BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi yang
menitikberatkan gerakan mereka pada pengabdian secara swadaya. Hal
tersebutlah dilakukan sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya
menciptakan perubahan dan kondisi sosial ke arah yang lebih baik. Inilah yang
juga dilakukan oleh LSM Kebaya, melalui Kampanye Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS, LSM yang sebagian besar beranggotakan waria
ini berusaha untuk menyelamatkan kehidupan kaumnya sendiri-waria dan
masyarakat umum.
Sebagai sebuah LSM, Kebaya memiliki otonomi penuh untuk mengatur
program-program yang mereka jalankan. Walaupun pada kenyataannya sebagai
LSM dengan paradigma modernisasi, program yang dipilih oleh LSM Kebaya
cenderung mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah, namun mereka
bukanlah sebuah lembaga yang dapat dikontro dengan pihak tersebut. LSM
Kebaya menentukan, mengatur, dan mengontrol sendiri aktivitas mereka yang
dalam prakteknya dilakukan secara sukarela. Seperti halnya Kampanye
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS oleh LSM Kebaya, dimana
mereka melalui 3 tahapan yang menjadi proses manajemen kampanye ini, yaitu
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Sesuai dengan pendapat Charles U. Larson, motivasi kampanye dapat
dikategorikan sebagai ideologically or caused oriented campaign. Kampanye
dilakukan untuk menangani masalah sosial yang terjadi-HIV/AIDS, melalui
perubahan sikap dan perilaku dari khalayak yang disasar.
Melihat aktivitas manajemen kampanye yang dilakukan oleh LSM
Kebaya, dapat disimpulkan bahwa kampanye menerapkan model kampanye
Ostergaard dan telah sesuai dengan manajemen kampanye Venus (2012) dan
Gregory (2004), walaupun memang tidak mengikuti keseluruhan tahapan
secara total sama. Kampanye yang merupakan kegiatan rutin oleh LSM Kebaya
selama 8 tahun menyebebkan mereka melewatkan perencanaan evaluasi dan
mengesampingkan review pada perencanaan yang mereka susun.
Perencanaan menjadi tahap manajemen kampanye pertama yang
dilakukan oleh LSM Kebaya, dimulai dari mengidentifikasi masalah sebagai
titik dasar yang menjadi kunci dari keseluruhan kampanye. Identifikasi masalah
oleh LSM Kebaya pada kampanye ini mengaplikasikan dua metode sekaligus
dengan grafik jumlah ODHA sebagai masalah mendasar dibuatnya kampanye.
Dua metode identifikasi masalah tersebut adalah SWOT (Strength, Weakness,
Oppurtunity, Threat) dan PEST (Political, Economic, Social, and Technology).
Implementasi Kampanye Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
dimulai pada tahap pra-pelaksanaan kampanye, dimana LSM Kebaya terlebih
dahulu menjalankan beberapa strategi untuk memudahkan jalannya program
kampanye. Penyampaian pesan kampanye menerapkan metode redundancy
dengan menyampaikan pesan yang sama secara berulang-ulang pada program
kampanye yang cenderung menggunakan sifat komunikasi secara langsung
atau tatap muka. Metode redundancy digunakan agar khalayak lebih
memerhatikan dan dapat mengingat pesan-pesan kampanye secara utuh.
Tahap perencanaan, tidak secara otomatis membebaskan LSM Kebaya
dari hambatan saat menjalankan kampanye. Jejaring atau bekerjasama sama
dengan jaringan yang bersedia memberikan dukungan secara proposional
adalah penyelamat untuk kampanye tetap berjalan.
Dalam pelaksanaan, batasan-batasan pembagian tugas menjadi buram.
Mereka tidak hanya melakukan beban tugas mereka, namun juga pekerjaan
anggota lain. LSM Kebaya menggunakan evaluasi untuk membahas hambatan,
keberhasilan, dan kekurangan yang menjadi bahan pembelajaran bagi LSM
Kebaya, potensi yang dapat digunakan di masa kampanye berikutnya, dan juga
melihat perubahan pada khalayaknya.
Secara keseluruhan manajemen kampanye, dapat dikatakan semua
tahapan tersebut telah dilakukan dengan cukup baik oleh LSM Kebaya. LSM
Kebaya telah melaksanakan program kampanye sesuai dengan kuantitas yang
ditentukan dari masing-masing program walaupun tidak selalu mengikuti
timeline yang telah dirancang sebelumnya, walaupun ada kekurangan pada
setiap tahapan kampanye.
B. Saran
Dalam menjalankan sebuah kampanye, tentu saja dibutuhkan adanya
upaya-upaya tertentu untuk memaksimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya
yang ada sehingga dapat menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien guna
mencapai tujuan dari diadakannya kampanye. Berdasarkan hal diatas, maka
peneliti memberikan saran untuk menjadi bahan pertimbangan untuk dapat
diaplikasikan oleh LSM Kebaya selaku pelaksana kampanye. Berikut saran
peneliti sesuai dengan hasil penelitian:
1. Pendokumentasian secara formal menjadi hal yang perlu dilakukan dalam
setiap kegiatan kampanye mulai dari perencanaan, pra pelaksanaan,
pelaksanaan, sampai evaluasi. Pendokumentasian secara formal ini dapat
dijadikan panduan dan rujukan dalam melakukan kampanye HIV/AIDS
dikalangan waria maupun masyarakat umum. Selain itu, hal ini dapat
memudahkan LSM Kebaya dalam mencari informasi-informasi mengenai
masalah atau upaya yang pernah dilakukan, serta dapat menjadi bukti rekam
jejak LSM Kebaya.
2. Berdasarkan pengamatan peneliti, penggunaan media sosial dalam
kampanye masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Bauran media yang
dimiliki oleh LSM Kebaya seperti blog dan facebook hanya digunakan
untuk menyampaikan informasi mengenai jadwal kegiatan LSM Kebaya.
Padahal media ini memiliki fungsi lebih bagi kampanye, seperti
memberikan informasi mengenai HIV/AIDS sebagai isu kampanye ataupun
memberikan dukungan kepada ODHA. Maka, peneliti menyarankan perlu
adanya staf yang memiliki kemampuan dalam mengakses dan mengolah
media sosial yang dimiliki oleh LSM Kebaya.
Sementara itu, saran dari peneliti untuk pihak-pihak atau akademisi
yang ingin melakukan penelitian selanjutnya adalah:
1. Pada dasarnya penelitian ini merupakan langkah awal yang tentu saja masih
membutuhkan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Keterbatasan
peneliti menyebabkan beberapa dokumen gagal didapatkan atau kurang
optimal dalam memaparkan. Maka, untuk penelitian selanjutnya akan lebih
baik jika data yang didapat semakin beragam.
2. Penelitian ini masih bersifat deskriptif, dimana peneliti hanya memaparkan
kasus yang terjadi dilapangan. Bila ingin melanjutkan penelitian ini
disarankan untuk penelitian lebih bersifat eksplorasi secara mendalam.
3. Peneliti lain dapat mengembangkan penelitian dengan mengulas setiap
tahapan dalam kampanye yang diadakan ataupun meneliti hubungan antara
LSM Kebaya dengan komunitas yang menjadi khalayak sasaran dan
volunteer dari kampanye.
Download