Berita Pers KSEI dan PermataBank Berikan Kemudahan Akses bagi Investor Luncurkan Co-Branding PermataATM dan AKSes KSEI Jakarta, 15 Juli 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Bank Permata Tbk (PermataBank) hari ini Selasa, 15 Juli 2014 secara resmi meluncurkan Co-Branding PermataATM dan AKSes KSEI bertempat di Main Hall Bursa Efek Indonesia. Peluncuran layanan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Kerja Sama CoBranding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang telah dilakukan sebelumnya pada 28 Februari 2014. Peluncuran Co-Branding PermataATM dan AKSes KSEI ini dilakukan oleh Heri Sunaryadi Direktur Utama KSEI dan Roy Arfandy - Plt. Direktur Utama PermataBank. Turut hadir dan menyaksikan acara peluncuran tersebut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Direksi KSEI, beberapa perwakilan dari Perusahaan Efek dan investor. Peluncuran layanan ini secara resmi menandai babak baru penggunaan Fasilitas AKSes yang sudah terintegrasi dengan fasilitas ATM Bank. Melalui mesin ATM, investor dapat melakukan pengecekan saldo Efek yang tercatat dalam Sub Rekening Efek di KSEI dan saldo dana dalam Rekening Dana Nasabah (RDN). Terobosan ini menjadi langkah awal pengembangan lebih lanjut infrastruktur pasar modal dengan menggandeng industri perbankan. Luasnya jaringan ATM Bank serta kemudahan penggunaannya diharapkan dapat menjadi alternatif cara bagi masyarakat untuk mendukung kegiatan berinvestasi di pasar modal yang lebih mudah dan memasyakat Roy Arfandy - Plt. Direktur Utama PermataBank menegaskan, "Kami berkomitmen untuk senantiasa mendukung Pasar Modal Indonesia, baik dalam mendukung kebijakan dan program dari Regulator, maupun kebutuhan pelaku Pasar Modal. Apa yang kami lakukan saat ini dengan meluncurkan Co-Branding PermataATM dan AKSes KSEI merupakan wujud nyata PermataBank dalam mendukung secara penuh perkembangan Pasar Modal Indonesia. “Di industri perbankan, keleluasaan nasabah dalam bertransaksi merupakan hal utama yang senantiasa kami kedepankan. Oleh karena itu, hal yang sama seharusnya juga bisa dilakukan oleh para Investor dalam memonitor dan mengelola investasinya di Pasar Modal. Berangkat dari kebutuhan tersebut, PermataBank bersama KSEI mewujudkan fasilitas inquiry saldo Efek dan dana ini. Melalui jejaring dan kanal elektronik yang kami miliki, kami berharap para Investor dapat memiliki fleksibilitas dalam bertransaksi.” Direktur Utama - KSEI Heri Sunaryadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerjasama Co-Branding ini melalui langkah awal dari program KSEI untuk menghubungkan infrastruktur pasar modal melalui AKSes/SID Investor ke jaringan perbankan nasional. Selain melalui ATM, program ini juga akan diperluas ke fasilitas perbankan lainnya yaitu internet banking dan mobile banking. Heri berharap ke depan semua bank yang telah dan akan bekerjasama dengan KSEI sebagai bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dapat melakukan hal serupa sehingga dapat membuka peluang-peluang baru pengembangan pasar modal, agar masyarakat luas semakin dapat merasakan kemudahan dalam melakukan kegiatan investasi di pasar modal. "Akses melalui jaringan perbankan akan memicu dan mempermudah berbagai inisiatif pengembangan layanan terkait investasi di pasar modal. One door policy dimana bank dapat berperan sebagai pelaksana KYC pembukaan rekening Efek di perusahaan sekuritas dapat dikembangkan lebih efisien sehingga tercapai pendalaman market. Demikian juga dengan efisiensi penyampaian instrusi, tidak terbatas hanya instruksi penarikan dana tapi juga untuk pemilihan dan pembelian produk investasi seperti reksadana, ORI/SUKRI atau pemesanan di 1/3 pasar perdana juga terbuka dapat dikembangkan melalui jaringan perbankan,” demikian diungkapkan Heri Sunaryadi. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK - Nurhaida yang turut hadir dan menyaksikan acara ini menyambut positif inisiatif yang dilakukan KSEI dan PermataBank. OJK memandang hal ini merupakan terobosan untuk meningkatkan jumlah investor di pasar modal Indonesia. Pemahaman masyarakat mengenai pasar modal perlu didukung kemudahan akses untuk berinvestasi, hal ini yang diakui masih terdapat kendala. Substansi utama dari kerjasama ini adalah bagaimana memberikan kemudahan bagi masyarakat. Pemanfaaatan jaringan bank yang sudah sangat luas hingga ke pelosok merupakan salah satu solusi, sejalan juga dengan pengembangan SID dan penerapan rekening dana nasabah yang sudah secara langsung melibatkan pihak perbankan. Masyarakat Indonesia secara umum sudah sangat mengenal aktifitas di perbankan, dan ATM sudah merupakan bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Dengan pengembangan ini tentunya nanti diharapkan investasi di pasar modal dapat lebih memasyarakat "Diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya inquiry taapi juga bisa digunakan untuk transaksi. Dengan makin memasyarakatnya investasi di pasar modal, dengaan dukungan pengembangan infrastruktur seperti ini diharapkan target peningkatan jumlah investor di pasar modal dapat dicapai, sejalan dengan visi OJK untuk pendalaman pasar. Fasilitas ini kami yakin dapat mendukung visi OJK tersebut dan kami berharap inisiatif ini dapat diikuti juga oleh bank-bank yang lain.", imbuh Nurhaida. Sebagai pionir untuk projek Co-Branding dengan AKSes KSEI, PermataBank melalui PermataATM juga menawarkan fitur tambahan yaitu fasiltas untuk penyampaian instruksi penarikan dana. Dengan fitur ini, investor dengan mudah dapat memasukkan instruksi penarikan dana investasinya kepada Perusahaan Sekuritas, tanpa perlu mengisi dan mengirimkan formulir melalui fax. Perusahaan Efek diharapkan juga dapat memanfaatkan fitur ini untuk meningkatkan layanan kepada nasabahnya. Syarat bagi investor agar dapat menggunakan fasilitas PermataATM ini cukup mudah. Investor cukup menjadi nasabah dan memiliki rekening tabungan di PermataBank agar memperoleh kartu ATM, serta memiliki RDN yang dibukakan di PermataBank oleh Perusahan Efeknya. Penggunaannya pun mudah, tidak perlu mengganti kartu ATM dan tetap menggunakan nomor PIN yang sama. Investor cukup melakukan registrasi dengan proses sederhana melalui PermataATM. Proses registrasi ini hanya perlu dilakukan satu kali saja untuk mengecek bahwa investor memang terdaftar memiliki RDN di PermataBank. Setelah proses registrasi berhasil dilakukan, selanjutnya investor dapat mengakses informasi data saldo Efek dan dana yang tercatat di KSEI melalui menu ATM. Investasi di pasar modal relatif memang belum menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia sehingga sosialisasi dan edukasi agar masyarakat lebih mengenal pasar modal masih perlu digiatkan. Co-Branding KSEI dan PermataBank ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi, juga mendukung transparansi informasi, kemudahan akses dan perlindungan investasi. ---***--Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Unit Komunikasi Perusahaan Media Contact: Zylvia Thirda Telp. (021) 5299 1062 Fax. (021) 5299 1199 E-mail: [email protected] PT Bank Permata Tbk Rudy Tandjung EVP Head Transaction Banking Telp: (021) 523 7788 Fax : (021) 250 0680 Email: [email protected] 2/3 PT Bank Permata Tbk. PermataBank telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking.PermataBank memiliki visi menjadi Pelopor dalam memberikan solusi finansial yang inovatif. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 60 kota di Indonesia, per April 2014 PermataBank memiliki 325 cabang (16 Cabang Syariah & 305 Cabang Konvensional), 20 Cabang Bergerak (Mobile Branch), tiga Payment Point, 925 ATM dengan akses di lebih dari 50.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, Mastercard, Cirrus. Pengakuan terkini atas pencapaian PermataBank adalah “Best Local/Domestic Credit Service Provider 2011 – 2013”, untuk kategori “Fixed Income Poll of Polls for Indonesia” dan 12 Penghargaan dari Asiamoney 2013 untuk Cash Management dan Foreign Exchange Products and Services; empat penghargaan International Business Awards (Stevie Award) atas kampanye kehumasan dan pemasaran tahunan; Bank dengan SMS Banking dan ATM Terbaik dalam Banking Service Excellence 2012-2013 dan peringkat ketiga Best overall Performance serta peringkat teratas PermataBank Syariah dalam layanan prima terbaik tiga kali berturut-turut, Gold Award untuk Priority Banking dalam Service Quality Award 2013, Bank Syariah terbaik dengan asset >500 Miliar dari Karim Award 2013. Website PermataBank dapat diakses di http://www.permatabank.com. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1997 dan memperoleh izin operasional sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) pada tanggal 11 November 1998. Dalam kelembagaan pasar modal di Indonesia, KSEI merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO), bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) serta PT Kliring Penjaminanan Efek Indonesia (KPEI). Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai LPP di pasar modal Indonesia dengan menyediakan Jasa Kustodian Sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien. Sejak Februari 2012, KSEI bersama dengan SRO lain telah menuntaskan implementasi Single Investor Identification (SID), Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Fasilitas AKSes merupakan perwujudan transparansi informasi di pasar modal Indonesia yang telah diluncurkan KSEI sejak tahun 2009. Melalui Fasilitas AKSes, investor dapat melakukan pemantauan aset investasinya yang tersimpan di KSEI secara langsung. Sebagai alternatif untuk melakukan login, KSEI telah mengembangkan aplikasi AKSes Mobile pada tahun 2012. Berdasarkan data per Juni 2014, total Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI berjumlah 436.089 dari total 340.152 jumlah investor. Dari jumlah tersebut, 97% atau sejumlah 330.360 adalah investor lokal, dengan 325.926 (98%) diantaranya merupakan investor individu. Sedangkan total investor yang telah melakukan login ke Fasilitas AKSes secara nasional hanya berjumlah 43.000 atau sekitar 13%. 3/3