Islam Digest (Page 4)

advertisement
arsitektur
REPUBLIKA ● AHAD, 14 NOVEMBER 2010
EDIRNEVDB.GOV.TR
WIKIMEDIA
EDIRNEVDB.GOV.TR
B2
WIKIMEDIA
RUMAH SAKIT BAYEZID II
Arsitektur Gaya Turki Usmani
SETIAP RUANG, BERATAP KUBAH
YANG MENYERUPAI HALL.
Oleh Nidia Zuraya
urki adalah salah satu negara
Muslim dengan jumlah penduduk Muslim terbesar. Negara
ini merupakan pusat
pemerintahan kerajaan atau
Dinasti Turki Usmani (Ottoman).
Selama pemerintahan Dinasti Turki Usmani,
negara ini berkembang pesat dalam berbagai bidang, termasuk arsitektur.
Sejumlah bangunan bersejarah terdapat
di negeri ini. Mulai dari bangunan Aya
Sophia, Istana Topkapi, hingga Masjid Biru.
Satu hal yang sering kali luput dari
perhatian adalah rumah sakit.
Sebagai pusat kesehatan,
Pemerintah Turki Usmani
menaruh perhatian besar
dalam bidang ini. Sejumlah
rumah sakit dibangun untuk
membantu rakyat dalam
menjaga kesehatan. Salah
ARKITERA.COM
T
satu rumah sakit yang berdiri megah dan
kokoh adalah Rumah Sakit Bayezid II di
kawasan Edirne.
Edirne atau sering disebut Adrianopel
(Adrianople) adalah sebuah kota di
seberang utara Selat Bosporus yang secara
geografis menjadi bagian dari benua Eropa.
Kota ini berhasil dikuasai oleh orang-orang
Turki di bawah pemerintahan Murad I
(1360-1389 M), penguasa Kerajaan Turki
Usmani (Ottoman).
Pada 1362, Murad I berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke
kawasan Eropa, dengan merebut, antara
lain, Kota Edirne dari tangan Kekaisaran
Byzantium (Romawi Timur). Sejak saat itu,
kekuasaan Ottoman menjadikan Kota
Edirne sebagai pusat pemerintahannya.
Sebab, kawasan ini terletak di tempat yang
sangat strategis dalam jalur utama yang
menghubungkan Eropa-Turki.
Hampir 100 tahun (satu abad) Edirne
menjadi pusat pemerintahan Kesultanan
Turki Usmani. Selanjutnya, kota ini tidak
lagi berfungsi sebagai ibu kota. Meskipun
demikian, dalam sejarah kekuasaan
Ottoman, sebagaimana ditulis oleh Andrew
Petersen dalam bukunya, A Dictionary of
Islamic Architecture, Edirne tetap menjadi
kota penting bagi kekhalifahan Islam tersebut di mana para sultan Ottoman
bermukim.
Sebelum dijadikan ibu kota pemerintahan Ottoman, Edirne sudah
ramai sebagai pusat
perdagangan dan
juga budaya Muslim.
Hal ini ditandai
dengan banyaknya
bangunan yang didirikan oleh penguasa
Muslim di kota ini.
Salah satunya adalah
Rumah Sakit (RS) Bayezid II.
Rumah sakit ini berada di dalam
Kompleks (Kulliye) Bayezid II.
RS Bayezid II dibangun atas perintah
Sultan Bayezid II. Proses pembangunan
Kulliye Bayezid II berikut bangunan rumah
sakitnya memakan waktu empat tahun, dari
1484 M hingga 1488 M. Hingga abad ke-19
M, para dokter dididik di rumah sakit yang
juga merupakan sekolah kedokteran itu.
Yulianto Sumalyo dalam bukunya yang
bertajuk, Arsitektur Masjid dan Monumen
Sejarah Muslim, mengungkapkan, setibanya
di Edirne dalam perjalanan ke Balkan
bersama pasukannya pada akhir musim
semi 1484, Sultan Bayezid II memerin-
Oleh Nidia Zuraya
Ruang
Bedah dan
Terapi Mental
umah Sakit Sultan Bayezid II ini
beroperasi selama 400 tahun sejak
diresmikan pada 1488 M hingga
berkecamuknya Perang RusiaTurki (1877-1878 M). Bahkan, hingga abad
ke-19 M, bangunan ini menjadi salah satu
rumah sakit rujukan bagi pasien-pasien yang
hendak menjalani perawatan bedah dan
mereka yang mengidap penyakit mental.
Sejarah mencatat, RS Bayezid II sangat
terkenal di Eropa dan dunia Islam. Sebab,
rumah sakit ini memiliki tenaga-tenaga ahli
R
tahkan membangun banyak proyek, yaitu
masjid baru dan pusat kesehatan (medical
centre), termasuk di dalamnya rumah sakit,
sanatorium, rumah sakit jiwa, dan sekolah
kedokteran di tepian Sungai Tunca.
Seperti halnya di sejumlah kota lain yang
berada dalam wilayah kekuasaan Ottoman,
bangunan-bangunan tersebut didirikan
dalam sebuah kulliye (kompleks). Untuk
perencanaan pembangunannya, Sultan
Bayezid II menunjuk arsitek kerajaan pada
waktu itu, Mimar Hayrettin, untuk mendesain keseluruhan bangunan dalam Kulliye
Bayezid II ini.
Unik
Bangunan rumah sakit (darussyifa) dan
rumah sakit jiwa (timarhane) Bayezid II terletak di sisi barat daya bangunan masjid
dalam Kompleks Bayezid II. Tata letak
rumah sakit tersebut terbilang cukup unik.
Di ujung selatan terdapat unit berdenah
segi delapan, pada masing-masing sisinya
terdapat ruang-ruang untuk perawatan.
Setiap ruang dalam unit ini beratap
kubah, termasuk sebuah ruangan yang
menyerupai hall. Namun, berbeda dengan
kubah pada ruang perawatan, kubah di atas
hall jauh lebih besar dan dilengkapi dengan
sebuah lantern yang terdapat pada bagian
puncak kubah tepat di atas bak air besar
yang terdapat di tengah-tengah hall.
Lantern tersebut juga beratap kubah, tetapi
dalam ukuran yang lebih kecil.
Bagian penampang kubah hall berbentuk segi dua belas. Di sekeliling dinding
kubah berbentuk silindris ini terdapat
jendela-jendela yang berfungsi sebagai
tempat sirkulasi udara. Sinar matahari dan
udara alami masuk melalui jendela-jendela
bedah yang terampil. Di samping itu,
rumah sakit ini juga terkenal karena
metode pengobatan untuk penyakit mental
yang diberikan kepada para pasien di
timarhane (rumah sakit jiwa).
Metode pengobatan penyakit mental
yang dilakukan oleh para dokter di rumah
sakit ini menggunakan terapi musik, suara
air, dan penggunaan wewangian atau yang
dikenal dengan aromaterapi.
Selain itu, RS Bayezid II juga terkenal
berkat pusat pengobatan mata. Karenanya
pada masa lalu, rumah sakit ini menjadi
satu-satunya rumah sakit rujukan bagi
penderita penyakit mata.
tersebut hingga ke dalam ruangan yang
berada tepat di bawah kubah.
Sementara ruang-ruang perawatan pada
rumah sakit jiwa terbagi dalam dua bagian.
Pertama, menyatu dengan ruang-ruang
perawatan pada bangunan darussyifa. Tata
ruangnya berpola hypostyle, terdiri atas
halaman dalam (sahn) dikelilingi semacam
iwan, tetapi terdiri dari kamar-kamar
perawatan.
Sedangkan bagian kedua, berupa deretan
tujuh buah kamar yang berderet memanjang
di bagian belakangnya. Pada bagian ini,
setiap kamar dihubungkan oleh gang atau
portico yang menghadap ke halaman.
Tak jauh dari darussyifa dan timarhane
terdapat sebuah bangunan madrasah yang
difungsikan sebagai sekolah kedokteran.
Bangunan madrasah tersebut memiliki
sahn, lengkap dengan air mancur di tengahnya. Ruang-ruang yang terdapat pada bangunan madrasah ini letaknya berderet
dalam posisi iwan. Masing-masing ruang
dihubungkan dengan portico yang menghadap ke sahn.
Semua ruangan, baik besar dan kecil,
yang terdapat pada bangunan rumah sakit,
rumah sakit jiwa, dan madrasah yang memiliki atap bergaya Ottoman, yakni berupa
kubah besar kecil menurut ukuran besar
kecilnya ruangan.
Kekhasan lainnya yang terdapat pada
bangunan rumah sakit, rumah sakit jiwa,
dan sekolah kedokteran ini adalah setiap
ruangan dilengkapi dengan cerobong yang
juga difungsikan sebagai ventilasi. Dari luar
cerobong-cerobong tersebut tampak mencuat berderet seakan-akan terlihat sebagai
bagian dari hiasan dinding bangunan.
■ ed: syahruddin el-fikri
IMAGESHACK
Universitas Trakya
Kini, bangunan rumah sakit bersejarah
tersebut menjadi bagian dari kompleks
Universitas Trakya yang juga berada di
Kota Edirne. Dan, sejak 1997, bangunan
rumah sakit tersebut dialihfungsikan
menjadi sebuah museum kesehatan
bernama Bayezid II Kulliye Health
Museum.
Museum tersebut didedikasikan untuk
mengenang peran dan kontribusi penguasa
Ottoman dalam mengembangkan
khazanah ilmu pengobatan dan
kedokteran.
Hingga saat ini, Bayezid II Kulliye Health
Museum menjadi satu-satunya museum
kesehatan yang terdapat di Turki. Museum
ini memberikan berbagai informasi penting
seputar sejarah dan perkembangan ilmu
kedokteran dan pengobatan, khususnya
pada masa pemerintahan Ottoman kepada
para pengunjung.
Museum ini tercatat sebagai tempat
bersejarah kedua di Edirne yang paling
banyak dikunjungi oleh para wisatawan
setelah Masjid Selimiye (Sultan Salim).
Karenanya, pada 2004 lalu, Bayezid II
Kulliye Health Museum dianugerahi
Museum Award oleh Dewan Kebudayaan
Eropa. ■ ed: syahruddin el-fikri
Download