Peningkatan keuntungan dari tanaman kacang-kacangan

advertisement
LEMBAR FAKTA PROGRAM ACIAR
ACIAR-SADI Kabar Terkini 1.4
August 2009
Peningkatan keuntungan dari tanaman
kacang-kacangan
Proyek: Peningkatan produktifitas dan profitabilitas tanaman kacang-kacangan tropis di Indonesia dan
Australia
Tema: Pengadaptasian praktik-praktik budidaya petani kecil untuk mengurangi kerentanan dan
peningkatan profitabilitas
Permasalahan
Tanaman kacang tanah dan kacang hijau merupakan tanaman
pangan dan produktif yang penting di Indonesia. Lebih dari 1,2
juta ton kacang tanah diproduksi setiap tahunnya dan 70% dari
produksi keseluruhan dihasilkan di provinsi-provinsi beriklim
kering di Kawasan Timur Indonesia. Peningkatan permintaan
domestik melebihi kemampuan pasokan yang tersedia, sehingga
membuat Indonesia menjadi salah satu importir kacang tanah
terbesar di dunia.
tanah terbesar di Kawasan Timur Indonesia, Garuda Food untuk
meningkatkan akses petani ke pasar, sumber pendanaan dan
dukungan teknis. Tim peneliti ACIAR-SADI bekerja langsung
dengan para petani yang terlibat di dalam rantai pasokan Garuda
Food. Pada saat ini Garuda Food memasok kebutuhan kacang
tanah mereka dari sekitar 3.500 petani.
Kacang hijau memiliki nilai yang sangat penting di Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Tanaman ini dibudidayakan pada lahan
seluas lebih dari 20.000 ha, dimana lahan penanaman terbesar
berlokasi di Kabupaten Belu. Baik tanaman kacang tanah maupun
kacang hijau merupakan tanaman yang dibudidayakan secara
oportunistik (palawija) setelah musim tanam tanaman pangan
utama di musim hujan.
Produktifitas dan profitabilitas tanaman kacang tanah dan kacang
hijau sangat dibatasi oleh kurang tersedianya bibit bermutu
baik dan pengetahuan tentang praktik budidaya yang tepat.
Bagi petani untuk meningkatkan hasil dan penghasilan mereka,
diperlukan jenis varietas yang lebih dapat beradaptasi terhadap
iklim pertanian yang ada, peningkatan praktik-praktik budidaya
dan akses ke prasarana irigasi yang tepat waktu.
Respon kolaboratif
Para peneliti dari Balitkabi, BPTP, Universitas Mataram, Universitas
Nusa Cendana dan Departemen Industri-industri Primer,
Perikanan dan Pedesaan serta Regional Queensland di Australia,
bersama dengan lembaga penyuluhan di tingkat kabupaten serta
kelompok-kelompok petani terlibat di dalam proyek ACIAR-SADI
untuk peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau.
Kesemua pihak ini terlibat di dalam pengembangan dan
pelaksanaan strategi untuk meningkatkan produktifitas kacang
tanah dan kacang hijau melalui pemanfaatan penelitian terapan
di Nusa Tenggara Barat dan Timur.
Selain itu, Subprogram 2 SADI (IFC) telah melaksanakan kemitraan
dengan sebuah perusahaan pembeli dan pengolahan kacang
Panen kacang tanah di Lombok.
ACIAR dan Prakarsa Pengembangan Agribisnis Petani Kecil (SADI)
Pusat Pengkajian Pertanian Internasional Australia (ACIAR) beroperasi sebagai bagian dari program bantuan
pembangunan Australia, dengan misi untuk mewujudkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan demi
keuntungan negara-negara berkembang dan Australia. Peran ACIAR di SADI adalah untuk memperkuat kapasitas
R&D di tingkat provinsi agar menjadi lebih berbasis kebutuhan klien dan pasar, serta mampu secara efektif
melaksanakan alih pengetahuan ke pihak pengguna akhir. Peran ACIAR dipadukan dengan peran subprogramsubprogram SADI lainnya dengan berfokus pada upaya peningkatan produksi dan pemasaran petani kecil serta
memperkuat pengembangan agribisnis sektor swasta.
LEMBAR FAKTA PROGRAM ACIAR
ACIAR-SADI Kabar Terkini 1.4
August 2009
HALAMAN 2
PENINGKATAN KEUNTUNGAN DARI TANAMAN KACANG-KACANGAN
Kemitraan antara para petani dan produsen bibit swasta
menghasilkan sebuah sistem produksi dan pasokan bibit yang
efisien dan berkelanjutan. Sebuah kemitraan yang melibatkan
kelompok-kelompok petani kacang tanah dan para pelaku
industri (antara lain produsen bibit dan Garuda Food) pada
saat ini sementara dikembangkan sebagai sebuah model untuk
mempromosikan integrasi vertikal di dalam industri untuk
manfaat seluruh pihak.
Dampak-dampak yang berkembang pada
saat ini
Sejak awal, keuntungan potensial dari serangkaian ujicoba atas
varietas kacang tanah dan kacang hijau di NTB dan NTT telah
menarik minat para petani. Hasil yang dicapai menunjukkan:
Biaya produksi kacang tanah diharapkan untuk bisa ditekan
hingga 30% melalui peningkatan profitabilitas dan penghematan
tenaga kerja rumah tangga.
Arahan ke depan
Kemitraan penelitian akan melibatkan para petani NTB di dalam
mengkaji jadwal tanam yang optimal untuk kegiatan budidaya
kacang tanah di wilayah dataran rendah dan tinggi. Para petani
kecil juga akan dilibatkan di dalam pengkajian keefektifan biaya
dan daya terima terhadap varietas unggul dan praktik-praktik
budidaya baru.
Mengikuti permintaan Pemerintah Indonesia, tim akan
mengidentifikasi potensi penerapan berbagai pendekatan yang
telah digunakan di dalam pengembangan tanaman kacang
tanah dan kacang hijau di dalam meningkatkan produktifitas dan
profitabilitas tanaman kedelai di Kawasan Timur Indonesia.
Lembaga-lembaga mitra utama
•
Hasil yang sangat bagus dari sejumlah varietas baru
dibandingkan dengan varietas-varietas lokal yang ada
•
Departemen Industri-industri Primer, Perikanan dan
Pedesaan serta Regional Queensland, Australia
•
Praktik budidaya baru memiliki efek positif yang signifikan
terhadap produktifitas kacang tanah.
•
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Nusa Tenggara Barat,
NTB, Indonesia
•
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Nusa Tenggara Timur,
NTT, Indonesia
•
Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian
Indonesia (BALITKABI), Indonesia
•
Universitas Mataram, Indonesia
•
Universitas Nusa Cendana, Indonesia
Tujuan jangka panjang yang ingin diwujudkan adalah
peningkatan produktifitas hingga 40% melalui pengenalan
varietas dan praktik-praktik budidaya yang baru.
Dr Agustina Asri Rahmianna, dari Balai Penelitian Kacangkacangan dan Umbi-umbian Indonesia (BALITKABI) berdiskusi
dengan petani kacang tanah di Lombok.
Lalu Wirajaswadi, dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP), Nusa Tenggara Barat, (NTB) berdiskusi dengan petani
kacang tanah di Lombok.
ACIAR-SADI
Graha Pettarani Building Lantai 4
JL.AP Pettarani No. 47
Makassar 90222
Indonesia
PFS01 | AUG 2009
Melalui kemitraan dengan ACIAR-SADI, direncanakan untuk
mengembangkan skema ini untuk menjangkau 18.000 orang
petani—dengan memanfaatkan dana BLM yang tersedia melalui
Subprogram 1 SADI (PNPM-AP).
Download