BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pembahasan

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
Pembahasan komunikasi yang kian pesat dan kompleks beserta
penelitian yang terus –menerus dilakukan menjadi bukti bahwa komunikasi
menjadi bagian penting dalam proses kajian keilmuan. Komunikasi menjadi
peran terpenting dalam sejarah perkembangan manusia. Alasannya
masyarakat tidak akan lepas dari komunikasi itu sendiri. Pada dasarnya
masyarakat adalah makhluk sosial yang membutuhkan informasi dengan
manusia lainnya untuk itulah komunikasi berperan penting dalam kegiatan
tersebut.
Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang mutlak ada dalam
kehidupan manusia sebagai suatu proses yang bersifat dasar, komunikasi
merupakan alat yang memungkinkan orang berhubungan satu sama lainnya.
Dengan kata lain komunikasi merupakan suatu proses manusiawi (human
process) dalam perjalanan hidup setiap anggota masyarakat. Menurut
Hartley dan Hartley, menyebutkan komunikasi sebagai suatu proses
penyampaian informasi, ide-ide, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan simbol-simbol, grafik, gambar dan sebagainya. 1
Tanpa komunikasi tidak aka nada komunikasi, komunikasi
bergantung pada pengalaman emosi bersama dan komunikasi berperan dan
1
Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta. Universitas Terbuka 2004
8
9
menjelaskan kebersamaan itu. Komunikasi adalah penyebaran informasi,
ide-ide, bersikap atau emosi dari seseorang atau kelompok yang lain
terutama melalui semboyan mutlak ada dalam simbol-simbol. Dalam
pengertian yang umum, komunikasi merupakan sistem, sebuah sumber
mempengaruhi yang lain si tertuju, dengan memanipulasi simbol-simbol
alternatif yang dapat disebarkan melalui saluran yang menghubungkan
keduanya.
2.2
Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi Massa merupakan jenis komunikasi yang selalu
berkembang (human communication), yang ditunjukan kepada orang
banyak atau khalayak luas oleh seseorang atau lebih. Menurut Gerber
Komunikasi Massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang continue serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat industri. 2
Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang mutlak ada dalam
kehidupan manusia sebagai suatu proses yang bersifat dasar, komunikasi
merupakan alat yang memungkinkan orang berhubungan satu sama lainnya.
Dengan kata lain komunikasi merupakan suatu proses manusiawi (human
process) dalam perjalanan hidup setiap anggota masyarakat. Menurut
Harley dan Hartley, menyebutkan komunikasi sebagai suatu proses
2
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, Remadja Karya CV hal. 213
10
penyampaian informasi, ide-ide, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan simbol-simbol, grafik, gambar dan sebagainya. 3
Dalam ilmu komunikasi dikenal beberapa bentuk komunikasi antara
lain, komunikasi intra pribadi (komunikasi dalam diri seseorang),
komunikasi antar pribadi (komunikasi antar dua orang pribadi), komunikasi
dalam kelompok (komunikasi satu orang dengan beberapa orang),
komunikasi antar kelompok (komunikasi antar satu kelompok satu dengan
kelompok lain), komunikasi organisasi (komunikasi antar satu bagian
dengan bagian lain dalam sebuah organisasi), dan komunikasi massa
(komunikasi dengan banyak orang dengan menggunakan alat media massa).
Pengertian komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
singkatan dari komunikasi media massa. Media massa dalam cakupan media
massa itu adalah surat kabar, majalah, radio, televisi atau film jadi media
massa sebagai produk teknologi modern yang selalu berkembang menuju
kesempurnaan. 4
Komunikasi
komunikator
massa
kepada
adalah
komunikan.
proses
Pesan
penyampaian
ini
pesan
disampaikan
dari
melalui
kelembagaan dalam media massa. Komunikasi massa hanya salah satu
proses komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang
identitasnya ditentukan oleh gabungan antara tujuan, organisasinya dan
kegiatan. 5
2.3
3
Karakteristik Komunikasi Massa
Zulkarnain Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta. Universitas Terbuka 2004
Onong Uchjana Effendi, Televisi Siaran Televisi Dan Praktek, Maju Mundur,1993. Bandung
5
Denis Mcquail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, edisi kedua, PT Gelora Aksara Pratama. Hal 7
4
11
Komunikasi massa adalah komunikasi yang melibatkan banyak
orang didalamnya. Yang dikatakan media massa sendiri antara lain radio,
televisi, surat kabar dan lain sebagainya. Berikut merupakan karakteristik
dari komunikasi massa ;
a. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikasi dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi
kumpulan orang. Artinya gabungan antar berbagai macam unsur dan
berkerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud
disini menyerupai sebuah sistem itu adalah “sekelompok orang, pedoman
dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan,
menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam
membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling
pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber
informasi”.
b. Komunikan Dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen atau
beragam. Artinya, penonton televisi beragam. Artinya penonton televisi
beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial, ekonomi
memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang
tidak sama pula. Namun, mereka adalah komunikan televisi. Heterogen
itu harus banyak macamnya, meskipun tidak semua heterogen itu harus
melekat pada diri komunikan.
12
c. Pesannya bersifat umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain pesanpesannya ditujukan pada khalayak yang luas. Oleh karena itu, pesanpesan yang dikemukakan tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini
artinya memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.
d. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Komunikasi ini berbeda dengan komunikasi antar personal yang
berlangsung dua arah. Komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini
berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.
Dengan lain perkataan wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui
tanggapan dari penontonnya terhadap pesan yang disiarkannya itu. Yang
dimaksud dengan tidak mengetahui ialah tidak mengetahui pada proses
komunikasi itu berlangsung. Dari situasi komunikasi seperti itu
komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan dan
persiapan sedemikian rupa, sehingga pesan yang disampaikannya kepada
komunikan harus komunikatif, dalam arti kata dapat diterima secara
indrawi dan secara rohani pada satu kali penyiaran. Dengan demikian
pesan komunikasi selain harus dapat jelas dibaca, kalau salurannya media
cetak dan jelas didengar, jika salurannya media elektronik juga dapat
dipahami maknanya supaya tidak bertentangan dengan kebudayaan
komunikan yang menjadi sasaran komunikasi.
13
e. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses
penyebaran pesan-pesannya, serempak berarti khalayak bias menikmati
media massa tersebut hampir bersamaan. Keserempakan ini sangat terasa
jika kita mengamati media komunikasi massa lain seperti internet.
Melalui perantara media ini, pesan akan lebih cepat disiarkan.
f. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan
kepada khalayak sangat membutuhkan peralatan teknis. Peralatan teknis
yang dimaksud, misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik
atau elektronik). Televisi disebut media massa yang tidak akan lepas dari
pemancar, pada dewasa ini sudah terjadi revolusi komunikasi massa
dengan perantara satelit. Peran satelit akan memudahkan proses
pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi.
Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu
organisasi formal, dan “sang pengirimnya” sering kali merupakan
komunikator professional. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam, serta
dapat diperkirakan. Pesan-pesannya sering “diproses”, distandarisasi, dan
selalu diperbanyak. Pesan itu juga merupakan suatu produk atau
komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang
mengandung nilai “kegunaan”. Hubungan antara pengirim dan penerima
bersifat satu arah dan jarang sekali bersifat interaktif. Hubungan tersebut
juga bersifat impersonal, bahkan mungkin sekali atau sering kali bersifat
14
non moral dan kalkulatif, dengan pengertian bahwa sang pengirim
biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada
para individu dadn pesan yang dijual belikan dengan uang atau ditukar
dengan perhatian tertentu 6.
Berdasarkan pengelompokan diatas maka jumlah acara dimedia
diperuntukan bagi kelompok tertentu sebagai sarannya yang biasa disebut
kelompok sasaran ( target group ), disamping khalayak keseluruhan
sebagai sasaran atau yang disebut khalayak ( sasaran audience ).
Media massa memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk
memikat perhatian khalayak secara serempak ( stimultaneous ) dan
serentak. Jenis-jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah
pers, radio siaran, televisi, dan film. Televisi mempunyai kelebihan dari
media massa lainnya yaitu bersifat audio visual ( didengar dan dilihat ),
dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat menyajikan
peristiwa yang sedang terjadi. Pada kasus ini komunikasi menjadi sangat
kompleks sebagai bagian dari sebuah lingkup komunikasi massa.
Kompleksnya komunikasi massa dikemukakan oleh Severin dan
Tankard Jr, dalam bukunya Teori Komunikasi; Sejarah, Metode, Terapan
di Medida Massa: komunikasi massa adalah sebagian keterampilan,
sebagian seni dan sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam
pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang
dapat dipelajari seperti memfocuskan kamera televisi, mengoperasikan
6
Denis McQuail “Teori Komunikasi Massa” penerbit Erlangga, edisi kedua Jakarta 2003, hal 33
15
tape recorder atau mencatat ketika berwawancara, ia adalah seni dalam
pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis
naskah untuk program televisi, mengembangkan tata letak estesis untik
iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah
kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsipprinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang
dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal
menjadi lebih baik. 7.
Komunikasi massa menurut Dennis McQuail (1975) dalam
sosiologi komunikasi massa, mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.
Biasanya membutuhkan organisasi formal yang kompleks untuk
operasionalnya. Produksinya suatu surat kabar atau penyiaran
televisi, menyangkut penggunaan sumber modal dan kemudian
pengendalian keuangan juga memerlukan pengembangan personal
yang berketerampilan tinggi, lalu manajemen penerimaan dan
penerapan pengawasan normatif dan untuk itu, suatu mekanisme
akuntabilasi atau pertanggungjawaban terhadap otoritas eksternal
dan khalayak yang dilayani. Didalamnya harus ada alokasi
kewenangan suatu struktur yang menjamin kontinuitas dan
kerjasama. Persyaratan seperti itu hanya dapat dipenuhi dengan suatu
organisasi formal dan dalam hal ini merupakan sesuatu yang
7
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja, Bandung hal.5
16
membedakan komunikasi massa dengan komunikasi informal, yaitu
tidak terstruktur dan bersifat antar pribadi.
2.
Komunikasi massa ditunjukan kepada khalayak yang luas. Hal ini
merupakan lanjutan dari penerapan teknologi yang dimaksudkan
untuk produksi massa dan seminasi yang luas, serta ekonomi
komunikasi massa tidak dapat diterapkan, tetapi luas secara teater
atau ceramah dan luas dengan hubungan komunikator. Keluasan ini
bukan saja merupakan suatu dimensi sosio psikologis tapi juga
berkaitan
dengan
kecenderungan
kearah
standarisasi
dan
stereotifikasi dalam media.
3.
Komunikasi massa bersifat publik dalam arti isinya terbuka bagi
semua orang dan distribusinya relkatif tidak berstruktur serta bersifat
informal.
4.
Komposisi khalayak komunikasi massa bersifat heterogen. Menurut
Wirth (1948), Massa terdiri dari anggota yang heterogen dalam arti
meliputi orang yang hidup dalam kondisi yang berbeda, dengan
budaya yang beranekaragam, datang dari strata masyarakat yang
bervariasi mempunyai pekerjaan yang berbeda sehingga mempunyai
minat standar hidup tingkat prestise, kekuasaan dan pengaruh yang
berbeda-beda pula.
5.
Media massa dapat melakukan kontak yang stimulan dengan orang
dalam jumlah yang besar dan jauh dari sumber, serta amat terpisahpisah satu sama lain.
17
6.
Dalam komunikasi massa, hubungan antar komunikator dengan
khalayak adalah bersifat impersonal, karena khalayak yang anonim
dituju oleh komunikator yang dikenal hanya dalam peranan
publiknya (public rule) sebagai komunikator.
2.4
Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa sebagai gambaran umum meliputi 7 fungsi
komunikasi: 8
a. Fungsi memberikan informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah
penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Dengan
berbagai informasi yang dibutuhkan khalayak.
b. Fungsi memberikan pendidikan atau membimbing
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak. Oleh karena
itu media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik.
c. Fungsi menghibur
Salah satu fungsi media massa adalah menghibur khalayaknya, dimana
media massa mendesain program-programnya untuk menghibur.
d. Fungsi mempengaruhi khalayak
Fungsi mempengaruhi khalayak dari media massa sangat penting
karena hal tersebut menyebabkan media massa memegang peranan
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
8
S. Djuarsa, Dkk, Teori Komunikasi, Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka November 2002, Hal:
5.3
18
e. Fungsi proses pengembangan mental
Fungsi proses pengembangan mental dari media massa ada dua hal.
Pertama, komunikasi amat essensial untuk pertumbuhan kepribadian
manusia. Kedua, komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan
pengalaman kesadaran manusia.
f. Fungsi adaptasi lingkungan
Adaptasi dengan lingkungan adalah penyesuaian diri kita kedalam
lingkungan dimana kita berada.
g. Fungsi manipulasi lingkungan
Manipulasi lingkungan artinya berusaha untuk mempengaruhi dunia
dan orang-orang yang berada disekitarnya.
Sasa Sendjaja (2003), memberikan ilustrasi tentang fungsi komunikasi
massa dari Lasswell sebagai berikut:
Kita ambil contoh pemberitaan tentang “konflik” yang sekarang
sangat dominan dikemukakan oleh berbagai media elektrolit maupun media
cetak. Pemberitaan konflik yang terjadi, menurut fungsi pengawasan sosial,
seharusnya ditujukan agar masyarakat waspada dan mencegah agar konflik
tersebut tidak meluas. Penyajian opini dari elit-elit atau kelompok-kelompok
yang bertikai, menurut fungsi korelasi sosial, seharusnya dikorelasikan
dengan opini-opini dari berbagai kalangan masyarakat lainnya. Ini berarti,
isi pemberitaan jangan hanya menyajikan pandangan dari pihak-pihak yang
bertengkar saja. Pandangan-pandangan dari berbagai kalangan masyarakat
baik yang berasal dari lapisan atas, menengah atau kalangan masyarakat
19
bawah, perlu disajikan secara eksplisit termasuk dampak konflik terhadap
kondisi kehidupan nyata sehari-hari. Tujuannya mencapai konsensus agar
konflik dapat segera berakhir karena yang akan menjadi korban adalah
masyarakat. Sementara itu, media massa juga seharusnya menjalankan
fungsi sosialisasi. Pesan utama yang perlu disosialisasikan dalam konteks
konflik yang terjadi sekarang ini adalah perlunya menjaga integrasi bangsa.
Pesan-pesan lainnya yang relevan disosialisaikan antara lain adalah toleransi
dan apresiasi terhadap perbedaan pandangan, perlunya menegakkan
supremasi hukum, serta anti segala bentuk tindakan kekerasan.
Charles Robert Wright (1960) menambahkan fungsi entertainment
(hiburan) dalam fungsi komunikasi massa. Jay Black dan frederick C,
Whitney (1988) mendefinisikan fungsi komunikasi massa sebagai:
a. to inform (menginformasikan)
b. to entertain (memberi hiburan),
c. to persuade (membujuk),
d. transmission of the culture (transmisi budaya).
John Vivian dalam bukunya The Media of Mass Communication
(1991) mendefinisikan fungsi komunikasi massa sebagai:
a. providing information (memberikan informasi),
b. providing entertainment (memberikan hiburan),
c. helping to persuade (membantu membujuk),
d. contributing to social cohesion (mendorong kepaduan sosial).
20
Joseph R. Dominick dalam bukunya The Dynamics of Mass
Communication (1981) mendefinisikan fungsi komunikasi massa sebagai
berikut:
a. surveillance (pengawasan),
b. interpretation (interpretasi),
c. linkage (hubungan),
d. socialitation (sosialisasi),
e. entertainment (hiburan)
Sedangkan Onong Uchjana Effendy (1994) mendefinisikan fungsi
komunikasi massa sebagai berikut:
a. menyampaikan informasi (to inform),
b. mendidik (to educate),
c. menghibur (to entertain),
d. mempengaruhi (to influence). 9
Beberapa definisi “lanjutan” fungsi komunikasi massa tersebut di atas
walaupun secara tersurat berbeda-beda, namun pada hakekatnya mempunyai
kesamaan dan bersifat melengkapi definisi fungsi komunikasi massa dari
Lasswell, seiring dengan perkembangan produk (pesan-pesan) yang
dibawakan oleh media massa itu sendiri.
Sebagai ilustrasi, kita ambil contoh definisi fungsi komunikasi massa
dari Dominick, fungsi pengawasan dan interpretasi dari Dominick
hakekatnya mempunyai hubungan yang sama dengan fungsi pengawasan
9
Nurudin, 2003
21
sosial dari Lasswell, sedangkan fungsi hiburan dari Dominick merupakan
fungsi tambahan dari ketiga fungsi komunikasi massanya Lasswell, seperti
definisi fungsi komunikasi massa “lanjutan”nya Wright atau yang lainnya.
Sifat melengkapi dengan lebih detail, dikemukakan oleh McQuail
(1987), ia melihat fungsi komunikasi massa dalam dua kategori:
a. Fungsi komunikasi massa untuk masyarakat
b. Fungsi komunikasi massa untuk individu.
2.5
Televisi Sebagai Media Massa
2.5.1 Pengertian Televisi
Dalam istilah bahasa inggris disebut television. Berasal dari
kata yunani, tele artinya jauh ditambah vision artinya melihat. Jadi
televisi secara harfiah adalah melihat jauh, hal ini sesuai dengan
kenyataanya bahwa pada saat sekarang kita dapat melihat siaran
langsung dari Jakarta atau kota lain dari rumah kita masing-masing,
dengan demikian televisi adalah salah satu mass media yang
memancarkan suara dan gambar yang berarti sebagai reproduksi dari
pada kenyataan yang disiarkannya, melalui gelombang-gelombang
elektronik, sehingga dapat diterima oleh pesawat-pesawat penerima
dirumah. 10
Televisi sebagai salah satu media massa yang memiliki peran
mediasi (penengah atau penghubung) antara realitassosial yang
10
Sunarjo dan Djonaesih S Sunarjo, Himpunan istilah Komunikasi, Liberty, Yogyakarta 1983, hal 125
22
objektif dengan pengalaman pribadi. Peran mediasi ini ada
hubungannya dengan salah satu arti konotatif dalam kata ”media
massa” itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa media televisi merupakan
media komunikasi yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia
dibandingkan media komunikasi yang lain.
Televisi adalah alat komunikasi massa yang diperggunakan
dalam proses komunikasi, dengan ciri-ciri berlangsung satu arah,
komunikator
melembaga,
pesan
bersifat
umum,
sasarannya
menimbulkan keserempakan dengan komunikan yang heterogen. 11
Massa mengalami perkembangan yang sangat pesat pada saat
ini, bukan saja media elektronik seperti televisi dan radio, tetapi juga
merambah ke media cetak. Karena televisi dirasakan sangat besar
manfaatnya maka cukup dimengerti jika televisi begitu cepat
perkembangannya. Dari semua media komunikasi yang ada,
televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Televisi sebagai media massa dengan kelebihan yang
dimilikinya, tidak lalu menjadi saingan dari media massa lainnya,
bahkan bersama media cetak dan radio merupakan tritunggal media
massa yang mempunyai pengaruh dan dengan sendirinya akan
membentuk kekuatan yang besar.
Televisi salah satu media massa elektronik yang mempunyai
jangkauan luar dan mempunyai kecepatan yang sangat cepat dalam
11
Onong Uchjana Effendy “Siaran Teori dan Praktek”, Bandung, Alumni 1984, Hal : 24
23
menyampaikan informasi dengan menampilkan audio visual, artinya
televisi
dapat
dilihat
dan
didengar
sehingga
memudahkan
masyarakat dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan
televisi. 12
Televisi merupakan bagian dari sebuah sistem yang besar,
meski televisi merupakan sebuah kotak hitam yang ajaib, saat
gelombang
elektromagnetik
dari
sebuah
pemancar
televisi,
berhubungan langsung dengan televisi tadi yang telah ditekan
tombolnya, maka serta merta akan akan berubah menjadi fungsi
yang sebenarnya, dimana khalayak bisa menikmati acara yang
ditayangkan dari stasiun penyiaran yang bersangkutan. Dengan
demikian televisi dapat berfungsi dengan baik setelah menempatkan
semua unsurnya pada sistem yang semestinya, yaitu produksi,
pemancar, dan televisi sebagai pesawat penerima. 13
2.5.2 Fungsi Televisi
Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya
seperti surat kabar dan radio, yakni memberi informasi, medidik,
menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan
pada media televisi. Menurut Onong Uchajana yang menulis tentang
komunikasi, fungsi dari media adalah untuk menyiarkan informasi
12
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Perkasa, Jakarta 2003, hal5
Onong Uchjana Effendy, ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006
hal.2
13
24
(to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan
untuk mempengaruhi (to influence).
Begitu juga dengan televisi, kehadiran televisi ditengah
masyarakat seharusnya mampu menjadi alat penyampaian informasi
yang benar-benar masyarakat butuhkan. Informasi yang berkaitan
dengan banyak aspek, aspek sosial, aspek ekonomi, agama dan
budaya. Aspek pendidikan yang diinformasikan media, televisi
khususnya merupakan aspek kedua yaitu mendidik. Sesuai dengan
fungsi televisi yang kedua memberikan aspek pendidikan pada
masyarakat.
2.6
Program Televisi
2.6.1 Pengertian Program Televisi
Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang
membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan
stasiun televisi tersebut. Program dapat disamakan atau dianalogikan
seperti produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang
dijual oleh pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan.
Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang
sehingga mereka bersedia mengikutinya.
Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran
yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau
penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan
25
mendapatkan pendengar atau penonton. 14 Stasiun televisi setiap
harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat
banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja yang
bisa dijadikan program untuk ditayangkan televisi selama program
itu menarik akan disukai audien, dan selama tidak bertentangan
dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola
stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreatifitas seluas mungkin
untuk menghasilkan program yang menarik.
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis
program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat
beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk
ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai
audiences dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum
dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut
untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan
berbagai program yang menarik.
Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: Program informasi berita
dan program hiburan. Program informasi kemudian dibagi lagi
menjadi dua jenis yaitu berita keras (hardnews), yang merupakan
laporan berita terkini yang harus disiarkan dan berita lunak
(softnews) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip dan opini.
14
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Perkasa, Jakarta 2005, hal.95
26
Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar yaitu
musik, drama permainan (game show) dan pertunjukan. 15
Selain pembagian jenis program berdasarkan skema diatas,
terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program
itu bersifat faktual atau fiktif (fictional). Program faktual antara lain
meliputi: program berita, dokumenter atau reality show. Sementara
program yang bersifat fiktif antara lain program drama atau
komedi. 16
2.6.2 Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan
untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita dan
permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah
drama, musik dan permainan (game). 17
2.6.3 Program Musik
Program musik merupakan salah satu gaya program televisi
yang kini marak dikemas stasiun-stasiun televisi swasta yg ada di
Indonesia. Musik merupakan suatu program yang dapat ditampilkan
dalam dua format yaitu video klip atau konser. Program musik
berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor) ataupun
didalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat
15
Morissan, ibid, hal 100
Morissan, Op.Cit Hal 100
17
Morissan, Op.Cit Hal 102
16
27
ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari
kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas
penampilannya agar lebih menarik. 18
Menurut Vane-Groos: ”The programmer who wish to present
music shows would do well to be cautious. They should select an
artist with wide demographic appeal, supply as much visual support
as possible, and not let a sequence go too long.” (programmer yang
ingin menyajikan pertunjukan musik haruslah cermat. Mereka harus
memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas,
menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual, dan tidak
membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama).
Dengan demikian menurut Vane-Gross, programmer yang
ingin menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa
hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien yaitu:
1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar,
misalnya artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis
yang banyak digandrungi para wanita, kelompok remaja (ABG),
kalangan orang tua.
2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus
menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak
membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu
lama. Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama
18
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi,2005,hal 106
28
dengan mewawancarai si artis. Dalam shooting musik maka
gambar harus berganti-ganti secara dinamis. 19
2.7
Peran Produser
2.7.1
Pengertian Peran
Peran merupakan suatu bagian atau yang memegang
pimpinan terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa. 20 Teori peran
(role theory) adalah salah satu teori yang termasuk dalam perspektif
struktural yang menjelaskan perilaku seseorang dalam masyarakat.
William James dan John Dewey menguraikan bahwa struktur sosial
yang ada adalah cerminan kebiasaaan individu dan kelompok di
dalam masyarakat. Para sosiolog yakin bahwa struktur sosial terjadi
atas jalinan interaksi antar individu dalam masyarakat. Struktur
sosial menyebabkan kita mengalami kehidupan sosial yang sudah
terpola sebelumnya.
Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status).
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peran. Pembedaan
antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu
pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang
satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan
tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. Sebagaimana
19
20
Morissan Op.Cit Hal 107-108
Budiono, M.A. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Penerbit Karya Agung. 2005. Hal 381
29
dengan kedudukan, peranan juga memiliki dua arti setiap orang
mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola
pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan
menentukan apa yang diperbuat bagi masyarakat serta kesempatankesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.
2.7.2 Karakteristik Peran
Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri,
dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi
dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Peranan mungkin
mencakup tiga hal yaitu sebagai berikut.
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan perangkaian peraturan-peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai oraganisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang
penting bagi struktur masyarakat.
21
21
Soerjono Soerkanto, Sosiologi Suatu Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2007
30
2.7.3 Pengertian Produser
Produser memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
program atau tayangan yang akan disaksikan oleh masyarakat di layar
televisi. Produser adalah orang yang bertanggung jawab merubah ide
atau gagasan kreatif kedalam konsep yang praktis dan dapat dijual.
Produser harus memastikan adanya dukungan keuangan bagi
terlaksananya produki program televisi, serta mampu mengelola
keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan penjadwalan.
Produser terkadang ikut terlibat secara langsung dalam proses
pengambilan keputusan setiap harinya (Producer Excecutive).
Produser harus mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan para
pendukung modal (investor), klien, dan juga audiens melalui proses
produksi. 22
Definisi lain seorang produser adalah seseorang yang
bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu siaran. Sebelum
merencanakan suatu acara timbul suatu ide dimana ide ini bias
lansung dari produser yang bersangkutan ataupun orang lain,
selanjutnya ide ini dituangkan dalam suatu naskah setelah sebelumnya
dikumpulkan data-data yang diperlukan, penulis naskah melaksanakan
tugasnya sesuai dengan format yang telah direncanakan. 23
22
Morrisan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Jakarta : Ramdina Prakarsa. 2005.
Hal. 106
23
Darmanto Sastro Sulioto, Produksi Acara Televisi (Duta Wacana University Press 1994
31
2.7.4 Tugas Produser
Beberapa produser bisa saja mempunyai peran eksekutif
dimana mereka bertanggung jawab atas beragam program-program
baru dan menentukan program yang akan dibuat tersebut ke sebuah
budgeting, dan kontrak yang harus dilakukan atau pun dibuat
berhubungan dengan program tersebut, namun biasanya seorang
produser juga mengerjakan day-to-day work, berpartisipasi dalam
beragam aktifitas seperti script, set, design, casting bahkan ikut
terlibat saat melakukan penyutradaraan.
Salah satu alasan mengapa seorang produser memunyai
wewenang dan bertanggung jawab yang penuh, semata-mata hanya
karena alas an bisnis, sebab bagaimanapun televise memerlukan suatu
sumber yang terus menerus atau tetap bagi bahan acaranya dan banyak
orang yang terlibat kedalam produksi acara, dan hampir setiap anggota
tim tadi ikut kedalam kegiatan apabila mereka mempunyai bakat yang
diperlukan, kemudian meninggalkan kegiatannya apabila andilnya
telah selesai. Setelah itu hanya seorang produser dan kemungkinan
masih ada juga beberapa anggota pelaksana masih mendampinginya
sampai selesai penyiaran dari acara yang telah dikerjakan tadi. 24
Tugas
utama
seorang
produser
adalah
untuk
mengkordinasikan dan mengontrol semua aspek produksi, dimulai
dari pembuatan dan pengembangan ide, melakukan pengecekan saat
24
Darmanto Sastro Sulioto, ibid. Hal 56
32
pra-produksi, produksi dan setelah produksi. Sudah menjadi hal yang
wajar jika seorang produser juga bertanggung jawab secara general
pada kualitas dan di minati atau tidaknya suatu acara, meski peran
tersebut tidak menjadi suatu keharusan atau tergantung pada kondisi.
Tugas-tugas seorang produser antara lain yaitu:
1. Bertanggung jawab merubah ide atau gagasan kreatif kedalam
konsep yang praktis dan dapat dijual.
2. Produser harus memastikan adanya dukungan keuangan bagi
terlaksananya produksi program televisi.
3. Produser ikut terlibat secara langsung dalam proses pengambilan
keputusan setiap harinya.
4. Produser harus mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan
para pendukung modal (investor), klien, dan juga audiens melalui
proses produksi.
5. Setiap permasalahan dalam sebuah program yang bertanggung
jawab penuh adalah produser.
6. Bertanggung jawab atas seluruh siaran atau pada saat program
sedang tayang dan dibantu oleh asisten produser.
2.8
Proses Produksi
Produksi program televisi adalah proses merencanakan program
televisi yang memerlukan pemikiran mendalam yaitu materi produksi,
33
sarana produksi (equipment), biaya produksi, dan organisasi pelaksana
produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi.
Bertolak dari dorongan kreativitas, akan lahir ide atau gagasan yang
akan diubah menjadi konsep program dilengkapi dengan materi atau bahan
lain yang menunjang ide ini, akan tercipta konsep berupa naskah untuk
produksi.
Suatu produksi televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan
dengan sendirinya biaya yang besar, selain itu memerlukan organisasi yang
rapi juga perlu suatu tahapan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahapan
harus jelas kemajuannya dibanding dengan tahapan sebelumnya. Tahapan
produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard
Operasional Prosedur (SOP), sebagai berikut :
25
1. Tahapan Pra Produksi
Pada tahapan ini sangat penting sebab, jika tahap ini dilakukan
rinci dan baik, sebagian pekerja produksi yang direncanakan sudah
selesai. Tahapan pra produksi meliputi :
a) Penemuan Ide
Tahap ini dimulai ketika produser menemukan ide atau gagasan,
kemudian membuat riset dan menulis, mengembangkan gagasan
menjadi naskah.
b) Perencanaan
25
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher,2007, Yogjakarta, hal 38-42
34
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu, penyempurnaan
naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew, selain estimasi biaya,
persediaan biaya dan alokasi merupakan bagian dari perencanaan
yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
c) Persiapan
Tahap ini meliputi penyelesaian semua kontrak, perizinan, dan
surat menyurat, latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti
dan melengkapi peralatan yang diperlukan.
2.
Tahapan Produksi
Sesudah perencanaan dan persiapan selesai pelaksanaan
produksi dimulai. Tim produksi mencoba mewujudkan apa yang
direncanakan dalam naskah (Shooting Script) menjadi susunan gambar
yang dapat bercerita.
Dalam melaksanakan dilapangan masing-masing crew bekerja
sesuai dengan job description mereka, dan membuat program sesuai
dengan yang sudah direncanakan.
3. Tahapan Pasca Produksi
Tahapan ini adalah proses editing atau proses penyuntingan
gambar
dan
merupakan
tahapan
sebelum
penayangan
yang
menggunakan komputer dengan pealatan khusus untuk editing. Proses
editing merupakan penyusunan gambar sesuai dengan naskah dan
memasukan narasi atau musik.
35
2.9
Pelaksana Produksi
Bekerja di dunia penyiaran pada dekade terakhir ini, yakni sejak
munculnya televisi swasta menjadi impian masyarakat, yang berminat
dalam dunia broadcasting dan ketika dibukanya kesempatan masyarakat
mendirikan
televisi
swasta
berdasarkan
SK
Menpen
No.
111/Kep/Menpen/1990 (yang merupakan pembaruan dari SK Mempen RI
No. 190A/Kep/Mempen/1987), sudah barang tentu membutuhkan tenagatenaga ahli dibidang komunikasi dan penyiaran yang handal dan
professional. 26
Untuk memberi gambaran tentang pelaksana produksi program
televisi secara lebih rinci sebagai berikut : 27
1. Executive Produser
Executive Produser adalah seorang yang mempunyai wawasan
dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan dan memiliki
kemampuan menuangkan ide atau pemikirannya dalam pembuatan
program televisi, selain itu mampu mengelola dan melakukan
koordinasi, kontribusi dan distribusi produksi secara keseluruhan
sistematis dan efisien. Executive Produser bertanggung jawab terhadap
penyusunan dan pengembangan ide untuk program siaran.
2. Produser
Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan suatu program siaran dan harus mempunyai kemampuan
26
27
Tommy Suprapto, Berkarier dibidang Broadcasting, Media Presindo, Yogyakarta, 2006,hal 56
Ibid hal 60-82
36
berpikir dan menuangkan ide dalam suatu tulisan atau proposal untuk
suatu program acara secara baik dan sistematis, serta mempunyai
kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh kerabat
kerja dan unsur-unsur produksi terkait.
3. Pengarah acara
Pengarah acara adalah seseorang yang bertanggung jawab
secara teknis pelaksanaan produksi program siaran, pengarah acara
bertugas di lapngan untuk mengendalikan produksi yang ditanganinya,
oleh karena itu pengarah acara memiliki peranan yang sangat strategis
dalam sebuah produksi acara televisi.
4. Script Writer / Penulis naskah
Penulis naskah adalah seorang yang membuat naskah untuk
bahan siaran dalam karya artistik, ia memiliki kemampuan merubah ide
kedalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah
proses pengindraan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang
menarik dan memiliki pesan baik bagi pemirsa.
5.
Unit Manager
Unit manager adalah seseorang yang bertugas menyediakan
kebutuhan logistik yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen
produksi
dan
mengawasi
setiap
penggunaan
dana
produksi,
mengkoordinasi semua aktivitas produksi dan penyiaran, menyusun dan
mempertanggung jawabkan administrasi keuangan.
37
6.
Art director / Penata artistik
Penata artistik adalah seseorang yang ahli dalam menata ruang
atau lokasi pengambilan gambar yang sesuai dengan yang dikehendaki
dalam skenario dengan menyiapkan gambar visual untuk produksi
siaran televisi dalam bentuk tercetak.
1. Graphic artist
Graphic artist adalah seseorang yang memiliki keahlian
dibidang grafis dengan kemampuan menciptakan, mendisain dan
menetukan variasi bebtuk-bentuk visual untuk keperluan program,
termasuk mengkreasikan bagan, grafis, dan title card.
2. Penata Cahaya
Penata cahaya adalah seseorang yang mampu mendisain
dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi baik didalam
atau diluar studio.
3. Audio / Video engineering
Audio/Video
mengoperasikan
engineering
peralatan
adalah
audio/video
di
seseorang
stasiun
yang
televisi,
bertanggung jawab terhadap porsi suara termasuk musik, dan
spesial efek.
4. Technical Director
Technical Director adalah penghubung atau perantara yang
prinsip antara pengarah acara dan kru teknik dalam menetapkan
produksi. Ia selalu mengawasi teknisi audio dalam produksi.
38
5. Camera Person/ kameramen
Kameramen adalah seseorang yang bertanggung jawab
untuk pengoperasian kamera televisi selama rehearsal dan
produksi
program
televisi.
Ia
mengoperasikan
kamera
menggunakan tripod dan dolly baik menggunakan kamera mini
atau Electonic News Gathering yang digunakan diluar studio.
Dalam membuat program televisi, pelaksana produksi harus
mengetahui apakah program ini ditujukan pada target baru. Juga perlu
diketahui siapa yang menjadi target audien dari program agar sehingga
target dapat tercapai. Dalam proses produksi diperlukan orang-orang
yang memiliki pikiran kreatif juga guna mendukung keberhasilan
bentuk kreatif. Didalam orang-orang kreatif tersebut terdapat sifat-sifat
yang mendukung timbulnya ide-ide kreatif sehingga menghasilkan
suatu karya yang kreatif pula.
Download