PENGARUH MENDENGARKAN BACAAN AL-QUR’AN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA POST SIRKUMSISI DIBALAI PENGOBATAN LAMONGAN Sri Hananto Ponco Nugroho …………......……….…… …… . .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .…. Sirkumsisi atau sunat sudah dilakukan sejak jaman pra sejarah (Journal of Men’s Studies, Amerika Serikat). Secara medis dikatakan bahwa sirkumsisi sangat menguntungkan bagi kesehatan. Luka sirkumsisi ada sedikit jaringan yang hilang karena luka ini hasil tindakan pemotongan, maka diperlukan adanya perawatan khusus agar tidak terjadi infeksi, dalam penyembuhan luka dipengaruhi beberapa faktor ntara lain adalah nutrisi, perawatan luka, psikologis dan spiritual. Desain penelitian ini menggunakan komparasi dengan pendekatan pra-eksperimen design: static group comparison. Populasi seluruh anak post sirkumsisi sebanyak 30 anak. Sampling: Probability, jenis simple random sampling. sampel sebanyak 28 anak, variabel independen mendengarkan bacaan al qur’an, variabel dependen penyembuhan luka, pengumpulan data menggunakan lembar observasi, pengolahan data dengan editing, coding, scoring, tabulating kemudian diprosentasi dan di analisis menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan p = < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden dengan perlakuan mengalami penyembuhan luka normal yaitu 13 anak (92,2,1%). Dan sebagian kecil responden mengalami penyembuhan luka abnormal 1 anak (7,1%). Dan hampir seluruhnya responden tanpa perlakuan mengalami penyembuhan luka abnormal yaitu 11 anak (78,6%). Dan sebagian kecil responden mengalami penyembuhan luka normal 3 anak (7,1%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan nilai X2 hitung = 14.583 dan p = 0,000 dimana p <0,05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh mendengarkan bacaan Al quran terhadap penyembuhan luka post sirkumsisi. Untuk mengatasi lama penyembuhan luka, salah satu alternatif pengobatan non farmokologis yang dapat digunakan adalah dengan mendengarkan bacaan Al quran yang bermanfaat untuk menenangkan psikologis, menurunkan hormon-hormon stres, meningkatkan perasaan rileks, memperbaiki sistem kimia tubuh yang melancarkan aliran darah sehingga nutrisi dan suplai oksigen kedalam tubuh terserap dengan baik menjadikan penyembuhan luka menjadi cepat. Kata kunci : Mendengarkan Al quran, Penyembuhan Luka, Sirkumsisi PENDAHULUAN. …… . … …. tumor ganas dan praganas pada daerah kelamin pria. dan Pria yang di sunat lebih higienis. Setiap orang tua mengharapkan luka sirkumsisi sembuh secara cepat, namun pada kenyataannya terkadang luka sirkumsisi mengalami keterlambatan dalam penyembuhannya. Sirkumsisi ini bertujuan sebagai pelaksana ibadah/ritual atau bertujuan medis, dan secara medis sirkumsisi ini dimaksudkan untuk: 1) menjaga higiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine 2) mencegah terjadinya infeksi pada glans atau prepusium penis 3) mencegah timbulnya karsinoma penis. Sirkumsisi atau sunat sudah dilakukan sejak jaman pra sejarah (Journal of Men’s Studies, Amerika Serikat). Sirkumsisi juga diharuskan dalam agama islam. Secara medis dikatakan bahwa sirkumsisi sangat menguntungkan bagi kesehatan. Banyak penelitian kemudian membuktikan bahwa sunat dapat mengurangi risiko kanker penis, infeksi saluran kemih, dan mencegah penularan berbagai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS dan juga mencegah penularan human papilloma virus. Selain itu sirkumsisi juga dapat mencegah penyakit seperti phimosis, paraphimosis, candidiasis, SURYA 84 Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Penyembuhan Luka Post Sirkumsisi Dibalai Pengobatan Lamongan Dampak atau resiko tidak sunat selain mengurangi risiko terserang kanker prostat, sunat atau sirkumsisi menjaga penis dari peradangan yang disebut balanitis. Pasalnya, balanitis kerap menyerang pria-pria yang tidak menjalani sirkumsisi pada organ intimnya. Survei awal yang dilakukan pada 15 anak post sirkumsisi, didapatkan 10 anak post sirkumsisi (66,67%) mengalami proses penyembuhan yang lambat dan 5 anak (33,33%) sembuh tepat waktu. Jadi masalah dalam penelitian ini adalah masih banyak anak post sirkumsisi yang mengalami penyembuhan luka yang lambat. Biasanya luka sirkumsisi ada sedikit jaringan yang hilang karena luka ini hasil tindakan pemotongan. Kecepatan penyembuhan luka sirkumsisi biasanya 7 – 10 hari, reepitelisasi secara normal sudah sempurna. Pada kenyataan fase – fase penyembuhan akan tergantung pada beberapa faktor termasuk ukuran dan tempat luka, kondisi fisiologis umum pasien, terpenuhinya kebutuhan nutrisi, perawatan luka dan bantuan ataupun intervensi dari luar yang ditujukan dalam mendukung penyembuhan (Moya JM, 2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka sirkumsisi antara lain adalah nutrisi dan makanan yang memenuhi syarat gizi pada anak post sirkumsisi perlu mendapat perhatian karena dapat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan luka sirkumsisi (Moya JM, 2004). Faktor yang kedua adalah perawatan luka, perawatan yang tidak benar menyebabkan infeksi dan memperlambat penyembuhan (Smelzer, 2002). Faktor yang ketiga adalah personal hygiene (kebersihan diri) dapat memperlambat penyembuhan, hal ini dapat menyebabkan adanya benda asing seperti debu dan kuman (Smelzer, 2002). Faktor yang keempat adalah luas luka, luas luka makin kecil maka waktu penyembuhan lebih cepat karena jaringan baru yang diperlukan untuk mengganti yang rusak akan lebih sedikit (Smelzer, 2002). Stress atau cemas juga mempengaruhi penyembuhan, pada saat mengalami stres, individu akan mencari dukungan dari SURYA keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakit klien yang dialami, khususnya jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dengan hasil yang belum pasti seperti pasien yang akan menjalani operasi (Hamid, 2008). Spiritual dan keyakinan beragama sangat penting dalam kehidupan manusia karena hal tersebut dapat mempengaruhi gaya hidup, kebiasaan dan perasaan terhadap kesakitan. Ketika penyakit, kehilangan atau nyeri mempengaruhi seseorang, energi orang tersebut menipis, dan spirit orang tersebut dipengaruhi (Potter & Perry, 2006). Faktor yang berpengaruh juga yaitu usia, usia seseorang jika semakin tua maka akan semakin menurun kecepatan proses penyembuhan lukanya, karena daya regenerasi jaringan mengalami penurunan. Semakin bertambah usia seseorang, daya regenerasi pada jaringan atau organ akan mengalami penurunan (Wim Dejong, 2005). Dan juga yang sangat diperlukan adalah terapi obat digunakan untuk menangani kesakitan manusia. Pemilihan obat yang benar dan rencana terapi yang tepat yaitu untuk memantau dan mengukur hasil terapi, dan dalam pemberian terapi obat harus memperhatikan dosis obat, rute pemberian, dan lain – lain, jangan sampai terjadi kesalahan karena akan menyebabkan kegagalan untuk mengakomodasi perubahan dalam metabolisme obat (Charles JP, 2006). Kemudian yang terakhir mobilisasi dini yaitu kebijakan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan. Mobilisasi dapat membantu anak memperoleh kembali kekuatan dengan cepat dan memudahkan kerja usus besar dan kandung kemih, serta organ tubuh lainnya dapat bekerja seperti semula (Wim Dejong, 2005). Terapi yang saat ini mulai berkembang adalah terapi spiritual. Pentingnya agama sangat berpengaruh terhadap kesehatan, dilihat dari batasan World Health Organization (WHO,1984) yang menyatakan bahwa aspek spiritual (kerohanian/agama) 85 Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Penyembuhan Luka Post Sirkumsisi Dibalai Pengobatan Lamongan merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya, melengkapi aspek lain berupa kesehatan fisik, psikologi dan sosial. Larson, at all (2000) dalam penelitiannya sebagaimana termuat dalam "Religious Commitment and Health" menyatakan bahwa komitmen agama amat penting dalam pencegahan agar sesorang tidak jatuh sakit, meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengatasi penderitaan bila ia sedang sakit, agama lebih bersifat protektif daripada menimbulkan masalah serta komitmen agama mempunyai hubungan signifikan dan positif terhadap klinik. Selain itu, Mattheus (1996) dari Universitas Georgetown, Amerika Serikat mengatakan dalam pertemuan tahunan "The American Association for the Advancement of Science"(1996), antara lain bahwa mungkin saja suatu saat para dokter akan menuliskan terapi dzikir dan doa dalam resep obat pasiennya. Selanjutnya ia mengatakan bahwa dari 212 studi yang telah dilakukan para ahli, ternyata 75% menyatakan bahwa komitmen agama menunjukkan pengaruh positif pada pasien. Al Kaheel asal Suriah dalam makalahnya menjelaskan bahwa solusi paling baik untuk seluruh penyakit adalah, AlQur’an. Berdasarkan pengalamannya, ia mengatakan bahwa pengobatan Al-Qur’an mampu mengobati penyakit yang di alaminya yang tidak mampu di obati oleh tim medis. Dengan mendengarkan ayat-ayat mulia dari Al-Qur’an, getaran neuron akan kembali stabil bahkan melakukan fungsi prinsipilnya secara baik. (MajalahTarbawi, 2010). Peneliti mengangkat topik ini dalam penelitian karena dipandang perlu untuk melakukannya agar tim kesehatan bahkan masyarakat pada umumnya bisa tahu bagaimana mendengarkan bacaan Al-Qur’an dapat berpengaruh terhadap penyembuhan luka post Sirkumsisi pada anak. Upaya untuk mengatasi keterlambatan penyembuhan luka sirkumsisi yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor seperti nutrisi yang memenuhi kebutuhan, personal hygiene, perawatan luka serta faktor spiritual ikut serta dalam proses penyembuhan, Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan SURYA metode memberikan intervensi mendengarkan bacaan Al-Qur’an kepada kelompok anak pasien post sirkumsisi yang mengalami lama penyembuhan luka, Di balai pengobatan Lamongan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menjelaskan pengaruh mendengarkan bacaan Al-Qur’an terhadap penyembuhan luka sirkumsisi pada anak di BP Lamongan. METODOLOGI .PENELITIAN Rancangan penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian yang memungkinkan pemksimalan kontrol beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2008). Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen (preexperiment design: static group comparison) yaitu penelitian untuk membandingkan hasil intervensi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. HASIL .PENELITIAN … Data Umum 1) Data Anak (1) Usia Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan usia anak post sirkumsisi di Balai Pengobatan Lamongan. No Usia Frekuensi Prosentase (tahun) (%) 1 1 s/d 5 th 4 14,3 2 6 s/d 10 th 23 82,1 3 11 s/d 15 th 1 3,6 Jumlah 28 100 Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari total 28 pasien, hampir seluruhnya adalah berusia 6 s/d 10 tahun yaitu sebanyak 23 anak (82,1%), dan sebagian kecil berusia 11 s/d 15 tahun yaitu sebanyak 1 anak (3,6%). (2) Pendidikan Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pendidikan anak post sirkumsisi di Balai Pengobatan Lamongan. 86 Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Penyembuhan Luka Post Sirkumsisi Dibalai Pengobatan Lamongan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya penyembuhan luka sirkumsisi abnormal yaitu sebanyak 11 anak (78,6%) dan sebagian kecil normal yaitu sebanyak 3 anak (21,4%). No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 1 Belum 2 7,1 2 sekolah 5 17,9 3 TK 20 71,4 4 SD 1 3,6 SMP Jumlah 28 100 Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari total 28 pasien, sebagian besar tingkat pendidikan adalah SD yaitu sebanyak 20 anak (71,4%) dan sebagian kecil tingkat pendidikan adalah SMP yaitu sebanyak 1 anak (3,6%). 3) Tabel silang berdasarkan pengaruh mendengarkan bacaan Al-qur’an dengan lama penyembuhan luka sirkumsisi Tabel 5. Tabulasi silang antara perlakuan mendengarkan bacaan Al-qur’an dengan penyembuhan luka sirkumsisi pada anak di Balai pengobatan Lamongan. No Frekuensi Penyembuhan Prosentase (%) Normal Abnormal Data Khusus 1) Penyembuhan Luka dengan perlakuan Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan Penyembuhan Luka Sirkumsisi pada anak dengan perlakuan mendengarkan bacaan Al-qur’an di Balai Pengobatan Lamongan. No Penyembuhan Frekuensi Prosentase Luka intervensi (%) Sirkumsisi 1 Normal 13 92,9 2 Abnnormal 1 7,1 Jumlah 14 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya penyembuhan luka sirkumsisi normal yaitu sebanyak 13 anak (92,9%) dan sebagian kecil abnormal yaitu sebanyak 1 anak (7,1%). 2) Penyembuhan Luka tanpa perlakuan Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan Penyembuhan Luka Sirkumsisi pada anak tanpa perlakuan mendengarkan bacaan Al-qur’an di Balai Pengobatan Lamongan No Penyembuhan Frekuensi Prosentase Luka Kontrol (%) Sirkumsisi 1 Normal 3 21,4 2 Abnnormal 11 78,6 Jumlah SURYA 14 1 Perlakuan 13 (92,9%) 1 (7,1%) 14 (100%) 2 Kontrol 3 (21,4%) 11 (78,6%) 14 (100%) 16 (57,1%) 12 (42,9%) 28 (100%) Jumlah X2 = 14,583 dan p = 0,000 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar lama penyembuhan luka sirkumsisi normal yaitu sebanyak 16 anak (57,1%) dan sebagian kecil abnormal yaitu sebanyak 12 anak (42,9%). dapat dilihat bahwa dari 28 pasien yaitu 14 anak dengan perlakuan mendengarkan bacaan Alqur’an, dari jumlah tersebut hampir seluruhnya 13 anak (92,9%) penyembuhan luka normal dan sebagian kecil yaitu 1 anak (7,1%) penyembuhan luka abnormal. Sedangkan 14 pasien pada kelompok kontrol hampir seluruhnya yaitu 11 anak (78,6% ) penyembuhan luka abnormal, dan sebagian kecil yaitu 3 anak (21,4%) penyembuhan luka normal. 100 87 Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Penyembuhan Luka Post Sirkumsisi Dibalai Pengobatan Lamongan PEMBAHASAN .… .… membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Keyakinan agama tidak dapat dengan mudah dievaluasi. Walaupun demikian pengaruh keyakinan tersebut dapat diamati oleh tenaga kesehatan dengan mengetahui bahwa individu cenderung dapat menahan distress fisik yang luar biasa karena mempunyai keyakinan yang kuat. Klien akan mengikuti semua proses penyembuhan yang memerlukan upaya luar biasa, karena keyakinan bahwa semua upaya tersebut akan berhasil. Sejalan dengan teori yang dikemukakan 1) Penyembuhan Luka Dengan Perlakuan Berdasarkan data dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya penyembuhan luka sirkumsisi normal yaitu sebanyak 13 pasien (92,9%) dan sebagian kecil abnormal yaitu sebanyak 1 anak (7,1%). Dari fakta diatas bahwa hampir seluruhnya penyembuhan luka normal, dimana hal tersebut dapat dipengaruhi oleh penerapan mendengarkan bacaan Al-qur’an, hal ini dikarenakan Al-qur’an merupakan obat yang komplet untuk segala jenis penyakit, baik penyakit hati maupun penyakit fisik, baik penyakit dunia maupun penyakit akhirat (Ad-Dihami, 2005), sedangkan Yani Ahmad (2002) menyatakan bahwa Al-qur’an bermanfaat untuk menjadi obat, penawar dan penyembuh dari berbagai persoalan hidup manusia. Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Heru, 2008). Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan yang paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan SURYA 2) Penyembuhan Luka Tanpa Perlakuan Berdasarkan data dari tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya penyembuhan luka sirkumsisi abnormal yaitu sebanyak 11 pasien (78,6%) dan sebagian kecil normal yaitu sebanyak 3 anak (21,4%). Dari fakta diatas bahwa hampir seluruhnya penyembuhan luka abnormal, dimana hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan spiritual, Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan dan kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf. Adapun adaptasi spiritual adalah proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya (Asmadi, 2008), kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan yang paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan 88 Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Penyembuhan Luka Post Sirkumsisi Dibalai Pengobatan Lamongan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Lantunan Al-qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Heru, 2008). Dengan penerapan aspek spiritualitas yang baik telah memberikan pengaruh positif terhadap pemenuhan kebutuhan spitiual pasien sehingga kebutuhan spiritual pasien terpenuhi. Manusia terdiri dari jasmani dan ruhani, oleh karenanya menjadi penting bagi umat Islam untuk memahami kesehatan individu dan masyarakat secara holistik, tidak hanya sisi jasmani saja melainkan juga memperhatikan sisi ruhaninya, Salah satu aspek dalam keperawatan adalah masalah pemenuhan kebutuhan spiritual, hal ini sangat penting ketika seseorang sedang mengalami sakit fisik. Ketika kondisi fisik terganggu ada kemungkinan seseorang mengalami perubahan emosi. Pada kondisi tersebut komponen spiritual seseorang sangat penting untuk mengatasi perubahan emosi tersebut Keimanan pada Tuhan diyakini akan memudahkan seseorang untuk mengatasi perubahan emosional selama sakit, dengan bacaan Al-Qur’an dan tahu artinya maka ketakuatan, rasa sakit, kecemasan terhadap segala hal apapun akan hilang serta system kekebalan tubuh akan meningkat, memperbaiki sistem kimia tubuh yang melancarkan aliran darah sehingga nutrisi dan suplai oksigen kedalam tubuh terserap SURYA dengan baik menjadikan penyembuhan luka menjadi cepat. 3) Hasil Analisis pengaruh perlakuan mendengarkan bacaan Al-qur’an terhadap penyembuhan luka Berdasarkan data dari tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar anak post sirkumsisi di Balai Pengobatan Assalam Pangkatrejo Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan mengalami penyembuhan luka sirkumsisi normal yaitu sebanyak 16 pasien (57,1%) dan sebagian kecil abnormal yaitu sebanyak 12 pasien (42,9%). Hal ini dapat dilihat pada tabulasi silang dimana diperoleh data bahwa dari 28 pasien yaitu terdapat 14 anak dengan perlakuan mendengarkan bacaan Al-qur’an, dari jumlah tersebut hampir seluruhnya 13 anak (92,9%) mengalami penyembuhan luka normal dan sebagian kecil yaitu 1 anak (7,1%) mengalami penyembuhan luka abnormal. Sedangkan 14 anak pada kelompok kontrol hampir seluruhnya yaitu 11 anak (78,6% ) mengalami penyembuhan luka abnormal, dan sebagian kecil yaitu 3 anak (21,4%) penyembuhan luka normal. Berdasarkan hasil perhitungan data dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16 dengan menggunakan uji chi square didapatkan X2 hitung =14,583 dan p=0,000 dimana p <0,05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh mendengarkan bacaan Al-qur’an terhadap penyembuhan luka anak post sirkumsisi. Melihat hasil ini penerapan mendengarkan bacaan Al-qur’an mengalami penyembuhan lebih cepat (normal), hal ini dikarenakan Al-qur’an merupakan obat yang komplet untuk segala jenis penyakit, baik penyakit hati maupun penyakit fisik, baik penyakit dunia maupun penyakit akhirat (AdDihami, 2005), sedangkan Yani Ahmad (2002) menyatakan bahwa Al-qur’an bermanfaat untuk menjadi obat, penawar dan penyembuh dari berbagai persoalan hidup manusia. Lantunan Al-qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan instrumen 89 Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Penyembuhan Luka Post Sirkumsisi Dibalai Pengobatan Lamongan penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Heru, 2008). Menurut Taylor, Lilis dan Le Mone (1997), nilai dari keyakinan agama tidak dapat dengan mudah dievaluasi. Walaupun demikian pengaruh keyakinan tersebut dapat diamati oleh tenaga kesehatan dengan mengetahui bahwa individu cenderung dapat menahan distress fisik yang luar biasa karena mempunyai keyakinan yang kuat. Klien akan mengikuti semua proses penyembuhan yang memerlukan upaya luar biasa, karena keyakinan bahwa semua upaya tersebut akan berhasil. Sejalan dengan teori yang dikemukakan Moya JM (2004) yang menyatakan biasanya luka sirkumsisi ada sedikit jaringan yang hilang karena luka ini hasil tindakan pemotongan. Kecepatan penyembuhan luka sirkumsisi biasanya 7 – 10 hari, reepitelisasi secara normal sudah sempurna, pada fasefase penyembuhan akan tergantung pada beberapa faktor termasuk terpenuhinya kebutuhan nutrisi, perawatan luka, dan bantuan atau intervensi dari luar yang ditujukan dalam mendukung penyembuhan. R. Sjamsu Hidayat Wimdejong (2005) luka adalah keadaan hilang atau terputusnya jaringan tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan. penyembuhan luka adalah panjang waktu proses pemulihan pada kulit karena adanya kerusakan atau disintegritas jaringan kulit. Untuk waktu yang tepat dalam penyembuhan luka maka nutrisi yang juga dibutuhkan setelah sirkumsisi adalah kalori, SURYA kalori ini biasanya banyak terdapat pada makanan karbohidrat seperti nasi singkong, kentang, susu dan lainnya, kalori sangat diperlukan untuk mengembalikan energi setelah sirkumsisi sehingga luka sirkumsisi cepat sembuh. Pengaruh mendengarkan bacaan Alqur’an terhadap lama penyembuhan luka adalah sebagai berikut pengobatan Al-qur’an mampu mengobati penyakit yang di alaminya yang tidak mampu di obati oleh tim medis. Dengan mendengarkan ayat-ayat mulia dari Al-qur’an, getaran neuron akan kembali stabil bahkan melakukan fungsi prinsipilnya secara baik. (Tarbawi, 2010). Al-qur’an merupakan obat yang komplet untuk segala jenis penyakit, baik penyakit hati maupun penyakit fisik, baik penyakit dunia maupun penyakit akhirat (Ad-Dihami, 2005), sedangkan Yani Ahmad (2002) menyatakan bahwa Al-qur’an bermanfaat untuk menjadi obat, penawar dan penyembuh dari berbagai persoalan hidup manusia. Sejalan dengan teori yang dikemukakan diatas peneliti berpendapat hal ini terjadi karena perawat memiliki peran utama untuk memberikan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien berupa pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar holistik. Dengan pemenuhan kebutuhan spiritual zikir dan Doa, dari sudut pandang ilmu kedokteran jiwa atau kesehatan mental merupakan terapi psikiatrik, setingkat lebih tinggi daripada psikoterapi biasa. Hal ini dikarenakan zikir, doa, membaca atau mendengarkan Al-Qur’an mengandung unsur spiritual kerohanian, keagamaan, yang dapat membangkitkan harapan dan percaya diri pada diri klien atau penderita, maka ketakutan, rasa sakit, kecemasan terhadap segala hal apapun akan hilang serta system kekebalan tubuh akan meningkat, memperbaiki sistem kimia tubuh yang melancarkan aliran darah sehingga nutrisi dan suplai oksigen kedalam tubuh terserap dengan baik yang akan menjadikan kekebalan tubuh dan kekuatan psikis meningkat sehingga mempercepat proses penyembuhan. 90 Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Penyembuhan Luka Post Sirkumsisi Dibalai Pengobatan Lamongan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka sirkumsisi sehingga pelayanan kesehatan semakin optimal. PENUTUP 1. Kesimpulan 1) Sebagian besar anak post sirkumsisi di Balai Pengobatan Lamongan. penyembuhan luka anak post sirkumsisi sesudah diperdengarkan bacaan Al-qur’an lukanya sembuh dalam waktu 7-10 hari 2) Sebagian besar anak post sirkumsisi di Balai Pengobatan Lamongan tanpa intervensi mendengarkan bacaan Alqur’an penyembuhan luka sembuh dalam waktu >10 hari 3) Ada pengaruh mendengarakan bacaan Al-qur’an terhadap penyembuhan luka anak post sirkumsisi di Balai pengobatan lamongan. DAFTAR PUSTAKA Abdurrochman A, dkk, (2007). Murottal Al Quran: Alternatif Terapi Suara. http://74.125.153.132/search?q=cach e:u2\httOAds0j:jemlit.unila.ac.id/file/ arsip%02009/SATEK%25102008/V ERSI%2520PDF/bidang%25205/5pd f+terapi+murottal+sebagai+alternatif &co=1&hl=id&ct=clnk&gl=id Diakses pada 19 november 2012, pukul: 20:05 WIB Akbidyo.(2007).Sirkumsisi.http://pikkr.word pre ss.com. Diakses pada 23 November 2012 pukul 14:34 WIB 2. Saran Bagi Profesi Keperawatan untuk mempercepat proses penyembuhan luka sirkumsisi, maka dengan memberikan masukan dalam mengembangkan perencanaan keperawatan dalam aspek spiritual yang akan dilakukan tentang mendengarkan bacaan Al-qur’an terhadap penyembuhan luka sirkumsisi pada anak dan dapat dijadikan salah satu dasar pengembangan bagi ilmu keperawatan dan meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penerapan/asuhan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Bagi Institusi Pendidikan dapat menambah perbendaharaan ilmu khususnya, pada mata kuliah keperawatan. Bagi Peneliti nasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan dan dapat dijadikan sebagai landasan penelitian berikutnya. Bagi Pasien hasil penelitian dapat memberikan informasi atau gambaran dalam mengetahui tentang mendengarkan bacaan Al-qur’an terhadap penyembuhan luka sirkumsisi pada anak. Bagi Institusi Pelayanan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam menangani pasien dalam memberikan perawatan dalam aspek spiritual serta memberikan informasi tentang mendengarkan bacaan Al-qur’an yang benar SURYA Alkaheel A, (2007). The Healing Power Of Quran: Between Scien And Faith. http://www.kaheel7.com. Diakses pada 22 November 2012, pukul 13:10 WIB Aziz A H, (2003) Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data Ed 1. Jakarta: salemba medika Barbara C long, (2001). Perawatan Medikal Bedah (suatu pendekatan proses keperawatan). Bandung: yayasan ikatan alumni pendidikan bandung. Hal:137,138 De Grave E, (2006). Meditasi Dengan Al Quran. http://www.mailarchive.com/mayapradapana@yahoogr oup.com/msg04196html. diakses pada 22 November 2012, pukul 14:35 WIB Hamid SYA, (2000). Aspek Spiritual Dalam Keperawatan. Jakarta: Widya Medika Hawari D (2005). Dimensi Religi Dalam Praktek Psikiatri Dan Psikologi. Jakarta: balai penerbit FKUI. Heru 91 (2008). Pemahaman Isi Dan Kandungan Al Quran /2012/10/13/ pemahaman-isidankandunganAlQuran.html. diakses 13 oktober 2012 jam20.00wib Vol.01, No.XVII, Maret 2014 Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Penyembuhan Luka Post Sirkumsisi Dibalai Pengobatan Lamongan Ismail F, (2006) Pengaruh Quran Terhadap Organ Tubuh. http://atgallery.com/index2php?Option=com_c ontent&do_pdf+1&id=29. Diakses pada 25 November 2012 pukul: 19:13 WIB Sudaryat A, (2006). Musik klasik. Al quran dan ketenangan jiwa. Jakarta: EGC Syarifuddin D, (2002). Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Pemikiran Dan Peradaban Ilmu Al Quran Sebagai Sumber Pemikiran. Jakarta: Ichtiar baru Van Hoeve . Jamak sari M, (2008). Energi Penyembuhan Dalam Al Quran: Antara Sains Dan Keyakinan(1).http://ebanten.com/healt h/502-energi-penyembuhan-dalam alquran-antara-sain-dan-keyakinan-1. diakses pada 28 November 2012. Pukul : 20:24 WIB Tawi M, (2008). Proses Penyembuhan Luka Commenthttp://syehaceh.wordpress.co me proses-penyembuhan-luka, diakses 2 November 2012 jam 15.09 wib Yatibasri. (2009). Perawatan luka sirkumsisi. http://yatibasri.wordpress.com diakses pada 24 November 2012 pukul 13:12 WIB Joudry R and patricia, (2002). Sound Therapy: Music To Recharge Your Brain. http://www.soundtherapyinternational. com/information_sheets/depresion_an d_anxiety .pdf. diakses pada 2 desember 2012 pukul 15:23 WIB Yusri M A, (2006). Meditasi dengan Al quran. http://psikolog2.tripod.com/meditasiqu ran.htm. diakses pada 5 desember 2012 WIB Khan Mahmoud A M, (2008). The Healing Sound. http://darulhikmat.com. Diakses pada 2 desember 2012 pukul 18:12 WIB Maulida I, (2006). Pengaruh Bimbingan Spiritual Terapi Al Quran Pada Anak Kab Mojokerto (PSIK FKUA) skripsi, hal 50 Munawwir A W, (2006). Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia surabaya: pustaka progresif. Nawawi I, (2006). Tarjamah Riyadhus Sholikhin, Takhry:Syaikh M. Nashrudin Al Albani. Surabaya: duta ilmu. Nursalam, (2008). Konsep Penerapan Metodelogi Penelitian Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian ed2. Jakarta; Salemba Medika Smeltzer, (2002). Keperawatan bedah Vol:2. Jakarta: EGC medikal Soenarjo, (2005). Al Quran Dan Terjemahnya: Keutamaan Membaca Al Quran. Jakarta: penyalenggara penterjemah/penafsir Al quran. SURYA 92 Vol.01, No.XVII, Maret 2014