TEKNOLOGI BERBASIS JARINGAN PENGERTIAN & TUJUAN TEKNOLOGI JARINGAN Teknologi jaringan adalah serangkaian interkoneksi antara teknologi yang saling berhubungan satu dan lainnya. Tujuan jaringan Untuk memudahkan pengguna komputer untuk saling berbagi sumber daya yang terdapat di jaringan seperti printer, file/ data dan sebagainya. SEJARAH TEKNOLOGI JARINGAN Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). KARAKTERISITIK TEKNOLOGI JARINGAN Karakteristik data, karakteristik pengguna, sistem pengelolaan (admin),kepemilikan, dan jangkauan. Adapun ciri-ciri jaringan komputer antara lain : 1) berbagi perangkat keras (hardware) 2) berbagi perangkat lunak (software) 3) berbagi saluran komunikasi (internet) 4) berbagi data dengan mudah 5) mempermudah komunikasi antar pemakai jaringan. KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER Teknologi transmisi secara garis besar ada dua jenis teknologi transmisi: 1) jaringan broadcast, 2) jaringan point to point. Ada dua klasifikasi jaringan komputer yaitu dibedakan berdasarkan teknologi transmisi dan jarak : transmisi jarak : 1. Personal Area Network (PAN) 2. Local Area Network (LAN) 3. Metropolitan Area Network (MAN) 4. Wide Area Network (WAN) 5. Interplanet Network ( IPN ) Kelebihan menggunakan Jaringan: 1. Resource Sharing 2. Reliabilitas tinggi 3. Menghemat uang 4. Hardware sharing 5. Keamanan dan pengaturan data 6. Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi 2. Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem 1. Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. Kekurangan menggunakan Jaringan 4. Aplikasi virus dan metode hacking 3. Sharing file yang tidak diinginkan Penerapan Teknologi berbasis jaringan dalam pembelajaran: (a) kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (“jaringan” dalam uraian ini dibatasi pada penggunaan internet. Jaringan dapat saja mencakup LAN atau WAN). (Website eLearners.com), (b) tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM, atau bahan cetak, dan (c) tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan (Newsletter of ODLQC, 2001). E-Learning Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning. elektronik (e-learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001). Manfaat pembelajaran elektronik menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) terdiri atas 4 hal, yaitu: (1). Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). (2). Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). (3). Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). (4). Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). PROGRAM E-LEARNING . Menurut Koswara (2006) kemampuan baru yang diperlukan dosen untuk e-learning, antara lain perlu: a. Mengerti tentang e-learning, b. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa, c.Mendesain dan mengembangkan materi kuliah yang interaktif sesuai dengan perkembangan teknologi baru, d. Mengadaptasi strategi mengajar untuk menyampaikan materi secara elektronik, e. Mengorganisir materi dalam format yang mudah untuk dipelajari, f. Melakukan training dan praktek secara elektronik, g. Terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan pengambilan keputusan, h. Mengevaluasi keberhasilan pembelajaran, attitude dan persepsi para mahasiswanya. Secara konsep, dosen e-learning harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya, memahami strategi e-learning yang efektif, bertanggung jawab pada materi pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian bahan penunjang, penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan interaksi mahasiswa, penyeleksian dan pengevaluasian tugas secara elektronik. Studio pengajar perlu dikelola lebih baik dari pada ruangan kelas biasa. menghindari kegagalan elearning, program-program yang perlu dikembangkan berkaitan dengan kebutuhan pengguna khususnya mahasiswa antara lain : - Berkaitan dengan informasi tentang unit-unit terkait dengan proses pembelajaran : tujuan dan sasaran, silabus, metode pengajaran, jadwal kuliah, tugas, jadwal dosen, daftar referensi atau bahan bacaan dan kontak pengajar - Kemudahan akses ke sumber referensi : diktat dan catatan kuliah, bahan presentasi, contoh uian yang lalu, FAQ (frequently ask question), sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas, situs-situs bermanfaat dan artikel-artikel dalam jurnal online - Komunikasi dalam kelas : forum diskusi online, mailing list diskusi, papan pengumuman yang menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan batas waktu pengumpulannya. EFEKTIFITAS E-LEARNING perencanaan dan terfokus pada kebutuhan bahan pelajaran dan kebutuhan mahasiswa. Kenyataannya, kesuksesan program e-learning berhubungan dengan usaha yang konsisten dan terintegrasi dari mahasiswa, fakultas, falilitator, staf penunjang, dan administrator. STRATEGI E-LEARNING Menurut Koswara (2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi elearning adalah sebagai berikut : 1. Learning by doing. 2. Incidental learning 3. Learning by reflection. 4. Case-based learning. 5. Learning by exploring. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin. DISTANCE LEARNING Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan Computer-based Multimedia Communication (CMC) sebagai cara penyampaian materi e-learning bersifat sinkron (synchronous) dan asinkron (asynchronous).