rssN t4t2 - 1026 '/o[ume 14 $fomor l Aprit 2014 Hubungan lndeks Massa Tubuh Efektifitas Terapi Kombinasi Pedicle Screw Sublaminary Wiring Tingkat Mortalitas dan Prognosis Pasien Pneumonia Kajian Kesiapsiagaan Keluarga Carpal Tunel Syndrome Panjang Tulang Femur dapat Menjadi Penentu Tinggi Badan Peran Sirkumsisi dalam Infeksi Menular Seksual Oklusi Arteri Retina Sentral rssN 1412 - 1026 JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Yolttme ll Nomor I April 20ll * u t:t::-.:-n,{pril. Lr"' -"r.r: - ;-i- . r:r::.:it. Agustus dan Desember. Berisi gagasan konseptual dan hasil penelitian original yang relevan kedolteran. ilmu kedokteran dasar di Indonesia. ISSN 1412-1026 Ketua Penyunting Dr. dr. Syahrul, SpS (K) Wakil Ketua Penyuting (K) dr. M. Andalas, SpOG Penyunting Ahli - ; - - iSB. Sp.R(Unair Surabaya), Prof. Dr. '''-:-i * :- :l-rGH \L-nair Surabaya), Prof. Dr. dr. ' " -"-i:: -Lrrr- \1.\led. Sc. Sp.S-K (UGM Yogyakarta), - , -.r--- -- l.i=a-< Soebrata- Prof. dr. Jusuf Misbach, - -..-'-- . P:.rI-. Dr. dr. Faisal Baraas. SpJP-K (U1 : ::- -::. -{aanda Aman, Sp.BS (UI Jakarta). . .. ;:;-: -; l:-,. ,Jr. Ieguh As Ranakusuma, SpS-K (L/1 :* : l- ::. \Iuhammad Amin, SpP-K (Unair ". .- i :- , l: :::-ra1 Yunus, SpP(K)-PhD (UlJakarta), -- -:;- --....-i. \I.Kes. SpMK-K (Unsyiah),Dr. dr. " r,. *.-- >, ',f , r-lr:r'ra,4). Dr. dr. Imran, M.Kes, SpS . -- :- 3:khtiar. SpA, M.Kes (Unsyiah), Dr. Kartini Hasballah, MS (Unsyiah), dr. Istanul Badiri, MS. SpPA (Ursyiah), Dr. Yusni, M.Kes, AIF (Unsyiah), Dr. Mudatsir, M.Kes (Unsyiah), dr. Krishna W. Sucipto. SpPD, KEMD (Jnsyiah), dr. Dahril, SpU (Unsyiah), dr. Taufik Suryadi, SpF (Unsyiah), dr. T. Husni TR., SpTHT-KL (Unsyiah), dr. Rajuddin, Sp.OG, K-Fer (Unsyiah), dr. Malawati, SpKJ (Unsyiah) dr. Iskandar Zakarta, SpR (Unsyiah). dr. Imai Indra, SpAn (Unsyiah), Dr. dr. Endang Mutiawati R, SpS (K) (Unsyiah), dr. T. Heriansyah. SpJPFIHA ftJnsyiah), dr. Ttlaih lbrahim, M.Kes, PKK (Unsyiah), dr. Nurjannah, MPH (Unsyiah), dr. M. Yani, M.Kes, PKK (Unsyiah), Dr. dr. Azharuddin. SpOT, K-Spine (Unsyiah), dr. Nanda Earlia. SpKK (Unsyiah), drg. Zaki Mubarak, MS (Unsyiah) Penyunting Pelaksana Dr. dr. Mulyadi, SpP (K) dr. Sitti Hajar, Sp.KK dr. Lrza Salawati. M.Kes dr. Nova Dian Lestari, SpS dr. T. Mamfaluti, M.Kes" SpPD dr. Dessy Rakhmawati Emril, SpS dr. Herlina Dimiati, SpA (K) dr. Tita Menawati Liansvah dr. Yunita Arliny. M.Kes dr. Rosaria Indah, M.Sc dr. T. Renaldi, M.Sc Pelaksana Tata Usaha Drs. Yatasrif. M.Pd, Sulaiman, S.Sos, Bakhtiar, SH, Mairi Ramadani. A.Md, Dara Meutia, SE Bagian Promosi dr. Novita Andayani, SpP, Sofia, M.Sc, dr. Cut Meurah Yeni, SpOG (K) dr. Kurnia Fitri Jamil, M.Kes, SpPD-KPTI, dr. Sulaiman Yusul, SpA (K) r-flim-.t! & Tata Usaha : Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Damssalam, Banda Aceh 23111 Telp 0651-': :*,: FeBrunting ,:-.. .oi1--55 1843. Langganan setahun Rp.200.000 (termasuk ongkos kirim). Uang dapat dikirim dengan pos wesel ke -- ---: .:- - .i: atau ditransfer ke rekening BNI 46 cabang Darussalam Banda Aceh No 005.622991.901 anl JKS ;. R\ \L KEDOKTERAN SYIAH KUALA diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda ' - . - : . -,-:-:i : Rektor Universitas Syaih Kuala. Pembina : Dekan Fakultas Kedokeran Universitas Syiah Kuala. Terbit penama * : r-: :.:, -.' 98 7 dengan judul MEDISNA. 1 i- --.-' - .::eerima sumbangan tulisan yang belum pemah diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik di atas kerta: IIVS L-uano :- -.:.:. .epanjang lebih 20 halaman (lebih lanjut baca petunjuk). Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk :,:-:-::rr.::t l-ormat. istilah dan tata cara lainnya. I'r:tra[r di Percetakan ODAIBA KARYA GRAFIKA Banda Aceh. Isi diluar tanggung jawab Percetakan rssN t1t2 - 1026 JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Volume ll l'lomor I April 2014 Hal I -61 ti., *J - -r. 'rI Lri'.nulisan -': .*;' ! . :,. li fi a n ' "- -:- " ::ks \lassa Tubuh dengan -- , Jumlah Circulating Endothelial Cell 1 - 6 7 - 13 -,'. ',', .i/l ':: =:':i Kombinasi Pedicle Screw Stfulaminary Wiring (PSSW) dan - - -::ikr.rlosa terhadap Koreksi Kifosis dan Perbaikan Defisit Neurologis =- : .- ": - !: rndilitis Tuberkulosa di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh .-^ -iurrolntan -:: .:as dan Prognosis Pasien Pneumonia Komunitas dengan Sistem 14 - 20 -28 --l-3-55 di Ruang Rawat Inap Paru RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ,,-'-:, ::s.rgaan Keluarga dalam Menghadapi ', : ---. . . . =ra Baru Kota Banda Aceh Kejadian Luar Biasa DBD 19 1 !r-rtr N.purtakaan - -r - - - .. -. - - ..: S,, nJrome -i_;rt 29-31 Stcltrul 38-ll . ', -t lludcjani dan Agus Prima ...i - r -' --: dalam Infeksi Menular Seksual J.:iina Sentral 43-49 50 - 61 PERAN SIRKUMSISI DALAM INFEKSI MENULAR SEKSf AL Fitria Abstrak. Prevalensi infeksi menular seksual (lMS) di dunia terus meningkat. Banyak upaya telah dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran IMS tersebut namun belum memberikan hasil yang memuaskan. Beberapa ahli mulai merekomendasikan sirkumsisi sebagai salah satu upaya pencegahan penularan IMS akan tetapi hal ini masih bersifat kontroversial karena hasil dari beberapa penelitian memberikan kesimpulan yang saling beftentangan. Sirkumsisi pada laki-laki dilakukan dengan menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis atau prepusium yang berhrjuan untuk membersihkan penis dari kotoran penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis yang masih ada preputiumnya. Sirkumsisi pada perempuan dilakukan dengan cara bervariasiseperti melukai atau memotong klitoris namun dilaporkan secara medis tidak ada manfaatnya. (JKS 2014; l: 43-49) Kata kunci: Sirkumsisi, infeksi menular seksual Abstrsct. The prevalence of sexually transmitted infections (STI) in the world continues to increase. Many efforts haye been done to prevent the spread of STIs, but has not given satisfactory results. Some experts began recommending circumcision as a prevention of the transmission of STIs bfi it is still controversial because the restilts of some studies provide conJlicting conclusions. Male circumcision is done by removing part or all of the penis foreskin or prepuce of the penis that aims to rid of impurities that may cause illness attached to the tip of the penis is still there preputiumnya. Female circumcision is done by vatying sttch injtre or cut the clitoris but reported no medical benefit. (JKS 2014; 1: 43-49) Keyw ortls : C ir c umc i s s i on, s e xual tra ns mitt e d i nfe c tio n .\:*";, Pendahuluan Infeksi menular seksual (IMS) terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius dan cukup menonjol pada sebagian besar negara didunia.l Prevalensi kasus IMS di berbagai negara tidak diketahui dengan pasti, namun berdasarkan laporan yang dikumpulkan oleh WHO (World Health Organization) terdapat sekitar 250 juta penderita baru dengan diagnosis gonoffhea, sifilis, herpes genitalis yang menurut hasil analisis jumlah tersebut cenderung meningkat dari waktu ke waktu.2 Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran IMSantara lain promosi perilaku seksual yang aman, program peningkatan penggunaan kondom, peningkatan perilaku mencari pengobatan, upaya Fitria adalah Dosen Bagian llmu Kesehatan Kttlit dan Kelamin Fakultas Kedokteran (Jniversitas o I I r. I /DaTTh a-.:--' l /l-:-l:-- D-,--)-. 1^^l^ pengintegrasian upaya pencegahan dan perawatan IMS ke dalam upaya pelayanan kesehatan dasar, upaya reproduksi, klinik kesehatan pribadi/swasta sefia upaya kesehatan lainnya, pelayanan khusus terhadap kelompok berisiko tinggi dan deteksi dini terhadap infeksi yang bersifat 3 simtomatik maupun asimtomatik. Upaya pencegahan penyebaran IMS yang dilaksanakan di berbagai negara sepertinya belum memberikan hasil yang memuaskan, hal ini disebabkan oleh adanya resistensi terhadap obat, faktor lingkungan yang memudahkan terjadinya penularan IMS, kesulitan dalam menegakkan diagnosis, pengobatan yang tidak tepat serta tu.angnya fasilitas pelayanan kesehatan.a Infeksi menular seksual juga dapat menimbulkan komplikasi seperti infertilitas, kehamilan ektopik, infeksi pada neonatus dan bayi, kanker di daerah anogenital, meningkatkan risiko penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus) secara seksual dan kematian.l -,,t-R\,lI KEDOKTELA\' S\TAH KUALA Volume 14 l{omor sirkumsisi pada wanita secara medis tidak memberikan manfaat termasuk tidak dapat melindungi dari penularan infeksi menular 1 April 2014 circumcision. The American Jourmal of Bioethics. 2003 ; 3: 3 5-48' l.d 11. Gray P.B. HIV and Islam: is HIV among Muslims? 'So-cial prevalence -science lower & Medicine' 2004; 58: 1751- seksual. 1756. Daftar Pustaka 1. Direktorat Jenderal Pengendalian i2. Penyakit dan Penyehatan Lingkungan' Departemen Kesehatan Menular Seksual, Jakarta, 2006; 7 0-19 Dallabetta and Neilsen' Effort to control sexually transmitted infections as a means to limii HfV transmission: What is the evidence?.Current Infectious Disease RePorts. 2005; 7 : 79-84' 3. Subdirektorat Pencegahan dan Pemberantasan IMS/AIDS dan Frambusia Direktorat Jenderal PPM & PLP' Departemen Kesehatan RI' Kebijaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantasan nvIS Termasuk AIDS di tndonesia dalam Daili SF dkk. Infeksi Menular Seksual' Edisi ke-3. FK UI. Jakarta' 2007 265271. 4. ciicumcision for prevention of HIV infection in Malawi. AIDS Behav' 2006" RePublik Indonesia. Penatalaksanaan Kasus IMS Secara Paripurna dalam Daili Sf dkk' Pedoman Penatalaksanaan Infeksi 2.. Ngalande R.C et al. Acceptability of male McGough LJ. Historical Perspectives on Sexually Transmitted diseases: Challenges for Prevention and Control dalam Holmes KK et al' SexuallY Transmitted Diseases' Edisi ke-4' Mc Graw-Hill Book Co, New York, 2008; 3- I 0: 377-385. 13. Weiss H.A et al. Circumcision among adolescent boys in rural norlhwestern Tanzania. TroPical Medicine and International Health' 2008; 13: 105+ 1061. 14. Harowitz and Jackson' "circumcisio n' JGIM' . 7. 8. Buve Anne et al. Delivery of 57-61 Kimberly K. An evidence-based approach circumcision: what do we know?.Journal of midwtfe'y & women's health. 2001; 46 415-422' g. Richters et al. Circumcision in Australia: prevalence and effects on sexual health' International Journal of STD & AIDS' 2006 l7: 547-554. 10. Michael B. Befiveen prophylaxis and child abuse: The ethics of neonatal male to male - D' AnatomY and ln Huntis foreskin' functions of the male Sexuality: An Encyclopedia, Garland Publishirg, Inc, New York, 2007: 11* 17. Milos MF, Macris 121. 18. Chung KW. Perineum and peh'is' h Grosi AnatomY: Board ReYiew Serier Edisi ke-5. LiPPincott Williams & Wilkins Publishing, Philadelphia' 1005: 9. 270-293. Cold CJ, McGrath KA' Anatoml d histologY of the Penile and, clird p..pu"J'i, primates' In Male and Fet* Ciicumcision, Denniston GC' HoqE FM, Milos MF (eds') Klurr 1 {dL Academic/Plenum Publishers, New 2007. 20. O'Connell HE et u1. [na1srn1 of The Journal of (Irolog': fSG "tia.ir. 1189-1195. male circumcision services: "Festina lente"*' Reproductive Heslth Matters' 20071, 15:. Female ; 12 491-498' biomedical imperative for the 21't centutl BioEssaY. 2007 ; 29: 1 147-1 1 58' 11. 6. 1997 15. Turner D. Female genital cutting' Nursing for women's health. 2001 ll:369-372' & "Monis B.J. Why circumcision is 16. 5. Gray et al. Male circumcision and prevention of HIV and sexuallY transmitted infections. Current Infectious Disease RePorts.2008; 10: l2l-127 ' El-hout and Khauli. The case for routine circumcision. Jmhg. 2007; 4:300-305 ' f 21. Lavreys L et al. Effect of circumclricl incidence of HIV-1 and other STIL prospective cohott studY of I Lo*pury emPloYees in KenYa"'I7D" 1 80: 330-335 22. Yan Howe R.S' Genital ulceratire and sexually transmitted urethritfu circumcision: a International Journal of STD & 2007; 18:799-809. 23. Bailey R.C et al. Male circum'-bir HIV prevention in Young men rn