12 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama empat bulan, mulai bulan Mei sampai Agustus 2012. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Desa Sidosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Lahan sawah yang digunakan pada penelitian adalah lahan sawah beririgasi yang memiliki luas lahan 1 ha. Ratarata produksi padi yang dihasilkan yaitu 5-7 ton/ha dengan dua kali panen dalam satu tahun. Analisis data jumlah malai, jumlah butir, jumlah butir hampa, dan bobot kering biomassa dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan antara lain lahan percobaan seluas 108 m2, benih padi varietas Ciherang, pupuk Phonska, Urea, SP-18, dan bahan humat. Alat-alat yang digunakan antara lain bambu untuk penanda sampel, sprayer, plastik sampel, timbangan, meteran, dan oven. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan yaitu perlakuan tanpa bahan humat, perlakuan bahan humat pada tanah dan perlakuan bahan humat pada tanah dan daun. Masing-masing perlakuan ditanam pada empat petakan sebagai ulangan, sehingga jumlah total satuan pengamatan menjadi 12. Sampel tanaman diambil sebanyak tujuh rumpun dari satu petak pada tiap perlakuan. Sedangkan bobot gabah diambil dari tiap petak. Luas satu petakan yaitu 3 m x 3 m (Gambar 2). 13 H0D0 H0D0 1 H0D0 2 H0D0 3 H1D0 Sampel H1D0 1 H1D0 2 H1D0 3 H1D1 Sampel H1D1 1 H1D1 2 H1D1 3 3mx3m Sampel Gambar 2. Lay out Petak Perlakuan. Keterangan: H0D0 : perlakuan tanpa bahan humat. H1D0 : perlakuan bahan humat pada tanah. H1D1 : perlakuan bahan humat pada tanah dan daun. H sampel : petak pengambilan sampel, yaitu sebanyak 7 sampel untuk setiap perlakuan. 3.4 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu, persiapan lahan semai, penyemaian benih, persiapan lahan untuk penanaman dan pemberian bahan humat pada tanah, penanaman bibit, pemberian pupuk, pemberian bahan humat pada daun, pengamatan dan pemanenan (Gambar 3). Persiapan lahan untuk penyemaian dilakukan dengan membentuk bedengan dengan luas 10 m x 2 m. Sebelum disemai benih direndam terlebih dahulu selama 24 jam. Benih padi disemai untuk memperoleh bibit yang diperlukan. Penyemaian dilakukan selama 21 hari untuk mendapatkan bibit yang cukup kuat untuk ditanam. Persiapan lahan untuk penanaman dilakukan satu minggu sebelum tanam. Bibit padi ditanam sebanyak dua bibit pada satu lubang dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Pupuk dasar yang diberikan yaitu Phonska dengan dosis setara 350 kg/ha, Urea 200 kg/ha dan SP-18 14 100 kg/ha. Pemupukan dilakukan tiga kali, yaitu pada saat tanaman berumur 1 MST (Phonska 116.67 kg/ha + Urea 66.67 kg/ha + SP-18 50 kg/ha), 3 MST (Phonska 116.67 kg/ha + Urea 66.67 kg/ha + 50 kg/ha SP-18) dan 5 MST (Phonska 116.67 kg/ha + Urea 66.67 kg/ha). Pemberian bahan humat pada tanah dilakukan pada saat persiapan lahan, sedangkan pemberian bahan humat pada daun dilakukan pada saat tanaman berumur 2 MST sampai 8 MST dengan selang waktu dua minggu. Bahan humat diberikan dengan dosis setara dengan 15 l/ha yang diencerkan dengan air setara 4 ml/l untuk tanah dan 2 ml/l untuk daun. Pengamatan tinggi tanaman dan jumlah anakan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 MST dan 8 MST, sedangkan jumlah anakan produktif diamati pada saat tanaman berumur 8 MST. Pemanenan dilakukan pada saat butir padi matang yaitu 12 MST. Data yang diambil setelah panen yaitu komponen hasil antara lain jumlah malai, jumlah butir dan jumlah butir hampa, bobot kering biomassa padi, dan bobot gabah. 15 Persiapan lahan semai Penyemaian benih Persiapan lahan penanaman Pemberian bahan humat pada tanah Penanaman bibit Pemberian pupuk Pemberian bahan humat pada daun Pengamatan Pemanenan Gambar 3. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian.