problematika kemampuan berbicara bahasa arab mahasiswa

advertisement
PROBLEMATIKA KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ARAB
MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014 – 2015
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Oleh:
Robiah Alngadawiyah Shofrin Fajri
NIM: 11420077
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
MOTTO
﴾ ٦ ﴿‫ ﴾ اِ َّن َم َع اْلعُ ْس ِر يُ ْسرا قلى‬٥ ﴿‫فَاِ َّن َم َع اْلعُ ْس ِر يُ ْسرا ال‬
ِ‫ ﴾ وا‬٧ ﴿‫فَاِ َذا فَر ْغت فَانْصب ال‬
﴾ ٨ ﴿‫ب ع‬
‫غ‬
‫ار‬
‫ف‬
‫ك‬
‫ب‬
‫ر‬
‫ىل‬
ِّ
َ
َ
َ
ْ ْ
ْ َ َ َ
َ َ
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah
engkau berharap”. (QS. Al-Insyirāh: 5-8)1
1
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Kudus : Menara Kudus, 2006),
hlm. 596.
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi Ini
Saya Persembahkan Kepada
Ibunda , Ayahanda , Adik – adikku, dan
Almamater Tercinta,
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga
viii
ABSTRAK
Robiah
Alngadawiyah
Shofrin
Fajri,11420077,
“Problematika
Kemampuan Berbicara Bahasa Arab Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
pada Pembelajaran Mata Kuliah Al-Kalām 3 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun Akademik 2014-2015”.
Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa problematika
kemampuan berbicara bahasa Arab mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
pada pembelajaran al-kalām 3 di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab serta faktor
yang menjadi pendukung dan penghambat pembelajaran bahasa Arab dan
bagaimana upaya mengatasinya.
Penelitian lapangan ini merupakan penelitian kualitatif di Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber
data dan subyek penelitian ini meliputi: dosen pengampu al-kalām 3 dan
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah al-kalām 3. Analisis data dilakukan
melalui tiga tahap yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) problematika kemampuan
berbicara bahasa Arab yang dihadapi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
yaitu latar belakang pendidikan mereka yang berbeda-beda, serta dari mahasiswa
nya sendiri seperti contoh: mereka merasa malu dan takut salah ketika akan
berbicara bahasa Arab. (2) faktor pendukung saat pembelajaran al-kalām yaitu
ruang kelas yang cukup lengkap dan nyaman ketika digunakan dalam
belajar,tenaga pengajar yang qualified dalam bidangnya sedangkan faktor
penghambatnya yaitu kurangnya alokasi waktu dalam pembelajaran al-kalām 3,
tidak adanya fasilitas sarana yang menunjang seperti buku Ajar, laboratorium
bahasa, dan asrama serta tidak diterapkannya lingkungan bahasa (bi’ah
lughowiyah). (3) upaya mengatasinya yaitu menghafal mufrodat-mufrodat supaya
menambah perbendaharaan kata, menggalakkan aktivitas dan kegiatan yang
mendukung untuk membantu meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
Kata kunci : Problematika, Kemampuan , Berbicara
ix
‫التجريد‬
‫ربيعة العدوية صفرين فجري‪ "،77004411،‬مشكلة القدرة على المحادثة باللغة‬
‫العربية في درس الكالم الثالث لطلبة قسم تعليم اللغة العربية بكلية العلوم التربوية و تأهيل‬
‫المعلمين جامعة سونان كاليجاغا اإلسالمية الحكومية يوغياكرتا عام الدراسة ‪-0470‬‬
‫‪ ."0472‬البحث العلمي‪ ،‬يوغياكرتا ‪ :‬كلية العلوم التربوية و تأهيل المعلمين جامعة سونان‬
‫كاليجاغا اإلسالمية الحكومية‪.0470 .‬‬
‫والهدف في هذا البحث هو لتبيين ما المشاكل في القدرة على التكلم أوالمحادثة باللغة‬
‫العربية في درس الكالم الثالث لطلبة قسم تعليم اللغة العربية‪ ،‬وما العوامل التي تأثر تحقيق‬
‫تعليم اللغة العربية دافعة كانت أو معارضة‪ .‬وكيف يكون الجهد لحلها‪.‬‬
‫وهذا البحث هو بحث علمي ميداني كيفي في قسم تعليم اللغة العربية بكلية العلوم‬
‫التربوية و تأهيل المعلمين جامعة سونان كاليجاغا اإلسالمية الحكومية يوغياكرتا‪.‬ففي جمع‬
‫البيانات استخدمت الباحثة انواع الطرق‪ ،‬منها ‪ :‬المالحظة‪ ،‬والمقابالت‪ ،‬والوثائق‪ .‬اما مصدر‬
‫البيانات و الموضوعات البحثية فمنها ‪ :‬مدرس مادة الكالم الثالث مع طالبه‪.‬وفي حل البيانات‬
‫إستخدمت الباحثة ثالث خطوات وهي تقليص البيانات وعرض البيانات واإلستنتاج‪.‬‬
‫والنتائج في هذا البحث تشير الى أن (‪ )7‬مشاكل القدرة على التكلم باللغة العربية‬
‫لطلبة قسم تعليم اللغة العربية تكون بسبب خلفية تربيتهم المختلفة‪ ،‬ومن أفراد الطالب‬
‫ايضا‪،‬مثل ‪ :‬هم يستحون ويخافون الخطأ إذا يتكلمون باللغة العربية‪ )0(.‬العوامل الدافعة في‬
‫تعليم اللغة العربية منها كون الفصل كامال و مريحا عند الدراسة‪.‬كون المدرس مؤهال فيما‬
‫علمه‪ .‬واما العوامل المعارضة فمنها ضيق الفرصة لتعليم الكالم الثالث‪ ،‬وعدم وجود المرافق‬
‫الدراسية مثل الكتب‪ ،‬ومختبر اللغة‪ ،‬والمسكن‪ ،‬وكذلك عدم تطبيق البيئة اللغوية‪ )3(.‬اما‬
‫الجهد لحل تلك المشاكل فبحفظ المفردات لتكثير البراعة في الكلمات‪ ،‬وإقامة النشاطات‬
‫الدافعة والمساعدة على تحسين قدرة التكلم او المحادثة باللغة العربية لطلبة قسم تعليم اللغة‬
‫العربية‪.‬‬
‫كلمات مهمات ‪ :‬مشاكل‪ ،‬القدرة على‪ ،‬المحادثة‬
‫‪x‬‬
PEDOMAN TRANSLITERASI
Berdasarkan Syarat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987 tertanggal
22 Januari 1988.2
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Nama
Huruf Latin
Keterangan
‫ا‬
Alif
tidak dilambangkan
tidak dilambangkan
‫ب‬
bā’
B
Be
‫ت‬
tā’
T
Te
‫ث‬
Sā
s\
Arab
Es (dengan titik di
atas)
‫ج‬
Jīm
J
‫ح‬
hā’
h}
Je
Ha (dengan titik di
bawah)
‫خ‬
khā’
Kh
Ka dan Ha
‫د‬
Dāl
D
De
‫ذ‬
Zāl
Ź
Zet (dengan titik di
atas)
‫ر‬
rā’
R
Er
‫ز‬
Zai
Z
Zet
2
Sarjono, dkk, Panduan Penulisan Skripsi, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Islam,
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008), hal. 71-72
xi
‫س‬
Sīn
S
Es
‫ش‬
Syīn
Sy
Es dan ye
‫ص‬
Sād
Es (dengan titik di
Ş
bawah)
‫ض‬
De (dengan titik di
Dād
d}
bawah)
‫ط‬
tā’
Te (dengan titik di
t}
bawah)
‫ظ‬
zā’
Zet (dengan titik di
z}
bawah)
‫ع‬
'ain
koma terbalik di
‘
atas
‫غ‬
Gain
G
Ge
‫ف‬
fā’
F
Ef
‫ق‬
Qāf
Q
Qi
‫ك‬
Kāf
K
Ka
‫ل‬
Lām
L
El
‫م‬
Mīm
M
Em
‫ن‬
Nūn
N
En
‫و‬
Wāwu
W
We
‫هـ‬
Hā
H
Ha
‫ء‬
Hamzah
‘
Apostrof
‫ي‬
yā’
Y
Ye
xii
Untuk bacaan panjang tolong ditambah:
‫ٰا‬
=
ā
‫ي‬
ٰ ِ‫ا‬
=
ī
‫اٰ ٰو‬
=
ū
B. Konsunan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap
‫عدة‬
‘iddah
Ditulis
C. Ta’ Marbutah di Akhir Kata
1. Bila dimatikan ditulis h
‫هبة‬
‫جزية‬
Ditulis
Hibah
Ditulis
Jizyah
(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu
terpisah, maka ditulis dengan h.
‫كرامةٰاألولياء‬
Ditulis
Karamah al-auliya’
xiii
2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah, dan
dhammah ditulis t.
‫زكاةٰالفطر‬
Ditulis
Zakatul fitri
D. Vokal Pendek
Fathah
Ditulis
a
Kasroh
ditulis
i
Dhammah
ditulis
u
E. Vokal Panjang
Fathah + alif
Ditulis
ā
‫جاهلية‬
ditulis
jāhiliyyah
Fathah + ya’ mati
ditulis
ā
‫يسعى‬
ditulis
yas’ ā
Kasrah + ya’ mati
ditulis
ī
‫كريم‬
ditulis
karīm
ditulis
ū
ditulis
furūd
Fathah + ya’ mati
Ditulis
ai
‫بينكم‬
ditulis
bainakum
Fathah + wawu mati
ditulis
au
ditulis
qaulun
Dhammah + wawu mati
‫فروض‬
F. Vokal Rangkap
xiv
‫قول‬
G. Vokal – Vokal yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan
apostrof (‘)
‫أأنتم‬
ditulis
a’antum
‫مؤنث‬
ditulis
mu’annas
H. Kata Sandang Alif dan Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyah, contoh :
‫القران‬
ditulis
al’-Qur’ān
‫القياس‬
ditulis
al-qiyās
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggandakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)–nya.
‫السّماء‬
ditulis
al-samā’
‫ال ّشمس‬
ditulis
al-syams
I. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD.
J. Penulisan Kata – Kata dalam Rangkaian Kalimat
1. Dapat ditulis menurut penulisannya.
‫ذوىٰالفروض‬
ditulis
zawi al-furūd
xv
2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut,
contoh :
‫سنّة‬
ّٰ ‫أهلٰال‬
ditulis
ahl al-sunnah
‫شيخٰاإلسالم‬
ditulis
syaikh al-Islām
xvi
KATA PENGANTAR
Tiada untaian kata yang patut untuk dilafadzkan dan lebih indah kecuali
rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Agung,
Tuhan Pencipta makhluk, karena atas segala berkat
rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat berkarya dalam hidup ini. Shalawat serta salam selalu penulis
sanjungkan kepada baginda kita, Nabi Agung, Nabi Muhammad saw, sang
Pencerah pembawa risalah penuntun umat ke jalan keselamatan menuju ridlo
Illahi Rabbi.
Penulisan skripsi ini merupakan penelitian lapangan yang berjudul
Problematika Kemampuan Berbicara Bahasa Arab Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab pada Pembelajaran Mata Kuliah Al-Kalam 3 Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun Akademik 2014-2015.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu melalui tulisan ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
tulus kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’ari, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
2.
Bapak Prof. Dr. H. Hamruni, M.SI, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xvii
3.
Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.SI., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
4.
Bapak Dudung Hamdun, M.SI, selaku Sekretaris Jurusan PendidikanBahasa
Arab.
5.
Bapak DR. H. Nazri Syakur, M.A., selaku Dosen Penasehat Akademik,
terimakasih atas arahan dan saran yang telah diberikan selama proses
pendidikan.
6.
Bapak Dudung Hamdun, M.SI., selaku dosen pembimbing skripsi, yang
telah meluangkan waktu dan tenaga, dengan penuh kesabaran, ketelitian dan
sumbangan pemikiran untuk memberikan saran dan kritik yang membangun
sehingga skripsi ini dapat selesai.
7.
Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta atas bantuan dan ilmu yang telah diberikan.
8.
Almaghfurllah Bapak KH. Zainal Abidin Munawwir serta Ibu Nyai Hj. Ida
Fatimah Zainal selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir komplek
R2 yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat.
9.
Keluargaku tercinta Ayahanda H. Abdul Qodir Sugiyanto dan Ibunda Hj.
Nur Hamidah yang sangat saya cintai dan sayangi,terimakasih atas doa dan
kasih sayang yang selama ini engkau berikan. De’ Bala, de’ Arif tercinta
serta seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis
sepenuhnya, terima kasih telah mendukung secara material dan spiritual
serta do’a yang senantiasa terpanjat untuk penulis.
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB .......................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v
HALAMAN PERBAIKAN ...................................................................................... vi
MOTTO .................................................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................................ ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. xi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. xvii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xx
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xxiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 6
D. Telaah Pustaka ...................................................................................... 7
E. Landasan Teori ..................................................................................... 8
F. Metode Penelitian ................................................................................. 20
G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 25
xx
BAB II : GAMBARAN UMUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
A. Sejarah Berdirinya .............................................................................. 27
B. Letak Geografis .................................................................................. 30
C. Visi dan Misi ...................................................................................... 31
D. Sasaran Mutu ...................................................................................... 32
E. Struktur Organisasi ............................................................................. 33
F. Keadaan Dosen dan Karyawan ........................................................... 34
G. Keadaan Mahasiswa ........................................................................... 37
H. Kurikulum........................................................................................... 42
I.
Proses Pembelajaran ........................................................................... 53
J.
Sarana dan Prasarana .......................................................................... 59
K. Kompetensi dan Etika Lulusan .......................................................... 60
BAB
III
:
ANALISIS
DAN
PEMBAHASAN
PROBLEMATIKA
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ARAB
A. Problematika Kemampuan Berbicara Bahasa Arab (Al-kalām)
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab.................................................. 62
1. Latar Belakang Pendidikan ............................................................. 65
2. Mahasiswa ...................................................................................... 66
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Kemampuan Berbicara Bahasa
Arab (Al-kalām) Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab ....................... 67
1. Faktor Pendukung ........................................................................... 68
2. Faktor Penghambat ......................................................................... 70
xxi
C. Upaya Mengatasi Problematika Kemampuan Berbicara Bahasa Arab
(Al-Kalām) Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab ............................... 74
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 83
B. Saran .................................................................................................. 85
C. Penutup ............................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xxii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
: Daftar Dosen-dosen Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Arab ... 35
Tabel 2.2
: Daftar Karyawan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab ................ 37
Tabel 2.3
: Jumlah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab ............. 40
Tabel 2.4
: Kurikulum Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (Kurikulum
2006) ........................................................................................ 44
Tabel 2.5
: Kurikulum Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (Kurikulum
2013) ........................................................................................ 47
xxiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses menjadi, yakni menjadikan seseorang
menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak,
kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh. Sedangkan pendidikan pada
hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik dari ketidaktahuan,
ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan dari
buruknya hati, akhlak, dan keimanan.
Oleh karena itu, pendidikan tidak boleh menjadikan manusia asing
terhadap dirinya dan asing terhadap hati nuraninya. Pendidikan tidak boleh
melahirkan sikap, pemikiran, dan perilaku semu. Pendidikan tidak boleh
menjadikan manusia berada di luar dirinya. Pendidikan harus mampu
menyatukan sikap, pemikiran, perilaku, hati nurani, dan keimanan menjadi
satu kesatuan yang utuh.3
Menurut Pasal I Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa, yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
3
Dedy Mulyasa, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), Hlm. 2.
1
2
kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.4
Jadi pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, tanpa
pendidikan manusia akan sulit untuk melakukan proses pematangan kualitas
dirinya. Tanpa pendidikan manusia akan sulit mengembangkan potensi, karir,
dan masa depannya dengan baik. Tanpa pendidikan manusia tidak bisa
menampilkan kemampuan yang dimilikinya.
Pendidikan mempunyai macam-macam pembelajaran, salah satunya
yaitu tentang pembelajaran bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, perasaan dan
pikiran. Tanpa adanya suatu bahasa manusia akan sulit untuk berkomunikasi
dengan yang lain karena bahasa merupakan kebutuhan manusia sebagai
makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan sesamanya. 5
Bahasa Arab merupakan bahasa Internasional yang digunakan
beberapa Negara. Selain bahasa antar Negara, bahasa Arab termasuk bahasa
ilmiah yang digunakan untuk membuka khazanah keilmuan islam seperti
halnya untuk memahami al-qur’an dan al-hadist. Oleh karena itu mempelajari
bahasa Arab sangat penting khususnya bagi kaum muslim.
Bahasa Arab memiliki empat maharah, yaitu mahārah al istimā’
(mendengar), mahārah al- kalām (berbicara), mahārah al- kitābah (menulis)
dan mahārah al- qirā’ah (membaca). Tetapi disini peneliti ingin membahas
tentang mahārah al-kalām (berbicara).
4
Dedy Mulyasa , Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing… Hlm. 3.
Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, (Malang: UIN – Maliki Press,
2010). Hlm. 52.
5
3
Proses kemampuan berbicara dalam bahasa Arab sebagai bahasa asing
tidaklah mudah. Kemampuan berbicara dalam bahasa asing (bahasa Arab)
merupakan proses yang panjang. Pada dasarnya bahasa merupakan kebiasaan,
maka dalam belajar bahasa apalagi bahasa asing (termasuk bahasa Arab),
seseorang harus sadar dengan seluruh daya dan upaya terhadap kebiasaan
tersebut.6
Kegiatan berbicara sebenarnya merupakan suatu kegiatan yang
menarik. Akan tetapi hal itu dapat berubah menjadi keadaan yang sebaliknya,
disebabkan karena munculnya perasaan malu, tidak ada motivasi, atau
minimnya kosa kata dan pola kalimat yang dimiliki oleh peserta didik.
Kemahiran
berbicara (al-kalām) merupakan salah satu jenis
kemahiran bahasa yang membutuhkan kebiasaan dan latihan secara terus
menerus. Karena menurut Juwariyah Dahlan, untuk memperlancar berbicara
(al-kalām) tidaklah cukup hanya berbekal dengan ilmu Nahwu / Sharaf saja,
melainkan harus sering latihan dalam hal-hal berikut ini secara seimbang,
yakni : hearing (istimā’), speaking (kalām), writing (kitabāh), reading
(qirāah).7
Seperti halnya pembelajaran al - kalām yang diajarkan di jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dirasa sulit
oleh sebagian mahasiswa
yang sebelumnya tidak terbiasa menggunakan
bahasa Arab dalam kesehariannya. Pembelajaran al-kalām akan terasa lebih
mudah jika di dalam lingkungannya juga mendukung seperti adanya biah
6
Juwariyah Dahlan, Metodologi Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya : Al-Ikhlas,
1992), hlm. 36.
7
Juwariyah Dahlan, Metode…, hlm. 45-46.
4
lughowiyah, jadi mahasiswa tidak merasa kesulitan bahkan akan merasa
terbiasa menggunakan bahasa Arab.
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab adalah salah satu Jurusan yang ada
di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Jurusan PBA berusaha secara optimal untuk dapat meningkatkan kemampuan
bahasa Arab mahasiswa terutama kemampuan berbicara (al-kalām). Untuk
itu, sudah banyak dilakukan upaya dan usaha baik oleh pihak Universitas,
Fakultas, dan Jurusan sebagaimana contoh misalnya, bagaimana pihak
universitas mendirikan sebuah lembaga pusat bahasa yang bertujuan
membantu mahasiswa dalam memperbanyak kemampuan bahasa asing
(Arab/Inggris).
Sementara itu, pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan terutama
Jurusan PBA sebagai salah satu bentuk upaya membantu mahasiswa
meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab dalam hal ini kemampuan
berbicara (al-kalām) diwujudkan dalam bentuk pemberian alokasi SKS dalam
tiga tahapan, yaitu al-kalām 1, al-kalām 2, dan al-kalām 3. Meskipun tidak
bisa dipungkiri kehadiran bī’ah lughawiyah menjadi salah satu faktor penting
dalam meningkatkan kemampuan bahasa terutama al-kalām.
Berhubung lingkungan bahasa (bī’ah lughawiyah) tidak ada
sebagaimana yang terjadi di Perguruan Tinggi UIN Malang tetapi Jurusan
PBA tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan berbicara (al-kalām)
mahasiswa. Disamping itu, mahasiswa PBA berasal dari latar belakang
pendidikan yang bermacam-macam, terutama dari mereka ada yang berasal
dari sekolah umum (SMA, SMK, dll) yang sama sekali belum pernah
5
memperoleh pelajaran bahasa Arab. Kondisi seperti ini tentunya akan
menimbulkan berbagai problem terkait dengan kemampuan berbicara (alkalām) jika dibandingkan dengan mahasiswa yang berlatar belakang
madrasah atau pondok pesantren.
Sehubung dengan adanya kondisi latar belakang pendidikan
mahasiswa yang bermacam ragam ini, peneliti tergerak hati untuk melihat
lebih jauh bagaimana kemampuan berbicara (al-kalām) mahasiswa PBA
secara umum. Hal itu juga bisa menjadi problem bagi Jurusan PBA dalam
meningkatkan kemampuan berbicara (al-kalām) mahasiswa.
Oleh karena itu peneliti menganggap masalah ini perlu dan dirasa
penting untuk diangkat dalam penelitian karena dalam pembelajaran al-kalām
masih banyak hambatan yang dikeluhkan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab. Mulai dari metode sampai lingkungan yang mendukung. Oleh
karena itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti ini supaya peneliti
mengetahui apa problematika kemampuan berbicara bahasa Arab mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab pada pembelajaran mata kuliah al-kalām 3
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diteliti
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apa problematika kemampuan berbicara bahasa Arab (mahāroh alkalām) mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab saat pembelajaran
mata kuliah al-kalam 3 ?
6
2.
Apa saja faktor pendukung dan faktor
penghambat kemampuan
berbicara bahasa Arab (mahāroh al-kalām) mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab saat pembelajaran mata kuliah al-kalam 3 ?
3.
Bagaimana upaya mengatasi problematika kemampuan berbicara bahasa
Arab (mahāroh al-kalām) mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
saat pembelajaran mata kuliah al-kalām 3 ?
C. Tujuan dan Kegunaan
1.
Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui apa problematika kemampuan berbicara bahasa
Arab (mahāroh al-kalām) mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab saat pembelajaran mata kuliah al-kalam 3.
b.
Untuk mengetahui
apa saja
faktor pendukung dan faktor
penghambat kemampuan berbicara bahasa Arab (mahāroh al-kalām)
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab saat pembelajaran mata
kuliah al-kalam 3.
c.
Untuk mengetahui bagaimana mengatasi problematika kemampuan
berbicara bahasa Arab (mahāroh al-kalām) mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab saat pembelajaran mata kuliah al-kalām 3.
2.
Kegunaan Penelitian
a.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengajar (dosen)
bahasa Arab tentang pengajaran bahasa Arab terutama maharoh alkalām.
7
b.
Menambah ilmu dan wawasan bagi peneliti dalam dunia mengajar.
D. Telaah Pustaka
Salah satu fungsi telaah pustaka adalah sebagai pembeda antara
penelitian yang satu dengan yang lainnya. Untuk mendukung penelitian ini,
maka peneliti mencantumkan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan skripsi yang akan penulis teliti:
Skripsi yang ditulis oleh Nailil Munah dengan judul “ Problematika
Pembelajaran Mahārah Al-Kitābah Di Kelas V The Comprehensive Islamic
Lab School Pondok Pesantren Wahid Hasyim Gaten Yogyakarta Tahun
Akademik 2009-2010 “8
hasil dari skripsi ini yaitu membahas tentang
permasalahan yang dihadapi siswa ketika menulis bahasa Arab dengan baik
dan benar.
Skripsi yang ditulis oleh Nur Asiyah dengan judul “ Problematika
Pembelajaran Mahārah Al-Kalām Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Di
Kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Giriloyo II Tahun Pelajaran 20122013 “9 hasil dari skripsi ini yaitu membahas tentang permasalahan yang
dihadapi guru dan siswa ketika belajar bahasa Arab dalam mahārah alkalām, ini hampir mirip dengan skripsi yang hendak peneliti lakukan yang
8
Nailil Muniroh, “ Problematika Pembelajaran Maharah Al – Kitabah Di Kelas V The
Comprehensive Islamic Lab School Pondok Pesantren Wahid Hasyim Gaten Yogyakarta
Tahun Akademik 2009 – 2010 “ Skripsi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, 2010.
9
Nur Asiyah, “ Problematika Pembelajaran Maharah Al – Kalam Pada Mata Pelajaran
Bahasa Arab Di Kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Giriloyo II Tahun Pelajaran 2012 –
2013”, Skripsi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2013.
8
membedakan adalah letak tempat penelitian serta kemampuan peserta didik
yang dimiliki.
Skripsi yang ditulis oleh Ika Sofia Nurhayatun yang berjudul “
Problematika Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas
Tarbiyah dalam Berbicara ( Muhādasāh ) di Lingkungan Kampus UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta “10 hasil skripsi ini yaitu membahas tentang
permasalahan yang dialami mahasiswa ketika menggunakan bahasa Arab di
lingkungan PBA, bahwasannya mahasiswa banyak yang merasa malu dan
tidak terbiasa menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari.
Sedangkan yang membedakan dengan skripsi yang terdahulu dengan
skripsi yang akan peneliti bahas yaitu terletak pada isi pembahasannya.
Dimana yang akan peneliti bahas disini tentang permasalahan kemampuan
berbicara yang dihadapi mahasiswa ketika belajar al-kalām 3 serta upaya
mengatasi permasalahan ini.
E. Landasan Teori
1.
Pembelajaran Mahārah Al-Kalām
a.
Pengertian Pembelajaran
Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang berbeda
namun sangat berkaitan. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan
pengetahuan, namun belajar adalah proses mental yang terjadi dalam
diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya perubahan
10
Ika Sofia Nurhayatun, “Problematika Mahasaiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah dalam Berbicara ( Muhadasah ) di Lingkungan Kampus UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta “ , Skripsi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, 2007.
9
perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi
individu
dengan
lingkungan
yang
disadari.11
Sedangkan
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan produser yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 12
b. Pengertian Mahārah Al-Kalām
Keterampilan berbicara (maharāh al-kalām) sering juga
disebut dengan istilah ta’bir. Meski demikian keduanya memiliki
perbedaan
penekanan,
dimana
(mahārah
al-kalām)
lebih
menekankan kepada kemampuan lisan, sedangkan ta’bir disamping
secara lisan juga dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan, oleh karena
itu, dalam pembelajaran bahasa Arab ada istilah ta’bir syafahi
(kemampuan berbicara) dan ta’bir tahriri (kemampuan menulis),
keduanya memiliki kesamaan secara mendasar, yaitu bersifat aktif
untuk menyatakan apa yang ada dalam pikiran seseorang.
Dalam memulai latihan berbicara, terlebih dahulu didasari
oleh kemampuan mendengarkan, kemampuan penguasaan kosakata
dan keberanian mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
Menurut aliran komunikatif dan pragmatik, keterampilan
berbicara dan keterampilan menyimak berhubungan sangat kuat.
Interaksi lisan ditandai oleh pendengaran yang kuat atas informasi
yang diterima. Dalam komunikasi ini dibutuhkan seorang pembicara
11
Wina Sanjaya, Kurikulum Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2008), hlm. 229.
12
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksata, 1995), hlm. 57.
10
yang mampu mengasosiasikan makna, mengatur intonasi dan irama
pembicaraan agar interaksi tersebut terwujud dengan baik, siapa
harus mengatakan apa, kepada siapa, kapan, dan tentang apa.
Keterampilan
berbicara
pada
hakikatnya
merupakan
keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi yang
bertujuan untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan
keinginan kepada orang lain. Dalam hal ini, kelengkapan alat ucap
seseorang merupakan persyaratan alamiah yang memungkinkan
untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi artikulasi, tekanan,
nada, kesenyapan dan lagu bicara. Keterampilan ini juga disadari
oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar, dan
bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis
seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah dan lain-lain.
Pengertian
keterampilan
berbicara
merupakan
suatu
keterampilan menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain.
Penggunaan bahasa secara lisan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang secara praktis bisa kita simak, yaitu pelafalan, intonasi, pilihan
kata, struktur kata dan kalimat, sistematika pembicaraan, isi
pembicaraan, cara memulai dan mengakhiri pembicaraan, serta
penampilan (performance). 13
13
Syaiful Mustofa, Stategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang : UIN Maliki
Press, 2011), hlm. 137-138.
11
c.
Tujuan Pembelajaran Mahārah Al-Kalām
Tujuan dari pembelajaran mahārah al-kalām (keterampilan
berbicara) mencakup beberapa hal antara lain sebagai berikut :14
1) Kemudahan berbicara
Peserta didik harus mendapat kesempatan yang besar
untuk
berlatih
berbicara
sampai
mereka
mampu
mengembangkan keterampilan ini secara wajar, lancar, dan
menyenangkan, baik di dalam kelompok kecil maupun
dihadapan pendengar umum yang lebih besar jumlahnya. Para
peserta didik perlu mengembangkan kepercayaan yang tumbuh
melalui latihan.
2) Kejelasan
Dalam hal ini peserta didik berbicara dengan tepat dan
jelas baik artikulasi maupun diksi kalimat-kalimatnya. Gagasan
yang diucapkan harus tersusun dengan baik. Agar kejelasan
dalam berbicara tersebut dapat dicapai, maka dibutuhkan
berbagai macam latihan terus-menerus dan variatif. Latihan
tersebut bisa melalui diskusi, pidato, dan debat. Karena dengan
latihan seperti ini akan dapat mengatur cara berfikir seseorang
dengan sistematis dan logis.
3) Bertanggung jawab
Latihan berbicara yang bagus menekankan pembicara
untuk bertanggung jawab agar berbicara secara tepat, dan
14
Syaiful Mustofa,” Stategi Pembelajaran…”, hlm. 138-140.
12
dipikirkan dengan sungguh-sungguh mengenai apa yang
menjadi topik pembicaraan, siapa yang diajak berbicara, dan
bagaimana situasi pembicaraan serta momentumnya pada saat
itu. Latihan demikian akan menghindarkan seseorang dari
berbicara yang tidak bertanggung jawab atau bersilat lidah yang
mengelabui kebenaran.
4) Membentuk pendengaran yang kritis
Latihan berbicara yang baik sekaligus mengembangkan
keterampilan menyimak secara tepat dan kritis juga menjadi
tujuan utama program pembelajaran ini. Disini peserta didik
perlu belajar untuk dapat mengevaluasi kata-kata yang telah
diucapkan,
niat
ketika
mengucapkan,
dan
tujuan
dari
pembicaraan tersebut.
5) Membentuk kebiasaan
Kebiasaan berbicara bahasa Arab tidak dapat dicapai
tanpa ada niat yang sungguh-sungguh dari peserta didik itu
sendiri. Kebiasaan ini bisa diwujudkan melalui interaksi dua
orang atau lebih yang telah disepakati sebelumnya, tidak harus
dalam
komunitas
besar.
Dalam
menciptakan
kebiasaan
berbahasa arab ini yang dibutuhkan adalah komitmen, komitmen
ini bisa dimulai dari diri kita sendiri, kemudian komitmen ini
berkembang menjadi kesepakatan dengan orang lain untuk
berbahasa Arab secara terus menerus. Inilah yang disebut
13
dengan
menciptakan
lingkungan
berbahasa
Arab
yang
sesungguhnya.
d. Strategi Pembelajaran Mahārah Al-Kalām
Strategi
yang
dapat
digunakan
dalam
pembelajaran
keterampilan berbicara (mahārah al-kalām) antara lain15:
1) Strategi Langsung
Strategi ini bertujuan untuk melatih siswa menceritakan apa
yang dilihat dalam bahasa Arab baik lisan maupun tulisan.
Media yang digunakan dapat berupa gambar baik yang
diproyeksikan
untuk
pembelajaran
maupun
yang
tidak
diproyeksikan.
2) Strategi Jigsaw
Strategi ini biasanya digunakan dengan tujuan untuk memahami
isi sebuah bacaan secara utuh dengan cara membagi-baginya
menjadi beberapa bagian kecil. Masing-masing siswa memiliki
tugas untuk memahami sebagian isi bacaan tersebut, kemudian
digabungkan menjadi satu. Dengan cara seperti ini diharapkan
isi bacaan yang cukup panjang dapat dipahami secara cepat, di
samping itu proses pemahaman akan semakin mendalam karena
diulang berkali-kali.
15
Syaiful Mustofa,” Stategi Pembelajaran…”, hlm. 142-144.
14
3) Strategi Group Kecil
Strategi ini sering disebut dengan small group presentation.
Dalam strategi ini kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil. Masing-masing kelompok akan melakukan tugas yang
diberikan pengajar (dosen), kemudian hasilnya dipresentasikan
di kelas. Strategi ini biasanya digunakan untuk lebih
mengaktifkan siswa, sehingga masing-masing siswa akan
merasakan pengalaman belajar yang sama.
4) Strategi Melihat Gambar
Strategi ini disebut dengan strategi gallery session/poster
session. Penggunaan strategi ini di antaranya ditujukan untuk
melatih kemampuan siswa dalam memahami isi sebuah bacaan
kemudian mampu memvisualisasikannya dalam bentuk gambar.
Dari gambar tersebut diharapkan semua siswa dapat menghafal
isi bacaan secara lebih mudah dan ingatan siswa terhadap isi
bacaan tersebut dapat bertahan lebih lama.
2.
Problematika Pembelajaran Bahasa Arab
Berdasarkan Kamus Besar Indonesia problem berarti masalah
atau persoalan, dan problematika berarti berbagai problem atau masalah.
Dari pengertian tesebut problematika kemampuan berbicara bahasa Arab
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab pada pembelajaran mata
kuliah al-kalām 3 berarti permasalahan yang terjadi ketika pembelajaran
15
al-kalām 3 berlangsung. Sedangkan problematika pembelajaran yang
penulis maksud dalam skripsi ini yaitu berbagai problem yang dihadapi
mahasiswa ketika berbicara bahasa Arab dalam pembelajaran al-kalām 3.
Belajar bahasa Asing termasuk bahasa Arab bagi mahasiswa
Indonesia, terutama mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta masih dihadapkan pada problematika, baik yang
bersifat linguistik seperti mengenai tata bunyi, kosakata, tata kalimat, dan
tulisan maupun yang bersifat non linguistik yang menyangkut segi
edukatif, sosial budaya dan sosial politik.
Pengajaran bahasa Arab masih relatif kurang didukung faktorfaktor pendidikan dan pengajaran yang memadai. Dikutip dari skripsi
Nur Asiyah, menurut Moch Matsna HS Faktor yang dimaksud disini
adalah faktor tenaga edukatif yang mendukung, faktor sosial budaya,
faktor linguistik bahasa Arab, dan faktor politik dan diplomasi luar
negeri. Diantaranya faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Faktor Edukatif
Pengajaran bahasa Arab masih relative kurang ditopang oleh
faktor-faktor pendidikan pengajaran yang memadai. Yakni faktor
kurikulum (termasuk orientasi dan tujuan, muatan materi, sistem
pembelajarannya serta sistem evaluasi), faktor tenaga edukatif, dan
faktor sarana-sarana yang menunjang.
b.
Faktor Sosial Budaya
Dalam masyarakat kita, pengajaran bahasa Arab masih
diliputi iklim sosial budaya yang menunjang, seperti siaran bahasa
16
lewat radio, dan media cetak yang berbahasa Arab di Indonesia juga
belum memasyarakat.
c.
Faktor Linguistik Bahasa
Selama ini nampaknya masyarakat kita masih cenderung
memiliki kesan, bahwa mempelajari bahasa Arab jauh lebih sulit
daripada mempelajari bahasa asing (bahasa Inggris) itu tergantung
sejauh mana persamaan dan perbedaan aspek-aspek bahasa dari
bahasa pertama dengan aspek-aspek bahasa yang dipelajari (bahasa
asing). Kita ketahui dalam beberapa hal dalam sistem bunyi, kosa
kata, sintaksis, dan simatik bahasa Arab banyak yang membuat
peserta didik menstigma bahwa mempelajari bahasa asing (ternasuk
bahasa Arab) itu sulit.
d.
Faktor Politik dan Diplomasi Luar Negeri
Selama ini sarana politik dan diplomasi luar negeri belum
cukup optimal kita gunakan semisal dalam bentuk kerja sama dalam
bidang yang cukup strategis, seperti halnya di bidang ekonomi dan di
bidang pendidikan. Bahasa Arab sampai detik ini hanya didaya
gunakan dalam rangka pengiriman TKI ke luar negeri. Padahal
dalam hal strategis ini kita bisa banyak mengakses informasi baru
yang lebih menguntungkan guna untuk menstimulasi para pelajar
kita mempelajari bahasa Arab. 16
16
Nur Asiyah, “ Problematika Pembelajaran Maharah Al – Kalam Pada Mata
Pelajaran Bahasa Arab Di Kelas V … hlm. 8 – 9.
17
Disini penulis juga menjelaskan problematika belajar bahasa
asing, yaitu :
a.
Faktor Linguistik
Berbagai
(mahasiswa)
problem
yaitu
yang
dialami
perbedaan-perbedaan
oleh
yang
peserta
didik
menimbulkan
kesulitan dalam belajar bahasa Arab. Perbedaan ini meliputi :
1) Sistem Tata Bunyi (Phonologi)
Sistem tata bunyi bahasa Arab disebut ilmu tajwid alQur’an, yaitu dengan mempelajari “ makharijul huruf “.
2) Tata Bahasa ( Nahwu dan Shorof )
Tata bahasa dalam bahasa Arab disebut dengan ilmu
nahwu dan sharaf, sangat penting peranannya jika ingin
memahami tulisan yang berbahasa Arab.
3) Perbendaharaan Kata ( Mufrodat / Vocabulary )
Perbendaharaan kata dalam bahasa Arab banyak
diperoleh dengan cara mencari pemecahannya (musytaqqaat)
yang hal ini jarang dijumpai dalam bahasa ibu/Nasional.
4) Susunan Kata ( Uslub )
Susunan kata antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia
adalah berbeda dalam peletakan subyek, predikat dan obyek.
5) Tulisan ( Imla’ )
Tulisan bahasa Arab dari kanan ke kiri, itulah yang
membedakan bahasa Arab dengan bahasa lain sekaligus sebagai
problem linguistik yang perlu solusinya. 17
Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, ( Surabaya : Al – Ikhlas,
1992 ), hlm. 44 – 46.
17
18
b.
Faktor Non-Linguistik
Untuk faktor non linguistik terbagi menjadi dua, yaitu
ekologi sosial dan psikologis. Fenomena sosial ( termasuk bahasa )
sangat mempengaruhi terhadap pembinaan pengajaran bahasa Arab.
Apalagi mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, maka
pemahaman bahasa Arab penting sebagai bahasa agama. Bahasa
dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah
kontak bahasa. Sekelompok manusia akan terbiasa menggunakan
suatu bahasa karena membutuhkan komunikasi secara terus-menerus
untuk menyampaikan maksud dan tujuan yang ada dalam hati. 18
Adapun faktor-faktor non linguistik menurut Prof. E. Sadtono
yang dikutip oleh Slamet Rokhiban dalam skripsinya antara lain:
faktor peserta didik (mahasiswa), guru (dosen), materi, waktu,
fasilitas dan sosial. Perinciannya sebagai berikut:
1) Faktor Peserta Didik ( mahasiswa )
Faktor yang berasal dari peserta didik (mahasiswa)
antara
lain
:
latar
belakang pendidikan
peserta
(mahasiswa), motivasi, keuletan, dan emosi / perasaan.
18
Juwairiyah Dahlan, “Metode Belajar…”, hlm. 83.
didik
19
2) Faktor Guru ( dosen )
Faktor ini meliputi kemampuan guru dalam bahasa Arab
itu sendiri yang tidak terlepas dari latar belakang pendidikannya,
kemampuan
dalam
menggunakan
bahasa
Arab,
serta
kemampuan memenej materi sebelum melakukan kegiatan
belajar-mengajar.
3) Faktor Metode
Metode merupakan faktor yang terpenting meskipun
demikian tidak ada metode yang paling baik untuk pengajaran
bahasa asing. Setiap metode mempunyai kelemahan dan
kelebihan masing-masing.
4) Faktor Materi
Materi tersebut seyogyanya sesuai dengan perkembangan
dan kemampuan peserta didik.
5) Faktor Waktu
Waktu merupakan faktor yang sangat menentukan dalam
pembelajaran bahasa. Semakin tinggi frekuensi belajar maka
semakin baik hasilnya.
6) Faktor fasilitas
Yang dimaksud fasilitas disini adalah sarana yang
menunjang proses belajar-mengajar bahasa Arab seperti bukubuku bahasa Arab, perpustakaan dan laboratorium.
20
7) Faktor Sosial
Yang dimaksud faktor sosial disini adalah situasi dan
kondisi dimana bahasa asing itu diajarkan. 19
Disamping faktor linguistik dan non linguistik, ada beberapa
faktor internal yang dapat mempengaruhi pembelajaran bahasa Arab,
diantaranya adalah aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan
aspek psikologis (yang bersifat ruhaniah) seperti intelegensi, minat,
dan motivasi. Selain faktor internal tersebut, ada dua faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi pembelajaran bahasa Arab, yakni
lingkungan sosial dan non sosial. 20
F. Metode Penelitian
1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif, metode kualitatif
digunakan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.
Partisipan di sini yaitu orang-orang yang diajak berwawancara,
diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan
persepsinya. Data diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari
partisipan, dan melalui penguraian “pemaknaan partisipan” tentang
19
Slamet Rokhiban, Problematika Belajar Mengajar Bahasa Arab di kelas X Madrasah
Aliyah Negeri Maguwoharjo, Yogyakarta, skripsi, (Yogyakarta : Perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga), 2005 hlm. 21-23.
20
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, ( Malang : Misykat,
2005 ),hlm. 138.
21
situasi-situasi dan peristiwa-peristiwa yang dialami ketika penelitian
berlangsung. 21
Sedangkan untuk jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang datanya
diperoleh dengan melakukan survey di lapangan atau lokasi penelitian.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci tentang
problematika kemampuan berbicara bahasa Arab mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab pada pembelajaran mata kuliah al-kalām 3,
maka penulis mengadakan penelitian di lapangan untuk mengumpulkan
data yang merupakan data primer, sedangkan data sekundernya
bersumber dari penggalian dan penulusuran berupa buku dan catatan
lainnya yang dinilai memiliki hubungan serta dapat mendukung
pemecahan masalah dan pencarian kebenaran dalam skripsi ini. 22
2.
Sumber Data
Adapun secara keseluruhan, yang dipandang dapat dijadikan
sumber dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah :
a.
Dosen al-kalām 3 Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga.
b.
Karyawan (yang dianggap penting dalam penelitian ini).
c.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab yang mengambil mata kuliah
al-kalam 3 tahun akademik 2014 – 2015.
21
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2010 ), hlm. 94.
22
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal , (Jakarta : Bina Aksara,
1996), hlm. 28
22
Karena banyaknya mahasiswa PBA, maka untuk itu digunakan
tehnik sampel. Pengambilan sampel pada penelitian ini dikarenakan
adanya keterbatasan tenaga dan waktu. Maka peneliti menggunakan
sampel yang diambil dari populasi ini. Hasil dari apa yang telah
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi betul – betul
representative (mewakili).23
3.
Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data
Secara garis besar tehnik pengumpulan data yang akan penulis
gunakan adalah sebagai berikut :
a.
Tehnik Observasi
Adapun observasi atau pengamatan yang dilakukan adalah
observasi partisipatif yaitu pengamat ikut serta dalam kegiatan yang
sedang berlangsung.
Tehnik
observasi
ini
dimaksudkan
terutama
untuk
mengetahui proses pembelajaran mahārah al-kalām 3 mahasiswa
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun akademik 2014-2015 serta untuk
menghimpun data tentang pembelajaran al-kalām 3 ditinjau dari segi
hambatan, metode, sarana dan prasarana .
23
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung : Alfabeta 2008), hlm. 118.
23
b.
Tehnik Wawancara
Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara bebas,
dimana pewawancara dapat menanyakan apa saja, tetapi juga
mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.
24
Tehnik ini
digunakan untuk mencari tahu tentang problematika kemampuan
berbicara bahasa Arab mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
pada pembelajaran mata kuliah al-kalām 3, dari segi metode yang
digunakan, sarana dan prasana, serta faktor-faktor yang mendukung
dan menghambat proses pembelajaran al-kalām 3 mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun akademik 20142015. Selain itu tehnik ini juga difungsikan untuk mencari tahu
tentang upaya mengatasi problematika kemampuan berbicara bahasa
Arab
mahasiswa
Jurusan
Pendidikan
Bahasa
Arab
pada
pembelajaran mata kuliah al – kalām 3 mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun akademik 2014 – 2015.
c.
Tehnik Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari
data mengenai suatu hal atau
variable berupa catatan, transkip,
buku, majalah, agenda dan sebagainya.
24
25
Pengumpulan data melalui
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2002), cet. Ke-12, hlm. 132.
25
Suharsimi Arikunto , “Prosedur Penelitian…”, hlm. 231.
24
tehnik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil
observasi dan wawancara.
Beberapa data yang akan dihimpun dengan menggunakan
tehnik ini adalah dokumen-dokumen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan serta dokumen-dokumen Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
tahun akademik 2014-2015, antara lain buku profil Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, serta profil Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab, dan arsip-arsip lain sebagai pelengkap data dalam penulisan
laporan.
d.
Tehnik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk
mengklasifikasi dan mengelompokkan data. Menurut prof. Dr.
Sugiono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan mengatakan
bahwa analisis data adalah “proses mencari data dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data
kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan
sintesa, dan menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. 26
Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis data
kualitatif dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
26
253.
Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada , 2011) , hlm.
25
1) Pengumpulan data dan pengecekan
2) Reduksi data
3) Penyajian data
4) Penyimpulan.27
4.
Uji Keabsahan Data
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif
menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Pada
penelitian kualitatif ini menggunakan kreadibilitas yang dilakukan
dengan trianggulasi. Dalam pengujian kreadibiltas trianggulasi diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu.28 Tehnik trianggulasi yang peneliti gunakan adalah
trianggulasi tehnik, yaitu tehnik pengumpulan data yang berbeda-beda
untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dengan demikian, maka
data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas, dan pasti. 29
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan dalam memahami skripsi ini, maka
penulis membagi pembahasan menjadi empat bab, yaitu :
BAB I: berisi tentang gambaran umum penelitian yang mencakup
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
telaah pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
27
Mohammad Ainin, Metodologi Penelitian Bahasa Arab (Surabaya: Hilal Pustaka,
2010), hlm. 134.
28
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung : Alfabeta 2008), hlm. 372.
29
Sugiyono,” Metode Penelitian Pendidikan… “, hlm 373.
26
BAB II: berisi tentang gambaran umum Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan khususnya Jurusan Pendidikan Bahasa Arab yang mencakup letak
geografisnya, sejarah singkat berdirinya, struktur organisasi, keadaan dosen
dan mahasiswa, struktur organisasi serta sarana dan prasarana yang
menunjang.
BAB III: berisi tentang analisi dan pembahasan problematika
kemampuan berbicara mahasiswa Jurusan PBA dalam pembelajaran dalam
mata kuliah al-kalām 3, faktor pendukung dan faktor penghambat
pembelajaran al – kalām 3, serta upaya mengatasi problematika
pembelajarann dalam mata kuliah al-kalām 3.
BAB IV:
berisi tentang penutup meliputi kesimpulan dari hasil
penelitian yang peneliti lakukan, masukan dan saran-saran, serta kata
penutup.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang penulis kemukakan dalam bab
sebelumnya tentang Problematika Kemampuan Berbicara Bahasa Arab
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Pada Pembelajaran Mata Kuliah
Al-Kalām 3 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta Tahun Akademik 2014-2015, maka penulis merumuskan
kesimpulan secara garis besar adalah sebagai berikut:
1.
Problematika kemampuan berbicara bahasa Arab mahasiswa Jurusan
PBA saat pembelajaran mata kuliah al-kalām 3 yaitu:
a.
Problem Linguistik
1) Mahasiswa belum mempunyai kosa kata yang memadai.
2) Mahasiswa masih sulit dalam penggunaan kaidah-kaidah bahasa
arab.
b.
Problem Non Linguistik
1) Latar belakang pendidikan mereka yang berbeda-beda.
2) Kurangnya rasa percaya diri dari diri mahasiswa untuk berbicara
bahasa Arab.
83
84
2.
Faktor pendukung serta faktor penghambat yang dialami mahasiswa
Jurusan PBA pada pembelajaran mata kuliah al-kalām 3:
a.
Faktor Pendukung
1) Ruangan belajar yang memadai sehingga membuat mahasiswa
nyaman dalam belajar.
2) Adanya dosen qualified dalam bidang kebahasaan.
3) Adanya kerja sama dengan instansi Luar Negeri yang bertujuan
untuk menciptakan mahasiswa PBA yang kompeten dalam
bidangnya.
b.
Faktor penghambat
1) Tidak adanya sarana prasarana yang mendukung dalam
pembelajaran al-kalam, seperti adanya lingkungan berbahasa
(bi’ah lughowiyah).
2) Alokasi waktu yang sangat singkat, sehingga dirasa kurang
untuk pembelajaran al-kalam.
3.
Upaya mengatasi problematika kemampuan berbicara bahasa arab
mahasiswa Jurusan PBA pada pembelajaran mata kuliah al-kalam 3
yaitu:
a. Dosen selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada mahasiswa
untuk tidak takut salah dan memikirkan kaidah-kaidahnya ketika
berbicara bahasa Arab di depan kelas.
b. Dosen memberikan apresiasi yaitu berupa nilai bagi mahasiswa yang
berperan aktif dalam pembelajaran al-kalām 3.
85
c. Mahasiswa berani melakukan/mempraktekkan berbicara bahasa Arab
dengan menghilangkan rasa malu dan takut salah.
d. Rajin menambah perbendaharaan kosa kata dengan cara bertanya
pada teman atau dosen.
e. Menciptakan lingkungan dalam suasana berbahasa Arab (bi’ah
lughowiyah).
B. Saran
Pada akhir skripsi ini, penulis ingin memberikan saran sebagai bahan
masukan dan pertimbangan bagi peneliti di bidang pendidikan selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum cukup mampu menjelaskan
permasalahan secara komprehensif, karena keterbatasan kemampuan yang
penulis miliki untuk menyajikan sebuah karya yang sempurna. Untuk itu,
penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Arab
diharapkan lebih mendalam lagi dalam menjelaskan permasalahan, supaya
peniliti selanjutnya dapat menemukan penemuan baru, penemuan yang belum
pernah ditemukan oleh peneliti sebelumnya.
Kepada seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
hendaknya harus lebih banyak berlatih dan mempraktekkan sendiri dalam
berbicara bahasa Arab, sehingga mereka bisa menciptakan lingkungan
berbahasa (bi’ah lughowiyah). Sedangkan untuk dosen sebaiknya ketika
mengajar menggunakan bahasa Arab, supaya mahasiswa bisa tertuntut untuk
berusaha memahami dan terbiasa menggunakan bahasa Arab.
86
C. Penutup
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan taufiq hidayah serta inayah-Nya, sehingga peneliti bisa
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan berbagai keterbatasan yang
dimilikinya.
Namun peneliti hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan,
sehingga peneliti mengakui masih terdapat banyak kesalahan dalam penulisan
skripsi ini, baik dari segi penulisan, isi penulisan, maupun dalam hal
penyajian, ataupun dari segi yang lain. Semua kesalahan semata-mata datang
dari penulis, sedangkan kebenaran mutlak datang dari Allah SWT.
Oleh karena itu, semua masukan yaang berupa kritik dan saran
membangun
tanggungjawab
sangatlah
penulis
penulis
atas
harapkan
penelitian
yang
sebagai
perwujudan
telah
dilakukan.
Daftar Pustaka
Ainin, Moh, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, Surabaya : Hilal Pustaka, 2010
Asiyah, Nur, Problematika Pembelajaran Maharah Al-Kalam Pada Mata
Pelajaran Bahasa Arab Di Kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif
Giriloyo II Tahun Pelajaran 2012-2013, Skripsi mahasiswa UIN Sunan
Kalijaga Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2013
Arikunto, Suharsimi, Prof., Drs., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta : PT Bina Aksara,2006
Dahlan, Juwariyah, Metodologi Belajar Mengajar Bahasa Arab, Surabaya : AlIkhlas, 1992
Effendy, Fuad, Ahmad, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Malang : Misykat,
2005
Evaluasi Diri Program Studi (S1) , Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005
Fadillah, Nafi’atul, Hubungan Antara Penyesuaian Sosial Dengan Prestasi Belajar
Bahasa Arab Di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah
Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun Akademik
2013/2014,Skripsi mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, 2014
Hamalik, Oemar, Dr., Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 1995
Hamid, Abdul, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, Malang : UIN – Maliki
Press, 2010
Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung : PT Remaja
Rosda, 2009
Izzan, Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Humaniora,
2009
Junus, Mahmud, Metodik Khusus Bahasa Arab (Bahasa Al-Qur’an), Jakarta:
Hidakarya Agung, 1983
Mahsun, Prof. Dr. M. S, Metode Penelitian Bahasa, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2011
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta : Bina Aksara,
1996
Muna, Wa, Metodologi Bahasa Arab, Yogyakarta: Teras, 2011
Mustofa, Syaiful, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif , Malang : UIN
Maliki Press, 2011
Mustofa, Bisri, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Malang : UIN
Maliki Press, 2011
Mulyasa,
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi,
Konsep,
Karakteristik
dan
Implementasi, Bandung : PT Remaja Kompetensi, 2002
Mulyasa, Dedy, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2011
Muniroh, Nailil, Problematika Pembelajaran Maharah Al-Kitabah Di Kelas V
The Comprehensive Islamic Lab School Pondok Pesantren Wahid Hasyim
Gaten Yogyakarta, Skripsi mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, 2010
Nurhayatun, Sofia, Ika, Problematika Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dalam Berbicara (Muhadasah) di
Lingkungan Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Skripsi mahasiswi
UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2007
Rokhiban, Slamet, Problematika Belajar Mengajar Bahasa Arab di Kelas X
Madrasah Aliyah Negeri Maguwoharjo Yogyakarta, Skripsi UIN Sunan
Kalijaga, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2005
Rustika, Eka, Yuniar, Upaya Penciptaan Bi’ah Lughawiyah melalui Optimalisasi
Pembelajaran Al-kalam di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Studi Kasus
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Angkatan Tahun 2011/2012), Skripsi
mahasiswi, UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
2014
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008
Sukmadinata, Syaodih, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010
Sumardi, Mulyanto, Pengajaran Bahasa Asing (Sebuah Tinjauan Dari Segi
Metodologi), Jakarta: Bulan Bintang, 1974
Tim Penyusun, Panduan Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Tahun
2013, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013
Ustman, Basyirudin, M. , Nurdin, Syafrudin, Guru Profesional dan Implementasi
Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press, 2002
Lampiran I
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
A. Panduan Wawancara
1. Dosen pengampu mata kuliah al-kalām 3
a. Apa problem yang bapak hadapi ketika mengajar al-kalām 3?
b. Bagaimana upaya bapak untuk mengatasi problem tersebut?
c. Bagaimana upaya bapak untuk menumbuhkan semangat mahasiswa
dalam berbicara bahasa Arab saat pembelajaran al-kalām 3 terutama
bagi mahasiswa yang kemampuan bahasa Arabnya rendah?
d. Bagaimana respon bapak jika ada mahasiswa yang berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia saat pembelajaran al-kalām 3?
e. Menurut bapak, apa faktor penghambat bagi mahasiswa Jurusan PBA
dalam berbicara bahasa Arab?
f.
Menurut bapak, bagaimana upaya mengatasi problematika
kemampuan berbicara bahasa Arab bagi mahasiswa Jurusan PBA?
2. Mahasiswa Jurusan PBA yang mengikuti mata kuliah al-kalām 3
a. Darimana asal sekolah?SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
b. Kapan anda mulai belajar bahasa Arab?
c. Apa motivasi anda untuk belajar bahasa Arab?
d. Apa mata kuliah yang anda sukai? Dan bagaimana pendapat anda
tentang mata kuliah al-kalām 3?
e. Apakah ketika pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
f. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
g. Dengan siapa anda latihan berbicara bahasa Arab?
h. Apa kesulitan yang anda alami ketika berbicara bahasa Arab?
i. Bagaimana upaya anda untuk meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa Arab?
j. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk
memotivasi agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan
baik dan lancar?
B. Panduan Observasi
1. Gambaran umum Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
2. Sarana dan prasarana di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
3. Keadaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
4. Proses pembelajaran mata kuliah al-kalām 3
C. Panduan Dokumentasi
1. Struktur organisasi di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
2. Jumlah dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
3. Jumlah karyawan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
4. Jumlah mahasiswa di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
5. Jumlah mata kuliah wajib dan pilihan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Lampiran II
CATATAN LAPANGAN 1
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Jum’at, 3 Oktober 2014
Jam
: 13.40 WIB
Lokasi
: Ruang kelas 106
Sumber Data
: Siti Maryam (mahasiswa PBA Smt 5)
1. Darimana asal sekolah mb Maryam? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
Dari SMA N 1 Pagaden, aku nggak ada basic pesantren mb.
2. Terus sejak kapan mb belajar bahasa Arab?
Emmm, sejak MTs di YPAA Cipulus Purwakarta.
3. Apa motivasi mb belajar bahasa Arab?
Mmm, motivasinya apa ya? Pengen lebih menguasai kaidah-kaidah bahasa
Arab.
4. Apa mata kuliah yang mb sukai? Bagaimana menurut mb tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Apa ya? Banyak sih, tapi yang paling seneng ilmu pendidikan, sedikit suka
al-kalām 3, menurut aku, penyampaian materi cukup dimengerti, nggak bikin
tegang, santai.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Ya tergantung, kadang aktif kadang nggak.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di pondok, waktu luang.
7. Dengan siapa mb Maryam latihan berbicara bahasa Arab?
Teman-teman sekelas, teman pondok, banyak lah.
8. Apa kesulitan yang mb alami ketika berbicara bahasa Arab?
Kesulitannya mungkin dari qaidah-qaidah bahasa Arab, malu kalau saat maju.
9. Bagaimana upaya mb Maryam untuk meningkatkan kemampuan
berbicara bahasa Arab?
Harus banyak praktik berbicara bahasa Arab.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Bagus, jadi biar terbiasa berbahasa Arab.
CATATAN LAPANGAN 2
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Jum’at, 3 Oktober 2014
Jam
: 13.40 WIB
Lokasi
: Ruang kelas 106
Sumber Data
: Zanu M (mahasiswa PBA Smt 5)
1. Darimana asal sekolah mb Zanu? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
MAN 2 Yogyakarta
2. Terus sejak kapan mb belajar bahasa Arab?
MTs di Krapyak Ali Maksum
3. Apa motivasi mb belajar bahasa Arab?
Pengen bisa aja.
4. Apa mata kuliah yang mb sukai? Bagaimana menurut mb tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Al-qirā’ah. Mmm enak, suka sama bapaknya, cara mengajarnya enak.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Kadang-kadang tergantung keadaan.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Kampus pas al-kalām 3.
7. Dengan siapa mb Zanu latihan berbicara bahasa Arab?
Anak-anak PBA.
8. Apa kesulitan yang mb alami ketika berbicara bahasa Arab?
Kekurangan mufrodat.
9. Bagaimana upaya mb Zanu untuk meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa Arab?
Menghafal mufrodat minimal 5 sehari.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Setuju, biar bisa ngembangin.
CATATAN LAPANGAN 3
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Rabu, 8 Oktober 2014
Jam
: 19.00 WIB
Lokasi
: Ponpes Al-Munawwir Komplek R2
Sumber Data
: Fatimah W (mahasiswa PBA Smt 5)
1. Darimana asal sekolah mb Niar? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
Dari MA Salafiyah Attarmasie
2. Terus sejak kapan mb belajar bahasa Arab?
Sejak MTs di Sabilal Muhtadun, tapi hanya MTs.
3. Apa motivasi mb belajar bahasa Arab?
Nggak tahu, bingung (sambil ketawa).
4. Apa mata kuliah yang mb sukai? Bagaimana menurut mb tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Mmm, apa ya, nggak tahu ya, lumayan sulit, mungkin karena kurang
memahami tentang apa yang dibicarakan dosen.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Nggak aktif karena nggak faham.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di pondok, kampus.
7. Dengan siapa mb Niar latihan berbicara bahasa Arab?
sama dosen, seringnya sama dosen al-kalām.
8. Apa kesulitan yang mb alami ketika berbicara bahasa Arab?
Kurang kosa kata, males ngafalin qaidah-qaidah bahasa Arab, takut salah.
9. Bagaimana upaya mb Niar untuk meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa Arab?
Memiliki kelompok belajar yang dalam kelompok belajar itu saling
berkomunikasi menggunakan bahasa Arab. mendengarkan atau melihat videovideo bahasa Arab, kemauan yang kuat untuk menambah kosa kata bahasa
Arab sehingga memudahkan dalam berbicara bahasa Arab, dan tidak takut
salah ketika berbicara bahasa Arab dan jangan terlalu fokus pada qaidah
nahwu shorofnya karena akan menghambat ketika kita mau mengucapkan
kalimat-kalimat bahasa Arab.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Setuju, Karena membantu untuk lebih bisa berbicara bahasa Arab.
CATATAN LAPANGAN 4
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Kamis, 9 Oktober 2014
Jam
: 12.30 WIB
Lokasi
: Di depan Ruang 106
Sumber Data
: Astri (mahasiswa PBA Smt 5)
1. Darimana asal sekolah mb Astri? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
MA Persis Tarogo Garut adanya pondoknya tapi tidak ada lingkungan bahasa.
2. Terus sejak kapan mb belajar bahasa Arab?
Belajarnya kalau pengenalan dari kelas 3 SD.
3. Apa motivasi mb belajar bahasa Arab?
Biar bisa paham al-qur’ān.
4. Apa mata kuliah yang mb sukai? Bagaimana menurut mb tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Qawāidh, dan al-kalām 3, memotivasi banget, enak.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Kadang ngomong.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di kampus.
7. Dengan siapa mb Astri latihan berbicara bahasa Arab?
Teman.
8. Apa kesulitan yang mb alami ketika berbicara bahasa Arab?
Kurang kosa kata, kurang pede.
9. Bagaimana upaya mb Astri untuk meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa Arab?
Menanamkan sifat percaya diri, mengucapkan kalimat dalam bahasa Arab
yang penting praktik terlebih dahulu, masalah salah/benar urusan belakang.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Setuju, biar bisa ngomong bahasa Arab.
CATATAN LAPANGAN 5
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Kamis, 9 Oktober 2014
Jam
: 12.40 WIB
Lokasi
: Di Depan Ruang 106
Sumber Data
: Arina (mahasiswa PBA Smt 5)
1. Darimana asal sekolah mb Arin? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
Dari SMA N 1 Kota Mungkid.
2. Terus sejak kapan mb belajar bahasa Arab?
Sejak kecil, tapi dapat pelajaran Bahasa Arab di SMP MUH Salam.
3. Apa motivasi mb belajar bahasa Arab?
Seneng aja, soalnya dulu ngefans sama gurunya (sambil ketawa).
4. Apa mata kuliah yang mb sukai? Bagaimana menurut mb tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Yang berbau bahasa Arab. Tegang daripada yang dulu, soalnya majunya
spontan.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Kadang-kadang.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di kos,(tapi Cuma baca-baca).
7. Dengan siapa mb Arin latihan berbicara bahasa Arab?
sama Astri.
8. Apa kesulitan yang mb alami ketika berbicara bahasa Arab?
Kurang kosa kata, bingung mau ngomong apa.
9. Bagaimana upaya mb Arin untuk meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa Arab?
Mempraktekkan mufrodat yang sudah dihafal dalam percakapan sehari-hari.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Setuju, soalnya untuk mengasah kemampuan kita.
CATATAN LAPANGAN 6
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Kamis, 9 Oktober 2014
Jam
: 14.00 WIB
Lokasi
: Ruang Kelas 105
Sumber Data
: Anis K (mahasiswa PBA Smt 7)
1. Darimana asal sekolah mb Anis? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
SMK N 7 Yogyakarta.
2. Terus sejak kapan mb belajar bahasa Arab?
Sejak masuk UIN.
3. Apa motivasi mb belajar bahasa Arab?
Pengen kependidikannya aja, bukan ke Bahasa Arab.
4. Apa mata kuliah yang mb sukai? Bagaimana menurut mb tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Yang berbau umum, kaya psikologi, BK. Al-kalām seru, kita nggak tahu
dikasih tahu, bikin deg-degan karena langsung tunjuk.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Kurang aktif karena terhambat kosa kata.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di kampus saja, kadang pas kumpul teman.
7. Dengan siapa mb Anis latihan berbicara bahasa Arab?
Dengan yang lebih bisa, teman.
8. Apa kesulitan yang mb alami ketika berbicara bahasa Arab?
Karena kurangnya kosa kata dan kaidahnya.
9. Bagaimana upaya mb Anis untuk meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa Arab?
Menghafal mufrodat-mufrodat, praktik akan lebih indah jika bahasa ini
dibarengi dengan belajar nahwu shorof.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Setuju banget, karena membuat kita terbiasa berbahasa Arab, minimal 1 tahun
masuk kaya di UIN Malang.
CATATAN LAPANGAN 7
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Jum’at, 10 Oktober 2014
Jam
: 13.35 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Sumber Data
: Binti K (mahasiswa PBA Smt 5)
1. Darimana asal sekolah mb Binti? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
MAN 2 Madiun.
2. Terus sejak kapan mb belajar bahasa Arab?
Dari MI.
3. Apa motivasi mb belajar bahasa Arab?
Ingin memperdalam al-qur’ān.
4. Apa mata kuliah yang mb sukai? Bagaimana menurut mb tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Psikologi. Al-kalām ini dosennya nggak tegang, lebih ringan, gampang karena
materi bersangkutan dengan kehidupan sehari-hari.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Kurang aktif karena saya lebih suka dengerin dan tanya teman.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di kampus.
7. Dengan siapa mb Binti latihan berbicara bahasa Arab?
Dengan teman.
8. Apa kesulitan yang mb alami ketika berbicara bahasa Arab?
Kurang mufrodat dan penggunaan qaidah.
9. Bagaimana upaya mb Binti untuk meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa Arab?
Menyempatkan waktu dalam sehari untuk mengulang kembali mufrodatmufrodat yang sudah di hafal untuk lebih meningkatkan hafalan.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Sangat setuju, mungkin jalan kita untuk mempraktekkan supaya terbiasa kaya
di pesantren.
CATATAN LAPANGAN 8
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Jum’at, 10 Oktober 2014
Jam
: 13.45 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Sumber Data
: Beta Isrina (mahasiswa PBA Smt 5)
1. Darimana asal sekolah mb Beta? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
SMA Budi Utomo
2. Terus sejak kapan mb belajar bahasa Arab?
Dari kuliah
3. Apa motivasi mb belajar bahasa Arab?
Birrul wālidain, biar bisa ke Luar Negeri.
4. Apa mata kuliah yang mb sukai? Bagaimana menurut mb tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Lebih suka perencanaan, yang umum, kalau yang Arab al-qirā’ah. Enak,
nggak tegang.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Diam aja, tapi kalau pas sesi tanya jawab kadang tanya.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di kampus.
7. Dengan siapa mb Beta latihan berbicara bahasa Arab?
Dengan teman.
8. Apa kesulitan yang mb alami ketika berbicara bahasa Arab?
Malu, karena nggak ada basic pesantren, takut salah.
9. Bagaimana upaya mb Beta untuk meningkatkan kemampuan berbicara
bahasa Arab?
Mencoba untuk lebih berani dalam berbicara bahasa Arab.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Nggak setuju, takut nggak bisa ngomong.
CATATAN LAPANGAN 9
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Jum’at, 10 Oktober 2014
Jam
: 15.10 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Sumber Data
: Yasin A (mahasiswa PBA Smt 7)
1. Darimana asal sekolah mas Yasin? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
MAN Purwokerto
2. Terus sejak kapan mas belajar bahasa Arab?
Pas MAN, fahamnya cepet.
3. Apa motivasi mas belajar bahasa Arab?
Hhmmm,,,, apa ya???? (sambil ketawa).
4. Apa mata kuliah yang mas sukai? Bagaimana menurut mas tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Metopen 3. Monoton.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Diam, kadang-kadang tanya.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di kampus.
7. Dengan siapa mas Yasin latihan berbicara bahasa Arab?
Dengan teman dan dosen.
8. Apa kesulitan yang mas alami ketika berbicara bahasa Arab?
Cari mufrodat.
9. Bagaimana upaya mas Yasin untuk meningkatkan kemampuan
berbicara bahasa Arab?
Menghafal mufrodat dan latihan bebicara bahasa Arab.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Setuju, tapi kalau saya sudah keluar, soalnya kalau nggak dari dini susah.
CATATAN LAPANGAN 10
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Jum’at, 10 Oktober 2014
Jam
: 15.20 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Sumber Data
: Encep Apip (mahasiswa PBA Smt 5)
1. Darimana asal sekolah mas Encep? SMA/SMK/MAN/MA(PONPES)?
MAN Tasik Bahrul Ulum KH. Bustomi
2. Terus sejak kapan mas belajar bahasa Arab?
Mulai MTs.
3. Apa motivasi mas belajar bahasa Arab?
Karena senang belajar Bahasa Arab.
4. Apa mata kuliah yang mas sukai? Bagaimana menurut mas tentang
pembelajaran al-kalām 3 ini?
Metopen 3. Kadang-kadang menjenuhkan, terlalu monoton.
5. Apakah saat pembelajaran al-kalām 3 anda aktif?
Nggak, Cuma mendengarkan.
6. Dimana punya kesempatan latihan berbicara bahasa Arab?
Di pondok.
7. Dengan siapa mas Yasin latihan berbicara bahasa Arab?
Dengan teman dan ustadz.
8. Apa kesulitan yang mas alami ketika berbicara bahasa Arab?
Kurang menguasai mufrodat. Kurang pede.
9. Bagaimana upaya mas Yasin untuk meningkatkan kemampuan
berbicara bahasa Arab?
Menciptakan lingkungan bahasa Arab (bi’ah lughawiyah). Tanpa adanya
(bi’ah lughawiyah) kemampuan berbicara menggunakan bahasa Arab sulit
untuk tercapai.
10. Menurut anda, Bagaimana jika Jurusan PBA menerapkan sistem
lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah) dengan tujuan untuk memotivasi
agar mahasiswa mampu berbicara bahasa Arab dengan baik dan lancar?
Setuju, karena memang selama ini Jurusan bahasa tetapi kenyataannya nggak
kaya ada bahasanya.
CATATAN LAPANGAN 11
Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari/Tanggal
: Jum’at, 10 Oktober 2014
Jam
: 15.30 WIB
Lokasi
: Di Ruang Dosen
Sumber Data
: Dr. H. Ahmad Janan Asifuddin, M.A (dosen
mata kuliah al-kalām 3)
1. Apa problem yang bapak hadapi ketika mengajar al-kalām 3?
Pertama heterogenitas, ada yang sudah punya bekal, ada yang belum, kalau
yang sudah ada bagus, dan apalagi kalau mau praktik.
2. Bagaimana upaya bapak untuk mengatasi problem tersebut?
Upayanya bagaimana mereka mau praktik, jangan takut salah dalam berbicara
bahasa Arab, karena dalam prosentase penilaian praktek berbicara dalam tiap
pertemuan 50%, lebih tinggi daripada UTS dan UAS.
3. Bagaimana upaya bapak untuk menumbuhkan semangat mahasiswa
dalam berbicara bahasa Arab saat pembelajaran al-kalām 3 terutama
bagi mahasiswa yang kemampuan bahasa Arabnya rendah?
Pada dasarnya mereka semangat. Hanya saja ada beberapa mahasiswa yang
nggak mau berusaha untuk praktik berbicara bahasa Arab di depan kelas,
padahal kan tujuannya kembali kepada diri mahasiswa masing-masing.
4. Bagaimana respon bapak jika ada mahasiswa yang berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia saat pembelajaran al-kalām 3?
Diingatkan untuk tetap memakai bahasa Arab, jangan takut salah.
5. Menurut bapak, apa faktor penghambat bagi mahasiswa Jurusan PBA
dalam berbicara bahasa Arab?
Terpacu pada qawaidh, dalam belajar al-kalām itu qawaidh ditunda dulu, mau
tidak mau harus latihan. Seharusnya bahasa Arab yang baik itu di asramakan,
tetapi pada kenyataannya di Jurusan PBA ini belum memiliki asrama untuk
menciptakan lingkungan bahasa.
6.
Menurut bapak, bagaimana upaya mengatasi problematika kemampuan
berbicara bahasa Arab bagi mahasiswa Jurusan PBA?
Untuk mengatasinya harus banyak latihan, banyak praktik, bahkan ketika
melamun saja perlu menggunakan bahasa Arab.
CATATAN LAPANGAN 12
Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari/Tanggal
: Kamis,2 Oktober 2014
Jam
: 12.30 – 14.10 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Kelas
:C
Nama Dosen
: Dr. H. Janan Asifuddin, M.A,
Hasil Observasi:
Kegiatan perkuliahan dimulai pukul 12.30 WIB, akan tetapi masih ada
beberapa mahasiswa yang terlambat. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai,
dosen memberikan absen kepada mahasiswa terlebih dahulu, setelah itu dosen
menulis materi pembelajaran pada hari itu, dan mahasiswa mencatat materi
tersebut. Adapun materi pada hari itu yaitu Kalimat Pasif. Dosen lebih sering
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Arab. Saat ada
mahasiswa yang bertanya misalnya tentang kosa kata dosen pun meresponnya
menggunakan bahasa Indonesia.
Setelah selesai menulis materi, dosen menunjuk salah satu mahasiswa
yaitu Fatimah untuk maju ke depan menjawab soal tentang Kalimat Pasif.
Kemudian dosen mengoreksi jawaban, dan mencoba memanggil mahasiswa lain
melalui absen untuk menjawab soal. Ketika melihat masih ada mahasiswa yang
belum faham dengan materi tersebut dosen menjelaskan kembali materinya dan
menjelaskan tentang peletakkan dhomir.
Usai menjelaskan materi, dosen meminta empat mahasiswa untuk
berbicara di depan kelas dengan tema “" ‫ حياتىأهداف‬. Mahasiswa yang diminta
untuk maju tampak kurang persiapan. Terbukti ketika maju di depan, mereka
bingung mau menyampaikan apa. Tetapi audience berusaha untuk antusias karena
akan menambah nilai mereka ketika mau bertanya dan berusaha aktif.
Saat pembelajaran berlangsung, ada beberapa mahasiswa yang sibuk
bermain HP, ada juga yang ngobrol dengan temannya. Kegiatan perkuliahan
berakhir pada pukul 14.10 WIB. Dosen mengakhiri kegiatan dengan salam.
CATATAN LAPANGAN 13
Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari/Tanggal
: Jum’at, 3 Oktober 2014
Jam
: 13.30 – 15.10 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Kelas
:A
Nama Dosen
: Dr. H. Janan Asifuddin, M.A,
Hasil Observasi:
Kegiatan perkuliahan dimulai pukul 13.30 WIB, semua mahasiswa sudah
berada di dalam kelas. Sebelum membuka pelajaran dosen langsung menulis soalsoal dengan materi yang sama dengan hari sebelumnya. Kemudian salam dan
memberikan presensi kepada mahasiswa.
Sebelum meminta mahasiswa untuk menjawab soal, dosen menjelaskan
materinya terlebih dahulu supaya mahasiswa lebih cepat faham dan mudah untuk
menjawab soalnya. Setelah itu, dosen bertanya kepada mahasiswa jika sudah
faham diminta untuk maju ke depan menjawab soal yang ada di papan tulis.
Tetapi tidak ada yang maju akhirnya dosen menunjuk salah seorang mahasiswi
untuk menjawab soal.
Dosen meminta kepada mahasiswa untuk maju ke depan dan berbicara
tentang “" ‫ حياتىأهداف‬. Karena menunjuknya secara spontan mahasiswa terlihat
belum siap, karena mereka berfikir minggu yang lalu sudah maju, sehingga tidak
mempersiapkan tema yang baru. Adapun yang maju pada hari itu adalah Zizah,
Yasin, Ummi Salamah, Handayani, Abdul Kahfi (aktif). Setelah maju ada sesi
tanya jawab, tetapi pada hari itu audience tidak seaktif pada hari sebelumnya.
Setelah sesi tanya jawab selesai, dosen mengoreksi kalimat-kalimat yang
salah, dan mengulang kembali materi yang telah disampaikan kemudian menutup
pembelajaran pada hari itu dengan salam.
CATATAN LAPANGAN 14
Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari/Tanggal
: Kamis, 9 Oktober 2014
Jam
: 12.45 – 13.40 WIB
Lokasi
: Di Ruang 105
Kelas
:C
Nama Dosen
: Dr. H. Janan Asifuddin, M.A,
Hasil Observasi:
Kegiatan perkuliahan pada hari itu terlambat 15 menit yaitu menjadi pukul
12.45 WIB. Pembelajaran pada hari itu agak sempat bingung karena ruangan yang
biasa digunakan untuk kuliah dipakai untuk acara lomba Bahasa Arab.
Seperti biasa dosen menulis materi sebelum membuka pelajaran. Adapun
materinya yaitu “‫ ”األصوات‬. Mahasiswa yang masuk pada hari itu lebih sedikit dari
biasanya, dikarenakan banyak mahasiswa yang menjadi panitia perlombaan
Bahasa Arab dan ada juga yang berfikir libur karena ruangannya digunakan
lomba.
Walaupun demikian, dosen tetap mempersilahkan kepada mahasiswa yang
ingin maju ke depan untuk menambah nilai. Tema yang diceritakan mahasiswa
yaitu tentang Kegiatan Sehari-hari dan Tujuan Hidup. Audience saat itu kurang
memperhatikan apa yang diceritakan temannya di depan kelas, karena ruangannya
terlalu bising oleh speaker lomba yang ada di ruang sebelah.
Kurangnya kondusif pembelajaran saat itu membuat dosen dan mahasiswa
nggak berkonsentrasi dalam belajar mengajar. Akhirnya dosen menutup
pembelajaran lebih awal dari biasanya yaitu 13.40 WIB.
CATATAN LAPANGAN 15
Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari/Tanggal
: Jum’at, 10 Oktober 2014
Jam
: 14.00 – 15.10 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Kelas
:A
Nama Dosen
: Dr. H. Janan Asifuddin, M.A,
Hasil Observasi:
Seperti kemarin ruangan masih digunakan untuk lomba, sehingga waktu
terbuang untuk mencari ruangan yang kosong. Pada akhirnya ketika dosen
meminta pihak TU untuk mencarikan ruangan, panitia lomba dimohon untuk
pindah ruangan. Pelajaran dimulai pukul 14.00 WIB terlmbat setengah jam dari
jadwalnya.
Pada awal pembelajaran dosen menulis materi yang sama dengan kemarin
yaitu “‫”األصوات‬. Disela-sela mahasiswa menulis materi, dosen menjelaskan materi
pada hari itu. Kemudian meminta mahasiswa untuk maju ke depan bercerita
menggunakan bahasa Arab, mahasiswa yang ditunjuk yaitu Fida, Binti, dan Niar.
Setelah mahasiswa maju, dosen mengoreksi kalimat yang salah dan memberikan
masukan.
Dosen dan mahasiswa saling tanya jawab terkait materi tersebut dan kata
sambung. Saat pembelajaran ada mahasiswa yang bermain HP dan ngobrol sendiri
dengan temannya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dosen pada pukul 15.10 WIB.
CATATAN LAPANGAN 16
Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari/Tanggal
: Kamis, 16 Oktober 2014
Jam
: 12.40 – 14.10 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Kelas
:C
Nama Dosen
: Dr. H. Janan Asifuddin, M.A
Hasil Observasi:
Dosen hadir terlambat 10 menit dari waktu yang telah ditentukan, yaitu
pukul 12.30 WIB. Sebelum dosen hadir, sudah banyak mahasiswa yang hadir.
Dosen langsung memulai pembelajaran dengan salam.
Minggu ini adalah minggu terakhir sebelum UTS. Dosen menunjuk
mahasiswa untuk menyusun Kalimat Pasif
dengan tujuan sambil mengulang
materi yang telah lalu. Setelah itu dosen meminta mahasiswa untuk berbicara di
depan kelas, pada saat itu ada tujuh mahasiswa yang ditunjuk. Kegiatan
pembelajaran diakhiri pada pukul 14.10 WIB.
CATATAN LAPANGAN 17
Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari/Tanggal
: Kamis, 6 November 2014
Jam
: 12.50 – 14.13 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Kelas
:C
Nama Dosen
: Dr. H. Janan Asifuddin, M.A
Hasil Observasi:
Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 12.50 WIB. Dosen menuliskan soal
tentang Isim Isyārah. Kemudian meminta mahasiswa untuk maju ke depan
menulis jawabannya. Mahasiswa yang ditunjuk yaitu Desy, Azizi, dan Mardiyana.
Dosen dengan mahasiswa mengoreksi bersama jawaban yang telah ditulis
di papan tulis sekalian menjelaskan materi yang akan dijelaskan pada hari itu
terkait Isim Isyārah, Mubtada’-Khobar, Shifat-Maushuf, dan Mudhof-Mudhof
Ilaih. Setelah itu dosen meminta mahasiswa untuk bercerita di depan seperti
mingu-minggu lalu dengan tema “Yogyakarta dan ‫”اللغة العربية‬. Adapun mahasiswa
yang maju yaitu Ummul, dia mahasiswi yang memiliki nilai bagus ketika UTS,
Tri, Wachid, dan Dyah.
Seperti yang telah lalu, ada sesi tanya jawab antara mahasiswa yang di
depan dengan audience. Adapun mahasiswa yang bertanya yaitu Lita, Fatimah
(aktif), Lina, Rahmat (aktif), Wachid (aktif), Fikri, Akhwat, Tari, Desy, Nur, dan
Mela. Seusai tanya jawab, dosen mengoreksi kalimat yang salah dan memberikan
masukan.
Sebelum menutup pembelajaran dosen menunjuk secara spontan tentang
materi yang telah dijelaskan dan menanyakan apa ada kosa kata yang dianggap
sulit oleh mahasiswa, contohnya “saya terpaksa bahasa Arabnya ‫”أنا أضطر‬.
Kemudian dosen menutup pembelajaran dengan salam pada pukul 14.13 WIB.
CATATAN LAPANGAN 18
Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari/Tanggal
: Jum’at, 7 November 2014
Jam
: 13.45 – 15.15 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Kelas
:A
Nama Dosen
: Dr. H. Janan Asifuddin, M.A
Hasil Observasi:
Kegiatan perkuliahan dimulai pukul 13.45 WIB, akan tetapi masih ada
mahasiswa yang terlambat. Hari ini adalah hari pasca UTS, dosen bertanya
tentang UTS yang telah dilalui mahasiswa.
Dosen menulis soal tentang Isim Isyārah. Materi pada hari itu yaitu Isim
Isyārah,
Mubtada’-Khobar,
Shifat-Maushuf,
dan
Mudhof-Mudhof
Ilaih.
Kemudian meminta kepada mahasiswa untuk mengerjakan soalnya. Mahasiswa
yang maju mengerjakan soal yaitu Siti dan Ulin. Setelah mongoreksi pekerjaan
mahasiswa, ada sesi tanya jawab terkait materi tersebut. Mahasiswa yang bertanya
yaitu Garnis (aktif),Dombo, Masruroh, Kahfi, Ulin. Untuk mahasiswa yang di
tunjuk secara spontan yaitu Kamidah, Imah, Azmi, dan Fatimah.
Seperti biasa dosen memanggil mahasiswa untuk maju ke depan, pada hari
itu hanya ada tiga mahasiswa yang maju dikarenakan waktunya terpotong untuk
menjelaskan dan sesi tanya jawab. Mahasiswa tersebut yaitu Adam, Sri, dan
Maryam.
Untuk menambahkan perbendaharaan kosa kata, dosen memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya terkait kosa kata yang asing,
contohnya “ apa-apaan bahasa Arabnya ‫ "ماالمقصود‬. setelah itu, dosen menutup
pembelajaran pada pukul 15.15 WIB.
CATATAN LAPANGAN 19
Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari/Tanggal
: Jum’at, 7 November 2014
Jam
: 15.30 – 17.15 WIB
Lokasi
: Di Ruang 106
Kelas
:B
Nama Dosen
: Dr. H. Janan Asifuddin, M.A
Hasil Observasi:
Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 15.30 WIB. Dosen membuka
dengan salam dan mengabsen mahasiswa. Mahasiswa yang masuk lebih sedikit
dari jumlah total keseluruhan, mahasiswa yang tidak masuk kebanyakan
mahasiswa yang sudah semester atas.
Dosen menulis soal sama dengan materi yang sebelumnya. Mahasiswa
diminta untuk maju ke depan mengerjakan soal, mahasiswa yang maju yaitu Ari
dan Edi. Setelah itu dosen dan mahasiswa mengoreksi bersama jawaban yang ada
di papan tulis.
Saat pembelajaran dosen menunjuk secara spontan kepada mahasiswa
yaitu Mahrus Ali (aktif), Wahid, Nur, Ani, Sa’idah, Daud dan Ainy. Kemudian
dosen meminta mahasiswa untuk berbicara di depan kelas dengan tema
“Yogyakarta dan ‫”اللغة العربية‬. Tetapi mahasiswa yang maju hanya dua orang yaitu
Ari dan Mahrus. Seperti sebelumnya setelah maju pasti ada sesi tanya jawab.
Tetapi tidak se aktif kelas sebelumnya, mahasiswa yang bertanya hanya dua yaitu
Mahrus dan Ratna. Dikarenakan waktunya sudah lebih lima menit dari jadwal,
dosen langsung mengakhiri pembelajaran pada hari itu.
Lampiran III
CURICCULUM VITAE
Nama
: Robiah Alngadawiyah Shofrin Fajri
Tempat/Tanggal Lahir
: Pacitan, 25 Oktober 1993
Alamat Sekarang
: PP. Al-Munawwir komplek R2, Jl. Ali
Maksum Tromol Pos 5 Yoogyakarta
55002
Alamat Asal
: Karangsari 002/003 Kec. Kebasen
Kab. Banyumas Jateng 53172
No. HP.
: 087739153014
Nama Ayah
: H. Abdul Qodir Sugiyanto
Nama Ibu
: Hj. Nur Hamidah
Riwayat Pendidikan
1.
SD N 1 Tremas Pacitan
: Tahun 1999-2005
2.
MTs Attarmasie Pacitan
: Tahun 2005-2008
3.
SMA TAQ Wonosobo
: Tahun 2008-2011
4.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
: Tahun 2011-2015
Download