7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of The Art Penelitian

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
State of The Art
Penelitian sebelumnya berasal dari jurnal-jurnal Indonesia dan jurnal-jurnal
internasional yang menjadi acuan dan pendukung dari penelitian Peneliti. Jurnaljurnal tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Nama &
No
Tahun
Penelitian
1
Judul
Metode
Objek
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Malmelin,
Brands
Nando,
Branding
Moisander,
Media
observasi,
Johanna
Management
pustaka dan studi
Towards
and Kualitatif
in berdasarkan
a kasus.
studi
Hasil Penelitian
Merek
Hasil penelitian ini
Media
adalah
untuk
meningkatkan
perkembangan yang
lebih
jauh
pada
(April
Research
penelitian mengenai
2014)
Agenda
brand dan branding
pada
media
serta
memberikan
pandangan
yang
terkoordinir
dan
sistematis
beberapa
yang
penelitian
sudah
dalam
media. ‘
7
melalui
ada
menejemen
8
Nama &
No
Tahun
Penelitian
2
Judul
Metode
Objek
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Ariyanti,
Hubungan
Aning,
Kuantitatif
Hasil Penelitian
Loyalitas
Peneliti
Antara Tingkat eksplanatori
pembaca
mendapatkan temuan
Karindra
Kebutuhan
dengan
harian
mengenai hubungan
(Februari
Konsumsi
melakukan survey Meteor
2013)
Informasi
dan kepada
sampel
signifikan terhadap
Kualitas
Isi yang
sudah
tingkat kebutuhan
positif serta
Media
Dengan
Perubahan
Dari ditentukan.
konsumsi informasi
Koran Kuning
dengan loyalitas
Ke
pembaca. Selain itu
Koran
juga, adanya
Umum)
hubungan positif dan
signifikan antara
kualitas isi media
dengan loyalitas
pembaca. Di mana
semakin baik
kualitas isi suatu
media bisa
meningkatkan
loyalitas pembaca
3
Cooky Tri BRAND
Kuantitatif
Brand
Hasil penelitian di
Adhikara,
REVITALIZA
dengan
Image
jurnal ini
Sindy
TION:
menyebarkan
Green
menganalisis merek
Kusuma
PENCIPTAAN
kuesioner
Sands
yang tertera pada
Nurparame
BRAND
Bebas
kosumen, dan
sti,
IMAGE
Alkohol
seberapa kuat
2011
PRODUK
pengaruh konsumen
GREEN
dari iklan dan PR
SANDS
terhadap penciptaan
BEBAS
citra merek produk
9
Nama &
No
Tahun
Penelitian
Judul
Metode
Objek
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
ALKOHOL
Green Sands
MELALUI
Alcohol-Free.
MARKETING
Hasilnya, citra
COMMUNICA
merek yang melekat
TION
dalam benak
(ADVERTISIN
konsumen
G
didefinisikan sebagai
DAN
PUBLIC
‘cool dan trendy’
RELATION)
dan ‘unik dan rasa
PADA
menyegarkan’.
PT.
MULTI
BINTANG
INDONESIA
Tbk.
4
Zubaidi,
Ruang
Publik Kualitatif
Website
Hasil yang
Advan
dalam
Media berdasarkan
Kaskus.us
didapatkan dari
Navis
Baru
Oktober
(www.kaskus.u
2011
s)
observasi,
studi
penelitian ini ialah
pustaka dan studi
Kaskus.us layak
kasus.
menjadi ruang
publik bagi membernya karena
disebabkan oleh 2
hal, yaitu (1)
identitas semu.
Pengguna atau
member Kaskus bisa
memiliki beberapa
identitas serta tidak
harus
memperlihatkan
10
Nama &
No
Tahun
Penelitian
Judul
Metode
Objek
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
identitas aslinya. Hal
ini mendorong
kebebasan mereka
dalam berinteraksi
dan berpendapat di
dalam forum
Kaskus. (2) Kaskus
dalah sebuah website
yang independen dan
bebas beretika yang
membuat Kaskus
menjadi ruang
publik baru.
5
Ulrike
User Generated Kuantitaif analisis Public
Dari perspektif
Arnold
Branding:
empiris
manajemen merek
Oct 2010
Integrating
komprehensif
dia mengan alisis
User Generated
dampak dari
Content
program pemasaran
into
Brand
interaktif di Web 2.0
Management
, mengevaluasi user
generated content
sebagai alat dari
bauran komunikasi
merek . Jurnal
inimenyediakan
analisis empiris
komprehensif tetapi
juga implikasi
manajerial . Dengan
demikian , studi
11
Nama &
No
Tahun
Penelitian
Judul
Metode
Objek
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
perintis ini akan
membantu baik
ulama dan praktisi
untuk mendapatkan
pemahaman yang
menyeluruh dari
akar , strategi dan
aplikasi dari user
generated content
dalam branding .
Jurnal yang berjudul Brands and Branding in Media Management-Towards a
Research Agenda oleh Nando Malmelin dan Johanna Moisander pada tahun 2014 ini
dibuat untuk meningkatkan perkembangan yang lebih jauh pada penelitian mengenai
brand dan branding pada media serta memberikan pandangan yang terkoordinir dan
sistematis melalui beberapa penelitian yang sudah ada dalam menejemen media.
Jurnal ini berdasarkan pada konsep dasar dan model komunikasi dan komunikasi
pemasaran, seperti mengenai lima pendekatan dalam konseptualisasi brands dan
branding dalam menejemen media ialah brand sebagai produk,
ekstensi,
brand sebagai
brand sebagai identitas, brand sebagai diferensiasi, dan brand sebagai
ekuitas. Selain manfaat jurnal Brands and Branding in Media Management-Towards
a Research Agenda bagi penelitian ini bagi Peneliti untuk memberikan tambahan
pemahaman mengenai manfaat dari pendekatan strategi merk dan manjemen merek
dalam organisasi media.
Tujuan dari jurnal interaksi Hubungan Antara Tingkat Kebutuhan Konsumsi
Informasi dan Kualitas Isi Media Dengan Loyalitas Pembaca (Studi Pada Harian
Meteor Terkait Perubahan Dari Koran Kuning ke Koran Umum) oleh Aning
Karindra Ariyanti pada tahun 2013 adalah untuk mengetahui adalah hubungan antara
tingkat kebutuhan konsumsi informasi dan kualitas isi media dengan loyalitas
pembaca Harian Meteor.
Hasil dari penelitian ini adalah Peneliti mendapatkan
12
temuan mengenai hubungan positif serta signifikan terhadap tingkat kebutuhan
konsumsi informasi dengan loyalitas pembaca. Selain itu juga, adanya hubungan
positif dan signifikan antara kualitas isi media dengan loyalitas pembaca. Di mana
semakin baik kualitas isi suatu media bisa meningkatkan loyalitas pembaca.Peneliti
menyimpulkan bahwa tingkat kebutuhan konsumsi informasi dan kualitas isi media
merupakan dua faktor yang diperhatikan oleh pembaca dalam pembentukkan
loyalitas terhadap Harian Meteor. Manfaat jurnal bagi penelitian Peneliti adalah
untuk memberikan pemahaman mengenai adanya hubungan antara kebutuhan
konsumsi informasi dan kualitas isi media terhadap tingkat loyalitas pembaca yang
bisa menjadi salah satu cara dalam membentuk strategi komunikasi untuk
meningkatkan citra merek.
Awal tahun 2002 Green Sands berevitasilasi menjadi Green Sands AlcoholFree dan mempublikasikannya melalui promosi, iklan dan PR. Oleh karena itu,
penelitian di jurnal ini menganalisis merek yang tertera pada kosumen, dan seberapa
kuat pengaruh konsumen dari iklan dan PR terhadap penciptaan citra merek produk
Green Sands Alcohol-Free. Hasilnya, citra merek yang melekat dalam benak
konsumen didefinisikan sebagai ‘cool dan trendy’ dan ‘unik dan rasa menyegarkan’.
Variasi strategi yang digunakan oleh perusahaan PT Multi Bintang Indonesia dapat
menunjang perusahaan untuk berlomba membuat Strategi yang baik sehingga
berdampak baik bagi citra suatu perusahaan. Peneliti menggunakan jurnaln ini
sebagai panduan untuk mendapatkan informasi bagaimana membangun brand image
dengan berbagai cara seperti beriklan dan melakukan strategi Public Relations.
Dalam
jurnal
ilmu
komunikasi
Ruang
Publik
dalam
Media
Baru
(www.kaskus.us) oleh Advan Navis Zubaidi pada tahun 2011 bertujuan untuk
melihat kelayakan dari Kaskus.us sebagai media baru sebagai ruang publik pada era
global dan digital ini. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini ialah Kaskus.us layak
menjadi ruang publik bagi member-nya karena disebabkan oleh 2 hal, yaitu (1)
identitas semu. Pengguna atau member Kaskus bisa memiliki beberapa identitas serta
tidak harus memperlihatkan identitas aslinya. Hal ini mendorong kebebasan mereka
dalam berinteraksi dan berpendapat di dalam forum Kaskus. (2)
Kaskus dalah
sebuah website yang independen dan bebas beretika yang membuat Kaskus menjadi
ruang publik baru. Manfaat jurnal bagi penelitianPeneliti adalah kesamaan indentitas
dalam forum Female Daily dan Kaskus, di mana kehadiran ruang publik baru yang
13
menyediakan berbagai layanan dan keunggulan yang berbeda dengan ruang publik
media kovensional yang sudah ada selama ini.
2.2
Landasan Konseptual
Landasan konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep
komunikasi massa, online community, public relations, user-generated content,
forum dan online public relations..
Berikut adalah penjelasan dari konsep-konsep yang menjadi landasan dalam
penelitian ini:
2.2.1 Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Bittner dalam Rakhmat,
(2009) adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
besar orang.
Menurut George Gerbner dalam Rakhmat, (2007) “Mass communication is
the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most
broadly shared continous flow of messages in industrial societes” (komunikasi massa
adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus
pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri).
Menurut definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk
komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media
penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar
(Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
Model Lasswell sering digunakan pada proses komunikasi massa. Mulayana
(Mulyana, 2008) mengatakan, “Model ini menggambarkan komunikasi dalam
ungkapan who says what in which channel to whom with what effect”. Yang artinya
dalam bahasa Indonesia, siapa mengatakan apa dengan medium apa kepada siapa
dengan pengaruh apa. Who di sini maksudnya adalah pihak yang membuat dan
menyebarkan berita, Says what adalah informasinya, in which channel adalah media
yang digunakan untuk berkomunikasi, to whom adalah masyarakat, dan with what
effect adalah pengeruh yang diciptakan pesan dari media massa kepada masyarakat
yang melihat, mendengar atau menyaksikan pesan yang ada.
14
2.2.1.1 Komponen Komunikasi Massa
Menurut George Gerbner dalam Rakhmat, (2007) definisi komunikasi massa
yang intinya berbunyi “Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang
berlandaska nteknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat industri”. Dari definis tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa proses komunikasi massa memiliki komponen yang lebih
banyak bila dibandingkan dengan bentuk komunikasi yang lain.
Hiebert, Ungurait, dan Bohn dalam Ardianto, Komala, Karlinah (2014),
mengemukakan komponen-komponen komunikasi massa meliputi:
- Communicators
Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator. Komunikator dalam
media massa berbeda dengan komunikator dalam komunikasi antarpersona.
Pengirim pesan dalam komunikasi massa bukan seorang individu melaikan
suatu institusi, gabungan dari berbagai pihak.
- Codes and Content
Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan
komunikasi, misalnya: kata-kata lisan, tulisan, foto, musik, dan film
(moving pictures). Content atau isi media merujuk pada makna dari sebuah
pesan, bisa berupa informasi mengenai perak Irak atau sebuah lelucon yang
dilontarkan seorang komedian.
- Gatekeeper
Gawang yang dimaksud dalam hal ini adalah gawaang dari sebuah media
massa, agar media massa tersebut tidak “kebobolan”. Kebobolan dalam
pengertian media massa tersebut tidak diajukan oleh pengadilan oleh
pembacanya karena menyampaikan berita yang tidak akurat, menyinggung
reputasi seseorang, mencemarkan nama baik seseorang, dan lain-lain.
- Regulator
Peran regulator hampir sama dengan gatekeeper, namun regulator bekerja di
luar institusi media yang menghasilkan berita. Ardianto (2014) sementara di
Indonesia, yang termasuk kategori regulatordi antaranya adalah pemerintah
dengan perangkat undang-undangnya, khalayak penonton,
pembaca,
pendengar, asosiasi profesi, Lembaga Sensor Fil, Dewan Pers yang
mengatur media cetak, dan Komite Penyiaran Indonesia (KPI) untuk media
elektronik.
15
- Media
Media massa terdiri dari: (1). Media cetak, yaitu surat kabar dan majalah:
(2.) media elektronik, yaitu radio siaran, televisi, dan media online
(internet).
- Audiens
Marshall Mcluhan dalam Ardianto (2014: 40) menjabarkan audience
sebagai sentral komunikasi massa yang secara konstan dibombardir oleh
media.
Audiens komunikasi massa memiliki karakteristik sebagai berikut:
Audiens biasanya terdiri atas individu-individu yang memiliki pengalaman
yang sama dan terpengaruh oleh hubungan sosial dan interpersonal yang
sama. Individu-individu ini memilih produk media yang mereka gunakan
berdasarkan kebiasaan atas kesadaraan sendiri.
Audiens berjumlah besar. Menurut Charles Wright, besar di sini dalam
artian sejumlah besar khayalak yang dalam waktu singkat dapat dijangkau
oleh komunikator komunikasi massa, di mana jumlah khayalak tersebut,
tidak dapat diraih bila komunikasi dilakukan secara tatap muka (face to
face).
Audiens bersifat heterogen, bukan
homogen. Individu-individu dalam
audiens mewakili berbagai kategori sosial. Meskipun beberapa media
membidik audiens dengan karakteristik tertentu, masing-masing individu itu
pun akan heterogen.
Audiens bersifat anonim. Meskipun mengetahui karakteristik umum
khayalaknya,
komunikator
biasanya
tidak
mengetahui
identitas
komunikannya dan pada siapa ia berkomunikasi.
Audiens biasanya tersebar, baik dalam konteks ruang dan waktu, Hiebert,
Ungurait, dan Bohn dalam Ardianto, Komala, Karlinah (2014).
2.2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Dominick dalam Ardianto, (2007) yaitu fungsi komunikasi massa
terdiri dari:
16
1.
Surveillance (Pengawasan)
Fungsi ini menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi
mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan maupun yang dapat
membantu publik dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Interpretation (Penasiran)
Mengajak para pembaca untuk memperluas wawasan dan membahasnya
lebih lanjut dalam komunikasi antarpesona atau komunikasikelompok.
3.
Linkage (Pertalian)
Di mana media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang
beragam,
sehingga
membentuk
linkage
(pertalian)
berdasarkan
kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4.
Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai)
Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak
dan apa yang mereka harapkan.
5.
Entertainment (Hiburan)
Untuk mengurangi ketegangan pikiran publik, karena dengan membaca
berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat
membuat pikiran publik segar kembali.
2.2.2 Public Relations
Public Relations (PR) adalah sebuah ilmu dalam rumpun ilmu sosial, menjadi
bagian ilmu dari induknya ilmu komunikasi. Selain ilmu, PR pun menjadi sebuah
profesi di bidang komunikasi, yakni profesi sebagai Public Relations Officer
(PRO/pejabat humas) di lembaga atau perusahaan: sebagai konsultan PR, yakni event
organizer (penyelenggara berbagai event dari lembaga atau perusahaan yang menjadi
klien-nya): researcher for public relations (konsultan bidang penelitian PR): crisis
PR, crisis communications, crisis management (konsultan untuk menangani krisis
PR, krisis komunikasi dan krisis manajemen): expert of PR (tenaga ahli di
kementrian, perusahaan dan organsasi nirlaba): dan sebagainya (Ardianto, 2014).
17
2.2.2.1 Definisi Public Relations
Definisi Public Relations menurut Elvinaro Ardianto (2011) yaitu :
-
Sengaja (deliberate)
Kegiatan PR adalah sesuatu yang disengaja, dirancang untuk
mempengaruhi, mendapatkan pengertian, memberikan informasi, dan
memperoleh umpan balik (reaksi dari mereka yang terkena dampak
kegiatan).
-
Terencana (planned).
Kegiatan PR adalah sesuatu yang terorganisasi.Solusi masalah diketahui
dan logistik dipikirkan, dengan kegiatan yang memerlukan jangka waktu.
Kegiatan ini sistematis, membutuhkan riset dan analisis.
-
Kinerja (performance).
PR yang efektif didasarkan pada kebijakan dan penampilan nyata dari
seseorang atau sebuah organisasi. Tidak ada public relations yang dapat
menciptakan simpati serta dukungan jika organisasi yang bersangkutan
merupakan pemilik usaha yang tidak tanggap terhadap kepentingan
masyarakat.
-
Kepentingan publik (public interest).
Dasar dari setiap kegiatan PR adalah melayani kepentingan publik dalam
suatu masyarakat, bukan sekedar memperoleh keuntungan bagi
organisasi. Idealnya, saling menguntungkan bagi organisasi dan
masyarakat.ini adalah benang yang menjalin kepentingan diri organisasi
dengan kepentingan dan urusan masyarakat.
-
Komunikasi dua arah (two way communication)
Kamus sering kali memberikan kesan bahwa PR terdiri hanya dari
penyebaran materi melalui informasi. Namun, penting juga bahwa
definisi itu termasuk umpan balik dari khalayak. Kemampuan
mendengarkan adalah bagian dari keahlian komunikasi yang pokok.
-
Fungsi manajemen (management function)
PR paling efektif apabila berfungsi menjadi bagian dari pengambilan
keputusan oleh manajemen puncak. PR melibatkan konsultasi dan
pengentasan masalah tingkat tinggi, tidak hanya mengeluarkan informasi
setelah keputusan dibuat.
18
2.2.2.2 Fungsi Public Relations
Menurut Kriyantono (2008), fungsi PR yaitu:
a.
Menunjang aktivitas utama manajemen dalam rangka mencapai tujuan
bersama.
b.
Membina hubungan yang baik atau harmonis antara organisasi dengan
pihak publiknya, sebagai khalayak sasarannya.
c.
Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan
masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.
d.
Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada
pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.
e.
Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau terjadi
sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
2.2.2.3 Peranan Public Relations
Menurut Saputra dan Nasrullah (2011):
1.
Sebagai communicator atau penghubung antara orrganisasi atau lembaga
yang diwakilinyadengan publiknya.
2.
Membina relationship ,y a i t u b e r u p a y a membina hubungan yang
positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
3.
Peranan backup management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi atau perusahaan.
4.
Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
2.2.2.4 Online Public Relations
Menurut Bob Julius Onggo (2004), e-PR adalah aktivitas public relations
yang menggunakan internet.
Menurut Kriyantono (2008), electronic public relations (e-PR) adalah
penggunaan internet untuk menunjang kegiatan public relations melalui internet,
dimungkinkan oleh Public Relations menjalin hubungan baik untuk mempertahankan
dukungan publik.
Kemudian dijelaskan lebih lanjut lagi oleh Bob Julius Onggo (2004),Jika
diuraikan, maka e-PR itu adalah :
19
1.
E adalah electronic.
“e” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata mail dan
commerce yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat
popularitas dan multifungsi media internet, media ini di manfaatkan
pula oleh pelaku Public Relations untuk membangun merek (brand)
dan memelihara kepercayaan (trust).
2.
P adalah public.
“Public” disini bukan hanya berlaku pada publik, namun pada
konsumen. Publik juga tidak mengacu hanya pada satu jenis pasar
konsumen, namun pada berbagai pasar atau public audiens. Media
internal bisa memudahkan kita untuk menjangkau mereka dengan lebih
cepat atau sebaliknya, memudahkan mereka untuk menjangkau kita,
mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga hiperrmarket.
3.
R adalah relations
Relations merupakan hubungan yang harus dipupuk antar pasar dan
bisnis. Itu adalah kunci kepercayaan pasar agar suatu bisnis berhasil.
Menariknya melalui media internet, hubungan yang sifatnya one-to-one
dapat dibangun dalam waktu yang cepat karena sifat internet yang lebih
aktif. Hal ini berbeda dengan public konvensional, dimana kita harus
menjangkau mereka dengan sifat one-to-many
Tiga Elemen Online Public Relations
Berhubungan dengan internet, seorang online public relations harus tahu
bagaimana masyarakat menggunakan internet sebagai media.
PLATFOR
CHANNE
CONTEXT
LS
Gambar 2.1 The Tree Elements of Online Public Relations
Sumber: Phillips, Young (2001 : 94)
20
Seperti yang dikutip dalam Phillips & Young (2001: 95) :
- Platforms are the device we use to access the internet and its
knowledge. These may be a mobile phone, PC, laptop, computer
game, television set, in-car entertainment, e-poster, e-book, or
many other things now and in the future.
- Channels include the means by which we access information, like
SMS, e-mail, instant messaging, websites, social networks (like
MySpace and Bebo), blogs, Twitter (micro-blogs), wiki, virtual
environtments and dozens more
- The context is important too. Is access at home, travelling, at work, in
company, alone; when interactivity is easy or hard; in different
moods; in different time zones and places and when time is at a
premium or not
2.2.2.5 Internet
Menurut Biagi Shirley (2010), internet merupakan kombinasi dari ribuan
jaringan
komputer yang mengirim dan menerima data dari seluruh dunia yang
memiliki suatu kepentingan yang bersaing bergabung bersama-sama dengan tujuan
yang sama, namun tidak ada pemilik umumnya. Tidak ada badan pemerintah atau
komersial yang memiliki keuntungan bersih atau langsung dari operasinya.
Menurut Kriyantono (2008), internet merupakan jaringan longgar dari banyak
ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.
2.2.3 Brand (Merek)
Menurut asosiasi pemasaran Amerika yang dikutip oleh Kotler (2007),
mendefinisikan merek sebagai sebuah nama, tanda, istilah, simbol atau rancangan,
atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari
barang atau jasa pesaing. Dengan demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa
penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya dari produk
atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Menurut
Durianto, Sugiarto dan Lie Joko Budiman (2004) merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol, rancangan, atau kombinasi h al-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang
21
atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk
pesaing.
Menurut Freddy Rangkuti (2004) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol
atau rancangan atau kombinasi dari hal-h al tersebut. Konsumen akan merasa senang
dengan pilihan yang dibuat oleh sebuah produk sehingga tertarik untuk membeli dan
menggunakannya tergantung dari apakah merek yang dikenal baik atau tidak. Sebuah
merek yang baik akan selalu berada dalam benak konsumen sehingga membuat
konsumen selalu teringat merek tersebut ketika hendak membutuhkan sebuah
produk. Merek mempunyai peranan yang penting untuk mengidentifikasikan sebuah
produk, pengertian yang salah dari konsumen terhadap sebuah merek akan berakibat
fatal dan menyebabkan konsumen tidak dapat menangkap nilai dan tujuan dari merek
yang ada.
2.2.4 Komunitas Online
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata
communis. Yaitu masyarakat, publik atau orang (Jasmadi, 2008). Sedangkan
menurut Bungin (2008) komunitas adalah sekelompok manusia yang dapat mengatur
diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas
– batas yang telah dirumuskan secara jelas.
Bungin (2008) menambahkan ketika penemuan teknologi informasi seperti
yang dijelaskan di atas berkembang dalam skala massal, maka teknologi itu telah
mengubah bentuk masyarakat manusia dari masyarakat dunia lokal menjadi
masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap
perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu
besar mempengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki the big
village, yaitu sebuah desa yang besar dimana masyarakatnya saling kenal dan saling
menyapa satu dengan lainnya. Masyarakat global itu juga dimaksud sebuah
kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya – budaya
bersama.
Menurut Jasmadi (2008), komunitas online adalah sekelompok orang dalam
berkomunikasi menggunakan internet sebagai media utama dan tidak mengandalkan
pertemuan langsung secara fisik.
Menurut Bungin (2008), komunitas online membangun dirinya dengan
sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan
22
kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya. Dipastikan
bahwa konstruksi komunitas online pada mulanya berkembang dari sistem intra dan
antar jaringan yang berkembang menggunakan sistem sarang laba – laba sehingga
membentuk sebuah jaringan masyarakat yang besar.
Bungin (2008) menjelaskan lebih dalam bahwa di sistem internet, kelompok
terbesar dalam komunitas online adalah kelompok yang keanggotaanya didasarkan
pada kebutuhan layanan tuan rumah (website) terhadap tamu uang terdiri dari dua
status keanggotaan, pertama adalah keanggotaan yang bersifat free (bebas biaya)
seperti keanggotaan dalam pelayanan e-mail, chatting dan ebberapa website teretntu,
serta yang kedua keanggotaan tetap berdasarkan pada status member pada provider
atau website tertentu. Jadi, pengelompokan anggota dari komunitas online tejadi
ketika kebutuhan informasi tertentu dapat dilayani oleh pemilik website sehingga
dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat luas.
2.2.4.1 Forum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata forum memiliki arti: (1)
lembaga atau badan; wadah, ( 2) tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara
bebas.
Jasmadi & E-Media Solusindo(2008) mengatakan bahwa forum adalah salah
satu sarana diskusi online di Internet, yang didalamnya terdapat banyak anggota
sehingga dapat dijadikan tempat alternatif untuk berpromosi
Sementara Juju & Sulianta mengemukakan bahwa forum adalah tempat
berdiskusi mengenai apa saja dan biasanya membahas suatu topik tertentu,yang
didalamnya terdiri dari admin, moderator, dan anggota (Juju & Sulianta : 2010).
Secara umum struktur forum (Anwari : 2004) adalah sebagai berikut:
Forum
Sub forum
Thread
Reply
2.2.4.2 User-generated Content (USG)
Dalam hal forum, terutama forum dan komunitas online sering kita jumpai
forum dan komunitas online yang content-nya berasal dari User-generated content,
termasuk forum Female Daily.
Jasmadi (2009) menjelaskan bahwa pengertian USG sebenarnya cukup
sederhana, yaitu konten yang dihasilkan dari user atau penggunanya sendiri. Babak
ini sudah lama dimulai, situs-situs yang populer kini pun banyak mengandalkan USG
23
untuk selalu menjadi situs yang up-to-date. Pemilik situs hanya membuat perbaikan
atau perubahan yang dianggap perlu saja. Sementara update informasi dan segala
interaksi di dalam situs tersebut
justru berasal dari partisipasi aktif para
penggunananya sehingga orang selalu dan terus-menerus tertarik untuk mengunjungi
situs tersebut”
Yang kemudian dijelaskan lagi oleh Marie-Francine Moens, Juanzi Li, TatSeng Chua (2014), User-generated content (UGC) is defined as “any form of content
such as blogs, wikis, discussion forums, posts, chats, tweets, podcasting, pins, digital
images, video, audio files, advertisements and other forms of media that was created
by users of an online system or service, often made available via social media
websites.
2.2.4.3 Content Management
Dalam hal pengelolaan konten, hal yang diterapkan oleh Female Daily sejalan
dengan konsep penulisan konten konten yang dilakukan Female Daily juga sesuai
dengan konsep yang dijelaskan. Newson & Hayes (2014) mengenai penulisian
konten ke audiens, yaitu dengan menyederhanakan konteks yang ada.
Beberapa hal yang harus diperhartikan adalah:
-
Know Your Subject.
-
Use Plain English
-
Describe, Don’t Define.
-
Take One Step at a Time
-
Make the Central Points Clear
-
Explain the Unfamiliar with the Familiar
24
2.3
Kerangka Pemikiran
USER-GENERATED CONTENT
KOMUNITAS
Konten yang dihasilkan dari user atau
ONLINE FORUM
penggunanya sendiri (Jasmadi : 2009)
FEMALE DAILY
BRAND
ONLINE PUBLIC
Merek sebagai sebuah nama, tanda, istilah,
RELATIONS
simbol atau rancangan, atau kombinasi dari
Kriyantono (2008),
semuanya, yang dimaksudkan untuk
electronic public
mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau
relations (e-PR)
kelompok penjual dan untuk
adalah penggunaan
mendiferensiasikannya dari barang atau jasa .
internet untuk
(Asosiasi pemasaran Amerika yang dikutip
menunjang kegiatan
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Sumber: hasil penelitian
Alur dari penelitian ini dimulai dari kehadiran forum komunitas online yaitu
Female Daily Forum yang sudah ada dari tahun 2007. Sampai penelitian ini ditulis,
komunitas online Female Daily forum sudah mencapai 250.000 orang lebih, 10.000
threads, ratusan brands dan postingan, mereka juga memiliki 1.000.000 unique
visitor tiap bulan, yang menadakan traffic forum ini tinggi. Forum Female Daily
menggunakan user-generated content dalam hal proses komunikasi yang terjadi
dalam Forum Female Daily,
yang di mana artinya forum ini sangat member-
centered, oleh karena itu dibutuhkan Praktisi Online PR untuk bisa mengontrol
komunitas online dan user-generated content tersebut agar sejalan dengan brand
Female Daily itu sendiri yang berfokus pada empowering women.
Download