MODUL PERKULIAHAN Produksi Iklan Multimedia dan Interaksi Pokok Bahasan: Arti Motivasi Teori Kebutuhan Motivasi dan Strategi Pemasaran ‘16 Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Marketing Communication & Advetising 1 Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh MK43031 Dudi Hartono, M. Ikom Abstract Kompetensi Menjelaskan arti motivasi dan teori kebutuhan dan hubungannya dengan startegi pemasaran dan Mahasiswa dapat memahami bagaimana membuat iklan dengan mempertimbangkan aspek motivasi Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id produksi iklan. dan kebutuhan konsumen 1. Pemahaman Konseptual Pendahuluan Ketika seorang merasa lapar atau haus, maka orang tersebut akan mencari makanan atau minuman untuk menghilangkan rasa lapar dan hausnya. Lapar dan haus adalah kondisi fisik seseorang yang menyebabkan ia membutuhkan makanan dan minuman untuk menghilangkan lapar dan dahaganya. Lapar dan haus mendorong seseorang untuk mencari makanan dan minuman. Dorongan tersebut disebut sebagai motivasi. Arti Motivasi Menurut Beberapa Ahli: 1. Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. 2. Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. 3. Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya. 4. Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya. 5. Mc. Donald, motivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa (feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah tujuan. ‘16 2 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan seseorang (konsumen). Kebutuhan sendiri muncul karena seseorang (konsumen) merasakan ketidanyamanan (state of tension) antara yagn seharusnya dirasakan dan sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yagn dirasakan tersebut mendorong seseorang melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuahnnya tersebut. Inilah yang disebut MOTIVASI. MODEL MOTIVASI BELAJAR Kebutuhan dan Keinginan tak Terpenuhi Tekanan Dorongan Perilaku Tujuan Memenuhi Kebutuhan Proses Kognitif Tekanan Berkurang Sumber : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc (2014, 24) Dari model di atas bisa dilihat kalau stimulus atau rangsangan (misal rasa lapar) akan menyebabkan pengenalan kebutuhan (need recognation). Stimulus terjadi karena adanya gap antara apa yang dirasakan dan apa yang seharusnya rasakan. Gap inilah yang mengakibatkan rasa lapar sehingga seseorang merasakan adanya pengenalan kebutuhan akan makanan dan minuman. Pengenalan kebutuhan akan menyebabkan tekanan (tension) kepada konsumen sehingga adanya dorongan pada dirinya (srvie state) untuk melakukan tindakan yang ‘16 3 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bertujuan (goal-directed behavior). Tindakan tersebut bisa bermacam-macam. Pertama, konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek dan toko (penuual). Kedua, konsumen mungkin akan berbicara kepada teman, peramban (browshing), atau mendatangi toko. Ketiga, konsumen akan membeli produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan Kebutuhan yang dirasakan konsumen (felt need) bisa dimunculkan oleh faktor diri konsumen sendiri (fisiologis). Tapi kebutuhan juga bisa dimunculkan oleh faktor luar konsumen. 1. Kebutuhan fisiologis atau biologis (innate needs) misalnya kebutuhan akan makan dan minum, sering disebut kebutuhan primer 2. Kebutuhan sekunder atau motif, atau kebutuhan yang diciptakan (acquired need) adalah kebutuhan yang muncul sebagai reaksi konsumen terhadap lingkungan dan budayanya. Kebutuhan seperti ini biasanya bersifat psikologi karena berasal dari sikap subjektif konsumen dan dari lingkungan konsumen. Kebutuhan ini meliputi self-esteem, prestige, affection dan power. Misalnya: rumah adalah kebutuhan primer, tapi sebagian konsumen membangun atau membeli rumah sangat mewah karena adanya kebutuhan ingin dipandang sebagai orang sukses misalnya. Kebutuhan yang dirasakan (felt needs)s erring kali dibedakan berdsarkan kepada manfaat yang diharapkan dari pembeliaan atau penggunaan produk atau jasa. ‘16 4 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Kebutuhan utilitarian (utilitarian needs), yang mendorong konsumen membeli produk berdasarkan manfaat fungsional dan karakteristik objektif dari produk tersebut. Contoh: obeng untuk membuka baut. 2. Kebutuhan ekspresif atau hedonik (expressive need atau hedonic needs), yaitu kebutuhan yang bersifat psikologi seperti rasa puas, gensi, emosi dan perasaan subjentik lainnya. Kebutuhan ini sering muncul untuk memenuhi tuntutan sosial atau estetika. Misalnya dalam pembelian pakaian atau dasi. Tujuan (Goals): Perilaku atau tindakan adalah berorientasi tujuan (goal oriented behavior). Ini artinya, untuk memenuhi kebutuhannya, seseorang harus memiliki tujuan akant indakannya. Tujuan adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan, Tujuan ada karena adanya kebutuhan. Tujuan dibedakan ke dalam: 1. Tujuan Generik (generic goals), yaitu berkategorai umum dari tujuan yang dipandang sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan. Contoh seseorang mengingkan sebuah handphone atau mobil 2. Tujuan produk-khusus (product specific goals), yaitu produk atau jasa dengan merek tertenty yang dipilih oleh konsumen sebagai tujuan. Misalnya; apa merek hp atau mobil yang diinginkan. ‘16 5 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Brosur Galaxy Note 10.1 membangkitkan specific product goals II. TEORI KEBUTUHAN Membicarakan teori kebutuhan tidak bisa dilepaskand ari sosok Dr. Abraham Maslow, seorang ahli psikologi klinis yang mengenalkan teori Hierarki Kebutuhan. Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang rendah, yaitu kebutuhan biologis atau fisiologis (physiological or biogenic needs) sampai paling tingg, yaitu kebutuhan psikogenik (psychogenic needs). Menurut teori Maslow, manusia berusaha memenuhi kebutuhan tingkat yang rendah terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Konsumen yang telah memenuhi kebutuhan dasanrya, maka kebutuhan lainnyayan tinggi bisa muncul. Dan seterusnya. ‘16 6 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id model hierarki kebutuhan 1. Kebutuhan Fisiologis Ini adalah kebutuhan biologis. Kebutuhan manusia untuk memeprtahankan hidup. Kebutuhan tersebut meliputi makan, minum, udara, pakaian dan seks. Seorang ekonom bernama Engel membaut suatu teori yang terkenal yang mengatakan bahwa semakin sejahtera seseorang maka semakin kecil persentasi pendapatannya untuk membeli makanan. 2. Kebutuhan Rasa Aman ‘16 7 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan tingkat kedua setelah kebutuhan dasasr (fisiologi). Ini merupakan kebutuhan perlindungan bagi fisik manusia. Manusia membutuhkan rasa aman untuk dapat melakukan aktifitas dengan optimal. Keamanan fisik menyebabkan diperolehnay kenyamanan atau rasa aman secara psikis. 3. Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi, manusia membutuhkan rasa cinta dari orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, serta diterima oleh orang-orang sekelilingnya. Inilah kebutuhan sosial. Kebutuhant ersebut berdasarkan kepada perlunya manusia berhubungan satu dengan yang lainnya. Pernikahan dan keluarga adakah cermin kebutuhan sosial yang dipraktikan oleh manusia. 4. Kebutuhan Ego (Esteem Needs) ‘16 8 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kebutuhan ego atau esteem adalah kebutuhan tingkat keempat, yaitu kebutuahn untuk berprestasi sehungga mencapaid erajat yang lebih tinggi dari yang lainnya. Manusia memiliki ego yang kuat untuk bsia mencapai prestasi kerja dan karier yang lebih baik untuk dirinya dan lebih baik dari orang lainnya. Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri Derajat tertinggi atau kelima dari kebutuhan adalah keinginan dari seorang individu untukmenjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensid an ‘16 9 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kemampuan yang dimilikinya. Seorang individu perlu mengekspresikan dirinya bahwa ia mampu melakukan hal tersebut. Seorang olahragawan akan terdorong utukmeraih prestasi tertinggi dalam bidangnyam untuk menjadi juara di event bergensi. Meta Kebutuhan dan Meta Patologi Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri terdiri dari: Kebenaran Kebaikan Keindahan atau kecantikan Keseluruhan (kesatuan) Dikotomi-transedensi Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya) Keunikan Kesempurnaan Keniscayaan Penyelesaian Keadilan Keteraturan Kesederhanaan Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting) Tanpa susah payah (santai, tidak tegang) Bermain (fun, rekreasi, humor) Mencukupi diri sendiri Meta Patologi ‘16 10 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti: Apatisme Kebosanan Putus asa Tidak punya rasa humor lagi Keterasingan Mementingkan diri sendiri Kehilangan selera dan sebagainya Teori Motivasi McClelland David McClelland mengembangkan suatu teori motivasi yang disebut sebagai McClelland’s Theory of Learned Needs. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku, yaitu: 1. Kebutuhan untuk sukses (need for achievement) Kebutuhan sukses adalah keinginan manusia untuk mencapai prestasi, reputasi dan karier yagn baik. Seseorang yang memiliki kebutuhan sukses akan bekerja keras, tekun dantabah untuk mencapai cita-cita yang diinginkannya. Ia akam memiliki kepercayaan diri yang tinggi, mampu menghadapi segala tantangan dan masalah demi mewujudkan cita-citanya. ‘16 11 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kebutuhan sukses memiliki kesamaan dengan kebutuhan ego dan aktualiasai diri Maslow. 2. Kebutuhakn untuk afiliasi (need for affiliation) Kebutuhan afiliasi adalah keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang di sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya. Seseorang yang memiliki kebutuhan afiliasi akan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial maupun kegiatan yang melibatkan banyak orang. Ia akan memilij produk dan jasa yang disenangi atau disetujui temand an kerabatanya. Kebutuhan afiliasi memiliki kesamaan dengan kebutuhan sosial Maslow. 3. Kebutuhan kekuasaan (needs for power) Kebutuhan kekuasaan adalah keinginan seseoran guntuk bsia mengontrol lingkungannya, termasuk memengaruhi orang-orang di sekelilingnya. Tujuannya adalah agar ia bias memengaruhi, mengarahkan dan mengatur orang lain. Kebutuhan sukses memiliki kesamaan dengan kebutuhan aktualisasi diri Maslow. III MOTIVASI dan STRATEGI PEMASARAN Dua aplikasi penting dari teori motivasi adalah: ‘16 12 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Segmentasi 2. Positioning 1. Segmentasi Para pemasar bisa menggungkan teori Hierarki Maslow sebagai dasar untuk melakukan atau menentukan segmentasi pasar. Produk atau jasa yagn dipasarkan bisa diarahkan untuk target pasar berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen. Ini bisa dilakukan denganmembuat iklan yang berisi pesan mengenai kebutuhan konsumen yang dipenuhi oleh produk atau jasa yang dipasarkan. Iklan mobil BMW, Merchedez, Lexus, Jaguar dan sebagainya diperuntukkan untuk konsumen yang memiliki kebutuhan ego dan aktuliasai diri, bukan untuk memenuhi kebutuhan dasar akann transportasi. ‘16 13 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Atau sebuah iklan Anlene menyatakan sebagai susu buku dengan kandunga kalsium tinggi. Iklan tersebut berusaha berkomunikasi dengna konsumen dalam dua hal. Pertama, susu Anlene ditujukan bagi konsumen yang membutuhkan banyak kalsium (segmentasi), susu Anlene diposisikan sebagia susu yang mengandung zat kalsium tinggi. Kalsium merupakan salah satu zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Iklan tersebut mencoba menyentuk kebutuhan dasar manusia (zat gizi) yang diperlukan konsumen agar sehat. 2. Positioning Hierarki kebutuhan Maslow juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan positioning produk atau jasa. Positioning adalah cita produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa. Produsen mungkin menginginkan produknya atau mereknya sebagaiproduk yang unik di benak konsumen, berbeda dari produk saingannya. Sebuah iklan sedan Volvo mem-positioning-kan sebagai sedan eksklusif, yaitu kendaraan konsumen yang sukses, berkuasa dan orang penting dengan ungkapannya, “ Siapa pun yang di duduk di dalamnya, pasti orang penting. DAFTAR PUSTAKA 1. Dwiastuti, Rini. (2012). Ilmu Perilaku Konsumer, Universitar Brawijaya, Malang ‘16 14 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Khan, Matin (2006). Consumer Behavior and Advertising Managemnt, New Age International, New Delhi 3. Sumarwan, Ujang, Prof.Dr. (2014). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Ghalia Indonesia. Bogor. ‘16 15 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ‘16 16 Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Dudi Hartono, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id