BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar utama pembangunan bangsa oleh karena itu banyak harapan yang disandarkan pada dunia pendidikan.Sebagai salah satu upaya memanusiakan manusia dan mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum pada UUD 1945.melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang berguna untuk kebutuhan dimasa mendatang. Untuk itu dibutuhkan seorang pendidik yang berkualitas dalam mengolah kegiatan belajar dan mengajar. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal merupakan tempat untuk mengajar dan mendidik anak-anak dengan bertanggung jawab untuk membantu mereka dalam pengembangan kemampuan sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka. Didalam UUD Nomor 2 tahun 1989 secara jelas disebutkan tujuan pendidikan Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekrti luhur, memiliki kemampuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Salah satu bidang yang menjadi materi ajar untuk mencapai tujuan pendidikan adalah pendidikan seni budaya dalam lembaga pendidikan. Pembelajaran seni budaya selain sebagai sarana pendidikan( musik ) mampumempengaruhi aspek psikis ( mental ) musik dijadikan manusia sebagai teman 1 dalam melakukan aktivitas dan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan atau isi hati sesorang. Musik juga melatih ketajaman pendengaran dan perasaan, sehingga anak terbiasa mendengarkan suara-suara dan karakter alat-alat musik. Hal ini tampak pada adanya hubungan erat antara proses kerja otak dan pusat emosi manusia,yang menjadikan musik mampu membentuk kecerdasan otak dan kecerdasan emosi dalam diri manusia. Pendidik bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui proses pembelajaran pada lembaga pendidikan baik ditingkat SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dalam dunia yang terus mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap manusia dituntut untuk dapat mengikuti perubahan tersebut.Salah satunya dalam bidang seni. Dalam pembelajaran tentang seni tidak hannya teori tetapi juga melalui praktek .Salah satunya dibidang seni yang dipelajari adalah seni musik. Seni musik adalah ekspresi jiwa manusia yang dituangkan nelalui sumber bunyi yang indah. Sebuah kreasi musik lahir dari pengolahan rasa dan ekspresi penciptanya. Kreasi musik dapat berwujud karya lewat alat musik (instrumen) suara ( vocal ), maupun paduan keduanya. Musik instrumen adalah musik yang sumber bunyinya bukan berasal dari makluk hidup tetapi dari alat musik itu sendiri. Yang dikelompokkan berdasarkan bentuk, fungsi dan cara memainkannya sedangkan2musik vocal adalah suara yang dihasilkan oleh manusia sebagai media ekspresi jiwa dalam bentuk nyanyian ( Tim Abdi Guru, 2006 : 72). salah satu musik vocal adalah paduan suara. Paduan suara adalah sajian musik vocal oleh beberapa orang dengan memadukan jenis suara ( timbre ) menjadi suatu kesatuan yang utuh. Paduan suara memiliki seorang pemimpin atau lebih dikenal dengan dirigen. Istilah Dirigen (Belanda : dirigen, inggris ; conductor) diartikan sebagai pemimpin dan pelatih ( dalam hal ini, yang dimaksud adalah memimpin dan melatih sekelompok pemain musik atau paduan suara untuk memainkan karya musik). Jadi dirigen atau konduktor adalah orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik/koor melalui gerak isyarat.Orkestra dan paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen.Seperti pada setiap cabang musik, dirigen adalah sebuah keterampilan yang harus diolah denagan hatihati. Seorang dirigen harus bisa memberikan latihan teknis dalam mempersiapkan suatu pegelaran, sekaligus memberikan penafsiran yang tepat untuk masing-masing lagu yang akan dinyanyikan. Disamping itu seorang dirigen harus mampu menguasai musik teknis sehingga apabila menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anggota kelompok yang dipimpinnya dan dapat segera memberikan jalan keluar. Dirigen atau conductors menggunakan jenis musik bahasa isyarat yang terdiri dari tangan, lengan dan gerak-gerik wajah dari pada bicara untuk berkomunikasi dengan musisi ( peserta paduan suara ) dalam paduan suara. Menjadi seorang dirigen adalah pekerjaan yang tidak mudah karena diperlukan syarat-syarat yang harus dipenuhinya, baik secara fisik maupun mental. Dalam hal ini penulis menggunakan metode drill. Metode drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realitis, ia akan berusaha melatih keterampilannya bila situasi itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Mendireksi lagu ‘’ Ibu Kita Kartini ‘’ karya W.R Soepratman yang memiliki tempo sedang, khidmat, apabilala diajarkan untuk siswa SD tidak terlalu memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena mereka mudah untuk memahami dan menirunya atau mencontohkan kembali apa yang diajarkan. Berdasarkan survey yang telah saya lakukan pada SDK Don Bosco 4 Kupang mereka mengetahui cara mendireksi tapi mereka kurang terampil. Misalnya lagu ibu kita kartini jatuh pada pukulan pertama namun, siswa-siswi kadang memulai degan pukulan keempat dan tidak menjaga tempo lagu tersebut. Dilihat dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penilitian dengan mengangkat judul '' UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDIREKSI 4 BIRAMA 4/4 PADA SISWA-SISWI KELAS V SDK DON BOSCO 4 KUPANG MELALUI METODE DRILL SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER '' penulis mengangkat judul ini karena berdasarkan pengalaman yang dialami penulis dimana penulis merasakan betapa pentingnya kegiatan kreativitas dirigen, serta keingintahuan penulis tentang perkembangan kreativitas dirigen yang terdapat pada siswa-siswi SDK Don Bosco 4 Kupang. B. Rumusan Masalah Berdadarkan uraian pada latar belakang diatas, maka peniliti dapat merumuskan masalah yang akan diteliti lebih lanjud yaitu: Bagaimanakah upaya guru meningkatkan keterampilan mendireksi birama 4/4 lagu Ibu Kita Kartini pada siswa-siswi kelas V SDK Don Bosco 4 Kupang melalui metode drill sebagai kegiatan ekstrakurikuler. C. Tujuan Penilitian Untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan keterampilan mendireksi birama 4/4 lagu ibu kita kartini pada siswa-siswi kelas V SDK Don Bosco 4 Kupang melalui metode drill sebagai kegiatan ekstrakurikuler. D. Manfaat penilitian 5 Penilitian ini dapat membawa manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru mata pelajaran dan pihak sekolah: Hasil penilitian diharapkan memberikan informasi berharga bagi guru mata pelajaran maupun pihak sekolah dalam mengajarkan dan memperkenalkan kemampuan siswa dalam menguasai unit-unit kesenian yang menjadi minatnya dalam konteks ini seni tarik suara dan seni musik 2. Bagi penyusun atau penulis ajar: Hasil penilitian ini dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan berharga dalam menyusun buku atau materi ajar mata pelajaran kesenian. 3. Bagi peniliti pendidikan Hasil penilitian dapat memberikan tambahan informasi ataupun afarmasi bagi teori-teori pendidikan yang sudah ada sehingga dapat juga digunakan sebagai bahan kutipan atau dasar teoritis bagi penelitian selanjutnya.