Rencana Strategis 2015-2019 BAB 3 ISU – ISU STRATEGIS 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN a. Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : 1. Kurangnya pangsa pasar atas produk ekspor dan belum optimalnya kerjasama perdagangan Internasional. 2. Kontinuitas pelaksanaan perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar. 3. Belum terbinanya dengan optimal jaringan distribusi barang yang masuk ke Kota Bogor karena sulitnya mendapatkan informasi dari pelaku usaha. 4. Minimnya kesadaran Pelaku Usaha dalam melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Urusan Perindustrian, menghadapi permasalahan : 1. Lemahnya daya saing produk IKM dalam menghadapi dampak perdagangan bebas di era globalisasi. 2. Minimnya kesadaran Pelaku Usaha untuk menjalin dan menjaga komunikasi terkait perkembangan usahanya. 3. Kurangnya inovasi dan diversifikasi produk. 4. Rendahnya Pola Pikir IKM berorientasi pada produk berSNI dan berstandar internasional. 2. VISI DAN MISI KOTA BOGOR TAHUN 2015-2019 Visi Kota Bogor Tahun 2015-2019 adalah : “Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan” Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-1 Rencana Strategis 2015-2019 Misi Kota Bogor Tahun 2015-2019 adalah : 1. Menjadikan Bogor kota yang cerdas dan berwawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2. Menjadikan Bogor kota yang sehat dan makmur. 3. Menjadikan Bogor kota yang berwawasan lingkungan. 4. Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorientasi pada kepariwisataan dan ekonomi kreatif. 5. Mewujudkan pemerintah yang bersih dan transparan. 6. Mengokohkan peran moral agama dan kemanusiaan untuk mewujudkan masyarakat madani. 3. PREDIKSI PELAKSANAAN TUPOKSI 5 TAHUN KEDEPAN Perkiraan perbaikan pelayanan dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Disperindag dalam 5 (lima) tahun kedepan sebagai berikut : a. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pada masingmasing bidang. b. Peningkatan kualitas SDM pada masing-masing bidang. c. Pembinaan dan pemantauan/monitoring penyaluran dan perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat. d. Peningkatan jaminan kebenaran hasil pengukuran dan kepastian hukum, dalam penggunaan UTTP. e. Peningkatan pembinaan terhadap industri rumah tangga, kecil dan menengah. f. Pembinaan terhadap calon eksportir dan eksportir dalam rangka peningkatan daya saing produk sehingga dapat diterima di pangsa pasar perdagangan bebas skala internasional. g. Menjaring kerjasama perdagangan internasional untuk perluasan pasar produk unggulan daerah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-2 Rencana Strategis 2015-2019 h. Meningkatkan promosi dan mengenalkan potensi produk unggulan daerah dalam memperluas jaringan pemasaran serta memberdayakan potensi alam dan wisata kota Bogor yang kaya akan industri pariwisata dan industri kreatif. 4. EVALUASI DAN ANALISA SWOT Pengembangan pelayanan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor selama 5 (lima) tahun ke depan mempunyai tantangan yang harus diantisipasi dan peluang yang harus dimanfaatkan. Adapun tantangan dan peluang tersebut adalah sebagai berikut : a. Kekuatan (Strength) Berdasarkan identifikasi yang ada, ditemukan beberapa “Kekuatan” sebagai berikut : Mempunyai pengetahuan dan pengalaman di sektor industri dan perdagangan. Adanya kewenangan untuk menegakkan ketentuan peraturan perundangundangan serta merumuskan kebijakan dibidang industri dan perdagangan serta kemetrologian. Tersedianya data dan informasi tentang industri dan perdagangan. Adanya peraturan perundang-undangan yang menunjang pelaksanaan tugas-tugas Dinas. Dukungan Pemerintah Daerah/Legislatif (DPRD)/instansi terkait terhadap sektor industri, perdagangan dan kemetrologian. b. Kelemahan (Weakness) Berdasarkan identifikasi, ditemukan beberapa “kelemahan” sebagai berikut : Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia yang belum optimal dan belum memadai. Motivasi dan etos kerja belum optimal. Pemahaman tugas, pokok, dan fungsi (TUPOKSI) masih belum optimal. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-3 Rencana Strategis 2015-2019 Belum optimalnya keinginan untuk menekuni dan memperdalam pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan Tupoksi. Sistem informasi manajemen yang belum memadai. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan yang memadai. Kurangnya tenaga ahli dibidang perindustrian (penyuluh perindustrian), perdagangan (PPNS perlindungan konsumen) dan kemetrologian (PPNS kemetrologian, penera ahli, penera dan pengamat tera). Terbatasnya anggaran yang tersedia. Belum terbentuknya UPTD Kemetrologian. Kurang tepatnya Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang ada. Rendahnya kualitas produk dan informasi yang memuat keterangan suatu produk. c. Peluang (Opportunity) Berdasarkan identifikasi dan prediksi, terdapat beberapa “peluang” sebagai berikut : Motivasi yang tinggi dari Pelaku Usaha . Sumber daya alam yang memadai untuk bahan baku produk industri tertentu. Kebutuhan akan Barang dan Jasa semakin meningkat. Terbukanya Pangsa Pasar Global (AFTA) Kesejahteraan masyarakat mendorong peningkatan Sektor perindustrian, perdagangan dan metrologi. Tumbuhnya lapangan kerja dan lapangan usaha baru mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi disektor industri dan perdagangan dapat mendorong pertumbuhan sektor lain. Minat investor lokal maupun asing cukup tinggi. Perkembangan teknologi yang memberikan kemudahan bagi pelaku usaha. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-4 Rencana Strategis 2015-2019 Tersedianya lembaga perguruan tinggi, pusat-pusat penelitian dan konsultan. d. Ancaman (Threat) Berdasarkan identifikasi dan prediksi, terdapat beberapa “ancaman” sebagai berikut : Persaingan produk yang berkualitas dengan harga kompetitif di pasaran. Kurangnya Skill dan Pengetahuan SDM Pelaku Usaha. Kurangnya Permodalan. Rendahnya Jaringan Pemasaran Belum konsistennya pelaksana kebijakan deregulasi dan debirokratisasi. Krisis ekonomi menghambat pertumbuhan industri dan perdagangan. Fluktuasi nilai tukar rupiah mempengaruhi ekspor impor. Semakin ketatnya persaingan antar daerah dalam menarik investor. Masyarakat umumnya cenderung memilih teknologi yang murah tetapi tidak ramah lingkungan. Infrastruktur (sarana dan prasarana) untuk kegiatan pembinaan perindustrian dan perdagangan serta kemetrologian belum tersedia. Meningkatnya jumlah produk ilegal yang beredar. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penegakan perlindungan konsumen. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-5