BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian rumah kaca dilakukan pada bulan Maret sampai November 2009 di Kebun Cikabayan kemudian dilanjutkan dengan analisis tanah yang dilakukan di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian Penelitian ini menggunakan benih padi varietas Ciherang, tanah yang digunakan sebagai media tanam adalah tanah sawah di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor yang diambil secara komposit dari kedalaman 0-20 cm. Pupuk dasar yang digunakan untuk pemupukan tanaman padi adalah SP-18 300 kg/Ha, KCl 200 kg/Ha, dan pupuk Urea 200 kg/Ha. Asam humat yang digunakan untuk penelitian ini setara dengan 0 L/Ha, 5 L/Ha, 10 L/Ha, dan 15 L/Ha. Dalam pengendalian hama dan penyakit digunakan pestisida yang biasanya digunakan petani setempat yaitu Decis dan Curracron. Alat yang digunakan terdiri dari alat untuk penelitian di lapang seperti ember plastik, selang, sprayer, meteran, bambu, sungkup dan alat-alat untuk analisis laboratorium. 3.3 Metode Penelitian Pengujian asam humat menggunakan tanaman padi yang ditanam di dalam pot (ember plastik) yang berisi tanah sebanyak 12.5 kg BKM, tiap pot terdapat 2 buah tanaman. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan yaitu ada 3 cara pemberian dengan 4 dosis asam humat. Sebagai kontrol atau perlakuan tanpa asam humat diambil satu, sehingga total jumlah perlakuan menjadi 10 (Tabel 1). 13 Tabel 1. Dosis Asam Humat dan Cara Pemberian NO KODE 1. K 2. H5A PERLAKUAN Kontrol (Asam humat 0 lt/ha) Asam humat 5 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 5.1 ml/ember disemprotkan di atas daun 3. H5B Asam humat 5 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 5.1 ml/ember disemprotkan di bawah daun 4. H5T Asam humat 5 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 5.1 ml/ember disemprotkan ke tanah 5. H10A Asam humat 10 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 10.1 ml/ember disemprotkan di atas daun 6. H10B Asam humat 10 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 10.1 ml/ember disemprotkan di bawah daun 7. H10T Asam humat 10 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 10.1 ml/disemprotkan ke tanah 8. H15A Asam humat 15 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 15.2 ml/ember disemprotkan di atas daun 9. H15B Asam humat 15 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 15.2 ml/ember disemprotkan di bawah daun 10. H15T Asam humat 15 L/Ha dengan pengenceran 200 kali setara dengan 15.2 ml/ember disemprotkan ke tanah Analisis data dengan menggunakan Analisis of Variances (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Model linear pada penelitian ini adalah: Yij = µ + i + εij i = perlakuan, i = K, H5A, H5B, H5T, H10A, dst. j = ulangan, j = 1, 2, 3. Yij = respon pada perlakuan ke-i dalam ulangan ke-j 14 µ i εij = rataan umum = pengaruh perlakuan ke-i = error atau galat pada perlakuan ke-i dalam ulangan ke-j 3.4 Pelaksanaan Penelitian Benih padi disortasi terlebih dahulu untuk mendapatkan benih dengan kondisi baik, kemudian benih direndam dalam air selama 24 jam. Media persemaian menggunakan tanah dan casting dengan perbandingan 1:1. Persemaian dilakukan selama 2 minggu, setelah dua minggu bibit padi ditransplanting ke pot. Satu pot berisi 4 bibit padi, pemberian pupuk dasar SP-18 dan KCl dilakukan setelah proses transplanting, sedangkan pupuk Urea diberikan pada saat 7 hari setalah tanam (HST) dan 30 HST Ketika tanaman berumur 1 minggu setelah tanam (MST) dilakukan penjarangan tanaman sehingga menjadi 2 tanaman setiap pot. Pemberian asam humat dengan perlakuan diberikan pada permukaan atas daun, permukaan bawah daun, serta disemprotkan langsung ke permukaan tanah, dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada saat fase vegetatif pada 2 MST dan 4 MST (Gambar 2). Pengamatan yang dilakukan ketika tanaman masuk fase vegetatif adalah tinggi tanaman dan jumlah anakan dan pada saat panen dilakukan pengamatan jumlah anakan produktif, panjang malai, bobot basah gabah, bobot kering gabah, bobot basah jerami, dan bobot kering jerami. Sebelum dan sesudah penanaman padi, dilakukan analisis tanah yang meliputi analisis pH, C-organik, N-total, KTK, dan P-tersedia. 15 Pelumpuran Penyemprotan asam humat Gambar 2. Skema Pelaksanaan Penelitian Penyemaian Transplanting