Informasi laba dalam laporan keuangan pada umumnya penting

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK PT. SURABAYA ES
SEJAHTERA
Ricardo Diamantino Osorio Alves
[email protected]
Hening Widi Oetomo
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
This research is meant to find out the marketing mix variable whether simultaneously and
partially have significant influence to the customer decision in purchasing a product at PT
Surabaya Es Sejahtera. The multiple regressions analysis is applied as the analysis technique in
this research. As many as 45 people are the customers who purchase the product of ESAQUA
which is produced by PT Surabaya Es Sejahtera are used as the research population. The result of
simultaneous test indicates a significant influence of product, price, promotion and distribution
channels variables simultaneously to the customer decision in purchasing a product at PT
Surabaya Es Sejahtera Surabaya. The level of correlation coefficient which is as many as 89.4%
indicates a correlation among variables which are selected as the research model to the customer
decision in purchasing a product has a strong relation. The result of partial test indicates that
partially the independent variables which consist of product, price, promotion, and distribution
channels variables each of it has a positive and significant influence to the customer decision in
purchasing a product at PT Surabaya Es Sejahtera Surabaya.
Keywords: Market Mixing, Customer Decision, Regression Test.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui variabel bauran pemasaran tersebut baik
secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam pembelian produk PT. Surabaya Es Sejahtera. Teknik analisa yang digunakan
adalah analisa regresi berganda dengan populasi penelitian adalah konsumen yang
menggunakan produk ESAQUA yang diproduksi oleh PT. Surabaya Es Sejahtera yang
berjumlah 45 orang. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan pengaruh variabel
produk, harga, promosi dan saluran distribusi secara bersama-sama terhadap keputusan
konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera Surabaya adalah signifikan.
Tingkat koefisien korelasi sebesar 89,4 % menunjukkan korelasi antara variabel yang
dijadikan model penelitian tersebut terhadap keputusan konsumen membeli memiliki
hubungan yang erat. Sedangkan hasil uji pengujian secara parsial menunjukkan variabel
bebas yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi masing-masing
berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan konsumen membeli produk PT.
Surabaya Es Sejahtera Surabaya.
Kata Kunci :
Bauran Pemasaran, Keputusan Konsumen, Uji Regresi.
1
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
2
PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia industri manufaktur saat ini sangatlah ketat,
contohnya dalam industri pembuatan es batu di Jawa Timur, khususnya di
daerah Surabaya dan sekitarnya, banyak produsen es batu yang telah lama
bersaing untuk memperoleh pangsa pasar yang luas di kawasan ini, diantaranya
yaitu PT. Wira Jatim dan CV. Lintas Artha Engineering. Pabrik Es Wira Jatim
merupakan salah satu perusahaan warisan zaman Belanda yang tetap
dipertahankan. Pabrik yang tersebar di beberapa kota - kabupaten di Jawa Timur
ini melayani kebutuhan es balok dalam jumlah yang besar untuk keperluan
nelayan atau perikanan. Total kapasitas produksi pabrik es ini mencapai 189 ton
per hari. Kini pabrik yang berpusat di Pandaan ini mulai melakukan diversifikasi
dengan memproduksi es tube untuk kebutuhan rumah makan dan restoran,
sedangkan CV. Lintas Artha Engineering merupakan produsen es batu yang
mengincar segmen pasar dalam jumlah permintaan dibawah 20 ton per hari. Saat
ini CV. Lintas Artha Engineering telah berhasil memasok produknya di daerah
Malang dan sekitarnya.
Kedua perusahaan diatas merupakan pesaing yang harus dihadapi oleh
PT. Surabaya Es Sejahtera. Dalam mengantisipasi adanya persaingan yang
semakin ketat tersebut maka perusahaan menetapkan unsur bauran pemasaran
yang terkordinasi dengan baik, sehingga akan membuat perusahaan mampu
bertahan menghadapi pesaing-pesaingnya dan mampu mencapai tujuan
perusahaan. Oleh sebab itu upaya yang ditempuh oleh PT. Surabaya Es Sejahtera
agar dapat tetap eksis dan mampu bersaing dalam industri kemasan es yaitu
dengan cara menerapkan suatu strategi bauran pemasaran yang meliputi
produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.
Menurut Pearce dan Robinson (1997) strategi bauran pemasaran ini
biasanya meliputi empat komponen (4P): product (produk), price (harga), place
(tempat) dan promotion (promosi).
Beranjak dari uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
menganalisa secara lebih mendalam sehingga dapat dijadikan bahan penelitian,
dengan mengambil judul : “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Konsumen Dalam Pembelian Produk PT. Surabaya Es Sejahtera”.
Dalam penelitian ini permasalahan yang dihadapi dalam proses penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pertama, apakah bauran pemasaran dalam hal ini product (produk), price
(harga), place (tempat) dan promotion (promosi) secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk PT. Surabaya Es
Sejahtera?
Kedua, apakah bauran pemasaran dalam hal ini product (produk), price
(harga), place (tempat) dan promotion (promosi) secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk PT. Surabaya Es
Sejahtera?
Ketiga, apakah bauran pemasaran dalam hal ini product (produk), price
(harga), place (tempat) dan promotion (promosi) memiliki pengaruh dominan
terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk PT. Surabaya Es
Sejahtera?
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
3
Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun
yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
Pertama, untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari bauran pemasaran
yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion
(promosi) terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk PT.
SURABAYA ES SEJAHTERA.
Kedua, untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari bauran pemasaran
yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion
(promosi) keputusan konsumen dalam pembelian produk PT. SURABAYA ES
SEJAHTERA.
Ketiga, untuk mengetahui bauran pemasaran yang terdiri dari product
(produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi) yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk PT.
SURABAYA ES SEJAHTERA.
TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
Penelitian yang akan dilakukan memerlukan dasar teori yang kuat dan
benar, maka dari itu peneliti dalam membahas dan menghasilkan sebuah
keputusan harus menentukan landasan teori yang sesuai dengan apa yang akan
diteliti. Sehubungan dengan hal tersebut maka akan dikemukakan beberapa
landasan tinjauan teori yang sekiranya dapat digunakan dalam rangka
pemecahan masalah.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan
produk yang akan dijual, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan
alat promosi yang tepat dan saluran distribusi atau penyaluran produk tersebut.
Menurut Stanton et al. (2001:5) pemasaran didefiniskan sebagai “... a total
system of business activies designed to plan, price, promote, and distribute want
satisfying products to target market to achieve organizational objective.” Pemasaran
menurut definisi ini diartikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran menurut Kotler (2002:178) adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya
dalam pasar sasaran. Mc. Carthy di dalam Kotler (2002:178), mempopulerkan
sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat tersebut dikenal dengan 4P (
Product, Price, Place, and Promotion ). Alat bauran pemasaran yang paling
mendasar adalah produk yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek,
kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan, dan pengembalian
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
4
Unsur-unsur Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Unsur-unsur bauran pemasaran adalah meliputi produk, harga, promosi,
dan distribusi. Masing-masing unsur bauran pemasaran dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Produk (product)
a. Pengertian Produk
Menurut Tjiptono (2003:95), produk merupakan segala sesuatu yang
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan.
b. Tingkatan Produk
Menurut Kotler ada tiga tingkatan yang perlu dimiliki oleh sebuah
produk adalah sebagai berikut:
1.
Produk Inti (Core Product), adalah jasa untuk memecahkan
masalah untuk manfaat inti yang yang dicari konsumen ketika
mereka membeli suatu produk.
2.
Produk Nyata (Tangible Product), adalah bagian dari produk,
tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek, pengemasan
dan sifat lain yang digabungkan untuk memberi manfaat
produk inti.
3.
Produk Tambahan (Augmented Product), adalah tambahan
service atau pelayanan yang diberikan kepada konsumen di
sekitar produk inti dan produk aktual.
c. Sifat Produk
Menurut Angipora (2006:157) produk dapat diklasifikasikan menjadi 3
kelompok menurut sifat dan tingkat konsumsinya, yaitu:
1) Barang Tahan Lama (Durable Goods), adalah barang berwujud
yang biasanya secara normal dapat bertahan lama sehingga dapat
digunakan dalam banyak pemakaian.
2) Barang Tidak Tahan Lama (Non Durable Goods), adalah barang
berwujud yang secara normal biasanya digunakan dalam satu
atau beberapa kali pemakaian.
3) Jasa (Service), adalah suatu aktifitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual. Jasa merupakan benda tidak berwujud,
tidak dapat dipisahkan dan mudah habis.
d. Klasifikasi Produk
Menurut Kotler (2002:451), produk dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok, yaitu berdasarkan wujudnya, produk dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama,yaitu:
1) Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
2) Jasa
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
5
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan
ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain).
yang
2. Harga (price)
a. Pengertian Produk
Menurut Kotler (2005:52) harga adalah jumlah uang yang
ditagihkan untuk suatu jasa atau produk, jumlah nilai yang
dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut.
Menurut Angipora (2006:268) harga merupakan jumlah uang
(ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapat sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya yang
menyertainya.
b. Metode Penetapan Harga
Menurut Kotler (2002:550) dalam menyusun kebijakan penetapan harga,
perusahaan mengikuti prosedur enam tahap penetapan harga yaitu :
1. Perusahaan memilih tujuan penetapan harga.
2. Perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas
kuantitas yang akan terjual pada tiap kemungkinan harga.
3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada
berbagai level produksi dan pada berbagai level akumulasi
pengalaman produksi.
4. Perusahaan menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing.
5. Perusahaan menyeleksi metode penetapan harga.
6. Perusahaan memilih harga akhir.
c. Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penentapan harga menurut Tjiptono (2006:152) adalah sebagai
berikut:
1) Tujuan berorientasi pada laba
2) Tujuan berorientasi pada volume
3) Tujuan berorientasi pada citra
4) Tujuan stabilasi harga
5) Tujuan-tujuan lainnya.
3.
Promosi (promotion)
Menurut Tjiptono (2003:219) promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau
mengingatkan pasar sasaran atau perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli, dan loyal kepada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Swastha dan Irawan (2000:350). “pada pokoknya
variabel-variabel dalam bauran promosi ada empat yaitu: periklanan,
personal selling, publisitas, dan promosi penjualan.” Berikut ini
dijelaskan masing-masing variabel bauran promosi.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
6
a. Advertising
Periklanan (advertising) adalah penyebaran atau pemberitaan secara
terbuka baik secara tergambar atau secara tertulis/lisan melalui
tempat/ruang/ waktu/lain-lain alat penghubung (media) untuk
pengenalan, pemberitahuan, membujuk untuk berbuat atau percaya pada
satu hal.
Beberapa fungsi periklanan di dalam pemasaran produk perusahaan
menurut Swastha (2002:246), antara lain adalah:
a. Memberikan informasi
b. Membujuk atau mempengaruhi
c. Menciptakan kesan (image)
d. Memuaskan keinginan
e. Periklanan merupakan alat komunikasi
b. Personal Selling
Definisi mengenai personal selling menurut Winardi (2001:541) adalah
promosi berdasarkan landasan individual yang terdiri dari komunikasi
secara pribadi yang berbeda dengan komunikasi massa yang bersifat
non-personal pada pengiklanan, promosi penjualan dan alat-alat
promosional lain.
Tjiptono (2003:205), menambahkan bahwa aktivitas personal selling
memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan
mereka.
2. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi
pembeli.
3. Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk
perusahaan kepada pelanggan.
4. Selling, yakni mendekati, mempresentasikan dan mendemontrasikan,
mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.
5. Servicing, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan.
6. Information gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar.
7. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.
c.
Sales Promotion
Kotler (2005: 264) mengemukakan bahwa Sales Promotion adalah berbagai
insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
membeli suatu produk atau jasa. Menurut Tjiptono (2006:229), tujuan sales
promotion secara umum dapat digeneralisasikan sebagai berikut.
1. Meningkatkan permintaan dari pemakai industrial dan atau
konsumen akhir.
2. Meningkatkan konerja pemasaran perantara.
3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan
iklan.
Sifat-sifat yang terkandung dalam sales promotion, diantaranya adalah
komunikasi, intensif, dan undangan (invitation). Sifat komunikasi
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
7
mengandung arti bahwa sales promotion mampu manarik perhatian dan
memberi informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat
insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai
bagi pelanggan, sedangkan sifat undangan adalah mengundang khalayak
untuk membeli saat itu juga.
d. Publisity
Publisitas adalah “bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa
secara non personal (Tjiptono, 2006:228),” Publisitas merupakan
pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk
untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Publisitas juga dapat
membagi informasi lebih banyak dan lebih terinci daripada iklan.
4.
Saluran Distribusi
Saluran distribusi merupakan salah satu unsur bauran pemasaran
yang harus turut diperhatikan dalam rangka menjalankan kebijakan
bauran pemasaran.
a. Pengertian Saluran Distribusi
Angipora (2006: 191) mengemukakan bahwa saluran distribusi
adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke
perantara dan akhirnya sampai pada konsumen.
Kotler (2006: 453) menjelaskan bahwa dalam melakukan saluran
distribusi tersebut pada hakekatnya terdapat tiga lembaga/organisasi
pemasaran yang terlibat antara lain:
1. Produsen
Produsen adalah lembaga atau individu yang melaksanakan kegiatan
dalam mengolah barang produksi menjadi barang jadi siap pakai.
2. Perantara
Perantara adalah suatu lembaga atau individu yang melaksanakan
kegiatan operasi di antara produsen dan konsumen. Perantara ini
akan melaksanakan beberapa fungsi-fungsi pemasaran yaitu
penjualan, pengangkutan dan penyimpanan serta membantu kegiatan
saluran distribusi.
3. Konsumen
Konsumen adalah suatu kumpulan lembaga-lembaga yang terdiri
dari individu-individu yang memakai hasil produksi.
b. Macam-macam Saluran Distribusi
Saluran distribusi digambarkan oleh jumlah tingkat saluran yang terlibat.
Tingkat saluran menurut Kotler dan Amstrong (2007:7) adalah:
“Merupakan setiap lapisan perantara pemasaran yang melaksanakan
semacam tugas dalam membawa produk dan kepemilikan lebih dekat
kepada pembeli akhir”.
Ada dua macam tingkat saluran yaitu:
1) Saluran pemasaran langsung
Yakni tidak mempunyai perantara. Saluran ini terdiri dari perusahaan
yang menjual langsung kepada konsumen.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
8
2) Saluran pemasaran tidak langsung
Yakni terdiri dari satu tingkat perantara. Saluran ini terdiri dari
perusahaan yang menjual melalui perantara kepada konsumen.
Menurut Cravens (2003:29) terdapat dua tingkat saluran distribusi yang
dipakai oleh produsen dalam kegiatan distribusinya yaitu meliputi:
1) Saluran distribusi untuk produk-produk konsumen
2) Saluran distribusi untuk produk-pruduk industri
c. Fungsi Saluran Distribusi
Berikut akan diuraikan tentang fungsi saluran distrbusi di atas menurut
Swastha (2002:60) :
Saluran Distribusi memiliki fungsi pertukaran.
Beberapa fungsi pertukaran adalah:
1) Pembelian
Fungsi pembelian merupakan usaha memilih barang-barang yang
dibeli untuk dijual lagi atau digunakan sendiri dengan harga
layanan dari penjualan dan kualitas tertentu.
2) Penjualan
Penjualan dilakukan oleh pedagang besar sebagai alat pemasaran
bagi produsennya, fungsi ini sangat penting karena bertujuan
menjual barang atau jasa yang diperlukan sebagai sumber
pendapatan.
3) Pengambilan resiko
Fungsi ini menghindari dan mengurangi resiko terhadap semua
masalah dalam pemasaran, sehingga akan mengakibatkan fungsi
lainnya.
Perilaku Konsumen
1.
Pengertian Perilaku Konsumen
Assael (1992:9) menyebutkan bahwa “The central component of the
model is consumer decision making, that is the process of perceiving and
evaluating brand information, considering how brand alternatives meet the
consumer’s needs, and decision on a brand”. Maksudnya adalah komponen
utama dari model yaitu pengambilan keputusan konsumen yang
merupakan suatu proses mempersepsikan dan mengevaluasi informasi
merek, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek memenuhi
kebutuhan konsumen dan memutuskan pada sebuah merek.
Pengertian perilaku konsumen menurut Tjiptono (2006:19) adalah
merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan
jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan-tindakan tersebut.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
9
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kotler dan Amstrong (2003:200) mengelompokkan faktor-faktor utama
yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut :
1) Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki pengaruh yang terluas dan terdalam pada
perilaku konsumen yang dibagi 3 hal, yaitu : budaya, sub budaya,
kelas sosial.
2) Faktor Sosial
Dalam kelompok ini dibedakan atas : kelompok kecil, keluarga,
peranan dan status.
3) Faktor Pribadi
Dalam kelompok ini dibedakan atas : usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4) Faktor Psikologis
Dalam kelompok ini dibedakan atas : motivasi, persepsi dan
pembelajaran.
3.
Tipe Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dalam membeli dapat dikelompokkan dalam empat
tipe yaitu :
1) Konsumen yang melakukan pembeliannya dengan pembuatan
keputusan (timbul kebutuhan, mencari informasi dan mengevaluasi
merek serta memutuskan pembelian) dan dalam pembeliannya
memerlukan keterlibatan yang tinggi. Dua interaksi ini menghasilkan
tipe perilaku pembelian yang kompleks.
2) Perilaku konsumen yang melakukan pembelian terhadap suatu
merek tertentu secara berulang-ulang dan konsumen mempunyai
keterlibatan tinggi dalam proses pembeliannya. Perilaku konsumen
seperti itu menghasilkan tipe perilaku konsumen yang loyal terhadap
merek (Brand Loyalty).
3) Perilaku konsumen yang melakukan pembeliannya dengan
pembuatan keputusan dan pada proses pembeliannya konsumen
merasa terlibat, perilaku pembelian semacam ini menghasilkan
perilaku konsumen yang limited decision making.
4) Perilaku konsumen yang dalam pembelian atas suatu merek produk
berdasarkan kebiasaan dan pada saat melakukan pembelian
konsumen merasa kurang terlibat atau tidak adanya evaluasi
terhadap merek, perilaku ini menghasilkan perilaku konsumen tipe
Inertia.
Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2006:235) menunjukkan bahwa proses
pengambilan keputusan pembelian konsumen melalui tahap-tahap
tertentu yang digambarkan sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
10
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Purna Beli
Gambar 1
Proses Pembelian Lima Tahap
Berdasarkan gambar tersebut diatas, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Pengenalan Kebutuhan
Dimana konsumen mengenali permasalah atau kebutuhannya akan
sebuah produk sehingga mendorongnya untuk melakukan
pembelian.
2) Pencarian Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin akan mencari dan mungkin pula
tidak mencari informasi tambahan mengenai sebuah produk.
3) Evaluasi Alternatif
Konsumen menggunakan informasi yang diperolehnya mengenai
produk tersebut untuk mengevaluasi berbagai alternatif merek dalam
serangkaian pilihan.
4) Keputusan Pembelian
Pada tahap ini dimana konsumen menentukan pilihan untuk membeli
atau tidak produk tersebut.
5) Perilaku Purna Beli
Pada tahap ini konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah
pembelian berdasarkan pada tingkat kepuasan mereka terhadap
produk tersebut.
Hipotesis
1.
2.
3.
Bahwa Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Saluran Distribusi
(X4) secara simultan mempengaruhi keputusan konsumen membeli
produk PT. Surabaya Es Sejahtera.
Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Saluran Distribusi (X4) secara
partial mempengaruhi keputusan konsumen membeli produk PT.
Surabaya Es Sejahtera.
Variabel Produk (X1) berpengaruh dominan terhadap keputusan
konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
11
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal, menurut
Sugiyono (2007:56) penelitian kausal merupakan penelitian dengan karakteristik
masalah berupa hubungan antara dua variabel atau lebih. Variabel yang
digunakan dalam penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas meliputi Produk ( X1 ), Harga ( X2 ), Saluran Distribusi ( X3 ),
Promosi ( X4 ), sedangkan variabel terikat adalah Keputusan Pembelian (Y).
Sementara itu populasi sasaran (target population) adalah populasi yang
menjadi sasaran penelitian yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan
kesimpulan penelitian (Rangkuti, 2003:102).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang
menggunakan produk ESAQUA yang diproduksi oleh PT. Surabaya Es
Sejahtera.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data yang diperoleh langsung dari responden yang menjadi sasaran
penelitian. Sumber data yang digunakan adalah hasil dari kuesioner.
2.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian
ini yaitu dengan menggunakan instrumen kuisioner.
Teknik ini dilakukan guna memperoleh data-data primer yang dilakukan
dengan menyebarkan pertanyaan kepada responden dengan pilihan
jawaban dengan teknik skala likert, menurut Sugiyono (2007:86). Berikut
skala yang dijadikan 4 (empat) skala alternatif antara lain:
1. Sangat tidak setuju
skor 1
2. Tidak setuju
skor 2
3. Setuju
skor 3
4. Sangat Setuju
skor 4
3.
Variabel Penelitian
Untuk memperjelas variabel penelitian yang akan dipergunakan dalam
penelitian, maka akan diidentifikasikan sebagai berikut :
1) Variabel tidak bebas / terikat (Y) dalam penelitian ini adalah
Keputusan Pembelian PT.Surabaya Es Sejahtera
2) Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah :
Produk ( X1 )
Harga ( X2 )
Saluran Distribusi ( X3 )
Promosi ( X4 )
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
12
4.
Definisi Operasional Penelitian
1) Produk ( X1 )
Produk es batu yang dimiliki oleh PT. Surabaya Es Sejahtera adalah es
batu dengan bentuk silinder besar, silinder kecil,dan es serut dengan
merek ESAQUA.
2) Harga ( X2 )
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen yang
mengambil manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau
jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual dengan satuan harga
tertentu.
3) Saluran Distribusi ( X3 )
Saluran Distribusi PT. Surabaya Es Sejahtera meliputi daerah
Surabaya, Sidoarjo, dan Malang. Indikator dalam proses saluran
distribusi berjalan secara langsung maupun tidak langsung. Langsung
artinya konsumen langsung mendatangi perusahaan untuk membeli
produk sedangkan tidak langsung artinya konsumen tidak
mendatangi perusahaan secara langsung untuk membeli produk,
melainkan melalui perantara seperti agen atau toko-toko yang
menjual produk ESAQUA.
4) Promosi ( X4 )
Kegiatan Promosi PT. Surabaya Es Sejahtera adalah menyebarkan
brosur, kartu nama,iklan dan memakai tenaga marketing.
5) Keputusan Konsumen (Y)
Keputusan konsumen adalah aktivitas konsumen dalam mengambil
keputusan dalam membeli sebuah produk ESAQUA, adapun
indikatornya adalah sebagai berikut:
a)
Keputusan konsumen dalam membeli produk sudah sesuai
dengan kebutuhan konsumen tersebut.
b)
Konsumen memperoleh informasi yang cukup untuk
mengambil sebuah keputusan pembelian.
c)
Konsumen melakukan keputusan pembelian setelah
melakukan evaluasi produk.
d)
Konsumen merasa yakin terhadap keputusan pembelian
produk terebut.
Konsumen melakukan pembelian berikutnya setelah pembelian
produk untuk pertama kali.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
13
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Reliabilitas dan Validitas
1. Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk
mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau
variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >
0,60. (Ghozali, 2005:42)
Dari hasil uji reliabilitas nilai cronbach alpha dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 1
Reliability
Dari hasil uji tersebut terlihat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,890 lebih
besar 0,60 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel
seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian
2.
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan atas item-item pertanyaan pada kuesioner
yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap–tiap
pertanyaan dengan skor total yang diperoleh kemudian dibandingkan
dengan angka kritis r product moment.
Tabel 2
Hasil Analisis Uji Validitas
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
14
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa seluruh item
pertanyaan mempunyai nilai r hasil > dari r tabel, dan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh item
pertanyaan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
3.
Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil Uji Asumsi Klasik dengan alat bantu komputer
yang menggunakan Program SPSS. 12.0. diperoleh hasil, yaitu sebagai
berikut :
1) Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal,
dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov maupun
pendekatan grafik.
a)
Pendekatan Kolmogorov Smirnov
Menurut Santoso, (2001 : 214) dasar pengambilan keputusan,
yaitu sebagai beikut :
1) Nilai Probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa
data tersebut berdistribusi normal
2) Nilai Probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti bahwa
data tersebut tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan alat bantu komputer
yang menggunakan Program SPSS. 12.0,diperoleh hasil :
Tabel. 3
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
besarnya nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,980 > 0,050, hal ini
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan
dapat digunakan dalam penelitian.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
15
b)
Pendekatan Grafik
Pendekatan kedua yang dipakai untuk menilai normalitas
data dengan pendekatan grafik, yaitu grafik Normal P-P Plot
of regresion standard, dengan pengujian ini disyaratkan
bahwa distribusi data penelitian harus mengikuti garis
diagonal antara 0 dan pertemuan sumbu X dan Y. Garfik
normalitas disajikan dalam gambar berikut:
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 2
Grafik Pengujian Normalitas Data
Menurut Santoso (2001: 214) jika penyebaran data (titik) di
sekitar sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik melalui
pendekatan Kolmogorov Smirnov maupun pendekatan grafik
model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
2) Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menentukan apakah dalam
suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t – 1 (Ghozali,
2005:61).
Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series atau
data yang diambil pada waktu tertentu, sehingga untuk Uji
Autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati , 2003 : 208).
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
16
3) Multikolinieritas
Menurut Santoso, (2001 : 206) deteksi tidak adanya
Multikolinieritas adalah
a. Mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10
b. Mempunyai angka tolerance mendekati 1.
Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer
yang menggunakan Program SPSS. 12.0. diperoleh hasil :
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinieritas
Berdasarkan pada tabel. di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai
Variance Influence Factor (VIF) pada seluruh variabel tersebut lebih
kecil dari 10, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas atau bisa disebut juga dengan
bebas dari Multikolinieritas, sehingga variabel tersebut dapat
digunakan dalam penelitian.
4) Heteroskedaktisitas
Pendeteksian adanya heteroskedaktisitas menurut Santoso (2001:
210), jika sebaran titik-titik berada di atas dan di bawah angka nol
pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak
terjadi heteroskedaktisitas. Grafik pengujian Heteroskedaktisitas
disajikan berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
17
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 3
Heteroskedaktisitas pada Regresi Linier Berganda
Dari gambar di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas pada model regresi.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil estimasi regresi linier berganda
layak digunakan untuk interprestasi dan analisa lebih lanjut.
4.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian
yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk
PT. Surabaya Es Sejahtera secara linier.
Dalam analisa regresi ini penulis menggunakan software komputer
program SPSS 12.0 dengan hasil sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
18
Tabel 5
r
Produk
Rekapitulasi Hasil Uji Regression
Koefisien
t-hitung Sig.
Regresi
0,562
3,630
0,001
Harga
0,346
2,187
0,035
0,327
Promosi
0,404
2,203
0,033
0,329
Saluran Distribusi
0,511
2,102
0,042
0,315
Konstanta
-0,192
Sig. F
0,000
R
0,894
R2
0,799
Variabel Bebas
0,498
Dari data tabel di atas persamaan regresi yang didapat adalah:
Y = -0,192+ 0,562X1 + 0,346X2 + 0,404X3 + 0,511X4
Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Konstanta ( a ) = 1,914 , menunjukkan bahwa jika variabel bebas
yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi =
0, maka keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es
Sejahtera akan sebesar -0,192
2. Koefisien Regresi Produk (b1) = 0,562, menunjukkan arah
hubungan positif (searah) antara produk dengan keputusan
konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera.
3. Koefisien Regresi Harga (b2) = 0,346, menunjukkan arah hubungan
positif (searah) antara harga dengan keputusan konsumen
membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera.
4. Koefisien Regresi Promosi (b3) = 0,404, menunjukkan arah
hubungan positif (searah) antara promosi dengan keputusan
konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera.
5. Koefisien Regresi Saluran Distribusi (b4) = 0,511, menunjukkan
arah hubungan positif (searah) antara saluran distribusi dengan
keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera.
5.
Pengujian Secara Simultan
1) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase
kontribusi variabel produk, harga, promosi dan saluran distribusi
secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli produk PT.
Surabaya Es Sejahtera.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
19
Tabel 6
Model Summary
Hasil output SPSS 12.0 tersebut di atas diketahui R square (R2) sebesar
0,799 atau 79,9% yang menunjukkan sumbangan atau kontribusi dari
produk, harga, promosi dan saluran distribusi secara simultan
terhadap keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es
Sejahtera adalah besar. Sedangkan sisanya (100 % - 79,9% = 20,1%)
dikontribusi oleh faktor lainnya.
Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan (R) sebesar 0,894
atau 89,4 % menunjukkan korelasi atau hubungan antara variabel
yang dijadikan model penelitian tersebut secara simultan terhadap
keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera
memiliki hubungan yang erat.
2) Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel produk, harga,
promosi dan saluran distribusi secara simultan terhadap keputusan
konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera. Hasil analisa
dengan software SPSS 12.0. sebagai berikut.
Tabel 7
Anova
Dari hasil output tingkat signifikan 0,000 kurang dari α = 5%
menunjukkan pengaruh variabel produk, harga, promosi dan saluran
distribusi secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
20
membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera Surabaya adalah
signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya
keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera
Surabaya ditentukan oleh seberapa produk, harga, promosi dan
saluran distribusi yang ditawarkan, kepada konsumen.
6.
Pengujian Secara Partial
1) Uji t
Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi
pengaruh variabel independen secara sendiri-sendiri (parsial)
terhadap variabel dependen.
Hasil pengujian uji t dari masing-masing variabel bebas produk,
harga, promosi, dan saluran distribusi melalui program SPSS.
Variabel
Tabel 8
Hasil Perolehan t hitung dan Tingkat Signifikan
t hitung
Sig
Keterangan
Produk
3,630
0,001
Signifikan
Harga
2,187
0,035
Signifikan
Promosi
2,203
0,033
Signifikan
Saluran Distribusi
2,102
0,042
Signifikan
a)
b)
Uji parsial pengaruh produk terhadap keputusan konsumen
membeli.
Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5%
dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 12.0 diperoleh
tingkat signifikansi variabel produk sebesar 0,001 lebih kecil
dari =0,050. Kondisi ini menunjukkan pengaruh produk
terhadap keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya
Es Sejahtera Surabaya adalah signifikan. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan bahwa variabel produk mempunyai
pengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk
PT. Surabaya Es Sejahtera Surabaya adalah terbukti.
Uji parsial pengaruh harga terhadap keputusan konsumen
membeli.
Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5%
dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 12.0 diperoleh
tingkat signifikansi variabel harga sebesar 0,035 lebih kecil
dari =0,050. Kondisi ini menunjukkan pengaruh harga
terhadap keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya
Es Sejahtera Surabaya adalah signifikan. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan bahwa variabel harga mempunyai
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
21
c)
d)
7.
pengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk
PT. Surabaya Es Sejahtera Surabaya adalah terbukti.
Uji parsial pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen
membeli.
Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5%
dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 12.0 diperoleh
tingkat signifikansi variabel promosi sebesar 0,033 lebih kecil
dari =0,050. Kondisi ini menunjukkan pengaruh promosi
terhadap keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya
Es Sejahtera Surabaya adalah signifikan. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan bahwa variabel promosi mempunyai
pengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk
PT. Surabaya Es Sejahtera Surabaya adalah terbukti.
Uji parsial pengaruh saluran distribusi terhadap keputusan
konsumen membeli.
Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5%
dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 12.0 diperoleh
tingkat signifikansi variabel saluran distribusi sebesar 0,042
lebih kecil dari =0,050. Kondisi ini menunjukkan pengaruh
saluran distribusi terhadap keputusan konsumen membeli
produk PT. Surabaya Es Sejahtera Surabaya adalah signifikan.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa variabel
saluran distribusi mempunyai pengaruh terhadap keputusan
konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera
Surabaya adalah terbukti.
Koefisien Determinasi Partial (r2)
Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui
faktor manakah yang paling berpengaruh dari variabel produk, harga,
promosi dan saluran distribusi terhadap keputusan konsumen membeli
produk PT. Surabaya Es Sejahtera Surabaya.
Tabel 9
Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial
Variabel
r
r2
Produk
0,498
0,2478
Harga
0,327
0,1068
Promosi
0,329
0,1082
Saluran Distribusi
0,315
0,0995
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
22
Tingkat korelasi dari masing-masing variabel bebas tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Koefisien determinasi parsial variabel produk = 0,2478 hal ini
berarti sekitar 24,78 % besarnya kontribusi produk terhadap
keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera
Surabaya.
b. Koefisien determinasi parsial variabel harga = 0,1068 hal ini
berarti sekitar 10,68 % besarnya kontribusi harga terhadap
keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera
Surabaya.
c. Koefisien determinasi parsial variabel promosi = 0,1082 hal ini
berarti sekitar 10,82 % besarnya kontribusi promosi terhadap
keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera
Surabaya.
d. Koefisien determinasi parsial variabel saluran distribusi = 0,0995
hal ini berarti sekitar 9,95 % besarnya kontribusi promosi
terhadap keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es
Sejahtera Surabaya.
Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang
mempunyai pengaruh yang dominan adalah produk karena mempunyai
koefisien determinasi partialnya paling besar.
SIMPULAN DAN KETERBATASAN
Simpulan
Dari hasil penilitian yang dilakukan dengan perhitungan statistik
menggunakan SPSS 12.0 for windows, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh variabel
produk, harga, promosi dan saluran distribusi secara bersama-sama
terhadap keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es
Sejahtera Surabaya adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa
naik turunnya keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es
Sejahtera Surabaya ditentukan oleh seberapa produk, harga, promosi dan
saluran distribusi yang ditawarkan, kepada konsumen. Hasil ini
didukung dengan perolehan koefisien korelasi (R) sebesar 89,4 %
menunjukkan korelasi antara variabel yang dijadikan model penelitian
tersebut terhadap keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es
Sejahtera memiliki hubungan yang erat
2. Uji signifikan secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan
variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran
distribusi masing-masing berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan konsumen membeli produk PT. Surabaya Es Sejahtera
Surabaya. Hasil ini ditunjukkan dengan perolehan tingkat signifikansi
dari masing-masing variabel tersebut masih dibawah α = 5%
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
23
3. Variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah produk
karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar yaitu
sebesar 24,78% dibandingkan variabel lainnya.
Keterbatasan
1. Mengingat produk merupakan variabel yang memiliki pengaruh
dominan, hendaknya manajemen terus mengembangkan jenis produknya
yaitu berupa produk es batu dengan bentuk kotak sesuai dengan selera
konsumen. PT. Surabaya Es Sejahtera Surabaya juga harus tetap menjaga
kualitas produknya agar tetap unggul dari pesaing lainnya.
2. Hendaknya manajemen lebih meningkatkan promosi, hal ini dilakukan
untuk memperkuat image konsumen terhadap produk ESAQUA,
sehingga jika konsumen menginginkan es dalam benak mereka yang
terpikir pertama kali adalah ESAQUA.
3. Hendaknya manajemen juga lebih memperhatikan strategi yang
menyangkut tentang harga, misalnya memberikan potongan Harga
maupun cara pembayaran yang mudah sehingga mampu membentuk
persepsi konsumen atas harga tersebut merupakan harga yang
menguntungkan dan lebih murah sehingga harga mampu bersaing
dengan produk yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Angipora, M.P. 2006. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Pertama. Cetakan Pertama.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Assael, H., 1992, Consumer Behavior & Marketing Action, Fourth Edition, New
York: Kent Publishing Company.
Cravens, D.W. 2003. Pemasaran Strategis. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, I. 2005. Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi Ketiga,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Gujarati, D. 2003. Ekonometrika Dasar: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. dan G. Armstrong, 2003. Principles of Marketing (9th Addition). New
Jersey: Prentice Hall International.
__________. dan G. Amstrong, 2007. Prinsip-prinsip Pemasaran. Terjemahan:
Alexander Sindoro dan Bambang Sarwiji. Jakarta: Erlangga.
__________. dan Kevin Lane Keller, 2006 “Marketing Management” Twelfth
Edition, Jakarta: PT. Salemba Empat.
__________. 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 2, Jakarta: Prenhallindo.
__________. 2006, Marketing Management, Twelve Edition, New Jersey : Person
Erlangga.
__________. 2005, Manajemen Pemasaran, Terjemahan: Hendra Teguh, Ronny A.
Rusli dan Benjamin Molan, Edisi Milenium, Jakarta: PT. Indeks.
Winardi, N. 2001. Marketing. Jakarta: Ghalia.
Pearce dan Robinson, 1997, Manajemen Stratejik, Jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta.
Rangkuti, F, 2003, Measuring Costomer Statisfaction, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
24
Santoso, S. 2001. Buku Latihan SPSS Statistic Parametic. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Stanton, William J. 2001, Prinsipā€prinsip Pemasaran, Jilid 7, Erlangga, Jakarta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Swastha, B. 2002, Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Swastha, B. dan Irawan. 2000, Bauran Pemasaran, Edisi Kedua, Yogyakarta,
Penerbit Adi.
Tjiptono, F. 2003. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Yogyakarta: Penerbit Adi.
Tjiptono, F. 2006. Strategi Pemasaran, First Edition. Yogyakarta: Andi Offset.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 10 (2013)
25
Download