1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan jika ingin berkembang harus mengelola sumber daya yang
dimilikinya, termasuk sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia
merupakan aset utama yang dimiliki oleh perusahaan dan manusia itulah yang
memiliki pengaruh besar dalam pengembangan perusahaan. Kekuatan perusahaan
terletak pada manusianya, bukan pada sistemnya, teknologinya, prosedurnya atau
sumber dananya. (Rosyida, 2012:1, uin-malang.ac.id/thesis)
Seperti diketahui selama ini, perusahaan lebih banyak menghadapi
masalah-masalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia apabila
dibandingkan dengan sumber daya ekonomi lainnya, karena dalam mengelola
sumber daya manusia tidak bisa disamakan dengan mesin, material dan dana yang
sifatnya masalah teknis saja. (Rosyida, 2012:1, uin-malang.ac.id/thesis)
Perusahaan merupakan salah satu bentuk dari organisasi yang merupakan
wadah kerja sama dari sekumpulan orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk menghasilkan suatu kerja sama diperlukan suatu keyakinan,
sikap, norma, nilai dan pola perilaku yang disepakati bersama yang disebut
budaya perusahaan atau budaya organisasi.
Budaya organisasi merupakan perekat antar karyawan, oleh sebab itu
perusahaan harus memiliki budaya yang kuat, sehingga perusahaan dan
karyawannya akan memiliki perilaku yang sejalan serta memiliki keyakinan
kolektif yang dapat meningkatkan kemampuan mereka bersaing di pasar. Budaya
organisasi adalah norma, nilai nilai asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan
organisasi dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang dikembangkan dalam
waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi sehingga
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam
memproduksi produk, melayani para konsumen dan mencapai tujuan organisasi.
(Wirawan, 2002:10)
1
2
Hal ini menjadi masalah yang cukup rumit, sehingga perusahaan seringkali
mengalami kesulitan dalam menetapkan kebijakan terutama yang berhubungan
dengan sumber daya manusia. Dalam sebuah organisasi setiap orang yang terlibat
didalamnya ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya baik selaku
pimpinan diberbagai tingkatan maupun para staf, agar pekerjaannya dapat
terlaksana dengan lancar dan harmonis untuk mencapai tujuan bersama yang
disepakati dan ditetapkan, maka unsur kerjasama harus senantiasa tercipta dengan
baik.
Dengan terjadinya proses kerjasama maka unsur komunikasi pun dengan
sendirinya akan tercipta dalam sebuah organisasi, karena apapun bentuk instruksi,
informasi dari pimpinan ke bawahan maupun sebaliknya telaahan, masukan,
laporan dari bawahan ke pimpinan, antara sesama bawahan senantiasa dilakukan
melalui proses komunikasi. Semua aktivitas kebanyakan dicakup dalam
komunikasi, dimana komunikasi merupakan dasar bagi tindakan dan kerja sama.
Akan tetapi pada kenyataannya seberapa besar fungsi komunikasi berperan
dalam perusahaan seringkali diabaikan. Hal semacam ini yang sering terjadi di
dalam pengembangan perusahaan yaitu terjadinya missunderstanding (kesalahan
persepsi)
dalam
komunikasi.
Komunikasi
memperkuat
kinerja
dengan
menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka
bekerja, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang ada di
bawah standar. Karena komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau horisontal,
dimana dimensi vertikal merupakan komunikasi ke arah bawah dan ke atas.
(Robbin, 2007:394)
Dalam budaya organisasi dan komunikasi yang baik, diharapkan akan
meningkatkan kinerja yang tinggi. Sebab kinerja yang tinggi merupakan bagian
sumber daya manusia dalam rangka pembinaan, pengembangan dan pengarahan
tenaga kerja dalam suatu organisasi. Sumber dari kinerja yang merupakan salah
satu faktor penentu dalam pemberian pelayanan oleh seorang karyawan,
diantaranya adalah adanya perasaan bangga menjadi bagian organisasi dimana
mereka bekerja.
3
Jalinan komunikasi yang ada di perusahaan PT Dhanar Mas Concern
Group, hanya satu arah dimana pimpinan hanya memberikan tugas dan arahan
sedangkan bawahan kurang menyampaikan aspirasinya. Pemberian motivasi di
PT Dhanar Mas Concern Group itu sendiri lebih kepada pengakuan personal
dianggap kurang. Pengakuan diberikan kepada karyawan secara individu maupun
kelompok yang dapat bekerja di luar kebiasaan dan motivasi diberikan kepada
karyawan yang mendapatkan prestasi yang baik akan mendapatkan nominal yang
ditentukan oleh pimpinan. Kurangnya komunikasi dimana karyawan merasa
kurang diperhatikan dengan kondisinya serta kurangnya motivasi yang diberikan
atasan yang berdampak pada tingginya tingkat absensi karyawan, berikut absensi
karyawan selama tahun 2015 pada grafik 1.1, dimana hampir seluruh karyawan
merasakan pernah tidak hadir bekerja.
Grafik 1.1
Tingkat Absensi
49%
50%
45%
40%
33%
35%
30%
Keterangan
25%
20%
14%
15%
10%
4%
5%
0%
sakit
ijin
mangkir
cuti
Sumber : PT Dhanar Mas Concern Group
Pada grafik 1.1 menunjukkan alasan sakit yang tertinggi sebagai alasan
untuk tidak hadir bekerja, serta keterangan ijin, cuti dan mangkir. Kurangnya
komunikasi dari bawahan pada atasan kemungkinan karena latar belakang
4
pendidikan, keberadaan karyawan itu sendiri, dan sikap karyawan yang
menyebabkan komunikasi tidak berjalan dengan baik, sehingga perusahaan dapat
menilai kinerja setiap karyawan berdasarkan hasil kerja dan informasi dari
beberapa karyawan lainnya.
Berdasarkan latar belakang masalah dan pentingnya komunikasi dan
motivasi dalam menghasilkan kinerja yang produktif, maka penyusun tertarik
untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul :
“Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT
Dhanar Mas Concern Group”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas :
1. Bagaimana komunikasi yang terjadi di PT Dhanar Mas Concern Group
2. Bagaimana motivasi kerja karyawan di PT Dhanar Mas Concern Group
3. Bagaimana kinerja karyawan di PT Dhanar Mas Concern Group
4. Seberapa besar pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap kinerja
karyawan
1.3 Tujuan Penelitian
Agar penelitian menjadi lebih terfokus, maka perlu dikemukakan tentang
tujuan penelitian. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang terjadi di PT Dhanar
Mas Concern Group
2. Untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja karyawan di PT Dhanar
Mas Concern Group
3. Untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan di PT Dhanar Mas
Concern Group
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan
5
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna, terutama pada ilmu
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam hal komunikasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan.
2. Kegunaan Praktis
Bagi perusahaan diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan
masukan yang bermanfaat dan dapat membantu dalam melaksanakan
kelancaran komunikasi agar dapat meningkatkan motivasi dan kinerja
karyawan.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT Dhanar Mas Concern
Group yang berlokasi di Jl. Cisirung – Citepus (Jl. Moch. Toha Km. 6,8)
Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan
Februari – Maret 2016.
Download