ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI TARUNA/TARUNI PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA Benny Agus Setiono Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah ABSTRAK Penelitian ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor bauran promosi apa sajakah yang menjadi pertimbangan dan mempengaruhi Taruna/taruni memilih Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Dipilihnya obyek penelitian Taruna/taruni memilih Program Diploma Pelayaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksplanasi, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan objek yang diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan dengan tujuan penelitian yang ditetapkan maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini Variabel bebas (X), Bauran promosi yang meliputi (X1) Kegiatan periklanan (adverstising) dengan indikator menarik atau tidaknya iklan yang telah ada, informasi mudah dipahami atau tidak oleh pembaca dan pendengar, intensitas penayangan iklan, timbulnya keinginan untuk mengetahui informasi lebih jauh tentang program yang ditawarkan, timbulnya keinginan untuk mendaftar. (X2) Kegiatan penjualan personal (personal selling), dengan indikator Pelayanan terhadap konsumen, Kemudahan memecahkan masalah konsumen, Kemudahan dalam pemberian informasi, Pengetahuan mengenai program yang ditawarkan. (X3) Kegiatan promosi penjualan (sales promotion), dengan indikator ketertarikan konsumen terhadap pemberian potongan biaya karena prestasi, ketertarikan konsumen terhadap pemberian diskon, ketertarikan konsumen terhadap pemberian beasiswa. (X4) Kegiatan publisitas, dengan indikator ketertarikan konsumen terhadap brosur-brosur, kelengkapan informasi yang terdapat pada brosur, ketertarikan konsumen pada pameran, ketertarikan konsumen terhadap informasi di surat kabar, timbulnya kepercayaan terhadap kualitas, metode pengajaran yang efektif dan pengajar yang professional. Variabel terikat (Y), adalah variabel yang tergantung pada variabel lain atau yang dipengaruhi, dalam hal ini adalah keputusan yang dibuat oleh konsumen untuk membeli berdasarkan alternatif pembelian dan informasi yang tersedia. Dalam penelitian ini Variabel terikat (Y) adalah keputusan untuk menjadi taruna/taruni Program Diploma Pelayaran, yaitu : Proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya, dengan indikator Melanjutkan sampai tingkatan profesi, Berhenti pada level Diploma III. Jumlah Taruna/taruni aktif pada tahun akademik 2009/2010 sebanyak 200 orang, maka populasi yang dipakai adalah 200 orang. Penarikan sampel ditentukan sebesar 30% dari jumlah populasi yang ada. Jadi sampel penelitian sebanyak 60 taruna yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS, persamaan regresi dalam penelitian ini diperoleh : Y = 0,710 + 0,127 X1 + 0,211 X2 + 0,064 X3 + 0,119 X4 Dari persamaan regresi dapat dijelaskan bahwa setiap peningkatan nilai dari masing-masing variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan pada variabel terikat. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Variabel bauran promosi (periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas) mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Besarnya konstribusi atau pengaruh variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya adalah sebesar 73,2% sedangkan sisanya 26,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini, diantaranya : layanan akademik dan kultur sosial, lokasi atau tempat, pimpinan dan personil lembaga pendidikan, lingkungan sosial dan kulturnya, sumber daya manusia, lingkungan kompetitif, lingkungan ekonomi dan teknologi serta lingkungan politik dan hukum. Dari keempat variabel tersebut, variabel X2 (penjualan personal) memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Kata Kunci : Bauran Promosi 103 104 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam penelitian ini menganalisis beberapa faktor yang menjadi pertimbangan taruna-taruni dalam memilih perguruan tinggi, faktor-faktor tersebut yaitu kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, sikap, motivasi dan persepsi, alasan dipilihnya faktor tersebut adalah bahwa faktor kelas sosial, kelompok referensi dan keluarga merupakan faktor yang berasal dari luar pribadi konsumen yang sangat mempengaruhi keputusan pembeli produk, sedang sikap, motivasi dan persepsi merupakan faktor yang berasal dari dalam pribadi konsumen sehingga merupakan dorongan untuk melakukan suatu pembelian produk. Kotler, (1997) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu: faktor budaya, faktor sosial, faktor kepribadian dan faktor psikologis. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor bauran promosi apa sajakah yang menjadi pertimbangan dan mempengaruhi Taruna/taruni memilih Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Dipilihnya obyek penelitian Taruna/taruni memilih Program Diploma Pelayaran, dengan pertimbangan tren penerimaan jumlah taruna/taruni baru yang terus menurun, serta untuk mempermudah pengambilan data, menghemat waktu, biaya dan tenaga. Seperti halnya barang, ketika konsumen akan memilih jasa suatu perguruan tinggi swasta, mereka juga dipengaruhi oleh banyak faktor dan diantaranya adalah kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, sikap, motivasi, dan persepsi merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam memilih perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki hubungan dengan mahasiswa saat ini, calon mahasiswa, media, pemerintah pusat dan lokal, otoritas pendidikan, staf administratif dan akademis, organisasi-organisasi profesional, sekolah-sekolah, para guru, dan bimbingan kejuruan, lulusan, majikan dan industri, dan keluarga (Payne, 2000:200). Sehingga bagaimanapun sebuah perguruan tinggi memang harus berusaha untuk memperbaiki kualitasnya sehingga bisa diterima di masyarakat. Saat ini adanya fenomena bahwa kesempatan belajar di sebuah perguruan tinggi cenderung digunakan untuk tujuan memperoleh status daripada menguasai suatu bidang keahlian. Dari sisi penyelenggara, mendirikan perguruan tinggi swasta dianggap sebagai kegiatan bisnis semata sehingga melupakan semangat yang tersirat dalam visi dan misi perguruan tinggi. Hadirnya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) merupakan hal yang perlu mendapat perhatian perguruan tinggi. Perguruan tinggi swasta dituntut mampu membuktikan kualitas yang memadai agar terus dapat hidup atau terakreditasi. Untuk memperoleh pengakuan dari masyarakat, jaminan, pengendalian dan pembinaan serta perbaikan kualitas dapat diberikan kepada perguruan tinggi yang telah dievaluasi secara cermat melalui proses akreditasi secara nasional (BAN-PT, 1998). Selain evaluasi kualitas oleh BAN-PT, perguruan tinggi sebagai salah satu organisasi jasa yang bergerak di bidang pendidikan juga perlu dievaluasi kualitas jasanya oleh konsumen sendiri yaitu mahasiswa dengan mampu menerapkan konsep bauran pemasaran jasa yang sesuai. Perguruan tinggi merupakan salah satu tempat dimana siswa yang telah lulus dari sekolah bisa memilih jurusan yang dia kehendaki untuk selanjutnya kemungkinan akan menjadi tujuan hidupnya untuk mendapatkan bidang pekerjaan. Peranan sebuah perguruan tinggi secara keseluruhan diukur dari keberhasilannya dalam memberikan pelayanan pendidikan secara baik dan memuaskan sehingga dapat membantu para Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan keahliannya menurut jurusan yang diambilnya. Mahasiswa yang sudah berhasil lulus diharapkan mampu menerapkan bidang keahliannya dan bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya. Selain itu juga kemampuan perguruan tinggi swasta dalam memberikan pelayanan pendidikan dapat membentuk persepsi konsumen yaitu mahasiswa terhadap perguruan tinggi tersebut. Untuk itu perguruan tinggi swasta harus belajar untuk dapat meningkatkan pelayanannya seoptimal mungkin untuk memperkokoh citra baik di mata masyarakat dan tentu saja akan mendukung upaya perguruan tinggi swasta tersebut dalam menjaring konsumen. Semakin banyaknya perguruan tinggi baik negeri dan swasta ini, menyebabkan adanya persaingan yang ketat, karena masing-masing perguruan tinggi apalagi swasta berusaha mendapatkan tempat/posisi yang baik dalam pasar, sementara pasar yang ada semakin sempit. Hal ini ditambah dengan adanya beberapa perguruan tinggi negeri yang mempunyai program non-reguler atau ekstensi dengan menggunakan tenaga pengajar yang sama sesuai dengan program reguler dan menawarkan fasilitas, kualitas, dan lulusan yang sama dengan program reguler. Apalagi perguruan tinggi yang menawarkan klasifikasi dalam program studi yang diberikan, hal ini termasuk sekolah tinggi, dimana setiap sekolah tinggi mengkhususkan dalam suatu bidang studi tertentu juga mengalami banyak tantangan untuk dapat bertahan di dalam persaingan. Tentu saja, pada saat ini setiap sekolah tinggi harus saling bersaing ketat dalam meningkatkan kualitasnya untuk mendapatkan peminatnya, karena tanpa itu semua maka calon mahasiswa akan memilih tempat yang lebih baik. Dengan demikian, untuk mencapai tujuannya yaitu mendapatkan tempat/posisi yang baik dalam pasar, maka sebuah perguruan tinggi 105 swasta harus memahami betul faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih perguruan tinggi swasta, dimana faktor yang sangat penting untuk diperhatikan adalah faktor bauran pemasaran, karena faktor bauran pemasaran ini merupakan faktor yang ada dalam kendali perusahaan. Di sisi lain, pengambilan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk melewati lima tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 1997:171). Keputusan konsumen dalam melakukan pembelian ini juga merupakan fokus penelitian karena konsumen sebelum melakukan pembelian melakukan beberapa tahapan di atas akan tetapi konsumen dapat melewatkan atau membalik beberapa tahap (Kotler, 1997:171). Konsumen yaitu mahasiswa yang telah memilih perguruan tinggi itu berdasarkan keadaan dimana mahasiswa tersebut sudah merasakan pelayanan yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut. Perguruan tinggi yang sudah terakreditasi akan memberikan pelayanan yang lebih baik daripada perguruan tinggi yang belum mendapatkan akreditasi. Perguruan Tinggi dengan produknya yang berupa jasa pendidikan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berfungsi sebagaimana dicantumkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai tempat untuk menyelenggarakan pendidikan atau pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Agar dapat memahami perilaku mahasiswa dalam memilih bidang studi, sebagai dasar dalam menentukan strategi pemasaran yang akan diterapkan oleh suatu perguruan tinggi maka perlu dipahami karakteristik serta bagaimana seorang mahasiswa membuat keputusan, serta berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku mereka dalam mengambil 106 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 keputusan dalam mengambil bidang studi yang mereka minati. Perilaku mahasiswa secara umum dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik secara individu maupun secara bersamasama faktor tersebut dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih bidang studi yang diminatinya serta tempat atau perguruan tinggi yang akan digunakannya dalam menekuni bidang studi tersebut. Beberapa pendapat mengatakan (Winarno, 1997:52) bahwa faktor yang melandasi pertimbangan mahasiswa dalam menentukan pilihan atas bentuk dan jenis pendidik dapat berupa; a) citra/reputasi lembaga, b) program studi yang ditawarkan, c) dana/biaya yang harus dikeluarkan, d) fisik dan lokasi, e) kinerja personal yang terlibat dalam pengelolaan, serta faktorfaktor lain lain yang melekat pada diri mahasiswa seperti psikologi, sosial budaya maupun kelompok referensi. Sedangkan menurut (Loudon dan Bitta, 1993:26), menjelaskan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dibedakan ke dalam dua faktor yaitu faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari faktor budaya, kelas sosial, kelompok sosial, keluarga, personal serta faktor lain. Lingkungan internal meliputi faktor prosessing, prosessing informal, belajar dan ingatan, kepribadian, sikap, motivasi, serta faktor keterlibatan intensitas faktor-faktor tersebut akan berbeda ketika jenis produk/jasa yang akan dibeli juga berbeda. Penurunan minat masyarakat untuk kuliah di Universitas Hang Tuah akan menjadi masalah besar bagi pengelola pendidikan tersebut, apabila tidak segera diantisipasi dengan baik artinya pengelola Universitas Hang Tuah perlu mencari penyebab penurunan minat tersebut dan salah satunya aspek pelayanan pendidikan yang telah diselenggarakan. Saat ini pengelola atau yayasan yang menangani Perguruan tinggi dituntut untuk memahami perilaku konsumen atau calon mahasiswa guna mengembangkan programprogram pemasarannya. Tuntutan ini juga tidak dapat dihindarkan oleh Universitas Hang Tuah yang merupakan Universitas di bawah pengelolaan Angkatan Laut. Universitas Hang Tuah harus mampu memberikan program pengajaran yang efektif sehingga diharapkan para alumni nantinya dapat bersaing di dunia kerja. Komunikasi yang dilakukan oleh lingkungan sangat berpengaruh dalam pemilihan produk oleh konsumen. Dalam perusahaan jasa, komunikasi sangatlah penting, oleh karena itu Universitas Hang Tuah khususnya Program Diploma Pelayaran sudah seharusnya menggunakan bauran promosi guna mengkomunikasikan produk-produknya kepada calon taruna/taruni. Tujuan utama dari promosi adalah untuk memberikan informasi, menarik perhatian, dan memberi pengaruh guna meningkatkan jumlah taruna/taruni yang masuk pada Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah. Kegiatan- kegiatan promosi yang dilakukan telah dilakukan oleh Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah: 1) Mengiklankan program-program kursus melalui media cetak dan radio. 2) Memasang spanduk- spanduk di jalan-jalan besar dan lokasi kursus. 3) Open House, yang diadakan pada sekolah- sekolah SMA dan SMK. 4) Voucher, Universitas Hang Tuah memberikan voucher kepada calon mahasiswa yang mempunyai prestasi di bidang olah raga. 5) Discount, pemberian discount placement test (bea siswa) bagi calon mahasiswa yang memiliki nilai Unas dengan rata-rata 8,00 6) Brosur yang berisi program- program yang ditawarkan, dan keunggulankeunggulan. 7) Pemberian insentif kepada karyawan Universitas Hang Tuah yang membawa calon mahasiswa, Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … taruna/taruni yang masuk ke Universitas Hang Tuah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik mengambil penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Taruna/Taruni Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya.” Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil satu rumusan masalah sebagai berikut: “Seberapa besar bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan menjadi Taruna/Taruni Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya?” Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang permasalahan dan perumusannya penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah bauran promosi berpengaruh terhadap Keputusan Menjadi Taruna/Taruni Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Manfaat Penelitian Setelah mengetahui permasalahan, perumusan dan tujuan penelitian maka berikut ini dikemukan manfaat penelitian adalah: 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengembangan manajemen pemasaran, serta menambah khasanah kepustakaan dan referensi penelitian lanjutan. 2. Secara praktis, memberikan masukan/input terhadap institusi, khususnya Program Diploma Pelayaran sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan promosi. 107 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tentang Pemasaran Berhasil tidaknya pencapaian tujuan bisnis, akan tergantung pada fungsi pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain, dan tergantung pada kemampuan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar. Pemasaran termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam penciptaan nilai ekonomi dan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi indivindu. Bagi perusahaan fungsi pemasaran adalah penting sebagai salah satu usaha untuk dapat mempertahankan hidupnya. Untuk berkembang dan mendapatkan laba sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pentingnya pemasaran adalah untuk mengantisipasi dan mengukur kebutuhan serta keinginan dari kelompok konsumen tertentu dan menanggapi dengan arus pemuasan kebutuhan akan barang dan jasa. Demikian pentingnya pemasaraan bagi masyarakat, yang dipertegas pula oleh Assael (1992:15) sebagai berikut: “Pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam masyarakat karena pemasaran menyangkut berbagai aspek kehidupan, terutama bidang ekonomi dan sosial. Karena kegiatan pemasaran menyangkut mengalirnya produk dari produsen ke konsumen, maka pemasaran menciptakan lapangan kerja yang penting bagi masyarakat. Dengan demikian pemasaran merupakan sektor yang penting dalam pendapatan masyarakat. Di samping itu perlu disadari bahwa sebagian besar pengeluaran uang masyarakat konsumen mengalir ke kegiatan pemasaran ” Definisi pemasaran menurut Kotler (1997:13) “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, 108 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain.” Pengertian pemasaran menurut Kotler ini lebih berorientasi kepada konsumen yaitu proses pemasaran kebutuhan konsumen akan produk melalui pertukaran. Pengertian Marketing Mix atau Bauran Pemasaran Marketing mix menurut Clindiff, Et’al (1988: 483) merupakan keseluruhan masukan-masukan pemasaran yaitu, harga, produk, promosi, distribusi, dan yang merupakan suatu strategi pemasaran. Pendapat lain dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (1992:59), yang menyatakan bahwa marketing mix merupakan himpunan atau perangkat variabel pemasaran yang terkendali yang diramu perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam sasaran. Marketing mix terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Marketing mix dapat dikumpulkan menjadi empat kelompok yang dikenal dengan 4 P yaitu : 1. Product (produk) adalah kombinasi ” barang dan jasa” yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran dengan indikatornya adalah : 2. Price (harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk mendapatkan produk. 3. Place (tempat) adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi para konsumen sasaran. 4. Promotion (promosi) adalah kegiatan yang mengkomunikasikan jasa produk dan menganjurkan pelanggan sasaran untuk membelinya. Perilaku Konsumen Louden dan Bitta (1988:8) mengemukakan bahwa perilaku konsumen meliputi proses pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik pada saat mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang atau jasa. Sedangkan Mangkunegara (1987:3) mengatakan sebagai berikut : “Perilaku konsumen adalah tindakantindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dipengaruhi lingkungan”. Sedangkan Winardi (1991:49) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa. Sedangkan Kotler (1997:9) mengatakan: “Perilaku konsumen mempelajari individu, kelompok dan organisasi, memilih, membeli, memakai dan membuang barang jasa, gagasan dan pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.” Dari definisi tersebut, maka perilaku konsumen adalah merupakan tindakantindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen, perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang-barang serta jasa-jasa melalui pertukaran dan pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut. Setiap individu mempunyai perilaku yang berbeda dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Menurut Assael strategi pemasaran harus berdasarkan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu konsumen sendiri, lingkungan dan strategi pemasaran. Pilihan atas merk dipengaruhi oleh kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik merk dan sikap konsumen. Selain itu juga dipengaruhi demografik, gaya hidup dan karakteristik kepribadian konsumen. Faktor lingkungan ditunjukkan oleh budaya, kelas sosial, kelompok referensi, dan situasi. Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … Strategi pemasaran menunjukkan variabel-variabel dalam kendali pemasar, yang membentuk dan mempengaruhi konsumen, meliputi produk, harga, promosi dan distribusi yang mungkin akan diterima dan dievaluasi oleh konsumen melalui proses pengambilan keputusan. Model lainnya ditulis oleh Swastha dan Handoko (1987:39) menggunakan empat elemen pokok yaitu input, susunan hipotesis, output dan variabel eksogen. Variabel input menunjukkan dorongan yang ada dalam lingkungan konsumen baik bersifat komersial maupun sosial. Dengan komersial berasal dari sumber pemasaran perusahaan seperti merk (berkaitan dengan harga, kualitas, pelayanan, dan ketersediaan) dan kegiatan periklanan. Dorongan sosial merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam keluarga dan merupakan input yang sangat efektif untuk keputusan pembelian. Susunan hipotesis merupakan proses internal dari konsumen, menggambarkan hubungan antara input dan output. Susunan hipotesis disusun berdasarkan teori belajar dan teori kesadaran yang terdiri dari susunan pengamatan dengan faktor-faktor seperti perhatian yang dipengaruhi oleh sikap, pengamatan dan penyelidikan konsumen. Output yang berupa variabel tanggapan keputusan untuk membeli. Sedangkan variabel eksogen, pengaruhnya tidak begitu besar, terdiri dari variabel pentingnya pembelian, status keuangan, sosial, organisasi dan kelas sosial. Promosi dan Bauran Promosi Menurut Basu Swastha (2002:237), pengertian promosi adalah sebagai berikut : "Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran". 109 Sedangkan pengertian promosi yang dikemukakan Djaslim Saladin (2002:123) adalah sebagai berikut : "Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut." Dari pengertian di atas dapat disimpulkan : Promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasikan produk agar produk tersebut bisa dikenal oleh konsumen. Sebagai alat untuk menghimbau pembeli. Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Menurut J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha (2002:238), bauran promosi didefinisikan sebagai berikut : "Bauran promosi adalah kombinasi starategi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan". Sedangkan pengertian bauran pemasaran menurut Philip Kotler (2002:642) terjemahan Hendra Teguh adalah sebagai berikut : "Bauran promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran". Iklan merupakan salah satu dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi merupakan salah satu dari bauran pemasaran (marketing mix). Saat ini perusahaan menggunakan lebih dari satu bentuk promosi sebagai bagian dari strategi yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun yang termasuk kedalam kegiatan bauran promosi antara lain : - Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. 110 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 - Promosi penjualan (sales promotion) Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan, dan publisitas, yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. - Hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) Hubungan masyarakat merupakan alat promosi yang penting dan ditujukan untuk membangun opini masyarakat dalam rangka memelihara, meningkatkan dan melindungi citra perusahaan dan produknya. - Penjualan personal (personal selling) Penjualan personal merupakan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan menciptakan penjualan. - Pemasaran langsung (direct marketing) Pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk "respon yang terukur" dan atau lebih transaksi di lokasi manapun. Menurut Philip Kotler (2002:626) terjemahan Benyamin Molan dalam bukunya manajemen pemasaran, dalam mengembangkan program periklanan perusahaan harus memutuskan 5 M, yaitu : Apakah tujuan periklanan (mission) Tujuan periklanan ini adalah tugas komunikasi spesifik untuk dilaksanakan dengan audiens sasaran spesifik dalam periode waktu spesifik. Tujuan ini dapat diklarifikasikan berdasarkan tujuan primer apakah untuk memberikan informasi, atau mengingatkan. Memutuskan anggaran periklanan (money) Tujuan Promosi adalah untuk menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit, untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar, membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing, membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan,. Sedangkan Promotional Mix/Bauran Promosi Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai berikut : 1. Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll. 2. Publisitas positif maksimal dari pihakpihak luar. 3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif. 4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll. 5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat. 6. Personal selling/penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung. Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Amstrong (2001:226) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk. Tahap-tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan Untuk Membeli. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Menurut Boyd dan Walker (1992:115) proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari 5 tahap yaitu menganalisis keinginan dan kebutuhan, pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber penilaian dan seleksi pembelian, keputusan untuk pembelian, dan perilaku sesudah pembelian. 1. Menganalisis Kebutuhan dan Keinginan Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ditujukan terutama untuk Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … 111 dan jumlah uang yang tersedia membeli. Jika produk yang akan bernilai tinggi, biasanya diperlukan yang agak lama di mempertimbangkan pembeliannya. untuk dibeli waktu dalam mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan konsumen yang belum terpenuhi atau belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan memahami adanya kebutuhan yang belum segera terpenuhi atau masih ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Jadi dari tahap inilah pembelian itu mulai dilakukan. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi tersebut sering diketahui secara tiba-tiba pada saat konsumen sedang jalanjalan ke toko atau sedang berbelanja atau pada saat memperoleh informasi dari iklan, media lain, tetangga atau lainya. Proses analisis atau pengenalan kebutuhan dengan keinginan tersebut adalah suatu proses yang kompleks, hal ini disebabkan antara lain: 2. Pencarian Informasi dan Penelitian Sumber-Sumber Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan pencarian informasi tentang sumber-sumber dan nilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan dengan harga dan kualitas produk, sedang pencarian informasi pasif dengan membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikirannya tentang gambaran produk yang diinginkannya. Sedang pencarian informasi internal tentang sumber-sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan, yang terutama berasal dari pelapor opini. Sedang informasi eksternal dapat berasal dari media massa (majalah, surat kabar, radio, dan sarana lain) dan sumber-sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan (seperti publikasi, iklan, informasi dari pedagang eceran). Penilaian sumber-sumber pembelian yang diperoleh dari berbagai informasi berkaitan dengan lamanya waktu 3. Penilaian dan Seleksi Terhadap Alternatif Pembelian Tahap ini meliputi dua tahap yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian masingmasing konsumen tidak selalu sama tergantung jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen yang mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan prestise ada yang hanya sekedar memenuhi kebutuhan jangka pendek. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu mengidentifikasi alternatif-alternatif pembeliannya. Untuk meningkatkan prestise misalnya atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan jangka pendek. 4. Keputusan untuk membeli Keputusan untuk membeli, disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi setelah ini bertahap-tahap , maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merk, penjual, kualitas, waktu pembelian dan cara pembayaran. Pemilihan penjual didasari oleh motif langganan, yang sering terjadi latar belakang pembelian konsumen dalam hal ini, konsumen lebih mengutamakan untuk membeli pada penjual tertentu. Faktor-faktor yang menentukan adanya motif langganan, adalah : lokasi penjual yang strategis, pelayanan yang baik, tempat penjualan yang mudah dicapai dan tidak ramai, desain toko, kemampuan tenaga penjualnya. 112 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 5. Perilaku sesudah Pembelian Semua tahap yang ada pada proses pembelian sampai pada tahap yang kelima adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting. Perilaku mereka juga akan mempengaruhi pembelian ulang dan juga akan mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan. Ada kemungkinan bahwa pembeli merasa tidak sesuai setelah ia melakukan pembelian karena mungkin harga dirasa mahal, atau tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya. Untuk mengurangi ketidaksesuaian tersebut, perusahaan bertindak dengan menekan segi-segi tertentu atau pelayanan tertentu dari produknya. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Kemudian penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran oleh karenanya masalah metodologi dalam suatu penelitian ilmiah mempunyai peranan penting karenanya didalamnya terkandung petunjuk-petunjuk memperoleh hasil yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksplanasi. Menurut Sugiyono (1999:10), penelitian eksplanasi adalah tingkat kejelasan yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan objek yang diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan dengan tujuan penelitian yang ditetapkan maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Operasional Variabel Dalam penelitian ini variabel –variabel yang digunakan terbagi dalam dua kategori yaitu : 1. Variabel bebas, yaitu variabelvariabel yang bertindak sebagai penyebab atau yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas (X) : Bauran promosi: (X1) Kegiatan periklanan (advertising): Dengan indikator: - Menarik atau tidaknya iklan yang telah ada - Informasi mudah dipahami atau tidak oleh pembaca dan pendengar - Intensitas penayangan iklan - Timbulnya keinginan untuk mengetahui informasi lebih jauh tentang program yang ditawarkan - Timbulnya keinginan untuk mendaftar (X2) Kegiatan penjualan personal (personal selling): Dengan indikator: - Pelayanan terhadap konsumen - Kemudahan memecahkan masalah konsumen - Kemudahan dalam pemberian informasi - Pengetahuan mengenai program yang ditawarkan (X3) Kegiatan promosi penjualan (sales promotion) Dengan indikator: Ketertarikan konsumen terhadap pemberian potongan biaya karena prestasi Ketertarikan konsumen terhadap pemberian discount Ketertarikan konsumen terhadap pemberian beasiswa (X4) Kegiatan publisitas Dengan indikator: - Ketertarikan konsumen terhadap brosurbrosur - Kelengkapan informasi yang terdapat pada brosur - Ketertarikan konsumen pada pameran Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … - Ketertarikan konsumen terhadap informasi di surat kabar - Timbulnya kepercayaan terhadap kualitas, metode pengajaran yang efektif dan pengajar yang professional 2. Variabel terikat (Y), adalah variabel yang tergantung pada variabel lain atau yang dipengaruhi, dalam hal ini adalah keputusan yang dibuat oleh konsumen untuk membeli berdasarkan alternatif pembelian dan informasi yang tersedia. Dalam penelitian ini Variabel terikat (Y) adalah : keputusan untuk menjadi taruna/taruni Program Diploma Pelayaran, yaitu: Proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Dengan indikator: - Melanjutkan sampai tingkatan profesi. - Berhenti pada level Diploma III Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Program Diploma Pelayaran, dimana obyek dari penelitian ini adalah seluruh Taruna/taruni yang masih aktif mengikuti perkuliahan pada tahun akademik 2009/2010 di lingkungan Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah. Populasi dan Sampel Populasi menurut Sugiono (1999:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dengan batasan tersebut yang dimaksud populasi disini adalah seluruh jumlah taruna/taruni yang aktif pada saat penelitian ini dilakukan. Adapun jumlah taruna/taruni yang aktif pada tahun akademik 2009/2010 sebanyak 209 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut populasi (Sugiyono, 2003:90). Penarikan sampel dilakukan melalui Probability Sampling, dimana 113 teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Sugiono (2003:74) yang menjadi anggota sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling adalah tekhnik pengambilan anggota sampel dari populasi di lakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Jumlah Taruna/taruni aktif pada tahun akademik 2009/2010 sebanyak 200 orang, maka populasi yang dipakai adalah 200 orang. Penarikan sampel ditentukan sebesar 30% dari jumlah populasi yang ada. Jadi sampel penelitian sebanyak 60 taruna yang nantinya akan dijadikan responden dalam penelitian ini. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Muatan kurikulum Program Diploma Pelayaran terdiri atas 120 SKS dengan penyebaran kurikulum nasional/inti dan kurikulum lokal. Desain kurikulum prodi diberikan sentuhan muatan lokal sesuai kebutuhan pasar kerja khususnya di bidang Kelautan/Kemaritiman. Hal ini didasarkan atas visi, misi, tujuan dan sasaran yang dikembangkan oleh prodi dengan tekanan orientasi Pola Ilmiah Pokok Profesi Jurusan Nautika/Teknika pada kapal niaga. Kurikulum Program Diploma Pelayaran dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja pada derajat pendidikan D3 dan Profesi ANT III/ATT III memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai seorang Ahli yang memiliki kemampuan dan keunggulan lebih khususnya di bidang Kelautan/Kemaritiman pada pelayaran niaga. Seluruh infrastruktur atau fasilitas berupa gedung, ruang kelas, ruang seminar dan ruang-ruang lain dikelola secara terpusat oleh bagian instalasi Universitas Hang Tuah Surabaya. Ruang kelas, ruang seminar, dialokasikan secara proposional sesuai dengan kebutuhan sedangkan laboratorium Radar ARPA dan GMDSS Simulator, laboratorium Navigasi, 114 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 laboratorium Bahari, laboratorium Bahasa, laboratorium Komputer dikelola langsung oleh PDP. Laboratorium pada Program Diploma Pelayaran adalah ruang yang tersedia berbagai perangkat fisik sehingga mampu mendukung kegiatan proses belajar mengajar sebagai wahana praktek Taruna/Taruni atas mata kuliah tertentu. Pada Program Diploma Pelayaran mata kuliah yang berkenaan dengan laboratorium ini antara lain Menjangka Peta, Navigasi, Perlengkapan Kapal, Memuat, dan P2TL. Ruang kelas yang dimiliki oleh Program Diploma Pelayaran meliputi ruang kelas teori dan laboratorium yang dikelola PDP serta laboratorium Bahasa Inggris. Pelaksanaan kuliah untuk kelas laboratorium kapasitas taruna/taruni yang dapat ditampung secara umum terbagi menjadi 2 (dua) kelompok masing-masing 20 taruna/taruni, sehingga untuk pelaksanaan kuliah praktikum dilaksanakan secara shift (bergantian) sesuai jadwal yang ditentukan oleh dosen yang bersangkutan. Fasilitas peralatan pembelajaran yang terdapat pada masing-masing kelas secara umum adalah papan tulis (black board), white board, OHP serta fasilitas pembelajaran lainnya khususnya pada laboratorium yang dikelola PDP. Pengelolaan perpustakaan secara umum terbagi menjadi 2 (dua) yaitu perpustakaan rektorat dan perpustakaan PDP. Referensi yang dibutuhkan Taruna/i dapat diperoleh di kedua perpustakaan tersebut. Perpustakaan Rektorat dikelola secara terpusat, oleh 3 (tiga) orang staf perpustakaan. Sedangkan pada perpustakaan PDP dikelola oleh 1 (satu) orang staf. Referensi pada perpustakaan rektorat untuk setiap prodi (tidak terkecuali PDP) bagi Taruna/i dapat dilengkapi melalui pengajuan referensi pada masingmasing prodi kepada perpustakaan rektorat. Sedangkan referensi pada perpustakaan PDP dilengkapi melalui pembelian buku yang dianggarkan oleh PDP kepada masing-masing prodi, ditambah sumbangan dari stakeholder dan Growth Center serta alumni PDP. Sistem pendanaan bersifat terpusat, bahkan seluruh pemasukan dikelola oleh lembaga (universitas). Program studi hanya mengajukan rincian kegiatan dan sumbersumber daya yang diperlukan alokasi dana. Kecuali untuk kebutuhan alat tulis kantor diperoleh dari lembaga secara rutin yang dapat dikelola oleh jurusan. Sumber dana didapat dari SPP, Uang Sumbangan Pendidikan, Her Registrasi, Biaya Ujian Program Diploma Pelayaran dibawah UHT (Universitas Hang Tuah). PDP dipimpin oleh seorang Direktur dibantu oleh Wakil Direktur membidangi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Pada Masyarakat, Administrasi Umum, Personalia, dan Keuangan, serta Ketarunaan, masing-masing prodi dipimpin oleh Kajur (Ketua Jurusan) dibantu oleh Sekjur (Sekretaris Jurusan), tenaga penunjang seperti SBAU (Sub Bagian Administrasi Umum), SBAK (Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan), SBKeu (Sub Bagian Keuangan), dan setiap laboratorium dipimpin oleh Kepala Laboratorium dibantu Sub Lab. seperti lab. Navigasi, lab. Bahari, lab. Bahasa, lab Arpa/GMDSS Simulator, lab. CBT, dan Perpustakaan. PDP membuat rencana program pengembangan untuk pengembangan 6 tahunan (2008-2013) dan dievaluasi setiap tahun. Dalam mengimplementasikan rencana program pengembangan didukung oleh semua jajaran PDP termasuk Dosen Tetap dan Dosen Luar Biasa. Sebagai pedoman dan sekaligus rambu-rambu dalam pelaksanaan aksi di UHT disusunlah kisi-kisi, yaitu kisi-kisi eksternal adalah Mantap Melangkah Maju Mendorong Masyarakat Mengembangkan Maritim (M7), dan kisi internal : Ketaqwaan, Kekeluargaan, Keterbukaan, Kepedulian, Ketertiban, Kebanggaan, dan Kesejahteraan (7-K). Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … Program studi bertanggung jawab pada perencanaan program dan pelaksanaan kegiatan akademik seperti kuliah dan pratikum pelaksanaan kegiatan akademik didukung oleh Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap yang berasal dari lintas program studi lain di PDP, keadaan tersebut merupakan efisiensi sumber daya manusia tetapi dapat melemahkan karena ketergantungan dengan program studi lain dapat mempersulit dalam pengaturan pelaksanaan proses pembelajaran, baik dari segi penjadwalan maupun dalam pengaturan beban dan muatan kuliah. Dalam jangka panjang pelaksanaan tata pamong program studi ini telah diatur di dalam Renstra PDP. Lulusan PDP membentuk Ikatan Alumni PDP yang berfungsi salah satunya sebagai pusat informasi. Pelacakan lulusan dapat dilakukan dengan berbagai cara temu alumni, orientasi studi lapangan, melalui telepon, internet, dan pada waktu legalisir ijazah/transkrip nilai. Pada saat wisuda para alumni diberi isian formulir yang harus dikembalikan setelah mendapatkan pekerjaan. Pelacakan melalui perusahaan pengguna lulusan dengan cara mengirimkan questioner yang berisi tentang kualitas lulusan yang bekerja dan kemungkinan tambahan lulusan yang bekerja di perusahaan tersebut serta masukan-masukan untuk peningkatan kualitas. Upaya ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang daya saing lulusan yang telah diserap oleh pasar serta tanggapan dari pemakai lulusan. Perencanaan dan Pengembangan Program Studi Nautika dan Teknika adalah tetap mempertahankan Jenjang Diploma III dan meningkatkan status akreditasi sertifikat Rekomendasi No. 076/Rekom/II/Diklat-2005, untuk menyelenggarakan program Diklat dengan bidang keahlian Nautika dan Teknika, tingkat sertifikat III, dengan klasifikasi B, masa berlaku 5 (lima) tahun dari Kapusdiklat Perla, tanggal 14 Februari 115 2005, diterbitkan di Jakarta, menuju status Approval Training dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Secara umum dalam hal akademik, pola kalender akademik mengikuti kalender akademik yang telah ditetapkan oleh BAAK Rektorat di lingkungan Universitas Hang Tuah. Pelaksanaan proses pembelajaran pada Program Diploma Pelayaran dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) jenis proses pembelajaran. Adapun proses pembelajaran yang dilaksanakan antara lain: teori dan praktikum. Pelaksanan kuliah dalam bentuk teori dilakukan dalam bentuk terstruktur selama 16 kali tatap muka. Bentuk teori perkuliahan melakukan metode konvensional (tatap muka), diskusi, kuliah tamu. Sedangkan pada praktek dilaksanakan pada mata kuliah yang membutuhkan praktek. Pada mata kuliah yang menggunakan metode praktek ini secara garis besar dapat dibagi pula yaitu kunjungan lapangan serta praktek murni. Pada kunjungan lapangan dilaksanakan pada mata kuliah yang memiliki relevansi untuk peninjauan lapangan antara lain, kunjungan ke kapal milik Direktorat Navigasi. Mata kuliah yang membutuhkan praktikum murni antara lain Komputer, Bahasa Inggris Conversation dan TOEFL, Radar Arpa, GMDSS Simulator, Echo Sounder, GPS, Menjangka Peta, Perlengkapan Kapal, Tali temali, Container, Navigasi Elektronik, Boom/Crane Kapal. Sistem yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah gabungan Satuan Kredit Semester (SKS) dan sistem paket. Evaluasi dilakukan dengan UTS, UAS, Tugas, Prola dan Proda untuk mendapatkan D3. Di lingkungan prodi Nautika/Teknika/KPN di PDP sangat dipengaruhi oleh interaksi Dosen, melalui komunikasi prodi dan Taruna/Taruni (audiensi) sehingga prodi mampu bersikap akomodatif terhadap berbagai persoalan akademik, selain itu adanya organisasi 116 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 Taruna/i dalam BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UHT yang dapat menampung minat, bakat, dan kreatifitas para Taruna/Taruni. Sistem informasi yang digunakan PDP di lingkungan UHT melalui jaringan informasi terpadu antara rektorat dengan 7 fakultas, 1 program diploma, dan 1 program pasca sarjana. Sedangkan untuk hubungan dengan pihak luar UHT telah mempunyai Website. PDP telah melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu sesuai dengan QSS (Quality Standard System) dari STCW/IMO sehingga semua proses dilaksanakan sesuai prosedur mutu yang ada, khususnya aplikasi pembelajaran pada prodi Nautika/Teknika. Kompetensi yang ingin dicapai oleh para lulusan sudah sesuai keinginan stakeholder, karena Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan sesuai QSS dari IMO Model Course 7.03 dan 7.04, dan didukung dengan peralatan yang dipakai praktek hasil sumbangan dari stakeholder dan pemberian beasiswa serta adanya ikatan dinas. Sistem Pengelolaan Di dalam proses belajar dan pembelajaran prodi Nautika/Teknika/KPN, pelaksanaannya secara struktural dipimpin oleh Kajur Nautika/Teknika/KPN dibantu oleh Sekretaris Jurusan, yang bertanggung jawab Kajur tertuang di dalam job description dan koordinasi dengan Wakil Direktur sesuai tugas dan tanggung jawab Wakil Direktur, tugas-tugas pokok dari Wakil Direktur adalah bertanggung jawab bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, bidang personalia, administrasi umum dan keuangan, bidang ketarunaan, dengan demikian Kajur Nautika/Teknika/KPN dalam pengelolaan program belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai mekanisme struktur organisasi di PDP. Para lulusan PDP telah membentuk ikatan alumni PDP dimana kesekretariatannya berada di PDP dan ditangani oleh alumni yang bekerja di PDP sehingga keberadaan alumni dapat dimonitor dan dihubungi setiap diperlukan, secara administrasi alumni dikelompokkan sesuai angkatannya dan telah diedarkan formulir yang harus diisi data dari masingmasing alumni termasuk perusahaan dimana alumni bekerja. Dalam pengelolaan PDP, telah dibuat program pengembangan yang tertera di dalam program jangka panjang dan program tahunan yang tertuang dalam prokera dan diketahui rektorat dan yayasan NALA, untuk realisasinya dilakukan evaluasi setiap tahun, adapun tujuan dan sasaran program disesuaikan dengan visi, misi PDP yaitu mendidik SDM di bidang kelautan dan kemaritiman sesuai dengan QSS (Quality Standard System) / STCW dari IMO. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa seluruh butir item pertanyaan memiliki nilai signifikansi korelasi lebih kecil daripada 0,05 dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid sehingga dapat dilakukan uji reliabilitas. Berdasarkan hasil pengujian bahwa nilai alpha untuk semua variabel lebih besar daripada 0,6 sehingga variabel-variabel tersebut dinyatakan reliabel. ANALISA DATA Persamaan Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel perikalanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas terhadap keputusan menjadi Taruni/taruni Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya, digunakan analisis regresi linier berganda. Hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS disajikan pada Tabel 1 berikut: Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … Tabel 1 Pengujian Secara Simultan dari Hasil Olahan Data Tujuan digunakannya persamaan regresi adalah untuk melakukan pendugaan atau taksiran variasi nilai suatu variabel terikat yang disebabkan oleh variasi nilai suatu variabel bebas. Dengan demikian dalam penelitian ini, fungsi dari persamaan regresi linier berganda adalah untuk melakukan pendugaan nilai keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah, apabila terjadi perubahan pada variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS, persamaan regresi dalam penelitian ini diperoleh: Y = 0,710 + 0,127 X1 + 0,211 X2 + 0,064 X3 + 0,119 X4 Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dilakukan interpretasi terhadap masing-masing nilai koefisiennya sebagai berikut: a. Konstanta (a) = 0,710 Nilai konstanta (a) = 0,710, artinya jika variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas tidak berubah atau konstan maka nilai variabel keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Y) = 0,710 b. Koefisien regresi b1 = 0,127 Artinya apabila nilai variabel periklanan naik satu satuan, maka nilai variabel keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Y) akan naik sebesar 0,127 dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya tidak berubah atau tetap. c. 117 Koefisien regresi b2 = 0,211 Artinya apabila variabel penjualan personal naik satu satuan, maka nilai variabel keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Y) akan naik sebesar 0,211 dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya tidak berubah atau tetap. d. Koefisien regresi b3 = 0,064 Artinya apabila nilai variabel promosi penjualan naik satu satuan, maka nilai variabel keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Y) akan naik sebesar 0,064 dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya tidak berubah atau tetap. e. Koefisien regresi b4 = 0,119 Artinya apabila nilai variabel publisitas naik satu satuan, maka nilai variabel keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Y) akan naik sebesar 0,119 dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya tidak berubah atau tetap. Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas dengan variabel terikat keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Y). Hasil pengolahan data diperoleh nilai R berganda sebesar 0,866 Koefisien korelasi berganda tersebut menunjukkan bahwa antara variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap variabel keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran. Koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R Square, yaitu sebesar 0,750 artinya sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas terhadap variabel terikat keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah adalah 118 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 sebesar 75%, sedangkan sisanya sebesar 25% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini. Tetapi karena pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan lebih dari 1 variabel maka nilai determinasi yang digunakan bukan lagi R squared melainkan Adjusted R squared yaitu sebesar 0,732 atau 73,2 %. Adjusted Rsquared merupakan nilai penyesuaian atau koreksi terhadap nilai Rsquared. Selanjutnya dari pengolahan data dengan SPSS juga memberikan informasi probabilitas (sig F) kesalahan sebesar 0,000. Nilai sig = 0,000 ini lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) = 5%, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas terhadap variabel keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah. Pengujian Hipotesis Agar hasil analisis regresi tersebut dapat dipakai untuk menyimpulkan tingkat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, maka koefisien regresi tersebut perlu diuji kebenarannya, baik secara simultan (bersama-sama) dengan menggunakan uji F maupun secara parsial (individu) dengan menggunakan uji t. Pengujian Secara Simultan dengan uji F Uji F digunakan untuk menguji secara simultan (bersama-sama) apakah ada pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Hipotesis statistik untuk uji F : Ho : b1, b2, b3, b4 = 0, berarti periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas secara simultan tidak berpengaruh keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah. Ha : b1, b2, b3, b4 ≠ 0, berarti periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas secara simultan berpengaruh terhadap keputusan menjadi Taruni/taruni Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS, diperoleh Fhitung = 41,357. Pada tingkat signifikan 5%, nilai Ftabel untuk derajat bebas pembilang (df1 = k = 4) dan derajat bebas pembagi (df2 = n-k-1= 60-4-1= 55), maka Ftabel 0,05 (4,55) sebesar 2,5397 Karena Fhitung (41,357) > Ftabel (2,5397), maka H0 ditolak, berarti bauran promosi (periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh secara simultan antara variabel bauran promosi (periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas) terhadap keputusan menjadi Taruni/taruni Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya terbukti. Pengujian Secara Parsial dengan uji t Untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas secara parsial terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah, maka dilakukan pengujian secara parsial seperti pada tabel 2. Tabel 2 Pengujian Secara Parsial Dengan Uji t Variabel Periklanan (X1) Penjualan Personal (X2) Promosi Penjualan (X3) Publisitas (X4) a) thitung 2.651 3.291 2.166 2.445 Sig 0.004 0.002 0.009 0.018 Beta 0.228 0.367 0.111 0.267 Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa variabel periklanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Ho ditolak), karena nilai thitung (=2,651) > ttabel (=2,0040). Dari pengolahan data dengan SPSS disamping diperoleh informasi thitung, juga memberikan informasi nilai (sig) Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … b) c) d) 0,004 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) = 5% (0,05). Variabel penjualan personal berpengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Ho ditolak), karena nilai thitung (=3,291) > ttabel (=2,0040). Dari pengolahan data dengan SPSS disamping diperoleh informasi thitung, juga memberikan informasi nilai (sig) 0,002 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) = 5% (0,05). Variabel promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Ho ditolak), karena nilai thitung (=2,166) > ttabel (=2,0040). Dari pengolahan data dengan SPSS disamping diperoleh informasi thitung, juga memberikan informasi nilai (sig) 0,009 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) = 5% (0,05) Variabel publisitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah (Ho ditolak), karena nilai thitung (=2,445) > ttabel (=2,0040). Dari pengolahan data dengan SPSS disamping diperoleh informasi thitung, juga memberikan informasi nilai (sig) 0,018 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) = 5% (0,05) PEMBAHASAN Dari hasil analisis uji t (parsial) variabel X1 berpengaruh signifikan, hal ini tampak pada hasil kuisioner tentang bagaimana peranan iklan yang telah dilaksanakan oleh institusi Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya sebagai pihak pengelola, dari sini bisa disimpulkan oleh peneliti bahwa variabel iklan harus semakin digencarkan 119 pelaksanaannya dalam rangka mencari mahasiswa dan taruna/taruni serta penggunaan bahasa, format dan cara penyampaian iklan harus juga semakin diperhatikan karena dari hasil angket nampak bahwa format dan bahasa iklan yang digunakan mempunyai dampak terhadap keputusan. Secara parsial X2 mempunyai pengaruh signifikan, hal ini dikarenakan sifat penjualan personal dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon mahasiswa. Selain itu petugas pendaftaran dapat segera mengetahui reaksi calon mahasiswa terhadap pilihan program studi yang ditawarkan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Selain itu melalui penjualan personal, institusi sudah berhadapan dengan calon pembeli potensial. Secara parsial X3 berpengaruh signifikan, dimana dalam mencapai sasaran promosi penjualan, pihak universitas dapat terus menggunakan sistem pemberian beasiswa prestasi (50% potongan biaya pendidikan). Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari kegiatan pengambilan keputusan. Demikian juga dengan keputusan untuk menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah. Keputusan biasanya diambil dengan mempertimbangkan berbagai penawaran dari pihak Universitas. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah bahas pada bab sebelumnya, maka dapat peneliti kemukakan beberapa kesimpulan dari penelitian ini : 1. Setiap peningkatan nilai dari masingmasing variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan pada variabel terikat. 120 2. 3. 4. 5. Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Variabel bauran promosi (periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas) mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai R berganda sebesar 0,866. Besarnya konstribusi atau pengaruh variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya adalah sebesar 73,2% sedangkan sisanya 26,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini, diantaranya: layanan akademik dan kultur sosial, lokasi atau tempat, pimpinan dan personil lembaga pendidikan, lingkungan sosial dan kulturnya, sumber daya manusia, lingkungan kompetitif, lingkungan ekonomi dan teknologi serta lingkungan politik dan hukum. Dari keempat variabel tersebut, variabel X2 (penjualan personal) memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya Saran Berdasarkan kesimpulan yang diambil maka dapat dikemukakan beberapa saran dari penelitian ini, antara lain : 1. Program Diploma Pelayaran khususnya dan Universitas Hang 2. Tuah secara umum hendaknya mempertahankan dan bahkan meningkatkan peran bauran promosi antara lain periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas sehingga diharapkan agar lebih banyak lagi calon mahasiswa, taruna/taruni yang nantinya tertarik dan memutuskan untuk berkuliah di Program Diploma Pelayaran khususnya dan Universitas Hang Tuah secara umum. Dari ke empat variabel tersebut, penjualan personal dan publisitas mempunyai pengaruh yang relatif besar terhadap keputusan untuk menjadi taruna/taruni Program Diploma Pelayaran sehingga dalam melaksanakan promosi institusi Program Diploma Pelayaran lebih menitik beratkan pada dua cara tersebut dalam menjaring calon siswa. DAFTAR PUSTAKA Ali, Faried. 1997. Metode Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pemerintahan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Alma, Buchari. 1998. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Chadwick, Bruce A. et al. 1991. Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial. Alih bahasa: Sulistia, dkk. Semarang: IKIP Semarang Press. Cooper, D.R., dan C. William Emory. 1997. Metode Penelitian Bisnis. jilid I. Jakarta: Erlangga. Engel, J.F. et al. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid I. Alih bahasa: Agus Maulana. Jakarta: Erlangga. Faisal, Sanapiah. 1992. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali. Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi … Hague, Paul dan Paul Haris. 1995. Sampling dan Statistika. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid I. Jakarta: PT Prenhallindo. ______ 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jilid II. Jakarta: PT Prenhallindo. ______ dan Gary Armstrong. 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid I. Alih bahasa: Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 1988. Perilaku Konsumen. Bandung: PT Eresco. Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Payne, Adrian. 2000. The Essence Of Service Marketing-Pemasaran Jasa. Alih bahasa: Fandy Tjiptono. Yogyakarta: Andi. Rakhmat, Jalaluddin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia. Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid I. Jakarta: PT Prenhallindo. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Sugiarto. 1992. Tahap Awal + Aplikasi Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiyono.1994. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. 121 Supranto, J. 1998. Metode Riset, Aplikasinya dalam Pemasaran. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. _______ 1990. Teknik Riset Pemasaran dan Ramalan Penjualan. Jakarta: Rineka Cipta. Swastha D.H., Basu dan Irawan. 1981. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: AMP Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi. Universitas Brawijaya.1997. Sistem Pendidikan Tinggi – Bahan Penataran P4 Pola 45 Jam Terpadu Bagi Mahasiswa Baru. Malang: Universitas Brawijaya. Yazid. 1999. Pemasaran Jasa: Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: Ekonisia FE UII.