Sex Appeal Itu Bukan Siomay Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 29 April 2009 17:33 Bagi Richard Gere, Julia Robert itu menarik, cantik, menyenangkan; itu yang terjadi di film Pretty Woman. Tapi bagi Tony, Julia Robert itu dikatakan jeleknya amit-amit. Udah tinggi, kurus, mulutnya lebar, rambutnya keriting dan lain sebagainya. Tony menganggap Zhang Ziyi bintang film yang berakting di "Crouching Tiger, Hidden Dragon" itu lah yang dinamakan cantik, ideal, menyenangkan. Lalu mana yang benar? Relatif jawabnya. Tergantung siapa orang yang menganggap orang lain itu menarik. Jadi meski ada seorang pemuda yang bernama Arnold cakepnya amit-amit, bintang olahraga dan pujaan gadis-gadis seluruh Jakarta, tetapi bagi Diah, Arnold itu cuma biasa-biasa saja seperti pemuda umumnya. Ya susah juga bukan? Ini contoh sederhana bahwa ‘sex appeal’ seseorang bagi orang lain itu berlainan. Lalu apa sih ‘sex appeal’ itu? Arti sederhananya, ‘sex appeal’ (seks epil) itu adalah daya tarik seseorang. Baik itu penampilannya, baik itu kepribadiannya, atau keindahan fisiknya. Pokoknya, sesuatu yang membuat seseorang tertarik pada orang lain. Bukan itu saja seks epil seseorang juga dapat tergantung pada kejiwaan seseorang, latar belakang keluarga, kebudayaan, sosial, umur (dan masih banyak yang lainnya). Mungkin cowok seperti Arnold Schwarzenegger bagi cewek-cewek Indo itu mah mengerikan, tapi bagi cewek-cewek Amrik itu patut diacungin jempol. Sampai-sampai seks epil ini dipakai dalam industri periklanan (advertising) untuk menarik konsumen dengan seks epil seorang gadis atau seorang cowok. Iklan shampoo akan menampilkan seorang cewek dengan rambutnya yang tergerai dan sangat menarik, yang dapat diartikan jika konsumen memakai shampoo itu, rambut konsumen akan menjadi bagus seperti bintang iklan tersebut. Atau iklan rokok, menampilkan seorang cowok yang sedang naik motor sambil merokok dan seorang gadis cantik datang menghampiri si cowok dan diboncengnya cewek itu. Mengingatkan konsumen bahwa penampilan dengan merokok akan dapat menggaet cewek. Dan bukan rahasia lagi kalau sekarang banyak para cowok atau cewek hanya memilih pasangan dengan ketertarikan pada seks epil, atau penampilan luar saja. Ini yang sangat disayangkan. Penampilan luar yang bagus dan indah jarang sekali diimbangi dengan ‘penampilan dalam atau pribadi atau lebih tepat lagi "hati" yang indah dan baik’. Seperti ada pepatah humor tentang penjual kain yang mengatakan, “luntur tidak ditanggung”. Demikian juga, jika cinta seseorang hanya berlandaskan pada seks epil saja, dan suatu saat seks epilnya ‘luntur’ maka bubarlah cintanya. Prinsip Alkitab perlu dilakukan untuk memilih pasangan atau bagi yang akan berpacaran ‘Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati." 1 Samuel 16:7. Bukan seks epil yang dipilih tetapi HATI yang dipilih. Hati yang takut akan Tuhan. Hati yang rela berkorban. Hati yang mengasihi. Dan hati yang seimbang. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? 1/2 Sex Appeal Itu Bukan Siomay Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 29 April 2009 17:33 Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” 2 Kor.6:14. Sex appeal itu bukan siomay. Makanan siomay rasanya cukup populer di Indonesia dan penampilannya yang lezat akan membuat kita lapar. Apalagi bagi yang ‘lapar hati’ melihat penampilan (seks epil) seseorang yang menarik hatinya. Dia langsung ingin mencoba dan memakannya. Memilih pasangan bukan seperti memilih makanan di ‘food court’ yang perlu dicoba dulu. Enak di sayang; tidak enak dibuang. Biarlah kita diingatkan sekali lagi bahwa memilih pasangan bukanlah mencari pasangan dulu baru minta ijin (berdoa) pada Tuhan. Tapi berdoa mencari kehendak Tuhan untuk jodoh kita terlebih dahulu dan setelah itu ... berusaha. 14 Januari 2003 Vancouver, Canada 2/2