APEC Berakhir, Inspirasi dari Bogor Goals

advertisement
Info kementerian perdagangan
APEC Berakhir, Inspirasi dari Bogor Goals
Pertemuan anggota ekonomi APEC resmi berakhir. Bogor Goals sebagai
kesepakatan 19 tahun silam tetap menjadi acuan. Selain tetap untuk
mempermudah jalur perdagangan dan investasi, memperkuat sektor
UMKM antaranggota ekonomi APEC juga turut menjadi kesimpulan.
P
secara resmi oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono. Dalam keterangannya kepada pers
Presiden mengatakan, KTT kali ini telah berjalan
dengan baik dan memberikan hasil yang sangat
produktif. KTT APEC yang berlangsung pada
7-8 Oktober 2013 ini telah menghasilkan tujuh
kesepakatan yang dibacakan oleh Presiden
RI. Dalam kesepakatan ini yang diharapkan
adalah dapat diterapkan di tiap-tiap negara
anggota APEC.
Sementara itu, Menteri Perdagangan
Gita Wirjawan mengatakan, dalam tiaptiap pembahasan tersebut para pemimpin
APEC secara antusias membahas masalah
konektivitas yang merupakan salah satu
tantangan besar di kawasan ini. “Secara khusus
mereka mengapresiasi gagasan Indonesia
untuk mengembangkan kerangka kerja sama
konektivitas APEC yang bertumpu pada tiga
pilar, yakni konektivitas fisik, konektivitas
kelembagaan, dan konektivitas antar
masyarakat,” kata Gita.
Khusus di bawah prioritas ini, Indonesia
berhasil menggulirkan sekurangnya lima
dok. kementerian perdagangan
ertemuan para Pemimpin Ekonomi
APEC tahun 2013 secara resmi
berakhir Selasa, 8 Oktober lalu.
Berakhirnya pertemuaan KTT
APEC tersebut ditandai dengan
opertemuan para pemimpin anggota APEC
dengan menyelesaikan pertemuannya pada
Retreat II di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali.
Meskipun beberapa pertemuan tingkat teknis
masih akan diselenggarakan hingga Desember
2013, agenda APEC 2013 secara resmi berakhir.
Sebelum pertemuan Retreat II, para
Pemimpin melakukan pembicaraan informal
dengan beberapa pemimpin negara kepulauan
di Lautan Pasifik, yakni Kepulauan Solomon,
Kiribati, dan Fiji. Sementara dalam pertemuan
Retreat II sendiri, para Pemimpin membahas
masalah konektivitas di kawasan APEC yang
mer­upakan prioritas ketiga agenda APEC tahun
2013 ini. Sementara itu, dua prioritas lainnya di
bahas pada Retreat I pada tanggal 7 Oktober
2013, yakni “Pencapaian Tujuan Bogor” dan
“Pertumbuhan Berkelanjutan yang Adil”.
Berakhirnya pelaksanaan APEC ditutup
Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan bersama Michael Froman USTR AS, John Kerry Menteri Luar
Negeri AS dan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa.
prakarsa, yakni Kerangka Kerja Konektivitas
APEC, Rencana Multi-Tahun untuk
Pembangunan dan Investasi Infrastruktur,
Rencana Kerja Fasilitasi Perjalanan Tanggap
Darurat, Promosi Kerja Sama Pendidikan Antar
Anggota dan Peta-Jalan Prakarsa Fasilitasi
Perjalanan Turis. Dengan disepakatinya usulanusulan Indonesia itu kata Gita maka kerja sama
APEC ke depan akan semakin diperkaya dengan
upaya peningkatan konektivitas kawasan yang
membentang antara Pantai Barat dan Pantai
Timur Lautan Pasifik.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kerja
sama APEC adalah tentang kolaborasi antara
pemerintah dan dunia usaha. Di bawah wadah
APEC Business Advisory Council atau ABAC,
pelaku usaha di kawasan APEC menyalurkan
aspirasinya kepada para Pemimpin APEC
mengenai program yang menjadi prioritas
kalangan bisnis.
Meneruskan tradisi yang sudah
berlangsung selama beberapa tahun, kali
ini ABAC juga menyelenggarakan APEC CEO
Summit pada 5-7 Oktober 2013. Kali ini CEO
Summit dihadiri oleh 1.268 orang dengan
rincian 61% adalah CEO atau Presiden Direktur,
21% adalah anggota Dewan Komisaris atau
Dewan Direktur, dan 18% adalah eksekutif
senior.
CEO Summit yang dibuka oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini
menelurkan enam rekomendasi ABAC
kepada Pemimpin APEC, yakni mempercepat
liberalisasi perdagangan dan investasi
termasuk penguatan sistem perdagangan
multilateral, mendorong koherensi peraturan
perundangan, memperkuat konektivitas mata
rantai suplai, memperkuat ketahanan pangan
dan energi, mendorong investasi di bidang
infrastruktur, dan memperkuat Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM), serta melibatkan
lebih banyak wanita dalam perekonomian.
“Anggota ABAC cukup jelas dalam
pesannya agar APEC bekerja sama lebih erat
sehingga KTM World Trade Organization
(WTO) di Bali dapat menghasilkan Perjanjian
Fasilitasi Perdagangan yang dapat mendorong
kegiatan perdagangan menjadi lebih murah,
cepat, dan mudah,” kata Gita Wirjawan. Selain
menyampaikan dukungan bagi keberhasilan
KTM WTO ke-9, ABAC juga melaporkan
kemajuan kerja sama yang digagas dan
dilaksanakan di bawah tema Toward Resilience
and Growth: Reshaping Priorities for Global
Economy.
Dalam kesempatan retreat, para
suplemen GATRA 30 OKTOBER 2013
perdagngan 51.indd 2
10/23/13 1:03:48 PM
Download