ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK DAN PENCATATAN TRANSAKSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. REKACIPTA BANGUN PRATAMA Anastasia Pebrina, Yuliana Lisanti, Rindang Widuri Universitas Bina Nusantara, Jl. Kh Syahdan no 104A, Palemerah Jakarta Barat. 081282827322, [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah yang dihadapi PT. Rekacipta Bangun Pratama, khususnya dalam manajemen proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas, menganalisis sistem informasi manajemen proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang sedang berlangsung di perusahaan, memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan, serta menganalisis dan merancang sistem manajemen proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan kebutuhkan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data yang mencakup studi kepustakaan dan studi lapangan yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan metode analisis dan perancangan menggunakan analisis dan perancangan berorientasi objek (OOAD) dengan pendekatan Unified Process. Analisis yang dilakukan berkaitan dengan proses bisnis yang sedang berjalan dan menemukan masalah-masalah yang terkait manajemen proyek dan pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Hasil dari analisis dan perancangan adalah sebuah aplikasi berbasis desktop yang dapat mendukung aktivitas perusahaan, khususnya dalam manajemen proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas serta menghasilkan laporan yang dibutuhkan perusahaan seperti laporan progress proyek, laporan penerimaan dan pengeluaran kas serta laporan anggaran dan realisasi pengeluaran kas. Simpulan yang didapat adalah penerapan aplikasi berbasis desktop yang telah dirancang untuk membantu PT. Rekacipta Bangun Pratama dalam memperbaiki sistem dan prosedur yang berjalan sehingga dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan tepat waktu dan akurat. (AP) The purpose of this study is to identify the problems which faced by PT. Rekacipta Bangun Pratama, particularly in project management and recording of cash receipt and disbursements, analyzing project management information systems and recording of cash receipt and disbursements which are ongoing in the company, providing solutions to resolve problems faced by the company, as well as analyzing and designing the project management and recording system cash receipt and payments in accordance with the needs of the company. The method used are the method of data collection such as literature studies and field studies that includes observation, interviews, and documentation while Analysis and Design method uses analysis and design object-oriented (OOAD) approached with unified process approach. Analysis is made related to ongoing business processes and finds problems related project management and recording cash receipt and disbursements. Results of the analysis and design are a desktop-based application that can support the activities of the company, particularly in project management and recording of cash receipt and disbursements and generate reports needed by the company such as project progress reports, cash receipt and disbursements reports and budget and actual cash disbursements reports. The conclusion is the application of a desktop-based application that has been designed to help PT. Rekacipta Bangun Pratama in improving systems and procedures that are running so that it can obtain the required information in a timely and accurate. (AP) Kata kunci : Manajemen Proyek, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, Object Oriented Analysis and Design, Unified Process PENDAHULUAN Dalam perkembangan pembangunan yang semakin pesat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan, dengan tujuan untuk memperebutkan pasar yang ada serta mempertahankan dan memperkuat posisi perusahaan menghadapi pesaingpesaingnya. Adanya sistem informasi yang terintegrasi sangatlah penting untuk mendukung dan membantu berbagai kegiatan perusahaan. Seperti sistem informasi memfasilitasi fungsi operasional perusahaan dan mendukung pengambilan keputusan manajemen dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan manajer untuk digunakan dalam merencanakan dan mengontrol aktifitas perusahaan. Sistem Informasi membantu kinerja perusahaan karena dapat memperoleh dan menghasilkan informasi. Hal ini juga dikemukakan oleh Grabara, Kolcun, and Kot (2014: 3), yang menyatakan sistem informasi memperoleh serta menghasilkan informasi, sebagai berikut “Information system acquires any kind of information as well as generate information addressed to all processes in the company”. Dengan adanya sistem informasi yang baik dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis dan dapat mengontrol pengendalian internal dari perusahaan. Sistem informasi akuntansi bertugas untuk mencatat, mengolah, menyimpan data, menyediakan informasi akuntansi dan keuangan yang berkaitan dengan kejadian bisnis. Proses memasukan dan mengolah data secara manual rentan terhadap human error karena manusia tidak selamanya berada dalam kondisi yang baik sehingga menghasilkan informasi yang tidak akurat dan lambat dalam penyajiaannya, sistem informasi akuntansi dapat menangkap dan memproses data akuntansi kemudian menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Hal ini juga dikemukakan oleh Prasad and Green (2015: 1), yang menyatakan bahwa “Accounting Information System (AIS) capture and process accounting data and provide valuable information for decision-maker”. Maka sistem informasi akuntasi yang baik sangat diperlukan dalam perusahaan karena dapat meningkatkan pengendalian internal pada setiap kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan. Penerapan sistem informasi dalam manajemen proyek juga penting untuk keberhasilan suatu proyek, manajemen proyek sendiri dapat didefinisikan sebagai proses dari perencanaan, pengaturan kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dan memanfaatkan sumber data septimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya dan mutu sebagai kunci keberhasilan dalam menyelenggarakan suatu proyek. Keberhasilan manajemen proyek dapat ditunjukan dengan kinerja proyek. Hal ini dikemukakan bahwa “Generally, it has been widely accepted that time, cost , and quality are the major concerned factors in the performance measurements of a project” (Leong et al, 2014: 33). Semakin berkembangnya teknologi maka dalam mengelola suatu proyek dibutuhkan manajemen proyek yang sesuai dengan kebutuhan sekarang dan didukung oleh syarat-syarat yang dapat menunjang keberhasilan suatu proyek seperti lingkup kerja yang jelas, waktu, biaya dan lain-lain. Hal ini juga dikemukakan bahwa “Modern construction projects are developing toward large-scale and complicated, making the traditional project management methods unable to meet the needs, so the integrated management of the project is not only the inevitable trend of modern construction management, but also the necessary condition for projects success” (Liu, Bau, dan Chen, 2013: 329). Sistem yang terintegrasi serta faktor-faktor pendukung kesuksesan seperti adanya komitmen yang tegas dari pemimpin proyek, adanya planning yang jelas dan kinerja proyek yang baik, sangat di perlukan untuk dapat meningkatkan kinerja dalam perusahaan, Jika sistem informasi yang sudah terintegrasi dengan baik, maka hasil informasi yang dihasilkan akan mempermudah dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan keputusan yang baik dalam perusahaan. Terkait mengenai perusahaan jasa konstruksi saat ini, bahwa “In the current global economy, construction service business were required to have competitive strategies and to provide the best performance for the company” (Huda dan Wibowo, 2013: 1186) , tetapi sebagian perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pencatatan proyek progress konstruksi yang dilakukan oleh Supervisor serta pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh Bagian Akuntansi saat ini proses pencatatan tersebut masih belum terintegrasi. Hal ini akan mengakibatkan adanya kelalaian atau kesalahan dalam menagih pembayaran termin yang seharusnya sudah diterima, sehingga menyebabkan penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi dalam suatu proyek tidak terkontrol dengan baik. Pencatatan progress proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dalam kegiatan konstruksi sangat penting sehingga kegiatan tersebut dilakukan secara lengkap dan terperinci agar dapat mengontrol jalannya proses bisnis dalam perusahaan ini. Untuk mengantisipasi hal tersebut penggunaan teknologi informasi yang baik dan sudah terintegrasi dapat dimanfaatkan untuk mempermudah PT. Rekacipta Bangun Pratama dalam meningkatkan efisiensi kerja proses bisnis yang berjalan diperusahaan dan juga efisiensi kerja Supervisor dam Bagian Akuntansi dalam melakukan pelaporan progress proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas secara tepat, lengkap dan cepat. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah: 1. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi PT. Rekacipta Bangun Pratama, khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas. 2. Menganalisis sistem informasi pelaksanaan pekerjaan proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang sedang berlangsung pada PT. Rekacipta Bangun Pratama. 3. Memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah dihadapi PT. Rekacipta Bangun Pratama, khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas. 4. Untuk menganalisis dan merancang sistem pelaksanaan pekerjaan proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan merupakan solusi dari masalah yang dihadapi pada PT. Rekacipta Bangun Pratama. METODE PENELITIAN Teknik pengumpulan data serta metodologi yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini sebagai berikut: 1.4.1 Metode Pengumpulan Data A. Studi kepustakaan Dalam penelitian ini dilakukan kegiatan pengumpulan data atau pencarian informasi dan referensi yang relevan tentang proyek konstruksi, sistem informasi akuntansi yang terkait baik pemasukan dan pengeluaran kas, penganggaran yang berasal dari buku ilmiah dan karya ilmiah, jurnal, artikel dan textbook. B. Studi lapangan Studi lapangan yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir pada PT. Rekacipta Bangun Pratama sebagai berikut: a. Observasi Penulis melakukan peninjauan langsung di Bagian Keuangan dalam mencari dan memperoleh data-data yang dibutuhkan seperti company profile, anggaran, proses bisnis yang berjalan dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi untuk melengkapi penulisan tugas akhir. b. Wawancara Penulis melakukan wawancara langsung dengan Kepala Keuangan dan Manager Proyek untuk mendapatkan informasi yang relevan. c. Dokumentasi Penulis mengumpulkan dan menelusuri dokumen-dokumen yang terkait dengan laporan progress proyek dalam pelaksanaan proyek, laporan penerimaan dan pengeluaran kas, bukti pembayaran dan anggaran yang ada di perusahaan. 1.4.2 Metode Analisis dan Perancangan Metode analisis dan perancangan yang akan digunakan adalah Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan pendekatan Unified Process. Tahapan-tahapan yang digunakan dalam analisis dan perancangan sistem informasi usulan terbagi menjadi: a. Inception Pada fase ini, akan dibuat suatu proses bisnis usulan, menentukan ruang lingkup sistem serta menganalisis ruang lingkup dari project dimana dapat digambarkan menggunakan activity diagram, event table dan menetapkan use case untuk setiap aktivitas. b. Elaboration Fase ini berfokus pada beberapa perulangan yang mengambil bagian dari sistem dan mendefinisikan persyaratan, menfinalisasi ruang lingkup, membuat desain solusi, dan mengimplementasi solusi tersebut. Dimana akan digambarkan menggunakan domain class diagram, usecase description, system sequence diagram, first cut design class diagram, completed three-layer sequence diagram, communication diagram, updated class diagram, package diagram dan user interface. c. Construction Pada fase ini, melakukan finalisasi terhadap desain solusi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, dimana usecase yang telah dirancang akan diimplementasikan ke dalam form yang ada dan melakukan pembuatan aplikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. d. Transition Melakukan perubahan dari sistem lama menjadi sistem baru, Fase ini tidak dilakukan, karena penulisan berupa usulan rancangan dan belum merubah sistem yang sedang berjalan. HASIL DAN BAHASAN Proses bisnis yang berjalan pada PT. Rekacipta Bangun Pratama terbilang memiliki permasalahan yang cukup kompleks seperti dalam hal pencatatan progress proyek yang kurang terperinci, pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang kurang terperinci serta pengolahan pembuatan laporan yang masih dicatat secara manual dan belum terkomputerisasi dengan baik. Permasalahan ini akan mengganggu proses bisnis yang berjalan serta mengurangi tingkat kinerja PT. Rekacipta Bangun Pratama. Berikut ini adalah masalah-masalah proses bisnis manajemen proyek dan pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Rekacipta Bangun Pratama serta rekomendasi solusi yang diusulkan: 1. Masalah: Pencatatan progress proyek belum disajikan dengan baik atau belum tersajikan format standar yang konsisten. Penyebab: Pencatatan progress proyek yang dibuat tergantung dengan supervisor yang ada dilapangan di setiap proyek. Dimana supervisor dalam setiap proyek kadang berbeda-beda. Kriteria: Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005), terdapat delapan aturan dalam merancang suatu user interface yang disebut juga eight golden rules of interface design, salah satunya adalah konsisten. Dalam merancang suatu user interface yang konsisten merupakan salah satu tujuan desain yang paling penting. Cara bagaimana informasi disusun dalam sebuah form, nama dan susunan menu, ukuran dan bentuk sebuah icon, dan urutan langkah-langkah pengerjaan yang dapat dilakukan dalam sebuah user interface haruslah konsisten. Menurut Considine, Parkes, Olesen, Speer dan Lee (2010), pengunaan formulir standar dapat membantu memastikan kelengkapan kemudian merancang form yang tepat juga dapat memastikan akurasi. Standar form dapat dilihat sebagai kontrol preventif (mereka bekerja untuk memastikan semua data yang relevan disediakan dengan menentukan apa yang harus dilengkapi, mengurangi kemungkinan form tidak lengkap), dan kontrol detektif ( akan cepat mendeteksi form jika ada dokumen penting yang belum diisi atau telah diisi dengan tidak akurat). Resiko: Pencatatan progress proyek yang disajikan tidak terperinci sehingga manajer proyek kadang sulit untuk menentukan sudah mencapai berapa persen pekerjaan yang dilakukan dan sudah sampai pada pekerjaan yang mana. Oleh karena itu, manajer proyek akan melakukan perkiraan progress proyek untuk menentukan sudah mencapai berapa persen. Solusi: Perusahaan sebaiknya membuat suatu dokumen dalam pencatatan yang konsisten dan terperinci dari lapangan ke kantor pusat atas progress proyek dari pekerjaan setiap proyek sehingga dapat terlihat jika pengerjaan suatu proyek dilakukan dengan cepat atau lambat dan juga dapat mengetahui progress proyek sudah mencapai berapa persen dan sudah sampai ke tahap pekerjaan mana sehingga PT. Rekacipta Bangun Pratama dapat menentukan penagihan proyek dengan akurat kepada klien. 2. Masalah: Pencatatan yang dilakukan mengenai penerimaan kas yang diperoleh dari pengerjaan proyek dan pengeluaran kas yang dikeluarkan untuk mendukung proses pelaksanaan proyek, selama proses pembangunan proyek masih belum disajikan dengan detail. Misalnya penerimaan dan pengeluaran kas dicatat belum terperinci penjelasannya atas dana yang diterima dan dikeluarkan oleh perusahaan, kemudian dalam pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas tiap proyek di gabung menjadi satu sehingga menyulitkan untuk dapat mengetahui dengan jelas proyek mana yang sudah ditagih termin dan proyek mana yang belum ditagih serta bisa terjadi kesalahan pencatatan atas dana yang harus dikeluarkan untuk proyek yang mana. Penyebab: Pencatatan yang ada belum dilakukan secara terperinci untuk tiap-tiap proyek yang berbeda dalam mencatat penerimaan dan pengeluaran kas. Sehingga kondisi ini menyulitkan manajemen untuk mengetahui dengan jelas proyek mana yang sudah ditagih termin dan proyek mana yang belum ditagih. Kriteria: Menurut Romney dan Steinbart (2012), perancangan yang tepat dan penggunaan dokumen elektronik dan kertas dan catatan membantu memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap dari semua data transaksi yang relevan. Bentuk dan isinya harus dibuat sesederhana mungkin, meminimalisir kesalahan, dan mempermudah review dan verifikasi. Dokumen harus berurutan diberi nomor sebelumnya sehingga masing-masing dapat dipertanggungjawabkan. Resiko: Manajemen tidak mengetahui kondisi saldo kas perusahaan terkait dengan pengerjaan proyek. Perusahaan tidak mengetahui jumlah penerimaan dan pengeluaran kas yang sudah terjadi pada masing-masing proyek. Solusi: Perusahaan sebaiknya membuat rincian pengunaan keuangan proyek secara lengkap untuk biaya yang keluarkan dan membuat rincian anggaran yang direncanakan dengan detail sehingga dapat dengan jelas mengetahui jumlah pengeluaran kas. Rincian penerimaan kas yang akan diterima oleh setiap proyek yang telah dikerjakan sehingga perusahaan mengetahui dengan pasti proyek mana yang sudah ditagih termin dan proyek mana yang belum ditagih. 3. Masalah: Dalam hal penyediaan laporan dan informasi, manajemen sulit untuk memperoleh informasi dan laporan berkaitan dengan data proyek dan penerimaan dan pengeluaran kas. Penyebab: Data proyek yang akan dikerjakan dan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan proyek di perusahaan masih dicatat secara manual dan belum terkomputerisasi dengan baik. Kriteria: Dalam merancang suatu laporan, menurut Hall (2011) laporan merupakan sistem informasi yang dihasilkan untuk mendukung tugas pengguna dan keputusan kemudian perancang sistem harus menentukan jenis laporan dan format yang berguna bagi pengguna. Menurut Romney dan Steinbart (2012), ada lima keuntungan dari sebuah database, beberapa diantaranya yaitu: data integration dan data sharing. Data integration adalah file master terdiri dari sekumpulan besar data dimana banyak program aplikasi yang mengaksesnya sedangkan data sharing adalah data yang terintegrasi lebih mudah berbagi dengan pengguna yang berwewenang. Resiko: Sulit untuk membuat laporan karena dokumen-dokumen yang terpisah dan belum terintegrasi yang dapat menimbulkan data tertinggal saat sedang dipindahkan dan membutuhkan waktu untuk mengolah data menjadi laporan yang dibutuhkan. Solusi: Perusahaan sebaiknya merancang suatu sistem yang dapat menyimpan data-data transaksi pada suatu database yang dapat digunakan dan dapat diolah data-data tersebut menjadi bentuk laporan yang dibutuhkan oleh manajemen. Berikut merupakan rancangan user interface yang mengatasi masalah yang ditemukan dan dapat meningkatkan proses bisnis pada PT. Rekacipta Bangun Pratama . Pada tahap inisiasi proyek, sistem dapat mendaftarkan klien, proyek dan anggaran kemudian dapat melihat data proyek dan anggaran. Pada tahap manajemen proyek, sistem dapat membuat dan mencetak progress proyek, melihat termin proyek serta membuat pemesanan pembelian material dan pengeluaran kas lain. Kemudian pada tahap pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, sistem dapat melihat termin, membuat dan melihat invoice, membuat penerimaan dan pengeluaran kas serta menghasilkan laporan secara otomatis seperti laporan progress proyek, laporan penerimaan dan pengeluaran kas, laporan realisasi dan pengeluara kas, serta laporan jurnal. Tabel 1. Rancangan User Interface Inisiasi Proyek • Mendaftarkan klien • Mendaftarkan proyek dan melihat data proyek • Mendaftarkan anggaran dan melihat data anggaran Manajemen Proyek • Membuat dan mencetak progress proyek • Melihat termin proyek • Membuat pemesanan pembelian material • Membuat pengeluaran kas lain Pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas • Melihat termin proyek • Membuat invoice dan melihat invoice • Membuat penerimaan kas • Membuat pengeluaran kas • Menghasilkan laporan secara otomatis SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi akuntansi manajemen proyek dan pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran pada PT. Rekacipta Bangun Pratama, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut: 1. Masalah yang ditemukan adalah pencatatan progress proyek, penerimaan dan pengeluaran kas setiap proyek belum disajikan dengan baik serta manajemen sulit memperoleh informasi dan laporan terkait dengan proyek. 2. Menganalisis pencatatan progress proyek dibuat tergantung dengan supervisor yang ada dilapangan, penerimaan dan pengeluaran kas tiap proyek digabung menjadi satu serta data proyek dan laporan masih dicatat secara manual dan belum terkomputerisasi dengan baik. 3. Solusi yang diberikan, membuat dokumen pencatatan progress proyek, penerimaan, dan pengeluaran kas, serta anggaran secara konsisten dan terperinci kemudian merancang sistem yang terintegrasi. 4. Menganalisis dan merancang sistem manajemen proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dengan menggunakan metode OOAD. Berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi akuntansi manajemen proyek dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Rekacipta Bangun Pratama. Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan, sebagai berikut: 1. Diharapkan peneliti berikutnya mengembangkan modul lain seperti penggajian. 2. Perusahaan diharapkan secara berkala melakukan evaluasi pada sistem. Agar dapat memastikan bahwa sistem yang dirancang sesuai dengan prosedur sehingga dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. 3. Perusahaan perlu melakukan pemeliharaan sistem dan backup data. Dengan adanya pemeliharaan secara berkala dapat mencegah kerusakan dan kehilangan data yang akan menggangu kinerja sistem tersebut. REFERENSI Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2005). Object- Oriented Analysis & Design. USA: Course Technology, Cengage Learning. RIWAYAT HIDUP Anastasia Pebrina, lahir di kota tebing tinggi pada 23 febuari 1994. Penulis menamatkan pendidikan SI di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Komputer pada 2015.