Interaksi Sosial Dalam Kegiatan Perpustakaan Oleh: Uliarta Simanjuntak Seorang pustakawan tidak hanya dituntut menguasai bidang ilmu perpustakaan, namun pustakawan juga diharapkan mampu memahami kondisi pemustaka melalui interaksi sosial. Dalam berinteraksi dengan pemustaka, pustakawan dapat menjalankan perannya dengan baik apabila mempunyai kemampuan, keterampilan, serta kompetensi dalam bidang perpusdokindo. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial sebab tanpa interaksi tidak mungkin ada kehidupan Bersama (Kimball Young & Raymond dalam Soekanto, 1992:67). Di dalam interaksi tentu terjadi hubungan timbal balik antara kedua objek. Misalnya, bentuk komunikasi yang terjadi antara pengguna dengan pustakawan dalam menanyakan koleksi dengan subjek tertentu. Apabila dua orang bertemu, petugas perpustakaan yang menyapa pengguna, atau pengunjung yang bertanya kepada pustakawan di sinilah interaksi sosial akan terjadi. Aktivitas-aktivitas yang terjadi di perpustakaan merupakan salah satu contoh bentuk interaksi sosial. Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial. Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Komunikasi dalam kontak sosial merupakan proses di mana tiap pihak menggunakan simbol-simbol dengan cara tersendiri. Dalam proses komunikasi ini akan terjadi aktivitas yang dapat bersifat verbal maupun tindakan-tindakan. Agar interaksi dapat terjadi,dibutuhkan beberapa syarat, Menurut Gllin dan Gillin (Soerjono Soekanto 1989) syarat terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik. Kontak sosial mengacu pada hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung, seperti sentuhan, percakapan, maupun tatap muka sebagal wujud aksi dan reaksi. Dengan perkembangan teknologi kontak sosial dapat dilakukan tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon, telegrap dan lain-lain. Komunikasi merujuk pada proses penyampaian pesan dan seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau respon tertentu. Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung. Penutup Terjadinya interaksi sosial antara pustakawan dan pemustakanya berlangsung melalui kontak sosial dan komunikasi sosial. Jika salah satu syarat tidak dipenuhi, maka tidak dapat dikatakan sebagai interaksi sosial. Adanya kontak sosial yang terjadi tanpa adanya saling mengerti maksud atau perasaan masing-masing, maka bukan merupakan proses interaksi sosial. Jadi disini Interaksi sosial merupakan kontak sosial yang terjadi, dimana saling mengerti maksud atau perasaan masing-masing. Daftar Pustaka: Soerjono Soekanto, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.