Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan

advertisement
Tata Ibadah
dan Pengantar Tema Khotbah
Dalam Rangka Hari Doa Alkitab
Lembaga Alkitab Indonesia
2016
”Setia Melayani
dengan Mengembangkan
Karunia Tuhan”
(1 Ptr. 4:10, BIMK)
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
1
2
Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah
Penerjemahan Perjanjian Lama
Bahasa Ekari/Mee(Papua)
Suku Ekari/Mee adalah satu dari lima suku (Damal, Dani, Moni, Nduga &
Mee) yang mendiami wilayah pegunungan tengah Papua. Populasi suku
Mee yang besarnya 100.000 jiwa mendiami di wilayah Pegunungan Tengah Papua Bagian Barat. Ciri khas wilayah suku Mee adalah di sekitar
danau Paniai, danau Tage, danau Tigi, lembah Kamu (sekarang Dogiyai) dan pegunungan Mapiha/ Mapisa. Namun, kini secara administrasi
pemerintahan suku Ekari/Mee berada di sepuluh distrik dari Kabupaten
Paniai dan empat Distrik dari Kabupaten Nabire.
Mata pencaharian suku Ekari/Mee dikenal sebagai petani ubi jalar, talas,
sayur-mayur, tebu, dan buah-buahan, serta beternak babi. Mereka mengelola lahan pertaniannya dengan sangat sederhana dan belum mengenal teknologi pertanian modern, sehingga hasil panennya hanya untuk
mencukupi kebutuhan keluarganya.
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
3
Suku Ekari/Mee hanya mengenal budaya lisan saja, mereka tidak mengenal budaya tulis-menulis, walaupun dalam kesehariannya secara lisan
mereka mengenal kata ugai (menulis), ebatai (membaca), dan kapoge
(surat atau buku). Suku Ekari/Mee mengenal 4 dialek, yakni dialek Mapiya-Kegata, Mee, Simori, dan Yabi (Jabi). Nilai-nilai dan norma selalu diwariskan melalui perkataan dan pengajaran yang nyata dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga tidak ada dokumen secara tertulis.
Masyarakat suku Ekari/Mee, khususnya yang bermukim di wilayah Deiyai
(Tigi) menerima Yesus sejak tahun 1932, yng diperkenalkan oleh Pater
Tillemans. Buah dari penginjilan tersebut saat ini ada sekitar 10.000 jiwa
suku Ekari/Mee yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya.
Pada tahun 1989, suku Ekari/Mee sudah memiliki terjemahan Perjanjian Baru dan beberapa kitab Perjanjian Lama. Setelah hampir 25 tahun
Firman Tuhan diterjemahkan ke dalam bahasa ibu mereka, kini mereka
rindu untuk memiliki Alkitab Lengkap dalam bahasa Ekari/Mee.
B i ay a y a ng di but uhka n:
PenerjemahRp. 362.474.000
Pengetik Rp. 48.360.000,Perjalanan/ChekingRp. 392.000.000,Administrasi/peralatan
Rp. 41.300.000,Sosialisasi
Rp. 84.413.400,Total BiayaRp. 928.547.400,-
4
Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah
Setia Melayani dengan
Mengembangkan Karunia Tuhan
(1 Ptr. 4:10, BIMK)
Konteks: menjadi “terasing” karena panggilan Kristus
Nats Alkitab yang menjadi tema Hari Doa Alkitab pada tahun 2016
ini mengingatkan kita akan karunia Tuhan bagi setiap orang percaya.
Dalam konteks luasnya, nats itu terbingkai dalam surat Petrus yang
menyapa jemaat-jemaat yang mendapat tekanan sekeliling mereka, justru dan mengalami penderitaan sebagai orang Kristen (1 Ptr. 4:16). Sebagai umat yang tersebar di daerah-daerah kekaisaran Roma (1:1 Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, dan Bitina), mereka tidak terhindar
dari keadaan masyarakat yang majemuk dan menghadirkan tantangan
tersendiri.
Selain kemajemukan budaya, kepelbagaian agama, perbedaan ras, taraf
ekonomi dan tingkat sosial menandai hidup masyarakat di kelima propinsi tersebut. Dalam suasana majemuk itulah masyarakat hidup bersama dan mempertahankan kebiasaan-kebiasaan bersama yang disebut
dalam Surat 1 Petrus sebagai: rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, pesta minum dan penyembahan berhala (1Ptr. 4:3).
Tentu saja, setelah menjadi pengikut Kristus, umat Kristen tidak lagi
mempraktikkan berbagai kebiasaan tersebut (1Ptr. 4:4). Di sinilah letak pergulatan yang dijumpai oleh berbagai jemaat pada masa itu di
lingku-ngan mereka. Ketidakhadiran mereka dari perkumpulan-perkumpulan masyarakat itu tidak menimbulkan berbagai kecurigaan.
Mereka mulai mengalami hinaan-hinaan dari masyarakat di sekeliling
mereka, bahkan juga dari pihak penguasa yang menganggap mereka
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
5
sebagai orang-orang anti sosial. Tidak tanggung-tanggung, berbagai
fitnahan juga harus mereka hadapi. Mereka dicap sebagai orang-orang
durjana atau pelaku-pelaku kejahatan (1Ptr. 2:12).
Tidak mengherankan kalau kemudian Surat Petrus menyapa jemaat-jemaat tersebut sebagai “pendatang dan perantau” (1:1; 2:11). Baik mereka yang sebelumnya adalah orang-orang Yahudi maupun mereka yang
berlatar belakang non-Yahudi, kini sama-sama memperoleh status
‘orang asing’ di tanah air mereka sendiri.
Tantangan konteks: peluang bagi pertanggungjawaban
Dalam suasana demikian, pesan yang disampaikan dalam Surat Petrus
hadir sebagai suara yang menguatkan. Mereka diingatkan bahwa mereka adalah umat kepunyaan Allah sendiri, yang telah dipanggil keluar
dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1Ptr. 2:9). Mereka yang
dahulu bukan umat Tuhan, kini dipanggil untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. Pada saat yang bersamaan, mereka
juga diajak untuk kembali mengingat bahwa Kristus sendirilah model
hidup Kristiani. Dia telah setia dan bertahan menghadapi penderitaan, sehingga panggilan yang sama pun berlaku bagi para pengikut-Nya
(1Ptr. 4:1-2). Tidak dapat dihindari bahwa hinaan, fitnahan, serta caci
maki mereka alami, tetapi mereka dipanggil bukan untuk membalas
kejahatan dengan kejahatan, caci maki dengan caci maki (3:9). Mereka
memang telah ditebus dari cara hidup mereka yang sia-sia di masa lalu,
tetapi mereka dipanggil bukan untuk mengasingkan diri dan memutus
kontak sama sekali dari lingkungan sekitar mereka.
Justru sebaliknya, mereka dikuatkan untuk memiliki keyakinan bahwa pengharapan mengenai keselamatan yang akan datang seharusnya
membawa dampak pada hidup mereka kini. Di satu sisi, mereka tetap
tidak boleh kompromi terhadap cara hidup yang sia-sia. Di sisi lain mereka tidak boleh lalai untuk menunjukkan kebaikan bagi masyarakat di
sekeliling mereka agar menjadi kesaksian atas pengharapan itu sendiri
(1Ptr. 2:11-12). Mereka didorong untuk menghormati semua orang, dan
mengasihi saudara-saudara (2:17; 3:8). Terlebih lagi, mereka diminta
6
Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah
untuk siap sedia memberi pertanggungan jawab tentang pengharapan
yang mereka pegang kapan pun hal itu dituntut dari mereka (3:15).
Tentunya, semuanya itu perlu dilakukan dengan lemah lembut, sikap
hormat, dan dengan nurani yang murni (3:16).
Setia mengembangkan karunia Tuhan
Dalam konteks seperti itulah, umat Kristus yang berada di Diaspora dinasihati untuk saling mengasihi dan melayani dengan memanfaatkan
aneka karunia yang Tuhan anugerahkan kepada mereka. Istilah “oikonomos” dalam 1 Ptr. 4:10 (TB “pengurus”; BIMK “pengelola”) dalam budaya Yunani lazimnya digunakan untuk hamba yang ditugaskan untuk
mengurus rumah tangga tuannya (bnd. Luk. 12:42; 16:1-8). Orang yang
dipercaya dan ditugaskan untuk mengurus atau mengelola urusan tuannya semestinya sadar bahwa ia harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya kapan pun diminta oleh tuannya. Apa pun yang diterimanya
tidak dimaksudkan untuk dinikmati dan dimanfaatkannya sendiri, melainkan untuk melayani kepen-tingan dan tujuan yang ditetapkan tuannya. Sebab, setiap tindakan umat Tuhan harus dipandang sebagai perwujudan rencana dan kehadiran Tuhan sendiri.
Jika kisah umat Tuhan yang disapa oleh Surat Petrus didorong untuk
mela-yani satu sama lain sesuai dengan panggilan dan pengutusan dari
Tuhan yang memberikan berbagai karunia secara cuma-cuma, kita pun
disapa tidak jauh berbeda. Sapaan itu mengingatkan kita kembali bahwa
pemberian adalah sekaligus panggilan. Karena itu, dalam mewujudkan
panggilan itu, kita berusaha sedapat-dapatnya untuk memberi yang terbaik, bersikap proaktif, mencoba untuk berpikir antisipatif untuk dapat
memberi layanan yang tepat guna dan sasaran sebagai pengelola yang
baik atas karunia Tuhan.
Dalam bentangan dua milenia antara dunia Perjanjian Baru dan dunia
kita memang konteks yang menjadi tantangan umat Tuhan telah berubah drastis. Namun, tetap saja ada segi-segi mendasar yang masih relevan untuk kesaksian dan pelayanan umat Tuhan pada masa kini. Jika
umat Kristus yang disapa dalam surat Petrus hidup di Asia Kecil, umat
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
7
Kristiani di Indonesia dapat dikatakan hidup di Asia “besar” yang menghadirkan sejumlah tantangan dalam kesaksian dan pelayanannya. Tidak
berlebihan bila kita melihat bahwa di Asia “besar” ini umat Kristus tetap
hidup dalam Diaspora yang ditandai dengan kemajemukan budaya dan
agama-agama dunia. Di belahan dunia ini, masih sering ada pengakuan
bahwa gereja-gereja masih menjadi ‘makhluk asing’ di tanahnya; gereja
belum sungguh-sungguh berakar dalam budaya, sejarah, dan pergelutan
hidup masyarakatnya. Lagi pula, umat Kristiani dari berbagai latar belakang tradisi dan teologi masih perlu mempererat ikatan persaudaraan
yang dengan tulus ikhlas merayakan berbagai perbedaan yang diwarisinya.
Berbekal kesadaran dan pengakuan akan karunia yang telah diterima,
gereja-gereja dan lembaga-lembaga pelayanan kembali diingatkan untuk terus menjadi pengelola (“oikonomos”) yang baik dari kasih karunia
Allah. Dalam konteks kemajemukan Indonesia yang berBhinneka Tunggal Ika, dengan arus globalisasi yang membawa aneka dampak dalam
hidup bermasyarakat, bergereja, dan berkeluarga, kita ditantang untuk
menjalin dan memanfaatkan segala karunia yang dianugerahkan Tuhan
bagi penyebaran Kabar Baik di nusantara. LAI sendiri sebagai mitra gereja mempersiapkan dan menyediakan benih firman untuk ditabur, gereja-gereja serta lembaga-lembaga pelayanan yang menabur dan menyiramnya, sementara Tuhanlah yang memberi pertumbuhan (1Kor. 3:16).
Kita berharap dan berdoa bersama agar benih yang ditabur itu bertumbuh dan membuahkan dampak dalam kehidupan umat di tengah-tengah masyarakat kita yang ditandai kemajemukan budaya, bahasa, dan
keyakin-an. Sebab, kerinduan kita bersama adalah agar melalui firman
Tuhan yang dihadirkan berbagai bahasa dan budaya di nusantara, semua orang meng-alami perjumpaan dengan Kristus, Sang Firman Hidup.
8
Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah
LITURGI IBADAH HARI DOA ALKITAB 2016
Berdasarkan Liturgi Ibadah Gereja Kemah Injil Indonesia
(KINGMI)
Tema :
“Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan”
(1 Ptr. 4:10, BIMK)
1. PENYERAHAN DIRI
2. PUJIAN BERSAMA
Nyanyian Kemenangan Iman : No. 187 ayat 1, 2, 3 (Ke Tempat Yang
Lebih Tinggi) / ragam KJ. No. 400
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
9
Bahasa Mee
Tipi da mou ga wou yo kai peu kai da ma ke enai da kai
Ayii i ta a ka ko bo me peukai ka ibo yai kai ne
Koor
: Wadowena yoo ni yaw ii ayii i tai dai ga nauwii
Waikaa touga yuma doo-doo aniwa dowe kaine no
Dubaida peuda tetoune taka tuwai weda wane
Teegema pega wokaa to aniwa dowe kai ne no
Koor : ......................................
Gei tai aweida anigou wai kaa toka ayiipi dou
Tuhan yumaa pa ide-ide tou kii kidi imo to togoo
Koor : ......................................
3. PUJIAN PENYEMBAHAN
Nyanyian Kemenangan Iman : No.157 (Haleluya Puji Tuhan) /
ragam KJ.No. 397
10
Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah
Bahasa Mee
Mutaetuwai ipa nigayake, monika mee ki Yesus makiida meta
Koor : Tuhan Yesus ani ide, ani maa to ide
Tuhan Yesus ani ied umina ide
4. DOA PEMBUKAAN
5. PENGAKUAN IMAN RASULI
6. PANGGILAN BERBAKTI (Matius 5:1-12)
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
11
7. PUJIAN KESAKSIAN
8. KESAKSIAN (VG, PS, Solo,dll)
9. PUJIAN SYAFAAT : KJ 26:1 (Mampirlah Dengar Doaku)
Mampirlah dengar doaku, Yesus penebus
Orang lain Kau hampiri jangan jalan t’rus
Yesus, Tuhan dengar doaku
Orang lain Kau hampiri jangan jalan t’rus
10. DOA SYAFAAT
11. PUJIAN KOLEKTE
Nyanyian Rohani No. 132 Ya Tuhan, Murah-Mu Baka ayat 1
dan seterusnya
12
Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah
12. PUJIAN KHOTBAH
Menyanyikan “Kusiapkan Hatiku Tuhan”
Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar FirmanMu saat ini
Kusujud menyembahMu Tuhan masuk hadiratMu saat ini
Curahkan urapanMu Tuhan bagi jemaatMu saat ini
Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar firmanMu
Koor :
FirmanMu Tuhan tiada berubah
Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar FirmanMu
Dahulu sekarang, selama-lamanya tiada berubah
FirmanMu Tuhan penolong Hidupku
13. KHOTBAH
14. NYANYIAN PENUTUP
Nyanyian Rohani No. 132 Keluar dari Kaum ayat 1-3
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
13
15. DOA BERKAT
16. NYANYIAN BERKAT
Nyanyian Kemenangan Iman No. 9, Kepada Allah B’ri Puji
14
Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah
CATATAN
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
15
CATATAN
16
Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah
Download