SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN ISRA' MI'RAJ NABI BESAR MUHAMMAD SAW TAHUN 1427 H TANGGAL 21 AGUSTUS 2006 DI MEDAN, PROVINSI SUMATERA UTARA Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Hj. Ani Bambang Yudhoyono; Yth. Para Pimpinan Lembaga Negara; Yth. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu; Yang Mulia Para Duta Besar dan Kepala Perwakilan Negara-Negara Sahabat; Yth. Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia. Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan izin-Nya pada malam hari ini kita dapat melaksanakan Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1427 H/2006 M Tingkat Kenegaraan di Medan, Provinsi Sumatera Utara. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah SWT serta menjadi motivasi dalam peningkatan akidah Islamiyah dan peningkatan pengetahuan secara luas sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan peristiwa yang luar biasa, memperlihatkan kekuasaan Allah SWT kepada diri Rasulullah dan umat manusia. Peristiwa ini menyadarkan manusia akan keterbatasannya oleh pengalaman-pengalamannya sendiri. Oleh sebab itu pada saat Rasulullah menyampaikan pengalaman Isra' Mi'raj tersebut kepada masyarakat Mekkah waktu itu hampir semua tidak mempercayainya kecuali sahabat Abu Bakar Shiddiq. Di dalam Al-Qur'an Allah SWT telah memerintahkan kepada manusia agar menjelajah penjuru langit dan bumi untuk mengetahui segala rahasia alam ciptaan Allah SWT - antara langit dan bumi. Tetapi dengan keterbatasan ilmu atau kemampuan manusia tidak akan mampu menerobos luar angkasa tersebut, kecuali dengan menggunakan ilmu pengetahuan. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam S. Ar Rahman : 33. 4:J1 Artinya: Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (Q. S. Ar Rahman : 33) Berdasarkan ayat tersebut kita dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas SDM bidang sains dan teknologi sehingga mampu membuka tabir rahasia alam semesta ciptaan Allah. Oleh karena itu bentuk pengembangan ajaran Islam yang sesuai dengan perkembangan zaman mutlak diperlukan, berupa gagasan inklusifitas yang penuh dengan tanggung jawab terhadap pengayoman bagi umat manusia di dunia ini. Kita semua merasa khawatir bahwa dalam era globalisasi saat ini sikap hidup masyarakat bangsa Indonesia akan lebih dipertajam oleh dominasi sektor kehidupan duniawi dengan model budaya permisif dan hedonistik. Dalam upaya peningkatan kualitas SDM umat Islam ibarat mengasah pisau bermata dua. Pada satu sisi mempertajam kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai modal dasar pembangunan fisik. Sedangkan pada sisi lain dengan mempertajam kemampuan iman dan taqwa sebagai kebutuhan yang mutlak dalam menjawab tantangan pembangunan mental, terutama di bidang aqidah dan syari'ah sebagai upaya penyeimbang kemajuam revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan peningkatan kualitas SDM umat Islam diharapkan adanya perubahan pola pikir dan perilaku. Dari perubahan tersebut terbentuklah tatanan masyarakat yang kuat dan kokoh, tahan terhadap badai, ujian dan cobaan. Dalam membentuk masyarakat yang kokoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus mencakup 6 (enam) aspek kekuatan, yaitu kokoh akidahnya, kokoh ibadahnya, kokoh moralitasnya, kokoh ekonominya, handal persatuan dan kesatuannya, berkualitas ilmu pengetahuannya. Maka dalam hat ini perlu kita bangun integritas antara ilmu dan iman agar keberadaan umat Islam di Indonesia menjadi umat yang berkualitas, berbobot dan berprestasi. Bapak Presiden, kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia. Peringatan 61 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang baru saja kita lalui patutlah menjadi titik tolak dalam memantapkan keyakinan sebagai bangsa bahwa kita mampu menyatukan atau memadukan keunggulan kualitas SDM dan moralitas, tentu saja dengan kesungguhan dan kerja keras. Mudah-mudahan saja cobaan demi cobaan yang dialami oleh bangsa kita tidak membuat panik dan frustasi. Kita berharap berbagai cobaan dapat memberi energi dan menjadi motivasi bagi bangsa kita untuk bangkit dan bersatu, bekerja keras dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa. Kiranya peringatan Isra' Mi'rajj ini menjadikan hati kita semakin dekat dengan Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati bangsa Indonesia menuju bangsa yang lebih maju dan bermartabat. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Medan, 21 Agustus 2006 Menteri Agama RI, ttd Muhammad M. Basyuni