aSosottrotaloooS2 - ePrints Sriwijaya University

advertisement
NILAI GIZI ISI RUMEN SAPI YANG DIFERMENTASIKAN DgNcAN Aspergittas Niger
San{i;S., f,. Siahrira dan Risn'andi
Fakultus Pe rt sniun {J n i ve rs i i us S riv, ij ultu
Enmi t : s oJiasancli _na.r ir{il.t'ahoo. cont
ABSTRACT
"fhis study of "l he Nutritive value
of the Collcnt Cqw Rumen that was fermented by using Aspergillus
niger" was done to define the eftect of Grmentation time on the protein, lipid and crude fi-Oer content of cow
rurnen. A completely Randomized Design was used in this research. The treatments were 0,4,8 and l2 days
atalyzed using analyzed of varianee. The difference between rr€atm€nts was
of l'ermentation.
tasted using least Significant Differences. Protein, lipid, and crude fiber content of cow rumen were analyzed
by using the method of kjeldahl, soxlet an.d acid base respectively. The research indicaterl that the duration of
Data rvere
iermented significantiy effected the protein, lipid and erude fiber of the rumen content, The protein conrent
for each treatment were 12,05Yo, 14,73oh, 19,73o/o and 2A,2Yo, the lipid content for each ireatment were
2,17o/o,1,91Vo.1,75o/o,and l,5004,thecrudefibercontentibreachtreatmentrvere2g,BB%,29,34o/o"27,14%
and 26,50%.As a result it is concluded that fernentation time can improve the nutritive value of the cow
rurnen content, The best result was found in l2 days of fermentation.
Keyw o rd s : Nut r i I iv e va lue, Fer m e n {q I i () n, Asp ergi I lus
n i ge
r
aSosottrotaloooS2-
PENDAHULUAN
Setiap harinya Rumah Potong Hewan di
Palembang menghasilkan sekitar lZ00 kg limbah
yang meliputi 200 kg darah, 400 kg tulang dan 600
kg isi rumen. Sebagai salah satu limbah yang paling
banyak dihasilkan dari rumah potong hewan
ternyata isi rurnen belum begitu banyak digunakan
dan sering dianggap sebagai $alah satu bahan yang
dapat mengganggu keseimbangan lingkungan
karena limbah ini sering menimbulkan polusi
terutama bau bagi daerah sekitarnya.
Isi rumen sapi dapat
dimanfaatkalr sebagai
bahan pakan ternak karena tinggi kandungan asam
amino, vitamin B-komplek dan mineral. Tetapi
pemanfaatan isi rumen sapi sebagai bahan pakan
masih terbatas karena kandungan serat kasar yang
tinggi sekitar 30,59% (Trenggono, lg8g, dan Abbas,
1994). Di dalam pakan unggas, serat kasar tidak
boleh terlalu tinggi karena di dalam saluran
pqxcerna,urnya tidak mempunyai mikoorganisme
penghasil enzim selulase yang dapat rnemecah
ikatan glikosidik p t.4 pada selulos a
{Aziz et at.
2002). Hal ini dapat mempengaruhi yiscositas usus
Yang berakibat terhadap penurunan kecepatan difusi
substrat dan enzim pcncernaan, sehingga
menurunkan efisiensi peny€rapan nutrien secara
keseluruhan pada dinding usus, yang pada gilirannya
atan berdampak langsung terhadap e{isiensi pakan
can performa temak (Leeson- dan Zubair 2000).
Prosiding Seminar
Nasional, 19-20 Oktober ZAt
I
Salah satu cara untuk menurunkan serat kasar
tersebut yaitu dengan perlakuan biologis melalui
proffis fermentasi (Abbas, 1994).
Fermentasi adalah suatu proses kegiatan
mikroorganisme baik aerob maupun anaerob yang
menyebabkan perubahan sifat bahan sebagai akibat
dari pernecahan kandungan bahan tersebut
(Winarno, 1993). Salah sahr jenis mikroorganisme
yarlg mampu merombak komponen scrat kasar pada
isi rumen adalah jenis kapan g Aspergillus niger
Suriawiria (1985) menyatakan bahwa,lspergillus
nigar dapat menghasilkan eneim-enzim amilase,
sellulase dan hemisellulase yang dapat
menguraikan serat kasar menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana (monosakarida). Selanjutnya
Rahayu (1993) melaporkan bahwa Aspergillus
niger mampu merombak seiulosa dari limbah
berserat menjadi produk protein sel tunggal. Hasil
penelitian Toha et al (1998) menggunakan
Aspergillus niger untuk rnengolah pod cacao
menunjukkan peningkatan protein dari 6,1796
menjadi 27,24o/o dan rnenurunkan serat kas'ar dari
35,83% menjadi ?6,l6Yo selama 12 hari.
Berdasarkan hal tersebut diatas perlu dilakukan
tentang nilai gizi isi rumen yang
difenrnerrsikau dengan Atpergillus niger.
Diharapakan melalui pros€s fermentasi dengan
Asperyillus niger dapat menurunkan serat kasar,
penelitian
dan lemak serta meningkatkan kandungan protein isi
rurnen sapi.
protein isi rumen sapi
Tabet 1. Pengaruh lama ferrnentasi terhadap isi kandungan
L"*" f"""intasi
(hari)
- f""Aqgt"
hari
I hari
l2hari
14,75o
4
-W*sk"lp
y*Ig-brrb"d" p;d" k
gryEgl%)
l9'73b
20,2'14
h* Wrg sa*;-*e"rni"kk"n-[eriua"ai
yong nyata (P<0,05)'
sapi
Tabel 2. Pengaruh larna fermentasi terhadap isi kandungan lemak isi rumen
@
uruf*rr*ntasifttari)
0 trari
4
g
hari
hari
12 hari
Suit/iklp Wrg$erUtao-poan
poto^
menggunakan aspergillus niger murni dan isi rumen
sapi sebagai substrat.
Kegiatan penelitian ini terdiri dari 3 tahap'
Tahap pertama adalah penyiapan starter Aspergillus
niger kedua adalah proses fermenksi isi rumen sapi
dan tahap ketiga adalah analisis laboratorium yang
metiputi : kandungan protein kasar, lemak kasar dan
serat kasar. Pengkayaan inokulum untuk pembuatan
starter dilakukan pada media agar miring fDA) dan
diinkubasi selama 7 hari , kemudian dipanen dan
dihaluskan, serta disaring. Pelaksanaan fermentasi
pada medium produksi (substrat isi rumen sapi)
dimulai dengan mensterilisasi isi rumen sebanyak
dalam autoklaf dengan suhu
l2l"C selama 15
menit, Setetah dingin isi rumen dimasukkan baki-
baki plastik steril kemudian di taburi starter
Aspergtlu; nlger dgngan konsentrasi 4% dari BK
substrat kemudian dituhrp dengan plastik "cling"
I dan 12 hari dalam
inkubator pada suhu 35"C, Sstelah dipanen pada
dan difermentasi selama 0, 4,
masing-masing waktu pemeraman, kemudian
sar.npet dikeringkan dengan oven pada suhu 60oC.
Sampel dianalisis rnelipuli ; kandungan protein
kasar, lemak kasar dan serat kasar (AOAC, 1990).
Penelitian ini menggunakan rancangan acak
tengkap dengan 4 perlakuan yang terdiri dari lama
waktu fermentasi 0,4,8 dan 12 hati. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian diolah secara statistik
menggunakan analisis ragam berdasarkan rancangan
acak lengkap dengan 4 kali ulangan menurut metode
Steel dan Tonie (1993). Jika ada perbedaan antara
per{akuan diuji dengan menggunakan U-ji Beda
50
i ,91b
1,5ji*.-_perbedaan yang nyata (P<0,05)'
orenunjukkan
san*
l|,an,
Penelitian ditaksanakan di Laboratorium
Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Pertanian
Unsri selama 3 bulan. Dalam penelitian ini
g
2,17^
1,75b '
MATERI DAN METODE
500
-
Nyata Terkecil (P<0,05).
IIASILDAN PNMBAIIASAN
Pengaruh Perlakuan Terhadap Kendungr
'i
Protein Isi Rumen SaPi
Hasil analisa keragaman menunjukkan bahwa
proses fermentasi dengan menggunakan Aspergillu't
nlger meningkatkan kandungan protein isi rumen
sapi (Tabel 1). Kompiang (2000) dan Guntoro, el a/'
Q&OZ) melaporkan bahwa proses fermenta*i
dengan Aspergillus niger dapat meningkatkart
kandungan gizi (protein dan energi)
Hasil uji dengan Uji Beda Nyata Terkeclr
,
rnenuqjukkan bahwa semakin
lama
proseii
fermentasi dilakukan, maka kandungan protein isi
rumen sapi akan semakin tinggi. Kandungan protein
tedinggi diperoleh pada perlakuan 12 hari
ferrnentasi. Peningkatan protein ini diakibatkan
adanya kerja mikroba dan adanya sumbangan
protein dari mikroba selama perturnbuharmya'
Aspergillus niger akan memanfaatkan sumber
nitrogen dan karbon yang terdapat pada isi rumen
sapi untuk hidup dan
berkembang biak
Semakin banyak jumlah
mikrobia yang terdapat didalam isi rumen maka
alian semakin tinggi kandungan proteinnya karena
(
memperbanyak
diri ).
sebagian besar komponen penyu$m mikrobia adatah
prodin. Kemungkiiian terjadi pengubahan material
non protein menjadi protein da{am metabolisme sel
miklbia. Hasil penelitian Sari dan Pun'adaria
(2004) menunjukkan bahwa kandungan protein
bungkil kelapa dan inti sawit meningkat dengan
bertambahnya waktu fermentasi sebagai akibat
pertumbuhan kapang Aspergil{us niger' Prosri'j
pembentukkan asam amino atau protein dilakuktl';
deng* menggunakan berbagai sumber karb'r'r
,,pengembangan Aspek zootelnis unak Menduhtng sumbedaya dan Ternok Lohal "
Tabel 3. Pengaruh lama fermentasi terhadap isi kandungan serat kasar isi rumen sapi
tr19rysgs'qgl___
__._-
Kandungan Serat Kasar(%)
0 hari
4 hari
29,88"
I
27,41h
29,34'
hari
12 teq
26,54b
Keterangan: Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05).
seperti glukosa, fruktosa,dan lain-lain. Lintasan
sintesis asam amino ini dapat diterangkan sebagai
belikut : glukosa yang ada dalam bahan akan
mengalami proses glikolisis untuk menjadi asam
piruvat, selaqjutnya akan memasuki siklus keb
untuk bergabung dengan unsur-u{rsur lain terutama
yang mengandung N akhirnya membentuk valin,
alanin dan leusin. Disamping itu glukosa yang
memasuki siklus Shunt pentosa akan berubah
menjadi asam sikimat yang selanjutnya bergabung
dengan N hasil sintesis siklus urea untuk
membentuk penilalanin, tirosfur dan triptophan.
Selain itu glukosa dalam proses glikolisis juga asam
membentuk asam gliserat yang kemudian akan
membentuk seriir, sistein dan glisin (Burrows,
perlakuan berpenganlh nyata (p<0,05) terhadap
kandungan serat kasar isi rumen sapi (Tabel 3).
Kompiang (2000) dan Guntoro, et al. QMz)
melaporkan bahwa pros€s fermentasi dengan
Aspetgillus niger dapat menurunkan
kandungan serat kasar.
Uji beda nyata terkecil menuqjukkan bahwa
makin lama fermentasi dilakukan maka kandungan
serat kasar akan semakin rendah. Kandungan serat
kasar terendah ditemui pada hari ke 12 fermenfasi,
tapi hasil ini tidak menunjukkan perbedaan yang
hari. Ada beberapa hal
nyata dengan perlakuan
I
yang menyebabkan penurunan serat kasar ini.
Pertama selama hidupnya mikoba akan
menggunakan serat kasar ini sebagai sumber karbon
untuk memenuhi kebutuhan energinya.
te63).
Kedua
selama hidupnya aspergillus akan mensekesikan
Pengaruh Perlakuan Terhadap Kantlungan
Lemak Isi Rumen Sapi
Hasil analisa keragaman menunjukkan terjadi
penurunan yzurg nyata terhadap kandungan lemak isi
rumen sapi (Tabel2).
Hasil Uji Beda Nyata Terkecil menunjukltan
kandungan lemak tererdah ditemui pada proses
fermentasi 12 hari. Hal ini menunjuklian bahwa
sewakhr fermentasi, terjadi sintesa protein dari
lemak dan selama melakukan aktivitasnya mikroba
enzim sellulase yang dapat menguraikan s€rat kasar
menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti
sellubiosa yang mengandung dua molekul glukosa
yang kemudian akan dihidrolisis lebih lanjut oleh
enzim beta glikosidase ((Beauchemin et al,2A03).
Penunrnan serat kasar ini menunjukkan bahwa
Aspergillus niger dapat tumbuh dengan baik pada
substrat isi rumen sapi sehingga dapat mensekesi
enzim sellulase yang bertindak
sebagai
mengemukakan bahwa selama pertumbuhannya
Aspergillus niger akan mengeluarkan enzim lipase
yang dapat mernecah lemak menjadi gliserol dan
biokatalisator yang memutuskan ikatan glikosida
pada serat kasar menjadi senyawa lebih sederhana,
Hasil penelitian Tampoebolon (2009) menunjukkan
bahwa fermentasi ampas sagu dengan Aspergillus
niger pada lama fermentasi 0, 4n 8 dan 12 minggu
menyebabkan kadar serat kasar semakin menururl
digunakan
Iurangnya ada tiga enzim sellulase yang bertindak
Martoharsono (1991) menyatakan bahwa pada saat
merangsungkan metaborisme sebagian karbohidrat,
sebagai katalisator dalam penguraian sellulosa
menjadi glukosa atau gula-gula sederhana. Adapun
enzimnya adalah l) endo-a 1,4 glttltonase yang
nempengaruhi secara serentak ikatan beta-1,4
ini akan menggunakan lemak untuk proses
metabolismenla. Mrahadikusuma
(l9BS)
asam lemak. Selanjutnya asam lemak alian
oleh mikoba sebagai sumber energi.
protein dan [emak akan digunakan sebagai sumber
energi, untuk membentukAsetil CoA. Asetil CoA ini
akan digunakan untuk proses selanjutnya guna
menghasilkan bahan dasar
protein (asam
amino)
dan energi.
Pengaruh Perlakuan Terhadap Iftndnngan Serat
Kasar Isi Rumen Sapi
Hasil analisis keragam4l mcnurdukkan bahwa
Pro4iding Seminar Nqsional,
t9-20 Oktober
20.,
I
dengarr bertarnbahnya wal'tu fermentasi. Sekurang-
glikosidik
di dalam
makromolekul
dan
menghasilkan potongan-potongan besar berbentuk
rantai dengan ujung bebas..2) eko-o,-1,4 glukonase
yang rnenatoos nulai dari ujung rastai dihesilkan
disakarida (selubiosa), dan 3) enzim ei-glukosidase
yaflg menghidrolisis selubiosa menjadi glukosa
(Zuhair,2008).
51
:t&i
,,i.,'
,,"':'.
Potrltr.v,
KESIMPULAN
Carbohydrates, Vitamins
and
lvlineral. Department of Animal and pouitry
Dari hasil penelitian ini dapar disimpulkan
bahwa proses fbrrnentasi ternyata dapat
meningkatkan kandungan protein isi rumen sapi dan
menurunkan kandurrgan serat kasar dan lemaknya.
Fermentasi selarna l2 hari memperlihatkan hasil
yang terbaik bila dibandingkan dengan perlakuan
Science, LJnivcrsiry of
Cuelph
Ontarirt.Canada
Martoharsono, S. 1991. Biokimia Jilid
Mada University Press. Yokyakarta.
il.
'j!'
:;
:
i:i
::
:'
Caiah
$i
Rahman, A. 1992. Teknologi Fernrentasi lndustri
Produksi Metabolit Prinrer. Arcan.Jakarta.
Rahayu, S. 1993. Penggunaan Aspergillus niger L-
lainnya.
23 untuk Meningkatkan Mutu Dedak Fadi
Sebagai Pengganti Jagung Dalam pakan
Ayam Broiler. Fakultas
DAFTAR PUSTAKA
AOAC, 1990. OlJicial fi,lethods of Analysis. l5'h ed.
WashingtQn DC : Association Official
Analytic Chemist
Abbas, M.H. 1994. Pengaruh Pemberian lsi Rumen
$api Terhadap Biokimia Darah Ayam Broiler.
Majalah llmiah. Universitas
(l):9-14
Beauchemin KA, Colombatto D, Morgavi DP dan
Yang WZ. 2003. Use cf exogenous fibrolytic
enzymes to improve feed utilization by
ruminants. J Anim ,Sci. 81 (E. Suppl. 2):
F.37-F.47.
Burrows, W.W. 1963. Texbook
Suriawiria,
of
Microbiology.
Bappeda Propinsi Bali.
Seminar
Pengembangan
Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan.
lsi
Rumen dari RPH ke Pakan
Ternak. Edisi
3.
Swadaya
Peternakan
Indonesia. Trinity Press. Jakarta.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi. Teknologi dan
Konsumen.
Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia: Metabolisme
Energi, Karbohidrat dan Lipid. Penerbit ITB.
Bandung.
Zuhair SA. 2008. The effect of crystallinity of
cellulose on the rate of reducing sugars
IP2TP Denpasar. Denpasar:8-9 Maret 2000.
S dan Zubair AK. 2000. Digestion
M. Arzita., Darlis dan A.Latief. 1998.
Biokonversi Pod cocoa oleh kapang
Aspergillus rrger untuk memproduksi pakan
ternak, Faliultas Peternakan Universitas
Trenggono, 1988.
Kompiang, LP. 2000. Peningkatan Mutu Bahan
Baku Pakan. Makalah
1985. Pengantar Mikobiologi
Jambi. Jambi.
Tampoebolon BlM. 2009. kajian perbedaan aras dan
lama pemeraman fermentasi ampas
sagu dengan aspergillus nrger terhadap kandungan
protein kasar dan serat kasar. Serninar
Nasional Kebangkitan Peternakan
Semarang. 235-243
Sounders Company. U.S.A,
Cuntoro, S, M. Rai Yasa dan N. Sugama. 2002.
Hasil Pengkajian Pemanfaatan Limbah
Perkebunan {Kakao dan kopi) untuk Pakan
Ternak. Kerjasama BPTP Bali dengan
U,
Umum. PT. Angkasa Bandung.
Toha,
Padang.
peternakan
Uuiversitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Sari L dan Purwadaria T. 2004. pengkajian nilai gizi
hasif fermentasi mutan aspergillus niger
pada substrat bungkil kelapa dan bungkil inti
sarvit.Biodiservitas. 5{2):48-5 I .
Andalas.
AzizAA, Husin M, Mokhtar A.ZA02. Preparation of
cellulose from oil palm empty fruit bunches
via ethaneil digesti<ln, Effect of acid and
alkali catalysts. "I o/ Oil Palm Research. 14
Leeson
II.
in
r'7^^.-r--:^
production
by
heterogeneous enzymatic
hydrolysis. Biores Technol. 99: 4078J085.
jn
It
*
k
s
{
$
F
i!
Download