MODUL PERKULIAHAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI Sosiologi Khalayak Fakultas Program Studi Komunikasi Hubungan TatapMuka 04 Masyaraakt Abstract Modul ini membahas jenis-jenis kelompok sosial baik yang teratur maupun yang tidak dan pengertian dari massa, publik dan kerumunan. Kode MK DisusunOleh 85005 Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan, MSi Kompetensi 1. Memahami jenis-jenis kelompok sosial 2. Mampu membedakan kelompok sosial teratur dan tidak teratur. Pembahasan August Comte mengatakan, Sosiologi mengkaji masyarakat dari social statics ( statika sosial atau struktur sosial) dan Social Dyanamic ( dinamika sosial atau perubahan sosial). Comte berpendapat, bahwa setiap masyarakat memiliki dua sistem kehidupan yang berbeda semabgaiaman yang dipelajari sosiologi. Social statics meliputi struktur sosial masyarakat berupa kelompok dan lembaga-lembaga sosial, lapisan serta kekuasan Sedangkan social dynamic adalah fungsi-fungsi masyarakat yang terlibat dalam proses sosial, perubahan sosial, atau bentuk abstrak interaksi sosial. Struktur dan Proses Sosial A. Struktur Masyarakat Kelompok Sosial B. Proses dan Interaksi C. Proses – Sosial Intearksi Sosial Kontak Sosial Assosiatif Komunikasi Disosiatif Proses Pranata sosial Stratifikasi Sosial Mobilitas Sosial Kebudayaan Pada bagian terdahulu kita telah membahas struktur dan proses sosial secara singkat. Pada materi kali ini, kita akan lebih membahas struktur sosial terutama kelompok sosial beserta ciri-cirinya. 2012 2 Sosiologi Komunikasi Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan, MSi PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kelompok Sosial Teratur Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri sejak manusia dilahirkan. Naluri ini mendorong orang untuk hidup di dalam kelompok.Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relatif kecil yang hidup secara guyub. Tipe Kelompok Sosial Kelompok Sekunder Primer Formal a) Formal – Sekunder b) Formal – Primer : : Keberadaannya sangat Struktur jelas, aturan pokok, memiliki strukturr jelas, namun aturannya tidak tujuan jelas (Organisasi, Negara) tegas (Keluarga, kekerabatan) Informal c) Informal – Sekunder : d) Informal – Primer : Akibat peleburan sifat – Tidak mengikat, dientuk karena kebutuhan terbatas yang (Kelompok, band, gank) sifat primer kelompok formal yang tertampung tidak dalam kelompok formal primer (Solidaritas perantauan, solidaritas militer) Beberapa ciri ciri dari masing-masing kelompok sosial adalah sebagai berikut : a) Kelompok Formal Sekunder Ciri-ciri kelompok formal sekunder adalah sebagai berikut (Burhan Bungin 2006) : Adanya kesadaran anggota sebagai anggota kelompok Setiap anggota memiliki hubungan timbal balik dengan anggota lain 2012 3 Sosiologi Komunikasi Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan, MSi PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Setiap anggota kelompok menyadari mereka memiliki faktor kebersamaan diantara mereka. Memiliki struktur yang jelas dan tegas termasuk juga prosedur suksesi dan kaderisasi Memiliki aturan formal yang mengikat Memiliki pola pedoman perilaku Memiliki sistem kerja yang berpola, berstruktur untuk mencapai tujuan Memiliki kekuatan mempertahankan diri, mengubah diri, rehabilitasi diri, serta kemampuan menyerang kelompok lain Memiliki masa hidup yang dikendalikan oleh faktor internal dan eksternal. b) Kelompok Formal Primer Ciri-ciri kelompok formal primer adalah sebagai berikut (Burhan Bungin 2006) : Adanya kesadaran anggota sebagai anggota kelompok Setiap anggota memiliki hubungan timbal balik dengan anggota lain berdasarkan pada kedekatan dan kepentingan mereka. Hubungan sosial penuh dengan cinta dan kasih sayang serta persaudaraan yang erat dan secara timbal balik. Setiap anggota kelompok menyadari mereka memiliki faktor kebersamaan diantara mereka namun faktor utama adalah hubungan darah dan perkawinan. Memiliki struktur yang jelas dan tegas yang bersifat selamanya selama kelompok itu ada. Memiliki aturan formal yang mengikat walaupun implementasinya tidak tegas Memiliki pola pedoman perilaku bersama Memiliki sistem kerja yang berpola, berstruktur untuk mencapai tujuan ( terutama di perkotaan) 2012 4 Sosiologi Komunikasi Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan, MSi PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Memiliki kekuatan mempertahankan diri, mengubah diri, rehabilitasi diri, serta kemampuan menyerang kelompok lain Memiliki masa hidup yang dikendalikan oleh faktor internal dan eksternal. c) Kelompok Informal Sekunder Ciri-ciri kelompok informal sekunder adalah sebagai berikut (Burhan Bungin 2006) : Tidak Mengikat Tidak memiliki aturan dan struktur yang tegas Di bentuk berdasarkan waktu yang sesat dan tidak mengikat bahkan memiliki tujuan-tujuan kurang jelas d) Kelompok Informal Primer Ciri-ciri kelompok informal Primer adalah sebagai berikut (Burhan Bungin 2006) : Terjadi akibat meleburnya sifat kelompok sosial formal primer atau disebabkan karena pembentukan sifat-sifat di luar kelompok formalprimer yang tidak dapat ditampung. Bentuk lain dari kelompok informal sekunder terutama karena sifat hubungan yang pribadi dan mendalam. Contoh : Solidaritas Militer di camp ( karena merasa senasib) Selain empat tipe kelompok sosial diatas, tipe lain dari kelompok sosial dapat pula didasarkan atas jumlah ( besar-kecilnya jumlah anggota), Wilayah ( Desa, kota, negara), Kepentingan ( tetap atau sementara), Derajat interaksi ( erat-kurang) atau kombinasi. Pada umumnya kelompok sosial diatas adalah kelompok sosial yang teratur, artinya mudah diamati dan memiliki struktur yang relatif jelas Kelompok Sosial tidak teratur .Adapula kelompok sosial yang tidak teratur artinya sulit diamati strukturnya dan sifatnya sementara seperti kerumunan ( Crowd) , publik atau massa. 1. Kerumunan ( Crowd) 2012 5 Sosiologi Komunikasi Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan, MSi PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Merupakan kelompok manusia yang terbentuk secara kebetulan, tiba-tiba dalam suatu tempat dan waktu yang sama karena kebetulan memiliki pusat perhatian yang sama. Pada kerumunan, umumnya tidak ada interaksi sosial yang mendalam walaupun memiliki perasaan yang sama. Kerumunan (Crowd) – Bersifat sementara (kumpulan orang2 di stasiun kereta api) – Tidak terorganisirkan (orang-orang di stasiun berkumpul tanpa koordinasi sebelumnya) – Memiliki tujuan yang sama (membeli karcis) – Kesamaan identitas antar individu (di stasiun tdk ada mahasiswa, guru, dll yang ada hanya Pembeli Karcis) – Mudah bereaksi ataupun meniru ( bila karcis habis setelah mengantri lama, timbul kemarahan) – Memiliki pimpinan namun tak mempunyai sistem Menurut Herbert Blumer Perilaku kerumunan diklasifikasikan menjadi empat (4) jenis yaitu : 1. Kerumunan tidak tetap (causal crowd) adalah kerumunan yang keberadaannya singkat dan terorganiasi longgar. Hal ini bersifat spontan. Contoh, kerumunan orang yang bersama-sama melihat rumah terbakar atau kecelakaan lalu lintas. 2. Kerumunan konvensional (conventional crowd) adalah kerumunan yang terjadi secara terncana yang berperilaku teratur. Contohnya, para penonton sepak bola atau penonton pertunjukan teater. 3. Kerumunan betindak (acting crowd) adalah kerumunan yang didasari pada permusuhan atau aktivitas destuktif. Contohnya, mob (kemunculan yang secara emoasional dan irasional yang muncul untuk menjalankan aksi penuh destruktif). 2012 6 Sosiologi Komunikasi Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan, MSi PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Kerumunan ekspresif (expressive crowd) adalah kerumunan yang muncul untuk melampiaskan emosi dan ketegangan. Contohnya, para penonton konser musik rock. 2. Publik Publik merupakan kumpulan manusia yg jumlahnya tidak bisa diukur : kelompok yang tidak merupakan kesatuan (tanpa bentuk/struktur) Interaksi terjadi secara tidak langsung dengan alat komunikasi, seperti melalui radio, telivisi, media cetak dan sejenisnya. Pengikut lebih luas dan besar. Tidak ada pusat perhatian yang tajam sehingga tidak ada kesatuan 3. Massa Menurut Mcquail dalam Burhan Bungin (2006), kata massa berdasarkan sejarah mempunyai dua makna, yaitu positif dan negatif. Makna Negatifnya berkaitan dengan kerumunan (mob), atau orang banyak yang tidak teraatur, bebal, tidak memiliki budaya, kecakapan dan rasionalitas Makna Positif, yaitu massa memiliki arti kekuatan dan solidaritas di kalangan kelas pekerja biasa saat mencapai tujuan kolektif Sehubungan dengan makna komunikasi terutama komunikasi massa, makna kata massa mengacu pada kolektivitas tanpa bentuk, yang komponen-komponennya sulit dibedakan satu dengan yang lainnya. Massa sama dengan suatu kumpulan orang banyak yang tidak mengenal keberadaan invidiualitas. 2012 7 Sosiologi Komunikasi Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan, MSi PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Buku : Bungin, H.M Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Kencana Prenada Media Group : Jakarta Liliweri, Alo. 2007. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Pustaka Pelajar : Yogyakarta Mcquail’s , Denis.2005. Mass Communication Theory 5th edition. Sage Publication : London Soerjono Soekanto.1990. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo : Jakarta Ebook : Littlejohn, Stephen W dan Foss, Karen. 2009. Encyclopedia of Communication Theory. Sage Publication : USA 2012 8 Sosiologi Komunikasi Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan, MSi PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id