diskusi dalam ruangan layanan Perpustakaan dengan jenis komunikasi yang
ditujukan
kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym
melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak.
Pola komunikasi yang dilakukan oleh Pustakawan tersebut mengambil dasar
pemikiran dari teori relationship yang dikemukakan oleh (Liliweri, 1994) dimana teori ini
melihat hubungan pola komunikasi satu arah, pola komunikasi dua arah dan pola komunikasi
multi arah.
1.
Pola komunikasi satu arah adalah komunikasi berupa penyampaian pesan dari
pihak Perpustakaan dan tidak memberikan kesempatan kepada pemustaka untuk
memberikan tanggapan atau pertanyaan.
2.
Pola komunikasi dua arah yaitu komunikasi yang berlangsung antara pihak
Perpustakaan dan pemustaka dan ada timbale balik dari pihak Perpustakaan
maupun pihak pemustakanya.
3.
Pola komunikasi multi arah yaitu komunikasi yang terjadi pada beberapa pihak
Perpustakaan dan pemustaka yang saling berinteraksi.
Pola Komunikasi yang dilakukan pustakawan pada Kantor Perpustakaan Daerah,
Pengolahan data Elektronik Dan Arsip Kabupaten wakataobi dalam meningkatkan pelayanan
referensi, ternyata belum menampakkan hasil yang maksimal sebagaimana diharapkan, sebab
anggota pustakawan pada Kantor Perpustakaan Daerah, Pengolahan data Elektronik Dan
Arsip Kabupaten wakatobisangat terbatas dan hanyaberjumlah satu orang saja sehingga
pelayanan yang dilakukan kurang efisien.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melakukan proses penelitian pada
Kantor Perpustakaan Daerah, Pengolahan data Elektronik Dan Arsip Kabupaten wakatobi,
data-data layanan yang diperoleh dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang menjadi
fokus penelitian ini, membuktikan bahwa Pustakawan dalam meningkatkan pelayanan
referensi masih kurang maksimal. Dari data keanggotaan, data pengunjung/pembaca, dan
data peminjaman, semuanya menunjukkan penurunan dari tahun ketahun. Padahal indikator
keberhasilan pelayananPerpustakaan adalah adanya peningkatan baik jumlah anggota
12
Perpustakaan, jumlah pengunjung/pembaca, dan jumlah peminjam maupun jumlah judul
buku yang dipinjam.
Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan tentang berkurangnya
pemustaka yang menjadi anggota pada Perpustakaan Daerah, berkurangnya pemustaka yang
berkunjung, dan makin berkurangnya pemustaka yang meminjam buku di Perpustakaan
Daerah, Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi penyebabnya adalah
sebagai berikut:
1.
Buku-buku yang ada diKantor Perpustakaan Daerah, Pengolahan data Elektronik
Dan Arsip Kabupaten Wakatobi, pada umumnya terbitan tahun lama yangnilai
informasinya sudah tidak dibutuhkan karena tidak sesuai lagi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan pada masa sekarang.
Dengan hal ini, maka cara menangani penyebab tersebut adalah Perpustakaan perlu
mengusahakan pengadaan judul-judul buku serta bahan pustaka lainnya yang merupakan
terbitan baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat era sekarang.
2.
Susahnya mendapatkan judul-judul buku yang dibutuhkan karena kurang tertata
secara sistematis pada rak buku, meskipun judul buku yang dicari ada dalam rak.
Dengan hal ini, Pustakawan harus lebih aktif. Maksudnya adalah pustakawan harus
bertanggung jawab untuk selalu menata setiap bahan pustaka dalam rak buku sesuai dengan
nomor klasifikasinya di setiap ruangan agar memudahkan pemustaka dalam pencarian bahan
pustaka, karena semua itu merupakan layanan prima.
3.
Menyebarnya layanan internet yang kuat yang menyajikan berbagai jenis
informasi secara instan walaupun tidak semua benar, tetapi mampu menarik dan
mengalihkan perhatian dan kunjungan calon pemustaka ke Perpustakaan.
Sedangkan di Kantor Perpustakaan Daerah, Pengolahan Data Elektronik Dan
Arsip Kabupaten Wakatobi layanan internetnya kurang memberikan layanan
prima kepada pemustaka.
Pelayanan seorang pustakawan adalah pustakawan harus selalu mengutamakan
pelayanan pemustaka dengan sebaik-baiknya, dan memuaskan sehingga pemustakanya
semakin banyak. Perpustakaan harus menjadikan internet sebagai media melayani
masyarakat, olehnya ituPerpustakaan perlu menyediakan jaringan internet yang kuat karena
itu, Perpustakaan harus mampu melayani kebutuhan informasi masyarakat yang semakin
kompleks. Perpustakaan juga harus membuat tempat istirahat atau tempat rekreasi yang
nyaman dan indah sehingga kebutuhan pemustaka dapat terwujud dan membuat pemustaka
nyaman dan ketagihan untuk terus berkunjung ke Perpustakaan.
13
4.
Segala prabotan dan fasilitas lainsebagai penunjang pelayanan yang ada pada
ruang baca masih sangat mendukung hanya saja ada beberapa bagianbangunan
yang sudah rusak dan sampai saat inibelum pernah ada perbaikan, sehingga
kadang ada beberapa pemustaka yang merasa kurang nyaman ketika berkunjung
ke Perpustakaan.
Dengan adanya kejadian ini, maka salah-satu tugas Pimpinan yaitu Pimpinan harus
mengusahakan untuk memperbaiki bagian-bagianbangunan yang rusakdiganti dengan yang
baru, sehingga pemustaka betah berkunjung ke Perpustakaan.
5.
Pemustaka jarang mengisi daftar kunjungan yang telah disediakan serta
pendataan peminjaman bahan pustaka kurang baik.
Jadi cara untuk merubah kesalahan ini,yaitu pustakawan harus mengawasi pemustaka
yang datang berkunjung ke Perpustakaan dan pustakawan juga harus mendata semua koleksi
buku yang dipinjam oleh pemustaka dengan baik dan benar.Sehingga tidak terulang kembali
kesalahan yang terjadi.
6.
Pada rak dan bahan pustaka selalu berdebu menyebabkan pemustaka malas untuk
membuka lembaran-lembaran buku.
Dengan adanya penyebab ini, makaBadan Perpustakaan Kantor Perpustakaan
DaerahPengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi harus menciptakan
suasana yang bersih baik pada rak buku, bahan pustaka dan lain-lain. Bilaperlu, Kantor
Perpustakaan Daerah, Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi
mempersiapkan cleaning service untuk membersihkan tiap hari agar kebersihan ruang koleksi
tetap terjaga.
KESIMPULAN
Pola komunikasi Pustakawan adalah suatu rencana yang dilakukan olehKantor
Perpustakaan DaerahPengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobiuntuk
meningkatkan pelayanan referensi dengan cepat dan jelas kepada pemustaka sehingga
mempermudah pemustaka menemukan informasi yang dibutuhkan dalam memanfaatkan
pelayanan Perpustakaan.
Pola komunikasi yang dilakukan oleh Pustakawan ada tiga yaitu:
a. Pola komunikasi satu arah yaitu pustakawan menyampaikan informasi layanan
Perpustakaan kepada pengunjung melalui media. Media yang dimaksud yaitu
salah-satunya lewat leaflet/brosur dalamruangan Perpustakaan, dengan melakukan
pelayanan dengan cara membagikan leaflet/brosur kepada pengunjung/pemustaka,
14
dengan tujuan untuk mempermudah para pemustaka menemukan informasi yang
dibutuhkan dengan cepat dan jelas.
b. Pola komunikasi dua arah yaitu berupa komunikasi dari Pustakawan yang saling
bergantian memberikan informasi. Misalnya antara Pustakawan dan salah-satu
pengunjung dalam ruangan layanan Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data
Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
c. Pola komunikasi multi arah yaitu komunikasi yang berlangsung antara
pustakawan
dan
beberapa
pemustaka
pada
Kantor
PerpustakaanDaerah
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi yang saling
berinteraksi melalui diskusi dalam ruangan layanan Perpustakaan dengan jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen,
dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak.
Dari uraian diatas, maka tiga pola komunikasi yang dilakukan oleh Pustakawan di
Kantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi,
sangat mendukung peningkatan pelayanan referensi diKantor Perpustakaan Daerah
Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
SARAN
Berdasarkan atas temuan permasalahan dalam penelitian ini yang menjadi penyebab
kurang maksimalnya komunikasi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan referensi
padaKantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten
Wakatobikepada pemustaka. Maka penulis memberikan beberapa saran agar komunikasi
pustakawan diPerpustakaan dapat berhasil dengan baik.Adapun saran sebagai berikut:
1. Perlumengikutisertakan beberapa staf pegawai honorernya ketika ada pelatihapelatihan khusus mengenai Perpustakaan agar dapat membantu kinerja pustakawan
dalam meningkatkan pelayanan Perpustakaan.
2. Perlu mengusulkan penerimaman tenaga pustakawan sebanyaktigaoranglagi
padaKantor Perpustakaan Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip
Kabupaten Wakatobi.
3. Mengusahakan penambahan koleksi bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan
pemustaka yang memanfaatkan layanan bahan pustaka pada Kantor Perpustakaan
Daerah Pengolahan Data Elektronik Dan Arsip Kabupaten Wakatobi.
15
4. Harus menerbitkan leaflet/brosur dalam satu kali dengan sebanyak-banyaknya agar
pemustaka yang datang bisa mendapat leaflet/brosur untuk mngetahui jumlah
koleksi bahan pustaka yang dibaca dalam ruangan layanan koleksi Perpustakaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Asmar
Budi,
Muhamad.
skripsi
Pola
Kendaraan Bermotor Di Kota Kendari.2010.
Komunikasi
PelayananPengujian
H.B. Sutopo. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif: dasar teori dan terapannya dalam
penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
http: //Jurmafis.untan.ac.id.
Istiana, Purwani.2014.Pelayanan Perpustakaan. Yogyakarta: Ombak.
Lexy J. Moleong. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moenir, H.A.S. 2000.Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara: Jakarta.
Poerwadarminta, W.J.S. 2007.Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Purwono; Sri Suharmini. 2006. Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rangkuti, Freddy.2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Ratminto; Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan Pengembangan Model
Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Salusu, J. 2003. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi
Non Profit. Jakarta: PT. Gramedia Widia SaranaIndonesia.
Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan dan
Implementasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES
Indonesia.
Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: CV. Sagung
Seto.
Tjiptono, Fandy. 1997. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.
17
Yamit, Zulian.2005. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.
Peraturan Perundang-Undangan Republik IndonesiaNomor 43 Tahun
Perpustakaan.
2007Tentang
Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pustakawan.
18
Download