rancang bangun pendidikan daring pada mts negeri 2 palangkaraya

advertisement
RANCANG BANGUN PENDIDIKAN DARING PADA MTS NEGERI 2
PALANGKARAYA
Mochammad Ichsan1, Rio Irawan2
1,2
Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
E-mail: [email protected], [email protected]
Abstract
The concept of e-learning or online education brings big impact of the transformation of conventional
teaching learning process to digital form, both in content and systems. Nowadays, online is an accepted conceptfor
the world community, as it is evidenced by the widespread implementation of online education instituted. By
using the online technology, the educational institutions can utilize this technology to support teaching, learning
and sharing learning resources. Thus, online learning can improve the quality of untrammeled space and time.
This system will be a model for schools so as to support and to promote and support the learning process better
and faster. During the learning process is plagued by using textbooks to be purchased so that students who do
not have to spend a little to have the desired textbooks. In addition, to facilitate students and teachers to interact
with each other regarding the subject matter if one day the teacher or the student is unable to attend the class of
learn face to face. This online education model is expected can help students and teachers to be able to keep doing
the learning process without the constrained of space and time. In the developing this design, the writer used the
method of observation, interviews, literature review and analysis. This research is expected to be useful to
students and teachers in MTS Negeri 2 Palangkaraya in learning activities.
Keyword: designing, learning, e-learning
PENDAHULUAN
Mengingat adanya keberagaman karakteristik sasaran pendidikan, proses belajar mengajar
yang dilakukan pendidik maka semua karakteristik harus dibangun menjadi satu kesatuan yang utuh
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Pendidik bertanggung jawab terhadap pengaturan proses
belajar mengajar yang bertujuan untuk mengarahkan penguasaan peserta didik terhadap kompetensi
yang diharapkan. Salah satu lingkungan belajar yang sangat berperan dalam memudahkan penguasaan
peserta didik terhadap kompetensi adalah penerapan teknologi dalam penggunaan media
pembelajaran. Media pembelajaran sebenarnya merupakan alat bantu yang yang dapat digunakan oleh
pendidik dalam membantu tugas kependidikannya.Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya
penerapan pendidkan daring sebagai salah satu inovasi pendidikan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dalam rancang bangun pembelajaran daring yang perlu dilakukan adalah melakukan
pemilihan domain dan hosting untuk penempatan file-file aplikasi sehingga dapat diakses secara
online kapanpun dan dimanapun. Untuk dapat mengakses sebuah aplikasi online yang berjalan di
internet, maka diperlukan proses pendaftaran nama domain dan menyimpan file-file aplikasinya
disebuah server milik provider penyedia jasa layanan internet. Pemilihan nama domain dimaksudkan
untuk penamaan alamat website yang nantinya para pengguna akan mengakses aplikasi daring ini
dengan mengetikkan alamat domain di sebuah browser internet.
Sistem e-learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan,
khususnya melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi berbasis open-source, dan juga
meningkatkan kapabilitas dan operabilitas proses belajar dan mengajar. Sehingga nantinya penerapan
pendidikan daring tidak hanya menjadi beban bahkan bumerang yang akan membebani anggaran
1
sekolah yang akan menerapkan pendidikan daring sehingga pendidikan daring dapat dibuat berbasis
open source.
METODE PENELITIAN
Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam rancang bangun pendidikan daring
pada MTS Negeri 2 Palangkaraya ini, maka metode penelitian yang digunakan merupakan metode
pengembangan sistem informasi yang terdiri dari analisis sistem, perancangan sistem, pembangunan
sistem, pengujian sistem, dan implementasi sistem.
Adanya aplikasi e-learning berbasis web yang interaktif dengan fasilitas komunikasi blog membuat
guru dan peserta didik dapat berkomunikasi membahas materi diluar pembelajaran maupun materi
diluar pembelajaran melalui komentar yang diberikan. Disamping itu, dengan adanya media tanya
jawab berupa tugas dan quiz oleh siswa secara langsung membuat pendidikan daring dapat lebih
efektif dan efisien sehingga proses pembelajaran dapat lebih maksimal. Inilah yang membuat
pendidikan daring telah dilirik oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia.
1. Analisa Sistem
Dalam analisis sistem, dilakukan wawancara dengan para guru dan penyelenggara pendidikan.
Dari kegiatan analisis sistem ini dapat diketahui kebutuhan para calon pengguna sistem, yaitu para
guru. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk tahap selanjutnya, yaitu perancangan sistem.
2. Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem ini dilakukan perancangan yang meliputi: Perancangan website
induk berupa halaman muka, yang dilengkapi dengan menu-menu pilihan; rancangan tampilan
pendidkan daring, dan rancangan modul pembelajaran darin. Selanjutnya hasil analisis sistem tersebut
digunakan untuk merancang sistem.
3. Pembangunan Sistem
Pembangunan sistem dilanjutkan setelah proses perancangan sistem . Di sini hasil rancangan
direalisasi menjadi sistem yang sesungguhnya, yaitu berupa website induk pendidkan daring, dan
modul-modul pembelajaran. Dalam hal ini pembangunan pendidikan daring menggunakan PHP dan
MySQL. Sedangkan, untuk mengisi materi pelajaran, dibuat modul-modul mata pelajaran Biologi
dan Fisika.
4. Implementasi Sistem
implementasi sistem adalah tahap terakhir dalam rancang bangun sebuah sistem. Dalam
implementasi sistem ini, proses yang dilakukan mulai dari pemesanan domain name website, hosting
atau penempatan website di suatu server, dan instalasi sistem serta mengunggah modul-modul
pembelajaran daring. Sebelum proses implementasi maka hal-hal yang perlu diketahui adalah:
a. Konsep Dasar E-Learning (Daring)
Istilah e-learning memiliki pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menjabarkan
mengenai definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang dapat diterima
banyak pihak seperti dikemukakan Darin E. Hartley [Hartley, 2001] : “e-learning merupakan suatu
jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.”
Pada situs www.learnframe.com dalam glossary of e-learning Terms [Glossary, 2001], dinyatakan
suatu definisi e-learning yang lebih luas, yaitu : “e-learning adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan
komputer maupun komputer stand alone.” Kedua definisi tersebut menjelaskan mengenai metode
2
belajar mengajar, menggunakan media komunikasi antar komputer dan aplikasi elektronik pendukung
e-learning.
e-learning didefinisikan sebagai berikut : e-Learning is a generic term for all technologically
supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and
videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or
computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono dan
Librero, 2002).
Pendidikan daring merupakan metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan
komputer dan Internet yang digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
1. Komponen Pembentuk Daring
Pendidikan daring dapat diimplemetansikan dengan baik apabila didukung oleh komponenkomponen pembentuknya. Komponen pembentuk sistem daring tersebut antara lain: Infrastruktur
daring, sistem atau aplikasi daring, dan konten daring.
Beberapa komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Infrastruktur Pendidikan Daring
Dapat berupa personal computer (PC) atau smart phone, jaringan komputer, dan internet.
b. Sistem dan aplikasi daring
Dapat berupa sistem perangkat lunak yang menjalankan proses virtualisasi belajar mengajar
konvensional seperti manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem
penilaian,
sistem ujian online. Sebutan untuk sistem dan aplikasi daring ini adalah Learning Management System
(LMS).
c. Konten Daring
Dapat berupa konten dan bahan ajar berbentuk multimedia interaktif atau berbentuk teks. Konten
tersebut disimpan dalam LMS sehingga siswa dapat mengakses konten tersebut kapan saja dan
dimana saja.
Pelaku dalam pendidikan daring sama seperti pada proses belajar mengajar konvensional, yaitu :
guru yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola
administrasi dan proses belajar mengajar.
Masing-masing peranan komponen berikut elaborasi antar komponen tersebut harus
terdefinisikan dengan jelas sebelum melaksanakan metode pembelajaran dengan sistem daring.
5.
Kajian Pustaka
Pada Menurut Rosa Apriyanti, Sukadi, (2012) yang dimuat pada IJNS – Indonesian Journal on
Networking and Security - ISSN: 2302-5700 yang berjudul berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Online (E-Learning) Pada Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan (SMK) Kikil Arjosari Pacitan”
mengatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan Kikil Arjosari Pacitan sudah mempunyai media
pembelajaran online atau e-learning. Namun dalam penyampaian materi pelajaran masih kurang dan
perlu penambahan refrensi yang bisa ditampilkan melalui website untuk mendukung e-learning yang
sebelumnya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat kebutuhan akan
suatu konsep dalam mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan lagi. Konsep
yang dikenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses tranformasi
pendidikan konvensional ke bentuk digital, baik secara isi dan sistemnya. Maka dalam penelitian ini
akan dibuat suatu media pembelajaran online atau e-learning di Sekolah Menengah Kejuruan
Pembangunan Kikil Arjosari Pacitan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengembangan media
pembelajaran online atau e-learning yang berbasiskan web untuk meminimalisir kesulitan para siswa,
dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam pembuatan aplikasi e-learning ini menggunakan
metode observasi, wawancara, studi pustaka dan analisis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi para siswa siswi dan guru di Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Kikil Arjosari Pacitan
dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
Menurut Dwi Agung Nugroho Arianto, (2012) yang dimuat pada jurnal Seruni FTI UNSA 2012
Volume 1 yang berjudul berjudul “Penerapan E-Learning dalam pembelajaran di Program Pasca Sarjana
IAIN Walisongo Semarang” mengatakan bahwa bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan elearning dalam pembelajaran di Program Pasca Sarjana IAIN Walisongo Semarang adalah terbatasnya
sumber daya manusia di bidang teknologi informasi, fasilitas dan infrastruktur yang kurang
memadahi serta rendahnya pemahaman mahasiswa terhadap teknologi informasi. Sedangkan respon
atau tanggapan mahasiswa terhadap penerapan e-learning dalam pembelajaran di Program Pasca
Sarjana IAIN Walisongo Semarang ada yang merespon positif dikarenakan (a) e-learning memberikan
kemudahan dalam berkomunikasi antara mahasiswa dengan dosen, (b) mengikuti perkembangan
teknologi, (c) sumber informasi bagi mahasiswa. Sedangkan disatu sisi mahasiswa merespon negatif
dikarenakan (a) biaya operasional mahal, (b) pembelajaran elearning kurang efektif karena antara
mahasiswa
dengan
dosen
tidak
dapat
bertatap
muka
langsung dan berdiskusi, (c) adanya e-learning memunculkan sifat individualis antar mahasiswa.
Menurut Kun Khamidah, 2012. dalam jurnal Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 yang berjudul
“Pengembangan Aplikasi E-Learning Berbasis Web Dengan PHP dan MySQL Studi Kasus SMPN 1 Arjosari”
mengatakan bahwa Kualitas pendidikan yang baik merupakan salah satu kunci utama menuju
kemajuan peradaban dan peningkatan taraf hidup suatu bangsa. Guna mewujudkan kualitas
pendidikan yang baik diperlukan proses pembelajaran yang terpadu dengan menggunakan berbagai
metode dan inovasi pembelajaran yang memungkinkan pembelajaran dilakukan secara
berkesinambungan tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Kegiatan belajar mengajar antara guru dan
siswa dengan metode konvensional melalui tatap muka yang selama ini diterapkan pada Kelemahan
metode pembelajaran dengan metode tatap muka di SMPN 1 Arjosari tersebut dapat diminimalisir
dengan menyediakan fasilitas pembelajaran secara online atau e-learning yang dapat diakses oleh seluruh
siswa kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet.
Menurut Darsono, dalam jurnal Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 yang berjudul “Pembangunan
E-Visika (Moodle E-Learning) dan SIAP6 (Server E-Soal) Untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar Sebagai
Sekolah Unggulan SMK Negeri 6 Surakarta” mengatakan bahwa peranan teknologi dalam dunia
pendidikan semakin besar, hal ini dapat dilihat dengan adanya metode pembelajaran melalui program
e-learning di Sekolah Kejuruan, yakni metode pengajaran dengan menggunakan media internet baik inline maupun on-line. SMK Negeri 6 Surakarta sebagai sekolah unggulan dan bertaraf Internasional,
tengah berupaya membangun E-Learning yang digunakan untuk ujian online dan proses belajar secara
online dan juga membangun sebuah media yang digunakan para siswa dan guru untuk mengunduh
data bahan ajar, soal dan lain-lain secara online.
Menurut Winarno, Johan Setiawan, dalam Journal of Information Technology, ULTIMA
InfoSys, Vol. IV, No. 12013, yang berjudul “Penerapan Sistem E-Learning Pada Komunitas Pendidikan
Sekolah Rumah” mengatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah secara resmi memberikan
ijin bagi diselenggarakannya pendidikan sekolah rumah atau homeschooling bagi masyarakat
Indonesia yang menginginkannya. Dan legalitas kegiatan pendidikan ini ada di bawah payung
Derektorat Jendral Non-Formal dan Informal. Penyelenggara pendidikan sekolah rumah adalah
keluarga-keluarga yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu sisi kelebihan dari sekolah rumah
adalah pada fleksibilitas waktu belajar, dimana guru (yang adalah orangtua siswa) dan siswa dapat
mengambil waktu belajar sesuai dengan situasi mereka, dan proses belajar-mengajarnya dapat
dilakukan berulang-ulang sesuai kebutuhan siswa, sampai siswa dapat menguasai materi yang
dipelajarinya. Tujuan dari studi ini adalah menerapkan sistem e-learning pada komunitas sekolah
rumah di daerah Tangerang. Dengan adanya teknologi e-learning maka para penyelenggara sekolah
rumah dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mendukung proses belajar-mengajar dan berbagi
sumberdaya pembelajaran. Dengan demikian e-learning akan dapat meningkatkan mutu, efisiensi
4
serta efektivitas pembelajaran para penyelenggara dan peserta sekolah rumah. Untuk
menerapkan sistem e-learning yang efektif, perlu dilakukan metode pengembangan sistem, yaitu
mulai dari analisis karakteristik penyelenggara dan peserta sekolah rumah beserta kebutuhannya,
desain sistem, implementasi sistem, serta evaluasi dari penerapan sistem e-learning tersebut. Sistem elearning tersebut pada saat ini telah berhasil diterapkan dengan nama domain sekolahrumah.org.
HASIL DAN PEMBAHASAN
MTS Negeri 2 Palangkaraya sebagai salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tujuan untuk
menjadi sekolah bertaraf internasional tentunya harus memiliki metode pembelajaran yang efektif
dan berkualitas salah satunya dengan penerapan sistem pendidikan daring. Pendidikan daring telah
dipandang sebagai salah satu metode belajar mengajar yang cukup efektif untuk memberikan fasilitas
penyampaian bahan ajar kepada para siswa. Untuk itu perlu diimbangi dengan tersedianya
komponen-komponen pendukung e-learning seperti tersedianya jaringan internet yang merata
diberbagai
daerah,
pemahaman
siswa
dan
guru
tentang
teknologi
informasi serta ketersediaan perangkat penunjang pendidikan daring seperti komputer atau smart
phone yang dapat mengakses internet. Tahapan pelaksanaan pendidikan daring dapat kita jelaskan
pada pembahasan berikut:
1. Perencanaan Pendidikan Daring
Sebelum pelaksanaan pendidikan daring, tentunya diperlukan perencanaan yang matang dengan
memperhatikan kondisi dan kebutuhan yang terdapat di MTS Negeri 2 Palangkaraya. Kondisi yang
terdapat di MTS Negeri 2 Palangkaraya adalah :
a. Fasilitas komputer sudah dimiliki oleh MTS Negeri 2 Palangkaraya baik di laboratorium atau
kantor.
b. Fasilitas WIFI untuk menunjang penerapan pendidikan daring sudah pula dimiliki oleh MTS
Negeri 2 Palangkaraya.
c. Jumlah siswa yang terus bertambah dari tahun ketahun .
Sedangkan kebutuhan infrastruktur yang harus dipersiapkan dalam penerapan pendidikan daring
adalah :
1. bandwidth Internet yang cukup besar untuk server hosting.
2. Memerlukan infrastruktur yang memadai untuk pelaksanaan proses pembelajaran seperti server
berkinerja tinggi.
3. Memerlukan bahan ajar dan materi pembelajaran yang dapat dimasukkan dan dijadikan bahan
dalam penerapan pendidikan daring.
2. Implementasi Pendidikan Daring
Berdasarkan kondisi yang ada pada MTS Negeri 2 Palangkaraya maka disusunlah beberapa
rancangan analisa data untuk memenuhi kebutuhan dalam membangun sebuah sistem pendidikan
daring , yaitu:
a. Menu Utama
Fungsi dari menu ini adalah untuk sebagai halaman yang digunakan untuk masuk ke halamanhalaman lain dalam sistem daring yang dibentuk. Gambar 1. Merupakan menu utama yang digunakan
dalam sistem.
5
Gambar 1. Halaman Menu Utama Admin
b. Materi Pelajaran
Fungsi dari pengelolaan data ini adalah untuk menyiapkan materi pelajaran yang dapat diunduh
siswa dalam bentuk file .pdf atau .docx. Gambar 2. Merupakan halaman pengelolaan materi
pembelajaran daring.
Gambar 2. Halaman Data Mata Pelajaran
6
c. Tugas dan Quiz
Fungsi dari pengelolaan tugas dan quiz ini adalah untuk mengelola tugas dan quiz dalam bentuk
pilihan ganda dan essay sehingga guru dapat lebih mudah memberikan tugas dan quiz serta siswa
dalam menjawab tugas dan quiz. Gambar 3. Merupakan hasil rancangan dari pengelolaan tugas dan
qiuz yang dapat dikelola oleh admin atau guru.
Gambar 3. Halaman Pengelolaan Data Soal Pilihan Ganda
Gambar 4. Halaman Pengelolaan Data Soal Essay
7
d. Forum dan Percakapan Siswa
Fungsi dari pengelolaan data forum dan percakapan siswa adalah untuk memberikan fasilitas
kepada guru dan siswa untuk berkomunikasi baik mengenai materi yang diangkat atau pertanyaan
mengenai pelajaran yang belum difahami. Gambar 4. Merupakan halaman pengelolaan forum dan
percakapan siswa yang dapat dimonitor oleh admin sebagai nilai keaktifan kelas.
Gambar 5. Halaman Pengelolaan Data Forum dan Percakapann Siswa
e. Laporan Log Siswa dan Nilai Jawaban
Fungsi dari pengelolaan data forum dan percakapan siswa adalah untuk melihat sejauh mana
keaktifan siswa dalam mengikuti forum dalam sistem pendidikan daring serta nilai yang didapat dari
proses menjawab soal baik pilihan ganda atau essay. Gambar 4. Merupakan hasil laporan forum dan
percakapan siswa yang dapat dimonitor oleh admin sebagai nilai keaktifan kelas.
Gambar 6. Laporan Hasil Ujian Siswa
8
Gambar 7. Laporan Keaktifan Siswa
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pendidikan daring dipandang sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan diterapkan pada MTS
Negeri 2 Palangkaraya, karena bersifat open source sehingga tidak berbiaya, dan memiliki fiturfitur yang memenuhi kebutuhan dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar.
2. Dengan menerapkan pendidikan daring dapat menyediakan kemudahan akses informasi
pendidikan, materi pembelajaran, serta proses belajar-mengajar dengan berbagai model materi
pembelajaran.
3. Pendidikan daring diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan,
khususnya melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi berbasis open-source, dan
juga meningkatkan kapabilitas dan operabilitas proses belajar dan mengajar.
4. Pendidikan daring diharapkan dapat meningkatkan kinerja pendidik dalam memberikan
pembelajaran kepada peserta didik karena proses belajar mengajar dapat dilakukan 24 jam dimana
saja dan kapan saja.
SARAN
Setelah proses analisis dan perancangan serta melihat kesimpulan yang dipaparkan pada
pembahasan sebelumnya maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
a. Diharapkan sistem ini dapat dioperasikan disemua sekolah baik ditingkat menengah pertama
atau atas untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar.
b. Materi pembelajaran dapat dikembangkan lebih lanjut, baik untuk jenjang pendidikan sekolah
dasar maupun tingkat atas.
c. Selain itu, materi pembelajaran juga dapat diperkaya dengan berbagai bentuk materi seperti
video, augmented reality, interaktivitas, dan video confrence.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Rosa Apriyanti, Sukadi.2012.. Pengembangan Media Pembelajaran Online (E-Learning) Pada Sekolah
Menengah Kejuruan Pembangunan (SMK) Kikil Arjosari Pacitan, IJNS – Indonesian Journal on
Networking and Security - ISSN: 2302-5700
.
9
[2] Budi, Brian Nurjayanti. 2012. Pengembangan Metode Pembelajaran Online Berbasis E-Learning
(Studi Kasus Mata Kuliah Bahasa Pemrograman), Jurnal Sains Terapan Edisi II Vol-2 (1) : 103 –
113.
[3] Arifin, J. Jaringan Komputer. Penerbit Andi. 2005.
[4] Winarno, Johan Setiawan. 2013, Penerapan Sistem E-Learning Pada Komunitas Pendidikan Sekolah
Rumah, Journal of Information Technology, ULTIMA InfoSys, Vol. IV, No. 1.
[5] Yogisa,Krishedo, Arinanti, M.,Y., 2008, Aplikasi E-learning Berbasis WEB dengan
Menggunakan Atutor, UG Jurnal, Vol.6, No.01.
[6] Hartley, Darin E., 2001. Selling E-Learning, American Society for Training and Development.
[7] Glossary of e-Learning Terms, LearnFrame.Com, 2001.
[8]
Soekartawi, 2003. Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal Teknodik,
Edisi No.12/VII/Oktober/2003.
[9] Attwell, Graham (ed.), 2006. Evaluating e-learning: A guide to the evaluation of e-learning.
Evaluate Europe Handbook Series Volume 2, ISSN 1610-0875.
10
Download