BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran 1.1 Pengertian |Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan jamak dari kata medium yang secara harfiyah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.1 Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Associaton/NEA) menyatakan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.2 Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Media adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.3 Media menurut yusuf Hadi Miraso adalah “Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, atau kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar 1 Arief S.Sadiman, dkk. 2008. Media pembelajaran: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada), h. 6. 2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada, 2008), h. 35. 3 Ibid, h.7. 9 10 bagi diri siswa”.4 Selanjutnya dikemukakan pengertian media oleh para ahli yang dikutip oleh A. Rohani, diantaranya media adalah semua bentuk perantara yang dipakai oleh penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai kepada penerima.5 1.2 Pengertian Pembelajaran Menurut Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, “Hakikat pembelajaran adalah proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik.”6 Menurut Dra. Hj. Siti Kusrini, “Pembelajaran adalah upaya pengembangan sumber daya manusia yang harus dilakukan secara terus menerus selama manusia hidup.”7 Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika pembelajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada. 4 Yusuf Hadi Miraso.1984.Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta:CV.Rajawali), h.46. 5 Ahmad Rohani.1997.Media Intruksial Edukatif, (Jakarta: Rineka cipta). h.2. Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu: Analisis Kritis Tentang Metode, Strategi Evaluasi dan Media Pembelajaran Bidang Studi Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, dan Isu Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), h. 1. 7 Asrori, “Pengertian Pembelajaran Contextual Teaching Learning” artikel diakses pada 12 April 2012 dari http://www.asrori.com/2011/04/pengertian-pembelajaran-contextual.html 6 11 1.3 Media pembelajaran Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah, dan sebagainya.8 Sedangkan secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.9 2. Audio visual 2.1 Pengertian Audio Audio adalah suara yang dapat di dengar oleh telinga. Dengan demikian yang dimaksud dengan media audio adalah media yang dapat di dengar oleh telinga.10 Media audio merupakan alat bantu yang digunakan dengan cara didengar saja. Media ini membantu siswa agar dapat berfikir dengan baik, menumbuhkan daya ingat serta mempertajam pendengaran. Dalam proses pembelajaran media tersebut diajarkan ke siswa berupa pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambing-lambang auditif, baikverbal maupun non verbal sehingga proses pembelajaran dapat terprogram dengan baik.11 Adapun yang termasuk media audio adalah: a. Radio 8 Wina sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran, (Prenada Media Group) h.161. Ibid ,h.167. 10 Ibid. h.129. 11 Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran, ( Jakar ta: PT.Raja Grafindo Persada), 9 h.149. 12 Radio merupakan alat elektronik yang digunakan untuk mendengar berita secara actual, mengetahui informasi serta peristiwa penting dan baru. b. Alat perekam Alat ini digunakan untuk mrerekam suara. Dalam proses pembelajaran, alat lebih efektif karena dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan keinginan. Pesan dan isi pelajaran yang telah terekam dimaksudkan untuk merangsang perasaan, perhatian dan kemauan sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar. Namun kelebihan dan kelemahan alat ini antara lain: Kelebihannya: a) Mempunyai fungsi ganda yang efektif b) Pita perekam dapat di putar berulang-ulang c) Rekaman dapat dihapus secara otomatis d) Program kaset bias menambah kegiatan lain Kelemahannya: a) Daya jangkaunya terbatas b) Dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal. 2.2 Pengertian Visual Media visual adalah “media yang melibatkan indera penglihatan.”12 Media ini digunakan dalam proses pembelajaran hanya melibatkan indra 12 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada, 2008), h. 81. 13 penglihatan. Dalam proses pembelajaran media sangat dibutuhkan oleh siswa, keberadaannya akan membantu mempercepat proses pemahaman dan memperkuat ingatan. Sehingga tujuan yang ingin di capai sesuai dengan materi pelajarannya. Adapun yang termasuk media visual adalah: a. Bagan Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagram matik dengan menggunakan lambing-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang.13 b. Poster Poster adalah gambar besa yang memberi tekanan pada satu atau dua ide pokok, sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya sepintas lalu.14 c. Peta Peta adalah gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi.15 2.3 Pengertian Audio Visual Audio visual adalah suara yang dihantarkan oleh gelombang udara yang dapat didengar oleh telinga. Visual adalah gambar yang 13 Arief S.Sadiman, dkk. 2008. Media pembelajaran: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada), h. 6. 14 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada, 2008),. h.102. 15 Ibid. h.96. 14 menunjukan sesuatu yang dapat dilihat.16 Jadi media audio visual adalah media yang mempertunjukan gambar serta mendengarkan suara. Penggunaan media audio visual dalam kegiatan belajar mengajar melibatkan indra pendengaran dan penglihatan. Pemahaman yang dipakai melalui audio visual merupakan cara yang tepat digunakan di kelas, karena penggunaannya media memecahkan aspek verbalisme pada diri siswa. Adapun beberapa jenis audio visual adalah: a) Overhead Proyektor (OHP)17 Overhead Projektor (OHP) adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memproyeksikan bahan-bahan visual yang dibuat di atas lembar transparan. Ditemukan sejak 1930-an yaitu sejak adanya pertemuan lensa Fresnel yang digunakan dalam OHP. Projector pertama kali digunakan sebagai media pembelajaran oleh tentara nasional Amerika pada tahun 1945. Kelebihannya adalah: a. Tidak perlu menggelapkan ruangan b. Dapat memproyeksikan berbagai pesan visual baik grafis maupun verbal c. Memungkinkan penyajian aneka warna d. Guru dapat tetap menghadap siswa saat mengajar 16 Arief S.Sadiman, dkk. 2008. Media pembelajaran: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada), h.89 17 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada, 2008),. h.169. 15 e. Sepenuhnya dibawah control guru f. Mudah dalam penyajian Kekurangannya adalah: a. Presenter (guru,dosen dll) harus membuat sendiri materinya b. Transparansi adalah satuan terpisah dari proyektornya. c. Video18 Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik meliputi gambar gerak dan suara. 3. Teknik dan Strategi Pemanfaatan Program Media Pembelajaran Audio Visual Media pembelajaran audio visual yang di dalamnya termasuk proyektor dan audio adalah suatu media yang bias di rancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencerna materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Secara fisik media audio visual seperti proyektor dan audio pembelajaran merupakan program pembelajaran yang di kemas dalam bentuk proyektor dan audio dan disajikan menggunakan pelengkap berupa notebook atau laptop. Media pembelajaran dapat digunakan jika media tersebut mendukung tercapainya tujuan intruksional yang telah dirumuskan serta 18 Ibid. h. 132 16 sesuai dengan sifat materi intruksional yang telah dirumuskan.19 Pemanfaatan program media audio visual dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil atau individual. Dalam pemanfaatan secara klasikal guru hendaknya dapat merangsang siswa agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif, misalnya dengan memberikan sugesti, pertanyaan atau tugastugas yang jawaban atau petunjuknya terdapat di dalam program media audio visual. Dalam pemanfaatan secara klasikal digunakan notebook atau laptoop sebagai pelengkap dalam penyajiannya. Selama memanfaatkan program media audio visual proyektor dan audio pembelajaran, guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Sebelum menghidupkan atau memulai program media audio visual seperti proyektor dan audio pembelajaran mengajak siswa agar memperhatikan mataeri yang akan dipelajari dengan baik. b. Menjelaskan tujuan dan materi pokok dari program yang akan di manfaatkan. c. Memberikan penjelaskan terhadap materi yang akan diajarkan. d. Memberikan prasyarat atau apresiasi sebelumnya. e. Mengoperasikan program sesuai dengan petunjuk pemanfaatan atau petunjuk teknis dan bahan penyerta. 4. Hasil Belajar 4.1 Pengertian Hasil belajar 19 Arief S.Sadiman, dkk. 2008. Media pembelajaran: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada),h. 197. 17 Dalam kamus bahasa Indonesia hasil adalah sesuatu diadakan oleh usaha. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang diciptakan setelah seorang mengadakan suatu kegiatan belajar yang berbentuk dalam bentuk suatu nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru.20 Hasil belajar merupakan perubahan perubahan sebagai hasil dari proses pembelajaran dalat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti : perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seperti telah dijelaskan dimuka.21 Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni: a. Keterampilan dan kebiasaan b. Pengetahuan dan pengertian c. Sikap dan cita-cita.22 Dari uraian diatas hasil belajar yang diharapkan yaitu bisa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan berfikir yang baik. 4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Hasil Belajar a. Faktor Lingkungan Lingkungan disekitar anak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi anak untuk belajar, baik dilingkungan rumah, 20 Mohamad Ali, Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Amani, 2003), h.121 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2006), h.3 22 Ibid, h.22 21 18 lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan yang baik akan dapat memberikan pengaruh kepada anak untuk belajar sesuatu yang baik, sedangkan faktor lingkungan yang kurang baik maka anak akan menirunya. b. Faktor Instrumental 1. Kurikulum Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung sebab materi apa yang guru sampaikan dalam satu pertemuan kelas, belum guru programkan sebelumnya. 2. Program Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan dirancang berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, financial, dan sarana perasarana. 3. Sarana dan Fasilitas Sarana dan fasilitas memiliki arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah. Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh sekolah.ini kebutuhn guru yang tidak bisa dianggap ringan guru harus memiliki buku pegangan dan buku penunjang agar wawasan guru tidak sempit. Buku 19 kependidikan perlu dibaca atau dimiliki oleh seorang guru dalam rangka meningkatkan kompetensi keguruan. 4. Guru Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak di perlukan di dalam kegiatan proses belajar mengajar. Apabila hanya ada anak didik dan guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar disekolah. 5. Kondisi Psikologis 1. Minat Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.23 Minat dimiliki oleh setiap individu, dan minat yang dimiliki oleh setiap individu bermacam-macam. Tergantung keinginan dan perasaan suka terhadap suatu hal atau aktivitas tertentu yang dilakukan oleh setiap individu.jelas minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan bahkan belajar yang menarik minat siswa mudah dipelajari dan disimpat karena minat menambah kegiatan belajar. 2. Kecerdasan Berbagai hasil penelitian, sebagaimana diungkapkan oleh Noehi Nasution telah menunjukkan 23 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta:Rineka Cipt, 2010), h. 57 20 hubungan yang erat antara IQ dengan hasil belajar disekolah. Misalnya : Apabila guru menjelaskan pelajaran secara langsung anak itu dapat memahami pelajaran dari guru, tetapi berbeda dengan anak yang memiliki kecerdasan kurang, maka untuk memahami pelajaran untuk anak memerlukan waktu yang lama yang harus diulang-ulang, karena itu kecerdasan dalam belajar merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. 3. Bakat Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Contohnya : anak yang memiliki bakat melukis, menyanyi atau berhitung. Anak yang memiliki bakat sejak kecil memang sudah terlihat , dengan demikian bakat adalah potensi atau kemampuan, kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapanyang nyata 4. Motivasi Motivasi merupakan suatu kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau mendorong seseorang untuk ingin belajar. Dalam perkembangannya motivasi ada dua macam yang pertama motivasi instrinsik yaitu motivasi yang bersumber dari 21 dari dalam diri seseorang yang atas dasar kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu atau belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang datangdari jalur dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. 4.3 Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi dalam arti terbatas pada tulisan ini adalah penelitian hasil belajar dan mengajar.24 5. Seni Musik 5.1 Pengertian Seni25 Menurut Ki Hajar Dewantara, “Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.” Prof. Drs. Suwaji Bastomi menyatakan, “Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman 24 estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung Suryatna Rafi’I, Tehnik Evaluasi, (Bandung : Angkasa :1990), h.1 Scribd, “Pengertian dan Sejarah Seni Musik” artikel diakses pada 16 April 2012 darihttp://www.scribd.com/doc/56819642/Pengertian-Seni-Dan-Sejarah-Seni-Musik.html. 25 22 yangmempunya daya membangkitkan rasa takjub dan haru.” Drs. Sudarmadji berpendapat, “Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.” Menurut Enslikopedia Indonesia, “Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarkannya.” 5.2 Pengertian Musik26 David Ewen mencatat sebuah definisi tentang musik yang dibuat oleh penyusun kamus sebagai "Ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional". Schopenhauer, filusuf Jerman di abad ke-19 mengatakan dengan singkat bahwa "Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta". Sementara itu menarik pula untuk dicatat pendapat Dello Joio, komponis Amerika keluaran Julliard School di New York, dan banyak bekerja sama dengan koreografer Martha Graham, bahwa "Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain 26 “Pengertian Seni Musik” artikel diakses pada 16 April 2014 dari http: //cahisisolo.com/ artikel/seni-musik/pengertian-seni-musik.html. 23 menyadari akan dimensi lain dari satu kenyataan yang selam ini tersembunyi. Pendapat Suhastjarja, dosen senior Fakultas Kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, lulusan peabody Institute dari Amerika, bahwa "Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulan, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya". Lebih lanjut Suhastjarja mengemukakan bahwa oleh karena bentuk musik itu terbentang di ruang yang sifatnya spasial, maka ia dapat disejajarkan dengan bentuk-bentuk dalam seni sastra. Jika bentuk-bentuk sastra ditulis dari kiri ke kanan (kecuali dalam bahasabahasa Simetik dan bahasa-bahasa Oriental), bentuk-bentuk musik ditulis dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas, sehingga arah dari kiri ke kanan menunjukkan dimensi waktu, sedangkan dari arah bawah ke atas menunjukkan dimensi sifatnya akustik musikal. Kesejajaran dalam kalimat musik, seperti halnya dalam kalimat bahawa, terjadi antara frase anteseden dan frase konsekuen. Ini dapat dilihat dari tulisan musik secara horisontal dari kiri ke kanan, sedangkan kesejajaran yang vertikal antara dua garis melodi atau lebih yang berbunyi bersamaan, dapat dilihat dari tulisan musik secara horizontal sekaligus vertikal. Namun pengamatan tulisan musik secara 24 vertikal khusus diperuntukkan bagi keselarasan bunyi bersama atau harmoni. B. Kerangka Berfikir Penelitian tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar Materi seni musik dipandang perlu untuk mengkaji sejauh mana tingkat keberhasilannya dalam mempengaruhi hasil belajar Materi seni musik itu sendiri. Fenomena yang diangkat dalam penulisan ini karena materi seni musik banyak diasumsikan sebagai suatu mata pelajaran yang dianggap tidak penting bagi para siswa. Kesulitan siswa dalam memahami sebuah lagu tersebut akibat pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran seni musik sangat diperlukan media salah satunya adalah media audio visual, sebagai model pembelajaran yang tepat, terutama pada siswa kelas III, sehingga dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi dan hasil belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran dengan hasil belajar yang berkaitan dengan KBM yakni kreteria belajar mengajar, nilai kecukupan standar yang harus ditempuh siswa yakni Perkembangan kognitif yaitu pengembangan ilmu pengetahuan atau kemampuan yang akan dicapai siswa. Afektif yakni perkembangan pada sikap peserta didik dalam peroses belajar mengajar. Dan Psikomotor yakni keterampilan anak yang didapat dari proses belajar mengajar. 25 Prestasi belajar adalah suatu proses perubahan yaitu prubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mengembangkan potensial secara optimal. Prestasi belajar merupakan salah satu bukti yang menunjukkan kemampuan atau keberhasilan seseorang yang melakukan proses belajar, sesuai dengan bobot atau nilai yang yang berhasil diraihnya.27 Bagan 1 : Hasil Belajar Variabel X dan Variable Y KBM (Kreteria Belajar Mengajar) Media pembelajaran audio visual Kognitif Anak dapat mengetahui tempo yang tepat untuk lagu Indonessia Raya Afektif Anak dapat menghayati makna lagu Indonesia Raya. Psikomotor Anak dapat menirukan lagu lagu Indonesia Raya dengan baik dan benar. Prestasi Anak dapat menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan baik dan benar C. Pengajuan Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti yang akan diuji kebenarannya. Berdasarkan dari 27 Anne Ahira, Pengertian Prestasi belajaran Prestasi Belajar menurut Para Ahli. 26 kajian teoritis serta kerangka berfikir diatas, maka maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Diduga Terdapat pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar materi seni musik pada siswa kelas III di SDN Porisgaga 6 Kota Tangerang.