PENDETEKSI GARIS LURUS PADA CITRA MENGGUNAKAN FILTERING 1 Bramantya Reza A , 2Riza Aris P , 3Laksmana Eka S, 4A Fajar Zazuli , 5M Johan Adi P Univeraitas Brawijaya 1 [email protected],[email protected],[email protected],[email protected],5johanadityo@g mail.com ABSTRACT Digital image processing is a process that purpose to manipulate and analyze images with the help of computers. Operations in image processing many kinds. However, in general these operations can be classified into improved image quality, image restoration, image compression, image segmentation, image analysis, and image reconstruction. The process of calculating the amount of image analysis purpose to produce a quantitative description of the image. Techniques to analyze images extracted certain characteristic that helps in the identification of objects. The segmentation process is sometimes necessary to localize the desired object from its surroundings. One is the detection of image analysis operations straight line. In this paper will be described on a system for the detection of straight-line programs using Microsoft Visual Studio and using C# language. The algorithm used in the simulation is the maximum vertical run length, run length minimum horizontal, and diagonal run length. ABSTRAK Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisis citra dengan bantuan komputer. Operasi-operasi dalam pengolahan citra banyak macamnya. Namun, secara umum operasi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi perbaikan kualitas citra, pemugaran citra, pemampatan citra, segmentasi citra, analisis citra, dan rekonstruksi citra. Proses analisis citra bertujuan menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya. Teknik menganalisis citra mengekstrasi cirri-ciri tertentu yang membantu dalam identifikasi objek. Proses segmentasi kadangkala diperlukan untuk melokalisasi objek yang diinginkan dari sekelilingnya. Salah satu operasi analisis citra ialah pendeteksian garis lurus (straight line). Dalam paper ini akan di jelaskan mengenai sebuah sistem program untuk pendeteksian garis lurus menggunakan Microsoft Visual Studio menggunakan bahasa C#. Algoritma yang digunakan pada simulasi ialah run length vertikal maksimum, run length horisontal minimum, dan run length diagonal. Kata kunci : straight line, pendeteksian, Microsoft Visual studio 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pengolahan citra digital adalah pemrosesan citra dari perkumpulan biner pada gambar, khususnya dengan menggunakan komputer agar citra menjadi lebih baik kualitasnya. Pengolahan citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasikan oleh manusia atau pun komputer. Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisis citra dengan bantuan computer. Pengolahan citra digital pada umumnya yaitu memperbaiki kualitas gambar sehingga dapat lebih mudah di interprestasi oleh penglihatan manusia, serta dapat mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan objek secara otomatis. Operasi-operasi dalam pengolahan citra banyak macamnya. Namun, secara umum operasi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi perbaikan kualitas citra, pemugaran citra, pemampatan citra, segmentasi citra, analisis citra, dan rekonstruksi citra. Proses analisis citra bertujuan menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya. Teknik menganalisis citra mengekstrasi ciri-ciri tertentu yang membantu dalam identifikasi objek. Proses segmentasi kadangkala diperlukan untuk melokalisasi objek yang diinginkan dari sekelilingnya. Salah satu operasi analisis citra ialah pendeteksian garis lurus (straight line). Untuk mengawali pengolahan citra digital diperlukan adanya proses pendeteksian citra. Pada laporan ini pada pembuatan sebuah program pendeteksian garis lurus pada citra digital menggunakan bahasa C#. 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengolahan Citra Digital. Dan untuk membuat suatu program simulasi untuk mendeteksi garis lurus dari suatu citra, baik garis horizontal, vertical, dan juga garis diagonal menjadi sub-rantai yang sesuai dengan batasan tangent yang ditentukan. Akhirnya, sub-rantai dengan sedikit edgel akan dibuang dengan menggunakan suatu batas ambang sederhana. 3. 1.3 Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam penulisan laporan ini adalah: 1. 2. 3. 4. 2. Masukan sistem adalah citra dalam aras RGB (Red, Green, Blue). Tanpa membahas proses pengambilan, pemotretan dan pemprosesan citra sebelum digunakan. Format citra asli merupakan citra berwarna dalam format JPEG (ekstensi *.jpg). Pendeteksian hanya dilakukan dengan pendeteksian garis lurus berdasar run length horisontal, run length vertikal, dan run length diagonal. Perangkat yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah Microsoft Visual Studio 2010 dengan menggunakan bahasa C# Dasar Teori 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan larik dua dimensi atau suatu matriks yang elemen-elemennya menyatakan tingkat keabuan dari elemen gambar. Citra digital dapat berupa keluaran proses pemayaran atau proses fotografi digital yang mengandung informasi. Citra digital tersebut dicuplik dan dipetakan pada kisi-kisi elemen citra yang disebut dengan piksel. Citra dapat dinyatakan dalam titiktitik koordinat pada kawasan ruang (spasial) atau bidang dan untuk menentukan warna atau menyatakan nilai keabuan suatu citra. Salah satu contoh bentuk citra digital adalah citra monokrom atau citra hitam putih yang merupakan citra satu kanal, dimana citra f ( x, y ) merupakan fungsi tingkat keabuan dari hitam ke putih; x menyatakan variabel baris dan y menyatakan variabel kolom. 2.2 Deteksi Garis Lurus Pada deteksi garis, rantai tepi citra diekstrak pada ketepatan sub-pixel dengan metode yang pertama kali dijelaskan oleh Canny dan diperkuat oleh Rothwell. Pada setiap titik di sebuah rantai gradien local diperkirakan, dan suatu prosedur pencarian jamak digunakan untuk memecah rantai Pembahasan Pada deskripsi tugas ini kami menjelaskan tentang program simulasi untuk mendeteksi garis lurus dari suatu citra, baik garis horisontal, vertikal, maupun diagonal. Dalam pendektesian garis horizontal (Horizontal Line Detection), digunakan tapis multidimensi berikut : H=[-1 -1 -1; 2 2 2;-1 -1 -1] Atau jika ditampilkan adalah sebagai berikut: H= -1 -1 -1 2 2 2 -1 -1 -1 Pada pendeteksian garis vertical (vertical line detection), digunakan tapis multidimensi berikut : V=[-1 2 -1;-1 2 -1;-1 2 -1] Atau jika ditampilkan adalah sebagai berikut V= -1 2 -1 -1 2 -1 -1 2 -1 Pada pendeteksian garis diagonal 450 (45 line detection), digunakan tapis multidimensi berikut : 0 P45=[-1 -1 2;-1 2 -1;2 -1 -1]; Atau jika ditampilkan adalah sebagai berikut: P45 = -1 -1 2 -1 2 -1 2 -1 -1 Pada pendeteksian garis diagonal -450 (45 Line detection), digunakan tapis multidimensi berikut : Gambar (c) 0 M45=[2 -1 -1;-1 2 -1;-1 -1 2]; Atau jika ditampilkan adalah sebagai berikut: M45 = 2 -1 -1 -1 2 -1 -1 -1 2 Gambar(d) Dari keempat pendeteksian garis lurus, yaitu pendeteksian garis horisontal, garis vertikal, dan garis diagonal baik 450 maupun -450, terdapat perbedaan. Berikut hasil dari keempat pendeteksian garis tersebut : Gambar (a) Gambar Citra hasil pendeteksian garis: (a) horisontal; (b) vertikal; (c) diagonal 450; (d) diagonal -450 Pada pendeteksian garis horisontal, citra yang dihasilkan adalah penapisan dari tapis H, dimana yang dilewatkan adalah bagian horisontal. Sehingga hasil pendeteksian akan menunjukkan citra seperti Gambar (a). Sedangkan pada pendeteksian garis vertikal, citra yang dihasilkan adalah penapisan dari tapis V, dimana yang dilewatkan adalah bagian vertikal saja. Sehingga hasil pendeteksian akan menunjukkan citra seperti Gambar (b). Gambar (c) dan (d) menunjukkan citra yang dihasilkan dari pendeteksian garis diagonal, dimana (c) menggunakan diagonal 450 sedangkan (d) menggunakan diagonal -450. Pendeteksian garis diagonal akan melewatkan bagian diagonal saja, tergantung berapa derajat kemiringan yang digunakan 4. Gambar (b) Kesimpulan Kesimpulan dari paper di atas adalah: 1. Pada pendeteksian garis horizontal, citra yang dihasilkan adalah penapisan dari tapis H, dimana yang dilewatkan adalah bagian horisontal. 2. Pada pendeteksian garis vertical, citra yang dihasilkan adalah penapisan dari tapis V, dimana yang dilewatkan adalah bagian vertikal. Sumber: [1]http://read.pudn.com/downloads163/doc/742672 /edge%20detection/Pendeteksian%20Citra%20Bine r%20Dengan%20Metode%20Pendeteksian%20Gar is%20Lu.doc