HENDAKNYA DIBUAT DARI BAHASA PEMROGRAMAN Visual

advertisement
ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN
MENJADI TARUNA/TARUNI PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
Benny Agus Setiono
Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga, Program Diploma Pelayaran,
Universitas Hang Tuah
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor bauran promosi apa sajakah yang menjadi
pertimbangan dan mempengaruhi Taruna/taruni memilih Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
Surabaya. Dipilihnya obyek penelitian Taruna/taruni memilih Program Diploma Pelayaran. Jenis penelitian
yang digunakan adalah jenis penelitian eksplanasi, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu akan
menjelaskan objek yang diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan dengan tujuan penelitian yang
ditetapkan maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Dalam penelitian ini Variabel bebas (X), Bauran promosi yang meliputi (X1) Kegiatan periklanan
(adverstising) dengan indikator menarik atau tidaknya iklan yang telah ada, informasi mudah dipahami atau
tidak oleh pembaca dan pendengar, intensitas penayangan iklan, timbulnya keinginan untuk mengetahui
informasi lebih jauh tentang program yang ditawarkan, timbulnya keinginan untuk mendaftar. (X2) Kegiatan
penjualan personal (personal selling), dengan indikator Pelayanan terhadap konsumen, Kemudahan
memecahkan masalah konsumen, Kemudahan dalam pemberian informasi, Pengetahuan mengenai program
yang ditawarkan. (X3) Kegiatan promosi penjualan (sales promotion), dengan indikator ketertarikan konsumen
terhadap pemberian potongan biaya karena prestasi, ketertarikan konsumen terhadap pemberian diskon,
ketertarikan konsumen terhadap pemberian beasiswa. (X4) Kegiatan publisitas, dengan indikator ketertarikan
konsumen terhadap brosur-brosur, kelengkapan informasi yang terdapat pada brosur, ketertarikan konsumen
pada pameran, ketertarikan konsumen terhadap informasi di surat kabar, timbulnya kepercayaan terhadap
kualitas, metode pengajaran yang efektif dan pengajar yang professional.
Variabel terikat (Y), adalah variabel yang tergantung pada variabel lain atau yang dipengaruhi,
dalam hal ini adalah keputusan yang dibuat oleh konsumen untuk membeli berdasarkan alternatif
pembelian dan informasi yang tersedia. Dalam penelitian ini Variabel terikat (Y) adalah keputusan
untuk menjadi taruna/taruni Program Diploma Pelayaran, yaitu : Proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih
salah satu diantaranya, dengan indikator Melanjutkan sampai tingkatan profesi, Berhenti pada level
Diploma III. Jumlah Taruna/taruni aktif pada tahun akademik 2009/2010 sebanyak 200 orang,
maka populasi yang dipakai adalah 200 orang. Penarikan sampel ditentukan sebesar 30% dari
jumlah populasi yang ada. Jadi sampel penelitian sebanyak 60 taruna yang dijadikan responden
dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS, persamaan regresi dalam
penelitian ini diperoleh : Y = 0,710 + 0,127 X1 + 0,211 X2 + 0,064 X3 + 0,119 X4
Dari persamaan regresi dapat dijelaskan bahwa setiap peningkatan nilai dari masing-masing variabel bebas akan
diikuti oleh peningkatan pada variabel terikat. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel periklanan,
penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Variabel bauran
promosi (periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas) mempunyai hubungan yang sangat
kuat terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
Surabaya. Besarnya konstribusi atau pengaruh variabel periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan
publisitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di Program Diploma Pelayaran
Universitas Hang Tuah Surabaya adalah sebesar 73,2% sedangkan sisanya 26,8% dipengaruhi oleh faktor lain
diluar penelitian ini, diantaranya : layanan akademik dan kultur sosial, lokasi atau tempat, pimpinan dan personil
lembaga pendidikan, lingkungan sosial dan kulturnya, sumber daya manusia, lingkungan kompetitif,
lingkungan ekonomi dan teknologi serta lingkungan politik dan hukum. Dari keempat variabel tersebut,
variabel X2 (penjualan personal) memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan menjadi taruna/taruni di
Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya.
Kata Kunci : Bauran Promosi
103
104
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam penelitian ini menganalisis
beberapa faktor yang menjadi pertimbangan
taruna-taruni dalam memilih perguruan
tinggi, faktor-faktor tersebut yaitu kelas
sosial, kelompok referensi, keluarga, sikap,
motivasi dan persepsi, alasan dipilihnya
faktor tersebut adalah bahwa faktor kelas
sosial, kelompok referensi dan keluarga
merupakan faktor yang berasal dari luar
pribadi
konsumen
yang
sangat
mempengaruhi keputusan pembeli produk,
sedang sikap, motivasi dan persepsi
merupakan faktor yang berasal dari dalam
pribadi konsumen sehingga merupakan
dorongan
untuk
melakukan
suatu
pembelian
produk.
Kotler,
(1997)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
faktor budaya, faktor sosial, faktor
kepribadian dan faktor psikologis.
Penelitian ini mencoba untuk
menganalisis faktor-faktor bauran promosi
apa sajakah yang menjadi pertimbangan
dan mempengaruhi Taruna/taruni memilih
Program Diploma Pelayaran Universitas
Hang Tuah Surabaya. Dipilihnya obyek
penelitian Taruna/taruni memilih Program
Diploma Pelayaran, dengan pertimbangan
tren penerimaan jumlah taruna/taruni baru
yang terus menurun, serta untuk
mempermudah
pengambilan
data,
menghemat waktu, biaya dan tenaga.
Seperti halnya barang, ketika
konsumen akan memilih jasa suatu
perguruan tinggi swasta, mereka juga
dipengaruhi oleh banyak faktor dan
diantaranya adalah kelas sosial, kelompok
referensi, keluarga, sikap, motivasi, dan
persepsi
merupakan
faktor
yang
dipertimbangkan dalam memilih perguruan
tinggi. Perguruan tinggi memiliki hubungan
dengan mahasiswa saat ini, calon
mahasiswa, media, pemerintah pusat dan
lokal, otoritas pendidikan, staf administratif
dan
akademis,
organisasi-organisasi
profesional, sekolah-sekolah, para guru, dan
bimbingan kejuruan, lulusan, majikan dan
industri, dan keluarga (Payne, 2000:200).
Sehingga bagaimanapun sebuah perguruan
tinggi memang harus berusaha untuk
memperbaiki kualitasnya sehingga bisa
diterima di masyarakat.
Saat ini adanya fenomena bahwa
kesempatan belajar di sebuah perguruan
tinggi cenderung digunakan untuk tujuan
memperoleh status daripada menguasai
suatu
bidang
keahlian.
Dari
sisi
penyelenggara,
mendirikan
perguruan
tinggi swasta dianggap sebagai kegiatan
bisnis
semata
sehingga
melupakan
semangat yang tersirat dalam visi dan misi
perguruan tinggi.
Hadirnya Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT) merupakan
hal yang perlu mendapat perhatian
perguruan tinggi. Perguruan tinggi swasta
dituntut mampu membuktikan kualitas yang
memadai agar terus dapat hidup atau
terakreditasi.
Untuk
memperoleh
pengakuan dari masyarakat, jaminan,
pengendalian
dan
pembinaan
serta
perbaikan kualitas dapat diberikan kepada
perguruan tinggi yang telah dievaluasi
secara cermat melalui proses akreditasi
secara nasional (BAN-PT, 1998). Selain
evaluasi kualitas oleh BAN-PT, perguruan
tinggi sebagai salah satu organisasi jasa
yang bergerak di bidang pendidikan juga
perlu dievaluasi kualitas jasanya oleh
konsumen sendiri yaitu mahasiswa dengan
mampu menerapkan konsep bauran
pemasaran jasa yang sesuai. Perguruan
tinggi merupakan salah satu tempat dimana
siswa yang telah lulus dari sekolah bisa
memilih jurusan yang dia kehendaki untuk
selanjutnya kemungkinan akan menjadi
tujuan hidupnya untuk mendapatkan bidang
pekerjaan.
Peranan sebuah perguruan tinggi
secara
keseluruhan
diukur
dari
keberhasilannya
dalam
memberikan
pelayanan pendidikan secara baik dan
memuaskan sehingga dapat membantu para
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan
sesuai dengan keahliannya menurut jurusan
yang diambilnya. Mahasiswa yang sudah
berhasil
lulus
diharapkan
mampu
menerapkan bidang keahliannya dan
bersaing dengan lulusan perguruan tinggi
lainnya.
Selain
itu
juga
kemampuan
perguruan tinggi swasta dalam memberikan
pelayanan pendidikan dapat membentuk
persepsi konsumen yaitu mahasiswa
terhadap perguruan tinggi tersebut. Untuk
itu perguruan tinggi swasta harus belajar
untuk dapat meningkatkan pelayanannya
seoptimal mungkin untuk memperkokoh
citra baik di mata masyarakat dan tentu saja
akan mendukung upaya perguruan tinggi
swasta tersebut dalam menjaring konsumen.
Semakin banyaknya perguruan
tinggi baik negeri dan swasta ini,
menyebabkan adanya persaingan yang
ketat, karena masing-masing perguruan
tinggi
apalagi
swasta
berusaha
mendapatkan tempat/posisi yang baik
dalam pasar, sementara pasar yang ada
semakin sempit. Hal ini ditambah dengan
adanya beberapa perguruan tinggi negeri
yang mempunyai program non-reguler atau
ekstensi dengan menggunakan tenaga
pengajar yang sama sesuai dengan program
reguler dan menawarkan fasilitas, kualitas,
dan lulusan yang sama dengan program
reguler. Apalagi perguruan tinggi yang
menawarkan klasifikasi dalam program
studi yang diberikan, hal ini termasuk
sekolah tinggi, dimana setiap sekolah tinggi
mengkhususkan dalam suatu bidang studi
tertentu juga mengalami banyak tantangan
untuk dapat bertahan di dalam persaingan.
Tentu saja, pada saat ini setiap sekolah
tinggi harus saling bersaing ketat dalam
meningkatkan
kualitasnya
untuk
mendapatkan peminatnya, karena tanpa itu
semua maka calon mahasiswa akan
memilih tempat yang lebih baik. Dengan
demikian, untuk mencapai tujuannya yaitu
mendapatkan tempat/posisi yang baik
dalam pasar, maka sebuah perguruan tinggi
105
swasta harus memahami betul faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi keputusan
konsumen dalam memilih perguruan tinggi
swasta, dimana faktor yang sangat penting
untuk diperhatikan adalah faktor bauran
pemasaran, karena faktor bauran pemasaran
ini merupakan faktor yang ada dalam
kendali perusahaan. Di sisi lain,
pengambilan keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian suatu produk
melewati lima tahap yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan
perilaku
pasca
pembelian
(Kotler,
1997:171).
Keputusan
konsumen
dalam
melakukan pembelian ini juga merupakan
fokus penelitian karena konsumen sebelum
melakukan pembelian melakukan beberapa
tahapan di atas akan tetapi konsumen dapat
melewatkan atau membalik beberapa tahap
(Kotler, 1997:171). Konsumen yaitu
mahasiswa yang telah memilih perguruan
tinggi itu berdasarkan keadaan dimana
mahasiswa tersebut sudah merasakan
pelayanan yang diberikan oleh perguruan
tinggi tersebut. Perguruan tinggi yang
sudah terakreditasi akan memberikan
pelayanan yang lebih baik daripada
perguruan tinggi yang belum mendapatkan
akreditasi.
Perguruan Tinggi dengan produknya
yang berupa jasa pendidikan merupakan
lembaga pendidikan tinggi yang berfungsi
sebagaimana dicantumkan dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi sebagai tempat
untuk menyelenggarakan pendidikan atau
pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Agar dapat memahami
perilaku mahasiswa dalam memilih bidang
studi, sebagai dasar dalam menentukan
strategi pemasaran yang akan diterapkan
oleh suatu perguruan tinggi maka perlu
dipahami karakteristik serta bagaimana
seorang mahasiswa membuat keputusan,
serta berbagai faktor yang mempengaruhi
perilaku
mereka
dalam
mengambil
106
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
keputusan dalam mengambil bidang studi
yang mereka minati.
Perilaku mahasiswa secara umum
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
secara individu maupun secara bersamasama faktor tersebut dapat mempengaruhi
keputusan mahasiswa dalam memilih
bidang studi yang diminatinya serta tempat
atau perguruan tinggi yang akan
digunakannya dalam menekuni bidang studi
tersebut.
Beberapa pendapat mengatakan
(Winarno, 1997:52) bahwa faktor yang
melandasi pertimbangan mahasiswa dalam
menentukan pilihan atas bentuk dan jenis
pendidik dapat berupa; a) citra/reputasi
lembaga, b) program studi yang ditawarkan,
c) dana/biaya yang harus dikeluarkan, d)
fisik dan lokasi, e) kinerja personal yang
terlibat dalam pengelolaan, serta faktorfaktor lain lain yang melekat pada diri
mahasiswa seperti psikologi, sosial budaya
maupun kelompok referensi. Sedangkan
menurut (Loudon dan Bitta, 1993:26),
menjelaskan bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi
keputusan
pembelian
dibedakan ke dalam dua faktor yaitu faktor
lingkungan eksternal yang terdiri dari faktor
budaya, kelas sosial, kelompok sosial,
keluarga, personal serta faktor lain.
Lingkungan internal meliputi faktor
prosessing, prosessing informal, belajar dan
ingatan, kepribadian, sikap, motivasi, serta
faktor keterlibatan intensitas faktor-faktor
tersebut akan berbeda ketika jenis
produk/jasa yang akan dibeli juga berbeda.
Penurunan minat masyarakat untuk
kuliah di Universitas Hang Tuah akan
menjadi masalah besar bagi pengelola
pendidikan tersebut, apabila tidak segera
diantisipasi dengan baik artinya pengelola
Universitas Hang Tuah perlu mencari
penyebab penurunan minat tersebut dan
salah satunya aspek pelayanan pendidikan
yang telah diselenggarakan.
Saat ini pengelola atau yayasan yang
menangani Perguruan tinggi dituntut untuk
memahami perilaku konsumen atau calon
mahasiswa guna mengembangkan programprogram pemasarannya. Tuntutan ini juga
tidak dapat dihindarkan oleh Universitas
Hang Tuah yang merupakan Universitas di
bawah pengelolaan Angkatan Laut.
Universitas Hang Tuah harus mampu
memberikan program pengajaran yang
efektif sehingga diharapkan para alumni
nantinya dapat bersaing di dunia kerja.
Komunikasi
yang
dilakukan
oleh
lingkungan sangat berpengaruh dalam
pemilihan produk oleh konsumen. Dalam
perusahaan jasa, komunikasi sangatlah
penting, oleh karena itu Universitas Hang
Tuah khususnya
Program Diploma
Pelayaran sudah seharusnya menggunakan
bauran promosi guna mengkomunikasikan
produk-produknya
kepada
calon
taruna/taruni. Tujuan utama dari promosi
adalah untuk memberikan informasi,
menarik perhatian, dan memberi pengaruh
guna meningkatkan jumlah taruna/taruni
yang masuk pada Program Diploma
Pelayaran Universitas Hang Tuah.
Kegiatan- kegiatan promosi yang
dilakukan telah dilakukan oleh Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah:
1)
Mengiklankan
program-program
kursus melalui media cetak dan radio.
2)
Memasang spanduk- spanduk di
jalan-jalan besar dan lokasi kursus.
3)
Open House, yang diadakan pada
sekolah- sekolah SMA dan SMK.
4)
Voucher, Universitas Hang Tuah
memberikan voucher kepada calon
mahasiswa yang mempunyai prestasi
di bidang olah raga.
5)
Discount,
pemberian
discount
placement test (bea siswa) bagi calon
mahasiswa yang memiliki nilai Unas
dengan rata-rata 8,00
6)
Brosur yang berisi program- program
yang ditawarkan, dan keunggulankeunggulan.
7)
Pemberian insentif kepada karyawan
Universitas
Hang
Tuah
yang
membawa
calon
mahasiswa,
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
taruna/taruni
yang
masuk
ke
Universitas Hang Tuah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka peneliti tertarik mengambil penelitian
dengan judul “Analisis Pengaruh Bauran
Promosi Terhadap Keputusan Menjadi
Taruna/Taruni Program Diploma Pelayaran
Universitas Hang Tuah Surabaya.”
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di
atas maka penulis mengambil satu rumusan
masalah sebagai berikut: “Seberapa besar
bauran promosi berpengaruh terhadap
keputusan menjadi Taruna/Taruni Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
Surabaya?”
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang
permasalahan dan perumusannya penelitian
ini mempunyai tujuan untuk mengetahui
apakah bauran promosi berpengaruh
terhadap Keputusan Menjadi Taruna/Taruni
Program Diploma Pelayaran Universitas
Hang Tuah Surabaya.
Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui permasalahan,
perumusan dan tujuan penelitian maka
berikut ini dikemukan manfaat penelitian
adalah:
1.
Secara teoritis, hasil penelitian ini
diharapkan
dapat
mendukung
pengembangan
manajemen
pemasaran, serta menambah khasanah
kepustakaan dan referensi penelitian
lanjutan.
2.
Secara
praktis,
memberikan
masukan/input terhadap institusi,
khususnya
Program
Diploma
Pelayaran
sebagai
bahan
pertimbangan dalam manajemen
pemasaran, khususnya yang berkaitan
dengan promosi.
107
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum Tentang Pemasaran
Berhasil tidaknya pencapaian tujuan
bisnis, akan tergantung pada fungsi
pemasaran, produksi, keuangan maupun
bidang lain, dan tergantung pada
kemampuan untuk mengkombinasikan
fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat
berjalan lancar. Pemasaran termasuk salah
satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam penciptaan nilai ekonomi
dan nilai ekonomi itu sendiri akan
menentukan harga barang dan jasa bagi
indivindu.
Bagi
perusahaan
fungsi
pemasaran adalah penting sebagai salah
satu usaha untuk dapat mempertahankan
hidupnya.
Untuk
berkembang
dan
mendapatkan laba sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Pentingnya pemasaran
adalah untuk mengantisipasi dan mengukur
kebutuhan serta keinginan dari kelompok
konsumen tertentu dan menanggapi dengan
arus pemuasan kebutuhan akan barang dan
jasa.
Demikian pentingnya pemasaraan
bagi masyarakat, yang dipertegas pula oleh
Assael (1992:15) sebagai berikut:
“Pemasaran mempunyai peranan yang
penting
dalam
masyarakat
karena
pemasaran menyangkut berbagai aspek
kehidupan, terutama bidang ekonomi dan
sosial.
Karena
kegiatan
pemasaran
menyangkut mengalirnya produk dari
produsen ke konsumen, maka pemasaran
menciptakan lapangan kerja yang penting
bagi masyarakat. Dengan demikian
pemasaran merupakan sektor yang penting
dalam pendapatan masyarakat. Di samping
itu perlu disadari bahwa sebagian besar
pengeluaran uang masyarakat konsumen
mengalir ke kegiatan pemasaran ”
Definisi pemasaran menurut Kotler
(1997:13)
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan
inginkan
dengan
menciptakan,
108
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
menawarkan, dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan produk lain.”
Pengertian pemasaran menurut Kotler ini
lebih berorientasi kepada konsumen yaitu
proses pemasaran kebutuhan konsumen
akan produk melalui pertukaran.
Pengertian Marketing Mix atau Bauran
Pemasaran
Marketing mix menurut Clindiff,
Et’al (1988: 483) merupakan keseluruhan
masukan-masukan pemasaran yaitu, harga,
produk, promosi, distribusi, dan yang
merupakan suatu strategi pemasaran.
Pendapat lain dikemukakan oleh Kotler dan
Armstrong (1992:59), yang menyatakan
bahwa marketing mix merupakan himpunan
atau perangkat variabel pemasaran yang
terkendali yang diramu perusahaan untuk
menghasilkan tanggapan yang diinginkan
dalam sasaran.
Marketing mix terdiri dari segala sesuatu
yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya.
Marketing mix dapat dikumpulkan menjadi
empat kelompok yang dikenal dengan 4 P
yaitu :
1.
Product (produk) adalah kombinasi ”
barang dan jasa” yang ditawarkan
perusahaan kepada pasar sasaran
dengan indikatornya adalah :
2.
Price (harga) adalah sejumlah uang
yang harus dibayar pelanggan untuk
mendapatkan produk.
3.
Place (tempat) adalah kegiatan
perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi para konsumen sasaran.
4.
Promotion (promosi) adalah kegiatan
yang
mengkomunikasikan
jasa
produk dan menganjurkan pelanggan
sasaran untuk membelinya.
Perilaku Konsumen
Louden
dan
Bitta
(1988:8)
mengemukakan bahwa perilaku konsumen
meliputi proses pengambilan keputusan dan
kegiatan individu secara fisik pada saat
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan
atau mendapatkan barang atau jasa.
Sedangkan Mangkunegara (1987:3)
mengatakan sebagai berikut :
“Perilaku konsumen adalah tindakantindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok
atau
organisasi
yang
berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan
dalam
mendapatkan,
menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomis yang dipengaruhi lingkungan”.
Sedangkan
Winardi
(1991:49)
mengemukakan bahwa perilaku konsumen
adalah perilaku yang ditunjukkan oleh
orang-orang dalam hal merencanakan,
membeli dan menggunakan barang-barang
ekonomi dan jasa.
Sedangkan
Kotler
(1997:9)
mengatakan:
“Perilaku
konsumen
mempelajari individu, kelompok dan
organisasi, memilih, membeli, memakai
dan membuang barang jasa, gagasan dan
pengalaman dalam rangka memuaskan
kebutuhan dan hasrat mereka.”
Dari definisi tersebut, maka perilaku
konsumen adalah merupakan tindakantindakan dan hubungan sosial yang
dilakukan oleh konsumen, perorangan,
kelompok maupun organisasi untuk
menilai, memperoleh dan menggunakan
barang-barang serta jasa-jasa melalui
pertukaran dan pembelian yang diawali
dengan proses pengambilan keputusan yang
menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Setiap individu mempunyai perilaku yang
berbeda dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhannya.
Menurut Assael strategi pemasaran
harus berdasarkan kepada faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
pilihan konsumen yaitu konsumen sendiri,
lingkungan dan strategi pemasaran. Pilihan
atas merk dipengaruhi oleh kebutuhan,
persepsi terhadap karakteristik merk dan
sikap konsumen. Selain itu juga
dipengaruhi demografik, gaya hidup dan
karakteristik kepribadian konsumen. Faktor
lingkungan ditunjukkan oleh budaya, kelas
sosial, kelompok referensi, dan situasi.
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
Strategi pemasaran menunjukkan
variabel-variabel dalam kendali pemasar,
yang membentuk dan mempengaruhi
konsumen, meliputi produk, harga, promosi
dan distribusi yang mungkin akan diterima
dan dievaluasi oleh konsumen melalui
proses pengambilan keputusan. Model
lainnya ditulis oleh Swastha dan Handoko
(1987:39) menggunakan empat elemen
pokok yaitu input, susunan hipotesis, output
dan variabel eksogen. Variabel input
menunjukkan dorongan yang ada dalam
lingkungan konsumen baik bersifat
komersial
maupun
sosial.
Dengan
komersial berasal dari sumber pemasaran
perusahaan seperti merk (berkaitan dengan
harga,
kualitas,
pelayanan,
dan
ketersediaan) dan kegiatan periklanan.
Dorongan sosial merupakan komunikasi
dari mulut ke mulut yang terjadi dalam
keluarga dan merupakan input yang sangat
efektif untuk keputusan pembelian.
Susunan hipotesis merupakan proses
internal dari konsumen, menggambarkan
hubungan antara input dan output. Susunan
hipotesis disusun berdasarkan teori belajar
dan teori kesadaran yang terdiri dari
susunan pengamatan dengan faktor-faktor
seperti perhatian yang dipengaruhi oleh
sikap, pengamatan dan penyelidikan
konsumen.
Output yang berupa variabel
tanggapan keputusan untuk membeli.
Sedangkan variabel eksogen, pengaruhnya
tidak begitu besar, terdiri dari variabel
pentingnya pembelian, status keuangan,
sosial, organisasi dan kelas sosial.
Promosi dan Bauran Promosi
Menurut Basu Swastha (2002:237),
pengertian promosi adalah sebagai berikut :
"Promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran".
109
Sedangkan pengertian promosi yang
dikemukakan Djaslim Saladin (2002:123)
adalah sebagai berikut :
"Promosi
adalah
suatu
komunikasi
informasi penjual dan pembeli yang
bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah
laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal
menjadi mengenal sehingga menjadi
pembeli dan tetap mengingat produk
tersebut."
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan :
Promosi sebagai alat bantu untuk
mengidentifikasikan produk agar produk
tersebut bisa dikenal oleh konsumen.
Sebagai alat untuk menghimbau pembeli.
Sebagai alat untuk meneruskan informasi
dalam proses pengambilan keputusan
pembelian.
Menurut J. Stanton yang dikutip oleh Basu
Swastha (2002:238), bauran promosi
didefinisikan sebagai berikut :
"Bauran promosi adalah kombinasi
starategi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan, personal selling, dan
alat promosi yang lain, yang kesemuanya
direncanakan untuk mencapai tujuan
program penjualan".
Sedangkan
pengertian
bauran
pemasaran
menurut
Philip
Kotler
(2002:642) terjemahan Hendra Teguh
adalah sebagai berikut :
"Bauran promosi adalah semua kegiatan
yang
dilakukan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan
produknya kepada pasar sasaran".
Iklan merupakan salah satu dari
bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi merupakan salah satu dari bauran
pemasaran (marketing mix). Saat ini
perusahaan menggunakan lebih dari satu
bentuk promosi sebagai bagian dari strategi
yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun
yang termasuk kedalam kegiatan bauran
promosi antara lain :
- Periklanan adalah segala bentuk penyajian
dan promosi ide, barang atau jasa secara
non-personal oleh suatu sponsor tertentu
yang memerlukan pembayaran.
110
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
- Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan
pemasaran
selain
personal
selling,
periklanan, dan publisitas, yang mendorong
efektivitas pembelian konsumen dan
pedagang dengan menggunakan alat-alat
seperti peragaan, pameran, demonstrasi,
dan sebagainya.
- Hubungan masyarakat dan publisitas
(public relation and publicity)
Hubungan masyarakat merupakan alat
promosi yang penting dan ditujukan untuk
membangun opini masyarakat dalam rangka
memelihara, meningkatkan dan melindungi
citra perusahaan dan produknya.
- Penjualan personal (personal selling)
Penjualan personal merupakan presentasi
lisan dalam suatu percakapan dengan satu
atau lebih calon pembeli dengan tujuan
menciptakan penjualan.
- Pemasaran langsung (direct marketing)
Pemasaran langsung adalah suatu sistem
pemasaran interaktif yang menggunakan
satu atau lebih media periklanan untuk
"respon yang terukur" dan atau lebih
transaksi di lokasi manapun.
Menurut Philip Kotler (2002:626)
terjemahan Benyamin Molan dalam
bukunya manajemen pemasaran, dalam
mengembangkan
program
periklanan
perusahaan harus memutuskan 5 M, yaitu :
Apakah tujuan periklanan (mission)
Tujuan periklanan ini adalah tugas
komunikasi spesifik untuk dilaksanakan
dengan audiens sasaran spesifik dalam
periode waktu spesifik. Tujuan ini dapat
diklarifikasikan berdasarkan tujuan primer
apakah untuk memberikan informasi, atau
mengingatkan.
Memutuskan anggaran periklanan (money)
Tujuan Promosi adalah untuk
menyebarkan informasi produk kepada
target pasar potensial untuk mendapatkan
kenaikan penjualan dan profit, untuk
mendapatkan pelanggan baru dan menjaga
kesetiaan pelanggan, untuk menjaga
kestabilan penjualan ketika terjadi lesu
pasar, membedakan serta mengunggulkan
produk
dibanding
produk
pesaing,
membentuk citra produk di mata konsumen
sesuai dengan yang diinginkan,.
Sedangkan
Promotional
Mix/Bauran
Promosi
Bauran
promosi
merupakan
gabungan dari berbagai jenis promosi yang
ada untuk suatu produk yang sama agar
hasil dari kegiatan promo yang dilakukan
dapat memberikan hasil yang maksimal.
Sebelum melakukan promosi sebaiknya
dilakukan perencanaan matang yang
mencakup bauran promosi sebagai berikut :
1.
Iklan seperti iklan koran, majalah,
radio, katalog, poster, dll.
2.
Publisitas positif maksimal dari pihakpihak luar.
3.
Promosi dari mulut ke mulut dengan
memaksimalkan hal-hal positif.
4.
Promosi penjualan dengan ikut
pameran, membagikan sampel, dll.
5. Public
relation
/
PR
yang
mengupayakan
produk
diterima
masyarakat.
6.
Personal selling/penjualan personil
yang dilakukan tatap muka langsung.
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong
(2001:226) keputusan pembelian adalah
tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen benar-benar
membeli produk. Tahap-tahap dalam Proses
Pengambilan Keputusan Untuk Membeli.
Perilaku konsumen akan menentukan
proses pengambilan keputusan dalam
pembelian mereka. Menurut Boyd dan
Walker (1992:115) proses pengambilan
keputusan pembelian terdiri dari 5 tahap
yaitu
menganalisis
keinginan
dan
kebutuhan, pencarian informasi dan
penilaian sumber-sumber penilaian dan
seleksi pembelian, keputusan untuk
pembelian, dan perilaku sesudah pembelian.
1. Menganalisis
Kebutuhan
dan
Keinginan
Penganalisaan
kebutuhan
dan
keinginan ditujukan terutama untuk
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
111
dan jumlah uang yang tersedia
membeli. Jika produk yang akan
bernilai tinggi, biasanya diperlukan
yang
agak
lama
di
mempertimbangkan pembeliannya.
untuk
dibeli
waktu
dalam
mengetahui
adanya
kebutuhan
dan
keinginan konsumen yang belum terpenuhi
atau belum terpuaskan. Jika kebutuhan
tersebut diketahui maka konsumen akan
memahami adanya kebutuhan yang belum
segera terpenuhi atau masih ditunda
pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan
yang sama-sama harus segera dipenuhi. Jadi
dari tahap inilah pembelian itu mulai
dilakukan. Adanya kebutuhan yang belum
terpenuhi tersebut sering diketahui secara
tiba-tiba pada saat konsumen sedang jalanjalan ke toko atau sedang berbelanja atau
pada saat memperoleh informasi dari iklan,
media lain, tetangga atau lainya. Proses
analisis atau pengenalan kebutuhan dengan
keinginan tersebut adalah suatu proses yang
kompleks, hal ini disebabkan antara lain:
2. Pencarian Informasi dan Penelitian
Sumber-Sumber
Tahap
kedua
dalam
proses
pembelian ini sangat berkaitan dengan
pencarian informasi tentang sumber-sumber
dan nilainya, untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan yang dirasakan. Pencarian
informasi dapat bersifat aktif atau pasif,
internal atau eksternal. Pencarian informasi
yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan
terhadap beberapa toko untuk membuat
perbandingan dengan harga dan kualitas
produk, sedang pencarian informasi pasif
dengan membaca iklan di majalah atau
surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus
dalam pikirannya tentang gambaran produk
yang diinginkannya. Sedang pencarian
informasi internal tentang sumber-sumber
pembelian dapat berasal dari komunikasi
perorangan dan pengaruh perorangan, yang
terutama berasal dari pelapor opini. Sedang
informasi eksternal dapat berasal dari media
massa (majalah, surat kabar, radio, dan
sarana lain) dan sumber-sumber informasi
dari kegiatan pemasaran perusahaan (seperti
publikasi, iklan, informasi dari pedagang
eceran).
Penilaian
sumber-sumber
pembelian yang diperoleh dari berbagai
informasi berkaitan dengan lamanya waktu
3. Penilaian dan Seleksi Terhadap
Alternatif Pembelian
Tahap ini meliputi dua tahap yaitu
menetapkan tujuan pembelian dan menilai
serta mengadakan seleksi terhadap alternatif
pembelian
berdasarkan
tujuan
pembeliannya. Tujuan pembelian masingmasing konsumen tidak selalu sama
tergantung jenis produk dan kebutuhannya.
Ada konsumen yang mempunyai tujuan
pembelian untuk meningkatkan prestise ada
yang hanya sekedar memenuhi kebutuhan
jangka pendek. Setelah tujuan pembelian
ditetapkan,
konsumen
perlu
mengidentifikasi
alternatif-alternatif
pembeliannya.
Untuk
meningkatkan
prestise misalnya atau hanya sekedar
memenuhi kebutuhan jangka pendek.
4.
Keputusan untuk membeli
Keputusan untuk membeli, disini
merupakan proses dalam pembelian yang
nyata. Jadi setelah ini bertahap-tahap , maka
konsumen harus mengambil keputusan
apakah membeli atau tidak. Bila konsumen
memutuskan untuk membeli, konsumen
akan menjumpai serangkaian keputusan
yang harus diambil menyangkut jenis
produk, merk, penjual, kualitas, waktu
pembelian dan cara pembayaran. Pemilihan
penjual didasari oleh motif langganan, yang
sering terjadi latar belakang pembelian
konsumen dalam hal ini, konsumen lebih
mengutamakan untuk membeli pada
penjual tertentu. Faktor-faktor yang
menentukan adanya motif langganan,
adalah : lokasi penjual yang strategis,
pelayanan yang baik, tempat penjualan
yang mudah dicapai dan tidak ramai, desain
toko, kemampuan tenaga penjualnya.
112
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
5.
Perilaku sesudah Pembelian
Semua tahap yang ada pada proses
pembelian sampai pada tahap yang kelima
adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan,
perasaan dan perilaku sesudah pembelian
juga sangat penting. Perilaku mereka juga
akan mempengaruhi pembelian ulang dan
juga akan mempengaruhi ucapan-ucapan
pembeli kepada pihak lain tentang produk
perusahaan. Ada kemungkinan bahwa
pembeli merasa tidak sesuai setelah ia
melakukan pembelian karena mungkin
harga dirasa mahal, atau tidak sesuai
dengan
keinginan
atau
gambaran
sebelumnya.
Untuk
mengurangi
ketidaksesuaian
tersebut,
perusahaan
bertindak dengan menekan segi-segi
tertentu atau pelayanan tertentu dari
produknya.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu
cara atau teknis yang dilakukan dalam
proses penelitian. Kemudian penelitian itu
sendiri diartikan sebagai upaya dalam
bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan
untuk memperoleh fakta-fakta dan
prinsip-prinsip
dengan
sabar
dan
sistematis untuk mewujudkan kebenaran
oleh karenanya masalah metodologi
dalam suatu penelitian ilmiah mempunyai
peranan penting karenanya didalamnya
terkandung
petunjuk-petunjuk
memperoleh hasil yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian eksplanasi. Menurut
Sugiyono (1999:10), penelitian eksplanasi
adalah tingkat kejelasan yaitu bagaimana
variabel-variabel yang diteliti itu akan
menjelaskan objek yang diteliti melalui data
yang terkumpul. Berdasarkan dengan tujuan
penelitian
yang
ditetapkan
maka
pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif.
Operasional Variabel
Dalam penelitian ini variabel –variabel
yang digunakan terbagi dalam dua kategori
yaitu :
1.
Variabel bebas, yaitu variabelvariabel yang bertindak sebagai penyebab
atau yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas (X) : Bauran promosi:
™
(X1)
Kegiatan
periklanan
(advertising):
Dengan indikator:
- Menarik atau tidaknya iklan yang telah
ada
- Informasi mudah dipahami atau tidak oleh
pembaca dan pendengar
- Intensitas penayangan iklan
- Timbulnya keinginan untuk mengetahui
informasi lebih jauh tentang program yang
ditawarkan
- Timbulnya keinginan untuk mendaftar
™
(X2) Kegiatan penjualan personal
(personal selling):
Dengan indikator:
- Pelayanan terhadap konsumen
- Kemudahan memecahkan masalah
konsumen
- Kemudahan dalam pemberian informasi
- Pengetahuan mengenai program yang
ditawarkan
™
(X3) Kegiatan promosi penjualan
(sales promotion)
Dengan indikator:
Ketertarikan
konsumen
terhadap
pemberian potongan biaya karena prestasi
Ketertarikan
konsumen
terhadap
pemberian discount
Ketertarikan
konsumen
terhadap
pemberian beasiswa
™ (X4) Kegiatan publisitas
Dengan indikator:
- Ketertarikan konsumen terhadap brosurbrosur
- Kelengkapan informasi yang terdapat
pada brosur
- Ketertarikan konsumen pada pameran
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
- Ketertarikan konsumen terhadap informasi
di surat kabar
- Timbulnya kepercayaan terhadap kualitas,
metode pengajaran yang efektif dan
pengajar yang professional
2.
Variabel terikat (Y), adalah variabel
yang tergantung pada variabel lain atau
yang dipengaruhi, dalam hal ini adalah
keputusan yang dibuat oleh konsumen
untuk membeli berdasarkan alternatif
pembelian dan informasi yang tersedia.
Dalam penelitian ini Variabel terikat (Y)
adalah : keputusan untuk menjadi
taruna/taruni Program Diploma Pelayaran,
yaitu:
Proses
pengintegrasian
yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif dan memilih salah satu
diantaranya. Dengan indikator:
- Melanjutkan sampai tingkatan profesi.
- Berhenti pada level Diploma III
Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di
Program Diploma Pelayaran, dimana obyek
dari penelitian ini adalah seluruh
Taruna/taruni yang masih aktif mengikuti
perkuliahan
pada
tahun
akademik
2009/2010 di lingkungan Program Diploma
Pelayaran Universitas Hang Tuah.
Populasi dan Sampel
Populasi
menurut
Sugiono
(1999:72) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang memiliki
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Dengan
batasan tersebut yang dimaksud populasi
disini adalah seluruh jumlah taruna/taruni
yang aktif pada saat penelitian ini
dilakukan. Adapun jumlah taruna/taruni
yang aktif pada tahun akademik 2009/2010
sebanyak 209 orang. Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut populasi (Sugiyono,
2003:90). Penarikan sampel dilakukan
melalui Probability Sampling, dimana
113
teknik
pengambilan
sampel
yang
memberikan peluang/kesempatan yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Menurut Sugiono (2003:74) yang menjadi
anggota sampel dilakukan dengan teknik
Simple Random Sampling adalah tekhnik
pengambilan anggota sampel dari populasi
di
lakukan
secara
acak
tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Jumlah Taruna/taruni aktif
pada tahun akademik 2009/2010 sebanyak
200 orang, maka populasi yang dipakai
adalah 200 orang. Penarikan sampel
ditentukan sebesar 30% dari jumlah
populasi yang ada. Jadi sampel penelitian
sebanyak 60 taruna yang nantinya akan
dijadikan responden dalam penelitian ini.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Muatan
kurikulum
Program
Diploma Pelayaran terdiri atas 120 SKS
dengan penyebaran kurikulum nasional/inti
dan kurikulum lokal. Desain kurikulum
prodi diberikan sentuhan muatan lokal
sesuai kebutuhan pasar kerja khususnya di
bidang Kelautan/Kemaritiman. Hal ini
didasarkan atas visi, misi, tujuan dan
sasaran yang dikembangkan oleh prodi
dengan tekanan orientasi Pola Ilmiah Pokok
Profesi Jurusan Nautika/Teknika pada kapal
niaga. Kurikulum Program Diploma
Pelayaran dirancang untuk menjawab
kebutuhan pasar tenaga kerja pada derajat
pendidikan D3 dan Profesi ANT III/ATT
III memiliki kualifikasi dan kompetensi
sebagai seorang Ahli yang memiliki
kemampuan
dan
keunggulan
lebih
khususnya di bidang Kelautan/Kemaritiman
pada pelayaran niaga.
Seluruh infrastruktur atau fasilitas
berupa gedung, ruang kelas, ruang seminar
dan ruang-ruang lain dikelola secara
terpusat oleh bagian instalasi Universitas
Hang Tuah Surabaya. Ruang kelas, ruang
seminar, dialokasikan secara proposional
sesuai dengan kebutuhan sedangkan
laboratorium Radar ARPA dan GMDSS
Simulator,
laboratorium
Navigasi,
114
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
laboratorium Bahari, laboratorium Bahasa,
laboratorium Komputer dikelola langsung
oleh PDP. Laboratorium pada Program
Diploma Pelayaran adalah ruang yang
tersedia berbagai perangkat fisik sehingga
mampu mendukung kegiatan proses belajar
mengajar
sebagai
wahana
praktek
Taruna/Taruni atas mata kuliah tertentu.
Pada Program Diploma Pelayaran mata
kuliah yang berkenaan dengan laboratorium
ini antara lain Menjangka Peta, Navigasi,
Perlengkapan Kapal, Memuat, dan P2TL.
Ruang kelas yang dimiliki oleh
Program Diploma Pelayaran meliputi ruang
kelas teori dan laboratorium yang dikelola
PDP serta laboratorium Bahasa Inggris.
Pelaksanaan
kuliah
untuk
kelas
laboratorium kapasitas taruna/taruni yang
dapat ditampung secara umum terbagi
menjadi 2 (dua) kelompok masing-masing
20
taruna/taruni,
sehingga
untuk
pelaksanaan kuliah praktikum dilaksanakan
secara shift (bergantian) sesuai jadwal yang
ditentukan oleh dosen yang bersangkutan.
Fasilitas peralatan pembelajaran yang
terdapat pada masing-masing kelas secara
umum adalah papan tulis (black board),
white board, OHP serta fasilitas
pembelajaran lainnya khususnya pada
laboratorium yang dikelola PDP.
Pengelolaan perpustakaan secara
umum terbagi menjadi 2 (dua) yaitu
perpustakaan rektorat dan perpustakaan
PDP. Referensi yang dibutuhkan Taruna/i
dapat diperoleh di kedua perpustakaan
tersebut. Perpustakaan Rektorat dikelola
secara terpusat, oleh 3 (tiga) orang staf
perpustakaan.
Sedangkan
pada
perpustakaan PDP dikelola oleh 1 (satu)
orang staf.
Referensi
pada
perpustakaan
rektorat untuk setiap prodi (tidak terkecuali
PDP) bagi Taruna/i dapat dilengkapi
melalui pengajuan referensi pada masingmasing prodi kepada perpustakaan rektorat.
Sedangkan referensi pada perpustakaan
PDP dilengkapi melalui pembelian buku
yang dianggarkan oleh PDP kepada
masing-masing prodi, ditambah sumbangan
dari stakeholder dan Growth Center serta
alumni PDP.
Sistem pendanaan bersifat terpusat,
bahkan seluruh pemasukan dikelola oleh
lembaga (universitas). Program studi hanya
mengajukan rincian kegiatan dan sumbersumber daya yang diperlukan alokasi dana.
Kecuali untuk kebutuhan alat tulis kantor
diperoleh dari lembaga secara rutin yang dapat
dikelola oleh jurusan. Sumber dana didapat
dari SPP, Uang Sumbangan Pendidikan, Her
Registrasi, Biaya Ujian
Program
Diploma
Pelayaran
dibawah UHT (Universitas Hang Tuah).
PDP dipimpin oleh seorang Direktur
dibantu oleh Wakil Direktur membidangi
Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan
Pengabdian Pada Masyarakat, Administrasi
Umum, Personalia, dan Keuangan, serta
Ketarunaan, masing-masing prodi dipimpin
oleh Kajur (Ketua Jurusan) dibantu oleh
Sekjur
(Sekretaris
Jurusan),
tenaga
penunjang seperti SBAU (Sub Bagian
Administrasi Umum), SBAK (Sub Bagian
Administrasi
Akademik
dan
Kemahasiswaan), SBKeu (Sub Bagian
Keuangan), dan setiap laboratorium
dipimpin oleh Kepala Laboratorium dibantu
Sub Lab. seperti lab. Navigasi, lab. Bahari,
lab. Bahasa, lab Arpa/GMDSS Simulator,
lab. CBT, dan Perpustakaan.
PDP membuat rencana program
pengembangan untuk pengembangan 6
tahunan (2008-2013) dan dievaluasi setiap
tahun.
Dalam
mengimplementasikan
rencana program pengembangan didukung
oleh semua jajaran PDP termasuk Dosen
Tetap dan Dosen Luar Biasa. Sebagai
pedoman dan sekaligus rambu-rambu
dalam pelaksanaan aksi di UHT disusunlah
kisi-kisi, yaitu kisi-kisi eksternal adalah
Mantap Melangkah Maju Mendorong
Masyarakat Mengembangkan Maritim (M7), dan kisi internal : Ketaqwaan,
Kekeluargaan, Keterbukaan, Kepedulian,
Ketertiban,
Kebanggaan,
dan
Kesejahteraan (7-K).
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
Program studi bertanggung jawab
pada
perencanaan
program
dan
pelaksanaan kegiatan akademik seperti
kuliah dan pratikum pelaksanaan kegiatan
akademik didukung oleh Dosen Tetap dan
Dosen Tidak Tetap yang berasal dari lintas
program studi lain di PDP, keadaan
tersebut merupakan efisiensi sumber daya
manusia tetapi dapat melemahkan karena
ketergantungan dengan program studi lain
dapat mempersulit dalam pengaturan
pelaksanaan proses pembelajaran, baik dari
segi
penjadwalan
maupun
dalam
pengaturan beban dan muatan kuliah.
Dalam jangka panjang pelaksanaan tata
pamong program studi ini telah diatur di
dalam Renstra PDP.
Lulusan PDP membentuk Ikatan
Alumni PDP yang berfungsi salah satunya
sebagai pusat informasi. Pelacakan lulusan
dapat dilakukan dengan berbagai cara temu
alumni, orientasi studi lapangan, melalui
telepon, internet, dan pada waktu legalisir
ijazah/transkrip nilai. Pada saat wisuda
para alumni diberi isian formulir yang
harus dikembalikan setelah mendapatkan
pekerjaan. Pelacakan melalui perusahaan
pengguna
lulusan
dengan
cara
mengirimkan questioner yang berisi
tentang kualitas lulusan yang bekerja dan
kemungkinan tambahan lulusan yang
bekerja di perusahaan tersebut serta
masukan-masukan untuk peningkatan
kualitas. Upaya ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi tentang daya saing
lulusan yang telah diserap oleh pasar serta
tanggapan dari pemakai lulusan.
Perencanaan dan Pengembangan
Program Studi Nautika dan Teknika adalah
tetap mempertahankan Jenjang Diploma III
dan meningkatkan status akreditasi
sertifikat
Rekomendasi
No.
076/Rekom/II/Diklat-2005,
untuk
menyelenggarakan program Diklat dengan
bidang keahlian Nautika dan Teknika,
tingkat sertifikat III, dengan klasifikasi B,
masa berlaku 5 (lima) tahun dari
Kapusdiklat Perla, tanggal 14 Februari
115
2005, diterbitkan di Jakarta, menuju status
Approval Training dari Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.
Secara umum dalam hal akademik,
pola kalender akademik mengikuti
kalender akademik yang telah ditetapkan
oleh BAAK Rektorat di lingkungan
Universitas Hang Tuah. Pelaksanaan
proses pembelajaran pada Program
Diploma Pelayaran dapat diklasifikasikan
dalam 2 (dua) jenis proses pembelajaran.
Adapun proses pembelajaran yang
dilaksanakan antara lain: teori dan
praktikum. Pelaksanan kuliah dalam
bentuk teori dilakukan dalam bentuk
terstruktur selama 16 kali tatap muka.
Bentuk teori perkuliahan melakukan
metode konvensional (tatap muka),
diskusi, kuliah tamu. Sedangkan pada
praktek dilaksanakan pada mata kuliah
yang membutuhkan praktek. Pada mata
kuliah yang menggunakan metode praktek
ini secara garis besar dapat dibagi pula
yaitu kunjungan lapangan serta praktek
murni.
Pada
kunjungan
lapangan
dilaksanakan pada mata kuliah yang
memiliki relevansi untuk peninjauan
lapangan antara lain, kunjungan ke kapal
milik Direktorat Navigasi. Mata kuliah
yang membutuhkan praktikum murni
antara lain Komputer, Bahasa Inggris
Conversation dan TOEFL, Radar Arpa,
GMDSS Simulator, Echo Sounder, GPS,
Menjangka Peta, Perlengkapan Kapal, Tali
temali, Container, Navigasi Elektronik,
Boom/Crane
Kapal.
Sistem
yang
digunakan dalam proses pembelajaran
adalah gabungan Satuan Kredit Semester
(SKS) dan sistem paket. Evaluasi
dilakukan dengan UTS, UAS, Tugas, Prola
dan Proda untuk mendapatkan D3.
Di
lingkungan
prodi
Nautika/Teknika/KPN di PDP sangat
dipengaruhi oleh interaksi Dosen, melalui
komunikasi prodi dan Taruna/Taruni
(audiensi) sehingga prodi mampu bersikap
akomodatif terhadap berbagai persoalan
akademik, selain itu adanya organisasi
116
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
Taruna/i dalam BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) UHT yang dapat menampung
minat, bakat, dan kreatifitas para
Taruna/Taruni.
Sistem informasi yang digunakan
PDP di lingkungan UHT melalui jaringan
informasi terpadu antara rektorat dengan 7
fakultas, 1 program diploma, dan 1
program pasca sarjana. Sedangkan untuk
hubungan dengan pihak luar UHT telah
mempunyai
Website.
PDP
telah
melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu
sesuai dengan QSS (Quality Standard
System) dari STCW/IMO sehingga semua
proses dilaksanakan sesuai prosedur mutu
yang ada, khususnya aplikasi pembelajaran
pada prodi Nautika/Teknika. Kompetensi
yang ingin dicapai oleh para lulusan sudah
sesuai keinginan stakeholder, karena
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
dan sesuai QSS dari IMO Model Course
7.03 dan 7.04, dan didukung dengan
peralatan yang dipakai praktek hasil
sumbangan dari stakeholder dan pemberian
beasiswa serta adanya ikatan dinas.
Sistem Pengelolaan
Di dalam proses belajar dan
pembelajaran prodi Nautika/Teknika/KPN,
pelaksanaannya secara struktural dipimpin
oleh Kajur Nautika/Teknika/KPN dibantu
oleh Sekretaris Jurusan, yang bertanggung
jawab Kajur tertuang di dalam job
description dan koordinasi dengan Wakil
Direktur sesuai tugas dan tanggung jawab
Wakil Direktur, tugas-tugas pokok dari
Wakil Direktur adalah bertanggung jawab
bidang pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat,
bidang personalia, administrasi umum dan
keuangan, bidang ketarunaan, dengan
demikian Kajur Nautika/Teknika/KPN
dalam pengelolaan program belajar dan
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
sesuai mekanisme struktur organisasi di
PDP.
Para lulusan PDP telah membentuk
ikatan
alumni
PDP
dimana
kesekretariatannya berada di PDP dan
ditangani oleh alumni yang bekerja di PDP
sehingga
keberadaan
alumni
dapat
dimonitor dan dihubungi setiap diperlukan,
secara administrasi alumni dikelompokkan
sesuai angkatannya dan telah diedarkan
formulir yang harus diisi data dari masingmasing alumni termasuk perusahaan
dimana alumni bekerja.
Dalam pengelolaan PDP, telah
dibuat program pengembangan yang tertera
di dalam program jangka panjang dan
program tahunan yang tertuang dalam
prokera dan diketahui rektorat dan yayasan
NALA, untuk realisasinya dilakukan
evaluasi setiap tahun, adapun tujuan dan
sasaran program disesuaikan dengan visi,
misi PDP yaitu mendidik SDM di bidang
kelautan dan kemaritiman sesuai dengan
QSS (Quality Standard System) / STCW
dari IMO.
Berdasarkan hasil pengujian dapat
diketahui bahwa seluruh butir item
pertanyaan memiliki nilai signifikansi
korelasi lebih kecil daripada 0,05 dengan
demikian dapat dikatakan bahwa seluruh
butir pertanyaan adalah valid sehingga
dapat dilakukan uji reliabilitas.
Berdasarkan hasil pengujian bahwa nilai
alpha untuk semua variabel lebih besar
daripada 0,6 sehingga variabel-variabel
tersebut dinyatakan reliabel.
ANALISA DATA
Persamaan Regresi Linier Berganda
Untuk
mengetahui
pengaruh
variabel perikalanan, penjualan personal,
promosi penjualan dan publisitas terhadap
keputusan menjadi Taruni/taruni Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
Surabaya, digunakan analisis regresi linier
berganda. Hasil pengolahan data dengan
menggunakan bantuan komputer program
SPSS disajikan pada Tabel 1 berikut:
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
Tabel 1
Pengujian Secara Simultan dari
Hasil Olahan Data
Tujuan digunakannya persamaan
regresi adalah untuk melakukan pendugaan
atau taksiran variasi nilai suatu variabel
terikat yang disebabkan oleh variasi nilai
suatu variabel bebas. Dengan demikian
dalam penelitian ini, fungsi dari persamaan
regresi linier berganda adalah untuk
melakukan pendugaan nilai keputusan
menjadi taruna/taruni di Program Diploma
Pelayaran Universitas Hang Tuah, apabila
terjadi perubahan pada variabel periklanan,
penjualan personal, promosi penjualan dan
publisitas. Berdasarkan perhitungan dengan
program SPSS, persamaan regresi dalam
penelitian ini diperoleh:
Y = 0,710 + 0,127 X1 + 0,211 X2 + 0,064 X3
+ 0,119 X4
Berdasarkan
persamaan
regresi
tersebut, dilakukan interpretasi terhadap
masing-masing nilai koefisiennya sebagai
berikut:
a.
Konstanta (a) = 0,710
Nilai konstanta (a) = 0,710, artinya
jika variabel periklanan, penjualan personal,
promosi penjualan dan publisitas tidak
berubah atau konstan maka nilai variabel
keputusan menjadi taruna/taruni di Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
(Y) = 0,710
b.
Koefisien regresi b1 = 0,127
Artinya
apabila
nilai
variabel
periklanan naik satu satuan, maka nilai
variabel keputusan menjadi taruna/taruni di
Program Diploma Pelayaran Universitas
Hang Tuah (Y) akan naik sebesar 0,127
dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya
tidak berubah atau tetap.
c.
117
Koefisien regresi b2 = 0,211
Artinya apabila variabel penjualan
personal naik satu satuan, maka nilai
variabel keputusan menjadi taruna/taruni di
Program Diploma Pelayaran Universitas
Hang Tuah (Y) akan naik sebesar 0,211
dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya
tidak berubah atau tetap.
d.
Koefisien regresi b3 = 0,064
Artinya apabila nilai variabel promosi
penjualan naik satu satuan, maka nilai
variabel keputusan menjadi taruna/taruni di
Program Diploma Pelayaran Universitas
Hang Tuah (Y) akan naik sebesar 0,064
dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya
tidak berubah atau tetap.
e.
Koefisien regresi b4 = 0,119
Artinya
apabila
nilai
variabel
publisitas naik satu satuan, maka nilai
variabel keputusan menjadi taruna/taruni di
Program Diploma Pelayaran Universitas
Hang Tuah (Y) akan naik sebesar 0,119
dengan asumsi nilai variabel bebas lainnya
tidak berubah atau tetap.
Koefisien
korelasi
berganda
digunakan untuk mengetahui hubungan
variabel periklanan, penjualan personal,
promosi penjualan dan publisitas dengan
variabel
terikat
keputusan
menjadi
taruna/taruni
di
Program
Diploma
Pelayaran Universitas Hang Tuah (Y).
Hasil pengolahan data diperoleh nilai R
berganda sebesar 0,866 Koefisien korelasi
berganda tersebut menunjukkan bahwa
antara variabel periklanan, penjualan
personal, promosi penjualan dan publisitas
memiliki hubungan yang sangat kuat
terhadap variabel keputusan menjadi
taruna/taruni
di
Program
Diploma
Pelayaran.
Koefisien determinasi ditunjukkan
oleh nilai R Square, yaitu sebesar 0,750
artinya sumbangan efektif yang diberikan
oleh variabel periklanan, penjualan
personal, promosi penjualan dan publisitas
terhadap variabel terikat keputusan menjadi
taruna/taruni
di
Program
Diploma
Pelayaran Universitas Hang Tuah adalah
118
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
sebesar 75%, sedangkan sisanya sebesar
25% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di
luar penelitian ini. Tetapi karena pada
penelitian ini variabel bebas yang
digunakan lebih dari 1 variabel maka nilai
determinasi yang digunakan bukan lagi R
squared melainkan Adjusted R squared
yaitu sebesar 0,732 atau 73,2 %. Adjusted
Rsquared merupakan nilai penyesuaian atau
koreksi terhadap nilai Rsquared.
Selanjutnya dari pengolahan data
dengan SPSS juga memberikan informasi
probabilitas (sig F) kesalahan sebesar
0,000. Nilai sig = 0,000 ini lebih kecil dari
tingkat signifikansi (α) = 5%, berarti ada
pengaruh yang signifikan antara variabel
periklanan, penjualan personal, promosi
penjualan dan publisitas terhadap variabel
keputusan menjadi taruna/taruni di Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah.
Pengujian Hipotesis
Agar hasil analisis regresi tersebut
dapat dipakai untuk menyimpulkan tingkat
pengaruh dari masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat, maka
koefisien regresi tersebut perlu diuji
kebenarannya, baik secara simultan
(bersama-sama) dengan menggunakan uji F
maupun secara parsial (individu) dengan
menggunakan uji t.
Pengujian Secara Simultan dengan uji F
Uji F digunakan untuk menguji secara
simultan (bersama-sama) apakah ada
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikatnya. Hipotesis statistik untuk
uji F :
Ho : b1, b2, b3, b4 = 0, berarti
periklanan, penjualan personal, promosi
penjualan dan publisitas secara simultan
tidak berpengaruh keputusan menjadi
taruna/taruni
di
Program
Diploma
Pelayaran Universitas Hang Tuah.
Ha : b1, b2, b3, b4 ≠ 0, berarti
periklanan, penjualan personal, promosi
penjualan dan publisitas secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan menjadi
Taruni/taruni Program Diploma Pelayaran
Universitas
Hang
Tuah
Surabaya.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS, diperoleh
Fhitung = 41,357. Pada tingkat signifikan 5%,
nilai Ftabel untuk derajat bebas pembilang
(df1 = k = 4) dan derajat bebas pembagi
(df2 = n-k-1= 60-4-1= 55), maka Ftabel 0,05
(4,55) sebesar 2,5397 Karena Fhitung (41,357)
> Ftabel (2,5397), maka H0 ditolak, berarti
bauran promosi (periklanan, penjualan
personal, promosi penjualan dan publisitas)
secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan menjadi taruna/taruni di Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah,
sehingga hipotesis yang menyatakan ada
pengaruh secara simultan antara variabel
bauran promosi (periklanan, penjualan
personal, promosi penjualan dan publisitas)
terhadap keputusan menjadi Taruni/taruni
Program Diploma Pelayaran Universitas
Hang Tuah Surabaya terbukti.
Pengujian Secara Parsial dengan uji t
Untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel periklanan, penjualan
personal, promosi penjualan dan publisitas
secara parsial terhadap keputusan menjadi
taruna/taruni
di
Program
Diploma
Pelayaran Universitas Hang Tuah, maka
dilakukan pengujian secara parsial seperti
pada tabel 2.
Tabel 2
Pengujian Secara Parsial Dengan Uji t
Variabel
Periklanan (X1)
Penjualan Personal (X2)
Promosi Penjualan (X3)
Publisitas (X4)
a)
thitung
2.651
3.291
2.166
2.445
Sig
0.004
0.002
0.009
0.018
Beta
0.228
0.367
0.111
0.267
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa
variabel periklanan berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
menjadi taruna/taruni di Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang
Tuah (Ho ditolak), karena nilai thitung
(=2,651) > ttabel (=2,0040). Dari
pengolahan data dengan SPSS
disamping diperoleh informasi thitung,
juga memberikan informasi nilai (sig)
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
b)
c)
d)
0,004 lebih kecil dari tingkat
signifikansi (α) = 5% (0,05).
Variabel
penjualan
personal
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menjadi taruna/taruni di
Program
Diploma
Pelayaran
Universitas Hang Tuah (Ho ditolak),
karena nilai thitung (=3,291) > ttabel
(=2,0040). Dari pengolahan data
dengan SPSS disamping diperoleh
informasi thitung, juga memberikan
informasi nilai (sig) 0,002 lebih kecil
dari tingkat signifikansi (α) = 5%
(0,05).
Variabel
promosi
penjualan
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menjadi taruna/taruni di
Program
Diploma
Pelayaran
Universitas Hang Tuah (Ho ditolak),
karena nilai thitung (=2,166) > ttabel
(=2,0040). Dari pengolahan data
dengan SPSS disamping diperoleh
informasi thitung, juga memberikan
informasi nilai (sig) 0,009 lebih kecil
dari tingkat signifikansi (α) = 5%
(0,05)
Variabel
publisitas
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
menjadi taruna/taruni di Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang
Tuah (Ho ditolak), karena nilai thitung
(=2,445) > ttabel (=2,0040). Dari
pengolahan data dengan SPSS
disamping diperoleh informasi thitung,
juga memberikan informasi nilai (sig)
0,018 lebih kecil dari tingkat
signifikansi (α) = 5% (0,05)
PEMBAHASAN
Dari hasil analisis uji t (parsial)
variabel X1 berpengaruh signifikan, hal ini
tampak pada hasil kuisioner tentang
bagaimana peranan iklan yang telah
dilaksanakan oleh institusi Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
Surabaya sebagai pihak pengelola, dari sini
bisa disimpulkan oleh peneliti bahwa
variabel iklan harus semakin digencarkan
119
pelaksanaannya dalam rangka mencari
mahasiswa
dan
taruna/taruni
serta
penggunaan bahasa, format dan cara
penyampaian iklan harus juga semakin
diperhatikan karena dari hasil angket
nampak bahwa format dan bahasa iklan
yang digunakan mempunyai dampak
terhadap keputusan. Secara parsial X2
mempunyai pengaruh signifikan, hal ini
dikarenakan sifat penjualan personal dapat
dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual
dapat secara langsung menyesuaikan
penawaran penjualan dengan kebutuhan dan
perilaku masing-masing calon mahasiswa.
Selain itu petugas pendaftaran dapat segera
mengetahui reaksi calon mahasiswa
terhadap pilihan program studi yang
ditawarkan, sehingga dapat mengadakan
penyesuaian-penyesuaian.
Selain
itu
melalui penjualan personal, institusi sudah
berhadapan
dengan
calon
pembeli
potensial. Secara parsial X3 berpengaruh
signifikan, dimana dalam mencapai sasaran
promosi penjualan, pihak universitas dapat
terus menggunakan sistem pemberian
beasiswa prestasi (50% potongan biaya
pendidikan).
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap
kegiatan manusia tidak terlepas dari
kegiatan pengambilan keputusan. Demikian
juga dengan keputusan untuk menjadi
taruna/taruni
di
Program
Diploma
Pelayaran
Universitas
Hang
Tuah.
Keputusan biasanya diambil dengan
mempertimbangkan berbagai penawaran
dari pihak Universitas.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah bahas
pada bab sebelumnya, maka dapat peneliti
kemukakan beberapa kesimpulan dari
penelitian ini :
1.
Setiap peningkatan nilai dari masingmasing variabel bebas akan diikuti
oleh peningkatan pada variabel
terikat.
120
2.
3.
4.
5.
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011
Dari hasil pengujian menunjukkan
bahwa variabel periklanan, penjualan
personal, promosi penjualan dan
publisitas mempunyai pengaruh yang
signifikan
terhadap
keputusan
menjadi taruna/taruni di Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang
Tuah Surabaya.
Variabel bauran promosi (periklanan,
penjualan
personal,
promosi
penjualan dan publisitas) mempunyai
hubungan yang sangat kuat terhadap
keputusan menjadi taruna/taruni di
Program
Diploma
Pelayaran
Universitas Hang Tuah Surabaya. Hal
ini ditunjukkan oleh besarnya nilai R
berganda sebesar 0,866.
Besarnya konstribusi atau pengaruh
variabel
periklanan,
penjualan
personal, promosi penjualan dan
publisitas
mempunyai
pengaruh
terhadap
keputusan
menjadi
taruna/taruni di Program Diploma
Pelayaran Universitas Hang Tuah
Surabaya adalah sebesar 73,2%
sedangkan sisanya 26,8% dipengaruhi
oleh faktor lain di luar penelitian ini,
diantaranya: layanan akademik dan
kultur sosial, lokasi atau tempat,
pimpinan dan personil lembaga
pendidikan, lingkungan sosial dan
kulturnya, sumber daya manusia,
lingkungan kompetitif, lingkungan
ekonomi
dan
teknologi
serta
lingkungan politik dan hukum.
Dari keempat variabel tersebut,
variabel X2 (penjualan personal)
memiliki pengaruh dominan terhadap
keputusan menjadi taruna/taruni di
Program
Diploma
Pelayaran
Universitas Hang Tuah Surabaya
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil
maka dapat dikemukakan beberapa saran
dari penelitian ini, antara lain :
1.
Program
Diploma
Pelayaran
khususnya dan Universitas Hang
2.
Tuah secara umum hendaknya
mempertahankan
dan
bahkan
meningkatkan peran bauran promosi
antara lain periklanan, penjualan
personal, promosi penjualan dan
publisitas sehingga diharapkan agar
lebih banyak lagi calon mahasiswa,
taruna/taruni yang nantinya tertarik
dan memutuskan untuk berkuliah di
Program
Diploma
Pelayaran
khususnya dan Universitas Hang
Tuah secara umum.
Dari ke empat variabel tersebut,
penjualan personal dan publisitas
mempunyai pengaruh yang relatif
besar terhadap keputusan untuk
menjadi
taruna/taruni
Program
Diploma Pelayaran sehingga dalam
melaksanakan
promosi
institusi
Program Diploma Pelayaran lebih
menitik beratkan pada dua cara
tersebut dalam menjaring calon siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Faried. 1997. Metode Penelitian Sosial
Dalam Bidang Ilmu Administrasi
dan Pemerintahan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Alma,
Buchari.
1998.
Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: CV Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
Penelitian:
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Chadwick, Bruce A. et al. 1991. Metode
Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial.
Alih
bahasa:
Sulistia,
dkk.
Semarang: IKIP Semarang Press.
Cooper, D.R., dan C. William Emory. 1997.
Metode Penelitian Bisnis. jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Engel, J.F. et al. 1994. Perilaku Konsumen.
Jilid I. Alih bahasa: Agus Maulana.
Jakarta: Erlangga.
Faisal, Sanapiah. 1992. Format-Format
Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali.
Benny Agus S. : Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menjadi …
Hague,
Paul dan Paul Haris. 1995.
Sampling dan Statistika. Jakarta: PT
Pustaka Binaman Pressindo.
Kotler,
Philip.
1997.
Manajemen
Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol. Jilid I.
Jakarta: PT Prenhallindo.
______ 1997. Manajemen Pemasaran:
Analisis Perencanaan, Implementasi
dan Kontrol. Jilid II. Jakarta: PT
Prenhallindo.
______ dan Gary Armstrong. 1997.
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid I.
Alih bahasa: Imam Nurmawan.
Jakarta: Erlangga.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 1988.
Perilaku Konsumen. Bandung: PT
Eresco.
Nazir,
Mohammad.
1999.
Metode
Penelitian.
Jakarta:
Ghalia
Indonesia.
Payne, Adrian. 2000. The Essence Of
Service Marketing-Pemasaran Jasa.
Alih bahasa: Fandy Tjiptono.
Yogyakarta: Andi.
Rakhmat, Jalaluddin. 1998. Metode
Penelitian Komunikasi. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran.
Jakarta: Gramedia.
Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku
Organisasi: Konsep, Kontroversi,
Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia.
Jilid I. Jakarta: PT Prenhallindo.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.
1995. Metode Penelitian Survai.
Jakarta: LP3ES.
Stanton, William J. 1996. Prinsip
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Sugiarto. 1992. Tahap Awal + Aplikasi
Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sugiyono.1994.
Metode
Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
121
Supranto, J. 1998. Metode Riset,
Aplikasinya dalam Pemasaran.
Jakarta:
Fakultas
Ekonomi
Universitas Indonesia.
_______ 1990. Teknik Riset Pemasaran dan
Ramalan Penjualan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Swastha D.H., Basu dan Irawan. 1981.
Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: AMP Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa.
Yogyakarta: Andi.
Universitas
Brawijaya.1997.
Sistem
Pendidikan Tinggi – Bahan
Penataran P4 Pola 45 Jam Terpadu
Bagi Mahasiswa Baru. Malang:
Universitas Brawijaya.
Yazid. 1999. Pemasaran Jasa: Konsep dan
Implementasi. Yogyakarta: Ekonisia
FE UII.
Download